Topik: Banjir

  • Prabowo Sebut PR Besar, Ungkap Bahaya Ancam Indonesia

    Prabowo Sebut PR Besar, Ungkap Bahaya Ancam Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto memperingatkan bahwa bahaya kekurangan air mengintai Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki tenaga peneliti dan program penelitian khusus di bidang air.

    Saat ini, menurutnya, Indonesia beruntung karena memiliki ketersediaan air yang cukup padahal banyak negara di seluruh dunia kini mengalami kekeringan.

    Namun, Presiden mengingatkan bahwa permasalahan air berpotensi muncul di Indonesia pada masa depan.

    “Kita bersyukur [karena cukup air], di banyak bagian dunia ketersediaan air sangat sulit, tidak mungkin pangan kita aman kalau tidak ada air yang cukup,” katanya dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Senin (20/10/2025). “Jadi ini, catatan, PR kita ke depan kita harus mendalami masalah air.”

    Prabowo meminta agar Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menjadikan penelitian soal air salah satu fokus di universitas-universitas di Indonesia.

    “Bagaimana mencari air, bagaimana mengelola air, distribusi air, bagaimana mencegah banjir. Air harus jadi sumber produktivitas, jangan menjadi sumber bencana,” katanya.

    Dia menyorot permasalahan banjir yang terus terjadi di beberapa daerah setiap musim hujan. Permasalahan tersebut kini makin pelik karena perubahan kondisi akibat perubahan iklim.

    “Saya kira sudah ratusan, ribuan tahun, kita pasti tahu daerah-daerah kerendahan, pasti banjir kalau musim hujan, apalagi hujan tiba-tiba begitu padat, karena kondisi perubahan iklim. Karena itu harus kita antisipasi,” kata Prabowo.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sentra Fauna Lenteng Agung siap ditempati eks pedagang Pasar Barito

    Sentra Fauna Lenteng Agung siap ditempati eks pedagang Pasar Barito

    Jakarta (ANTARA) – Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Chico Hakim mengatakan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sudah siap untuk ditempati oleh eks pedagang Pasar Barito.

    “Sudah 100 persen, rolling door, listrik, kunci kios semua sudah terpasang, siap dihuni. Sebenarnya Senin sudah siap diisi, kalau sudah ada yang mau pindahan barang-barang,” kata Chico di Jakarta, Senin.

    Hanya saja, sambung dia, masih ada penyempurnaan lain yang akan dilakukan di pasar tersebut. Salah satunya penambahan lima sumber resapan air untuk mencegah banjir karena debit air hujan cukup tinggi sehingga diperlukan banyak sumber resapan air.

    “Dinas Bina Marga juga sedang diminta agar jalanan yang turun di aspal tidak menjadi becek, dan yang menjadi pekerjaan sekarang adalah penyempurnaan,” ujar Chico.

    Lebih lanjut, dia mengatakan pada prinsipnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen menjadikan Sentra Fauna sebagai pusat bagi penjualan hewan-hewan peliharaan maupun pangan hewan peliharaan.

    “Tentunya juga nanti dikombinasikan menjadi tempat deaktifasinya beberapa kegiatan, seni budaya dan lain-lain, jadi bukan sekedar ala kadarnya. Tentu akan menjadi suatu tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi,“ tutur Chico.

    Sebelumnya, Pemprov DKI menyatakan terus mendampingi pedagang eks Pasar Barito yang belum tervalidasi atau masih ragu menempati kios baru di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

    “Kami terus membuka pendampingan bagi pedagang lain yang belum tervalidasi atau masih ragu demi memastikan transisi berjalan mulus dan Sentra Fauna Lenteng Agung dapat segera beroperasi maksimal,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo.

    Menurut dia, pendampingan juga diberikan bagi pedagang yang masih menyiapkan dokumen atau memerlukan waktu untuk beradaptasi.

    Pendampingan itu diberikan guna memastikan seluruh pedagang eks Pasar Barito terfasilitasi hingga penetapan lokasi kios rampung.

    Seperti diketahui, penataan pedagang hewan dan kuliner eks Pasar Barito menuju Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung merupakan upaya Pemprov DKI mewujudkan ruang usaha yang lebih tertib, manusiawi, dan berdaya saing, sekaligus menghidupkan kembali potensi ekonomi melalui sentra-sentra tematik di berbagai kota.

    Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung memiliki 125 kios dengan berbagai fungsi, yang terdiri dari Zona A-Kuliner (22 kios), Zona B-Amphitheater (70 kursi), Zona C dan D-Burung dan Pakan Hewan (74 kios), serta Zona E-Parsel dan Kuliner Tambahan (29 kios).

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lukisan Mesir Kuno Dicuri dari Makam di Nekropolis Saqqara

    Lukisan Mesir Kuno Dicuri dari Makam di Nekropolis Saqqara

    JAKARTA – Sebuah lukisan batu kapur berusia 4.000 tahun yang tersimpan di sebuah makam di Nekropolis Saqqara, Mesir, telah hilang, menjadikannya artefak Mesir kuno kedua yang dilaporkan dicuri dalam waktu kurang dari sebulan.

