Topik: Banjir

  • Eri Cahyadi Sebut Banjir di Tanjungsari karena Rumah Warga Halangi Saluran

    Eri Cahyadi Sebut Banjir di Tanjungsari karena Rumah Warga Halangi Saluran

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa banjir yang kerap terjadi di kawasan Jalan Tanjungsari, Kecamatan Sukomanunggal, disebabkan oleh banyaknya saluran air yang tertutup bangunan rumah warga, Kamis (6/11/2025).

    Menurut Eri, sebagian rumah warga dibangun terlalu menjorok ke bahu jalan dan menutup saluran air, sehingga aliran air tidak dapat mengalir dengan lancar saat hujan deras melanda.

    “Tolong dicek lagi ke BPN (Badan Pertanahan Nasional). Barang-barang (milik warga) jangan sampai ada di persil, harus di luar persil. Ini sudah puluhan tahun menghalangi jalannya air. Bagaimana mau menyelesaikan banjir kalau masih seperti ini?” ujar Eri, Rabu (6/11/2025).

    Melihat kondisi tersebut, Eri meminta Camat Sukomanunggal Dwi Anggara dan Camat Asemrowo Khusnul Amin untuk segera memberikan imbauan dan sosialisasi kepada warga, agar bangunan mereka tidak menutupi saluran air dan disesuaikan dengan batas tanah yang tercatat.

    “Saya minta tolong Pak Camat dan LPMK, kumpulkan warganya. Diingatkan, rumahnya ini harus mundur sesuai dengan surat tanahnya,” kata Eri.

    Selain itu, Eri juga memerintahkan agar bangunan jembatan liar di kawasan tersebut dibongkar, karena turut memperparah hambatan aliran air. “Jangan buat jembatan yang malah menutup aliran air. Sudah, dibongkar saja,” tegasnya.

    Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, membenarkan bahwa penyebab utama banjir di Jalan Tanjungsari adalah saluran yang sempit dan bangunan rumah yang terlalu maju ke jalan. Selain itu, aliran air menuju muara juga tidak lancar. “Karena salurannya kecil dan rumah-rumah banyak yang maju ke jalan. Terus aliran ke muara juga tidak lancar,” jelas Syamsul.

    Syamsul menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melebaran saluran air menggunakan box culvert pada tahun depan. Air nantinya akan dialirkan menuju ke timur Jalan Asem Mulya, kemudian diarahkan ke saluran Greges dan Bozem Morokrembangan. “Rencananya tahun depan akan kita lebarkan salurannya,” pungkasnya. [ram/kun]

  • Banjir Diskon dan Gratis Biaya, Ini Tiga Promo Andalan ShopeePay di Belanja 11.11

    Banjir Diskon dan Gratis Biaya, Ini Tiga Promo Andalan ShopeePay di Belanja 11.11

    Liputan6.com, Jakarta – ShopeePay menggelar acara Media Gathering “Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat Juaranya Gratis Admin, Jadi Makin Untung” di Wyl’s Jakarta at Veranda Hotel Pakubuwono, Kamis (6/11/2025). Kegiatan ini memperkenalkan rangkaian promo spesial 11.11 yang ditujukan untuk memberikan pengalaman transaksi digital yang lebih hemat, mudah, dan menguntungkan bagi pengguna.

    Acara dihadiri oleh President Director ShopeePay Indonesia, Eka Nilam Dari, public figure Ayu Ting Ting, serta Marketing Communication Manager Roti’O, Labaika Natin.

    Dalam sambutannya, Eka Nilam menyampaikan bahwa kampanye 11.11 merupakan bagian dari komitmen ShopeePay untuk terus mendorong inklusi keuangan digital di Indonesia.

    “Kami ingin ShopeePay menjadi dompet digital serba bisa bagi masyarakat Indonesia. Melalui promo seperti Juara Gratis Admin dan Bayar QRIS Serba Seribu, kami berharap pengguna dapat menikmati transaksi digital yang efisien tanpa biaya tambahan,” ujar Nilam.

    Kampanye ShopeePay 11.11 Serba Hemat menghadirkan tiga promo utama, yaitu Juara Gratis Admin, Flash Sale Rp11, dan Bayar QRIS Serba Seribu.

