Topik: Banjir

  • Infrastruktur prioritas diminta tetap berjalan meski DBH dipangkas

    Infrastruktur prioritas diminta tetap berjalan meski DBH dipangkas

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tetap melakukan pembangunan infrastruktur prioritas atau yang menyangkut kepentingan prioritas kendati Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas.

    “Jangan sampai apa yang terjadi (pemangkasan DBH) menghentikan laju pembangunan di Jakarta, apalagi terhadap infrastruktur prioritas,” kata Bun Joi di Jakarta pada Minggu.

    Menurut dia, pemangkasan DBH dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dipastikan akan mempengaruhi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Tahun Anggaran (TA) 2026 terhadap pembangunan di Jakarta.

    Oleh karena itu, dia mengatakan Pemprov DKI harus menetapkan pembangunan sejumlah infrastruktur prioritas yang mengutamakan kepentingan umum, di antaranya rumah susun sederhana sewa (rusunawa), taman ruang terbuka hijau (RTH), rumah sakit, dan sekolah.

    “Ke depannya, Pemprov DKI perlu mengutamakan pembangunan infrastruktur yang penting bagi publik,” ujar Bun Joi.

    Selain itu, kata dia, berkaitan dengan banjir, Pemprov DKI juga perlu memikirkan kelanjutan pembangunan dan pengelolaan sejumlah infrastruktur pengendali air, seperti pompa, waduk dan turap penahan air.

    “Bahkan, anggaran untuk proses pembebasan lahan di sekitar Kali Ciliwung juga perlu diperhatikan,” ucap Bun Joi.

    Lebih lanjut, dia meminta agar Pemprov DKI menyesuaikan kembali rencana pembangunan gedung pemerintahan, antara lain gedung milik Dinas Perhubungan DKI dan Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI.

    Dia pun mendorong Pemprov DKI untuk mengeksplorasi beberapa opsi terkait pembangunan infrastruktur, salah satunya proyek pembangunan tahun jamak sehingga beban pembiayaan pada 2026 tidak terlalu berat.

    “Dalam kondisi seperti ini, dengan segala keterbatasan yang ada, Pemprov DKI juga perlu meninjau kembali opsi-opsi mengerjakan proyek tahun jamak. Ini bisa menjadi cara untuk mengurangi beban pembiayaan pada tahun 2026 mendatang,” tutur Bun Joi.

    Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo terus mengupayakan agar pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat ke Pemprov DKI tidak mempengaruhi program yang berkaitan langsung dengan masyarakat.

    Pramono memastikan anggaran program Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), pemutihan ijazah dan program masyarakat lainnya tidak mengalami pengurangan.

    Dia juga menekankan dengan adanya pemotongan DBH oleh pemerintah pusat, maka Pemprov DKI harus siap berinovasi untuk pembiayaan ke depannya.

    “Ya, intinya Jakarta dalam kondisi apapun, DBH dipotong tentunya kita harus siap,” tegas Pramono.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini Zona Merah Megathrust Selatan Jawa, Warga Waspadai Tsunami Raksasa

    Ini Zona Merah Megathrust Selatan Jawa, Warga Waspadai Tsunami Raksasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap bukti ilmiah tentang keberadaan tsunami raksasa yang pernah melanda wilayah selatan Jawa ribuan tahun lalu. Temuan ini merupakan hasil riset paleotsunami yang dilakukan oleh tim Pusat Riset Kebencanaan Geologi (PRKG), menjadi peringatan penting akan potensi ancaman megatsunami yang masih membayangi kawasan padat penduduk tersebut.

    Peneliti Ahli Madya PRKG BRIN, Purna Sulastya Putra, mengatakan, paleotsunami adalah kajian ilmiah untuk mengenali kejadian tsunami purba yang tidak tercatat dalam sejarah manusia.

    “Riset ini sangat penting, karena selatan Jawa terus berkembang dengan pembangunan infrastruktur strategis, sementara ancaman tsunami raksasa yang berulang justru belum sepenuhnya dipahami dan diantisipasi,” ungkap Purna dalam risetnya, dikutip Minggu (12/10/2025).

