Topik: Banjir

  • Petaka Pohon Tumbang Hantam Jakarta, Cek Peringatan Terbaru BMKG

    Petaka Pohon Tumbang Hantam Jakarta, Cek Peringatan Terbaru BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam beberapa hari terakhir, insiden pohon tumbang akibat hujan lebat yang disertai angin kencang menimpa wilayah Jakarta Selatan. Pada Minggu (26/10) lalu, pohon tumbang di kawasan Pondok Indah dan menimpa mobil Lexus hitam. Satu orang tewas ditempat.

    Selanjutnya, pada Kamis (30/10) kemarin, pohon tumbang terjadi di kawasan Dharmawangsa dan memakan korban jiwa. Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai hujan lebat dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan, yang bisa memicu pohon tumbang.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, mengeluarkan peringatan dini hujan di wilayah Jabodetabek selama 3 hari ke depan di akun Instagram resminya. Dikutip CNBC Indonesia, Jumat (31/10/2025), wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan mendapat peringatan dini angin kencang pada 1-2 November 2025. Berikut selengkapnya:

    31 Oktober 2025:

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Kota Tangerang, Kota Tangsel, Kab. Tangerang, Jakbar, Jaktim, Jaksel, Kep. Seribu, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kab. Bogor.

    1 November 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Jakut, Jakpus, Jakbar, Kep. Seribu, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kota Tangerang, Kota Tangsel, Kab. Tangerang, Jaktim, Jaksel, Kab. Bogor.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Kota Jaktim, Kota Jaksel.

    2 November 2025:

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Jakut, Jakpus, Jakbar, Kep. Seribu, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kota Jaktim, Kota Jaksel.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Kota Jaktim, Kota Jaksel.

    Imbauan BMKG

    Dalam laman resminya, BMKG juga memberikan imbauan kepada masyarakat dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan, sebagai berikut:

    Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
    Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
    Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu.
    Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
    Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banjir Landa Kota New York Usai Hujan Lebat, 2 Orang Tewas

    Banjir Landa Kota New York Usai Hujan Lebat, 2 Orang Tewas

    New York City

    Sedikitnya dua orang tewas saat banjir melanda Kota New York di Amerika Serikat (AS) setelah hujan lebat mengguyur pada Kamis (30/10) waktu setempat. Dua korban tewas itu terjebak di dalam basemen yang digenangi air.

    Kepolisian Kota New York dalam pernyataannya, seperti dilansir NBC News, Jumat (31/10/2025), melaporkan satu orang tewas setelah terjebak di dalam basemen yang digenangi banjir di area Brooklyn, sedangkan satu orang lainnya tewas setelah sebuah boiler room terendam banjir di area Manhattan.

    Dalam insiden pertama, para petugas pemadam kebakaran merespons panggilan dari seseorang yang terjebak di ruang bawah tanah yang terendam banjir di area East Flatbush pada pukul 16.25 waktu setempat. Satu orang ditemukan tak bernyawa di ruang bawah tanah tersebut, dengan penyebab kematian belum dipastikan.

    Dalam insiden kedua, seorang pria berusia 43 tahun tewas setelah ada laporan soal seseorang tidak sadarkan diri di dalam boiler room yang terendam banjir di area Washington Heights, Manhattan, sekitar pukul 16.44 waktu setempat.

    Identitas kedua korban tewas itu belum diungkap ke publik.

    Dua kematian itu terjadi saat peringatan banjir bandang diberlakukan untuk area Brooklyn, Queens, Bronx, dan sebagian Manhattan.

    Badan Cuaca Nasional AS (NWS) melaporkan bahwa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, curah hujan 2,5 cm hingga 5 cm mengguyur area-area tersebut, dengan laju curah hujan diperkirakan mencapai 2,5 cm hingga 3,5 cm dalam satu jam saja.

    Laporan para pejabat Kota New York menyebut banjir memicu penutupan ruas jalanan Long Island Expressway di kedua arah di area Queens, dan jalur barat Belt Parkway di area Brooklyn pada Kamis (30/10) waktu setempat.

    Di sebagian area Bedford-Stuyvesant, Brooklyn, ketinggian banjir dilaporkan berada di atas ban mobil yang melintas, dengan sejumlah mobil terjebak di sekitar wilayah tersebut. Sementara di area Riverdale, Bronx, ketinggian banjir mencapai bagian bawah pintu mobil jenis sedan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Warga Pasuruan Ngeluh Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Montir Sarankan Pakai Pertamax Untuk Sementara

    Warga Pasuruan Ngeluh Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Montir Sarankan Pakai Pertamax Untuk Sementara

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah bengkel di Kota dan Kabupaten Pasuruan mulai kebanjiran keluhan dari pelanggan. Mereka mengaku sepeda motornya mendadak brebet setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite di beberapa SPBU.

    Fenomena ini ramai diperbincangkan di kalangan pengguna motor, terutama di wilayah Kecamatan Bugul Kidul dan sekitarnya. Para montir dibuat sibuk karena meningkatnya jumlah kendaraan yang datang dengan keluhan serupa.

    Seorang montir bernama Otong, warga Kecamatan Bugul Kidul, mengatakan banyak motor yang mengalami gangguan tarikan setelah diisi Pertalite. “Setelah dicek, banyak kotoran dan kerak di ruang bakar. Padahal biasanya tidak separah ini,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

    Otong menduga, kerak tebal tersebut muncul akibat kualitas bahan bakar yang tidak stabil. Kondisi itu membuat sistem pembakaran tidak sempurna dan menyebabkan motor kehilangan tenaga. Ia menjelaskan, motor injeksi paling banyak terdampak karena sistem bahan bakarnya lebih sensitif terhadap perubahan kualitas BBM.

    “Biasanya motor karburator masih bisa menyesuaikan, tapi injeksi langsung brebet,” tambahnya.

    Hal serupa disampaikan Bagio, pemilik bengkel di kawasan Kota Pasuruan. Dalam dua hari terakhir, ia menerima sedikitnya lima motor dengan keluhan sama, dan semuanya menggunakan Pertalite.

    “Waktu saya bongkar, saluran injeksi ada kerak tebal seperti sisa pembakaran tidak sempurna. Kalau tidak segera dibersihkan, bisa merusak sistem bahan bakar,” ungkapnya.

