Topik: Banjir

  • Wali kota perintahkan jajarannya sigap beri pertolongan kepada warga

    Wali kota perintahkan jajarannya sigap beri pertolongan kepada warga

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar memerintahkan jajarannya untuk sigap dan segera memberikan pertolongan kepada warga di wilayah tersebut yang terdampak bencana dan musibah, seperti pohon tumbang.

    “Seperti yang kita ketahui, di Jakarta Selatan akhir-akhir ini sering terjadi pohon tumbang dan banjir, maka itu saya amanahkan juga untuk pemangkasan pohon secara merata dan sigap memberikan pertolongan warga terdampak bencana,” katanya.

    Anwar dalam pengerahan kepada pejabat baru di Ruang Gelatik Utama Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis, mengingatkan kondisi saat ini, terutama terkait kebersihan lingkungan, banjir, pohon tumbang dan sebagainya yang harus dihadapi dengan sigap oleh seluruh unsur pemerintah.

    Dia juga meminta 151 pejabat yang baru dilantik di wilayahnya untuk menjaga kepercayaan masyarakat dengan berkinerja baik dan berintegritas.

    Dia mengimbau agar pejabat baru jangan pernah merasa lebih dan berkuasa atas jabatan yang diamanahkan.

    Sebaliknya, jangan merasa hina bila berganti jabatan. “Mutasi dan promosi jabatan adalah hal biasa yang menjadi kebutuhan organisasi,” katanya.

    Anwar mengatakan, pengarahan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan langkah ke depan dalam pelayanan terhadap masyarakat DKI Jakarta, khususnya di Jakarta Selatan (Jaksel).

    Dia menyebutkan beberapa poin penting dalam pengarahan. Salah satunya yakni terkait integritas dan akuntabilitas yang mutlak.

    Kemudian, adaptasi dengan tugas, tanggung jawab, inovasi, efisiensi dalam pelayanan, kolaborasi dan solidaritas tim serta orientasi pada hasil.

    “Saya yakin dan percaya bahwa bapak dan ibu adalah orang-orang pilihan yang memiliki kualifikasi dan integritas untuk mengemban tugas ini,” katanya.

    Anwar menambahkan, untuk menjaga pelayanan publik tetap optimal, seluruh jajaran diminta untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.

    Hal ini sebagaimana tugas, pokok dan fungsi yang telah ditetapkan serta sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

    “Kita sebagai pamong harus siap dalam kondisi apapun, namun juga harus meningkatkan kehati-hatian. Bekerjalah sesuai koridor hukum dan batasan pelayanan yang jangan sampai kita melanggar aturan,” katanya.

    Dengan demikian, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan berkomitmen menjaga amanah, transparansi dan kepercayaan ini di tengah tuntutan masyarakat.

    Diharapkan setiap langkah dan keputusan dapat dipertanggungjawabkan, baik secara administratif maupun moral sesuai aturan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ngeri Amukan Topan Kalmaegi di Filipina Renggut 140 Nyawa, 127 Hilang

    Ngeri Amukan Topan Kalmaegi di Filipina Renggut 140 Nyawa, 127 Hilang

    Jakarta

    Topan Kalmaegi telah menewaskan sedikitnya 140 orang dan menyebabkan 127 orang lainnya hilang setelah mengakibatkan banjir dahsyat di Filipina tengah. Topan tersebut kini sedang menuju Vietnam.

    Topan tersebut sejauh ini merupakan yang paling mematikan di dunia pada tahun 2025, menurut basis data bencana EM-DAT.

    Banjir yang digambarkan belum pernah terjadi sebelumnya melanda kota-kota di Provinsi Cebu minggu ini, menyapu mobil, gubuk-gubuk di tepi sungai, dan bahkan kontainer pengiriman besar.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025), Kantor Pertahanan Sipil Nasional Filipina pada hari Kamis (6/11) mengonfirmasi 114 kematian, meskipun penghitungan tersebut tidak termasuk 28 korban tambahan yang tercatat oleh otoritas provinsi Cebu.

    Di Liloan, sebuah kota dekat Kota Cebu, ibu kota Provinsi Cebu, tempat 35 jenazah telah ditemukan, terlihat mobil-mobil saling bertumpuk akibat banjir dan atap-atap bangunan robek saat penduduk berusaha menggali lumpur.

