Topik: Banjir

  • Peringatan Banjir Melanda Inggris Raya hingga Sabtu Mendatang, Berpeluang Hujan Es

    Peringatan Banjir Melanda Inggris Raya hingga Sabtu Mendatang, Berpeluang Hujan Es

    JAKARTA – Met Office mengeluarkan peringatan dini akan potensi datangnya bencana banjir melanda Inggris selama tiga hari mendatang.

    Mengutip Metro UK, Kamis 17 Juli, lembaga meteorologi Inggris itu memprediksi hujan dengan intensitas tinggi berujung banjir menerjang sebagian besar wilayah Inggris dari 17-20 Juli 2025.

    Dampak dari banjir itu dapat menyebabkan pemadaman listrik dan pembatalan operasional kereta api jarak jauh dan dekat.

    Peringatan cuaca ekstrem ini sudah berlaku untuk sebagian wilayah Irlandia Utara hari ini, yang diperkirakan merembet pada sebagian besar wilayah Inggris pada Jumat 18 Juli dan Sabtu 19 Juli.

    Untuk wilayah Irlandia Utara, peringatan cuaca ekstrem meliputi kawasan Londonderry/Derry, Coleraine, dan Enniskillen yang berpotensi terdampak. 

    Status cuaca di sebagian besar wilayah Inggris utara, tengah, dan selatan akan berada pada tingkatan “kuning” selama 21 jam mulai pukul 21.00 pada hari Jumat dan berlangsung hingga pukul 18.00 pada Sabtu.

    Peringatan badai petir tingkatan “kuning kedua” juga berlaku mulai siang hingga pukul 20.00 pada Jumat untuk wilayah Timur Laut Inggris, termasuk Leeds, York, Middlesborough, Hull, dan Scarborough.

    Met Office mengatakan jutaan warga Inggris di wilayah diperkirakan terdampak harus bersiap menghadapi banjir mendadak yang dapat mengganggu perjalanan darat.

    Selain rumah dan properti bisnis, cuaca ektrem juga berpotensi diiringi hujan es, petir atau angin kencang.

  • Skandal Perselingkuhan Bos Perusahaan Terbongkar di Konser Coldplay

    Skandal Perselingkuhan Bos Perusahaan Terbongkar di Konser Coldplay

    Jakarta, Beritasatu.com –  Andy Byron dan Kristin Cabot tampak begitu mesra saat menikmati konser Coldplay di Gillette Stadium, Massachusetts pekan ini. Berdiri  berdampingan di tengah banyak penonton, mereka saling berpelukan ketika Chris Martin dan kawan-kawan mengalunkan lagu andalan. Kemesraan itu menarik perhatian kru konser. 

    Mereka pun langsung mengarahkan kamera keduanya. Alhasil, wajah keduanya muncul di jumbotron raksasa yang bisa disaksikan banyak orang di lokasi tersebut. 

    “Oh, lihat kedua pasangan ini,” ucap Chris Martin, vokalis Coldplay yang juga senang melihat kemesraan itu. 

    Namun, momen yang semula terlihat romantis berubah jadi bumerang. Andy dan Kristin kaget bukan kepalang ketika momen mesra mereka itu nongol di layar lebar jumbotron dan disaksikan banyak orang. Siapa nyana, mereka justru berupaya keras menyembunyikan diri. 

    Andy langsung jongkok agar tidak terlihat di jumbotron. Kristin justru menutup mukanya dengan tangan sambil membalikkan badan. Hal ini yang membuat Chris Martin kebingungan. 

     “Entah mereka berselingkuh, atau cuma sangat pemalu,” ucap Chris Martin bertanya-tanya. 

    Sialnya video jumbotron itu kini beredar cepat di media sosial dan  memicu spekulasi panas karena Andy Byron memang bukan pria lajang. Ia adalah CEO Astronomer yang sudah menikah dengan Megan Kerrigan Byron dan memiliki dua anak. 

    Sedangkan Kristin Cabot adalah Chief People Officer di perusahaan yang sama. Ya, keduanya adalah eksekutif di perusahaan tersebut yang tentunya bertemu setiap hari kerja. 

