Topik: Banjir

  • Gurun Sahara Basah, Dunia Makin Aneh di Mana-Mana

    Gurun Sahara Basah, Dunia Makin Aneh di Mana-Mana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peningkatan suhu global merubah Gurun Sahara yang berada di Afrika Utara. Dari tempat yang kering di dunia hingga menjadi lebih basah.

    Tercatat curah hujan di sana hanya 7,5 cm per tahun. Namun pada paruh kedua abad ke-21 curah hujannya melonjak 75% dari yang pernah tercatat sebelumnya.

    “Perubahan pola curah hujan akan berdampak pada miliaran orang, di dalam atau luar Afrika. Kita harus mulai merencanakan menghadapi perubahan ini dari pengelolaan banjir hingga tanaman tahan kekeringan,” jelas peneliti iklim dan penulis utama penelitian Thierry Ndetatsin Taguela, dikutip dari Eureka Alert, Selasa (28/10/2025).

    Memahami kenaikan suhu dan dampaknya pada curah hujan, dia menjelaskan bisa membantu dalam pengembangan strategi di masa depan.

    Studi itu menggunakan 40 model iklim untuk melakukan simulasi curah hujan musim panas di Afrika selama periode paruh kedua abad ke-21 (2050-2099) dibandingkan 1965 hingga 2014.

    Untuk penelitiannya, Taguela melakukan analisa dalam dua skenario iklim yakni simulasi emisi gas rumah kaca sedang dan tinggi. Dari keduanya diketahui curah hujan di Afrika akan mengalami peningkatan pada abad ke-21, dengan beberapa variasi pada regional.

    Khususnya untuk Gurun Sahara, diperkirakan peningkatan mencapai 75%, sedangkan Afrika bagian tenggara mencapai 25% dan bagian selatan-tengah sebesar 17%.

    Para peneliti memperkirakan wilayah barat daya menjadi lebih kering. Di sana hanya akan ada curah hujan sebanyak 5% saja.

    “Sahara diperkirakan hampir menggandakan tingkat curah hujan historisnya, ini mengejutkan pada wilayah dengan klimatologis kering,” jelasnya.

    Taguela mengatakan masih ada ketidakpastian soal berapa banyak curah hujan yang diperkirakan nantinya. Ini membutuhkan penyempurnaan model lagi.

    “Meski sebagian besar model sepakat dengan tren umum kondisi lebih basah, masih ada ketidakpastian cukup besar soal berapa banyak curah hujan yang diproyeksikan. Penyempurnaan model sangat penting untuk membangun keyakinan soal proyeksi regional,” ucap dia.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 3 November 2025: Jakarta dan Sekitarnya Bakal Diguyur Hujan

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 3 November 2025: Jakarta dan Sekitarnya Bakal Diguyur Hujan

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem pada 1-5 November 2025. Hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah pada siang hingga malam hari.

    Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa kondisi tersebut dipicu oleh beberapa faktor global dan regional yang memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah barat Indonesia.

    “Saat ini fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) aktif di kuadran 5 atau kawasan maritim Indonesia. Ditambah suhu permukaan laut yang hangat di perairan sekitar Jawa Barat, kondisi ini mendorong peningkatan curah hujan,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).

    Selain MJO, indeks Indian Ocean Dipole (IOD) yang berada di angka -1,61 juga berperan memperkuat pola konvektif atau pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Pola angin juga mulai bergeser dari timuran menuju baratan, menandai berakhirnya pengaruh Monsun Australia dan masuknya Monsun Asia.

    BMKG mencatat, suhu udara di Bandung Raya berkisar antara 20–33°C dengan kelembapan 50–90 persen. Sementara kecepatan angin umumnya 5–18 km/jam dari arah tenggara. Meski cuaca cenderung cerah berawan di pagi hari, potensi hujan deras disertai petir meningkat pada siang hingga malam hari.

    “Kondisi atmosfer saat ini menunjukkan dinamika yang cepat berubah. Warga perlu waspada terutama terhadap hujan dengan intensitas lebat yang bisa memicu banjir, longsor, atau pohon tumbang,” kata Teguh.

     

  • BPBD OKU Bakal Bangun Talud di Jalan Longsor di Desa Peninjauan

    BPBD OKU Bakal Bangun Talud di Jalan Longsor di Desa Peninjauan

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan tahun depan menargetkan pembangunan talud di jalan yang longsor di Desa Peninjauan, Kecamatan Peninjauan.

