Topik: Banjir

  • Kisah Kemiskinan di Depok: Juru Parkir Pasrah Tinggal di Rumah Rawan Ambruk

    Kisah Kemiskinan di Depok: Juru Parkir Pasrah Tinggal di Rumah Rawan Ambruk

    Firman telah berusaha untuk menyisihkan sebagian uang hasil dari juru parkir. Namun mengingat kebutuhan cukup besar, maka asa untuk memperbaiki rumah harus kalah dengan kejamnya kebutuhan hidup di era modern seperti sekarang.

    “Saya sudah coba menyisihkan uang untuk memperbaiki rumah, namun anak butuh sekolah dan makan, jadi uang itu digunakan untuk makan dan sangu anak sekolah,” ungkap Firman.

    Liputan6.com melihat dari raut wajah Firman dengan usia yang sudah tidak lagi muda, menyimpan sejumlah asa untuk membahagiakan keluarganya. Namun kerasnya hidup hanya kepasrahan dan upaya yang menguatkan Firman dan keluarganya tinggal dengan kondisi atap rumah yang rusak.

    “Kalau hujan, pernah banjir setinggi 10 sentimeter, saya harus buangin air yang menggenangi rumah bersama anak saya yang pria,” tutur Firman.

    saat terjadi hujan pada malam hari, Firman dan anak pertamanya yang pria, harus berjibaku membuang air menetes dari atap rumah sampai ke lantai dalam rumah.

    “Anak saya yang kecil saya suruh tidur, tiga anak saya lainnya bantuin buangin air pada basah-basahan, lalu istri dan anak saya yang perempuan saya suruh istirahat kasian pasti capek,” kata Firman.

    Sejauh mata memandang, Liputan6.com melihat rumah Firman jauh dikatakan layak. Terdapat dua ruangan yang bisa dijadikan kamar dan ruangan lainnya berupa dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi.

    Untuk kamar, kondisinya sudah tidak layak karena bagian atap kamar telah hancur, serta bagian temboknya terdapat bekas air yang meresap sehingga menimbulkan bercak. Tidak jauh berbeda dengan kondisi dapur dan kamar mandi, sudah tidak layak untuk digunakan.

    “Kamar kalau dipakai untuk tidur, khawatir saat hujan malam hari, tiba-tiba ambruk saat hujan, jadi pada kumpul di bagian depan rumah,” kata Firman saat menunjukan sejumlah barang yang menumpuk.

    Firman mengaku sudah mengajukan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Kota Depok. Pengajuan sudah dilakukan pada 2024 sampai 2025 namun tidak bantuan tidak kunjung didapatinya.

    “Katanya 2024 dan 2025 sudah tutup, ada lagi 2026 itu pasti lama lagi sedangkan kondisi rumah saya sudah seperti ini,” ujar Firman sambil sesekali merapikan pakaian yang menumpuk.

    Firman hanya dapat pasrah dan dukungan dari anak dan istri menjadi penguat Firman bertahan di rumah yang mengalami kerusakan mencapai 80 persen.

    “Kekuatannya hanya doa dan puasa yang dijalani anak dan istri saya, itu kekuatan saya sekarang,” terang Firman.

    Firman mengaku, beberapa hari lalu kondisi rumahnya sempat dilihat langsung Lurah Cilangkap, Galih Catur Prasatya. Bahkan, lurah dan Camat setempat berjanji akan berusaha melaporkan kondisi rumah Firman kepada dinas terkait untuk segera dilakukan perbaikan.

    “Semoga saja Pemerintah Kota Depok dapat membantu warganya yang perlu mendapatkan bantuan, salah satunya seperti saya,” tutur Firman.

     

  • Antisipasi Musim Hujan, Pemkab Lamongan Kebut Pembenahan 68 Titik Drainase dan Sungai

    Antisipasi Musim Hujan, Pemkab Lamongan Kebut Pembenahan 68 Titik Drainase dan Sungai

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan langkah antisipatif menghadapi musim hujan dengan mempercepat pembenahan saluran drainase dan sungai di sejumlah titik yang dinilai mendesak.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan, Erwin Sulistya Pambudi, mengungkapkan bahwa progres pembenahan saluran drainase dan sungai telah mencapai 60 persen dari total 68 titik yang tengah dikerjakan.