    Newsweek, Jumat (18/7/2025) menyebutkan Astronomer, perusahaan rintisan infrastruktur data yang mencapai status unicorn pada 2022 dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS, justru ikut terseret dalam sorotan publik karena kemesraan itu. Pasalnya kedua sosok yang terekam merupakan pemegang jabatan penting di Astronomer. 

    Apalagi, menurut catatan publik, Byron dan istrinya tinggal di Northborough, wilayah yang tak jauh dari lokasi konser.  “Hingga Kamis (17/7/2025), pihak Astronomer, Andy Byron, maupun Megan belum memberikan tanggapan,” tulis Newsweek. 

    Di sisi lain, akun Facebook Megan kebanjiran simpati warganet setelah video viral. “Aku berharap kalau ini baru pertama kali dia tahu, semoga dia dikelilingi orang-orang yang mencintainya agar bisa melalui ini,” tulis seorang pengguna. 

    Warganet lain menyoroti bahwa Megan adalah ibu penuh kasih bagi dua anak laki-laki mereka. “Dia tidak pantas menerima ini,” komentar yang lain.

    Tak hanya itu, sosok Kristin Cabot juga jadi sorotan. Ia baru bergabung dengan Astronomer pada November 2024  lalu dan di profil LinkedIn-nya menggambarkan diri sebagai pemimpin yang fokus membangun budaya kerja. Sebelumnya, Andy Byron bahkan pernah memuji Cabot secara terbuka, menyebut pengalamannya lebih dari 20 tahun di bidang manajemen SDM sebagai aset berharga perusahaan.

    Namun siapa sangka masa kerja yang masih pendek itu justru bisa membuat Andy dan Kristin menjalin hubungan yang spesial.  Kini, konser yang seharusnya menjadi ajang hiburan berubah menjadi pemicu drama rumah tangga dan perbincangan soal etika profesional di dunia kerja. Konser Coldplay ini tak hanya meninggalkan ingatan musikal, tetapi juga skandal yang memicu perdebatan publik.

  • Bukan Beras, Ketahanan Pangan Takkan Bisa Terwujud Tanpa Ini

    Bukan Beras, Ketahanan Pangan Takkan Bisa Terwujud Tanpa Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Retno Marsudi, menyoroti persoalan air dalam kaitannya dengan ketahanan pangan dunia. Dia menekankan bahwa air memegang peran penting dalam sistem pangan dan pertanian.

    “Pada saat kita berbicara mengenai ketahanan pangan, maka tidak dapat dihindari bahwa kita harus berbicara terlebih dahulu mengenai ketahanan air. Karena nexusnya (hubungannya) sangat dekat,” kata Retno dalam KAGAMA Leaders Forum di Kantor Berita RRI, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Retno memaparkan data, 72% air tawar dunia digunakan untuk pertanian. Ia juga mencontohkan besarnya konsumsi air untuk produksi pangan.

    “Pada saat kita makan nasi, 1 kilo gram (kg) beras memerlukan 2.500 liter air dalam setahun, dan untuk 1 kg jagung diperlukan 900 liter air. Dengan kata lain, diperlukan air yang sangat banyak untuk memproduksi pangan,” jelasnya.

    Dengan kebutuhan yang begitu besar, ia pun mempertanyakan kesiapan dunia dalam menyediakan air.

    “Nah, pada saat kita tahu bahwa ketergantungan pangan terhadap air begitu besar, pertanyaannya adalah bagaimana kondisi air dunia saat ini? sehingga dapat memberikan dukungan terhadap upaya para pemerintah dunia mengenai ketahanan pangan,” ucap dia.

    Retno menyayangkan, dunia saat ini tengah menghadapi krisis air.

    “It is very unfortunate bahwa dunia saat ini sedang menghadapi krisis air. Tantangan terbesar ada tiga, kebanyakan air jadi banjir, terlalu sedikit jadi kekeringan, dan terlalu politik. Ini adalah tiga tantangan terbesar air yang dihadapi oleh dunia,” terang Retno.

    Ia mengungkapkan, satu dari empat orang di dunia sudah menghadapi kekeringan atau kekurangan air.

    “Pada 2050 nanti, perkiraan para saintis mengatakan bahwa kekeringan diperkirakan akan berdampak terhadap 3/4 penduduk dunia. Itu sangat banyak,” sambungnya.

