Topik: Banjir

  • Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga

    Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga

    Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komando Operasi (Koops) Habema mendirikan posko kemanusiaan untuk membantu korban tanah longsor dan banjir bandang di Distrik Dal, Kecamatan Yigi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Minggu (2/11/2025).
    Pendirian posko itu dilakukan setelah sejumlah warga dilaporkan hanyut terbawa arus sungai akibat
    bencana alam
    tersebut.
    Panglima
    Koops Habema
    , Mayor Jenderal TNI Lucky Avianto, menyampaikan duka cita atas hilangnya sejumlah warga yang hingga kini masih dalam proses pencarian.
    “Koops Habema mendirikan
    posko kemanusiaan
    di lokasi terdampak untuk membantu proses pencarian, penyaluran bantuan, dan pelayanan kesehatan bagi warga,” ujar Lucky dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (4/11/2025).
    Jenderal bintang dua itu mengatakan, hadirnya TNI di tanah Papua bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga bagian dari solusi kemanusiaan.
    “Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat untuk memastikan setiap warga terdampak mendapatkan bantuan dan perlindungan,” ucap dia.
    Dia menjelaskan, posko kemanusiaan mempunyai empat fokus utama, yakni mendukung pencarian dan evakuasi korban, menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan pokok, serta memberikan layanan kesehatan darurat.
    “Serta menjadi pusat koordinasi antara aparat TNI, pemerintah daerah, dan relawan masyarakat,” jelas dia.
    Pendirian posko kemanusiaan ini merupakan wujud nyata komitmen TNI dalam membantu masyarakat Papua yang terdampak bencana.
    Koops Habema juga telah menyiapkan personel dan peralatan lapangan untuk membantu akses distribusi bantuan di wilayah yang sulit dijangkau.
    Adapun tragedi banjir dan longsor melanda Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga,
    Papua Pegunungan
    , pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIT.
    Hujan deras dengan intensitas tinggi memicu banjir bandang dan tanah longsor di wilayah aliran Sungai Yuguru hingga menyebabkan 23 warga hilang terbawa arus.
    Peristiwa tersebut disebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena baru pertama kali terjadi di Kabupaten Nduga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bill Gates Jadi Lembek Soal Iklim, Pakar: Tak Bisa Dibiarkan

    Bill Gates Jadi Lembek Soal Iklim, Pakar: Tak Bisa Dibiarkan

    Jakarta

    Bill Gates terkenal vokal menyuarakan bahaya perubahan iklim. Bahkan tak jarang dulu ia menyebut jika tak ditanggulangi, fenomena itu dapat mengancam umat manusia. Namun mendadak kini sang pendiri Microsoft melunak sehingga pakar jadi mengkritik sikap barunya.

    “Meski perubahan iklim akan membawa konsekuensi serius, terutama bagi masyarakat di negara-negara termiskin, ini takkan menyebabkan kehancuran umat manusia,” tulisnya di blog terbaru.

    Intinya kini, Gates berpendapat perubahan iklim masalah serius, tapi bukan akhir peradaban. Ia yakin inovasi ilmiah akan mengatasinya. Inilah saatnya beralih dari pembatasan kenaikan suhu menjadi memerangi kemiskinan dan mencegah penyakit.

    Ia menyerukan komunitas iklim mengubah strategi “Prioritaskan hal-hal yang memberi dampak terbesar pada kesejahteraan manusia. Itu cara terbaik untuk memastikan tiap orang, di mana pun mereka lahir, memiliki kesempatan hidup yang sehat dan produktif, apa pun kondisi iklimnya,” tulisnya.

    Pendiri Microsoft ini lama memimpin upaya mencegah planet dari pemanasan berlebih, mendedikasikan uang dan perhatian, serta membantu mewujudkan perubahan nyata.

    “Dia bilang masih terlibat. Namun, hatinya tampaknya sudah tak lagi di sana. Parahnya, dia justru memberi amunisi ke mereka yang menentang kemajuan lebih lanjut. Untungnya, kita tak harus mengikutinya, mengingat betapa keliru penalarannya. Kita juga tak bisa membiarkannya,” tulis kolumnis Bloomberg, Mark Gongloff.

