Topik: Banjir

  • Didukung Pemerintah Denmark, Ratusan Perempuan Banyuwangi Dapatkan Edukasi Manfaatkan Lahan Tak Produktif

    Didukung Pemerintah Denmark, Ratusan Perempuan Banyuwangi Dapatkan Edukasi Manfaatkan Lahan Tak Produktif

    Liputan6.com, Banyuwangi – Dalam upaya memperkuat ketahanan masyarakat desa terhadap dampak perubahan iklim, Wahid Foundation dengan dukungan Pemerintah Denmark menggelar aksi dan program edukatif pemanfaatan lahan tidak produktif. Menariknya, program ini menyasar sebanyak 300 perempuan Banyuwangi. 

    Peluncuran program yang bertajuk Penanaman Lahan Wanatani dan Peluncuran Eco Space Desa Damai Tangguh Perubahan Iklim ini dilakukan langsung oleh Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini dan ASEAN, H.E. Sten Frimodt Nielsen di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi Selasa (8/7/2025).

    Peluncuran program tersebut ditandai dengan penanaman pohon di lahan bekas tambang pasir yang berada di Desa Bangsring seluas 3 hektar. Di area tersebut dilakukan penanaman 300 bibit pohon petai dan alpukat. Ini dilakukan sebagai bentuk nyata rehabilitasi ekologis sekaligus penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. 

    Dubes Denmark H.E. Sten Frimodt Nielsen menyampaikan bahwa krisis iklim kini dirasakan di seluruh dunia dan membutuhkan respons yang menyeluruh dan inklusif. Ia memastikan bahwa semua upaya yang  dilakukan mencakup semua pihak, termasuk perempuan.

    “Krisis iklim telah memengaruhi kehidupan kita dari gagal panen, banjir, hingga kerusakan lingkungan. Kami percaya bahwa solusi berbasis kearifan lokal sangat penting untuk menjawab tantangan ini secara efektif,” ujarnya.

    Nielsen mengaku bangga bisa menjadi bagian dari program yang memanfaatkan kearifan lokal seperti di Banyuwangi ini. Di mana lahan-lahan tidak produktif diubah menjadi pertanian wanatani atau agroforestry yang terpadu yang ramah lingkungan.

    “Kami akan mengedukasi bagaimana lahan tidak produktif ini menjadi pertanian terpadu yang mendukung ketahanan pangan dan melibatkan perempuan dalam posisi yang strategis,” kata Nielsen.

    Managing Director Wahid Foundation, Siti Kholisoh menambahkan, program ini bagian dari Proyek WE CARE (Women Empowering Communities Against Rising Environmental Threats) yang digagas oleh Wahid Foundation. Program ini diikuti 300 perempuan Banyuwangi di tiga desa yakni Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Desa Grajagan Kecamatan Purworejo dan Desa Barurejo Kecamatan Siliragung.

  • Didukung Pemerintah Denmark, Ratusan Perempuan Banyuwangi Dapatkan Edukasi Manfaatkan Lahan Tak Produktif

    Didukung Pemerintah Denmark, Ratusan Perempuan Banyuwangi Dapatkan Edukasi Manfaatkan Lahan Tak Produktif

    Liputan6.com, Banyuwangi – Dalam upaya memperkuat ketahanan masyarakat desa terhadap dampak perubahan iklim, Wahid Foundation dengan dukungan Pemerintah Denmark menggelar aksi dan program edukatif pemanfaatan lahan tidak produktif. Menariknya, program ini menyasar sebanyak 300 perempuan Banyuwangi. 

    Peluncuran program yang bertajuk Penanaman Lahan Wanatani dan Peluncuran Eco Space Desa Damai Tangguh Perubahan Iklim ini dilakukan langsung oleh Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini dan ASEAN, H.E. Sten Frimodt Nielsen di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi Selasa (8/7/2025).

    Peluncuran program tersebut ditandai dengan penanaman pohon di lahan bekas tambang pasir yang berada di Desa Bangsring seluas 3 hektar. Di area tersebut dilakukan penanaman 300 bibit pohon petai dan alpukat. Ini dilakukan sebagai bentuk nyata rehabilitasi ekologis sekaligus penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. 