    Dia menjelaskan, salah satu temuan krusial BRIN adalah lapisan sedimen tsunami purba berumur sekitar 1.800 tahun yang ditemukan di berbagai titik di sepanjang selatan Jawa, seperti di Lebak, Pangandaran, dan Kulon Progo.

    “Dikarenakan penyebarannya yang meluas di banyak lokasi di selatan Jawa, jejak ini diperkirakan merupakan hasil dari tsunami raksasa yang disebabkan gempa megathrust berkekuatan magnitudo 9,0 atau lebih. Ini bukan satu-satunya. Jejak tsunami raksasa lainnya ditemukan berumur sekitar 3.000 tahun lalu, 1.000 tahun lalu, dan 400 tahun lalu,” bebernya.

    Riset paleotsunami, lanjut Purna, dilakukan melalui pengamatan lapangan, salah satunya di lingkungan rawa dan laguna. Di mana, sedimen laut yang terbawa oleh gelombang tsunami lebih mudah dikenali dan terawetkan di lingkungan tersebut.

    Untuk membuktikan bahwa lapisan tersebut merupakan endapan tsunami, dilakukan analisis lanjutan seperti uji mikrofauna, kandungan unsur kimia, hingga pentarikhan umur radiokarbon.

    “Tantangannya adalah tak semua endapan tsunami purba bisa bertahan utuh dan terawetkan dengan baik, dan membedakan dengan sedimen akibat proses-proses lain seperti banjir atau badai pun memerlukan kehati-hatian,” tambahnya.

    Temuan Fakta Pernah Terjadi Tsunami Raksasa di Lokasi Ini 

    Dari hasil penelitian dan studi paleotsunami, Purna mengatakan tim riset menemukan di antaranya di Lebak (Banten), terdapat lapisan pasir kaya mikrofauna laut dan bongkahan kayu di kedalaman kurang dari 1 meter yang bukan berasal dari rawa. Selain itu ada juga temuan Mineral gloponid mengisi cangkang-cangkang dari foraminifera atau biota laut. Temuan branching coral atau coral bercabang dalam posisi berdiri yang tertimbun pasir. Diperkirakan berasal dari tsunami sekitar 400 tahun dan 3.000 tahun lalu.

    Sementara itu, lanjut Purna, di Pangandaran (Jawa Barat) terdapat endapan tsunami berlapis, termasuk lapisan pasir bergelombang yang mengindikasikan adanya dampak perubahan lingkungan yang berubah akibat uplift yang mengindikasikan telah terjadi gempa bumi dan tsunami yang besar. Sedangkan di daerah Adipala, Cilacap (Jawa Tengah) pihaknya menemukan radiolaria, mikrofauna laut dalam yang jarang ditemukan, di dalam lapisan tsunami. Umurnya diperkirakan sekitar 1.800 tahun.

    Di Kulonprogo (DIY), tim peneliti paleotsunami menemukan lapisan berisi cangkang foraminifera, termasuk ‘baby foram’, sebagai bukti kuat transportasi material laut. Tim menemukan ada tiga lapis paleo tsunami yang belum dilakukan dating. Umurnya diperkirakan lebih 1.800 tahun.

    “Di Kulonprogo ini kita menemukan ada tiga lapis paleo tsunami yang sebenarnya hasil dating-nya atau umurnya kita belum tahu karena masih dianalisis. Kita berharap yang lapisan yang tengah dan paling atas itu itu lebih mudah dari 1.800 sehingga kita bisa merekonstruksi lebih detail perulangan dari tsunami raksasanya,” ucap Purna.

    Sementara di Ujung Genteng (Jawa Barat) terdapat temuan lapisan pasir setebal 7 meter pada lingkungan rawa yang mengindikasikan tsunami berusia sekitar 4.300 dan 5.500 tahun. Di Lumajang (Jawa Timur) juga terdapat lapisan pasir kontras di antara lapisan lempung yang umurnya sekitar 300-400 tahun. Diduga bukan bagian dari tsunami raksasa seperti di wilayah barat, tapi tsunami lokal.