    “Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan pembenahan saluran drainase dan sungai yang urgent di 68 titik. Saat ini progres pengerjaannya sudah 60 persen. Upaya komprehensif ini menunjukkan pendekatan proaktif dari pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya air dan meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi selama musim hujan,” ujar Erwin, Senin (13/10/2025).

    Beberapa lokasi prioritas pekerjaan meliputi Kali Kaliotik Dusun Dandangan Desa Dlanggu Kecamatan Deket, Kali Genceng Desa Takeranklating Kecamatan Tikung, Kali Desa Kebalan Kulon Kecamatan Sekaran, Kali Desa Duriwetan Kecamatan Maduran, serta pemeliharaan tanggul dan tebing Sungai Desa Pucangro Kecamatan Kalitengah.

    Selain perbaikan drainase dan sungai, Pemkab Lamongan juga melaksanakan normalisasi 96 waduk dan embung di berbagai kecamatan, yang terdiri dari 22 waduk dan rawa serta 74 embung.

    Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya tampung air, mengurangi potensi banjir, serta menjaga ketersediaan air bagi pertanian dan masyarakat selama musim penghujan. [fak/beq]

  • MPR ajak penggiat iklim dan pemerintah berkolaborasi dalam ICCF

    MPR ajak penggiat iklim dan pemerintah berkolaborasi dalam ICCF

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengajak para penggiat iklim, pelaku usaha, hingga pengambil kebijakan, untuk berkolaborasi dalam agenda Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 yang akan digelar pada 21-23 Oktober 2025.

    Dia mengatakan bahwa ajang ICCF nanti menjadi titik temu antar berbagai pihak untuk merumuskan aksi terbaik dalam menghadapi krisis iklim. Menurut dia, upaya untuk menghadapi krisis iklim harus menjadi prioritas nasional.

    “Secara khusus acara pembukaan juga diadakan di Gedung Nusantara DPR/MPR sebagai simbol komitmen untuk terus memperjuangkan aksi iklim,” kata Eddy dalam Focus Group Discussions (FGD) dengan tema Masukan dan Harapan Publik untuk RUU Pengelolaan Perubahan Iklim di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

    Menurut dia, dampak perubahan iklim sudah dirasakan saat ini, mulai dari kenaikan suhu, iklim yang tak bisa diprediksi, banjir di musim kemarau, hingga kenaikan level air laut, yang bisa mempengaruhi kehidupan semua orang.

    Maka dari itu, dia mendorong keberadaan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim dapat memperkuat kebijakan pengelolaan perubahan iklim terutama dalam aspek Policy Clarity, Policy Consistency dan Policy Coordination.

    Dia pun mengatakan bahwa Undang-Undang tersebut bakal mengintegrasikan berbagai kebijakan di kementerian dan lembaga yang saat ini masih berjalan secara sektoral.

    “Dan tujuannya adalah satu, masing-masing nanti kemudian memiliki misi dan tujuan untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan krisis iklim yang kita hadapi saat ini,” katanya.

    Di sisi lain, dia pun mengusulkan agar pemerintah membentuk lembaga khusus guna menangani masalah perubahan iklim. Menurut dia, lembaga itu pun harus langsung berada di bawah koordinasi Presiden.

    “Bertanggung jawab kepada Presiden, sehingga mampu untuk melakukan upaya integrasi yang memang sangat dibutuhkan. Bersama-sama dengan kementerian dan lembaga lain,” kata dia.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hamas Serahkan Tawanan, Trump ke Tel Aviv

    Hamas Serahkan Tawanan, Trump ke Tel Aviv

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman berita-berita dunia yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Perkembangan dari Gaza menjadi pembuka edisi Senin, 13 Oktober 2025.