    Melalui promo tersebut, pengguna dapat melakukan berbagai transaksi mulai dari isi saldo, kirim uang, bayar tagihan, hingga tarik tunai tanpa biaya administrasi tambahan.

     

  • Tak Ingin Surabaya Terendam Banjir, Pemkot Minta Kontraktor Drainase Kerja 24 Jam

    Tak Ingin Surabaya Terendam Banjir, Pemkot Minta Kontraktor Drainase Kerja 24 Jam

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta agar pengerjaan proyek infrastruktur drainase atau saluran air dikebut oleh kontraktor agar cepat selesai, kalau bisa, pengerjaanya dilakukan lembur 24 jam tanpa henti.

    Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi. Dia mengatakan telah diminta langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, agar pengerjaan itu cepat selesai dan segera berfungsi optimal untuk mencegah banjir di Kota Pahlawan.

    “Diminta lembur kontraktornya, kalau bisa 24 jam. Jadi nanti kita usahakan, besok kita buatkan undangan (untuk) teman-teman kontraktor yang belum selesai. Jadi yang belum selesai itu rata-rata pekerjaan besar,” ujar Syamsul, Kamis (6/11/2025).

    Syamsul merinci update yang dikerjakan para kontraktor di lapangan, bahwa yang belum selesai adalah pengerjaan infrastruktur drainase yang sifatnya besar seperti Rumah Pompa dan saluran Box Culvert. Sedangkan yang telah berprogres signifikan adalah proyek yang kecil-kecil, yang kini telah mencapai 70 persen.

    “Rumah Pompa dan pekerjaan Box Culvert besar, itu yang rata-rata belum selesai. Yang kecil-kecil insyaallah sudah 70 persen selesai, nanti 90 persen selesai di akhir November ini,” terang Syamsul.

    Dia turut mengungkapkan, bahwa saat ini Pemkot Surabaya tengah membangun sebanyak lima Rumah Pompa yang tersebar di beberapa titik. Selain itu, ditambah proyek besar lainnya berupa pembangunan drainase di kawasan diversi Gunungsari dan Babat Jerawat.

    “Pekerjaan pompa itu ada di lima lokasi. Di Menanggal satu, Ahmad Yani dua, Ketintang Madya ada tiga, di Karah ada empat, dan ada satu lagi di Rungkut Menanggal,” paparnya.

    Lebih lanjut, dalam pertemuan yang akan digelar dengan para kontraktor. Syamsul menegaskan akan meminta para kontraktor untuk menambah jam kerja dan untuk memastikan keselamatan pekerja dan hasil yang dikerjakan mereka , ia komitmen untuk mendatangkan seorang konsultan pengawas atau ahli.

    “Jadi itu upaya untuk percepatan dari dua sisi. Seperti yang saya sampaikan tadi. Yang kedua itu lembur, artinya tambah tenaga dan tambah material,” tegasnya.

    Adapun percepatan ini, Syamsul menjelaskan, berpatokan dengan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta menjadi dasar Pemkot Surabaya untuk melakukan langkah antisipatif sejak dini untuk melindungi dan menjamin keamanan warganya.

    “Sebelumnya, memang kita diingatkan oleh teman-teman BMKG bahwa cuaca ekstrem akan terjadi mulai November 2025 sampai dengan Januari 2026, jadi kita harus antisipasi. Jadi kita tidak hanya membangun saluran, tetapi juga menyiagakan teman-teman satgas,” ucap Kepala DSDABM Kota Surabaya Syamsul. [rma/aje]

  • Petaka Tetangga RI Makin Ngeri, 142 Orang Tewas

    Petaka Tetangga RI Makin Ngeri, 142 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Topan Kalmaegi telah menewaskan sedikitnya 142 orang dan menyebabkan 127 orang hilang. Bahkan 500.000 kehilangan tempat tinggal, setelah menghantam Filipina bagian tengah, Selasa-Rabu. 

    Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya melanda Provinsi Cebu, Filipina, minggu ini, menyapu mobil, gubuk di tepi sungai, dan kontainer pengiriman. Laporan resmi menunjukkan Kantor Pertahanan Sipil Nasional melaporkan 114 kematian sementara otoritas provinsi menyebut ada 28 tambahan baru. 