    Lukisan tersebut, yang berasal dari Dinasti Keenam Kerajaan Lama, antara 2700 SM dan 2200 SM, tersimpan di makam Khentika, seorang pejabat dari era tersebut yang situs pemakamannya ditemukan pada tahun 1950-an.

    Ini adalah pencurian artefak kuno kedua dalam beberapa minggu terakhir setelah gelang emas berusia 3.000 tahun dari Museum Mesir di Kairo dicuri bulan lalu, dilebur, dan dijual. Pencurian ini telah menimbulkan kekhawatiran atas keamanan harta karun arkeologi Mesir, yang terdiri dari ribuan benda yang berusia ribuan tahun.

    Lukisan yang hilang dari Nekropolis Saqqara, situs Warisan Dunia UNESCO di selatan Kairo, dilaporkan menggambarkan kalender Mesir kuno. Lukisan ini membagi tahun menjadi tiga musim pertanian – banjir (Akhet), tanam (Proyat), dan panen (Shomu) – yang mencerminkan siklus Sungai Nil, yang melambangkan pentingnya jalur air tersebut bagi masyarakat Mesir kuno.

    Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, bagian dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala, Mohamed Ismail mengonfirmasi hilangnya lukisan tersebut, mengatakan jaksa penuntut telah membuka penyelidikan.

    Ismail mengatakan makam tersebut telah ditutup sejak 2019, ketika terakhir kali digunakan untuk menyimpan artefak.

    Sebuah komite yang dipimpin oleh direktur situs Saqqara, Amr Al Tibi, dibentuk untuk mengaudit isi makam dan menentukan penyebab pencurian tersebut, kata Ismail.

    “Setelah menerima laporan komite, masalah tersebut segera dirujuk ke jaksa penuntut umum untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The National 16 Oktober.

    Hilangnya lukisan tersebut pertama kali dilaporkan oleh media Mesir, dengan beberapa media mengatakan misi arkeologi Inggris yang bekerja di situs tersebut menemukan artefak tersebut hilang pada Bulan Mei. Pihak berwenang belum memberikan detail kapan pencurian itu mungkin terjadi atau bagaimana pencurian itu dilakukan.

    Makam Khentika merupakan situs penting di Saqqara dan terkenal dengan prasasti-prasastinya, termasuk kutukan langka pada fasadnya yang memperingatkan siapa pun yang masuk akan hukuman ilahi.

    Saqqara, bagian dari ibu kota kuno Memphis, menyimpan beberapa harta karun arkeologi terpenting Mesir, termasuk Piramida Bertingkat Djoser dan beberapa piramida yang lebih kecil.

    Nekropolis ini telah menjadi pusat perhatian wisatawan dan peneliti, tetapi Kementerian Pariwisata dan Purbakala kini menghadapi pengawasan ketat atas keamanan harta karun di situs tersebut.

    Langkah-langkah baru-baru ini telah diambil oleh otoritas Mesir untuk mencegah penyelundupan. Foto-foto lukisan yang hilang tersebut sedang diedarkan ke semua bandara, pelabuhan laut, dan perlintasan perbatasan darat di negara itu, kata kementerian tersebut.

    Para penyelidik sedang berupaya untuk menentukan apakah pencurian tersebut terkait dengan jaringan perdagangan manusia yang telah terjadi wilayah tersebut.

    Diketahui, Mesir sedang bersiap untuk membuka Museum Agung Mesir yang baru di Giza, tempat banyak artefak paling berharga negara itu akan dipamerkan. Namun, pencurian baru-baru ini menyoroti tantangan dalam melindungi warisan kuno negara tersebut.

    Pencurian gelang bulan lalu menyebabkan penangkapan empat tersangka, termasuk seorang karyawan museum. Namun, gelang yang dihiasi batu permata lapis lazuli dan dikaitkan dengan firaun Mesir kuno Amenemope tersebut dilebur setelah dijual di pasar perhiasan Kairo.

  • HUT Korps Marinir dan World Clean Up Day, Khofifah Ajak Warga Jatim Jaga Sungai

    HUT Korps Marinir dan World Clean Up Day, Khofifah Ajak Warga Jatim Jaga Sungai

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Pasukan Marinir Korps 2 TNI AL menggelar aksi susur dan bersih-bersih Kali Surabaya, Minggu (19/10/2025). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jatim sekaligus World Clean Up Day 2025 serta HUT Korps Marinir.

    Kegiatan ini diikuti Komandan Pasmar 2 Mayor Jenderal TNI (Mar) Dr. Oni Junianto, Pangkoarmada II Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, Komandan Komando Daerah TNI AL (Dankodaeral) V Laksda TNI Ali Triswanto, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Dankodimar Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) I Made Sukada, Dankolatmar Brigjen TNI (Mar) Agus Dwi Laksana Putra, Kepala BBWS Brantas Muhammad Noor, Kabid Wilayah III Pusdal LH Jawa KLH Gatut Panggah Prasetyo, Direktur Operasional Perum Jasa Tirta I Milfan Tantawi, Kepala DLH Jatim Nurkholis dan Vice President Regional Perum Jasa Tirta Gandindra Adi Cahyono.