    Selain itu, penduduk dunia juga diperkirakan akan melonjak menjadi 10 miliar pada tahun 2050.

    “Dan di tahun 2050 juga, penduduk dunia diperkirakan akan menjadi 10 miliar, kebutuhan pangan akan meningkat 50%, kebutuhan fresh water akan meningkat 30%. Perubahan iklim memperburuk semua tantangan yang dihadapi oleh air saat ini,” tuturnya.

    Di sisi lain, Retno juga menyoroti tantangan dalam pembangunan infrastruktur air. Katanya, menurut data Bank Dunia, kantong pemerintah untuk mendanai infrastruktur air hanya 1,2% dari total belanja publik. Sementara dari sumber pendanaan yang selama ini terjadi untuk infrastruktur air, 90% masih dikeluarkan dari dana pemerintah, dan partisipasi swasta untuk membangun infrastruktur air baru 2%.

    Ia menyebut perlunya kolaborasi dan kemitraan untuk menjawab tantangan ini.

    “Jadi dengan gambaran ini kita juga tahu bahwa ada tantangan dari sisi financing, supporting financing karena begitu dominannya uang pemerintah, padahal uang pemerintah juga terbatas. Oleh karena itu, selanjutnya yang kita bahas antara lain di dalam konferensi PBB mengenai air adalah bagaimana sebuah kemitraan ini bisa dapat terwujud untuk mendukung ketahanan air,” jelasnya.

    Retno pun mengajak semua pihak untuk bertindak tegas.

    “Pertanyaannya adalah, apa yang dapat kita lakukan saat ini? Pertama, business as usual sudah tidak mungkin kita lakukan lagi. Kita harus bertindak tegas. Karena produksi pangan tergantung air, maka pendekatan yang seimbang antara air dan pangan harus diambil,” kata dia.

    Ia mendorong transformasi sistem pangan. Di mana percepatan transformasi sistem agri-food diperlukan, sehingga menjadi lebih efisien, lebih inklusif, lebih resilient, dan lebih sustainable.

    Poin yang kedua, Retno menilai perlu penerapan prinsip produce more with less, yaitu menghasilkan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit. Dalam konteks pertanian, hal ini berarti mendorong peningkatan hasil panen atau yield dengan penggunaan air yang lebih efisien. Tujuannya agar produktivitas tetap tinggi tanpa membebani ketersediaan air yang semakin terbatas.

    Dia menegaskan, pendekatan berbasis air harus jadi inti sistem pangan.

    “Karena tadi, 72% fresh water dunia terserap untuk agriculture. Artinya kita harus menerapkan integrated water resources management approaches dan juga solusi inovatif lainnya,” ujarnya.

    “Maka pendekatan responsif air memang mau tidak mau harus diletakkan di jantung sistem pertanian dan pangan. Itu memang tidak bisa diingkari dan sebuah political will sangat diperlukan, koordinasi lintas sektoral, koherensi kebijakan di semua tingkatan dan sebagainya,” imbuh dia.

    Retno juga menekankan pentingnya data yang akurat. Sehingga keputusan yang diambil baik di sektor air maupun di sektor pertanian dapat diambil dengan tepat.

    “Karena kita tidak dapat merespon dengan baik kalau data yang kita miliki tidak benar. Disitulah teknologi diperlukan, AI diperlukan, dan sebagainya,” pungkasnya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tanpa Gembar-gembor, Muhammadiyah Bantaeng Gerak Senyap Bantu Warga

    Tanpa Gembar-gembor, Muhammadiyah Bantaeng Gerak Senyap Bantu Warga

    FAJAR.CO.ID, BANTAENG — Melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantaeng, menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 93.500 liter kepada warga terdampak banjir.

    Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, sedikitnya lima wilayah di Kecamatan Bantaeng dan Eremerasa yang mendapatkan bantuan air bersih pada Kamis (17/7/2025).

    Masing-masing kelima wilayah itu di antaranya, Jalan Sungai Calendu, Jagong, Sampara, Jalan Lingkar, dan Barayya.

    Wakil Ketua PDM Bantaeng, Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) dalam penyaluran bantuan tersebut.

    “Bantuan air bersih itu disalurkan sejak Ahad sampai Kamis atau 13 hingga 17 Juli 2025 menggunakan mobil tangki air milik AMCF,” ujar Iwan, Kamis malam.