    Bagio menyarankan pemilik motor untuk sementara beralih ke bahan bakar beroktan lebih tinggi. “Kalau bisa ganti ke Pertamax dulu sampai situasinya jelas,” ujarnya.

    Menurutnya, langkah ini bisa mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem pembakaran mesin.

    Fenomena motor brebet akibat dugaan kualitas Pertalite ini ternyata juga muncul di sejumlah daerah lain di Jawa Timur seperti Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro.

    Menanggapi banyaknya keluhan tersebut, Pertamina menyiapkan posko pengaduan di 15 SPBU di Jawa Timur untuk memfasilitasi laporan masyarakat dan memastikan kualitas bahan bakar tetap sesuai standar. [ada/beq]

  • Industri Tekstil Menanti Tangan Dingin Purbaya Sikat Mafia Impor Baju Bekas

    Industri Tekstil Menanti Tangan Dingin Purbaya Sikat Mafia Impor Baju Bekas

    Bisnis.com, JAKARTA – Maraknya peredaran baju bekas selundupan masih menghantui industri tekstil dalam negeri. Gebrakan baru dari pemerintah pun dinanti untuk memberantas praktik impor baju bekas.

    Sejatinya, importasi baju bekas telah dilarang dan merupakan praktik ilegal. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 (Permendag-18/2021) jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 (Permendag-40/2022) tentang Barang Dilarang Ekspor Dan Barang Dilarang Impor (termasuk pakaian bekas).

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tidak menampik peraturan terkait importasi baju bekas masih memiliki banyak kelemahan sehingga terjadi kebocoran. Oleh sebab itu, dia akan memperketat aturan dan pengawasan, terutama pada jalur masuk baju bekas impor.

    Purbaya menyampaikan keinginannya untuk kembali menghidupkan kembali industri tekstil dalam negeri. Dia pun berjanji akan menindak tegas para importir balpres atau pakaian bekas yang dikemas dalam bentuk karung padat.

    Komitmen tersebut memberikan harapan baru bagi para pelaku industri tekstil. Pasalnya, peredaran barang impor ilegal, termasuk baju bekas, ini dinilai menjadi salah satu penyebab industri tekstil tertekan.

    “Banyaknya pabrik yang tutup dan PHK salah satu penyebabnya adalah importasi ilegal selain importasi dumping,” ujar Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wiraswasta kepada Bisnis, Kamis (30/10/2025).

    Redma menilai penindakan terhadap barang impor ilegal, termasuk baju bekas, selama ini belum efektif. Menurutnya, baju bekas impor masih mudah ditemukan di pasaran. Bahkan, baju baru impor ilegal dalam bentuk balpres juga makin marak.

    Menurutnya, penegakan hukum menjadi kunci utama pemberantasan impor ilegal, termasuk peran Bea Cukai sangat krusial dalam menjaga pintu masuk barang impor. Namun, langkah perbaikan tidak akan berjalan efektif selama masih ada oknum di dalam lembaga tersebut yang terlibat dalam praktik curang.

    Redma juga menilai pemerintah perlu melakukan perbaikan sistem kepabeanan agar lebih ketat dan transparan.

    “Semua kontainer harus masuk AI scanner untuk mencocokkan dengan dokumennya, hal ini akan meniadakan jalur merah-jalur hijau yang selama ini jadi permainan oknum Bea Cukai,” kata Redma.

    Calon pembeli memilih pakaian impor bekas di Jakarta, Senin (26/6/2023)./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

    Pengetatan Pengawasan Jalur Pemasok

    Sementara itu, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) meminta agar pemerintah memberantas jalur pemasok dan importir besar baju bekas yang masuk ke Indonesia. Pasalnya, maraknya baju bekas selundupan telah merugikan negara hingga Rp1 triliun per tahun.

    Sekretaris Jenderal API Andrew Purnama mengatakan, pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 (Permendag No. 40/2022) melarang impor baju bekas, bukan perdagangan baju bekas (thrifting) yang beredar dalam negeri.

    “Jadi, yang harus diberantas adalah jalur pemasok dan importir besar, bukan pedagang pasar yang hanya menjual barang yang sudah beredar di dalam negeri,” kata Andrew kepada Bisnis, Kamis (30/10/2025).

    Kendati demikian, Andrew menyampaikan API mengapresiasi langkah penegakan hukum yang telah dilakukan pemerintah selama 1 tahun pemerintahan Prabowo Subianto—Gibran Rakabuming Raka, termasuk penyitaan dan penindakan terhadap impor pakaian bekas ilegal.

    Menurutnya, penindakan sudah berjalan. Hanya saja, Andrew menyebut, pemerintah perlu memastikan sisi hulu, yakni jalur masuknya barang perlu diperketat untuk jangka panjang. Sebab, sambung dia, selama jalur masuknya terbuka, maka arus barang ilegal akan terus mencari cara untuk masuk.

    Berdasarkan perhitungan API, estimasi konservatif potensi kerugian negara akibat masuknya impor baju bekas ilegal berada di kisaran Rp600 miliar—Rp 1 triliun per tahun. Namun, Andrew menyampaikan bahwa estimasi ini merupakan industri berbasis metodologi trade-remedy, bukan klaim asumtif.

    Estimasi tersebut mengacu data penindakan Bea Cukai dan simulasi penerimaan fiskal. Perinciannya, data penindakan Bea Cukai menunjukkan sekitar 21.000 bal pakaian bekas ilegal bernilai sekitar Rp120 miliar dalam 1 tahun, serta umumnya barang yang tertangkap hanya di kisaran 10–20% dari total arus masuk.

    Di sisi lain, Andrew menuturkan, peredaran baju bekas ilegal terhadap industri tekstil dan garmen berdampak dari hilir ke hulu, mulai dari garmen lokal yang kehilangan pesanan, pabrik kain menurunkan kapasitas, pemintal dan penenun mengurangi jam kerja hingga turunnya permintaan industri serat dan benang.

    Padahal, Andrew mengungkap, berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) 2024, industri tekstil dan garmen menyerap lebih dari 3,9 juta pekerja.