    Dubes Denmark H.E. Sten Frimodt Nielsen menyampaikan bahwa krisis iklim kini dirasakan di seluruh dunia dan membutuhkan respons yang menyeluruh dan inklusif. Ia memastikan bahwa semua upaya yang  dilakukan mencakup semua pihak, termasuk perempuan.

    “Krisis iklim telah memengaruhi kehidupan kita dari gagal panen, banjir, hingga kerusakan lingkungan. Kami percaya bahwa solusi berbasis kearifan lokal sangat penting untuk menjawab tantangan ini secara efektif,” ujarnya.

    Nielsen mengaku bangga bisa menjadi bagian dari program yang memanfaatkan kearifan lokal seperti di Banyuwangi ini. Di mana lahan-lahan tidak produktif diubah menjadi pertanian wanatani atau agroforestry yang terpadu yang ramah lingkungan.

    “Kami akan mengedukasi bagaimana lahan tidak produktif ini menjadi pertanian terpadu yang mendukung ketahanan pangan dan melibatkan perempuan dalam posisi yang strategis,” kata Nielsen.

    Managing Director Wahid Foundation, Siti Kholisoh menambahkan, program ini bagian dari Proyek WE CARE (Women Empowering Communities Against Rising Environmental Threats) yang digagas oleh Wahid Foundation. Program ini diikuti 300 perempuan Banyuwangi di tiga desa yakni Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Desa Grajagan Kecamatan Purworejo dan Desa Barurejo Kecamatan Siliragung.

  • Awas Banjir! BMKG Peringatkan Hujan Lebat Hantam Wilayah RI Sepekan

    Awas Banjir! BMKG Peringatkan Hujan Lebat Hantam Wilayah RI Sepekan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat dan angin kencang diprediksi masih akan menghantam wilayah Indonesia sepekan ke depan, dalam periode 11-17 Juli 2025. Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30% zona musim (ZOM) di Indonesia yang sudah masuk musim kemarau.

    Hal ini berarti sebagian besar ZOM di Indonesia masih berada dalam fase peralihan dengan curah hujan tinggi. Lebih spesifik, wilayah-wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih menunjukkan potensi hujan tinggi.

    “Cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor atmosfer dan laut yang saling mendukung. Kombinasi dinamika atmosfer inilah yang menyebabkan masih terdapat potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan,” tertera dalam keterangan resmi BMKG, dikutip Sabtu (12/7/2025).

    Lebih spesifik, berikut fenomena yang memengaruhi cuaca di Indonesia sepekan ke depan, menurut BMKG:

    •⁠ ⁠Gelombang Equatorial Rossby aktif di: Sumatera, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT

    •⁠ ⁠Gelombang Kelvin memengaruhi: Sulawesi Utara, NTB, NTT, dan Papua Selatan

    •⁠ ⁠Sirkulasi Siklonik diperkirakan terbentuk di: Samudra Pasifik timur Filipina dan Samudra Hindia barat Bengkulu,.yang membentuk zona konvergensi dan konfluensi angin di wilayah sekitarnya.

    •⁠ ⁠Labilitas atmosfer lokal yang cukup kuat di berbagai wilayah turut mendorong pembentukan awan konvektif dan hujan lebat secara sporadis.

    Prospek Cuaca Sampai 17 Juli 2025 di RI

    13 Juli 2025

    Waspada (Hujan Sedang-Lebat):

    Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.

    Siaga (Hujan Lebat-Sangat Lebat):

    Aceh, Papua Selatan

    Angin Kencang Berpotensi Terjadi di:

    Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Sulsel, Sultra, Sulbar, Sulut, Papua Selatan

    14-17 Juli 2025

    Waspada (Hujan Sedang-Lebat):

    Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Malut, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan

    Siaga (Hujan Lebat-Sangat Lebat):

    Sumsel, Kep. Babel, Maluku, Papua Pegunungan

    Angin Kencang Berpotensi Terjadi di:

    Aceh, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, Sulut, Sulsel, Papua Barat, Papua Selatan

    BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

    •⁠ ⁠Perhatikan perubahan cuaca harian yang dapat berlangsung cepat dan tiba-tiba.