    Dikatakan Iwan yang juga merupakan Koordinator LRB, kegiatan distribusi air bersih untuk warga Bantaeng dilakukan sebanyak 17 kali, dengan jumlah air satu kali keberangkatan sebanyak 5.500 liter.

    “Satu driver, dan satu pembantu driver, ditambah satu tenaga dari PDAM Bantaeng,” Iwan menuturkan.

    Tambahnya, penyaluran bantuan tersebut berjalan dengan baik berkat keterlibatan berbagai unsur, khususnya kader-kader Muhammadiyah.

    “Mereka mendukung kelancaran distribusi air bersih, mulai dari data penerima, hingga sumbangan materi dalam rangka mendukung kelancaran distribusi,” terangnya.

    “Semoga Allah membalas sumbangsih kita semua dengan pahala yang berlipat,” sambung Iwan.

    Terpisah, Ketua PDM Bantaeng, Samsud Samad, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan tersebut merupakan bagian dari realisasi visi organisasi di bidang kebencanaan dan sosial.

  • Korsel Diguyur Hujan Paling Deras dalam 120 Tahun, 3 Orang Tewas

    Korsel Diguyur Hujan Paling Deras dalam 120 Tahun, 3 Orang Tewas

    Jakarta

    Setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 1.000 orang dievakuasi pada hari Kamis (17/7) setelah Korea Selatan (Korsel) diguyur hujan deras. Salah satu wilayah bahkan dilanda curah hujan tertinggi dalam 120 tahun.

    Korea Selatan biasanya mengalami musim hujan pada bulan Juli, tetapi tiga wilayah di Provinsi Chungcheong Selatan minggu ini mengalami curah hujan per jam terderas yang pernah tercatat, menurut data cuaca resmi.

    Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (17/7/2025), tiga orang tewas pada hari Kamis (17/7), kata Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan, semuanya di Provinsi Chuncheong Selatan.

    “Hingga pukul 16.00 waktu setempat, setidaknya tiga orang tewas hari ini akibat hujan deras,” kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan kepada AFP, seraya menambahkan bahwa lebih dari 1.000 orang telah dievakuasi.

    Polisi mengatakan bahwa satu orang ditemukan tewas di dalam kendaraan yang terendam. Seorang pria lanjut usia tewas setelah terseret arus banjir di dekat sungai, dan seorang pria lanjut usia lainnya ditemukan tewas di sebuah apartemen bawah tanah yang terendam banjir.

    Wilayah Seosan bagian barat dilanda curah hujan dengan puncak 114,9 milimeter (4,5 inci) per jam, “tingkat curah hujan yang biasanya hanya terlihat sekali dalam 100 tahun”, ujar seorang pejabat badan meteorologi. Dia menambahkan bahwa ini merupakan tingkat curah hujan tertinggi sejak pencatatan lengkap dimulai pada tahun 1904.

    Hujan deras tersebut disebabkan oleh “aliran udara hangat dan lembap di sepanjang tepi Pegunungan Pasifik Utara, yang memicu ketidakstabilan atmosfer yang kuat”, tambah pejabat tersebut.

    Lihat juga Video: Kala Gunung Gede Pangrango Diguyur Hujan Es

    Siaran pers Korea Selatan menayangkan video banjir parah di Seosan, dengan air menggenangi pasar dan kompleks apartemen, serta merendam mobil-mobil yang diparkir.

    Badan Meteorologi Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hampir 440 mm (sekitar 17,3 inci) hujan telah turun di Seosan hingga pukul 10.30 pagi pada hari Kamis, setara dengan 35 persen dari rata-rata curah hujan tahunan di wilayah tersebut.

    “Airnya terlalu dalam dan begitu banyak lumpur yang terdorong masuk sehingga saya sudah bekerja selama sekitar lima jam untuk menguras semuanya,” kata Kim Min-seo, seorang pekerja restoran berusia 50 tahun, sambil menggosok lantai yang berlumpur.

    “Saya masih belum selesai,” tambahnya.

    Lihat juga Video: Kala Gunung Gede Pangrango Diguyur Hujan Es

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gibran Minta Ormas Mitra Polri Deteksi Hal Mencurigakan di Wilayah Masing-masing

    Gibran Minta Ormas Mitra Polri Deteksi Hal Mencurigakan di Wilayah Masing-masing

    Bisnis.com, Jakarta — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka minta Senkom Mitra Polri untuk melakukan deteksi awal terhadap gangguan keamanan di setiap daerah.