    “Jadi ketika utilitas pabrik turun, yang terdampak bukan hanya pabrik, tetapi pendapatan rumah tangga para pekerja,” lanjutnya.

    Selain itu, dia juga menyoroti budaya thrifting di Indonesia yang saat ini bergeser. Dia mengungkap, di negara lain, thrifting adalah kegiatan sosial untuk mereka yang benar-benar tidak mampu membeli baju baru, bahkan banyak yang berbasis charity alias sangat rendah atau gratis.

    Namun, di Indonesia, tambah Andrew, thrifting justru berubah menjadi tren bagi konsumen yang sebenarnya mempunyai daya beli. Dia menyebut, kondisi ini membuat produk lokal semakin tersisih. Padahal, dia menerangkan pakaian yang diproduksi oleh industri kecil menengah (IKM) lokal masih sangat terjangkau, yakni di kisaran Rp50.000–200.000.

    “Membeli produk lokal berarti menghidupkan pekerja lokal. Kita bisa membeli ponsel belasan juta, tetapi sering merasa keberatan membeli baju lokal di bawah Rp100.000–200.000, pola pikir ini yang perlu diubah,” tambahnya.

    Untuk itu, API menilai pemerintah perlu memperbaiki sederet kebijakan untuk mencegah masuknya impor baju bekas ilegal. Pertama, di hulu (perbatasan), yakni dengan memperkuat pengawasan dan memutus jalur importir besar, bukan hanya razia di pasar

    Kedua, konsistensi regulasi. API meminta agar pemerintah memastikan implementasi Permendag No. 17/2025 dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/2025 (Permenperin No. 27/2025) berjalan stabil.

    Ketiga, dampak sosial. Dalam hal ini, Andrew menyarankan agar pedagang thrift kecil harus dibina, bukan dipidanakan. Serta keempat, melalui edukasi publik dengan mengembalikan makna thrifting sebagai kegiatan sosial, bukan gaya hidup bagi yang mampu.

    Praktik Mafia Lintas Negara

    Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperingatkan adanya praktik mafia lintas negara di balik baju bekas impor yang masih membanjiri Indonesia.

    Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho menyebut, fenomena impor baju bekas bukan lagi persoalan kecil lantaran melibatkan jejaring perdagangan lintas negara yang terorganisir.

    Bahkan, Andry menyebut fenomena ini telah menjadi masalah di kawasan Asia Tenggara, di mana sejumlah negara seperti Malaysia dan Thailand turut menghadapi gelombang besar impor pakaian bekas.

    “Kalau kita melihat memang impor baju bekas ini yang saya bisa katakan dalam tanda kutip mafianya. Ini perlu berhati-hati karena ini lintas negara dan problem-nya itu tidak hanya dirasakan oleh Indonesia saja,” kata Andry kepada Bisnis, Kamis (30/10/2025).

    Untuk itu, Andry mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan dari sisi hulu agar praktik impor ilegal dapat dihentikan di pintu masuk perdagangan.

    “Gempuran dari impor-impor baju bekas itu juga terjadi di Malaysia, di Thailand. Jadi Indonesia tidak sendiri. Nah, sekarang kita harus memperketat, memperketat dari sisi jalur perdagangannya, terutama dari sisi pintu masuk,” imbuhnya.

    Menurutnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus memperketat pengawasan pada jalur masuk impor baju bekas. 

    “Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan jangan sampai hanya fokus di hilir saja, tetapi di hulunya pintu masuk itu menjadi salah satu entry point pertama masuknya pakaian bekas tersebut,” terangnya.

    Apalagi, Andry menambahkan, banjir impor baju bekas tidak hanya menimbulkan gangguan pasar domestik, melainkan berpotensi menggerus penerimaan negara. Sebab, banyak barang yang masuk ke Indonesia tanpa dikenakan pajak dan bea masuk.

    Padahal, sambung dia, industri tekstil dan garmen dalam negeri jauh lebih unggul karena memberikan kontribusi nyata terhadap penerimaan negara, yakni berupa pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN).

    Di sisi lain, Andry menilai tren pembelian baju bekas juga didorong oleh persepsi keliru masyarakat terhadap barang bermerek (branded). Menurutnya, tidak semua baju bekas bermerek yang dijual di pasaran merupakan produk asli dan sebagian besar justru merupakan barang tiruan yang beredar tanpa pengawasan.

    “Kami melihat tidak hanya isu terkait dengan baju bekas tetapi juga baju palsu atau KW. Nah ini menurut saya harus dijaga regulasinya agar kita bisa memberikan pengetatan,” tambahnya.

    Di samping itu, Andry menilai maraknya pakaian bekas impor juga menunjukkan minimnya terhadap hak kekayaan intelektual (HKI) dan membuka potensi risiko kesehatan.

    Meski demikian, Indef menilai kebijakan pengetatan impor baju bekas juga harus diimbangi dengan solusi bagi para pedagang agar tidak kehilangan mata pencaharian.

    Andry menilai, proses peralihan ini memerlukan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, termasuk melalui bantuan modal dan pembinaan bagi sentra-sentra penjualan pakaian bekas.

    “Menurut saya, seharusnya pemerintah memberikan kesempatan bagi mereka yang saat ini menjual pakaian-pakaian bekas untuk segera beralih,” tuturnya.

  • Macet Parah di Jakarta Semalam Bikin Pengendara Terjebak Berjam-jam

    Macet Parah di Jakarta Semalam Bikin Pengendara Terjebak Berjam-jam

    Jakarta

    Semalam, hampir semua jalanan di Jakarta macet usai hujan mengguyur. Kondisi ini membuat pengendara terjebak macet berjam-jam lamanya.

    Kemacetan makin parah pada saat jam pulang kerja, Kamis (30/10/2025). Pada pukul 18.32 WIB, kemacetan terjadi di Jalan MT Haryono, Cawang, arah Pancoran, Jakarta Selatan. Kendaraan mengular di sekitar Stasiun LRT Cikoko dekat Stasiun Cawang.

    Kemacetan juga terjadi di Jalan Gatot Subroto Pancoran arah Kuningan. Kendaraan roda dua dan empat mengular di lokasi.

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan titik-titik kemacetan terjadi di hampir seluruh ruas jalan Jakarta. Dia menyebut kemacetan cukup parah terjadi di Jalan Kemang Raya.

