Topik: Banjir

  • Sejumlah Perjalanan Kereta Batal Imbas Banjir Semarang, Ini Daftarnya

    Sejumlah Perjalanan Kereta Batal Imbas Banjir Semarang, Ini Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta API Indonesia (PT KAI) membatalkan perjalanan sejumlah kereta api (KA) akibat banjir yang menggenangi jalur rel di km 2+8/9 antara Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Alastua, Kota Semarang, Jawa Tengah.

    Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan genangan banjir di jalur rel tersebut masih cukup tinggi untuk dilintasi KA akibat hujan yang mengguyur pada pagi hari tadi.

    “KAI sudah mengoperasikan lokomotif diesel hidrolik untuk menarik rangkaian melewati genangan banjir, tetapi ketinggian air masih terus naik,” kata Franoto di Semarang, Selasa (28/10/2025).

    Selain membatalkan perjalanan sejumlah KA, dia mengungkapkan bahwa pihaknya juga memberlakukan rekayasa operasional KA akibat kondisi banjir di Stasiun Semarang.

    Adapun, perjalanan sejumlah KA yang dibatalkan penuh maupun sebagian, antara lain KA Kedungsepur, KA Joglosemarkerto, KA Blora Jaya, KA Ambarawa Ekspres, serta KA Banyubiru.

    Sementara itu, KAI juga melakukan rekayasa operasional dengan memutar perjalanan KA melalui Jalur Selatan.

    Beberapa perjalanan KA yang diputar rutenya, antara lain KA Blambangan Ekspres relasi Jakarta-Banyuwangi, KA Airlangga relasi Jakarta Surabaya, KA Brantas relasi Jakarta-Blitar, KA Kertajaya relasi Jakarta-Surabaya, serta KA Gumarang relasi Jakarta-Surabaya.

    “Rekayasa operasi dengan jalur memutar ini untuk mengurangi dampak keterlambatan yang lebih tinggi,” katanya pula.

    PT KAI, ujar dia, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan para penumpang serta akan terus berupaya untuk segera menormalisasi jalir yang tergenang banjir.

    Untuk diketahui, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang mengguyur Kota Semarang pada Selasa pagi. Hujan mengakibatkan sejumlah titik di Kota Semarang kembali tergenang banjir.

  • BPBD pastikan banjir luapan Sungai Ciliwung telah surut

    BPBD pastikan banjir luapan Sungai Ciliwung telah surut

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memastikan banjir luapan Sungai Ciliwung yang sempat merendam 20 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Timur, telah surut.

    “Pada pukul 13.45 WIB, seluruh banjir di wilayah DKI Jakarta sudah surut,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Yohan mengatakan bahwa hujan yang melanda Jakarta dan sekitarnya sempat mengakibatkan 20 RT di bantaran Sungai Ciliwung terendam banjir pada Selasa pagi.

    Namun, kata dia, berkat upaya kolaborasi yang dilakukan oleh petugas terkait dengan mengerahkan personel berikut peralatan pendukung seperti pompa portabel membuat penanganan banjir semakin cepat.

    “Kolaborasi antar instansi dan masyarakat membuat penanganan banjir semakin cepat,” ujarnya.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan sebanyak 20 rukun tetangga (RT) di Jakarta pada Selasa pagi terendam banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung.

    “Banjir merendam 20 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur,” kata Yohan.

    Menurut dia, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan debit air di Bendung Katulampa sehingga berstatus waspada/siaga 3 pada Senin (27/10) pukul 19.00 WIB.

    Kemudian, lanjut dia, Pos Pantau Depok berstatus waspada/siaga 3 pada Senin (27/10) pukul 21.00 WIB sehingga menyebabkan banjir pada sejumlah daerah di Jakarta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waspada Cuaca Ekstrem: Hujan Petir-Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah di Lampung hingga Akhir Oktober

    Waspada Cuaca Ekstrem: Hujan Petir-Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah di Lampung hingga Akhir Oktober

    Pagi hari: Pesisir Barat, Pesawaran

    Siang-Sore: Lampung Barat, Lampung Tengah

    Malam: Way Kanan, Tulang Bawang, Lampung Selatan

    Dini hari: Tanggamus, Pesisir Barat

    Dia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di masa peralihan menuju musim hujan ini.