    Kepala BPBD OKU Januar Efendi melalui Manager Pusdalops Gunalfi di Baturaja, Minggu, mengatakan bahwa jalan lingkar di Desa Peninjauan itu longsor setelah dihantam banjir bandang pada Mei 2024.

    “Karena tak kuat menahan debit Sungai Ogan secara terus menerus, dinding jalan itu kini longsor lagi sepanjang 150 meter,” katanya.

    Menurut dia, kondisi jalan tersebut sudah disurvei dan usulan perbaikan telah disampaikan ke pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    “Jalan tersebut sudah disurvei dan diverifikasi oleh pihak BNPB untuk menentukan tingkat kerusakan,” katanya.

    Dia menjelaskan, di jalan lingkar yang berada di Desa Peninjauan itu akan dibangun talud penahan dinding agar lebih kokoh terhadap debit air Sungai Ogan.

    Perbaikan itu sendiri, lanjut dia, nantinya menggunakan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi yang bersumber dari BNPB.

    “Sekarang sudah masuk tahap pembuatan detail engineering design (DED). Mudah-mudahan awal tahun 2026 proyek pembangunan mulai dikerjakan,” tegasnya.

  • Puting Beliung Terjang Dau, Malang Siaga Bencana Hidrometeorologi

    Puting Beliung Terjang Dau, Malang Siaga Bencana Hidrometeorologi

    Malang (beritajatim.com) – Angin puting beliung menerjang kawasan Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Minggu (2/11/2025). BPBD Kabupaten Malang hingga kini masih mendata dampak kerusakan akibat tiupan angin puting beliung. Secara keseluruhan, cuaca ekstrem diwilayah Malang kini dilanda hujan deras dan tiupan angin kencang.

    Beberapa pohon berukuran cukup besar, juga dilaporkan tumbang di sejumlah titik ruas jalan.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang disertai angin kencang diduga menjadi pemicu terjadinya cuaca ekstrem yang mengakibatkan terjadinya angin puting beliung,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Dampak kerusakan, kata Sadono, pihaknya masih dalam Proses assesment. “Pusdalops PB terus berkoordinasi dengan pihak terkait,” tegasnya.

    Dampak puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Malang.

    Menurut Sadono, Posko BPBD kini melaksanakan kegiatan monitoring di 33 Kecamatan melalui perangkat radio komunikasi Repeater VHF / UHF, internet, SMS, WA dan Call Center.

    “Kita siaga 24 Jam, ada 3 Shift dalam rangka siaga darurat bencana Hidrometeorologi 2025. Koordinasi bersama 4 Pos Lapang di 4 wilayah Kabupaten Malang di Kecamatan Ngantang, Singosari, Tumpang dan Tirtoyudo,” bebernya

    Beberapa petugas juga melakukan penanganan pohon tumbang di Jalibar Kepanjen oleh shift 2. Termasuk di shift 1, terus berkoordinasi dengan personil Poslap Tirtoyudo dan perangkat desa setempat terkait kejadian banjir dan tanah longsor. Serta, melakukan distribusi bantuan ke Desa Lebakharjo. Juga BKO Basarnas USS Malang Raya untuk pencarian orang hilang terbawa arus Sungai Glidik di Ampelgading, Kabupaten Malang.

    Adapun prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Kabupaten Malang Saat Ini, cuaca hujan dengan Suhu mencapai 22 – 29°C. Sementara kelembaban pada angka 66 – 97 persen. (yog/but)

  • DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menanggapi insiden candaan admin media sosial Wali Kota Surabaya yang sempat viral. Dia menilai kesalahan tersebut adalah kelalaian individu dan tidak ada hubungannya dengan karakter maupun kinerja Wali Kota Eri Cahyadi di lapangan.

    “Rasanya kok tidak adil jika ada kesalahan individu admin medsos yang di luar koordinasi dengan wali kota kemudian kita menyebut wali kota hanya pencitraan,” ujar Eri Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Menurut dia, perdebatan publik muncul karena potongan video itu menimbulkan kesan seolah kegiatan lapangan hanya untuk konten. Padahal, saat percakapan itu terjadi, Wali Kota Eri tengah berada di lapangan menjalankan tugas.

    “Kepentingan politik mungkin menghasilkan debat dan framing tentang insiden itu, tapi hasil kerja yang dirasakan rakyat tak bisa menampik fakta bahwa kinerja Pemkot Surabaya sudah di jalur yang tepat, mulai dari penurunan kemiskinan, stunting, dan sebagainya,” kata dia.