    Tawanan perang dibebaskan

    Media Israel melaporkan Hamas sudah menyerahkan tujuh sandera kepada Palang Merah di Kota Gaza.

    Atas nama seluruh rakyat Israel, selamat datang kembali!

    “Kami telah menunggu kalian, kami memeluk kalian.

    “Sara dan Benjamin Netanyahu,” demikian tulisan yang ditulis PM Netanyahu bagi para tawanan

    Hari ini Presiden Donald Trump diperkirakan akan mendarat di Israel untuk berpidato di hadapan parlemen Israel, kemudian ia akan bertolak ke Mesir untuk menghadiri pertemuan soal Gaza bersama para pemimpin dunia lainnya.

    Selain 20 orang Israel yang ditawan Hamas, hampir 2.000 warga Palestina ditahan Israel, yang rencananya juga akan dibebaskan sebagai bagian dari fase pertama rencana perdamaian.

    Mahasiswa Madagaskar dituduh lakukan kudeta

    Tuduhan mahasiswa hendak merebut kekuasaan dengan kekerasan disampaikan Kantor kepresidenan Madagaskar, setelah semakin banyak tentara yang mendukung gerakan protes yang dipimpin oleh pemuda.

    Presiden Magadaskar, Andry Rajoelina mendesak melakukan “dialog untuk menyelesaikan krisis”, sebut pernyataan itu.

    Namun, keberadaan Rajoelina tidak diketahui, sehingga banyak warga yakin ia sudah meninggalkan negara itu.

    Protes yang terinspirasi oleh gerakan yang dipimpin Generasi Z di Kenya dan Nepal ini dimulai pada 25 September, dipicu kekurangan air dan listrik, sebelum bergulir lebih besar dan menjadi ancaman bagi pemerintahan Rajoelina sejak terpilih kembali pada tahun 2023.

    Setidaknya 41 orang tewas di Meksiko

    Penyebabnya adalah tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan lebat yang terus-menerus di Meksiko bagian tengah dan tenggara.

    Di Veracruz, curah hujan tercatat lebih dari 50 cm sepanjang 6-9 Oktober.

    Di Poza Rica, sebuah kota penghasil minyak yang terletak 275 kilometer di timur laut Mexico City, hampir tidak ada peringatan sebelum air datang.

    Pihak berwenang mengatakan hingga saat ini mereka sedang mencari 27 orang hilang di seluruh negeri.

    Sementara itu, lebih dari 320.000 orang terkena dampak pemadaman listrik yang disebabkan oleh hujan lebat.

    Pemerintah Australia bersikukuh tidak bernegosiasi dengan peretas

    Pemerintah federal Australia tetap pada pendiriannya untuk tidak bernegosiasi dengan penjahat siber atau membayar tebusan, setelah ada ancaman untuk merilis data Qantas yang dicuri.

    Perusahaan penerbangan Australia ini adalah salah satu dari 40 perusahaan global pengguna cloud Salesforce yang datanya dicuri.

    Setelah batas waktu pembayaran tebusan yang ditetapkan berakhir akhir pekan lalu, peretas merilis data yang melibatkan data pribadi 5,7 juta pelanggan Qantas tersebut di web gelap.

    Bagi sebagian besar pelanggannya, data yang dicuri terbatas pada nama, alamat email, dan detail frequent flyer, sementara beberapa lainnya mencakup alamat, tanggal lahir, nomor telepon, dan jenis kelamin, tetapi Qantas mengatakan tidak ada detail kartu kredit yang terdampak.

    Jaksa Agung Federal Michelle Rowland mengatakan pemerintah telah mengalami kemajuan setelah berkomitmen untuk menegakkan hukum privasi, dibuktikan dengan kewenangan baru Komisioner Informasi Australia dan peningkatan sanksi bagi perusahaan yang gagal melindungi data pelanggan.

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat Senin Siang 13 Oktober 2025, Kolom Abu Capai 3.000 Meter

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat Senin Siang 13 Oktober 2025, Kolom Abu Capai 3.000 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT kembali erupsi pada Senin siang (13/10/2025), pukul 13.13 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki kali ini teramati mencapai 3.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.584 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18.5 mm dan durasi 91 detik.

    Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki Fransiskus Xaverius Masan, mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” katanya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” katanya.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 694 kali. Hingga hari ini, Senin (13/10/2025), pukul 12.51 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Siaga (Level III).

  • Apel Kesiapsiagaan Hadapi Banjir, Polres Rohil Petakan 6 Daerah Rawan

    Apel Kesiapsiagaan Hadapi Banjir, Polres Rohil Petakan 6 Daerah Rawan

    Rokan Hilir

    Forkopimda Kabupaten Rokan (Rohil) menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir. Polres Rohil memetakan 6 kecamatan rawan banjir yang perlu penanganan khusus.

    Wakil Bupati Rohil Jhony Charles yang memimpin apel menyampaikan maksud dan tujuan apel kesiapsiagaan ini untuk meningkatkan sinergi seluruh elemen masyarakat, pemerintah, BPBD, TNI dan Polri, Basarnas, serta pihak swasta sebagai upaya mitigasi dan mencegah terjadinya bencana banjir.

    “Penanganan bencana menjadi tanggung jawab bersama, sehingga diperlukan adanya sinergi lintas sektor agar mitigasi dan penanganan bencana banjir dapat dicegah dengan tanggap,” kata Jhony, Senin (13/10/2025).

    Jhony menyampaikan Kabupaten Rokan Hilir merupakan daerah yang memiliki potensi bencana seperti bencana karhutla dan banjir, hingga malaria.

    “Untuk itu dengan apel kesiapsiagaan banjir ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka, tetapi merupakan manifestasi kesiapsiagaan Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, dan Basarnas maupun berbagai komponen dan lainnya, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni menyampaikan kegiatan apel ini merupakan wujud Polri dalam memberikan pelayanan terutama aksi kemanusiaan terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi banjir.

    Forkopimda Rokan Hilir menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, Senin (13/10/2025). Foto: dok. Polres Rohil

    “Di mana saat ini terdapat lokasi dan permukiman warga yang rawan terendam banjir, dikhawatirkan dapat terjadi ketinggian air yang merendam pemukiman warga mengingat saat ini memasuki musim penghujan,” kata Isa.

    Isa memetakan ada 6 dari total 18 kecamatan di Rohil yang rawan terjadinya banjir, antara lain: – Kecamatan Bangko, Kecamatan Sinaboi, Kecamatan Rimba Melintang, Kecamatan Kubu, Kecamatan Pasir Limau Kapas, dan Kecamatan Tanah Putih.

    Dalam apel kesiapsiagaan ini, sejumlah peralatan SAR dan kedaruratan ikut digelar, antara lain rubber boat, perahu kayak, live jacket, sel-contained breathing apparatus (SCBA), pelampung, unit field bed, dan sejumlah motor dan mobil siaga banjir.

    Dengan terlaksananya kegiatan Apel Kesiapsiagaan ini, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir bersama Forkompinda dan Stakeholder telah siap siaga menghadapi bencana untuk menyelamatkan nyawa manusia, mengurangi kerugian harta benda dan infrastruktur, mempercepat proses pemulihan apabila terjadi bencana dan menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan mampu mengatasi ancaman banjir di masa depan. Kesiapsiagaan ini memungkinkan kita merespons bencana dengan cepat dan efektif, mengingat bencana banjir yang tidak dapat diprediksi dan terjadi kapan saja.

    Apel gelar pasukan digelar pada pagi tadi di kantor BPKAD Kabupaten Rohil, yang dipimpin Wakil Bupati Rohil Jhony Charles. Kegiatan ini dihadiri Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni, Danyon B Brimob Pelopor Manggala Junction AKBP Efadhoni Lilik Pamungkas, Dandim 0321/Rohil diwakili Pasi Intel, Kapten Inf. Muliyadi Jasmar, Camat Bangko Aspri Mulya, serta kapolsek jajaran Polres Rokan Hilir, Kepala Unit Siaga SAR Rohil, Ramadoni, serta sejumlah pejabat lainnya.