    “Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan genangan, banjir, serta angin kencang yang dapat menumbangkan pohon atau dahan di pinggir jalan,” jelas dia.

    BMKG juga mengingatkan agar masyarakat memperbarui informasi cuaca harian melalui kanal resmi BMKG untuk mengantisipasi potensi perubahan kondisi cuaca secara mendadak.

  • Menteri Purbaya Lawan Mafia Impor Baju Bekas

    Menteri Purbaya Lawan Mafia Impor Baju Bekas

    Jakarta

    Menteri Purbaya bertitah kepada jajarannya untuk memerangi para importir yang membanjiri Indonesia dengan baju-baju bekas dari luar negeri. Rencananya, Purbaya ingin menegakkan kembali aturan impor pakaian bekas. Mengutip detikFinance, saat ini kapal pemasok sudah di stop sehingga stok pakaian bekas yang dijual di beberapa pasar sudah menipis.

    Kepada para pelaku bisnis ini, Purbaya Yudhi Sadewa menyebut jika pemerintah akan menyiapkan sanksi tambahan untuk memberi efek jera. Sebabnya, hukuman berupa pidana dan pemusnahan barang bukti dilihat tidak efektif menghapus praktik perdagangan ini. Mengutip detikcom, sanksi tambahan tersebut berupa denda dan larangan impor seumur hidup.

    “Jadi nanti barangnya dimusnahkan, orangnya didenda, dipenjara juga dan akan di-blacklist. Yang terlibat itu saya akan larang impor seumur hidup,” tegasnya.

    Namun demikian, pihaknya masih belum menentukan bentuk aturan yang ingin dibuat, apakah peraturan menteri atau yang lainnya. Saat ini, Purbaya tengah mendalami aturan yang sudah ada.

    “Nanti saya pelajarin. Tapi yang jelas pasti saya beresin,” kata Purbaya saat di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (27/10/2025).

    Sebenarnya usaha pemerintah telah lama melakukan sejumlah usaha untuk menumpas habis bisnis baju bekas ini. Pada pemerintahan sebelumnya, Menteri Perdagangan yang saat itu dijabat oleh Zulkifli Hasan juga telah melakukan operasi pasar hingga penggagalan impor barang di pelabuhan. Sayangnya jual-beli baju bekas masih saja muncul di beberapa daerah khususnya Jakarta.

    Sepanjang 2024 hingga 2025, pemerintah melalui Dirjen Bea Cukai telah melakukan 2.584 kali menindak impor baju dalam bentuk balpres. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama, total barang bukti yang telah disita sebanyak 12.808 koli dengan perkiraan nilai barang mencapai Rp 49,44 miliar.

    “Sepanjang 2024 hingga 2025 Bea Cukai telah melakukan penindakan terhadap 2.584 kali penindakan, dengan total barang bukti sebanyak 12.808 koli dan perkiraan nilai barang mencapai Rp 49,44 miliar,” kata Djaka.

    Lalu apa bentuk kerugian negara terkait hal ini? Apa usulan bagi pemerintah bagi para pelaku usaha yang terdampak? Ikuti diskusinya bersama Ekonom CELIOS, Nailul Huda dalam Editorial Review.

    Beralih ke berita daerah, detikSore akan mengulas peristiwa banjir yang terjadi di Sukabumi. Seperti diberitakan detikJabar sebelumnya, luapan air di sungai Cisolok, Sukabumi luber hingga merendam ratusan rumah warga. Hingga hari ini, masyarakat terdampak masih dalam proses evakuasi. Bagaimana dampak banjir di sana? Adakah korban jiwa dalam peristiwa ini? Ikuti laporan langsung Jurnalis detikJabar selengkapnya.

    Jelang petang nanti, detikSore akan menyajikan diskusi kesehatan bersama Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP (K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Braveheart Brawijaya Hospital Saharjo tersebut akan memaparkan besaran risiko seseorang mengalami kematian jantung mendadak.

