Topik: Banjir

  • Curahan Hati Warga Jati Padang Jadi Langganan Banjir Tiap Tanggul Baswedan Jebol

    Curahan Hati Warga Jati Padang Jadi Langganan Banjir Tiap Tanggul Baswedan Jebol

    Menurutnya, jebolnya tanggul Baswedan kali ini akibat air yang meluap dari atas dan merembes dari bawah. Dia bilang, kawasan itu memang kerap dilanda banjir karena aliran kali tidak merata.

    “Sebelah sana kali sempit, di sini lebar, jadi arus air berbalik dan tumpah ke arah sini,” ujar dia.

    Ia berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lebih rutin memeriksa kondisi tanggul agar tidak terlambat menanggulangi kerusakan.

    Senada dengan Suliyati, Halimah (59) warga RT 03 juga merasakan kepanikan yang sama saat air menerobos rumahnya. Kejadian kali ini, disebut Halimah lebih parah dari peristiwa Juli lalu hingga memaksanya meninggalkan rumah untuk mengungsi ke masjid.

    “Kali ini parah banget. Air masuk, kita tidur di atas kasur basah. Ngungsi ke masjid, orang-orang pada basah semua. Saya sampai bilang ‘ampun dah’ hujannya gede banget,” kata Halimah.

  • Potensi hujan lebat, DKI lakukan operasi modifikasi cuaca pada 5-10 November

    Potensi hujan lebat, DKI lakukan operasi modifikasi cuaca pada 5-10 November

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) bersama pemerintah pusat pada 5 hingga 10 November 2025 untuk mengantisipasi potensi hujan lebat.

    “Diperkirakan curah hujan tinggi, (OMC dilakukan) agar curah hujan dapat dikelola secara baik,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa.

    Terkait anggaran, Pramono mengatakan Pemprov DKI masih memiliki cukup anggaran untuk melaksanakan OMC hingga 25 hari ke depan. Kendati demikian, dia tidak merinci besaran anggaran tersebut.

    Namun, pihaknya meminta kepada seluruh jajaran wilayah dan satuan tugas (satgas) lapangan untuk meningkatkan komunikasi, pemantauan, dan kecepatan informasi kepada warga di wilayahnya masing-masing.

    Selain itu, pompa-pompa yang dimiliki Pemerintah Jakarta akan disiapkan sebagai langkah antisipasi banjir.

    Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta Dalam Menghadapi Musim Penghujan juga akan dilakukan di seluruh wilayah Jakarta.

    “Mulai hari ini, apel dan simulasi Jaga Jakarta dari banjir agar menjadi gerakan bersama seluruh unsur Pemprov DKI Jakarta, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat,” kata Pramono.

    Setelah dilakukan di Jakarta Selatan pada Selasa, kegiatan serupa pun akan berlangsung secara beruntun di seluruh wilayah kota Jakarta untuk memastikan seluruh jajaran dari hulu hingga pesisir siap siaga dan berkolaborasi menghadapi potensi bencana selama musim penghujan.

    “Sinergi seluruh unsur menjadi kunci utama. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bangga memiliki komponen penanggulangan bencana yang tangguh dan siap membantu serta melayani warga yang terdampak,” ujarnya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Momen Prabowo Jajal KRL dari Manggarai ke Tanah Abang

    Momen Prabowo Jajal KRL dari Manggarai ke Tanah Abang

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI untuk memastikan keamanan, kenyaman, dan kebersihan kereta api. Dia juga meminta KAI untuk segera menambah gerbong KRL Jabodetabek.

    “Beliau sampaikan dengan sangat jelas juga kepada kami, satu pastikan keamanan, pastikan kenyamanan, dan tentunya pastikan juga kebersihannya,” tutur Dirut PT KAI Bobby Rasyidin di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/11/2025)

    Bobby mengulas pernyataan Prabowo, bahwa kereta api sangat penting bagi peradaban suatu negara dan menjadi tanggung jawab pemerintah. Selain meminta PT KAI lebih memperhatikan kenyamanan, keamanan, dan kebersihan layanan kereta api di stasiun, lintasan kereta, serta gerbong, dia juga memerintahkan penambahan gerbong.

    “Menyambut Nataru, beliau juga memerintahkan kami untuk mengecek secara detail daerah-daerah rawan, terutama daerah rawan banjir, daerah rawan longsor dalam hal ini,” jelas dia.