    Eri juga menyebut sosok Eri Cahyadi selama ini lebih fokus pada pekerjaan teknis daripada tampil di kamera. Menurutnya, mandat politik dua periode menunjukkan kepercayaan kuat dari warga Surabaya.

    “Lagipula sebenarnya banyak orang tahu, Pak Eri Cahyadi ini malah cenderung kerjanya teknokratis tanpa banyak sorotan kamera. Buat apa pencitraan, wong sudah dua periode jadi wali kota dengan kepercayaan rakyat yang tinggi,” ujarnya.

    Terkait admin medsos yang sudah meminta maaf dan mundur, Eri menilai sikap tersebut patut diapresiasi. Dia berharap publik memberi ruang pembelajaran.

    “Terlepas dari itu semua, sikap anak muda admin medsos itu yang mau meminta maaf dan mengakui kesalahan adalah hal yang baik. Tinggal bagaimana kita dewasa menyikapinya dengan memberi maaf ke yang bersangkutan,” ucapnya.

    Eri kemudian menyinggung capaian nyata Pemkot Surabaya dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya program perbaikan rumah warga miskin melalui Dandan Omah.

    “Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah memperbaiki 9.500 rumah. Tahun 2025 memperbaiki 2.069 rumah dan 2026 dinaikkan menjadi 2.300 rumah,” jelasnya.

    Selain itu, Eri menilai penataan infrastruktur kota juga berjalan bertahap dan terarah. Upaya pengendalian banjir disebut semakin menunjukkan hasil.

    “Titik-titik genangan sudah berkurang signifikan dari sekitar 400 titik pada 2021 kini menjadi sekitar 190 titik,” tutupnya.[asg/but]

  • DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menanggapi insiden candaan admin media sosial Wali Kota Surabaya yang sempat viral. Dia menilai kesalahan tersebut adalah kelalaian individu dan tidak ada hubungannya dengan karakter maupun kinerja Wali Kota Eri Cahyadi di lapangan.

    “Rasanya kok tidak adil jika ada kesalahan individu admin medsos yang di luar koordinasi dengan wali kota kemudian kita menyebut wali kota hanya pencitraan,” ujar Eri Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Menurut dia, perdebatan publik muncul karena potongan video itu menimbulkan kesan seolah kegiatan lapangan hanya untuk konten. Padahal, saat percakapan itu terjadi, Wali Kota Eri tengah berada di lapangan menjalankan tugas.

    “Kepentingan politik mungkin menghasilkan debat dan framing tentang insiden itu, tapi hasil kerja yang dirasakan rakyat tak bisa menampik fakta bahwa kinerja Pemkot Surabaya sudah di jalur yang tepat, mulai dari penurunan kemiskinan, stunting, dan sebagainya,” kata dia.

    Eri juga menyebut sosok Eri Cahyadi selama ini lebih fokus pada pekerjaan teknis daripada tampil di kamera. Menurutnya, mandat politik dua periode menunjukkan kepercayaan kuat dari warga Surabaya.

    “Lagipula sebenarnya banyak orang tahu, Pak Eri Cahyadi ini malah cenderung kerjanya teknokratis tanpa banyak sorotan kamera. Buat apa pencitraan, wong sudah dua periode jadi wali kota dengan kepercayaan rakyat yang tinggi,” ujarnya.

    Terkait admin medsos yang sudah meminta maaf dan mundur, Eri menilai sikap tersebut patut diapresiasi. Dia berharap publik memberi ruang pembelajaran.

    “Terlepas dari itu semua, sikap anak muda admin medsos itu yang mau meminta maaf dan mengakui kesalahan adalah hal yang baik. Tinggal bagaimana kita dewasa menyikapinya dengan memberi maaf ke yang bersangkutan,” ucapnya.

    Eri kemudian menyinggung capaian nyata Pemkot Surabaya dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya program perbaikan rumah warga miskin melalui Dandan Omah.

    “Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah memperbaiki 9.500 rumah. Tahun 2025 memperbaiki 2.069 rumah dan 2026 dinaikkan menjadi 2.300 rumah,” jelasnya.

    Selain itu, Eri menilai penataan infrastruktur kota juga berjalan bertahap dan terarah. Upaya pengendalian banjir disebut semakin menunjukkan hasil.