    “Malam ini macet hampir di semua ruas jalan, terutama di wilayah selatan ya cukup parah Kemang,” kata Komarudin kepada wartawan, Kamis (30/10).

    Komarudin mengatakan lalu lintas di Kemang macet parah karena sempat banjir setinggi hampir satu meter. Kemacetan juga terjadi di Jalan Bangka yang kemudian sudah terurai.

    “Karena Kemang Raya itu banjir satu meter ketinggian satu meter tampaknya sampai ke Kemang Raya termasuk terdampak ke Bangka tapi Bangka sudah terurai kita tutup jalannya sementara waktu,” ujarnya.

    Banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (30/10). (Devi/detikcom)

    Kemacetan juga terjadi di Jalan Prapanca hingga Antasari. Pihak kepolisian tengah mengurai kemacetan.

    “Kemudian dampak yang dari Prapanca ini nyambung sampai ke Antasari. Jadi wilayah yang cukup parah wilayah selatan, untuk wilayah lain relatif padat namun bisa kita alirkan pelan-pelan karena peningkatan volume,” ungkapnya.

    Komarudin mengatakan kemacetan di hampir semua ruas jalan di Jakarta ini karena adanya genangan imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta. Pihaknya telah menempatkan personel di lokasi-lokasi macet.

    “Pelambatan atau kepadatan terjadi karena genangan di beberapa ruas jalan, di kisaran nggak terlalu tinggi cukup menghambat karena genangan sebagian besar memperlambat kecepatannya. Saat ini seluruh simpul kita tempatkan anggota untuk melakukan penguraian,” ungkapnya.

    Macet di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (30/10). (Foto: dok Istimewa)

    Pengendara Terjebak Berjam-jam di Jalan

    Macet membuat pengendara terjebak berjam-jam di jalan. Seorang pemotor sampai menghabiskan waktu 2,5 jam dari Senayan menuju Pasar Minggu.

    Syahrul Kurniawan berbagi cerita soal perjalanan pulang pada sore kemarin. Waktu perjalanan pulangnya menjadi begitu panjang karena sejumlah jalan tergenang banjir.

    “Gara-gara banjir, saya baru banget sampe ini, masih capek 2,5 jam dari Senayan ke Pasming (Pasar Minggu),” kata Syahrul saat dihubungi.

    Dalam perjalanan pulang dari Senayan menuju Pasar Minggu, Syahrul menemui sejumlah titik kemacetan. Dia harus melalui jalan macet dari kawasan Blok M hingga Kemang.

    “Titik sumber macetnya di Kemang. Macetnya dari M-Bloc depan Kejagung sampe Kemang. Apalagi perempatan Antasari itu yang bikin lebih parah, lampu merah pada nggak ada yang mau ngalah,” ungkapnya.

    Begitu di Jalan Pangeran Antasari, Syahrul memilih untuk beristirahat sejenak. Di sana, juga ada sejumlah pemotor yang berhenti.

    Dia mengaku, jika kondisi normal, perjalanan Senayan menuju Pasar Minggu hanya seperlima waktu perjalanan dibanding sore ini.

    “(Hanya) 30 menit sampai kalau normal mah. Capek juga sih, makanya banyak juga kan tuh yang istirahat, Antasari menjadi rest area dadakan,” ujarnya.

    Kemacetan terjadi di banyak ruas jalan di Jakarta akibat genangan usai hujan deras. Seorang pemotor menempuh 2,5 jam dari Senayan menuju Pasar Minggu, Jaksel. (dok Pribadi/IG @syahrulkrnwn).

    PIM-Mampang Butuh Waktu 4 Jam

    Seorang pengendara sepeda motor, Dandy, ikut terjebak kemacetan. Dandy mengatakan kemacetan membuat jarak tempuh dari kawasan Pondok Indah Mall (PIM) ke Mampang, Jakarta Selatan, menjadi 4 jam.

    “Kurang lebih 4 jam. Saya dari PIM jam 6 sore, ini baru sampai rumah,” kata Dandy saat dihubungi pukul 21.59 WIB, kemarin.

    Dandy terjebak macet di Jalan Radio Dalam, Jalan Panglima Polim, hingga Jalan Pangeran Antasari. Berdasarkan foto yang diberikan Dandy, tampak jalanan padat merayap.

    “Macet di Radio Dalam, Stasiun Cipete kalau nggak salah arah ke Panglima Polim sampai ke Antasari,” tutur dia.

    Macet di Jakarta, Kamis (30/10). (Foto: dok. Istimewa/foto dari narsum Dandy)

    Kondisi kemacetan diperparah karena jalan terendam banjir. Bahkan, Dandy terpaksa memutar rute karena Jalan Kemang Raya tak bisa dilintasi akibat banjir.

    “Iya karena ada banjir. Seharusnya saya bisa lewat Kemang Raya kalau nggak banjir. Saya jadi muter lewat Jeruk Purut itu pun masih kena macet juga,” tutur dia.

    Biasanya, jarak tempuh dari PIM hingga Mampang, hanya ditempuh Dandy sekitar 30 menit. Namun, malam ini jarak tempuh hingga 4 jam.

    “Saya biasanya ya kalau hujan biasa cuman 30 menit itu pun naik motornya jalan santai ya. Malam ini rekor saya dari PIM sampai Mampang bisa 4 jam, kayak Jakarta-Bogor aja itu mah,” ucapnya.

    Jarak Tempuh GBK-Halim 2 Jam

    Pengendara lainnya juga terjebak macet di Jalan Gatot Subroto, Jaksel. Jarak tempuh yang dilalui dari Gelora Bung Karno (GBK) di wilayah Halim, Jakarta Timur memakan waktu 2 jam. Cerita tersebut dibagikan oleh pemotor bernama Ferrys.

    “Luar biasa Semanggi-Halim dua jam,” kata Ferrys dalam unggahan Instragramnya.

    Saat dihubungi, Ferrys mengatakan bahwa dirinya berkendara dari GBK ke Halim. Begitu masuk ke Jalan Gatot Subroto di Semanggi, dia langsung terjebak macet.