    Kisah traumatis dialami Christine Aton (29). Ia mencoba menyelamatkan saudara perempuannya yang memiliki disabilitas yang terjebak di kamar tidurnya saat air banjir naik.

    “Kami mencoba mencongkel (pintu kamar) dengan pisau dapur dan linggis tetapi tidak bisa bergerak…. Lalu kulkas mulai mengapung,” kata Aton, dikutip AFP, Kamis (6/11/2025).

    Ia menceritakan bagaimana dirimnya membuka jendela. Ia mencoba menyelamatkan diri dengan sang ayah.

    “Saya berenang keluar. Kami menangis karena kami ingin menyelamatkan kakak perempuan saya. Tetapi ayah saya mengatakan kepada saya bahwa kami tidak bisa berbuat apa-apa untuknya, bahwa kami bertiga mungkin akan mati,” jelasnya.

    Korban lain, Chyros Roa, seorang ayah dua anak di Liloan, juga menceritakan keluarganya diselamatkan di saat-saat terakhir. Gonggongan anjingnya memperingatkan mereka saat air bah menerobos masuk.

    “Arusnya sangat kuat. Kami mencoba memanggil bantuan, tetapi tidak ada yang datang. Kami diberitahu para penyelamat tersapu oleh arus,” kata Roa.

    Menanggapi skala kehancuran ini, Presiden Filipina Ferdinand Marcos mendeklarasikan “keadaan bencana nasional” pada hari Kamis. Keputusan ini memungkinkan pemerintah untuk mencairkan dana bantuan darurat dengan cepat dan memberlakukan batas harga untuk kebutuhan pokok.

    Ia juga menyetujui rekomendasi dari Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) setelah menilai dampak badai.

    “Karena cakupan dari, katakanlah, area masalah, yang telah dilanda Kalmaegi, ada proposal dari NDRRMC – yang saya setujui – bahwa kita akan mendeklarasikan bencana nasional,” jelas Marcos.

    “Hampir 10 hingga 12 wilayah akan terkena dampak. Jadi jika begitu banyak daerah terlibat, dengan cakupan sebesar itu, maka ini adalah bencana nasional.”

    Vietnam Terancam

    Setelah meninggalkan Filipina, Topan Kalmaegi kini menguat dan bergerak menuju Vietnam. Badai ini diprediksi akan mendarat di Vietnam tengah pada Kamis malam, membawa gelombang setinggi hingga delapan meter dan gelombang badai yang kuat ke pantai.

    Wakil Perdana Menteri Vietnam Tran Hong Ha mendesak pihak berwenang setempat untuk siaga penuh, menunjukkan kekhawatiran yang tinggi terhadap ancaman badai.

    “Kami menganggap Kalmaegi sebagai (situasi) mendesak dan berbahaya,” katanya dalam sebuah pernyataan menyebutnya sebagai badai “sangat tidak normal.”

    Pihak berwenang di Vietnam telah memerintahkan ribuan penduduk untuk mengungsi dari komunitas pesisir. Khususnya di kota Quy Nhon, sejalan dengan peringatan para ilmuwan bahwa topan menjadi semakin kuat dan membawa lebih banyak curah hujan akibat perubahan iklim.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hari kedua OMC, 2,4 ton NaCl disemai untuk antisipasi cuaca ekstrem

    Hari kedua OMC, 2,4 ton NaCl disemai untuk antisipasi cuaca ekstrem

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada hari kedua operasi modifikasi cuaca (OMC) telah menyemai sebanyak 2,4 juta ton natrium klorida (garam dapur) di langit Ibu Kota untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di daerah ini.

    “Melalui kerja sama dengan BMKG dan TNI AU, kami berupaya mengatur distribusi curah hujan agar tidak terkonsentrasi di daratan Jakarta,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Yohan mengatakan bahwa OMC sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ekstrem di Jakarta dan sekitarnya.

    Ia mengatakan, pada hari kedua OMC petugas menggunakan bahan semai higroskopis (NaCl) mencapai 2,4 ton.

    Bahan semai higroskopis (NaCl) maksudnya adalah zat penyemaian awan (bahan yang disebarkan ke awan saat modifikasi cuaca) yang bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap uap air dari udara.

