Topik: Banjir

  • Wali Kota Bontang Raih Penghargaan Inovasi Ekologi Terbaik, Perkuat Komitmen Kota Industri Ramah Lingkungan

    Wali Kota Bontang Raih Penghargaan Inovasi Ekologi Terbaik, Perkuat Komitmen Kota Industri Ramah Lingkungan

    Liputan6.com, Tangerang- Wali Kota Bontang, Neni Moernaeni, meraih penghargaan Best Sustainable Ecology Innovation pada The Indonesia Smart Nation Awards (ISNA) 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Sabtu (8/11/2025). Penghargaan ini diberikan karena keberhasilannya mengimplementasikan kebijakan hijau dan penguatan lingkungan hingga ke pelosok masyarakat.

    Dalam kepemimpinanya di Bontang, Neni dinilai berhasil dalam mewujudkan berbagai kebijakan yang mendukung keberlangsungan lingkungan. Seperti berinovasi dalam mewujudkan indeks standar pencemaran lingkungan, adanya peringatan banjir, hingga ruang terbuka hijau di wilayah tersebut mencapai 48 persen dari total luas wilayah Bontang.

    Menurut Neni, penghargaan ini tidak lepas dari peran aktif seluruh pihak. Mulai dari kebiasaan masyarakat, industri yang ada di Bontang, hingga pemerintah daerah melalui kebijakan-kebijakan yang dilahirkan.

    “Tentunya kita berkomitmen dalam pelestarian lingkungan, suka tidak suka, mau tidak mau, Kota Bontang sudah ditetapkan sebagai Kota Industri, kita banyak industri besar, tentunya kita tetap komitmen dalam pelestarian lingkungan,”ujar Neni, saat ditemui seusai penghargaan berlangsung.

    Peran aktif perusahaan industri itupun dilakukan oleh pemerintah daerah dalam pelestarian lingkungan. Seperti penanaman pohon, menanam mangrove, pengelolaan sampah, hingga mempertahankan ruang terbuka hijau sampai 48 persen dari luas wilayah di Bontang.

    “Kami juga terus menurunkan emisi gas rumah kaca, bagaiamana kita juga komitmen dalam pengelolaan penanganan sampah. Jadi urus sampah sendiri, dari rumah,”ujarnya.

  • Delapan Ancaman Bencana Intai Wilayah Bojonegoro, BPBD Lakukan Mitigasi

    Delapan Ancaman Bencana Intai Wilayah Bojonegoro, BPBD Lakukan Mitigasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kabupaten Bojonegoro menghadapi delapan potensi bencana alam yang perlu diwaspadai. Delapan ancaman itu meliputi banjir genangan, banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta kegagalan industri.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebut hampir seluruh kecamatan di wilayah tersebut memiliki potensi bencana dengan karakteristik berbeda. Karena itu, pemetaan kawasan rawan bencana menjadi langkah penting dalam memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat.

    Sekretaris BPBD Bojonegoro, Ginuk Karniati, menjelaskan bahwa pemetaan rawan bencana menjadi dasar utama dalam menentukan prioritas penanganan di lapangan. “Melalui pemetaan ini, kami bisa mengidentifikasi wilayah paling berisiko sekaligus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat,” ujarnya.

    Dari hasil pemetaan, wilayah yang berada di sepanjang Sungai Bengawan Solo seperti Trucuk, Kapas, dan Baureno tergolong zona merah karena rawan banjir tahunan akibat luapan sungai. Sementara kawasan selatan seperti Temayang, Gondang, dan Sekar berpotensi mengalami tanah longsor dan banjir bandang lantaran kondisi geografisnya berupa perbukitan.

    Adapun wilayah barat Bojonegoro, termasuk Tambakrejo dan Ngasem, rentan terhadap angin kencang serta kekeringan saat musim kemarau. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga menjadi ancaman yang kerap muncul pada periode cuaca ekstrem.

    Ginuk menambahkan, BPBD terus melakukan berbagai langkah mitigasi, seperti edukasi kebencanaan, optimalisasi sistem peringatan dini, serta kerja sama lintas sektor bersama pemerintah desa, TNI-Polri, dan relawan.

    “Selain pemetaan, kami juga mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui program Desa Tanggap Bencana (Destana) agar warga lebih siap menghadapi ancaman di wilayah masing-masing,” tambahnya.