    “Dari GBK saya keluar ke arah Gatsu full sampai sekitaran bandara Halim, di GBK itu juga macet karena ada penukaran tiket apa gitu saya nggak tau, kayak ada event lari kayaknya,” kata Ferrys saat dihubungi.

    Macet di Jakarta Kamis (30/10/2025) (Foto: dok. Istimewa/foto diberikan narsum Ferrys)

    Di Jalan Gatot Subroto, Ferrys melihat ada truk mogok. Dia menyebut polisi juga melakukan rekayasa lalu lintas bagi kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman ke Gatsu.

    “Nah sepanjang Gatsu nemuin truk mogok 1, terus ternyata dari Sudirman yang mau keluar Jalan Gatsu itu sistem buka tutup sama Polantas,” kata dia.

    Ferry menyebut sempat terjadi kecelakaan di Semanggi. Kondisi ini membuat kemacetan tambah parah.

    “Ada senggolan mobil di depan GT Semanggi, taksi sama mobil Panther, bikin macet juga, ampun,” katanya.

    Lalu lintas di Kuningan arah Mampang juga terlihat macet. Kemacetan, kata Ferrys, terjadi karena adanya genangan.

    “Kuningan macet kemungkinan arah Mampang sama Kemang, ada genangan belum surut itu titik macetnya luar biasa. Betul baru rasain beneran,” jelasnya.

    Lalu lintas di Jalan Gatsu selepas flyover Kuningan, kata Ferry, sempat lancar. Kemudian macet lagi menjelang flyover Pancoran.

    “Terus sendat sedikit lagi di Pancoran arah Tebet sama Pasar Minggu, parah pisan,” tutur dia.

    Ferrys biasanya menempuh jarak GBK ke Halim hanya 45 menit hingga 1 jam. Kali ini, kata dia, terjadi kemacetan parah.

    “Bisanya 45 menit, hari Sabtu-Minggu jalanan lancar, macet biasa hari biasa 1 jaman lah. Ini motoran, nggak tahu dah yang pakai mobil pada pulang jam berapa itu,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 4

    (lir/zap)

  • Gawat! RI Kebanjiran Baju Bekas Impor

    Gawat! RI Kebanjiran Baju Bekas Impor

    Jakarta

    Indonesia masih kebanjiran baju bekas impor. Selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, penindakan pakaian bekas impor tembus Rp 120,65 miliar. Penindakan ini dilakukan bersamaan dengan impor ilegal barang lainnya hingga penindakan barang yang tidak sesuai dengan standar Indonesia.

    Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) menyatakan pengawasan terhadap barang beredar dan jasa, kegiatan perdagangan, serta metrologi sebagai upaya pengamanan pasar dalam negeri dan perlindungan konsumen.

    “Kemendag terus berkomitmen menjaga pasar dalam negeri agar tetap sehat dan adil. Setiap langkah pengawasan dan penindakan yang dilakukan merupakan bagian dari upaya melindungi konsumen serta memastikan barang yang beredar memenuhi ketentuan,” ujar Direktur Jenderal PKTN Kemendag Moga Simatupang, dikutip dari keterangannya, Kamis (30/10/2025).

    Penindakan terhadap produk pakaian bekas selama setahun pemerintahan Prabowo-Gibran dalam karung (balpres) sebanyak 21.054 bal dengan nilai mencapai Rp 120,65 miliar.

    Moga menjelaskan, kegiatan impor pakaian bekas merupakan hal yang dilarang. Hal ini ditegaskan kembali oleh Kemendag dengan penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Permendag Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

    “Sebagai upaya implementasi atas kebijakan tersebut, Kementerian Perdagangan secara konsisten bersinergi dengan berbagai instansi terkait dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap importasi pakaian bekas,” tegasnya.

    TV-Mainan Ilegal

    Selain itu, Kemendag mengamankan berbagai produk impor ilegal lainnya dengan nilai mencapai Rp 15 miliar. Barang-barang tersebut mencakup 297.781 unit produk elektronik yang terdiri atas 3.506 unit penanak nasi (rice cooker), 4.518 unit perangkat audio video seperti pengeras suara (speaker) aktif dan televisi, 60.366 unit kipas angin, dan 210.040 unit fitting lampu.

    Berikutnya, 480 unit luminer, 1.140 unit ketel listrik, 1.894 unit penggorengan udara (air fryer), 87 rol kabel listrik, 15.250 unit baterai primer, dan 500 unit gerinda listrik.

    “Kategori produk lainnya yang juga ditindak yaitu mainan anak sejumlah 297.522 unit, alas kaki sejumlah 1.277 unit, seprai sejumlah 100 unit, serta pelek kendaraan bermotor sejumlah 905 unit,” tuturnya.

    Produk Tak Sesuai Standar

    Penindakan juga dilakukan terhadap lebih dari 1,6 juta produk teknik dan baja nonstandar. Produk tersebut antara lain pemutus sirkuit miniatur (miniature circuit breaker/MCB) tanpa Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar (SPPT-SNI) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) sebanyak 68.256 unit, gergaji listrik, bor listrik, gerinda listrik, dan mesin serut tanpa Nomor Registrasi Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3L) sebanyak 9.763 unit, serta penghisap debu tanpa Tanda Daftar Manual dan Kartu Garansi (MKG) sebanyak 26 unit.

    Lebih lanjut, Kemendag juga mengamankan 600 sarung tangan yang melanggar kewajiban label Bahasa Indonesia. Turut diamankan 578 penggaris besi, 997.269 mur baut berbagai ukuran, dan 4.215 shackle yang tidak memiliki dokumen asal barang. Tidak sampai di situ, sejumlah 66 kapak dan 77 gunting dua tangan ditemukan melanggar ketentuan barang dilarang impor. Nilai produk teknik dan baja nonstandar tersebut mencapai Rp 18,85 miliar.

    Berdasarkan hasil pengawasan rutin yang dilakukan, Kemendag turut mengamankan 83.306 lembar produk baja lembaran lapis seng (BjLS) serta 1.251 ton bahan baku BjLS berupa 290 koil baja galvanis (galvanized steel coil) berbagai merek senilai Rp23,76 miliar. Selain itu, Kemendag mengamankan 16 ribu karton keramik lantai dan 610 ribu produk alat makan dan minum (tableware) senilai Rp 9,8 miliar.