    Senkom Mitra Polri merupakan salah satu organisasi masyarakat sadar kamtibmas yang didirikan anggota Mitra Kamtibmas Mabes Polri pada 1 Januari 2004 di Jakarta. Organisasi masyarakat ini dibentuk untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan bersifat nasional.

    Sebagai Mitra Polri, Senkom harus selalu berkoordinasi dan memberikan informasi kepada aparat berwajib baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun TNI/Polri terhadap adanya gangguan kamtibmas, stabilitas nasional dan bencana alam.

    Gibran berharap Senkom Mitra Polri dapat mendeteksi semua gangguan kamtibmas atau hal mencurigakan di setiap wilayahnya masing-masing dan melaporkan hal itu ke aparat Kepolisian maupun TNI.

    “Jadi tolong ini Senkom Mitra Polri benar-benar dibuat aktif, jadi deteksi awal itu kan harus aktif. Jika ada bibit-bibit masalah ya tolong diselesaikan. Kemudian jika ada yang mencurigakan tolong dilaporkan,” tuturnya di sela-sela acara Peresmian Kantor Pusat Mitra Senkom Polri Jakarta Timur, Kamis (17/7).

    Gibran mengatakan bahwa peran Senkom Mitra Polri juga sangat penting. Wapres juga mengungkapkan bahwa dirinya beberapa kali menemui anggota Senkom Mitra Polri ketika beberapa kali terjadi bencana alam.

    “Jadi saya kira peran Senkom penting sekali di sini. Waktu gempa bumi Sukabumi, banjir Bekasi, waktu gunung meletus di NTT ada Senkom,” katanya.

    Gibran menyarankan Senkom Mitra Polri agar lebih banyak merekrut anak muda. Pasalnya, menurut Gibran peran pemuda sangat penting untuk menjaga Kamtibmas sekaligus menolong korban bencana alam.

    “Saya kira yang muda-muda ini nanti juga bisa diterjunkan langsung ke lapangan ya,” ujarnya.

  • Waspada Jakarta Dihantam Banjir Rob 18-27 Juli 2025, Ini Lokasinya

    Waspada Jakarta Dihantam Banjir Rob 18-27 Juli 2025, Ini Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) yang dapat terjadi pada 18 hingga 27 Juli 2025. Imbauan ini disampaikan berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok.

    BPBD menyebutkan, potensi banjir rob ini dipicu oleh dua fenomena astronomi, yakni fase Perigee (jarak terdekat bumi-bulan) pada 20 Juli 2025 dan fase Bulan Baru pada 24 Juli 2025.

    Kedua fenomena tersebut dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum, yang berdampak pada naiknya permukaan air di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Adapun wilayah yang berisiko terdampak banjir rob antara lain:

    Kamal Muara

    Kapuk Muara

    Penjaringan

    Pluit

    Ancol

    Kamal

    Marunda

    Cilincing

    Kalibaru

    Muara Angke

    Tanjung Priok

    Kepulauan Seribu

    Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir utara Jakarta diminta mengantisipasi potensi banjir pesisir dan memantau kondisi pasang air laut.

    Untuk informasi terkini mengenai gelombang air laut, warga dapat mengakses laman resmi bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

    Dalam kondisi darurat, masyarakat diimbau segera menghubungi Call Center Jakarta Siaga di 112.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Alaska, Picu Peringatan Tsunami

    Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Alaska, Picu Peringatan Tsunami

    GELORA.CO -Sebuah gempa bumi kuat dengan 7,3 magnitudo mengguncang wilayah pesisir selatan Alaska, Amerika Serikat pada Rabu siang waktu setempat, 16 Juli 2025 

    Gempa tersebut memicu peringatan tsunami yang membuat warga di sepanjang garis pantai sejauh 1.127 km bergegas mencari tempat lebih tinggi.

    Meski begitu, peringatan tsunami tersebut kemudian diturunkan statusnya dan akhirnya dibatalkan. Tidak ada laporan mengenai kerusakan signifikan akibat gempa ini.