    Yohan melanjutkan bahwa pelaksanaan OMC pada hari kedua menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU, dengan tiga misi penerbangan, yakni misi pertama, pukul 09.24–11.38 WIB, misi kedua pukul 12.39–14.31 WIB dan misi ketiga pukul 15.13–17.12 WIB.

    “Total bahan semai higroskopis (NaCl) yang digunakan mencapai 2.400 kilogram,” ujarnya.

    Yohan menjelaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem di musim hujan.

    “OMC dilaksanakan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi peningkatan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya,” katanya.

    Pandeglang

    Ia menambahkan hasil observasi lapangan menunjukkan kondisi awan yang cukup potensial di area target, terutama di Pandeglang dan perairan selatan Pandeglang, terpantau awan jenis Cumulus Congestus dengan puncak mencapai sekitar 12.000 kaki.

    Awan Cumulus Congestus adalah salah satu jenis awan vertikal tinggi yang menandakan pertumbuhan awan hujan, tahap sebelum menjadi cumulonimbus (awan badai).

    Selain itu, angin pada ketinggian 5.000–10.000 kaki terpantau bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan 22–26 knot, sementara di perairan barat Kabupaten Serang (Selat Sunda) cuaca cenderung cerah, sementara di bagian selatan Pandeglang dominan oleh awan Cumulus Congestus yang menjadi target penyemaian.

    “Pelaksanaan OMC ini akan terus menyesuaikan dengan kondisi atmosfer harian yang dimonitor oleh BMKG. Tujuannya agar curah hujan bisa diurai di perairan sekitar Jakarta, sehingga potensi genangan dan banjir di Jakarta dapat ditekan,” katanya menambahkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 20 Makam Hilang Terseret Lahar Semeru, Jenazah Berhamburan

    20 Makam Hilang Terseret Lahar Semeru, Jenazah Berhamburan

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 20 makam di Dusun Glendang Petung, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur hilang diseret banjir lahar Gunung Semeru.

    Selain menyapu habis puluhan makam, sisa-sisa banjir juga membuat beberapa jenazah lama berhamburan.

    Sebelumnya, banjir lahar Gunung Semeru menerjang daerah aliran sungai (DAS) Regoyo di Desa Gondoruso, Rabu (5/11/2025).

    Bencana ini menyebabkan tanggul penahan sungai sepanjang 150 meter jebol setelah dihantam derasnya banjir lahar.

    Hal ini membuat aliran lahar meluap hingga menutup akses penghubung dua kecamatan dan sempat mengisolasi warga di tiga dusun. Meliputi Dusun Liwek, Glendang Petung dan Dusun Kali Welang.

    Kondisi makam di Dusun Glendang Petung, Desa Gondoruso yang rusak setelah dihantam banjir lahar Gunung Semeru. (Muhammad Hasbi/Beritajatim.com)

    Dampak banjir lahar yang meluap ini membuat puluhan makam di Dusun Glendang Petung rusak.

    Pantauan langsung di lokasi, banyak terlihat jenazah lama yang menyisakan tulang-belulang berhamburan keluar makam.

    Perangkat Desa Gondoruso Defi Efendi mengatakan, banjir lahar Gunung Semeru telah menyapu habis sejumlah makam.

    Sampai saat ini, sedikitnya 20 makam beserta jenazahnya masih hilang bersama material banjir. Sementara, beberapa makam yang rusak terpaksa harus dipindah ke tempat lain.

    “Untuk pemakaman yang terdampak 18-20 makam, ini semuanya hilang beserta jenazahnya dibawa arus banjir. Sebagian lagi ada juga yang bisa dipindahkan ke tempat lain,” terang Defi di kawasan pemakaman, Kamis (6/11/2025).

    Menurutnya, untuk mengantisipasi banjir susulan yang bisa muncul, warga sedang mengupayakan untuk membuat penahan darurat agar dampak kerusakan makam tidak semakin meluas.

    “Untuk antisipasi lagi kita bersama warga akan membuat dek atau penahan darurat menggunakan bambu,” tambah Defi.

    Selain itu, Defi mengaku, bebera jenazah lama yang masih berhamburan akan kembali dimakamkan.

    Namun, pihaknya masih harus menunggu keluarga atau ahli waris dari jenazah untuk meminta persetujuan.