    Dalam catatan “Tiga kebenaran pahit tentang iklim,” Gates menyarankan para negosiator di KTT iklim COP30 bulan depan di Brasil berhenti terobsesi pada suhu global. Mereka disarankan membantu negara miskin memperkuat sistem kesehatan dan pertanian agar tahan terhadap planet yang memanas.

    Memang belakangan ini, Bill Gates sudah mengindikasikan perubahan sikap. Awal tahun ini, dia memangkas staf di kelompok iklimnya, Breakthrough Energy. Januari 2024, dia mengatakan dalam podcast bahwa perubahan iklim bukan masalah besar.

    Padahal semakin panas Bumi, kian besar penderitaan akan terjadi, terutama di antara orang-orang paling rentan. Saat ini pun, sudah terjadi banjir, gelombang panas, kekeringan, dan siklon dahsyat yang merenggut nyawa dan menghancurkan tanaman di berbagai negara. Nyamuk pembawa penyakit memperluas wilayah mereka.

    “Membakar lebih banyak bahan bakar fosil hanya memperpanjang dan memperdalam penderitaan ini. Memberi orang miskin ponsel berkemampuan AI dan akses ke tanaman hasil rekayasa genetika, seperti yang diusulkan Gates, ibarat menempelkan stiker jerawat pada luka tembak,” cetus Mark.

    Catatan Gates juga dinilai terlalu optimistis tentang pemanasan di masa depan dan kemampuan manusia untuk beradaptasi. Penderitaan manusia akan semakin tak tertahankan dengan terbakarnya hutan, pengasaman laut, matinya terumbu karang, dan runtuhnya arus laut.

    Cukup mengherankan sikapnya berubah drastis dari masa lalu. “Khatulistiwa pada dasarnya takkan bisa dihuni pada akhir abad ini,” kata Gates dalam diskusi di Harvard tahun 2021, membahas ratusan juta orang mencoba keluar dari wilayah tersebut, tempat sebagian besar populasi dunia berada dan rentan kemiskinan.

    Saat ini, Gates berpendapat teknologi baru akan membantu menghindari masalah iklim. Di antaranya adalah penangkapan karbon langsung dari udara, baja dan beton hijau, bahan bakar penerbangan berkelanjutan, dan hidrogen bersih.

    Namun sangat sedikit dari teknologi tersebut saat ini mendekati skala memadai, jika memang bisa benar-benar layak. Gates benar bahwa banyak dari teknologi itu pantas mendapat lebih banyak investasi, namun tetap tidak mudah untuk mengeksekusinya.

    (fyk/fay)

  • Antisipasi Banjir, Pemkot Surabaya Kebut Proyek Saluran Air Rampung November

    Antisipasi Banjir, Pemkot Surabaya Kebut Proyek Saluran Air Rampung November

    Surabaya (beritajatim.com) — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan seluruh proyek pembangunan saluran air, box culvert, hingga perbaikannya rampung pada akhir November 2025.

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa percepatan pembangunan dilakukan agar Kota Surabaya siap menghadapi musim hujan dan mencegah banjir atau genangan di berbagai titik. “Insyaallah di akhir bulan November selesai semuanya,” kata Eri Cahyadi, Selasa (4/11/2025).

    Eri menjelaskan seluruh pekerjaan drainase kini tengah dikebut. Sementara itu, apabila hujan turun sebelum proyek tuntas, Pemkot akan mengerahkan mobil pemadam kebakaran (PMK) untuk membantu mempercepat aliran air dan penyedotan genangan.

    “Satu-satunya antisipasi ketika hujan turun adalah mempercepat aliran air. Dibantu dengan pemompaan melalui mobil-mobil PMK,” jelasnya.

    Ia menambahkan, seluruh perangkat pemerintahan hingga tingkat kecamatan diminta sigap melakukan pengawasan dan penanganan jika terjadi genangan. Pemkot juga menyiapkan 28 unit mobil PMK untuk bergerak cepat ke titik-titik banjir.