    Chyros Roa, seorang ayah dua anak berusia 42 tahun, mengatakan keluarganya diselamatkan oleh gonggongan anjingnya ketika air mengalir deras ke rumah mereka pada dini hari, memberi mereka cukup waktu untuk mencapai atap.

    “Arusnya sangat kuat. Kami mencoba memanggil bantuan tetapi tidak ada yang datang.” “Kami diberi tahu bahwa tim penyelamat tersapu arus,” ujarnya.

    Pada hari Kamis, Presiden Ferdinand Marcos mendeklarasikan “bencana nasional”, yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengucurkan dana bantuan dan menetapkan batas harga tertinggi untuk kebutuhan pokok.

    Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Lautan yang lebih hangat memungkinkan topan menguat dengan cepat, dan atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak kelembapan, yang berarti curah hujan yang lebih deras.

    Lihat juga Video: Korban Tewas Akibat Topan Kalmaegi di Filipina Jadi 40 Orang

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Hadapi Ancaman Rob di Pesisir Jakarta, Ratusan Pompa-Pasukan Biru Siaga

    Hadapi Ancaman Rob di Pesisir Jakarta, Ratusan Pompa-Pasukan Biru Siaga

    Jakarta

    Pemprov DKI Jakarta menyiapkan beberapa langkah menghadapi potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 6-9 November 2025 di pesisir Jakarta. Pemprov DKI menyiagakan Pasukan Biru atau tim tanggap darurat dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) di tujuh wilayah rawan utama.

    “Pasukan Biru disiagakan penuh di kawasan Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina dan JIS, Tanjung Priok dan Kali Baru, serta Marunda,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico, kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).

    Pemprov juga memastikan seluruh 560 unit pompa stasioner di 11 kelurahan pesisir dalam kondisi siap beroperasi, dengan kapasitas total mencapai 1,2 juta liter per menit. Sebanyak 50 pompa mobile juga disiapkan untuk penanganan cepat di titik genangan darurat.

    “Perawatan pompa sudah selesai Oktober lalu, saat ini 95% berfungsi optimal,” jelasnya.

    Untuk mengantisipasi hujan ekstrem yang dapat memperburuk kondisi rob, DKI juga menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) bekerja sama dengan BMKG dan TNI AU pada 5-10 November 2025. Langkah ini bertujuan menurunkan intensitas hujan di kawasan utara Jakarta.

    “Prediksi pasang maksimum mencapai 0,69 meter. Karena itu, kami maksimalkan upaya alami untuk redam dampaknya,” ungkapnya.

    “Dari 1.200 km tanggul pantai di Jakarta Utara, terdapat 5 titik roboh dan 3 titik longsor terutama di Muara Baru dan Tanjung Priok akibat hujan sebelumnya,” tuturnya.

    Sebagai langkah cepat, tanggul darurat setebal 1-2 meter menggunakan karung pasir dan geomembrane telah dibangun, dengan pengawasan 24 jam oleh Pasukan Biru.

    Sementara itu, Chico menjelaskan pengerukan drainase utama sepanjang 15 km telah dilakukan sejak 22 Oktober 2025, menghasilkan sekitar 1.500 karung lumpur. Meski demikian, drainase di Marunda dan Kali Baru masih rentan tersumbat akibat sedimentasi. Efektivitas sistem drainase kini mencapai 85%.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun telah mengaktifkan protokol standar penanganan bencana rob. Sebanyak 257 lokasi pengungsian disiapkan di Jakarta Utara dan Timur dengan kapasitas hampir 40 ribu orang.

    Warga juga diimbau memantau ketinggian air melalui aplikasi JAKI atau hotline 112, serta menyiapkan evakuasi mandiri jika air mulai naik. Sebagai antisipasi, BPBD menyiapkan 200 unit toilet portabel, pasokan air bersih dan disinfektan, serta makanan siap saji dan obat-obatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.

    “Evakuasi akan dilakukan 24 jam sebelum puncak rob jika diperlukan, dengan dukungan transportasi gratis dari TransJakarta,” imbuhnya.