    Mengutip data Kemenkes, kematian akibat hal tersebut menyumbang peringkat tertinggi di Indonesia bahkan dunia. Menurut rilisan WHO tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta kematian atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun. Lalu bagaimana metode deteksinya? Apa saja langkah medis yang dapat dilakukan di Indonesia? Ikuti obrolannya dalam Sunsetalk.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Warga Histeris Tebing di Bogor Longsor, Air Lalu Terjang Rumah-rumah

    Warga Histeris Tebing di Bogor Longsor, Air Lalu Terjang Rumah-rumah

    Kota Bogor

    Tebing Penahan Tanah (TPT) setinggi 10 meter longsor imbas hujan deras dan membanjiri 12 rumah di Bondongan, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Warga menceritakan detik-detik ngerinya tebing longsor terjadi saat hujan deras.

    “Kalau kejadian sekitar jam 19.00 WIB, habis (azan) isya lah kira-kira. Awalnya memang hujan deras banget, terus tiba-tiba suara ‘bruk, bruk’, pas dicek itu tebingan yang di belakang pos, longsor,” kata warga bernama Kusnadi ditemui di lokasi, Selasa (28/10/2025).

    Kusnadi mengatakan, aliran air deras yang mengalir ke sejumlah rumah imbas longsor, sempat membuat warga panik. Warga berteriak histeris tiba-tiba air masuk ke dalam rumah.

    “Saya denger istri teriak-teriak banjir, terus warga juga ramai teriak semua. Saya cek di luar air sudah deras banget, pada masuk ke rumah, kursi sofa basah semua,” kata Kusnadi.

    Dia mengatakan mayoritas warga panik ketika tebing longsor dan air menerjang rumah-rumah. Warga pun menjaga agar tak ada korban pada peristiwa yang terjadi Senin (27/10) sore kemarin.

    Longsor mengakibatkan air mengalir deras dan membanjiri 12 rumah warga. Hingga saat ini, perbaikan tebing longsor masih dilakukan.

    “Betul, saat ini masih proses penanganan masih berlangsung oleh teman-teman BPBD, Damkar, Tagana, relawan dibantu TNI dan Polri,” kata Kalak BPBD Kota Bogor Dimas Tiko Prahadi Sasongko, Senin (27/10).

    (sol/jbr)

  • Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang 3 Hari ke Depan di Yogyakarta

    Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang 3 Hari ke Depan di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengimbau masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang dalam tiga hari ke depan, mulai Selasa (28/10/2025) hingga Kamis (30/10/2025).

    Menurut prediksi BMKG, pada Selasa (28/10/2025), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul bagian utara, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara. Kondisi serupa diperkirakan masih berlangsung pada Rabu (29/10/2025).

    Sementara itu, pada Kamis (30/10/2025), hujan sedang hingga lebat diperkirakan melanda hampir seluruh wilayah DIY. “Memasuki musim hujan, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” tulis BMKG Yogyakarta dalam keterangan resminya.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan genangan air, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

    Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon atau baliho saat hujan deras disertai petir dan angin kencang, serta memastikan kondisi atap, talang air, dan instalasi listrik rumah dalam keadaan baik guna mencegah kebocoran maupun korsleting listrik.

    BMKG Yogyakarta mengajak masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG, laman resmi BMKG, dan akun media sosial resmi BMKG agar dapat melakukan langkah antisipatif lebih dini.

  • Semeru Erupsi 124 Kali dalam 24 Jam, Warga Diminta Menjauh 8 Km dari Puncak

    Semeru Erupsi 124 Kali dalam 24 Jam, Warga Diminta Menjauh 8 Km dari Puncak

    Lumajang

    Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi 124 kali dalam 24 jam terakhir. Warga diminta tak beraktifitas 8 km dari puncak.