    Melalui aksi tersebut, Khofifah menyerukan gerakan ‘Jaga Sungai, Jaga Kehidupan’ sebagai panggilan bersama bagi masyarakat Jawa Timur untuk menjaga kebersihan sungai, melestarikan lingkungan, dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana.

    Menurut Khofifah, Kali Surabaya merupakan urat nadi kehidupan bagi warga Kota Surabaya dan sekitarnya. Sungai ini menjadi bagian penting dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang melayani kebutuhan vital sekitar 17 juta penduduk atau lebih dari 45 persen populasi Jawa Timur.

    “Dalam momentum Hari Jadi ke 80 Provinsi Jatim dan World Clean Up Day serta HUT Korps Marinir ini, ayo kita semua jaga lingkungan dan sungai kita. World clean up day dilakukan di banyak titik berbasis sungai, baik manual maupun menggunakan alat berat. Sungai bukan hanya sumber kehidupan bagi manusia, tetapi juga bagi seluruh makhluk hidup di sekitar kita,” ujar Khofifah.

    Namun, Khofifah mengingatkan, sungai yang menjadi sumber kehidupan dapat berubah menjadi ancaman bila tidak dijaga. Penumpukan sampah dan tingginya sedimentasi dapat memicu bencana banjir saat musim penghujan tiba.

    Ia menyebut kondisi Kali Surabaya kini berada dalam titik kritis. Berdasarkan data pemantauan, 87 persen mutu air sungai tergolong cemar ringan, yang berarti sungai ini tengah menghadapi tekanan ekologis serius.

    “Analisis sumber pencemaran menunjukkan bahwa degradasi kualitas air didominasi oleh dua faktor utama yakni limbah domestik sebesar 60 persen dan limbah industri sebesar 40 persen,” katanya.

    Degradasi lingkungan Kali Surabaya secara langsung meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, terutama banjir. Akumulasi sampah, sedimentasi, pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali, serta menjamurnya bangunan liar di sempadan sungai menyebabkan penyempitan dan pendangkalan badan air.

    Akibatnya, kapasitas sungai untuk menampung debit air hujan menurun drastis, sehingga potensi air meluap menjadi semakin tinggi. Ancaman ini menjadi sangat relevan bagi wilayah-wilayah yang menjadi fokus kegiatan, yaitu Kelurahan Warugunung, Karangpilang, Pagesangan, dan Jambangan.

    Kawasan ini secara historis terbukti rentan terhadap banjir akibat luapan sungai, seperti yang pernah terjadi di Kecamatan Karangpilang, dimana puluhan rumah terendam air setinggi 30-50 sentimeter. Risiko ini menjadi ancaman nyata yang telah dipetakan secara ilmiah melalui pemodelan hidrologi.

    Tentunya hal ini dapat diantisipasi bersama dari kemitraan strategis yang telah terjalin kuat antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pasukan Marinir Korps 2 TNI AL. Untuk itu, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dan Pasmar 2 Korps Marinir atas dedikasi, kepedulian, dan semangat dalam kegiatan hari ini.

    “Kolaborasi tindak lanjut pertemuan formal antara saya selaku Gubernur Jawa Timur dan Komandan Pasmar 2 terkait penguatan sinergi untuk mitigasi bencana dan bantuan kemanusiaan,” ujarnya.

    “Kita tidak menunggu banjir datang, tetapi kita bersiap menghadapinya. Menjaga kelestarian aliran sungai bukan hanya tugas ekologis, tetapi juga tanggung jawab kemanusiaan karena alirannya menjadi sumber air baku bagi jutaan warga,” imbuh Khofifah.

    Ke depan, Khofifah berharap gerakan Jaga Sungai diawali dengan tidak membuang sampah sembarangan dari diri sendiri dan rumah masing-masing. Sebab, sungai yang bersih cermin masyarakat yang beradab.

    Selain itu, meningkatkan kesiapsiagaan, mengenali lingkungan sekitar, membentuk komunitas siaga bencana di tingkat RT/RW dan selalu mengikuti informasi dari pemerintah terkait peringatan dini cuaca dan Perkuat Gotong Royong.

    “Mari kita wariskan Kali Surabaya yang bersih dan sehat untuk anak cucu kita dan bangun Jawa Timur yang semakin tangguh, sejahtera, dan berdaya saing,” pesannya.

    Di sela kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberikan bantuan paket sembako murah dan pelayanan kesehatan gratis bantuan dari marinir dan Dinas Kesehatan Jawa Timur. Ini diperuntukkan bagi masyarakat di Kelurahan Warugunung, Karangpilang, Pagesangan, dan Jambangan sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.

    “Nilainya mungkin tidak besar, tetapi maknanya sangat dalam bahwa negara hadir, pemerintah peduli, dan kita adalah satu keluarga besar Jawa Timur,” pungkasnya. (tok/but)

  • Warga Cemas Cuaca Buruk Ganggu Pembangunan Jembatan di Daleman Sampang

    Warga Cemas Cuaca Buruk Ganggu Pembangunan Jembatan di Daleman Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – Cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir ini membuat warga di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, merasa resah. Pembangunan jembatan penghubung di desa mereka yang bersumber dari anggaran pusat senilai Rp. 2,186 miliar bisa terhambat akibat hujan deras.