    “Kita punya 28 unit mobil PMK, itu keluar semua setiap hujan dan keliling menjemput genangan. Semoga sampai akhir November kita bisa mengatasi ini, sehingga ketika proyek saluran selesai, persoalan genangan juga dapat teratasi,” pungkasnya. (rma/kun)

  • Anggota DPR ungkap warga Kaltim minta pemerintah untuk perbaiki jalan

    Anggota DPR ungkap warga Kaltim minta pemerintah untuk perbaiki jalan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VI DPR RI Sarifah Suraidah Harum mengungkapkan dia banyak menerima keluhan dari warga yang selama ini mendambakan adanya perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki ruas jalan-jalan rusak di Kalimantan Timur (Kaltim).

    Infrastruktur jalan lintas wilayah di Kalimantan Timur, kata dia, menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini. Banyak daerah di pelosok belum terhubung karena akses yang buruk sehingga menghambat pemerataan pembangunan.

    “Kasihan, bertahun-tahun jalan lintas yang menghubungkan wilayah di Kaltim seperti dari Kutai Barat ke Mahakam Ulu, dari Kutai Timur ke Berau, kondisi infrastrukturnya rusak, berlubang, rawan banjir dan longsor,” kata Harum di Jakarta, Selasa.

    Dia menjelaskan salah satu jalur di Kaltim yakni jalur lintas Sotek-Bongan merupakan ruas strategis yang menghubungkan empat kabupaten yakni Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Paser, dan Kutai Barat. Bahkan menjadi akses penting pendukung menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Namun karena belum tersentuh pembangunan, menurut dia, mobilitas warga jadi terhambat, bahkan akses ke rumah sakit sangat sulit dan penuh perjuangan. Dia pun mendesak pembangunan ruas jalan antar wilayah di Kaltim harus menjadi prioritas untuk menunjang kegiatan perekonomian, pelayanan publik dan kesehatan.

    Di sisi lain, dia pun mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berkomitmen untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur merata dan berkeadilan agar masyarakat pedalaman juga bisa menikmati jalan yang mantap.

    Dia mengaku optimis, infrastruktur jalan poros di wilayah Kaltim akan mendapat prioritas pembangunan dari APBN Pemerintah Pusat maupun APBN Pemprov Kaltim.

    “Insya Allah dalam 3-5 tahun ke depan masyarakat di daerah Kaltim sudah bisa menikmati jalan mulus antar wilayah. DPR RI mendukung pembangunan infrastruktur secara merata dan berkeadilan bagi masyarakat agar bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi Kaltim,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Landa Filipina, 26 Orang Tewas-Ratusan Ribu Mengungsi

    Banjir Landa Filipina, 26 Orang Tewas-Ratusan Ribu Mengungsi

    Jakarta

    Setidaknya 26 orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi akibat banjir yang dipicu Topan Kalmaegi di sebagian besar wilayah Filipina tengah pada hari Selasa (4/11).

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/11/2025), seluruh kota di Pulau Cebu terendam banjir, sementara mobil, truk, dan bahkan kontainer pengiriman terlihat tersapu oleh banjir lumpur dalam rekaman video yang beredar.

    Di Cebu saja, 21 orang kini dipastikan tewas, kata wakil administrator pertahanan sipil Rafaelito Alejandro kepada AFP melalui telepon, dengan jumlah korban tewas akibat badai tersebut saat ini mencapai 26 orang.

    “Berdasarkan informasi yang kami miliki, sebagian besar dari mereka meninggal karena tenggelam,” ujarnya.

    Dalam 24 jam sebelum Topan Kalmaegi menerjang daratan, wilayah di sekitar ibu kota provinsi, Kota Cebu, diguyur hujan dengan curah 183 milimeter (tujuh inci), jauh di atas rata-rata bulanan 131 milimeter, kata spesialis cuaca negara bagian Charmagne Varilla kepada AFP.

    “Situasi di Cebu benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” kata gubernur provinsi Pamela Baricuatro dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Selasa.

    “Kami memperkirakan angin akan menjadi faktor yang berbahaya, tetapi… airlah yang benar-benar membahayakan warga kami,” ujarnya. “Banjir ini sungguh dahsyat,” imbuhnya.

    Korban tewas di provinsi lain termasuk seorang warga lanjut usia yang tenggelam di lantai atas rumahnya di Provinsi Leyte dan seorang pria yang tertimpa pohon tumbang di Bohol.