    Laporan Pos Pengamatan, 124 kali letusan itu tercatat sejak tanggal 27 Oktober 2025 pukul 00.00-24.00 WIB. Tinggi kolom letusan teramati 300-800 meter berwarna kelabu mengarah ke arah barat daya. Jumlah letusan ini meningkat dibandingkan pada Minggu (26/10) sebanyak 119 kali letusan.

    Gunung Semeru juga tercatat mengalami 10 kali guguran, 11 kali hembusan dan 7 kali tektonik jauh. Hingga kini status gunung Semeru sendiri masih waspada.

    “Gunung Semeru mengalami 124 kali letusan dalam 24 jam terakhir. Status masih level 2 atau waspada,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima, seperti dilansir detikJatim Selasa (28/10/2025).

    “Kami mengimbau kepada warga agar tidka beraktifitas sejauh 8 kilometer dari puncak, serta mewaspadai potensi awan panas serta banjir lahar,” tutur Sofian.

    Baca selengkapnya di sini

    (idh/zap)

  • 16 Titik di Semarang Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 60 Sentimeter
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Oktober 2025

    16 Titik di Semarang Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 60 Sentimeter Regional 28 Oktober 2025

    16 Titik di Semarang Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 60 Sentimeter
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 16 lokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, masih terendam banjir hingga Selasa (28/10/2025), setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu (22/10/2025).
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengatakan petugas masih bersiaga di lapangan untuk menangani genangan yang belum surut.
    “Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung pada Selasa sore mengakibatkan beberapa titik tergenang dan beberapa kejadian bencana alam,” kata Endro saat dikonfirmasi.
    Untuk mempercepat penanganan banjir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD Provinsi Jawa Tengah telah melakukan rekayasa cuaca atau modifikasi hujan.
    “Modifikasi cuaca mulai Sabtu, Minggu, dan Senin,” ujar Endro.
    Ia menyebut, ketinggian air bervariasi di setiap lokasi, antara 10 hingga 60 sentimeter.
    “Jalan Kaligawe 4 kurang lebih 45–60 sentimeter,” ungkapnya.
    Sementara itu, Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, mengatakan kondisi cuaca di Kota Semarang masih mendung dan hujan kembali turun di sejumlah titik.
    “Ini malah hujan lagi,” kata Rismanto.
    Ia mengimbau para pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor, agar berhati-hati saat melintas di kawasan Pantura Semarang-Demak yang masih tergenang.
    “Lalu lintas aman tapi tetap harus berhati-hati karena banyak jalan yang berlubang,” ujarnya.
    Rismanto menambahkan, kondisi jalan juga masih berlumpur dan beberapa median jalan berserakan akibat lama terendam air.
    “Utamakan keselamatan,” lanjutnya.
    Berikut 16 titik di Kota Semarang yang masih terendam banjir per Selasa (28/10/2025):
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diguyur Hujan Lagi, Banjir Belum Surut dari Jalan Pantura Semarang-Demak Pagi ini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Oktober 2025

    Diguyur Hujan Lagi, Banjir Belum Surut dari Jalan Pantura Semarang-Demak Pagi ini Regional 28 Oktober 2025