    •⁠ ⁠Hindari aktivitas luar ruangan saat terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

    •⁠ ⁠Jauhi pohon besar, baliho, tiang listrik, serta bangunan yang rapuh saat cuaca buruk.

    •⁠ ⁠Tetap waspada terhadap kemungkinan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya di wilayah rawan.

    •⁠ ⁠Saat cuaca cerah dan panas, lindungi diri dengan tabir surya dan cukupkan asupan cairan tubuh.

    •⁠ ⁠Pantau akun resmi BMKG di berbagai platform untuk memantau kondisi cuaca terkini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Koperasi Merah Putih Banjir Kritik, Akademisi: Jangan Sampai Hanya Jadi Instrumen Politis atau Proyek Sentralistik

    Koperasi Merah Putih Banjir Kritik, Akademisi: Jangan Sampai Hanya Jadi Instrumen Politis atau Proyek Sentralistik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — 12 Juli merupakan peringatan Hari Koperasi Nasional. Sekitar 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih telah terbentuk dan siap diresmikan, sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Pembentukan Kopdes Merah Putih mencakup berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, dan bidang lainnya, dengan tujuan utama untuk menggerakkan ekonomi desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Saat menyampaikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/03/2025), Presiden Prabowo menegaskan peran strategis Kopdes Merah Putih dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Melalui program ini, Presiden berkomitmen untuk memberdayakan desa sebagai fondasi kemandirian ekonomi nasional.

    Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina, Dr. Handi Risza Idris, memberikan pandangan kritis terhadap target ambisius pemerintah membentuk 80.000 Koperasi Merah Putih (KMP).

    Menurutnya, koperasi memang merupakan amanat konstitusi sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945, namun harus tetap menjunjung asas kemandirian dan kekeluargaan.

    “Jangan sampai koperasi hanya menjadi instrumen politis atau proyek sentralistik pemerintah pusat, seperti yang pernah terjadi pada KUD masa lalu. Terlebih, sumber pendanaan KMP berasal dari dana desa dan APBDes. Jika tidak dikelola dengan prinsip good governance, program ini berpotensi menjadi beban baru, bukan solusi,” tegas Handi pada diskusi publik bertajuk “Koperasi Merah Putih: Menghadapi Realita, Meretas Solusi” diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Jumat (11/7/2025),

  • Pemprov Jakarta Siapkan Anggaran Rp4 Triliun untuk Atasi Banjir – Page 3

    Pemprov Jakarta Siapkan Anggaran Rp4 Triliun untuk Atasi Banjir – Page 3

    Dengan demikian, pelebaran sungai dapat dilakukan sehingga banjir di Jakarta dapat diatasi dengan baik. Namun, Pemprov DKI Jakarta melalukan pendekatan dengan warga secara humanis dan tanpa kekerasan.

    “Suka tidak suka, bahwa itu memang bukan tempat untuk ditinggali ya. Kami akan pindahkan, kami akan siapkan untuk tempat tinggal itu,” kata Pramono.

    Awal bulan di pertengahan tahun 2025, Jakarta kembali dikepung banjir. Ratusan titik tergenang dan hampir seribu warga terpaksa mengungsi. Pramono pun menyampaikan permintaan maaf atas banjir yang lagi-lagi dirasakan warga Jakarta.

    “Memang terkadang kita nggak boleh melawan banjir, tapi bagaimana kita menyiasati bahwa banjir yang terjadi itu bisa kita alihkan bisa kita salurkan tidak membawa dampak kepada masyarakat,” kata Pramono.

     

  • Wapres cek daerah banjir di Ciledug, minta area rawan diinventarisir

    Wapres cek daerah banjir di Ciledug, minta area rawan diinventarisir

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Wapres cek daerah banjir di Ciledug, minta area rawan diinventarisir
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 11 Juli 2025 – 23:56 WIB

    Elshinta.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengecek penanganan daerah banjir di Ciledug, Kota Tangerang, Jumat, lalu memerintahkan jajaran pemerintah pusat dan daerah menginventarisasi daerah/area rawan banjir, terutama yang berada di sepanjang aliran sungai.