    “Titik-titik genangan sudah berkurang signifikan dari sekitar 400 titik pada 2021 kini menjadi sekitar 190 titik,” tutupnya.[asg/but]

  • Hujan Terparah 60 Tahun, 35 Orang Tewas Dihantam Banjir Maut

    Hujan Terparah 60 Tahun, 35 Orang Tewas Dihantam Banjir Maut

    “Semua orang terkejut setelah banjir. Kami sudah bersiap, tetapi tidak menyangka air akan naik setinggi itu,” ujar Chuong Nguyen, warga Hoi An, kepada AFP. Ia menambahkan, banyak rumah rusak berat dan tidak dapat segera diperbaiki. “Semua orang merasa tidak berdaya karena kerusakan yang parah,” ujarnya saat hujan masih mengguyur daerah tersebut. (REUTERS/Thinh Nguyen)

  • Peringatan Terbaru BMKG RI! Puncak Musim Hujan Tiba, Waspada Bencana

    Peringatan Terbaru BMKG RI! Puncak Musim Hujan Tiba, Waspada Bencana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat. Peringatan ini disampaikan seiring dengan masuknya sebagian besar wilayah Indonesia ke puncak musim hujan.

    Aktivitas atmosfer yang sedang meningkat juga membuat risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, menjadi lebih tinggi.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dan tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian wilayah Yogyakarta. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    “Kondisi atmosfer sangat labil dan kaya uap air akibat aktifnya monsun Asia serta suhu muka laut yang hangat. Hujan lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan 80-150 mm per hari sudah terjadi di beberapa wilayah. Ini adalah sinyal kuat bahwa kita harus meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Dwikorita dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (2/11/2025).

    Saat ini, lanjut dia, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan. Sementara puncak musim hujan di Indonesia diperkirakan terjadi secara bertahap mulai November 2025 hingga Februari 2028 dengan pola umum pergerakan dari barat ke timur.

    “Namun demikian, pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026 menjadi fase puncak musim hujan utama bagi sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi meningkatnya curah hujan tinggi dan bencana hidrometeorologi,” ujarnya.

    Di sisi lain, pada November ini periode siklon tropis di wilayah selatan Indonesia mulai aktif, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi terbentuknya sistem tekanan rendah di sekitar Samudra Hindia yang memicu hujan sangat lebat dan angin kencang, serta gelombang tinggi terutama di pesisir Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Dalam sepekan ke depan, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami kondisi cuaca berawan hingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, disertai potensi peningkatan hujan menjadi sedang hingga sangat lebat di sejumlah daerah.

    Berdasarkan analisis peringatan dini BMKG, hujan berintensitas sedang hingga lebat yang perlu diwaspadai berpotensi terjadi di berbagai wilayah, meliputi Aceh, Sumatera bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

    Sementara itu, hujan lebat hingga sangat lebat (kategori Siaga) diperkirakan terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Papua, dan dalam beberapa hari ke depan berpotensi meluas hingga Maluku Utara dan sebagian wilayah Sulawesi.

    Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG bekerjasama dengan BNPB dan unsur terkait saat ini sedang melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk wilayah sekitar DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta untuk mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah rawan bencana.

    Di Jawa Tengah, operasi dilakukan sejak 25 Oktober dan masih berlanjut hingga awal November, dengan pelaksanaan dari Posko Semarang dan Solo. OMC ini telah melaksanakan 41 sorti penerbangan menggunakan dua pesawat Cessna Caravan, dengan hasil efektif menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target.

    Sementara untuk wilayah Jawa bagian barat, operasi dilakukan sejak 23 Oktober dan juga masih berlanjut, dengan pelaksanaan dari Posko Jakarta. Sebanyak 29 sorti penerbangan telah dilakukan dan menunjukkan hasil pengurangan curah hujan di wilayah sasaran secara signifikan.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, berdasarkan pemantauan BMKG terhadap suhu muka laut di samudra pasifik menunjukkan bahwa dalam dua bulan terakhir telah terjadi pendinginan di samudra pasifik dan melewati ambang batas La Nina yaitu pada September dengan anomali suhu muka laut di pasifik tengah dan timur sebesar -0.54 dan pada Oktober sebesar -0.61.

    Sementara kondisi atmosfer juga menunjukkan adanya penguatan angin timuran. Dua indikasi tersebut menunjukkan terjadinya perkembangan awal La Nina dan respon atmosfer menegaskan bahwa La Nina lemah telah terjadi.

    “Namun demikian, La Nina lemah diprediksi tidak memberikan dampak yang signifikan pada curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan kondisi curah hujan pada November-Desember 2025 dan Januari-Februari 2026 diprediksi tetap pada kategori normal,” ujar Guswanto.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan peningkatan potensi hujan ini didukung oleh beberapa fenomena atmosfer yang aktif secara bersamaan, antara lain aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby dan Kelvin, serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan Indonesia. Kombinasi faktor ini meningkatkan suplai uap air dan pembentukan awan hujan secara signifikan.