    (mea/dhn)

  • Kisah Tunarungu Perjuangkan Keadilan Iklim Lewat Lokakarya Bahasa Isyarat di Semarang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Oktober 2025

    Kisah Tunarungu Perjuangkan Keadilan Iklim Lewat Lokakarya Bahasa Isyarat di Semarang Regional 13 Oktober 2025

    Kisah Tunarungu Perjuangkan Keadilan Iklim Lewat Lokakarya Bahasa Isyarat di Semarang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Perubahan iklim ekstrem berdampak luas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun 2025, pola cuaca menjadi tak menentu, bahkan hujan deras terjadi di musim kemarau.
    Kondisi ini memperparah risiko dan kerentanan bagi masyarakat, khususnya kelompok penyandang disabilitas seperti tunarungu.
    Untuk mendorong inklusi dalam isu iklim, kotakita.org bersama Urban Citizenship Academy (UCA) Semarang mengadakan Lokakarya Bahasa Isyarat untuk Keadilan Iklim.
    Kegiatan ini berlangsung di Blue House Kota Semarang, Sabtu (11/10/2025), sebagai bagian dari rangkaian acara bertajuk Warga-Wargi Meniti Keadilan Iklim dari Pinggir yang digelar pada 10-11 Oktober 2025.
    Delvani Utami, Program Manager Kotakita.org, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan krisis iklim di kalangan orang muda dan kelompok rentan perkotaan.
    “Kami ingin mengamplifikasi masyarakat terpinggirkan dalam pembahasan krisis iklim, terutama pelibatan terhadap lansia, perempuan, orang muda, dan kelompok yang termarginalkan,” ujarnya kepada
    Kompas.com.
    Kotakita, sebagai lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada isu urban, menekankan pentingnya keterlibatan aktif kelompok rentan dalam setiap penyusunan kebijakan iklim di tingkat kota.
    “Harapan program ini adalah kota untuk semua, secara khusus seperti krisis iklim bukan hanya dirasakan publik pada umumnya, namun juga kelompok rentan seperti disabilitas. Kami sadar dampak krisis iklim dirasakan secara timpang kepada kelompok-kelompok tertentu,” lanjutnya.
    Delvani juga menyoroti bahwa Kota Semarang termasuk daerah dengan kerentanan iklim tinggi.
    “Kota Semarang berada di kerentanan yang multi hazard, seperti rob, banjir, dan panas ekstrem. Membicarakan krisis iklim dengan menghadirkan kelompok tunarungu adalah upaya menciptakan ruang yang inklusif untuk pembahasan masalah iklim yang terkadang tersegmentasi,” jelasnya.
    Aprilian Bima Purnanta, seorang tunarungu yang juga Koordinator Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PUSBISINDO) Jawa Tengah, menceritakan perjuangan komunitasnya menghadapi krisis iklim, dibantu oleh juru bahasa isyarat.
    “Bagi komunitas kami terutama tunarungu, kami lalu mendata tentang akibat apa saja yang dirasakan kelompok kami mengenai krisis iklim. Seperti halnya ketika ada musim pancaroba kita harus seperti apa? Atau ketika banjir, teman-teman harus melakukan evakuasi seperti apa?” ungkapnya.
    Kurangnya edukasi dan informasi yang inklusif, terutama dalam hal kebencanaan dan perubahan iklim, membuat tunarungu semakin rentan. Sosialisasi mengenai evakuasi bencana, perubahan cuaca ekstrem, hingga dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental belum menjangkau mereka secara optimal.
    “Edukasi dan informasi terhadap krisis iklim dan akibat yang ditimbulkannya seperti kesehatan mental bagi kami adalah sangat penting. Karena krisis iklim bagi kami berpengaruh terhadap mental dan kecemasan kita,” kata Aprilian.
    Aprilian menekankan bahwa program edukasi seperti lokakarya ini sebaiknya tidak hanya dilakukan sekali, namun berkelanjutan dan dimasifkan.
    “Kami melakukan pendataan dan penginformasian terhadap teman-teman tuli jika ada hambatan. Kita juga melakukan pengelompokan keterdampakan krisis iklim terhadap tunarungu secara gender juga penting,” tuturnya.
    “Kita memang perlu berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti BNPB. Teman-teman tuli juga punya tanggung jawab menginformasikan ke kawan-kawan tuli lainnya,” lanjut Aprilian.
    Aprilian menutup dengan menyerukan pentingnya dukungan dari pemerintah, khususnya dalam pemenuhan hak aksesibilitas bagi penyandang disabilitas sebagaimana diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
    “Jadi saya berharap pemerintah juga memberikan dukungan kepada teman-teman tuli khususnya dan bertanggung jawab memberikan fasilitas dan aksesibilitas yang layak untuk kelompok tuli seperti yang dibutuhkan teman-teman. Karena menurut undang-undang itu penting ya untuk memenuhi hak teman-teman tuli,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Dedi Mulyadi Bereskan Sungai dan Pengangguran di Jabar: Bukan Seminar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 Oktober 2025