    Gibran, pada sela-sela kunjungannya di Ciledug Indah 1, Pedurenan, Karang Tengah, itu juga menekankan penanggulangan terhadap bencana banjir dengan memprioritaskan perlindungan terhadap masyarakat, dan mengedepankan aksi tanggap serta kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

    “Pak Wapres menyampaikan agar dilakukan inventarisir daerah-daerah yang rawan sepanjang aliran sungai,” kata Wali Kota Tangerang Sachrudin selepas mendampingi Wapres Gibran di Ciledug Indah 1, Kota Tangerang, Jumat.

    Wapres juga menyampaikan pemerintah akan membahas langkah-langkah konkret untuk penanggulangan banjir dalam waktu dekat. Pemerintah pusat dan daerah, lanjutnya, direncanakan menggelar rapat teknis untuk mengevaluasi dan mempercepat penanganan banjir, khususnya di sepanjang aliran Kali Angke.

    “Dan [dalam] waktu dekat, tadi disampaikan (oleh Wapres), Senin juga mungkin akan ada pembahasan,” kata Sachrudin.

    “Mudah-mudahan ada percepatan-percepatan penanganan banjir di sepanjang Kali Angke ini,” sambung dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Sachrudin menyampaikan Pemerintah Kota Tangerang telah bergerak untuk mengurangi dampak banjir, seperti dengan meninggikan sejumlah titik-titik yang rawan banjir, dan memperkuat sistem penyerapan air.

    “Namun demikian, di tempat-tempat yang sifatnya kedaruratan, Pemerintah Kota Tangerang sudah melakukan langkah-langkah peninggian dan penyerapan,” kata dia.

    Dalam kunjungan untuk bertemu warga yang terdampak banjir di Ciledug Indah 1, Wapres sempat membagikan 300 paket sembako dan 150 paket alat tulis kepada warga setempat.

    Sejumlah daerah di Jabodetabek kena banjir akibat intensitas hujan tinggi selama beberapa hari terakhir minggu ini. Di Ciledug pada Selasa (8/7), sejumlah warga sempat harus dievakuasi karena tinggi air hampir mencapai atap-atap rumah warga.

    Oleh karena itu, demi mencegah kembali terjadinya banjir di beberapa daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dibantu oleh Badan Meteorologi, Kalimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan TNI Angkatan Udara menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC).

    “Sejak 4 hari dilaksanakannya OMC, Satgas gabungan OMC Jabodetabek mencatat penurunan intensitas hujan yang signifikan antara 30-60 persen di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Bahkan, dalam 2 hari ini cuaca Jakarta dalam kondisi terik tanpa hujan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat.

    Sumber : Antara

  • Cerita Warga Ciledug Indah Saat Didatangi Gibran: Janjikan Solusi Masalah Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Juli 2025

    Cerita Warga Ciledug Indah Saat Didatangi Gibran: Janjikan Solusi Masalah Banjir Megapolitan 11 Juli 2025