    Kombinasi antara kondisi atmosfer yang sudah aktif ini dengan kemunculan siklon tropis dari arah selatan menciptakan potensi ancaman bencana hidrometeorologi seperti angin kencang dan gelombang tinggi. Mengingat dalam beberapa tahun terakhir Indonesia sering mengalami dampak merusak dari siklon tropis, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan.

    Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan terdampak.

    Selain itu, saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi InfoBMKG. Aplikasi ini menyediakan informasi prakiraan cuaca yang lebih detail dan berbasis geolokasi serta diperbarui secara rutin termasuk prakiraan cuaca dalam tujuah harian, diulang tiga harian, hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem di seluruh kecamatan di Indonesia.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hujan Lebat 24 Jam & Banjir Parah, 35 Orang Tewas di Wilayah Ini

    Hujan Lebat 24 Jam & Banjir Parah, 35 Orang Tewas di Wilayah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat dan banjir di wilayah tengah Vietnam pada pekan ini telah menewaskan 35 orang. Adapun lima orang lainnya masih hilang dalam banjir tersebut.

    Mengutip AFP, hujan deras yang melanda provinsi-provinsi pesisir Vietnam sejak akhir pekan lalu, mencapai rekor curah tiggi hujan hingga 1,7 meter (5 kaki 6 inci) dalam 24 jam antara Minggu dan Senin lalu.

    Menurut laporan Otoritas Pengelolaan Bencana dan Tanggul Vietnam (VDDMA) Ke-35 korban tewas terjadi di provinsi Hue, Da Nang, Lam Dong, dan Quang Tri.

    Kota tua Hoi An, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, terendam air setinggi pinggang, dengan warga menavigasi kota menggunakan perahu kayu setelah sungai lokal meluap hingga level tertinggi dalam 60 tahun.

    “Semua orang terkejut setelah banjir. Orang-orang sudah bersiap menghadapi banjir, tapi mereka tidak menyangka air akan naik setinggi ini,” kata Chuong Nguyen, warga Hoi An, kepada AFP pada Minggu, (2/11/2025).

    “Banyak rumah tidak sempat bersiap-siap tepat waktu, sehingga banyak barang-barang rusak,” kata pria berusia 43 tahun itu saat hujan terus mengguyur pada Minggu. “Semua orang merasa putus asa akibat kerusakan yang parah.”

    Foto: Seorang pengendara berjalan melewati jalan yang banjir di Hoi An, menyusul banjir mematikan di Vietnam tengah, 31 Oktober 2025. (REUTERS/Thinh Nguyen)
    Seorang pengendara berjalan melewati jalan yang banjir di Hoi An, menyusul banjir mematikan di Vietnam tengah, 31 Oktober 2025. (REUTERS/Thinh Nguyen)

    Lebih mematikan dan merusak

    Lebih dari 16.500 rumah saat ini terendam banjir, menurut VDDMA, sementara lebih dari 40.000 unggas dan ternak hanyut dan lebih dari 5.300 hektar (13.000 acre) lahan pertanian terendam.

    Pada awal pekan ini, Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam mengatakan total lebih dari 100.000 rumah terendam banjir dan lebih dari 150 longsor dilaporkan.

    Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam sebelumnya pada awal pekan ini memperkirakan jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 100.000 dan melaporkan lebih dari 150 longsor.

    Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia membuat peristiwa cuaca ekstrem seperti badai dan banjir menjadi lebih mematikan dan merusak.

    Vietnam berada di salah satu wilayah tropis yang paling aktif di Bumi dan rentan terhadap hujan lebat antara Juni dan September.

    Sepuluh topan atau badai tropis biasanya mempengaruhi Vietnam, baik secara langsung maupun di lepas pantai, dalam setahun, tetapi Vietnam telah mengalami 12 topan atau badai tropis pada tahun 2025.

    Bencana alam, terutama badai, banjir, dan longsor, menewaskan atau membuat 187 orang hilang di Vietnam pada sembilan bulan pertama tahun ini.

    Kerugian ekonomi total diperkirakan mencapai lebih dari $610 juta, menurut data pemerintah.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Ini Daftar Wilayah RI Paling Rawan Banjir Menurut BMKG

    Video: Ini Daftar Wilayah RI Paling Rawan Banjir Menurut BMKG

    Video: Ini Daftar Wilayah RI Paling Rawan Banjir Menurut BMKG