    “Kan tidak mungkin bekerja kalau lagi hujan. Hari-hari ini sering mendung di Sampang, saya sendiri khawatir pekerjaan jadi terhambat,” ujar Jubri, salah seorang warga setempat, Minggu (19/10/2025).

    Ia berharap para pekerja yang menggarap proyek jembatan tersebut bisa dipercepat sebelum musim hujan datang lebih parah. Dia khawatir apabila proyek molor, justru akan ada banjir sebelum jembatan selesai dibangun.

    “Yang paling saya takutkan itu banjir datang sebelum pekerjaan rampung. Semua warga di sini sangat berharap pembangunan cepat selesai, karena jembatan ini penting sekali bagi akses kami,” tambahnya.

    Pembangunan proyek jembatan di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang.

    Menanggapi kekhawatiran warga, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sampang, Aang Djunaidi menegaskan, pihaknya telah memberikan peringatan keras kepada pelaksana proyek agar segera mempercepat pekerjaan di seluruh titik, termasuk di Desa Daleman.

    “Sebagian besar proyek masih jauh dari progres yang seharusnya. Kami sudah mengingatkan pelaksana untuk tancap gas menyelesaikan pembangunan. Jika tetap melewati tenggat waktu, sanksi akan kami berlakukan,” tegasnya.

    Aang menjelaskan, berdasarkan kontrak, seluruh proyek jembatan di Kabupaten Sampang harus selesai sebelum 24 Oktober 2025. Bila tidak selesai tepat waktu, kontraktor akan dikenakan sanksi berupa denda harian.

    “Sesuai aturan, denda harian akan diberlakukan. Misalnya, untuk nilai kontrak sebesar Rp2 miliar, dendanya bisa mencapai Rp2 juta per hari keterlambatan,” jelasnya. [sar/but]

  • MenpanRB Siapkan Empat Skenario ASN ke IKN dalam Memori Hari Ini, 19 Oktober 2022

    MenpanRB Siapkan Empat Skenario ASN ke IKN dalam Memori Hari Ini, 19 Oktober 2022

    JAKARTA – Memori hari ini, tiga tahun yang lalu, 19 Oktober 2022, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB), Abdullah Azwar Anas sudah menyiapkan empat skenario perpindahan aparatur sipil negara (ASN) ke IKN. Pemerintah segera diminta siapkan fasilitas.

    Sebelumnya, Jokowi terkenal ngotot pindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa. Jokowi menganggap Jakarta sudah terlalu banyak masalah. Ia ingin pula supaya pembangunan Indonesia tak melulu berfokus di Pulau Jawa.

    Jokowi kerap meragukan eksistensi Jakarta sebagai ibu kota negara. Ia menyaksikan sendiri segala macam problema Jakarta kala jadi Gubenur DKI Jakarta – banjir, macet, hingga polusi. Sederet masalah itu membuat mobilitas pemerintahan tak berjalan baik. Pembangunan terbatas.

    Alhasil, Jokowi punya keinginan untuk memindahkan ibu kota. Ia meminta jajarannya untuk mencari lokasi yang tepat. Mulanya Ibu Kota ingin dipindah tak jauh dari Jakarta. Namun, belakangan Jokowi ingin supaya Ibu Kota berada di luar Pulau Jawa.

    MenpanRB 2022-2024, Abdullah Azwar Anas saat meninjau pembangunan rumah susun untuk ASN di IKN Nusantara, 11 Agustus 2024. (

    Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dipilih jadi lokasi sedari 2019. Orang-orang kemudian mengenal wilayah itu sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN). Kehadiran IKN dianggap sebagai wujud pemerataan.

    Pembangunan IKN dikebut. Jokowi mencoba mengusung IKN konsep modern, smart, dan green city. Jokowi pun tak lupa mengangkat Kepala dan Wakil Kepala Otoritas IKN. Jokowi pun mencoba mencari investor supaya pembangunan IKN tak membebankan APBN – walau kemudian tetap gunakan APBN.

    Pembangunan tahap satu pun direncanakan selesai pada 2024. Jokowi pun berencana akan menggelarkan upacara HUT kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. Ia pula aparatur sipil negara segera pindah ke IKN. Mereka diyakini akan menikmati kenyamanan yang ditawarkan IKN.

    “Sarana utama, pemindahan ASN termasuk TNI/Polri, inisiasi sektor-sektor ekonomi, dan kepindahan presiden ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sebelum 16 Agustus 2024. Hari ini kita melakukan rapat koordinasi dengan kementerian/lembaga yang menjadi leading sector pembangunan IKN, untuk mendapat gambaran siapa kerjakan apa dan bertanggung jawab apa, serta bagaimana strategi persiapan percepatannya,” ujar Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta sebagaimana dikutip laman kompas.com, 2 Agustus 2022.