    Cara Dedi Mulyadi Bereskan Sungai dan Pengangguran di Jabar: Bukan Seminar Bandung 13 Oktober 2025

    Cara Dedi Mulyadi Bereskan Sungai dan Pengangguran di Jabar: Bukan Seminar
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah inovatif dalam menangani masalah kebersihan sungai dan lingkungan di daerahnya.
    Alih-alih mengadakan seminar atau rapat koordinasi, Dedi berencana membuka lapangan kerja baru dengan menambah jumlah tenaga kebersihan sungai.
    Para pekerja yang akan diberdayakan secara langsung ini akan membersihkan sungai dengan menggunakan cangkul.
    “Sebab kalau sungai-sungai itu pengen tidak banjir bukan diseminarkan. Bukan didiskusikan. Tapi sungainya dibersihkan. Bisa pakai alat berat, bisa pakai cangkul,” ungkap Dedi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Minggu (12/10/2025).
    Dedi menjelaskan langkah ini bertujuan untuk menyelesaikan dua persoalan sekaligus, yaitu menjaga kebersihan lingkungan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
    Ia menekankan bahwa solusi untuk mengatasi banjir tidak terletak pada tumpukan dokumen hasil seminar, melainkan pada tindakan nyata di lapangan.
    “Saya akan memperbanyak pekerja membersihkan sungai menggunakan cangkul, agar rakyat Jabar banyak pakulian (pekerjaan),” tambahnya.
    Mantan Bupati Purwakarta ini mengeklaim bahwa kegiatan tersebut tidak hanya akan menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di Jawa Barat.
    Dedi menegaskan, pembangunan daerah tidak selalu berkaitan dengan proyek besar atau investasi raksasa, tetapi lebih kepada memastikan rakyat memiliki penghidupan yang layak.
    “Yang penting dapur ngebul. Pokoknya
    kumaha
    (bagaimana)
    carana
    Jawa Barat,
    jalanan leucir, caina ngalir, beuteng rakyatna buncit, huntuna nyengir
    (jalannya bagus, airnya mengalir, perut rakyatnya terisi dan giginya nyengir),” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Spanyol Dilanda Banjir Akibat Hujan Deras, Rel Kereta hingga Tol Tergenang

    Spanyol Dilanda Banjir Akibat Hujan Deras, Rel Kereta hingga Tol Tergenang

    Madrid

    Banjir kembali melanda Spanyol ketika sebagian wilayah Catalonia itu menghadapi peringatan merah untuk hujan deras, sehari setelah hujan deras memicu kekacauan perjalanan di Pulau Ibiza di Mediterania. Banjir di Spanyol ini dilaporkan sampai menggenangi rel kereta dan jalan tol.

    “Banjir tercatat di beberapa tempat. Gangguan perjalanan kereta api dan jalan raya di Catalonia mulai dilaporkan karena air menggenang di rel dan jalan tol,” tulis Badan Meteorologi Nasional AEMET di X, dilansir AFP, Senin (13/10/2025).