    (bel/idn)

  • Wilayah Lumajang Masuk Kawasan Siaga 1 Ancaman La-Nina dan Badai Mirip Seroja, BPBD Imbau Masyarakat Waspada

    Wilayah Lumajang Masuk Kawasan Siaga 1 Ancaman La-Nina dan Badai Mirip Seroja, BPBD Imbau Masyarakat Waspada

    Lumajang (beritajatim.com) – Wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ditetapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai salah satu kawasan di Indonesia yang masuk siaga 1 ancaman La-Nina dan Badai Mirip Seroja.

    Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Isnugroho.

    Menurutnya, berdasarkan keterangan yang diterima dari BMKG, mulai 1 November 2025 sampai Maret 2026 Indonesia di tetapkan masuk dalam kondisi siaga satu.

    “Siaga satu itu akibat suhu di permukaan laut Jawa meningkat. Sehingga dimungkinkan terjadinya kondisi el-nina dan siklon yang menyerupai siklon seroja (badai seroja),” terangnya, Kamis (6/11/2025).

    Isnugroho menyampaikan, siklon tropis seroja diketahui sebagai sebuah siklon yang dapat memberi dampak besar pada cuaca ekstrem.

    Sebab, siklon tropis seroja ini membawa bencana bawaan berupa angin kencang, banjir hingga tanah longsor bagi wilayah terdampak.

    “Siklon seroja itu saya membaca referensi dari BMKG itu bahaya lah karena yang menyerupai itu (seroja, Red kan sudah menyerang Karibia ya, seperti itu kondisi puting beliungnya. Lah ini sudah ditetapkan BMKG bahwa Indonesia sekarang sudah siaga satu,” tambah Isnugroho.

    Diketahui, ancaman La-Nina dan siklon seroja ini berpotensi melanda wilayah Provinsi Lampung hingga Jawa Timur. Termasuk kawasan pesisir selatan Kabupaten Lumajang.

    “Mulai dari Provinsi Lampung-Jawa Timur, termasuk juga Kabupaten Lumajang karena kita ada di wilayah selatan,” ucapnya.

    Menyikapi masalah ini, masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dengan semua potensi bencana yang ada.

    Di sisi lain, Isnugroho mengaku, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar ada alat deteksi dini terhadap potensi siklon seroja.

    “Imbauan kita harus tetap waspada, karena kita alat deteksi untuk kejadian itu kan masih belum memadai ya. Saya pernah sampaikan kepada BNPB untuk memberikan alat EWS sebagai pemberitahuan awal,” ungkapnya. (has/ian)

  • Polres dan BPBD Tuban Cek Kesiapan Tim dan Perlengkapan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Polres dan BPBD Tuban Cek Kesiapan Tim dan Perlengkapan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Tuban (beritajatim.com) – Polres Tuban bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban melakukan pengecekan kesiapan personel dan perlengkapan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi saat musim penghujan. Kegiatan siaga tanggap bencana tersebut melibatkan unsur TNI/Polri, BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta berbagai elemen relawan kebencanaan di Kabupaten Tuban.

    Wakapolres Tuban Kompol Achmad Robial menjelaskan, langkah kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut arahan Kapolri agar setiap daerah memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana. Indonesia yang berada di cincin api atau Ring of Fire termasuk salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia.

    “Data BNPB hingga 19 Oktober 2025 mencatat telah terjadi 2.606 bencana di Indonesia, meliputi 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi, serta bencana lainnya yang mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 hilang, 615 luka, dan lebih dari 5,2 juta warga mengungsi,” ujar Kompol Robial, Rabu (5/11/2025).

    Ia menegaskan, apel siaga ini menjadi langkah awal untuk memastikan seluruh personel, sarana, dan prasarana siap digunakan dalam situasi darurat. Pemeriksaan meliputi kendaraan operasional, perahu karet, alat evakuasi, hingga perlengkapan medis yang akan digunakan jika bencana terjadi.

    “Berdasarkan data BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Untuk Kabupaten Tuban, potensi banjir, tanah longsor, puting beliung, dan gelombang tinggi perlu diantisipasi sejak dini,” imbuhnya.

    Kompol Robial juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan segera melapor ke layanan darurat apabila menemukan potensi bencana di lingkungan sekitar. Menurutnya, penanggulangan bencana tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi membutuhkan sinergi seluruh elemen masyarakat.