    “Bukti geologi keberadaan tsunami raksasa sudah ada. Tapi kita masih harus melakukan analisis lebih detil untuk memahami frekuensi dan dampaknya secara menyeluruh,” ujar Purna.

    Temuan tersebut menunjukkan bahwa tsunami raksasa di wilayah selatan Jawa bersifat berulang, dengan siklus sekitar 600-800 tahun. “Ini artinya, bukan soal apakah tsunami besar akan terjadi, tapi kapan,” tegas Purna.

    Foto: Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)
    Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)

    Antisipasi Gempa Megathrust Dahsyat dan Tsunami Raksasa

    Dengan jumlah penduduk yang diperkirakan lebih dari 30 juta orang akan terekspos di wilayah pesisir selatan Jawa pada 2030, ancaman ini perlu menjadi perhatian serius.

    BRIN juga menyoroti bahwa pembangunan infrastruktur di selatan Jawa – seperti bandara, pelabuhan, dan kawasan industri – belum sepenuhnya mengintegrasikan risiko tsunami. “Jika tidak dirancang dengan mempertimbangkan sejarah bencana, dampaknya akan sangat besar, baik dari sisi korban jiwa maupun kerugian ekonomi,” ujarnya.

    Dengan semakin banyak dibangunnya infrastruktur strategis di selatan Jawa, kawasan sekitarnyapun ikut berkembang, ditandai dengan semakin banyaknya fasilitas seperti hotel, restoran, hingga destinasi wisata baru akan ikut bermunculan.

    “Peningkatan aktivitas ini, meski memberikan dampak positif dari sisi ekonomi, juga secara tidak langsung menambah kerentanan wilayah terhadap potensi bencana tsunami,” sebut Purna.

    Data paleotsunami yang dihasilkan BRIN dapat menjadi fondasi dalam penetapan kebijakan tata ruang dan mitigasi bencana. Informasi tentang sebaran wilayah terdampak, periode ulang, serta estimasi jarak genangan sangat berguna untuk menetapkan zona rawan, menentukan lokasi tempat evakuasi, dan merancang jalur evakuasi yang efisien.

    “Pemerintah daerah sebaiknya mulai memanfaatkan data ini untuk menyusun rencana pembangunan yang berwawasan risiko, serta melakukan sosialisasi rutin ke masyarakat,” tegasnya.

    BRIN mendorong agar edukasi kebencanaan berbasis riset ditingkatkan di sekolah-sekolah, media massa, hingga komunitas lokal.

    Sebagai peneliti, Purna mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pemangku kepentingan di daerah masing-masing. “Kalau terjadi gempa kuat di dekat pantai, jangan tunggu sirine atau pemberitahuan. Segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Alam sering memberi sinyal pertama, dan kesiapsiagaan adalah kunci keselamatan,” pesannya.

    Dengan hasil riset ini, BRIN mengajak semua pihak, baik pemerintah, akademisi, media, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun budaya sadar risiko. “Tsunami mungkin tak bisa dicegah, tapi korban jiwa dan kerugian bisa kita minimalisir dengan pengetahuan dan kesiapan,” pungkas Purna.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gebyar Budaya Mataraman: Ruang Tawa, Hiburan dan Guyub Rukun Warga Jatim

    Gebyar Budaya Mataraman: Ruang Tawa, Hiburan dan Guyub Rukun Warga Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, DPR RI, dan DPRD Jawa Timur dalam perhelatan “Gebyar Budaya Mataraman Wayang Kidulan”.

    Acara budaya ini digelar di Pasar Sumoroto, Ponorogo, sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam melestarikan budaya sekaligus mempererat kedekatan dengan masyarakat.

    Gelaran ini menghadirkan dalang kondang Ki Cahyo Kuntadi, yang akan membawakan kisah Wayang Kidulan penuh makna. Acara semakin meriah dengan kehadiran Lusi Brahman, Silvy Kumalasari, Cak Slendro, Andik TB, serta penampilan kesenian khas Ponorogo yang memperkaya nilai budaya Mataraman.

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari, melalui sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar, Ali Affandi, menyampaikan bahwa festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga simbol nyata kolaborasi antarinstansi dalam menjaga warisan budaya Jawa Timur.