    Komitmen pemerintah dalam melindungi industri dan pasar dalam negeri juga diwujudkan melalui sinergi pengawasan bersama Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor, khususnya untuk produk tekstil dan produk tekstil (TPT). Hasil pengawasan di berbagai lokasi tersebut mengungkap produk TPT tanpa Persetujuan Impor (PI), Laporan Surveyor (LS), dan registrasi K3L dengan nilai mencapai Rp 90 miliar.

    Komitmen tersebut juga ditunjukkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengawasan Tertib Niaga (BPTN) di empat wilayah, yaitu Medan, Bekasi, Surabaya, dan Makassar. Hasil pengawasan BPTN di empat wilayah tersebut telah menemukan sejumlah komoditas impor tidak sesuai ketentuan dengan nilai pabean sebesar Rp 26,48 miliar.

    Halaman 2 dari 2

    (ada/acd)

  • Upaya Jakarta cari “cuan” baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

    Upaya Jakarta cari “cuan” baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

    Jakarta (ANTARA) –

    Gelora Bung Karno di Sabtu (25/10) pagi itu sedikit berbeda, derap langkah pelari, atau warga yang berolahraga pagi disertai keringat yang mengucur deras menjadi pemandangan awam di lokasi tersebut.

    Namun kala itu, Plaza Tenggara Gelora Bung Karno diramaikan lapak-lapak yang menjajakan beragam hal dalam kegiatan dalam kegiatan Jakarta Economic Fair (JEF) 2025.

    Mulai dari makanan seperti kopi, jus, nasi pecel hingga cokelat. Beragam pakaian hingga atribut olahraga ditawarkan ke pengunjung Ada delapan puluh lapak yang memenuhi bazar yang digelar Bank Indonesia yang berkolaborasi dengan Pemprov DKI serta Otoritas Jasa Keuangan hingga Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

    Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diberikan ruang menjajakan langsung produk mereka kepada pengunjung, tentu dengan syarat transaksi harus dilakukan secara non tunai.

    Dalam kegiatan tersebut Bank Indonesia memberikan sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari sejumlah diskusi yang diinisiasi oleh bank sentral tersebut kepada Pemerintah DKI Jakarta yang langsung dihadiri Gubernur Pramono Anung.

    Dari sejumlah hal, pariwisata dan ekonomi kreatif diusulkan untuk menjadi fokus pemerintah dalam mengantarkan Jakarta sebagai Kota Global Berkelanjutan.

    Adanya pengetatan di bidang anggaran membuat pemerintah daerah harus memutar otak untuk mencari sumber cuan baru yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini berawal dari langkah taktis pemerintah pusat melakukan pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) kepada pemerintah daerah.

    Sontak keputusan yang diumumkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi ini ditanggapi beragam oleh kepala daerah. Bahkan sejumlah kepala daerah berbondong-bondong datang ke Jakarta mempertanyakan hal tersebut secara langsung melalui pertemuan dengan Sang Menteri Koboi.

    Aksi protes dilakukan karena banyak daerah yang sangat bergantung pada dana bantuan pusat tersebut, bahkan menjadi fondasi dalam pembangunan daerah.

    Bantuan yang tahun-tahun sebelumnya dialokasikan kepada pemerintah daerah dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah.

    Bahkan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mencoba melobi pemerintah pusat untuk membiayai gaji dan tunjangan ASN yang ada di daerah menggunakan dan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).

    Mahyeldi setuju dengan keputusan pemotongan DBH tersebut dengan syarat tanggungan gaji dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) ditanggung pusat. Namun usulan tersebut tak membuat Menteri Keuangan mengubah keputusan dan tetap melakukan pemotongan dana bantuan pusat tersebut.

    Solusinya pemerintah daerah harus secara mandiri menemukan formula untuk menambah pendapatan daerah agar mampu menstabilkan neraca keuangan serta berbelanja sesuai program pembangunan yang telah direncanakan.

    DKI Jakarta

    DKI Jakarta sebagai daerah penunjang ekonomi nasional juga mengalami pemotongan dana bantuan yang nilainya cukup fantastis. Pemprov DKI Jakarta harus merelakan pemotongan anggaran bantuan senilai Rp15,4 triliun. Nilai tersebut bahkan hampir dua kali lipat dari APBD Sumatera Barat sebesar Rp7,07 triliun pada 2024.

    Gubernur DKI Pramono mengakui pemotongan dana tersebut berdampak pada postur APBD DKI Jakarta dan ia menilai angka ini cukup besar. Namun sebagai gubernur dirinya melihat hal ini secara positif dan meminta agar seluruh jajaran tidak mengeluarkan tone negatif terhadap kebijakan tersebut.

    Bahkan, dirinya menegaskan pembangunan di Jakarta tidak boleh kendor meski di tengah efisiensi. Jakarta akan tetap membangun dengan memaksimalkan dana lain yang dapat dimanfaatkan.

    Kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci dalam menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah pembangunan yang belum kunjung selesai.

    Pramono memiliki impian untuk merampungkan pembangunan yang sudah dimulai oleh para pendahulu dirinya. Mulai dari menuntaskan pembangunan monorel yang sudah dimulai sejak 2002 dan hingga saat ini tak kunjung selesai.

    Kemudian pembangunan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras yang juga tersangkut kasus dugaan korupsi tapi ia mengaku bertekad untuk menuntaskan.

    Selain itu merampungkan pembangunan MRT Fase 2 A dari Bundaran HI menuju Kota Tua yang akan dibangun dengan konsep kawasan berorientasi transit atau transit-oriented development (TOD yang memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik

    Belum lagi rencana pembangunan tanggul besar National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang bertujuan mencegah masuknya air laut ke daratan saat terjadinya banjir pesisir atau rob Selain itu, pembiayaan transportasi publik yang saat ini masih disubsidi pemerintah DKI Jakarta tentu menjadi beban tersendiri mulai dari tarif MRT, tarif LRT Jakarta, tarif Transjakarta hingga Jaklingko.

    Seluruh proyek dan kegiatan tersebut membutuhkan anggaran yang besar baik menggunakan sumber dari APBD maupun dana-dana yang didapatkan dari kemitraan.