    Keinginan Jokowi pun bersamput. Menpan-RB, Azwas Anas sudah menyiapkan empat skenario kepindahan ASN ke IKN pada 19 Oktober 2022. Skenario pertama ASN yang dipindah mencapai 1.971 orang. Skenario kedua, ASN yang dipindah mencapai 5.716 orang.

    Skenario ketiga mencapai 60.000 orang. Terakhir, skenario keempat yang mencapai 100.000 orang pindah. Skenario itu digulirkan disesuaikan nantinya dengan kesiapan pemerintah dalam menghadirkan fasilitas bagi ASN, dari kesehatan hingga pendidikan.

    “Maka daya dukung pendidikan, kesehatan, lingkungan itu jadi bagian yang tidak terpisahkan. Artinya, kalau sekolah bagus di sana, RS bagus di sana, tentu akan jadi pilihan. Kalau tidak, orang akan merasa dipaksa. Itu sih prinsipnya,” ujar Azwar Anas sebagaimana dikutip laman kompas.com, 19 Oktober 2022.

  • Asal-usul Pembuatan Patung Ikan Gabus yang Viral di Tambun Utara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Oktober 2025

    Asal-usul Pembuatan Patung Ikan Gabus yang Viral di Tambun Utara Megapolitan 19 Oktober 2025

    Asal-usul Pembuatan Patung Ikan Gabus yang Viral di Tambun Utara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Warga Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi mengungkap asal-usul pembuatan patung ikan gabus yang menuai perhatian publik di area pintu keluar Tol Gabus, Kabupaten Bekasi.
    Edi (46), warga Desa Gabus Srijaya, menyebut patung tersebut awalnya dibuat untuk meramaikan Festival Kali Gabus.
    Festival tersebut merupakan pesta rakyat di Tambun Utara yang biasa dilakukan setiap tahunnya pada momen perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.
    “Awalnya ya itu kan buat 17-an, warga ngadain acara, ada semacam karnavalnya gitu, ada arak-arakan sama warga. Nah, kita bikinlah patung gabus itu,” kata Edi saat ditemui Kompas.com, Minggu (19/10/2025).
    Selain perayaan HUT RI, pembuatan patung itu juga sebagai bentuk rasa syukur atas terselesaikannya proyek pelebaran kali.
    “Dulu kan banjir mulu tuh, nah kemarin pas Agustus itu kebetulan selesai tuh pelebaran kali, proyeknya KDM (Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi). Akhirnya, sekalian syukuran lah itu Festival Kali Gabus,” imbuh dia.
    Pemilihan ikan gabus sebagai patung merupakan simbol identitas dan budaya yang telah melekat dengan warga Kampung Gabus.
    Alasannya, sejak dahulu wilayah Tambun Utara dikenal sebagai daerah yang memiliki populasi ikan gabus dalam jumlah besar, dari rawa-rawa hingga selokan di permukiman warga.
    Nama Kampung Gabus sendiri merujuk pada tiga desa di Tambun Utara yaitu Gabus Srijaya, Gabus Srimukti, dan Gabus Mekar.
    “Setelah beres 17-an, kan sayang kalau enggak terpakai. Akhirnya dipajang lah itu buat jadi simbol,” ucap Edi.
    Camat Tambun Utara Najmuddin menyebut patung Gabus tersebut awalnya diletakkan di pinggir Kali Gabus yang terletak di sepanjang Jalan Gabus Raya, tepatnya bersebelahan dengan tugu bertuliskan “Kali Gabus”.
    Namun, sejumlah tokoh-tokoh masyarakat yang menginisiasi pembuatan patung melihat ada potensi agar patung gabus tersebut mendapat perhatian lebih banyak orang dengan memindahkannya ke pintu keluar Tol Gabus.
    “Strategis banget memang. Makanya, namanya orang budaya, bisa aja nyari celahnya, menempatkan supaya bisa dilihat orang dan viral, supaya budayanya bisa dikenal orang banyak gitu,” kata Najmuddin kepada
    Kompas.com,
    Minggu.
    Warga Desa Gabus Srijaya lainnya, Syarif (42), mengatakan, warga di daerah tersebut memiliki keterikatan budaya yang kuat dengan ikan gabus.
    “Kami warga sini itu dari kecil, dari orang tua dulu juga bahkan, itu ibarat kata kalau secara sejarah
    mah,
    hidupnya emang berdampingan erat sama ikan gabus,” ucap Syarif saat ditemui
    Kompas.com,
    Minggu.
    Pada awalnya, banyak sekali ikan gabus yang terlihat di sejumlah desa di Tambun Utara, hingga akhirnya beberapa desa itu akrab disebut sebagai Kampung Gabus.
    “Kalau dulu mah, enggak harus nunggu jalan ke sungai dulu buat mancing. Di depan rumah, selokan segala macem, kalau alirannya lancar, bisa tuh nemu ikan gabus,” kata Syarif.
    Oleh karena itu, patung ikan gabus dirasa sangat cocok untuk menjadi ikon dan identitas dari Tambun Utara.
    Diketahui, tugu ikan gabus yang berada di kawasan Jalan Gabus Raya, tepatnya di pintu keluar Tol Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menuai perhatian publik.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, tugu tersebut diletakkan berseberangan dengan Tugu Golok yang sejak lama diletakkan di exit tol sebagai ikon Kabupaten Bekasi.
    Tubuh ikan gabus yang terbuat dari bahan bambu dan karpet itu memiliki panjang kurang lebih lima meter.
    Kerangka tugu di bagian dalamnya dibuat dari anyaman bambu yang membentuk badan ikan gabus.
    Di bagian luarnya, bahan karpet dibuat mengikuti pola tubuh dari ikan gabus, mulai dari kepala, badan, mata, ekor, hingga detail sisik-sisiknya.
    Patung gabus itu berdiri dengan ditopang oleh kerangka besi yang juga memiliki bentuk ikan gabus pada sisi kanannya.
    Terlihat beberapa kali warga yang melintas menggunakan mobil maupun motor mengambil gambar tugu tersebut.
    Camat Tambun Utara, Najmuddin menyebut pemilihan ikan gabus sebagai ikon tugu karena melekat dengan budaya dan identitas warga Kampung Gabus di Tambun Utara.
    “Itu (ikan gabus) memang sebuah entitas budaya di daerah kami. Termasuk, di Tambun Utara itu dari total delapan desa, lima desanya itu disebutnya Kampung Gabus,” kata Najmuddin kepada
    Kompas.com,
    Minggu.
    Meski begitu, patung ikan gabus yang dibuat oleh warga dengan menghabiskan Rp 2,5 juta dana swadaya itu belum bersifat permanen.
    Najmuddin pun mengaku Kecamatan Tambun tengah dalam proses untuk berunding dengan dinas-dinas terkait untuk mengupayakan pembangunan Tugu Ikan Gabus secara permanen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kolam Retensi Rp 42 Miliar di Medan Dinilai Sia-sia, DPRD: Kok Masih Banjir
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        19 Oktober 2025