    Cerita Warga Ciledug Indah Saat Didatangi Gibran: Janjikan Solusi Masalah Banjir
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com – 
    Adi Saputra (52), warga Perumahan
    Ciledug
    Indah 1, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, menceritakan soal kunjungan Wakil Presiden RI
    Gibran
    Rakabuming Raka ke wilayah tempat tinggalnya.
    Ia mengatakan, Gibran menjanjikan solusi kepada warga Ciledug Indah 1 terkait
    banjir
    yang sering kali terjadi di sana.
    “Tadi Pak Wapres nanya, ‘Di sini sering banjir ya?’ Saya jawab, iya. Terus beliau bilang, ‘Nanti ini akan kita carikan solusi’,” kata Adi saat ditemui usai kunjungan Gibran, Jumat (11/7/2025).
    Adi dan warga Perumahan Ciledug Indah 1 lainnya mengaku cukup senang mendengar janji tersebut.
    Namun, ia berharap pernyataan Gibran bukan sekadar ucapan, melainkan disertai dengan tindakan nyata dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.
    “Ya Alhamdulillah kalau semua-muanya ada solusi, karena di sini sering banjir. Kita sudah terbiasa, tapi lama-kelamaan capek juga. Mudah-mudahan pemerintah itu ada aksi, tindak lanjut. Jangan sekadar ngomong doang,” kata dia.
    Oleh sebab itu, Adi menginginkan upaya normalisasi Kali Angke bisa segera dilakukan, termasuk pembenahan drainase di jalan utama sekitar kawasan tersebut, yakni Jalan KH Hasyim Asy’ari, Kota Tangerang.
    “Normalisasi kali lah sama drainase di pinggir jalan raya itu, di Jalan KH Hasyim Asy’ari, itu segera saja dilakukan drainase karenakan enggak ada drainase di sana,” jelas dia.
    Sebagai warga yang tinggal di lokasi rawan banjir selama 25 tahun, Adi berharap hanya ingin bisa merasa aman dan nyaman di rumah sendiri seperti warga pada umumnya.
    “Harapannya sebagai warga Ciledug Indah 1 adalah kita di sini sebagai warga pengen seperti warga yang lain. Jadi kalau bisa jangan ada rasa khawatir, atau enggak nyaman,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka mendatangi Ciledug Indah 1, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Jumat (11/7/2025).
    Lokasi tersebut menjadi salah satu titik yang tergenang banjir parah beberapa hari lalu.
    Pantauan
    Kompas.com
    , Gibran tiba di lokasi pukul 11.42 WIB bersama rombongannya menggunakan mobil.
    Setibanya di depan masjid Nurul Muhajirin Ciledug Indah 1, ia turun dari mobil dan disambut Wali Kota Tangerang, Sachrudin; Camat Karang Tengah, Hendriyanto; dan Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKI sediakan dana hingga Rp4 triliun untuk atasi banjir

    DKI sediakan dana hingga Rp4 triliun untuk atasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mempersiapkan dana hingga hampir Rp4 triliun untuk mengatasi persoalan banjir dalam jangka panjang.

    Hal itu, kata Gubernur DKI Jakarta Pramono mengatakan, telah dibahas dalam rapat terbatas yang digelar pagi tadi di Balai Kota Jakarta.

    “Kita sudah memutuskan untuk mengatasi banjir di Jakarta tidak hanya yang bersifat jangka pendek. Dananya cukup besar, hampir Rp4 triliun,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat.

    Dana tersebut termasuk dana yang digunakan untuk membeli pompa, pembebasan lahan untuk normalisasi sungai dan sebagainya.

    Pramono mengaku, mengatasi banjir di Jakarta memang tidaklah mudah. Hal ini dikerjakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam dua tahun.

    “Kita sudah alokasikan dan itu tidak bisa seperti ‘Jinny Oh Jinny’, ‘bim-salabim’ kemudian selesai, nggak. Dua tahun kami kerjakan. Normalisasi Sungai Ciliwung akan kami lakukan,” kata Pramono.

    Pramono mengatakan, untuk menghindarkan Jakarta dari banjir, mau tidak mau hunian-hunian masyarakat yang memang tidak layak harus ditertibkan.

    Dengan demikian, pelebaran sungai dapat dilakukan sehingga banjir di Jakarta dapat diatasi dengan baik.

    Namun, Pemprov DKI Jakarta melalukan pendekatan dengan warga secara humanis dan tanpa kekerasan.

    “Suka tidak suka, bahwa itu memang bukan tempat untuk ditinggali ya. Kami akan pindahkan, kami akan siapkan untuk tempat tinggal itu,” kata Pramono.

    Awal bulan di pertengahan tahun 2025, Jakarta kembali dikepung banjir. Ratusan titik tergenang dan hampir seribu warga terpaksa mengungsi.

    Pramono pun menyampaikan permintaan maaf atas banjir yang lagi-lagi dirasakan warga Jakarta.