    Diguyur Hujan Lagi, Banjir Belum Surut dari Jalan Pantura Semarang-Demak Pagi ini
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Jalan Raya Kaligawe atau Jalan Pantura Semarang-Demak, Jawa Tengah, hingga Selasa (28/10/2025) pagi masih tergenang air dengan ketinggian sekitar 10–20 sentimeter.
    Kendaraan pribadi sudah dapat melintas, meski kawasan tersebut kembali diguyur hujan sejak pukul 07.00 WIB.
    Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, mengatakan kondisi cuaca di Kota Semarang masih mendung dan hujan kembali turun di sejumlah titik.
    “Ini malah hujan lagi,” kata Rismanto.
    Ia mengimbau pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor, agar berhati-hati saat melintas di jalur Pantura Semarang-Demak.
    “Lalu lintas aman tapi tetap harus berhati-hati karena banyak jalan yang berlubang,” ujarnya.
    Selain itu, kondisi jalan masih berlumpur dan banyak median jalan yang berserakan setelah lama terendam banjir.
    “Utamakan keselamatan,” lanjutnya.
    Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengatakan rekayasa cuaca menjadi langkah penting untuk mempercepat proses pengeringan di wilayah yang masih tergenang.
    “Ini terbukti membantu supaya hujan tidak terkonsentrasi di atas Kota Semarang saja,” kata Agustina saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Genuk.
    Ia mengapresiasi dukungan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi yang telah membantu melalui program rekayasa cuaca.
    “Saat ini kita tidak hanya mengandalkan pompa, tapi juga rekayasa cuaca dari pusat,” ujarnya.
    Agustina mengingatkan masyarakat serta jajaran pemerintah untuk tetap siaga hingga Februari 2026 mendatang, karena curah hujan diperkirakan masih tinggi.
    “Tidak mungkin banjir hilang dalam sekejap, karena air kiriman dari wilayah atas masih besar. Tapi sedikit demi sedikit, dengan sinergi bersama, dampaknya bisa kita kurangi,” ucapnya.
    Menurut Agustina, pompa air menjadi faktor kunci dalam percepatan penanganan banjir. Namun di lapangan masih ditemukan sejumlah kendala teknis.
    “Kadang pompa harus melewati jalan besar, dan itu mengganggu aktivitas warga. Ada juga yang perlu izin lintas lembaga sampai harus dikomunikasikan dengan aparat. Tapi semua kita lakukan agar air bisa segera keluar dari wilayah tergenang,” ujarnya.
    Ia juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mendukung upaya teknis yang sedang berjalan.
    “Kalau ada saluran di depan rumah yang tertutup, atau trotoar yang tidak boleh dibongkar padahal jadi titik sumbatan, itu harus kita komunikasikan. Karena kalau tidak, wilayah lain yang akan terdampak,” tegasnya.
    Agustina menambahkan, seluruh jajaran pemerintah kota, mulai dari dinas hingga kelurahan, bersama relawan telah aktif mendirikan posko kesehatan, dapur umum, dan menyalurkan logistik bagi warga terdampak banjir.
    “Bantuan datang silih berganti, termasuk dari para donatur dan relawan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu masyarakat Genuk dan sekitarnya,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi: Warga Bertahan di Rumah Kerabat, Kebutuhan Logistik Mendesak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        28 Oktober 2025

    Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi: Warga Bertahan di Rumah Kerabat, Kebutuhan Logistik Mendesak Bandung 28 Oktober 2025

    Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi: Warga Bertahan di Rumah Kerabat, Kebutuhan Logistik Mendesak
    Editor
    KOMPAS.com
    – Sebanyak 1.873 warga dari 626 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terdampak bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut pada Senin (27/10/2025).
    Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan bencana ini melanda sejumlah kampung di beberapa desa.
    Warga kini menghadapi kesulitan karena rumah dan lingkungan mereka terendam lumpur serta material longsor.
    “(Daerah) terdampak banjir di Kampung Tugu Desa Cikahuripan, Kampung Cikondang, dan Marinjung Desa Karangpapak, Cigoler Desa Cisolok, Kampung Cikondang Desa Wangunreja, dan Kampung Cikelat,” kata Daeng, Senin (27/10/2025).
    Sementara itu, dua kampung lainnya mengalami tanah longsor.
    “Tanah longsor terjadi di Kampung Pamokoan Desa Sukarame dan Kampung Cikondang Desa Wangun Sari,” ujarnya.
    Menurut Daeng, sebagian besar warga terdampak terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tempat aman terdekat karena kondisi rumah mereka tidak bisa ditempati.
    Warga yang bertahan di lokasi juga menghadapi kekurangan kebutuhan dasar.
    Logistik dan makanan menjadi prioritas utama dalam penanganan darurat.
    “Untuk kebutuhan seperti tenda, dum 2 unit, alat kebersihan, sandang pangan, air bersih, genset, dan alkon pompa air,” ucap Daeng.
    Petugas BPBD bersama aparat desa dan relawan kini masih melakukan pendataan lanjutan serta menyalurkan bantuan ke sejumlah titik pengungsian.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.