    Kolam Retensi Rp 42 Miliar di Medan Dinilai Sia-sia, DPRD: Kok Masih Banjir Medan 19 Oktober 2025

    Kolam Retensi Rp 42 Miliar di Medan Dinilai Sia-sia, DPRD: Kok Masih Banjir
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
    Kolam retensi yang dibangun di beberapa lokasi di Medan dengan dana lebih dari Rp 42 miliar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dinilai gagal menjalankan fungsinya sebagai penangkal banjir.
    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan menyayangkan proyek yang menelan biaya fantastis itu kini terkesan sia-sia.
    Lembaga legislatif tersebut menjadwalkan pemanggilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani masalah tersebut pada Senin (20/10/2025) untuk meminta penjelasan.
    Kolam retensi dengan anggaran lebih dari Rp 42 miliar, dibangun di beberapa lokasi, seperti di kampus Universitas Sumatera Utara, Martubung dan Selayang.
    “Kami menyanyangkan kolam retensi yang ada di USU ternyata tidak berfungsi,” kata Datuk Iskandar, anggota Komisi 4 DPRD Medan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/20/2025) malam.
    Dia sudah mengusulkan supaya dilakukan pengecekan kolam retensi yang ada di Jalan Dr. Mansyur tersebut.
    Kata dia, kolam retensi dibangun dengan uang miliaran, tapi faktanya di daerah itu genangan air justru tinggi. Akibatnya, air tinggi, macet panjang saat hujan datang.

    Datuk menyebutkan, mereka memanggil Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan (SDAMBK) pada Senin (20/10/2025), untuk mendapat jawaban, seperti apa itu kolam retensi.
    “Kenapa kok bisa masih banjir juga sekitar USU itu. Berartikan gak berfungsi, padahal uang yang sudah digelontorkan, ketika pembangunan itu cukup besar, termasuk juga kolam retensi di Martubung, Kecamatan Medan Labuhan. Di situ juga ternyata banjir setiap hujan,” tukas Datuk.
    Datuk kemudian mempertanyakan bagaimana perkembangan program penguatan banjir, seperti perbaikan hingga pembangunan drainase.
    “Uang digelontorkan miliaran, tetap aja Medan banjir. Untuk itu kami minta, dievaluasi yang dibangun ini dievaluasi kenapa kok masih terjadi banjir. Di mana letak masalah,” ucap Datuk.
    Bukan hanya itu, Datuk juga mengingatkan dinas Perkim agar tidak sembarang keluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), tanpa adanya pengawasan ketat dari Pemerintah, termasuk analisis dampak lingkungan (Amdal).
    Terakhir, Datuk mengatakan pengawasan pemerintah, mulai Kelurahan hingga Kecamatan lemah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Di samping hujan terus terjadi, faktor manusianya juga perlu diberi pemahaman.
    “Banyak sampah. Harus ada penanganan khusus, karena 3 bulan ke depan akan terjadi hujan terus. Faktor manusianya juga salah satu. Ini butuh kerja ekstra,” tambah Datuk.
    Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Sumatera Utara, mencatat sedikitnya 3.181 rumah terendam banjir di tujuh kecamatan sejak Minggu (12/10/2025). Bencana itu turut berdampak pada lebih dari 10 ribu jiwa dan memaksa ratusan warga mengungsi.
    Kepala BPBD Kota Medan, Yunita Sari, menjelaskan bahwa wilayah terdampak mencakup Kecamatan Medan Labuhan, Medan Johor, Medan Maimun, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Polonia, dan Medan Selayang.
    Menurut data BPBD, sedikitnya 10.391 jiwa dari 3.599 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 69 orang dievakuasi karena termasuk kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPR: Jaga sawah, jaga kedaulatan pangan nasional