    Layanan perlindungan sipil Catalonia mengirimkan peringatan telepon yang mendesak penduduk di wilayah Montsia untuk menghindari bepergian dan mendekati perairan.

    Pemimpin pemerintah Catalonia, Salvador Illa, juga menyerukan di media sosial agar warganya melakukan tindakan pencegahan yang maksimal.

    Kekhawatiran terbaru muncul setelah wilayah Valencia timur, yang dilanda banjir paling mematikan di Spanyol dalam beberapa dekade tahun lalu, relatif aman dari peringatan merah lainnya yang diumumkan pada Jumat lalu.

    Pada Sabtu kemarin, banjir melanda pulau wisata populer Ibiza untuk kedua kalinya dalam dua minggu ketika badai bergerak ke timur dan utara menuju Mediterania setelah mengguyur Spanyol bagian tenggara.

    Bandara Ibiza bertahap pulih setelah sempat menghentikan operasi pada hari Sabtu, dengan empat penerbangan dibatalkan, delapan dialihkan, dan lainnya ditunda pada pagi hari.

    (fas/fas)

  • Longsor & Banjir Terjang Desa, 41 Tewas-Ribuan Tentara Dikerahkan

    Longsor & Banjir Terjang Desa, 41 Tewas-Ribuan Tentara Dikerahkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banjir akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir di Meksiko telah menewaskan sedikitnya 41 orang dan menyebabkan kerusakan luas, kata pemerintah pada Sabtu. Otoritas pertahanan sipil Meksiko melaporkan bahwa hujan deras melanda 31 dari 32 negara bagian, menyebabkan sungai meluap, membanjiri sejumlah desa, memicu tanah longsor, serta merusak jalan dan jembatan.

    Negara bagian Hidalgo di wilayah tengah Meksiko menjadi salah satu daerah yang paling parah terkena dampaknya. Pihak berwenang melaporkan sedikitnya 22 orang tewas, 1.000 rumah rusak, dan 90 komunitas terisolasi sehingga belum dapat dijangkau oleh tim penyelamat, menurut sekretariat keamanan federal.

    Disebutkan bahwa di negara bagian tetangga, Puebla, sedikitnya sembilan orang tewas. Adapun, sekitar 80.000 orang telah terdampak cuaca ekstrem di Puebla saja, kata pemerintah negara bagian.

    Banjir telah menewaskan 5 orang di negara bagian Veracruz di Meksiko timur dan satu orang di negara bagian Queretaro, di Meksiko tengah, kata para pejabat.

    “Kami mengerahkan anggota dan tim dari pemerintah Meksiko untuk membuka jalan dan membantu masyarakat,” tulis Presiden Claudia Sheinbaum di X dikutip dari AFP, Minggu (12/10/2025).

    Foto: Warga terkena dampak hujan lebat yang menyebabkan meluapnya sungai di Poza Rica, negara bagian Veracruz, Meksiko, Jumat (10/10/2025). (REUTERS/Rolando Ramos)
    Warga terkena dampak hujan lebat yang menyebabkan meluapnya sungai di Poza Rica, negara bagian Veracruz, Meksiko, Jumat (10/10/2025). (REUTERS/Rolando Ramos)

    Ia menambahkan bahwa ribuan tentara serta kapal, pesawat, dan helikopter telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan.

    Militer akan membantu mendistribusikan bantuan di daerah-daerah terdampak, dengan lebih dari 10.000 tentara dikerahkan, beserta peralatan dan kendaraan penyelamat.

    Tempat penampungan dibuka bagi mereka yang mengungsi dari rumah mereka. Daerah bencana utama adalah Sierra Madre Oriental, pegunungan yang membentang sejajar dengan pantai Teluk Meksiko.

    Di sana terdapat komunitas-komunitas kecil, banyak di antaranya yang diblokir pada hari Jumat.

    (ven/wur)

    [Gambas:Video CNBC]