    Don del Rosario, 28 tahun, termasuk di antara warga Kota Cebu yang mencari perlindungan di lantai atas saat badai mengamuk.

    “Air naik begitu cepat,” katanya. “Pada pukul 4:00 pagi, banjir sudah tak terkendali — warga tidak bisa keluar (dari rumah mereka),” ujarnya.

    “Saya sudah tinggal di sini selama 28 tahun, dan sejauh ini ini adalah yang terburuk yang pernah kami alami,” cetusnya.

    Secara total, hampir 400.000 orang telah dievakuasi sebagai langkah pencegahan, kata Alejandro, petugas pertahanan sipil, sebelumnya dalam jumpa pers hari Selasa.

    Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Helikopter Militer Filipina Jatuh Saat Misi Bantuan Topan Kalmaegi

    Helikopter Militer Filipina Jatuh Saat Misi Bantuan Topan Kalmaegi

    Manila

    Sebuah helikopter militer Filipina jatuh saat dikerahkan dalam misi bantuan usai topan Kalmaegi menerjang pulau Mindanao bagian utara pada Selasa (4/11) waktu setempat. Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam kecelakaan helikopter tersebut.

    Pusat komando regional, Komando Mindanao Timur, seperti dilansir AFP, Selasa (4/11/2025), mengatakan bahwa sebuah helikopter Super Huey jatuh saat dalam perjalanan ke kota pesisir Butuan “dalam rangka mendukung operasi pertolongan” usai badai dahsyat itu menerjang.

    Operasi pencarian dan evakuasi, menurut Komando Mindanao Timur, sedang berlangsung.

    Angkatan Udara Filipina (PAF), dalam pernyataan terpisah seperti dikutip kantor berita Xinhua, menyebut helikopter militer itu jatuh di area Provinsi Agusan del Sur, Mindanao, Filipina bagian selatan, saat sedang dalam operasi bantuan bencana.

    “Helikopter itu merupakan bagian dari penerbangan empat helikopter yang berangkat dari Davao City ke Butuan City untuk melakukan misi Penilaian Kerusakan Cepat dan Analisis Kebutuhan,” demikian pernyataan PAF.

    Disebutkan oleh PAF bahwa “komunikasi dengan helikopter itu terputus, yang langsung memicu dimulainya operasi pencarian dan penyelamatan”.

    PAF menambahkan bahwa penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan untuk mencari tahu situasi dan penyebab kecelakaan helikopter tersebut.

    “Rincian lebih lanjut akan dirilis segera setelah informasi terverifikasi dan tersedia,” imbuh pernyataan PAF tersebut.

    Helikopter Super Huey merupakan pesawat Angkatan Udara Filipina yang umum digunakan untuk transportasi, tanggap bencana, dan misi pasokan, terutama di daerah terpencil atau area terdampak cuaca.

    5 Orang Tewas Akibat Topan Kalmaegi di Filipina

    Wilayah Mindanao terguncang akibat dampak topan Kalmaegi, yang membawa hujan lebat dan memicu banjir di banyak wilayah Filipina. Laporan kantor berita AFP menyebut sedikitnya lima orang tewas dan ratusan ribu orang mengungsi akibat topan Kalmaegi.

    Seluruh kota di pulau Cebu terendam banjir, dengan sejumlah video menunjukkan mobil, truk, dan bahkan kontainer besar tersapu banjir lumpur imbas topan Kalmaegi.

    Pejabat bencana setempat, Ethel Minoza, mengatakan kepada AFP bahwa jenazah dua anak telah ditemukan di Cebu City, di mana tim penyelamat masih berupaya menjangkau warga yang terjebak banjir.

    Sedikitnya tiga kematian lainnya telah dikonfirmasi di wilayah lainnya, termasuk seorang penduduk lansia yang tenggelam di Provinsi Leyte dan seorang pria yang tertimpa pohon tumbang di area Bohol.