    Anggota DPR: Jaga sawah, jaga kedaulatan pangan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi II DPR RI Azis Subekti menegaskan langkah Presiden Prabowo Subianto untuk memperketat larangan alih fungsi lahan sawah perlu mendapat dukungan penuh karena kedaulatan pangan bukan hanya slogan, melainkan fondasi ketahanan nasional

    “Saya percaya, menjaga sawah sama artinya dengan menjaga masa depan bangsa. Presiden telah memberi arah yang tegas. Tugas kami di legislatif dan pemerintah daerah adalah memastikan arah itu berjalan dengan disiplin dan konsisten. Lahan pertanian bukan sekadar bidang tanah, ia adalah sumber kehidupan, kedaulatan, dan kehormatan bangsa,” kata Azis dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Aziz berharap langkah tegas Presiden Prabowo menjadi awal bagi kebangkitan pertanian yang berkeadilan dan berkelanjutan karena sejatinya kekuatan pangan Indonesia bertumpu pada tanahnya sendiri dan tangan para petaninya.

    Ia menambahkan pernyataan Presiden Prabowo bukan sekadar seruan moral, tetapi peringatan keras terhadap realitas lapangan bahwa lahan-lahan produktif terus menyusut akibat tekanan investasi dan urbanisasi yang tidak terkendali.

    Data Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) menunjukkan Indonesia saat ini memiliki sekitar 7,38 juta hektare lahan baku sawah, namun luasnya terancam terus berkurang.

    Pemerintah menargetkan agar 87 persen dari total lahan baku tersebut dapat dikunci menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan, yang artinya tidak boleh dialihfungsikan untuk kepentingan apa pun selain pertanian.

    Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa celah hukum dan lemahnya pengawasan sering kali membuat kebijakan ini tidak berjalan sebagaimana mestinya.

    “Saya memandang bahwa akar masalah alih fungsi sawah tidak hanya soal izin, tetapi menyangkut sinkronisasi tata ruang dan integritas kebijakan daerah,” ujarnya

    Menurutnya, masih ada daerah yang belum menyelesaikan pembaruan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang sejalan dengan peta lahan sawah dilindungi (LSD) yang ditetapkan pemerintah pusat.

    Akibatnya, terjadi tumpang tindih antara peta nasional dan rencana daerah. Di celah inilah sering muncul praktik “alih fungsi terselubung”, yaknj izin diberikan atas nama investasi strategis tanpa memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap produksi pangan.

    Selain itu, mekanisme rekomendasi perubahan penggunaan tanah pada LSD sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 2 Tahun 2024 (Pasal 12) juga berpotensi membuka ruang penyalahgunaan.

    Instrumen hukum ini sejatinya dibuat untuk kondisi khusus, tetapi tanpa transparansi dan pengawasan publik, dapat menjadi pintu legal bagi konversi lahan yang seharusnya dilindungi.

    “Saya menilai ke depan, seluruh proses rekomendasi harus dibuka secara digital dan bisa diaudit oleh masyarakat. Keterbukaan adalah benteng utama pencegahan penyimpangan,” kata Azis.

    Semua pihak harus memahami bahwa setiap hektare sawah yang hilang bukan hanya kehilangan lahan, tetapi juga kehilangan produksi, lapangan kerja, dan stabilitas harga pangan.

    Indonesia tidak bisa bergantung pada impor beras selamanya. Jika lahan-lahan subur terus berkurang, maka krisis pangan bukan sekadar ancaman global, tetapi bisa menjadi krisis nasional yang nyata.

    Karena itu, kebijakan Presiden Prabowo merupakan langkah strategis untuk memastikan ketahanan pangan nasional berpijak di atas kedaulatan lahan sendiri.

    Dari perspektif legislasi, Komisi II DPR RI yang bermitra dengan Kementerian ATR/BPN memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa perlindungan LP2B dan LSD benar-benar terintegrasi ke dalam sistem perizinan digital, seperti OSS (Online Single Submission) dan KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang).

    Izin investasi harus tunduk pada peta ruang yang telah dilindungi secara hukum. Kami juga mendorong moratorium penerbitan izin baru di atas lahan yang masuk dalam peta LSD hingga seluruh daerah menyelesaikan sinkronisasi RTRW dan RDTR nya.

    Perlindungan lahan

    Namun, perlindungan lahan pertanian tidak cukup hanya dengan regulasi; ia harus diikuti penguatan infrastruktur pendukung pertanian.