    “Melalui sinergi antara Disbudpar Jatim, DPRD Jatim, dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, kita terus berupaya melestarikan serta memajukan budaya lokal. Nilai-nilai luhur dan kearifan tradisi seperti yang terkandung dalam kesenian wayang harus terus hidup lintas generasi,” ujarnya.

    Evy menegaskan bahwa wayang bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan. Di dalam kisah-kisahnya tersimpan ajaran kepemimpinan, keadilan, dan kebijaksanaan yang relevan sepanjang masa. Karena itu, kehadiran Wayang Kidulan di festival ini menjadi bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya Mataraman serta ruang ekspresi bagi para seniman dan pelaku ekonomi kreatif daerah.

    Menurutnya, pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif sejatinya bukan dua hal yang terpisah, tetapi saling menguatkan.

    “Ketika seni dan tradisi hidup, maka ekonomi kreatif akan tumbuh. Sebaliknya, saat ekonomi kreatif berkembang, para seniman dan kebudayaan pun makin berdaya,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, Evy juga menyinggung bahwa Ponorogo kini tengah diusulkan menjadi kota jejaring dunia dalam bidang ekonomi kreatif oleh UNESCO. Sebelumnya, dunia telah lebih dulu mengakui warisan budaya Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda UNESCO.

    Menutup sambutannya, Evy menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya festival, terutama kepada Bupati Ponorogo beserta jajaran, para seniman, budayawan, dan masyarakat yang hadir meramaikan acara.

    Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, turut menyampaikan pertumbuhan ekonomi di ponorogo yang tumbuh secara signifikan berkat adanya event-event budaya yang di gelar di bumi Reog.

    “Pertumbuhan ekonomi Ponorogo kini tumbuh 6,7 persen,” papar Sugiri.

    Menurutnya, angka tersebut bukan sekadar data di atas kertas, melainkan cermin nyata dari kehidupan masyarakat yang makin bergairah. Banyaknya event budaya dan seni yang digelar di berbagai penjuru Ponorogo menjadi pemicu utamanya.

    “Lihat saja, kalau ada wayangan maka sindennya laku, dalangnya laku, bahkan tukang rias, pedagang sabun, sampai penjual camilan juga ikut laku. Semua kebagian rezeki!” ujar Kang Giri, sapaan akrabnya, disambut tawa penonton.

    Ia mencontohkan, dalam setiap gelaran wayang, ekonomi kecil bergerak serentak:
    yang jualan makanan ramai, penata rias kebanjiran order, pedagang pernak-pernik panen untung.

    “Semua ikut hidup. Itulah Ponorogo, ekonomi rakyatnya hidup karena budayanya hidup,” tutupnya dengan bangga.

    Dengan menghadirkan Gebyar Budaya Mataraman Wayang Kidulan, pemerintah tidak hanya melestarikan seni tradisi, tetapi juga menghidupkan kembali semangat gotong royong, kegembiraan, dan kedekatan antara pemerintah dengan masyarakat.

    Acara ini yang dibuka dengan penyerahan gunungan wayang oleh Ali Mufti anggota komisi V DPR RI itu diharapkan mampu menjadi agenda rutin yang tidak hanya menghibur, namun juga memperkokoh identitas budaya Jawa Timur sebagai pusat kebudayaan Nusantara. [tok/aje]

  • Waspada! BMKG: Hujan Petir hingga Cuaca Panas Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah Minggu Hari Ini – Page 3

    Waspada! BMKG: Hujan Petir hingga Cuaca Panas Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah Minggu Hari Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi angin kencang, hujan disertai petir, serta cuaca panas maksimum di sejumlah wilayah, pada Minggu (12/10/2025).

    Prakirawati cuaca BMKG Sastia Frista menyampaikan potensi hujan berintensitas ringan diprakirakan mengguyur Kota Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Palangkaraya, Samarinda, Tanjung Selor, Palu, Gorontalo, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Jayawijaya, dan Jayapura.

    Hujan sedang berpotensi di Kota Medan, Jambi, dan Merauke. Sementara hujan disertai petir diprakirakan terjadi di Kota Pontianak, dan Banjarmasin, demikian dilansir dari Antara.