    Bobby menegaskan, KRL Jabodetabek melayani masyarakat kalangan bawah di setiap harinya. Sebab itu, faktor keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan keselamatan pengguna menjadi prioritas.

    “Beliau sampaikan bahwa harus senyaman mungkin. Tadi saya jelaskan juga bahwa sekarang itu pada jam sibuk, KRL kita itu sudah berdempet-dempetan, beliau sangat concern sekali dengan itu, maka beliau sampaikan secepatnya, agar impact bagi rakyat sangat positif sekali, secepatnya kita dalam menambah gerbong,” ungkapnya.

    Untuk itu, PT KAI telah memesan 12 rangkaian kereta atau train set ke Inka, dan 11 train set ke China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) dengan delapan di antaranya sudah beroperasi secara penuh, sementara tiga train set sisanya ditargetkan beroperasi November 2025. Adapun, empat train set yang dipesan dari Inka masih dalam uji teknis.

    “Target dengan kereta Inka sampai dengan pertengahan tahun depan sudah akan beroperasi 12,” Bobby menandaskan.

  • Pramono perintahkan jajarannya bersiap hadapi curah hujan tinggi

    Pramono perintahkan jajarannya bersiap hadapi curah hujan tinggi

    setiap musim penghujan kita dihadapkan pada risiko genangan dan banjir

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memerintahkan jajaran untuk bersiap menghadapi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi yang diprakirakan akan terjadi mulai awal November hingga Februari 2026.

    Pramono mengingatkan bahwa Jakarta merupakan wilayah dataran rendah yang berada pada muara sungai, dialiri 13 sungai, dua buah kanal, dan dua floodway (jalur khusus mengaliri banjir) yang bermuara ke utara.

    “Sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan air laut. Dengan beberapa titik cekungan, setiap musim penghujan kita dihadapkan pada risiko genangan dan banjir,” katanya saat Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta Dalam Menghadapi Musim Penghujan di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa.

    Selain menghadapi curah hujan yang tinggi, lanjut dia, limpasan dari wilayah Bogor, Depok, dan Puncak juga diprakirakan meningkat signifikan dengan potensi curah hujan di atas 500 mm per bulan.

    Selain itu, fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama dan perigee berpotensi menimbulkan banjir rob di kawasan pesisir utara Jakarta.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah langkah utama sebagai antisipasi. Yang pertama, Pemprov DKI melakukan pengerukan di 1.803 titik sungai dan waduk dengan volume mencapai 721.243 meter kubik untuk meningkatkan daya tampung air.

    Selain itu, Jakarta menyiapkan 560 pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 pompa mobile di 5 wilayah administrasi, didukung 258 ekskavator, 449 dump truck, dan sarana lainnya serta menyiapkan tujuh rumah pompa dan pintu air untuk mengantisipasi banjir rob.

    “Secara bertahap, menerapkan nature-based solution dalam pembangunan waduk, situ, dan embung di Jakarta. Serta melakukan penebangan pohon tua serta penopingan sebanyak sampai dengan saat ini 62.161 pohon yang berisiko tumbang,” jelas Pramono.

    Langkah antisipasi lainnya seperti menyiapkan pasukan pelangi yang terdiri dari unsur lintas dinas untuk pemantauan dan penanganan cepat di lapangan serta melakukan sosialisasi dan edukasi cuaca ekstrem agar masyarakat selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca.

    Kepada jajarannya, Pramono mengingatkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga komitmen dan kerja kolaboratif.

    “Untuk itu saya meminta agar dilakukan peremajaan pohon tua di titik-titik rawan. Optimalkan seluruh sumber daya untuk penopingan, pembersihan, dan perapihan pohon. Pastikan semua pompa dan pintu air berfungsi optimal serta kondisi siap untuk beroperasi,” katanya.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Tewas Banjir Vietnam Bertambah Jadi 42 Orang

    Korban Tewas Banjir Vietnam Bertambah Jadi 42 Orang

    JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat hujan lebat yang mengguyur Vietnam tengah bertambah menjadi 42 orang, menyusul banjir baru yang melanda Kota Hue.

    Sebelumnya media Vietnam menyebutkan 37 orang tewas akibat banjir yang menerjang negara tersebut.