    Di Purworejo, salah satu kunci ketahanan pangan adalah normalisasi Sungai Bogowonto yang selama ini menjadi sumber irigasi utama bagi ribuan hektare sawah.

    Pendangkalan dan kerusakan parapet di sejumlah titik membuat aliran air tak lagi optimal, bahkan mengancam banjir di musim hujan.

    Ia menilai perlu percepatan normalisasi segmen Purworejo – Bagelen – Ngombol oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu – Opak, agar irigasi dan pengendalian banjir bisa berjalan beriringan.

    Sementara itu, di Wonosobo, banyak saluran irigasi lama yang kini kering akibat sedimentasi dan keterbatasan anggaran. Tahun 2025, tidak ada alokasi DAK (Dana Alokasi Khusus) irigasi bagi Wonosobo, padahal jaringan ini vital untuk menghidupkan kembali sawah teknis di dataran tinggi.

    “Saya mendorong agar pemerintah daerah bersama BBWS menyiapkan rehabilitasi saluran lama dengan memanfaatkan Embung Dieng I dan II yang baru diserahkan pengelolaannya kepada DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Wonosobo pada September 2025. Embung tersebut dapat berfungsi sebagai suplesi air untuk jaringan sekunder dan tersier yang selama ini tidak lagi beroperasi,” tuturnya.

    Upaya seperti normalisasi Bogowonto dan reaktivasi irigasi lama di Wonosobo bukan hanya soal proyek fisik, melainkan bentuk nyata menjaga nadi pertanian rakyat. Ketika air kembali mengalir ke sawah, maka semangat petani pun akan hidup kembali. Inilah wujud konkret dari semangat Presiden Prabowo dalam membangun kedaulatan pangan yang berakar di desa.

    Bagi daerah-daerah pertanian seperti Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Magelang, dan Kota Magelang, wilayah yang saya wakili di DPR RI, isu ini bukan sekadar wacana nasional, tetapi menyentuh langsung kehidupan petani. Sawah di dataran tinggi dan lereng-lereng subur itu adalah benteng ekonomi rakyat.

    “Karena itu, saya akan mendorong pemerintah daerah untuk segera memetakan ulang desa-desa yang memiliki sawah beririgasi teknis, menetapkannya dalam LP2B daerah, dan mengawasi agar tidak ada revisi tata ruang yang menggerus sawah produktif,” ujar Azis.

    Namun, pengendalian saja tidak cukup. Petani yang mempertahankan sawahnya perlu diberikan insentif nyata: pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), prioritas Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian, bantuan Alat dan mesin pertanian (alsintan), serta jaminan harga gabah yang stabil.

    Tanpa dukungan ekonomi, upaya mempertahankan sawah hanya akan membebani petani kecil. Kedaulatan pangan tidak mungkin dicapai tanpa keadilan bagi petani.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aneka Sepeda Banting Harga di Transmart Full Day Sale, Buruan Borong!

    Aneka Sepeda Banting Harga di Transmart Full Day Sale, Buruan Borong!

    Jakarta

    Transmart Full Day Sale kembali hadir pada Minggu (19/10). Selama Transmart Full Day Sale pelanggan bisa menikmati potongan harga gede-gedean yang berlangsung sejak toko buka hingga pukul 22.00.

    Diskon yang diberikan juga berlaku untuk beragam produk di berbagai wilayah, salah satunya sepeda. Harga normal Aneka Sepeda ini adalah Rp 1.499.000 per unit, kemudian mendapatkan harga promo menjadi Rp 1.299.000 per unit.

    Namun bagi pelanggan yang melakukan pembayaran menggunakan Allo Prime, Kartu Kredit Bank Mega, atau Bank Mega Syariah, maka dapat membawa pulang sepeda tersebut dengan harga Rp 1.039.200 per unit.

    Perlu diingat, ada syarat dan ketentuan untuk mendapatkan diskon produk tersebut, di mana tidak berlaku untuk pembelian partai besar dan minimal transaksi Rp 300 ribu.

    Jadi tunggu apalagi? Ayo manfaatkan Transmart Full Day Sale dengan mendatangi Transmart terdekat. Banjir promo juga bisa dinikmati untuk berbagai kategori lainnya mulai dari produk kebutuhan sehari-hari, produk elektronik, hingga perabotan rumah tangga.

    Selama Transmart Full Day Sale, berbagai promo menarik lainnya hadir dengan diskon hingga 50+20% menanti untuk produk-produk seperti sembako, produk rumah tangga, furnitur, kosmetik, hingga fesyen item.

    Tentunya tambahan 20% bisa didapatkan dengan Allo Prime, Kartu Kredit Bank Mega dan Bank Mega Syariah. Untuk yang belum punya Kartu Kredit Bank Mega, nggak perlu khawatir. Ada unit pembukaan instan yang tersedia di gerai Cibubur dan Central Park.

    Sementara untuk yang belum punya Allo Prime, cukup download aplikasi Allo Bank di Play Store atau AppStore. Tinggal klik link ini, download, dan upgrade ke Allo Prime.

    (ara/ara)