    “Kami berharap masyarakat ikut berperan aktif. Kesiapsiagaan ini penting agar kita bisa mengurangi risiko dan dampak bencana sejak awal,” tegasnya.

    Dari hasil pemetaan, terdapat empat kecamatan di Kabupaten Tuban yang tergolong rawan banjir karena dilalui aliran Sungai Bengawan Solo, yaitu Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Selain menjadi sumber air bagi pertanian, wilayah ini juga berpotensi mengalami banjir akibat curah hujan tinggi maupun luapan air kiriman dari wilayah hulu. [dya/beq]

  • 31.000 Personel dan Sarpras SAR Disiagakan

    31.000 Personel dan Sarpras SAR Disiagakan

    JAKARTA – Polda Riau bersama TNI, Basarnas, BPBD, dan stakeholder terkait menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi dalam menghadapi potensi banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, hingga cuaca ekstrem yang diperkirakan meningkat pada November 2025 hingga Februari 2026.

    Apel yang dipimpin Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan berlangsung di Lapangan Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru, Rabu, 5 November. Apel ini juga dihadiri Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen Agus Hadi Waluyo, Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto, dan jajaran Forkopimda Riau.

    Sebanyak 31.000 personel gabungan TNI–Polri, BPBD, Basarnas, Manggala Agni, dan instansi terkait disiagakan untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Riau.

    Pengecekan sarana dan prasarana dilakukan langsung oleh Kapolda dan Pangdam, meliputi drone pemantau, rubber boat, pompa air dan nozzle, rescue truck, peralatan selam, kendaraan taktis, water treatment unit, hingga peralatan medis dan ambulans. Berbagai sarana tersebut disiapkan untuk memastikan kesiapan operasi penyelamatan dan evakuasi apabila terjadi bencana.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan, apel bersama ini dilakukan untuk memperkuat komitmen seluruh unsur dalam kesiapsiagaan, terutama memasuki periode cuaca ekstrem sebagaimana diprediksi BMKG.

    “Apel ini menguatkan komitmen dan menentukan langkah ke depan menghadapi situasi tanggap bencana hidrometeorologi, yang menurut laporan BMKG meningkat pada November 2025 sampai Februari 2026,” ujar Irjen Herry dalam keterangannya, Rabu, 5 November. 

    Selain gelar pasukan dan sarpras, Polda Riau juga melaksanakan simulasi penanganan bencana untuk menguji respons cepat dan sinergi lintas instansi, mulai dari mobilisasi personel, pengaturan lalu lintas, hingga skenario penyelamatan korban di air.

    Simulasi evakuasi di pesisir juga dilakukan, mengingat potensi gelombang tinggi di tiga wilayah pesisir prioritas yaitu Dumai, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti.

    “Kita simulasikan bagaimana menyelamatkan korban, termasuk dengan sekoci dan peralatan air lain, khususnya di wilayah pesisir,” jelas Kapolda.

    Irjen Herry juga menyampaikan, meski curah hujan diprediksi meningkat, ancaman Karhutla tetap harus diwaspadai karena pola cuaca ekstrem dapat berubah sewaktu-waktu. Ia mencontohkan penanganan cepat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar beberapa waktu lalu yang berhasil dipadamkan dalam waktu dua jam berkat kolaborasi lapangan seluruh unsur terkait.

    Dalam amanatnya, Kapolda menegaskan kesiapsiagaan ini merupakan wujud kehadiran negara dalam melindungi masyarakat. “Kita harus mampu menunjukkan bahwa negara selalu hadir untuk melindungi rakyat dalam situasi apa pun, terutama pada masa-masa sulit,” katanya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran TNI, Basarnas, BPBD, Manggala Agni, pemerintah daerah, dan relawan yang terus bersinergi dalam mitigasi dan respons bencana. “Semoga langkah kolaboratif ini terus kita jaga demi keselamatan dan ketenangan masyarakat Riau,” tutupnya

    Apel turut dihadiri Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Jarot Suprihanto, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, Kepala BNNP Brigjen Christ Reinhard Pusung, Kajati Riau Sutikno, Kepala Basarnas Riau Budi Cahyadi, dan Kepala BMKG Riau. 

  • Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer Disertai 11 Kali Guguran Lava Pijar

    Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer Disertai 11 Kali Guguran Lava Pijar

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi berupa letusan asap dengan kolom abu mencapai 1000 meter diatas puncak, Kamis (6/11/2025).

    Erupsi Gunung Semeru ini terekeman CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang sekitar pukul 06.07 WIB.

    Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom letusan yang dikeluarkan Gunung Semeru dengan ketinggian 1.000 meter ini berwarna putih hingga kelabu.

    “Intensitasnya tebal condong kearah utara dan timur laut, erupsi terjadi dengan amplitudo maksimal mencapai 22 milimeter dan berdurasi sekitar 2 menit 37 detik,” terang petugas Pos Pantau Gunung Semeru (PPGA) Yadi Yuliadi dalam pesan tertulisnya, Kamis (6/11/2025).

    Sementara itu, berdasarkan laporan PVMBG, selama 24 jam terakhir secara visual Gunung Semeru juga mengalami 22 kali letusan dengan kolom abu setinggi 300-800 meter di atas puncak.

    Selain itu, pada, Rabu (5/11/2025) malam juga tercatat adanya guguran lava pijar sebanyak 11 kali dengan jarak luncur mencapai 300 hingga 2000 meter mengarah ke sisi tenggara.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, erupsi yang terjadi ini dipastikan masih berada di radius aman dan jauh dari pemukiman penduduk.

    Meski begitu, Yudhi menghimbau agar warga yang beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru untuk tetap waspada. Sebab, tingginya potensi hujan dapat memicu terjadinya banjir lahar.

    “Erupsi ini masih di jarak aman dari kawasan penduduk, tapi tetap harus waspada sesuai rekomendasi petugas pos pantau. Apalagi saat ini masih musim penghujan, jadi bisa berpotensi terjadi banjir lahar,” terang Yudhi.

    Menurutnya, hiingga kini status aktivitas Gunung Semeru masih berada berada di level II (waspada). Untuk itu, warga dihimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sejauh 8 kilometer dari puncak.

    “Di luar jarak itu (8 kilometer) warga juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang besuk koboan,” ungkap Yudhi. (has/ted)

  • 8
                    
                        Langkah Inovatif Ketua RT di Duren Sawit, Sulap Selokan Jadi Sumber Rezeki
                        Megapolitan