    Kondisi ini membuat kepala daerah harus memutar otak untuk mencari pendanaan baik untuk memenuhi proyek pembangunan strategis maupun untuk memenuhi kebutuhan mulai dari gaji pegawai, operasional dan lainnya.

    Tingkatkan pendapatan

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyatakan dirinya diminta untuk mencari peluang pendapatan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Pria yang dikenal dengan Si Doel Anak Betawi ini diminta mengelilingi Eropa untuk mencari peluang mendatangkan pendapatan daerah dari bidang perfileman.

    Rano mengaku sudah mengunjungi empat negara di Eropa dalam seminggu bahkan dirinya mengirimkan tim ke Busan Korea Selatan untuk mempelajari bagaimana menjadikan perfileman yang masuk dalam sub ekonomi kreatif.

    Menurut dia Busan merupakan kota kecil dan memang pemerintah di sana mengalokasikan dana Rp9 triliun per tahun untuk kebutuhan ekonomi kreatif tak hanya filem tapi juga lainnya.

    Rano berusaha menyadarkan bahwa industri filem merupakan sumber cuan yang kadang terlupakan oleh orang banyak. Ia mencontohkan proyek film Jumbo yang ditonton hingga 11 juta orang di Indonesia dan film ini dibeli dan ditayangkan di 40 negara, tentu ini menjadi satu capaian tersendiri.

    Selain itu, ia mengatakan dalam pemutaran, mendapat bagian Rp21 ribu untuk setiap tiket sehingga jumlah yang didapat secara ekonomi, jumlah tersebut tentu sangat besar. Secara ekonomi potensi perfilman di Indonesia ini sangat besar, data tahun 2024 jumlah penonton film di bioskop mencapai 122 juta orang dan 65 persen di antaranya atau sekitar 80 juta orang menonton film Indonesia.

    Total 141 rumah produksi film di Indonesia dan 80 persen berdomisili di Jakarta dan lebih 42 ribu judul film sudah terdaftar di lembaga sensor Indonesia. Selain itu, Jakarta memiliki 2.145 layar sinema yang memutar film dan ini tentu menjadi potensi ekonomi tersendiri yang harus dikembangkan.

    Kuncinya adalah memperbanyak film dokumenter dan merangsang anak muda untuk memproduksi film sebanyak mungkin untuk menggairahkan industri perfilman agar menjadi sumber cuan baru.

    Ada dana abadi kebudayaan di Jakarta yang dapat dimanfaatkan hingga potensi pihak swasta yang dapat dimanfaatkan dalam menggerakkan industri perfilman dengan pemberian modal atau menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk syuting film.

    Kemudian dengan membentuk Jakarta Film Commision (Komisi Film Jakarta) sebagai alat pencari sumber pendapatan baru yang akan memfasilitasi rumah produksi film internasional maupun nasional untuk syuting di DKI Jakarta maupun di daerah lainnya.

    Jika serius, tentu ekonomi kreatif sub bidang film ini menjadi satu solusi bagi Jakarta untuk memenuhi kebutuhan provinsi yang akan menjadi Daerah Khusus Jakarta tersebut.

    Masa Depan Ekonomi Jakarta

    Deputi Gubernur Bank Indonesia Bapak Ricky Perdana Gozali mengatakan masa depan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta ada di sektor jasa, ekonomi kreatif, inovatif, dan digital. Lebih dari 56 persen ekonomi Jakarta tumbuh dari sektor ini dan di sanalah masa depan Jakarta berada.

    Jakarta tidak hanya menjadi pusat ekonomi dan keuangan Indonesia, tetapi juga jantung dari ekonomi berbasis jasa, ekonomi kreatif, inovatif, dan digital. Pada triwulan kedua tahun 2025 ekonomi Jakarta tumbuh 5,18 persen dan angka ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

    Selain itu, angka inflasi di Jakarta relatif stabil di angka 2,4 secara year on year (yoy). Posisi ini juga berada di bawah inflasi nasional. Pertumbuhan transaksi secara digital terus berlangsung bahkan sudah mencapai 183 persen di angka 2,24 miliar transaksi digital.

    Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bukan cuma rekreasi dan hiburan tapi juga motor penggerak ekonomi rakyat, sumber devisa hingga identitas suatu budaya dari kota. Sejumlah kota besar di dunia sudah membuktikan bahwa bidang pariwisata dan ekonomi kreatif mampu menjadi katalis inovasi daya saing global.

    Jakarta juga memiliki fondasi yang kuat dalam bidang pariwisata mulai dari warisan budaya Betawi, kawasan pesisir di Kepulauan Seribu, bangunan heritage hingga infrastruktur modern yang terus berkembang.

    Modal besar Jakarta di bidang ekonomi kreatif mulai dari sektor kuliner, busana dan industri perfilman sudah dimiliki dan harusnya dapat digerakkan lebih kencang.

    Potensi Jakarta ini setara dengan kota-kota global dan yang dibutuhkan saat ini adalah kolaborasi erat antara pemerintah dengan pemangku kebijakan, pelaku usaha, masyarakat dan lainnya yang tidak berjalan sendiri-sendiri.

    Kunci dari semua itu adalah kemauan bersama untuk bergerak mencari sumber-sumber pendapatan baru dan mau melakukan investasi di bidang tersebut agar kota ini dapat lebih maju dan menjadi Kota Global yang berkelanjutan.

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur semakin meluas, kini 54 Rukun Tetangga (RT ) terendam.

    “Hingga pukul 21.00 WIB kami mencatat saat ini genangan terjadi di 54 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada Kamis sore banjir merendam 29 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Kini data terakhir menunjukkan daerah yang terendam semakin meluas.

    Yohan mengatakan bahwa penyebab banjir, yaitu hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan kenaikan Pos Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Kamis pukul 16.00 WIB.

    Kemudian Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB dan Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pukul 19.00 WIB.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Di Jakarta Selatan terdapat 53 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Cilandak Barat: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pondok Labu: 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Cipete Utara: 3 RT
    Ketinggian: 160 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Petogogan: 26 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Bangka: 2 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Kuningan Barat 6 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cilandak Timur: 3 RT
    Ketinggian: 130 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Kebagusan 2 RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Timur terdapat 1 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Tengah: 1 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Impor Baju Bekas Masih Marak di Tahun Pertama Prabowo, Industri Tekstil Tertekan

    Impor Baju Bekas Masih Marak di Tahun Pertama Prabowo, Industri Tekstil Tertekan

    Bisnis.com, JAKARTA — Maraknya impor baju bekas masih menjadi persoalan bagi industri tekstil dalam negeri dalam 1 tahun pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.

    Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wiraswasta menilai penindakan terhadap barang impor ilegal, termasuk baju bekas, belum efektif.

    “Tingkat keberhasilannya tinggal dilihat saja di lapangan, apakah barang ilegal termasuk barang bekas ini masih banyak, berkurang atau tambah banyak?” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (30/10/2025).

    Redma menilai banyaknya pabrik yang gulung tikar dan meningkatnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak bisa terlepas dari maraknya impor ilegal, termasuk praktik dumping yang membuat harga produk dalam negeri tidak kompetitif.

    “Banyaknya pabrik yang tutup dan PHK salah satu penyebabnya adalah importasi ilegal selain importasi dumping,” ujarnya.

    Selain itu, dia menuturkan, situasi di lapangan menunjukkan bahwa baju bekas impor masih mudah ditemukan di pasaran, yakni muncul tren baru berupa baju baru impor ilegal yang dikemas dalam bentuk balpres.

    “Masih sangat banyak [banjir impor baju bekas], bahkan baju baru yang impor ilegal pakai balpres juga makin marak,” ungkapnya.

    Menurutnya, penegakan hukum menjadi kunci utama pemberantasan impor ilegal, termasuk peran Bea Cukai sangat krusial dalam menjaga pintu masuk barang impor. Namun, langkah perbaikan tidak akan berjalan efektif selama masih ada oknum di dalam lembaga tersebut yang terlibat dalam praktik curang.

    Redma juga menilai pemerintah perlu melakukan perbaikan sistem kepabeanan agar lebih ketat dan transparan.

    “Semua kontainer harus masuk AI scanner untuk mencocokkan dengan dokumennya, hal ini akan meniadakan jalur merah-jalur hijau yang selama ini jadi permainan oknum Bea Cukai,” imbuhnya.

    Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal menyebut, perbedaan data antara ekspor negara asal dan impor Indonesia menjadi indikasi kuat adanya praktik ilegal di rantai perdagangan.

    “Perbedaannya terlalu jauh, bisa sampai 5 kali lipat lebih besar pencatatan ekspor China ke Indonesia dibandingkan impor yang dicatat di Indonesia. Artinya potensi ilegalitasnya cukup besar,” kata Faisal kepada Bisnis.

    Faisal menilai pelaksanaan di lapangan lemah akibat minimnya sanksi juga membuat pelaku tidak jera, meski sudah ada regulasi yang mengikat.

    Di samping itu, dia menambahkan, kuatnya jaringan pelaku impor ilegal membuat pengawasan sulit ditembus. Untuk itu, Faisal mendorong agar Presiden Prabowo turun langsung menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.

    “Masalah ini sudah berlarut-larut dan banyak industri dalam negeri yang injury, terutama tekstil yang terpaksa PHK karena bersaing dengan barang impor bekas,” tandasnya.

  • Atasi Banjir Semarang-Demak, Pemprov Jateng Siapkan Sodetan dan 38 Pompa

    Atasi Banjir Semarang-Demak, Pemprov Jateng Siapkan Sodetan dan 38 Pompa

    Jakarta – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mempercepat penanganan banjir di kawasan pantura Semarang dan Demak.

    Upaya terpadu dilakukan melalui pembangunan sodetan dan pengoperasian puluhan pompa air di sejumlah titik rawan.

    “Ada dua titik banjir yang menjadi atensi kita, yaitu Kaligawe Semarang dan Sayung Demak,” ujar Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

    Hal ini ia sampaikan saat melakukan peninjauan di lokasi Kolam Retensi Terboyo, Kota Semarang, hari ini.

    Ia menjelaskan, penanganan di wilayah Sayung dilakukan melalui pembangunan sodetan dari Sungai Dompo ke arah Kedompo yang dimulai dari kawasan pabrik Polytron. Sedangkan untuk wilayah Kaligawe, jumlah pompa ditingkatkan menjadi 38 unit untuk mempercepat penyurutan air dari Kaligawe ke Kolam Retensi Terboyo.

    “Kita pompa dari Kaligawe ke Terboyo. Kolam retensi Terboyo itu menampung hampir 6,7 juta meter kubik air,” ujarnya.

    Air dari kolam tersebut kemudian dialirkan menuju Sungai Dompo, Babon, hingga ke laut.

    “Ini sudah kita simulasikan dan hari ini kita eksekusi. Supaya wilayah Kaligawe bisa segera surut,” tegasnya.

    Selain memperkuat sistem pompa dan sodetan, Pemprov Jateng juga melanjutkan operasi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengendalikan curah hujan. Luthfi menambahkan, proyek tanggul laut Semarang-Demak juga terus berjalan dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2026.

    Data dari BBWS Pemali Juana mencatat total kapasitas pompa di empat titik utama penanganan banjir yakni Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru mencapai 30.360 liter per detik. Fasilitas tersebut terdiri atas tujuh unit pompa eksisting, tiga floating pump, dan 28 mobile pump yang beroperasi siang malam.

    Kolam Retensi Terboyo menjadi titik krusial dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang. Dengan kapasitas hingga 6,7 juta meter kubik, kolam ini menampung limpasan dari Kaligawe sebelum dialirkan ke Sungai Dompo dan Babon.

    Upaya ini disinergikan dengan pengerjaan Sodetan Terboyo sepanjang 137 meter dan lebar 4 meter yang menyalurkan air dari Kaligawe menuju Kolam Retensi Unisula, lalu diteruskan ke Terboyo menggunakan pompa.

    Menurut Luthfi, seluruh langkah teknis ini telah disimulasikan bersama tim teknis PUPR dan BBWS agar penanganan banjir berjalan cepat dan tepat sasaran.

    “Kita sudah eksekusi di lapangan, semua sudah jalan. Yang penting air cepat keluar, jalan lancar, dan warga aman,” pungkas Luthfi.

    (prf/ega)