    BMKG juga memperingatkan cuaca berawan tebal hingga berkabut di Kota Banda Aceh, Palembang, Serang, Jakarta, Surabaya, Mamuju, Manado, dan Manokwari yang sewaktu-waktu bisa berubah deras lalu memperbesar potensi korban bencana banjir.

     

  • BMKG Ungkap Kedatangan La Nina, Warga RI Siap-siap Ancaman Banjir

    BMKG Ungkap Kedatangan La Nina, Warga RI Siap-siap Ancaman Banjir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena La Nina diperkirakan kembali memengaruhi cuaca Indonesia pada akhir 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebagian kecil model iklim global memprediksi La Nina lemah akan terbentuk pada periode tersebut.

    La Nina merupakan fenomena pendinginan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah yang berdampak pada peningkatan curah hujan di Indonesia. Kondisi ini berpotensi membuat sebagian wilayah Tanah Air mengalami musim hujan yang lebih panjang dari biasanya.

    Dalam laporan Prediksi Musim Hujan 2025/2026, BMKG menyebut awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi secara serentak. Sekitar 333 Zona Musim (ZOM) atau 47,6% wilayah diperkirakan mulai mengalami hujan pada September hingga November 2025, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan yang akan lebih dulu memasuki musim hujan sebelum September.

    Musim hujan kemudian akan meluas ke wilayah selatan dan timur Indonesia. Secara umum, musim hujan 2025/2026 akan datang lebih awal di 42,1% wilayah dibandingkan kondisi normal. Namun, intensitas hujan diprediksi berada pada kategori normal, tidak lebih basah atau kering dari biasanya.

    BMKG memperkirakan puncak musim hujan terjadi pada November-Desember 2025 di bagian barat Indonesia, dan Januari-Februari 2026 di bagian selatan dan timur. Durasi musim hujan kali ini diprediksi lebih panjang dari rata-rata, meliputi 325 ZOM atau sekitar 46,4% wilayah.

    Durasi musim hujan akan bervariasi, mulai dari kurang dari dua bulan hingga sekitar 11 bulan. Bahkan, beberapa wilayah diperkirakan mengalami hujan sepanjang tahun 2025.

    Sementara itu, hanya sebagian kecil wilayah yang akan mengalami musim kemarau pada periode tersebut. BMKG memprediksi 12 ZOM (1,7%) wilayah, seperti sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat, akan mengalami kemarau pada September-Desember 2025.

    Kemudian pada Januari-Mei 2026, sebanyak 46 ZOM (6,6%) wilayah, termasuk pesisir timur Aceh, Sumatera Utara bagian timur, Riau bagian utara, sebagian Sulawesi, Maluku, dan Papua Barat Daya diperkirakan masih mengalami musim kemarau.

    Dengan potensi La Nina di akhir 2025, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspadai peningkatan curah hujan dan mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor, di berbagai wilayah Indonesia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Puluhan Orang Tewas Seketika Dihantam Banjir-Longsor di Meksiko

    Puluhan Orang Tewas Seketika Dihantam Banjir-Longsor di Meksiko

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Banjir Bandang-Longsor Hancurkan Ribuan Rumah-Sekolah, 21 Orang Tewas

    Banjir Bandang-Longsor Hancurkan Ribuan Rumah-Sekolah, 21 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan deras di Meksiko telah menewaskan sedikitnya 21 orang dan lebih banyak lagi yang hilang, kata pihak berwenang pada Jumat (10/10) waktu setempat.

    Hujan deras tersebut memicu beberapa tanah longsor, memutus aliran listrik di beberapa kota, dan menyebabkan sungai meluap.

    Otoritas perlindungan sipil di negara bagian Hidalgo melaporkan 16 kematian dan mengatakan setidaknya 1.000 rumah dan ratusan sekolah terdampak.

    Gubernur negara bagian Puebla, Alejandro Armenta, mengatakan setidaknya tiga orang tewas akibat tanah longsor dan lima lainnya dilaporkan hilang. Pihak berwenang melaporkan dua kematian lagi di negara bagian Veracruz.