    “Memang banyak ditemukan tulang-belulang dan kain kafan yang berhamburan di sekitar makam. Ini nanti akan dimakamkan lagi, dipanggil yang punya makam atau keluarga ahli waris,” ungkap Defi. (has/but)

  • Menteri UMKM Banjir Keluhan Thrifting, Ungkap Oknum Bea Cukai Buka Akses

    Menteri UMKM Banjir Keluhan Thrifting, Ungkap Oknum Bea Cukai Buka Akses

    Jakarta

    Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman buka suara soal banyak pengaduan hambatan produk UMKM. Salah satunya persoalan thrifting alias jual beli barang beksa impor, khususnya pakaian.

    Padahal, kata Maman, penyelesaian persoalan itu tidak semuanya ada di Kementerian UMKM. Thrifting terkait pakaian bekas impor ilegal misalnya, Maman menunjuk oknum Pegawai Bea Cukai sebagai pihak membuka akses.

    “Urusan KUR, datang ke Menteri UMKM. Oke, tetapi pelaksanaannya bank penyalur. Urusan thrifting, nah ini. Urusan thrifting, mengadunya ke Menteri UMKM, tapi yang ngebuka akses, oknum-oknum di Bea Cukai,” ujar Maman dalam Pembukaan Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSiS) di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

    Maman menyebut sudah meminta oknum Bea Cukai terkait segera ditertibkan. Ia juga mengapresiasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang bergerak cepat mengatasi persoalan tersebut.

    “Oh, saya udah tahu caranya. Alhamdulillah, kemarin kita sentil aja. Itu tolong Bea Cukai, oknum-oknum Bea Cukai, ditertibin. Alhamdulillahnya Menteri Keuangannya gercep. Yes, ditutup. Alhamdulillah, baru ramai. Jadi udah ditutup itu barang-barang thrifting,” tutur Maman.

    Sebagai pengganti pakaian impor bekas ilegal, hal itu akan disuplai oleh produksi dalam negeri. Namun, Maman mengingatkan bahwa persoalan baju bekas impor ini harus ditutup dari sisi hulu terlebih dahulu.

    “Jadi mau nggak mau, UMKM kalau dalam konteks supply chain barang, hulunya harus ditutup dulu. Jadi sehebat-hebat apapun kita, memberikan pendampingan kepada UMKM dan lain sebagainya, tapi kalau alur barang dari awalnya hulunya ini masih buka, nggak akan mungkin bisa. Nah, alhamdulillah kemarin untuk barang-barang bekas itu thrifting udah ditutup, ceklek,” tutup Maman.

    (ily/hns)

  • DKPP tangani 793 perkara sepanjang tahun Pemilu 2024

    DKPP tangani 793 perkara sepanjang tahun Pemilu 2024

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito mengungkapkan pihaknya menerima dan menangani 793 perkara terkait dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu sepanjang tahun Pemilu 2024.

    “Totalnya ada 793 perkara yang masuk pada tahun pemilu kemarin, pengaduan DKPP,” kata Heddy usai melantik 228 anggota Tim Pemeriksa Daerah (TPD) periode 2025–2026 di Jakarta, Kamis.

    Heddy menerangkan putusan DKPP terhadap laporan tersebut sangat beragam, ada yang berupa peringatan, peringatan keras, bahkan diberhentikan sebagai penyelenggara pemilu.

    Meski demikian, putusan terbanyak adalah rehabilitasi dan pemulihan nama baik terhadap penyelenggara pemilu terkait yang dilaporkan ke DKPP.

    “Dari total itu, sebagian besar direhabilitasi, ada 48 persen. Jadi, yang diberi sanksi cuma 52 persen. Kenapa direhabilitasi? Karena tidak semua pengaduan itu terbukti di persidangan,” ujarnya.

    Meski tidak menyebut angka pastinya, Heddy mengatakan cukup banyak pengaduan yang tidak memenuhi syarat untuk dikenakan sanksi dan tidak terbukti karena minimnya alat bukti yang dihadirkan dalam persidangan.

    Heddy menjelaskan pelaksanaan pemilu serentak pada 2024 menjadi salah satu faktor yang menyebabkan membludaknya laporan masyarakat ke DKPP.