    Dengan penguatan mitigasi dan kesiapsiagaan ini, BPBD berharap risiko bencana di Bojonegoro dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga keselamatan dan keamanan warga dapat terus terjaga. [lus/kun]

  • Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 November 2025

    Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit Regional 8 November 2025

    Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Upaya pencarian terhadap korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan keluarga maupun kerabat para korban. 
    Dari 23 warga yang hilang akibat banjir dan longsor di Distrik Dal dan Mebarok, lima orang sudah berhasil ditemukan dan dimakamkan. Sementara 18 lainnya masih dalam pencarian. 
    Komandan Pos Dal Yonif 400/Banteng Riders, Letda Inf Prabdi Susanto, mengatakan bahwa upaya pencarian para korban terkendala medan sulit dan faktor keamanan. Sebab, lokasi pencarian merupakan daerah rawan.
    “Kami berupaya membantu sebisa kami dengan menerbangkan drone dan melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Panpan karena lokasi yang sangat rawan. Tentunya kami juga mengutamakan keselamatan personel dalam melakukan pencarian para korban,” katanya pada Sabtu (8/11/2025).
    Selain medan sulit, Prabdi menyebut bahwa tim SAR gabungan terkendala dengan putusnya akses jalan dari Distrik Mbua menuju Distrik Dal sehingga membuat pasokan logistik terputus.
    “Bencana alam yang terjadi membuat akses jalan putus dan tidak bisa dilewati dari Mbua ke Dal. Akibatnya, dorongan logistik baik sembako maupun pakaian tak bisa dibawa ke Distrik Dal atau ke lokasi warga terdampak bencana,” tuturnya.
    Ia menambahkan bahwa perbaikan jalan dan jembatan sangat mendesak agar bantuan kemanusiaan dan logistik bisa segera menjangkau masyarakat yang terdampak.
    “Harapan kami pemerintah provinsi atau pusat bisa membantu memperbaiki jalan dan jembatan sehingga bisa membuka akses ke lokasi terdsampak bencana,” pintanya.
    Sementara itu, Anggota Majelis Rakyat
    Papua Pegunungan
    (MRPP) Pdt. Eliaser Tabuni, meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Pemerintah Pusat, BNPB hingga TNI dan Polri untuk turut membantu proses pencarian.
    “Kepada pemerintah dan pihak terkait, kami minta bantu cari para korban yang masih hilang. Mereka harus ditemukan dan dimakamkan dengan cara yang layak dan terhormat. Untuk itu, pencarian belum berhenti dan terus dilakukan dengan cara penyisiran dari Distrik Dal hingga ibu kota Kenyam,” ujarnya.
    Disamping itu, Eliaser meminta kepada Pemda
    Nduga
    , Provinsi Papua Pegunungan untuk segera melakukan perbaikan jalan dan jembatan yang rusak sehingga transportasi kembali lancar dan bantuan dapat disalurkan kelokasi bencana.
    “Kalau bisa ada alat berat yang diturunkan untuk membuat jalan dan jembatan darurat. Dengan begitu maka bantuan sembako yang sudah ada di Wamena, Mbua dan Kenyam dapat disalurkan kepada keluarga korban dan masyarakat terdampak,” pintanya.
    Atas nama masyarakat Nduga, Eliaser juga meminta agar bencana ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh elemen bangsa. Semua harus bersatu dan mendukung agar proses pencarian korban dapat dipercepat dan kehidupan masyarakat bisa segera pulih.
    “Kami tidak ingin dilupakan. Kami bagian dari Indonesia dan kami percaya negara hadir untuk kami,” tutup Eliaser.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Cara RI Dorong Bisnis & Tarik Investasi Wisata Ramah Lingkungan

    Video: Cara RI Dorong Bisnis & Tarik Investasi Wisata Ramah Lingkungan

    Jakarta, CNBC Indonesia- Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo mengkapkan sejumla antisipasi dan mitigasi risiko yang dilakukan pemerintah RI dalam menghadapi dampak perubahan iklim ke sektor pariwisata.

    Sebagai negara yang banyak mengandalkan wisata budaya dan alam, perubahan iklim hingga cuaca ekstrem dapat mengganggu perjalanan maupun berbagai atraksi wisata di Tanah Air. Oleh karena itu Kemenparekraf bersama K/L, pemda hingga pelaku usaha memperkuat koordinasi terkait potensi ancaman dan antisipasi banjir, hujan maupun gelombang laut dan longsor di kawasan wisata.