    Lihat Video: Banjir Imbas Topan Kalmaegi di Filipina

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Mahasiswa KKN UIN Walisongo Hanyut di Kendal, 4 Meninggal, 2 Masih Dicari
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 November 2025

    Mahasiswa KKN UIN Walisongo Hanyut di Kendal, 4 Meninggal, 2 Masih Dicari Regional 4 November 2025

    Mahasiswa KKN UIN Walisongo Hanyut di Kendal, 4 Meninggal, 2 Masih Dicari
    Tim Redaksi
    KENDAL, KOMPAS.com
    – Enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, hanyut saat bermain air di Tubing Genting Jolinggo, Selasa (4/11/2025).
    Empat mahasiswa—tiga perempuan dan satu laki-laki—telah ditemukan meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dicari.
    Kepala Seksi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten
    Kendal
    , Iwan Sulistyo, menjelaskan pihaknya menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 13.53 WIB.
    Menurut informasi awal, enam dari 15
    mahasiswa KKN UIN Walisongo
    Semarang sedang bermain air di sungai.
    Kondisi arus saat itu landai, namun mendadak datang banjir bandang akibat hujan deras di wilayah atas Temanggung dan Sumowono, Kabupaten Semarang.
    “Empat korban yang sudah ditemukan, dua korban masih dalam pencarian,” kata Iwan, Selasa (4/11/2025).
    Nama-nama Korban Menurut Data BPBD Kendal
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penggerak Demo Bupati Pati Ditangkap, Puluhan Warga Demo di Polda Jateng

    Penggerak Demo Bupati Pati Ditangkap, Puluhan Warga Demo di Polda Jateng

    Menurut Suharno, masyarakat Pati akan terus memperjuangkan pembebasan Botok dan Teguh. Dia juga menegaskan, mereka tidak gentar meski berisiko mengalami kriminalisasi serupa.

    “Kami tidak melibatkan massa, tapi massa yang terlibat. Kami tidak takut. Kebenaran akan terus kami perjuangkan,” katanya.

    Suharno juga menyoroti ketimpangan penegakan hukum. Dia menyinggung peristiwa banjir di Jalan Kaligawe, Semarang, yang menutup jalur Pantura selama 11 hari tanpa ada pejabat yang diproses hukum.

    “Pantura diblokir banjir 11 hari, tidak ada yang ditangkap. AMPB blokir 15 menit, malah diancam 9 tahun penjara. Di mana keadilannya?” ujarnya.

    Dalam aksi itu, dua kakak perempuan Botok, Mulyati (55) dan Mukijah (50) tampak menangis di depan pagar besi Mapolda Jateng. Mereka datang dari Pati sejak pagi bersama rombongan massa.

    “Anak dan istrinya baru bisa menjenguk. Saya belum diizinkan masuk,” ujar Mulyati sambil meneteskan air mata.

    Menurutnya, masyarakat Pati saat ini bisa merasakan dampak perjuangan Botok yang menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

    “Soal pajak, turun itu karena Mas Botok. Kenaikan 250 persen itu mencekik wong cilik. Bupati Pati harus tanggung jawab,” ujarnya.

    Sebelumnya, polisi telah menetapkan Botok dan Teguh sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana mengganggu ketertiban umum melalui aksi pemblokiran Jalan Pantura Pati-Juwana.

    Aksi tersebut dinilai menyebabkan kemacetan total selama sekitar 15 menit dan mengganggu aktivitas masyarakat. (fajar)

  • 40 Orang Tewas Akibat Banjir di Vietnam

    40 Orang Tewas Akibat Banjir di Vietnam

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat banjir dan hujan lebat yang telah berlangsung selama seminggu di Vietnam tengah meningkat menjadi 40 orang pada hari Selasa (4/11). Sementara itu, badai dahsyat lainnya akan menghantam wilayah yang terdampak.

    Wilayah Vietnam tengah telah diguyur hujan deras yang mengubah jalan-jalan menjadi kanal, meluapkan tepian sungai, dan menggenangi beberapa situs bersejarah yang paling banyak dikunjungi di negara itu.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (4/11/2025), banjir setinggi hingga 1,7 meter terjadi di sejumlah lokasi dalam periode 24 jam menyusul hujan deras yang memecahkan rekor nasional.

    Korban tewas terjadi di provinsi Hue, Da Nang, Lam Dong, dan Quang Tri, menurut badan penanggulangan bencana Kementerian Lingkungan Hidup, yang menyatakan enam orang masih hilang.