    “Memang terkadang kita nggak boleh melawan banjir, tapi bagaimana kita menyiasati bahwa banjir yang terjadi itu bisa kita alihkan bisa kita salurkan tidak membawa dampak kepada masyarakat,” kata Pramono.

    Untuk mengatasi banjir tersebut, Pemprov DKI Jakarta pun telah melakukan berbagai upaya mulai dari memaksimalkan pompa yang dimiliki, pengerukan kali hingga membangun tanggul mitigasi rob.

    Pemprov DKI Jakarta juga sudah mulai menjalankan program normalisasi Kali Ciliwung.

    Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin mengatakan, pembayaran kepada warga akan segera diselesaikan oleh tim pengadaan lahan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

    “Kemungkinan bulan depan sudah melakukan pembayaran. Kemudian sudah kami koordinasikan dengan Kementerian PU. Justru tinggal menunggu Kementerian PU untuk melakukan pekerjaan fisik,” kata Ika.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 7
                    
                        Dedi Mulyadi: Warga Bekasi Tergusur Tak Dapat Kompensasi karena Bukan Dibongkar Pemprov Jabar
                        Megapolitan

    7 Dedi Mulyadi: Warga Bekasi Tergusur Tak Dapat Kompensasi karena Bukan Dibongkar Pemprov Jabar Megapolitan

    Dedi Mulyadi: Warga Bekasi Tergusur Tak Dapat Kompensasi karena Bukan Dibongkar Pemprov Jabar
    Penulis
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menyebut warga Kampung Pulo Timaha, Babelan, Kabupaten Bekasi yang tergusur tanpa kompensasi karena pembongkaran yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi, bukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
    “Yang mengeluh itu adalah warga yang dibongkar oleh Pemda Kabupaten Bekasi, sehingga tidak mendapat bantuan,” ujar Dedi, dikutip dari akun Instagram resminya
    @Dedimulyadi71
    , Jumat (11/7/2025).
    Dedi menjelaskan, bangunan liar yang dibongkar oleh Pemprov Jabar mendapat kompensasi berupa uang bantuan untuk usaha atau sewa kontrakan.
    Bantuan itu bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) mitra kerja, bukan dari APBD.
    “Dana itu bukan diperoleh dari dana APBD Provinsi, tetapi bantuan CSR, dari mitra kerja benda provinsi Jawa Barat,” ucap Dedi.
    Sebaliknya, bangunan yang dibongkar oleh Pemkab Bekasi tidak mendapat bantuan serupa karena tidak ada alokasi dana atau kerja sama dengan pihak swasta.
    Meski begitu, Dedi tetap mendukung langkah Bupati Bekasi dalam menertibkan bangunan liar demi memperlebar saluran air dan mengurangi banjir.
    Ia juga menyatakan akan berdiskusi dengan Bupati Bekasi untuk membahas nasib warga yang kehilangan tempat tinggal.
    “Saya ingin mengajak bicara nanti ke Pak Bupati, membicarakan nasib dari warganya yang kehilangan tempat tinggal di bantaran sungai,” kata Dedi.
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak 420 bangunan liar di sempadan jalan dan bantaran sungai Kampung Pulo, Babelan, Bekasi, dibongkar pada Rabu (9/7/2025).
    Pembongkaran dilakukan oleh Dedi yang berkolaborasi dengan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang guna mengantisipasi banjir.
    Kendati sempat menuai protes pemilik, sejumlah alat berat tetap membongkar dan menggilas bangunan liar yang kini telah rata dengan tanah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Kolom Abu Menyeruak 4.000 Meter

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Kolom Abu Menyeruak 4.000 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT, kembali erupsi dahsyat pada Jumat siang (11/7/2025), pukul 14.10 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan teramati mencapai 4.000 meter di atas puncak, atau sekitar 5.584 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 111 detik.

    Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki Emanuel Rofinus mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya – Timur laut 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” imbaunya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” katanya.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 446 kali. Hingga hari ini, Jumat (11/7/2025), pukul 14.29 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Awas (Level IV).