    Di sisi lain, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya mengatasi persoalan perubahan iklim melalui upaya mendorong pariwisata berkelanjutan. Diantaranya mengembangkan produk-produk ramah lingkungan di bisnis wisata, mendorong ecowisata melalui desa wisata hingga penetapan standar usaha pariwisata dan sertifikasi hijau.

    Selain itu pemerintah mendorong peluang investasi pariwisata berkelanjutan guna memajukan Wisata Berkelanjutan dan penerapan prinsip ESG (Environment, social, Governance)

    Seperti apa strategi pemerintah mengembangkan pariwisata berkelanjutan? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 07/11/2025)

  • iPhone 17 Pro Max Masih Berfungsi Setelah Tersapu Banjir dan Terendam Lumpur

    iPhone 17 Pro Max Masih Berfungsi Setelah Tersapu Banjir dan Terendam Lumpur

    Jakarta

    Topan Kalmaegi memporak-porandakan Filipina beberapa hari yang lalu hingga memakan puluhan korban jiwa. Di tengah kehancuran tersebut, seorang pengguna Reddit membagikan kisah luar biasa tentang ia dan iPhone miliknya yang berhasil selamat setelah tersapu banjir.

    Dalam postingan di subreddit r/iphone, pengguna dengan username bricksandcanvas menjelaskan rumahnya yang berlokasi di Kota Mandaue, Cebu hancur setelah dihantam banjir bandang akibat Topan Kalmaegi.

    Pengguna Reddit itu mengatakan ia sempat terbawa arus banjir selama 15 menit, namun akhirnya berhasil menyelamatkan diri. Saat ia jatuh ke dalam air, iPhone miliknya ikut jatuh dan hanyut terbawa banjir.

    Ketika banjirnya sudah surut, pengguna Reddit itu menunggu sampai kondisinya sudah cukup untuk mencari iPhone-nya yang tersapu banjir. Tiga hari kemudian, iPhone itu ditemukan terendam lumpur dan dalam keadaan sangat kotor.

    Setelah ditemukan, iPhone itu langsung dibersihkan dan ia mencoba mengisi dayanya. Tidak disangka, ponsel itu masih berfungsi dan tidak mengalami masalah apapun, seperti dikutip dari Android Authority, Sabtu (8/11/2025).

    Dalam balasan di thread-nya, pengguna Reddit itu mengatakan ponselnya adalah iPhone 17 Pro Max yang dilindungi case CARE by PanzerGlass Samba Vanilla. Foto yang diunggah bricksandcanvas menunjukkan layar iPhone miliknya yang masih mulus dan tidak tergores.

    iPhone 17 Pro Max sendiri memiliki rating IP68 yang artinya ponsel ini dirancang untuk bertahan di bawah air hingga 30 menit dengan kedalaman hingga 1,5 meter. Bukan berarti ponsel akan mati setelah melewati batas tersebut, batasan itu hanya mengacu pada tingkat pengujian yang dilakukan oleh vendor.

    Kisah ini semakin membuktikan betapa tangguhnya ponsel modern. iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max menggunakan rangka aluminium alloy, sementara layarnya dilindungi Ceramic Shield 2 yang menawarkan ketahanan gores tiga kali lebih baik.

    Cerita ini juga menambah daftar panjang kasus ponsel-ponsel yang masih aktif setelah melewati kondisi ekstrem. Beberapa bulan yang lalu, Pixel 8 ditemukan masih berfungsi setelah empat hari direndam di bak mandi air panas, dan ponsel Samsung Galaxy bertahan selama lima jam terperangkat di bawah es Arktik.

    (vmp/vmp)

  • Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah di Pesisir Bandar Lampung, Warga Tiga Malam Tak Tidur

    Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah di Pesisir Bandar Lampung, Warga Tiga Malam Tak Tidur

    Liputan6.com, Jakarta- Ratusan rumah warga di pesisir Kota Bandar Lampung kembali dikepung banjir rob sejak tiga hari terakhir. Air laut yang terus naik sejak Rabu malam (6/11/2025) membuat kawasan permukiman di sepanjang garis pantai nyaris tak pernah kering.

    Genangan laut pasang merambah sejumlah titik di kawasan Pasar Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras. Air juga meluber hingga pemukiman di Teluk Betung Selatan dan Teluk Betung Timur, membuat warga kelimpungan menghadapi banjir harian yang datang tanpa ampun.