    Dilansir ANTARA, Senin, 3 November, dilaporkan lebih dari 400 warga di Kota Hue telah dievakuasi, sementara sungai-sungai di Kota Danang meluap hingga ke jalan. Pada saat bersamaan, sebanyak 42 orang tewas atau masih hilang.

    Badan meteorologi Vietnam memperingatkan potensi hujan yang akan mengguyur sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan.

  • 3 Penyebab Tanggul Baswedan di Jati Padang Jaksel Jebol

    3 Penyebab Tanggul Baswedan di Jati Padang Jaksel Jebol

    Jakarta

    Tanggul Baswedan di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel) jebol diterjang banjir. Pemerintah Kota Administrasi (Pemkot) Jaksel akan membangun turap permanen yang lebih tinggi sebagai upaya penanganan banjir.

    “Jadi, untuk jangka panjangnya memang akan dilakukan penurapan yang permanen,” kata Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan, Santo, dilansir Antara, Selasa (4/11/2025).

    Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Jati Padang, Yandi Trisandi, mengatakan pihaknya mendengar aspirasi warga yang meminta tinggi turap permanen yang lebih tinggi dari Tanggul Baswedan yakni minimal 3,5 meter.

    Hal ini mengingat tinggi tanggul Baswedan yang diperkirakan sekitar tiga meter yang belum cukup menghadang debit air dari kali.

    “Kemarin warga banyak ini mengusulkan di atas tiga meter, minimal 3,5 meter itu,” ucap Yandi.

    “Karena aliran air kali yang deras, maka itu tanggul bisa jebol meskipun sudah dipasang tambalan berupa karung pasir,” katanya.

    “Melihat dari geografisnya kita aksesnya susah, kalau mengambil beko, banyak jembatan atau bangunan-bangunan yang di pinggir bantaran kali,” ucapnya.

    Yandi mengatakan saat ini untuk akses pihaknya hanya bisa mengandalkan gerobak jika mengangkat banyak barang atau bawaannya yang berat.

    Penanganan Sementara

    Sebelumnya, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan (Sudin SDA Jaksel) memasang kayu dolken dan karung pasir untuk tanggul sementara di Jati Padang demi mengantisipasi jebolnya volume air akibat curah hujan tinggi.

    Genangan yang terjadi di sejumlah Jati Padang disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Mampang pada Kamis (30/10) sore sekitar pukul 15.06 WIB.

    Selain luapan kali, tembok jebol di Jalan Jati Padang III juga memicu terjadinya genangan berkisar 40 sentimeter (cm). Ada 190 jiwa yang menjadi penyintas banjir di Kelurahan Jati Padang.

    (jbr/imk)

  • Supermoon 5 November Jadi yang Terbesar, Berpotensi Picu Banjir Rob

    Supermoon 5 November Jadi yang Terbesar, Berpotensi Picu Banjir Rob

    Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena Supermoon atau Purnama Perige akan kembali menghiasi langit Indonesia pada 5 November 2025.

    Profesor Riset Astronomi-Astrofisika di Pusat Riset Antariksa, Thomas Djamaluddin, menjelaskan supermoon adalah kondisi ketika Bulan tampak lebih besar karena jaraknya berada paling dekat dengan Bumi dibandingkan purnama pada umumnya. Dia menuturkan, tahun ini terdapat tiga supermoon, tapi supermoon pada 5 November menjadi yang terbesar. 

    “Tahun 2025 terjadi 3 supermoon yakni 7 Oktober, 5 November, dan 4 Desember. Supermoon 5 November adalah yang terbesar karena berada pada jarak terdekat, 357.000 km, dari rata-rata 384.000 km,” kata Thomas saat dihubungi Bisnis pada Selasa (4/11/2025).

    Thomas menambahkan, dampak dari supermoon ini adalah terjadinya pasang maksimum yang berpotensi menimbulkan banjir rob di wilayah pesisir. Selain itu, ukuran dan kecerahan Bulan pada supermoon juga meningkat signifikan.

    “Supermoon sekitar 14% lebih besar dan sekitar 30% lebih terang dari rata-rata purnama,” jelasnya.

    Namun, Thomas menekankan besarnya potensi pasang dan banjir rob juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi cuaca di laut, sehingga tidak bisa diprediksi secara pasti perbandingannya dengan kejadian sebelumnya. Thomas mengingatkan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir agar waspada sekitar dua hari sebelum dan sesudah supermoon berlangsung.