    “Kami berupaya membantu masyarakat, membuka jalan, dan memulihkan layanan listrik,” ujar Presiden Claudia Sheinbaum dalam sebuah unggahan di X.

    Ia membagikan foto-foto petugas tanggap darurat yang membawa perbekalan saat mereka mengarungi jalanan yang terendam banjir hingga setinggi lutut.

    [Gambas:Twitter]

    Kementerian Pertahanan menyatakan telah mengerahkan lebih dari 5.400 personel untuk membantu memantau, mengevakuasi, dan membersihkan daerah-daerah terdampak. Sementara itu, badai Raymond dan Priscilla telah menurunkan hujan di semenanjung Baja California dan pesisir Pasifik barat negara itu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • DKI kemarin, kebakaran lapak di Jaktim hingga antisipasi banjir rob

    DKI kemarin, kebakaran lapak di Jaktim hingga antisipasi banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Jumat (10/10), di antaranya kerugian akibat kebakaran lapak barang bekas di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, hingga ratusan unit pompa permanen (stasioner) untuk mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Kerugian akibat kebakaran lapak di Duren Sawit capai Rp80 juta

    Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengungkapkan kerugian akibat kebakaran lapak barang bekas di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, mencapai Rp80 juta.

    “Objek yang terbakar lapak barang bekas atau rongsok dengan luas area kurang lebih 150 meter persegi. Akibatnya, total kerugian sekitar Rp80 juta,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Buka malam hari, Pemprov DKI akan tambah CCTV di Ragunan

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah kamera pengawas atau Closed-Circuit Television (CCTV) seiring uji coba pembukaan Taman Margasatwa Ragunan pada malam hari.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebut hal itu dilakukan guna meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya tindak asusila di destinasi wisata tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Pemprov DKI segera buka trase LRT baru

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera membuka trase atau jalur lintasan Light Rail Transit (LRT) baru mulai dari daerah Dukuh Atas hingga Pasar Baru.

    “Kami segera akan mengembangkan di Kota Tua, Glodok, Pasar Baru. Ini akan menjadi hub-hub baru, termasuk di Dukuh Atas ini,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Arsip foto – Pengunjung menaiki mobil wisata saat berlibur di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat (30/5/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.)

    4. Dinas SDA DKI siagakan 609 unit pompa stasioner antisipasi banjir rob

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyiagakan 609 unit pompa stasioner yang tersebar di 209 lokasi guna mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.

    “Berdasarkan data hingga 29 September 2025, juga terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta,” ujar Ketua Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai, Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta Yursid Suryanegara saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. 2.391 posyandu lansia di Jakarta punya layanan skrining kesehatan jiwa

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan sebanyak 2.391 posyandu lansia yang tersebar di seluruh kelurahan di Jakarta saat ini sudah bisa melakukan skrining kesehatan jiwa sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa.

    “Seluruh posyandu lansia melaksanakan skrining kesehatan jiwa melalui SKILAS (Skrining Kognitif dan Depresi Lansia) sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan jiwa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sri Puji Wahyuni saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komitmen Jaga Lingkungan, Grup MIND ID Bantu Konservasi Sungai Cipinang

    Komitmen Jaga Lingkungan, Grup MIND ID Bantu Konservasi Sungai Cipinang

    Bisnis.com, JAKARTA – Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, melalui anggota usahanya PT Vale Indonesia Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) sebagai Pembina Kawasan Sungai Cipinang di Jakarta Timur. Penunjukan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas sungai nasional.

    Sebagai Pembina Kawasan Sungai Cipinang, MIND ID melalui ANTM dan Vale Indonesia akan berperan aktif dalam kegiatan pembersihan sampah, penanaman vegetasi, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pengawasan lingkungan, serta pelaporan berkala terhadap seluruh aktivitas komunitas sungai.

    Menteri Lingkungan Hidup/BPLH Hanif Faisol Nurofiq menegaskan, masyarakat dan dunia usaha memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan ekosistem sungai, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 160 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021.