    Gempa terjadi pada pukul 12.37 siang di lepas pantai selatan Sand Point, sebuah komunitas kecil di Pulau Popof, bagian dari gugus Kepulauan Aleut. Guncangan dirasakan hingga Anchorage, kota besar yang berjarak hampir 966 kilometer dari pusat gempa.

    Gempa terjadi pada pukul 12.37 siang di lepas pantai selatan Sand Point, sebuah komunitas kecil di Pulau Popof, bagian dari gugus Kepulauan Aleut. Guncangan dirasakan hingga Anchorage, kota besar yang berjarak hampir 966 kilometer dari pusat gempa.

    “Kami telah melihat gempa bumi lain di daerah tersebut yang tidak menimbulkan gelombang tsunami yang signifikan, tetapi kami menanganinya dengan serius dan menjalankan prosedur kami,” ujar Jeremy Zidek, juru bicara Divisi Manajemen Darurat Alaska, seperti dimuat Associated Press.

    “Kami pastikan masyarakat diberitahu sehingga mereka dapat mengaktifkan prosedur evakuasi mereka,” tambahnya. 

    Pusat Peringatan Tsunami Nasional awalnya mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah dari barat daya Homer hingga Unimak Pass. Komunitas besar seperti Kodiak, dengan penduduk lebih dari 5.000 orang, juga masuk dalam wilayah terdampak. 

    Namun, sekitar satu jam kemudian, statusnya diturunkan menjadi waspada, dan akhirnya dibatalkan menjelang pukul 14.45.

    Tsunami kecil tercatat di Sand Point dengan ketinggian air tidak lebih dari 6,3 cm di atas permukaan pasang. 

    “Tidak ada kerusakan di bandara, tampaknya tidak ada kerusakan di pelabuhan, sungguh tidak ada kerusakan yang berarti,” kata Kepala Polisi Sand Point, Benjamin Allen.

    Namun, beberapa kerusakan kecil terjadi di toko kelontong Alaska Commercial. Vickey McDonald, manajer toko tersebut, mengatakan bahwa sekitar separuh dari rak minuman beralkohol runtuh dan botol-botolnya pecah. 

    “Saya punya asap cair, saus barbekyu, dan acar pecah di lantai. Baunya sangat menyengat di sini,” ujarnya.

    Di beberapa komunitas seperti Unalaska dan King Cove, pejabat setempat segera memerintahkan warga di zona rawan banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau menjauh ke pedalaman. 

    Di Seward, Jodie Stevens, seorang turis, bersama suaminya sedang mengamati burung puffin ketika mereka mendengar seruan untuk mengungsi.

    “Kami berjalan beberapa blok menanjak di tengah hujan. Seseorang dari pusat menyuruh semua orang segera pindah ke dataran tinggi,” kata dia.

    Mereka baru setengah jalan menuju titik evakuasi ketika sirene berbunyi menandakan bahwa situasi telah aman.

    Sementara itu, Badan Meteorologi Nasional (NWS) menyatakan tidak ada ancaman tsunami untuk wilayah pesisir Pasifik lainnya di Amerika Serikat dan Kanada, seperti Washington, Oregon, dan California

  • Kota Bandung Resmi Bentuk BPBD, Fokus Mitigasi Banjir dan Sesar Lembang

    Kota Bandung Resmi Bentuk BPBD, Fokus Mitigasi Banjir dan Sesar Lembang

    Liputan6.com, Bandung – Kota Bandung resmi memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Didi Ruswandi dilantik sebagai Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, di Balai Kota Bandung, Senin, 14 Juli 2025.

    Menurut Farhan, pembentukan BPBD bukan sekadar membangun infrastruktur fisik, melainkan menyiapkan suprastruktur, yaitu sumber daya manusia dan kelembagaan yang mampu merespons bencana secara cepat dan tepat.

    Kehadiran BPBD Kota Bandung dinilai sangat penting untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi berbagai potensi bencana di Kota Bandung.

    “Suprastruktur artinya kita sedang mempersiapkan orang-orang agar punya program untuk mengedukasi terhadap terjadinya berbagai macam bencana,” katanya dalam keterangan pers di Bandung.

    Farhan menyebut, bencana utama yang menjadi fokus adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang.