    8 Langkah Inovatif Ketua RT di Duren Sawit, Sulap Selokan Jadi Sumber Rezeki Megapolitan

    Langkah Inovatif Ketua RT di Duren Sawit, Sulap Selokan Jadi Sumber Rezeki
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua RT 08 RW 04 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Taufiq Supriadi, memiliki cara inovatif untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber penghasilan, yakni membuat kolam ikan lele di atas selokan di wilayah tempat tinggalnya.
    Ide tersebut muncul setelah Taufiq melihat sistem saluran air di Tokyo, Jepang, yang bisa dimanfaatkan untuk memelihara ikan.
    “Waktu ke Tokyo, saya lihat ada ikan di saluran air. Itu sama seperti ini dua lantai, bagian bawah untuk air kotor, bagian atasnya untuk ikan,” ujar Taufiq saat ditemui
    Kompas.com
    di Duren Sawit, Rabu (5/11/2025).
    Ia menjelaskan, saluran air di Tokyo dibuat bertingkat agar air di selokan tetap bisa mengalir tanpa mengganggu habitat ikan.
    “Saya terpikir menerapkan hal itu (membuat kolam ikan di atas selokan) di sini karena kita punya keterbatasan lahan. Di sini semua sudah beton, enggak ada tanah kosong. Tujuan saya juga supaya lingkungan punya pemasukan lingkungan dan ketahanan pangan,” katanya.
    Taufiq mengatakan, kolam lele yang ia bangun di atas selokan bisa menghasilkan puluhan juta rupiah dari empat kali panen dalam setahun.
    Saat ini, terdapat satu kolam yang mampu menghasilkan sekitar 800 kilogram ikan setiap panen.
    Program ini baru berjalan dua bulan dan akan memasuki masa panen pertama dalam satu bulan ke depan.
    “Lele yang dipanen itu dijual Rp 25.000 per kilo, jadi kalau sekali panen bisa dapat Rp 20 juta. Kalau dalam satu tahun ada empat kali panen, dalam setahun bisa dapat Rp 80 juta satu kolam,” ujar Taufiq
    Taufiq tengah mempersiapkan dua kolam lele tambahan di atas selokan dengan panjang masing-masing 14 meter dari dana CSR sebuah perusahaan.
    Hasil panen yang didapat tidak sepenuhnya digunakan sebagai biaya operasional, tetapi juga dibagikan untuk kepentingan warga.
    “Kelompok tani itu dapat Rp 2 juta, pemilik rumah yang kebetulan kolam dapat Rp 400.000, kas RT dan RW Rp 400.000, koordinator kolam Rp 720.000, dan dua penjaga kolam Rp 6,4 juta,” ujar Taufik.
    Untuk menjaga dan mengelola kolam lele itu, Taufiq memberdayakan warga yang telah pensiun atau belum bekerja.
    Total ada tiga penjaga yang telah mendapatkan pelatihan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) agar ikan tetap sehat dan tumbuh optimal.
    Taufiq memastikan kolam lele yang dibangun di atas selokan lingkungan tempat tinggalnya tidak akan mengganggu aliran air dan banjir.
    Ia menjelaskan, selama 22 tahun tinggal di wilayah tersebut, saluran air di lingkungannya tidak pernah meluap.
    “Alhamdulilah belum pernah banjir, saluran air ini belum pernah meluber, sepenuhnya pas hujan deras cuma naik 3-4 sentimeter,” ungkap Taufiq.
    Taufiq mengatakan, kolam lele tersebut dibangun di atas saluran air sepanjang 14 meter menggunakan beton tipe
    U-Ditch
    .
    Menurut dia,
    U-Ditch
    tersebut memiliki kedalaman 60 sentimeter, dengan pembagian 25 sentimeter untuk kolam lele di bagian atas dan 35 sentimeter untuk saluran air di bawahnya.
    “Saya bikin dua lantai, di atas untuk lele, di bawah tetap saluran air. Enggak ditutup, enggak mengganggu. Saya juga sudah izin ke Kementerian PU dan Dinas SDA,” kata Taufiq.
    Taufiq juga membuat “kolam gizi warga” berisi ikan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dan lansia, sekaligus mencegah
    stunting
    di wilayahnya.
    Program “kolam gizi warga” tersebut merupakan pengembangan dari budidaya ikan lele di atas selokan yang telah menjadi sumber ekonomi lingkungan.
    “Saya bikin kolam gizi buat warga, untuk lansia dan balita, isinya ikan nila dan bawal yang bisa ambil dan dikonsumsi secara gratis,” ujar Taufiq.
    Taufiq menjelaskan, warga dapat mengambil ikan secara langsung saat masa panen tanpa prosedur yang rumit, asalkan memperhatikan ukuran ikan yang layak dikonsumsi.
    “Kolam gizi warga ini kalau sudah waktunya panen, warga kami izinkan ambil. Biasanya ini tiga bulan, ini sudah waktunya panen yang ini kan sudah gede-gede,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diterjang Banjir Lahar Gunung Semeru, BPBD Lumajang Bakal Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana

    Diterjang Banjir Lahar Gunung Semeru, BPBD Lumajang Bakal Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana

    Lumajang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berencana untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.

    Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat bencana sejak 1 hingga 7 November 2025.

    Sebelumnya, penetapan status tanggap darurat bencana ini merupakan kebijakan yang diambil imbas dari kejadian bencana alam yang berdampak di 8 kecamatan pada, Sabtu (1/11/2025) malam.

    Selanjutnya, masa tanggap darurat bencana ini akan kembali diperpanjang imbas terjadinya banjir lahar Gunung Semeru yang menerjang pada, Rabu (5/11/2025).

    Akibat banjir lahar ini, tanggul penahan di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian sepanjang 200 meter jebol.

    Hal ini menyebabkan sawah dan sejumlah warung rusak disapu derasnya aliran lahar. Selain itu, akses warga antar Kecamatan Pasirian dan Tempursari juga ikut terputus hingga membuat warga di tiga dusun setempat terisolasi.

    Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Isnugroho mengatakan, masa tanggap darurat bencana rencananya akan diperpanjang kembali selama 7 hari.

    Meski begitu, proses perpanjangan masih harus diajukan dan mendapat persetujuan dari Bupati Lumajang terlebih dahulu.

    “Ini rencananya kami memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor. Inikan (sebelumnya) sampai tanggal 7, nanti akan diajukan ke bupati dan akan perpanjangan 7 hari lagi,” terang Isnugroho di kawasan banjir lahar Sungai Regoyo, Rabu (5/11/2025).

    Menurutnya, sesuai ketentuan, penetapan masa tanggap darurat bencana bisa dilakukan hingga tiga kali perpanjangan.

    Langkah perpanjangan masa tanggap darurat bencana ini dinilai penting untuk dilakukan. Sebab, dari segi kesiapan teknis masih belum bisa mengikuti penanganan kedaruratan dari bencana.

    “Jika melihat melihat kondisi kesiapan teknis belum bisa mengikuti untuk penanganan kedaruratan ini. Jadi saya menyarankan ke bu indah selaku Bupati Lumajang untuk memperpanjang (masa tanggap darurat bencana),” ungkap Isnugroho. (has/ian)

  • Akses Terputus, Warga di Lumajang Nekat Gotong Kendaraan Seberangi Derasnya Aliran Lahar Gunung Semeru

    Akses Terputus, Warga di Lumajang Nekat Gotong Kendaraan Seberangi Derasnya Aliran Lahar Gunung Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar Gunung Semeru menyebabkan akses warga di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terputus.

    Kondisi ini terjadi setelah sungai Regoyo diterjang banjir lahar dan menyebabkan tanggul penahan di Desa Gondoruso jebol.

    Akibat banjir, akses keluar masuk warga antar Kecamatan Pasirian-Tempursari terputus dan membuat terisolasi.

    Adapun tiga dusun yang terisolir banjir yakni Dusun Liwek, Glendang Petung, dan Dusun Kali Welang.

    Terputusnya akses membuat banyak warga nekat menggotong kendaraan sepeda motor mereka melintasi banjir.

    Warga tampak saling bantu menggotong satu persatu kendaraan bermotor melintasi luapan banjir lahar yang menutup akses mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.

    Diyah, salah satu warga mengatakan, banjir lahar Gunung Semeru telah menutup akses keluar masuk kendaraan bagi warga yang hendak menuju ke Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian dari arah Kecamatan Tempursari.

    Menurut Diyah, saat berangkat di pagi hari jalanan masih dapat dilewati kendaraan. Namun, kondisi itu langsung berubah saat banjir datang.

    Untuk bisa pulang, Diyah mendapat bantuan dari warga dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang untuk menggotong kendaraannya menyeberangi derasnya banjir lahar.

    “Baru kali ini kendaraannya (digotong, Red), biasanya gak pernah, ini tadi habis dari rumah saudara di Jugosari, mau balek. Tadikan belum kayak gini, sekarang banjir. Tapi untungnya ada yang membantu menyeberangkan,” terang Diyah, Rabu (5/11/2025).

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, aksi nekat warga yang menggotong kendaraan melintasi aliran lahar dilakukan lantaran tidak ada akses penghubung lain antar Kecamatan Pasirian dan Tempursari.

    Menyikapi hal ini, petugas dari BPBD Lumajang ikut terjun untuk membantu warga menyeberang lantaran sangat berbahaya.

    “Ini untuk warga yang menggotong kendaraannya kita ikut bantu evakuasi. Hal ini karena warga ada yang terisolir di wilayah sungai Regoyo,” katanya.

    Yudhi mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan asesmen terhadap dampak yang disebabkan banjir lahar Gunung Semeru.

    Proses asesmen juga sudah dilakukan terhadap warga yang terisolir. Seluruhnya dipastikan aman.

    Meski begitu, Yudhi tetap menghimbau agar warga yang berdekatan dengan daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru tetap waspada.

    “Sebab di bulan ini rilis dari BMKG masih hujan lebat, untuk itu warga tetap harus waspada dan mengutamakan keselamatan karena tanggul jebol,” ungkap Yudhi. (has/ian)