    “Daerah pantai yang sering banjir rob perlu waspada sekitar +/- 2 hari sejak supermoon,” ujarnya.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengungkap fenomena Supermoon pada 5 November 2025 berpotensi meningkatkan pasang maksimum air laut dan memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan dampak dari fenomena ini bisa berlangsung hingga 24 November 2025, dengan periode krusial sekitar tanggal 4–8 November 2025.

    “Kombinasi ini memperkuat gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi, sehingga meningkatkan tinggi muka air laut secara signifikan,” kata Guswanto saat dihubungi Bisnis pada Senin (3/11/2025).

    Dia menambahkan BMKG menyatakan Supermoon kali ini menjadi yang terbesar sepanjang tahun dan berpotensi menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir Indonesia hingga 24 November 2025. Adapun wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan mencakup pesisir utara Jawa seperti Jakarta, Semarang, Pekalongan, dan Surabaya; Sumatera bagian timur seperti Medan, Dumai, dan Palembang; serta kawasan Bali dan Nusa Tenggara Barat, termasuk Lombok dan Bima.

    Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk lebih berhati-hati dan melakukan langkah mitigasi sejak dini.

    BMKG juga mengimbau masyarakat pesisir untuk menghindari aktivitas di pesisir pada periode pasang maksimum, mengamankan barang-barang penting dan infrastruktur di sekitar garis pantai, memantau informasi pasang surut dan peringatan dini dari BMKG secara berkala. 

    “Serta koordinasi dengan pemerintah daerah untuk penanganan genangan dan evakuasi jika diperlukan,” katanya.

  • Pasokan Tersendat, Harga Ikan Segar Meroket di Sejumlah Pasar Tradisional

    Pasokan Tersendat, Harga Ikan Segar Meroket di Sejumlah Pasar Tradisional

    Di Pasar Rebo, Jakarta Timur, harga ikan air tawar mulai merangkak naik meski belum terlalu signifikan di semua jenis. Krisna (36), penjual ikan air tawar di pasar tersebut, mengaku curah hujan yang tinggi membuat pasokan dari peternak ikan terganggu. Menurutnya, hujan deras yang menyebabkan banjir di beberapa daerah turut mempengaruhi pasokan ikan air tawar dari penambak.

    “Pokoknya kita lihat cuaca aja deh neng. Kalo cuaca hujan makin buruk, banjirkan pasti, mulai dari kolam penambaknya yang banjir, apalagi Jakarta juga banjir, distribusi susah, harga ikan bakal makin naik semua,” ucapnya. Krisna juga menilai bahwa kedepannya, kenaikan harga ini juga akan didorong oleh momen Nataru yang biasanya memicu kenaikan permintaan pasar.

    Meskipun beberapa jenis ikan seperti nila, mujair, dan lele baru mengalami kenaikan harga di kisaran Rp2.000 per kilogram, ia mewaspadai adanya lonjakan harga di pertengahan bulan November. “Tapi itu aja belum tentu, bentar lagi pertengahan November ada kemungkinan naik lagi itu,” terangnya. 

    Lonjakan harga paling terasa pada ikan air tawar terletak pada ikan mas. Menurut keterangan Krisna, saat ini, lonjakan harga ikan tersebut sudah mencapai hampir Rp 10 ribu per kilogramnya.

    Adapun harga beberapa ikan air tawar yang dijual di Pasar Rebo antara lain:

    Ikan Nila dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu/kg

    Ikan Mujair dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu/kg

    Ikan Lele dari Rp 28 ribu menjadi Rp 30 ribu/kg

    Ikan Mas dari Rp 38 ribu menjadi Rp 45 ribu/kg dengan potensi kenaikan hingga Rp 50 ribu/kg.

    Krisna mengingatkan bahwa pada tahun 2024, harga ikan mas sempat berada di kisaran Rp 60 ribu/kg. Ia juga menyampaikan, harga jenis ikan seperti gabus rawa dan belut juga naik di kisaratan Rp 70 ribu-Rp 80 ribu/kg. Namun, keduanya tidak berpotensi naik lebih dari harga tersebut. “Itumah kedepan bakal stabil, mau Nataru, mau Idul Fitri mah tetep segitu,” ungkapnya.