    “Itu tidak boleh terjadi lagi. Daerah rawan banjir harus dikosongkan sebelum air datang. Ini soal kesiapan dan perilaku,” tegasnya.

    Potensi Pergerakan Tanah

    Selain itu, potensi pergerakan tanah juga menjadi perhatian serius. Farhan menyebut adanya tanda-tanda awal pergeseran tanah di sejumlah wilayah sekitar Bandung seperti Sumedang dan Purwakarta.

    Ia khawatir kondisi serupa bisa terjadi di Kota Bandung, terutama di kawasan yang dilalui Sesar Lembang.

    “Fokus pada Sesar Lembang menjadi penting karena itu potensi yang nyata,” katanya.

    Lebih lanjut, Farhan mengungkapkan pentingnya kesiapan mental masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Ia juga mengingatkan bahwa musim kemarau diperkirakan datang terlambat dan musim hujan akan lebih cepat terjadi, berdasarkan peringatan dari BMKG.

    “Kesiapan mental dan edukasi masyarakat menjadi kunci. Jangan sampai kita tidak siap saat musim hujan datang lebih cepat,” ucapnya.

    Terkait koordinasi penanggulangan bencana, Farhan mengatakan, BPBD Kota Bandung akan berkoordinasi erat dengan BPBD Provinsi Jawa Barat sebagai koordinator utama lintas daerah. Bahkan, kata dia, sebelum dilantik pun, Didi Ruswandi sudah menjalin komunikasi dengan BPBD provinsi.

    “Terpenting memang koordinasi dengan provinsi dulu,” jelasnya.

  • Apa Dampak Positif dan Negatif Kemarau Basah bagi Petani? Ini Kata Pakar UGM

    Apa Dampak Positif dan Negatif Kemarau Basah bagi Petani? Ini Kata Pakar UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pakar dan profesional di bidang agrometeorologi, ilmu lingkungan, dan perubahan iklim dari FTP UGM Bayu Dwi Apri Nugroho mengatakan perlunya kewaspadaan dalam membaca fenomena kemarau basah. Kewaspadaan ini tidak hanya berkaitan mitigasi bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor, tapi berkaitan dengan persoalan pangan.

    “Merujuk pada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa kemarau basah diprediksi akan terjadi selama 3 bulan kedepan, yaitu sampai Oktober 2024,” ujar Bayu beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, dampak kemarau basah sendiri sudah sangat dirasakan petani yang mengalami gagal tanam, karena perhitungan petani yang meleset. Sebab, para petani menganggap di bulai Mei-Juni, yang notabene secara normal masuk musim kemarau, curah hujan sudah menurun dan petani bisa menanam, ternyata justru sebaliknya.

    Pada kemarau basah ini intensitas hujan meningkat dan menyebabkan banjir di lahan petani. Hal ini menyebabkan kegagalan saat tanam yang pada akhirnya petani tidak bisa melakukan penanaman atau pemanenan (puso).

    “Meski berdampak negatif, kemarau basah ini juga bisa berdampak secara positif untuk pertanian, yaitu peningkatan intensitas curah hujan ini akan menguntungkan untuk wilayah-wilayah yang kering dan tadah hujan, sehingga ini akan membuat ketersediaan air di wilayah-wilayah tersebut cukup dan petani di wilayah tersebut bisa melakukan aktifitas penanaman, seperti di wilayah Papua dan Indonesia bagian Timur lainnya,” terangnya.

    Apri mengatakan pentingnya pencegahan dan antisipasi terkait dengan kemarau basah ini dengan langkah strategis diantaranya menyangkut dibutuhkan prediksi cuaca masa depan secara nasional secara mendetail sampai pada level desa atau lahan, dan informasi ini tersampaikan kepada masyarakat, terutama terkait dengan anomali cuaca (La Niña). Melalui prediksi ini harapannya bisa membantu mengurangi kerugian dan biaya yang ditimbulkan oleh bencana hidrometeorologis sebagai dampak dari La Niña.

    “Prediksi awal terjadinya La Niña ini bermanfaat dalam membantu perencanaan dan pengelolaan berbagai sektor seperti sumber daya air, energi, transportasi, pertanian, kehutanan, perikanan serta menghindari atau mengurangi potensi kerugian yang lebih besar,” ungkapnya.