    “Saya mengajak seluruh komunitas untuk melakukan gerakan bersih Sungai Cipinang dari hulu hingga hilir. Mari kita bawa semangat ini ke sungai-sungai lain di Indonesia dari Ciliwung hingga Mahakam,” ujar Hanif Faisol.

    Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyambut baik kepercayaan yang diberikan kepada MIND ID dan menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

    “Bagi MIND ID, sungai bukan hanya aliran air, tetapi sumber kehidupan dan energi yang menopang aktivitas masyarakat serta industri pertambangan,” ungkap Pria.

    Penunjukan ini juga menjadi momentum bagi MIND ID untuk memperluas implementasi berbagai program pelestarian lingkungan yang telah berhasil diterapkan di wilayah operasional.

    Sejak 2020, MIND ID dan anggota holding telah merehabilitasi lebih dari 37.000 hektare daerah aliran sungai (DAS) dan 2.740 daerah tangkapan air (DTA) di berbagai provinsi di Indonesia.

    Salah satu contoh nyata adalah program rehabilitasi dijalankan oleh PT INALUM di Danau Toba melalui penanaman pohon di tujuh kabupaten sekitar kawasan dan pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) sebagai pusat edukasi dan konservasi ekosistem Danau Toba.

    Program rehabilitasi yang dijalankan MIND ID dan Anggota telah memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

    Rehabilitasi tersebut berkontribusi pada peningkatan kualitas air, pemulihan ekosistem, ketersediaan air bersih, serta tumbuhnya aktivitas ekonomi produktif di sekitar wilayah operasional. Upaya ini juga membantu mengurangi risiko banjir dan memperkuat ketahanan lingkungan.

    “Kami berkomitmen memastikan pertumbuhan industri pertambangan berjalan seiring dengan tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Penunjukan sebagai Pembina Sungai Cipinang menjadi bukti sinergi antara pemerintah dan MIND ID dalam menjaga masa depan lingkungan Indonesia,” tutup Pria.

  • Kita Tak Bisa Hanya Bangun Jalan

    Kita Tak Bisa Hanya Bangun Jalan

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyoroti dampak krisis iklim yang mulai nyata di sejumlah wilayah Indonesia. Berbagai peristiwa alam terjadi, mulai dari kekeringan hingga kenaikan muka air laut.

    Dody mengatakan, tantangan tersebut melanda sejumlah kawasan dalam beberapa waktu terakhir. Misalnya di Semarang yang terletak di pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilanda kekeringan, serta banjir yang melanda Bali.

    “Krisis iklim bukan sesuatu yang abstrak. Ia nyata dan terjadi di Indonesia saat ini. Misalnya kota Semarang menghadapi kenaikan air laut, NTT mengalami kekeringan, Bali dilanda banjir,” kata Dody dalam acara Indonesia International Sustainable Forum di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/10/2025).

    Padahal, menurut Dody, kota-kota di Indonesia memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yakni sekitar 45,5%. Namun, pertumbuhan penduduk yang pesat membawa tantangan baru yang harus segera diantisipasi.

    “Permukiman mulai tenggelam, mobilitas melambat. Kita tidak bisa hanya membangun lebih banyak jalan. Kita harus membangun lebih banyak masa depan,” ujarnya.

    Menurut Dody, kondisi ini menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur berkelanjutan agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekaligus memperkuat daya tahan terhadap krisis iklim. Karena itu, pemerintah menyiapkan strategi pembangunan dengan pendekatan satu peta, satu data, dan satu rencana.

    Dengan pendekatan tersebut, diharapkan realisasi investasi dapat lebih terarah dan berkontribusi dalam membangun ketahanan jangka panjang. Dody menegaskan, infrastruktur bukan sekadar mesin pertumbuhan ekonomi, tetapi juga penjaga keseimbangan iklim, sistem ekologi, dan jaminan sosial.

    “Pekerjaan kami dipandu oleh tujuan pembangunan berkelanjutan, Perjanjian Paris, Kerangka Sendai untuk pengurangan risiko bencana, dan agenda perkotaan baru. Ini bukan sekadar kata-kata di atas kertas,” tegasnya.

    (shc/rrd)