    Serangan cuaca ekstrem diperkirakan akan terus berlanjut, dengan Topan Kalmaegi diperkirakan akan mendarat pada Jumat 7/11) dini hari mendatang, menurut biro cuaca nasional.

    Vietnam rentan terhadap hujan lebat antara bulan Juni dan September. Namun, bukti ilmiah telah mengidentifikasi pola perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, yang membuat cuaca ekstrem lebih sering terjadi dan merusak.

    Dalam setahun, sepuluh topan atau badai tropis biasanya menerjang Vietnam, baik secara langsung maupun di lepas pantainya. Namun, Topan Kalmaegi akan menjadi yang ke-13 di tahun 2025.

    Badai tersebut saat ini sedang melanda Filipina, di mana badai tersebut telah menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi.

    Badai tersebut dapat menghantam pantai Vietnam dengan kecepatan angin hingga 166 kilometer per jam (100 mil per jam) saat mendekat pada hari Kamis (5/11), kata biro cuaca nasional.

    Menurut badan bencana Vietnam, hingga hari Selasa (4/11) ini, hampir 80.000 rumah masih terendam banjir di Vietnam, sementara lebih dari 10.000 hektar tanaman hancur dan lebih dari 68.000 ekor ternak mati.

    Lihat juga Video Korban Banjir di Nagekeo NTT Bertambah: 6 Orang Tewas-3 Hilang

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kementerian PU Tingkatkan Kesiapsiagaan saat Cuaca Ekstrem Landa Indonesia

    Kementerian PU Tingkatkan Kesiapsiagaan saat Cuaca Ekstrem Landa Indonesia

    Bandung

    Sejumlah alat berat seperti ekskavator, bulldozer, truk, crane, girder, mesin pompa air, toilet portable dan peralatan kebencanaan lainnya, berjejer rapih di halaman belakang Balai Teknik Jalan dan Jembatan, Jalan AH Nasution, Kota Bandung.

    Peralatan itu disiapkan untuk antisipasi kejadian bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia. Untuk mengetahui kesiapannya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau langsung peralatan kebencanaan itu.

    Pantauan detikJabar, Selasa (4/11/2025) siang, Dody meninjau peralatan kebencanaan itu dengan menggunakan mobil komando berwarna hijau. Sambil meninjau, Dody juga menyapa para petugas yang nantinya akan turun ke lokasi-lokasi bencana.

    “Dalam beberapa minggu ke belakang kita diperingatkan BMKG bahwa saat ini sudah memasuki masa musim penghujan, di beberapa tempat terjadi banjir dan longsor, dikhawatirkan ada banjir lagi dan bencana lainnya terutama di Jabar dan beberapa provinsi lainnya, provinsi yang memang kita tenggarai berat (rawan) pada saat musim penghujan,” kata Dody kepada awak media.

    “Kita cek alat berat kita, peralatan banjiran kita, jangan sampai misal ada longsor di Sukabumi material habis, bronjong habis dan beberapa tempat lain,” tambahnya.

    Selain membangun infrastruktur, Dody menyebut kesiapsiagaan bencana alam dalam memantau kondisi infrastuktur menjadi tugasnya. Maka dari itu, dia minta jajarannya untuk siap siaga, hal itu dilakukan demi masyarakat Indonesia.

    Disinggung terkait kesiapannya, Dody nyatakan siap.

    “Kita pastikan semua alat berat siap, truk siap, alat banjiran siap, kalau kurang dialokasikan untuk segera dibeli, kalau ada bencana kita sudah siap,” ujarnya.

    “Karena tanggap darurat adalah salah satu tugas kita selain membangun dan merawat, sementara waktu SDM cukup, karena memang ini tugas fungsi kita, setiap balai ada satgas bencana, tinggal kita siapkan dan mantapkan terutama dengan BNPB dan BPBD juga pemda sertempat dan jangan ada communication gap,” tuturnya.

    Bagi Kementerian PU, Dody tegaskan tidak ada libur.

    “Kita perkuat lagi, sehingga siap menghadapi cuaca ektream yang terjadi hari ini, besk dan beberapa waktu kedepan, kita siap 24 jam sehari, tujuh hari seminggu,” tegasnya.

    (ega/ega)