    “Di tahun pemilu kemarin itu memang pemilu yang sangat berat karena ini pemilu untuk pertama kali secara serentak. Karena itu, DKPP sudah tentu saja kebanjiran perkara,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Landa 2 Desa dan 2 Kelurahan di Pamekasan

    Banjir Landa 2 Desa dan 2 Kelurahan di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Intensitas hujan deras yang melanda wilayah Pamekasan, dan sekitarnya, Rabu (5/11/2025) kemarin. Mengakibatkan sejumlah titik perkotaan di wilayah setempat tergenang banjir.

    Titik banjir di wilayah perkotaan Pamekasan, di antaranya Desa Jalmak dan Desa Teja, serta Kelurahan Gladak Anyar dan Patemon.

    “Ketinggian genangan air variatif, antara 30 hingga 70 centimeter (cm) merendam rumah warga, jalan raya hingga area pertanian,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Kamis (6/11/2025).

    “Akibat kondisi tersebut, sebagian warga juga terpaksa mengevakuasi barang-barang berharga untuk mengantisipasi naiknya debet air akibat hujan deras. Berdasar keterangan warga, banjir mulai masuk ke rumah warga sejak dini hari,” ungkapnya.

    Karena itu, pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi terdampak, guna melakukan pendataan, membantu evakuasi warga hingga memantau potensi banjir susulan.

    “Tentu kami juga terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan relawan untuk memastikan keselamatan warga dan menyalurkan bantuan awal,” jelasnya.

    “Namun saat ini beberapa titik sudah mulai surut, tapi kami tetap mengimbau warga agar tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan hujan lanjutan. Tidak kalah penting kami juga mengingatkan agar warga selalu menjaga kebersihan saluran air dengan tidak membuang sampah sembarangan, guna mencegah penyumbatan drainase,” pungkasnya.

    Selain banjir, terdapat beberapa kejadian bencana alam yang terjadi akibat intensitas hujan deras yang melanda wilayah Pamekasan. Peristiwa yang tercatat sebagai cuaca ekstrem terjadi di beberapa desa di enam kecamatan berbeda di wilayah setempat.

    Di antaranya di Dusun Palduding, Desa Plakpak, Pagantenan, Desa Ceguk Tlanakan, Desa Poto’an Laok, Palengaan, Desa Murtajih, Pademawu, serta banjir di satu desa dan dua kelurahan di kecamatan Pamekasan (Kota). [pin/ian]

  • Jakarta bersiap hadapi banjir rob pada 5-10 November

    Jakarta bersiap hadapi banjir rob pada 5-10 November

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghadapi banjir rob yang diprakirakan terjadi pada 5-10 November 2025.

    Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan strategi komprehensif untuk mengantisipasi banjir rob dengan fokus pada pencegahan, mitigasi dan respon cepat.

    “Untuk penyiagaan personel dan peralatan, Dinas SDA telah mengerahkan Pasukan Biru (tim tanggap darurat) secara penuh,” kata Chico kepada pers di Jakarta, Kamis.

    Penyiagaan personel difokuskan di tujuh wilayah rawan utama, yaitu Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina day Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Kali Baru serta Marunda.

    Kemudian, 560 unit pompa permanen (stasioner) siaga operasional di 11 kelurahan wilayah pesisir termasuk Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit dan Ancol dengan kapasitas total 1,2 juta liter per menit.

    Sebanyak 50 unit pompa portable (mobile) juga dikerahkan untuk drainase darurat. Saat ini, 95 persen pompa dalam kondisi prima setelah perawatan (maintenance) pada Oktober 2025.

    Saluran drainase utama di pesisir juga telah dikeruk sepanjang 15 kilometer (km) sejak 22 Oktober 2025 yang menghasilkan 1.500 karung lumpur.

    Namun, drainase di Marunda dan Kali Baru masih rentan tersumbat akibat sedimentasi sehingga tim rutin memantau dengan pesawat nirawak (drone).

    Secara keseluruhan, efektivitas drainase mencapai 85 persen dengan target peningkatan melalui sistem polder tertutup.

    Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga dilakukan untuk mengurangi potensi hujan ekstrem yang memperparah rob.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar modifikasi cuaca pada 5-10 November 2025 yang bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (AU).

    “Hal ini bertujuan untuk menurunkan intensitas hujan di wilayah utara Jakarta,” kata Chico.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.