  • BPS Prediksi Luas Panen Padi-Jagung di Jabar Tahun 2025 Naik, tapi Waspadai La Nina 3 Bulan ke Depan

    BPS Prediksi Luas Panen Padi-Jagung di Jabar Tahun 2025 Naik, tapi Waspadai La Nina 3 Bulan ke Depan

    BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat memprediksi luas panen padi dan jagung di Jawa Barat (Jabar) pada 2025 diprediksi meningkat signifikan, namun butuh kewaspadaan dari pihak terkait pada tiga bulan terakhir tahun ini.

    Luas panen di Jabar untuk padi diprediksi naik 19,16 persen dibandingkan 2024, sementara luas panen jagung diprediksi meningkat 47,34 persen dibanding 2024.

    “Diprediksi naik. Tapi ada tiga bulan dari potensi itu, yakni Oktober, November, Desember, di sinilah harus hati-hati, jangan senang dulu, karena ada badai La Nina,” kata Statistisi Ahli Madya Didin Tajudin sebagai Ketua Tim Statistik Pertanian dilansir ANTARA, Senin, 3 November.

    La Nina merupakan badai basah yang berpotensi memberikan dampak banjir pada lahan pertanian, yang efeknya berpengaruh terhadap hasil produksi.

    “Jadi, apakah bisa diatasi atau tidak terlalu parah? Kalau sudah terjadi banjir, ya, tentunya akan menurunkan jumlah produksinya,” ucap Didin.

    BPS Jawa Barat mencatat total luas panen padi pada 2025 diperkirakan mencapai 1,76 juta hektare atau naik 19,16 persen dibandingkan 2024.

    Pengamatan yang dilakukan BPS itu berdasarkan kegiatan survei kerangka sampel area (KSA) pada luas baku sawah seluas 916.798 Ha, yang bersumber dari Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.446.1/SK-PG.03.03/V/2024 tanggal 31 Mei 2024 tentang penetapan luas lahan baku sawah nasional tahun 2024.

    Luas panen subround I (Januari-April) 2025 mengalami peningkatan sebesar 0,16 juta hektare, diikuti kenaikan pada subround II dan subround III masing-masing sebesar 0,06 juta hektare.

    Sementara itu, total produksi padi 2025 diperkirakan mencapai 10,23 juta ton atau naik 18,64 persen dibandingkan 2024.

    Jika dirinci, kenaikan produksi padi itu terjadi pada subround I sebesar 0,90 juta ton, subround II sebesar 0,38 juta ton dan subround III sebesar 0,32 juta ton.

    “Dari amatan BPS, total produksi beras pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 5,91 juta ton atau meningkat 0,93 juta ton. Angka ini meningkat 18,64 persen dibandingkan tahun 2024,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus.

    Selain padi, BPS juga merilis luas panen jagung pipilan pada Januari-Desember 2025 diperkirakan mencapai 114,92 ribu hektar atau meningkat 47,34 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

    Sedangkan produksi jagung pada Januari-Desember 2025 diperkirakan mencapai 835,11 ribu ton atau naik 47,99 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. 

  • BMKG Ungkap 6 Wilayah RI Berpotensi Hujan Ekstrem, Warga Diminta Waspada

    BMKG Ungkap 6 Wilayah RI Berpotensi Hujan Ekstrem, Warga Diminta Waspada

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi hujan ekstrem yang dapat terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. BMKG menyatakan fenomena ini dipengaruhi oleh peralihan musim dari wilayah barat ke timur serta dinamika atmosfer.

    “Akhir Oktober 2025, 43,8% wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).

    “Wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan antara lain, Sumatera bagian barat dan selatan. Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY. Sebagian besar Kalimantan dan Sulawesi. Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua bagian barat,” sambungnya.

    Guswanto mengatakan pihaknya telah melakukan upaya modifikasi cuaca untuk menekan risiko hujan ekstrem. Modifikasi cuaca dilakukan di beberapa wilayah selama Oktober-November.

    “Sudah dilakukan (modifikasi cuaca) periode Oktober dan November untuk Jateng, Jabar, Banten dan Jabodetabek,” ujarnya.

    “Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan petir,” ujarnya.

    Selain itu, BMKG meminta pemerintah daerah dan BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Termasuk, memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif, melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang, hingga membersihkan drainase.

    (amw/eva)