    Ketinggian air mencapai sekitar 20 sentimeter dan merangsek masuk ke rumah-rumah saat puncak pasang. Lantai ruang tamu hingga dapur warga terendam, meninggalkan jejak lumpur dan sampah yang terbawa arus.

    Wandi, warga Gudang Lelang, mengaku banjir rob kali ini merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Tiga malam berturut-turut dia dan tetangganya berjaga, khawatir air kembali meninggi.

    “Air naik dari sore sampai malam. Sudah tiga hari begini. Sampah banyak banget kebawa arus, rumah jadi kotor semua,” ujarnya, Jumat (8/11/2025).

    Meski banjir rob bukan hal baru bagi warga pesisir, Wandi mengatakan kondisi tahun ini lebih parah dari biasanya.

    “Biasanya cuma sampai jalan, tapi sekarang air masuk sampai ruang tamu. Kami cuma bisa pasrah sambil bersih-bersih setelah surut,” keluhnya.

  • Dampak Banjir Lahar Gunung Semeru, 30 Hektar Lahan Pertanian di Lumajang Tertutup Material Vulkanik

    Dampak Banjir Lahar Gunung Semeru, 30 Hektar Lahan Pertanian di Lumajang Tertutup Material Vulkanik

    Lumajang (beritajatim.com) – Total ada sekitar 30 hektar lahan pertanian warga di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang terdampak banjir lahar Gunung Semeru.

    Sebelumnya, banjir lahar Gunung Semeru melanda daerah aliran sungai (DAS) Regoyo di Desa Gondoruso pada, Rabu (5/11/2025).

    Bencana ini menyebabkan tanggul penahan sungai sepanjang 150 meter jebol dihantam derasnya banjir lahar yang membawa material vulkanik dari Gunung Semeru.

    Peristiwa ini membuat aliran lahar meluap hingga sempat menutup akses penghubung dua kecamatan dan mengisolasi warga di tiga dusun.

    Tidak hanya itu, tercatat ada sebanyak 30 hektar lahan petani setempat yang saat ini rusak karena tertutup material pasca-banjir.

    Kondisi lahan terdampak sangat memprihatinkan, pasir yang dibawa banjir menutup keseluruhan lahan warga.

    Budi, salah satu warga yang lahannya terdampak mengatakan, banyak tanaman pertanian seperti palawija bahkan padi tidak dapat diselamatkan. Bahkan, banjir juga menyapu habis satu petak lahan miliknya yang ditanami kacang.

    “Banyak yang rusak, ini punya saya satu petak di tanami kacang juga sudah disapu habis sama banjir,” terang Budi saat dijumpai di kawasan banjir Desa Gondoruso, Sabtu (8/11/2025).

    Menurutnya, dampak banjir bisa menjangkau lahan warga akibat tanggul penahan yang sudah jebol.

    Kondisi ini membuat lahan terdampak tidak bisa kembali digarap dan ditanami sampai tanggul selesai diperbaiki.

    “Ya semoga tanggulnya cepat diperbaiki, inikan lahannya juga belum bisa digarap lagi karena takut ada banjir susulan,” tambah Budi.

    Sementara itu, Pengawas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nur Affandi menjelaskan, saat ini proses penanganan pasca-banjir dilakukan dengan menormalisasi sungai agar aliran lahar kembali ke jalurnya.

    Selain itu, pembuatan tanggul darurat sepanjang 150 meter juga akan ditargetkan bisa selesai dalam pengerjaan tujuh hari kedepan.

    “Fokus utama sekarang membangun tanggul darurat dan normalisasi sungai agar aliran lahar kembali ke jalurnya,” ungkap Nur Affandi. (has/ted)

  • Wapres minta proyek Bendungan Jragung dikawal untuk ketahanan pangan

    Wapres minta proyek Bendungan Jragung dikawal untuk ketahanan pangan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan lembaga terkait agar penyelesaian proyek Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dikawal untuk ketahanan pangan dan energi di wilayah sekitar.

    Hal itu disampaikan Wapres Gibran usai meninjau progres Bendungan Jragung yang kini sudah rampung 89,3 persen di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat

    “Hari ini kita di Bendungan Jragung, Kabupaten Semarang progresnya sudah 89 persen. Tahun depan udah jadi. Ini saya mohon agar tetap dikawal dari kementerian terkait, dari balai terkait, dari kepala daerah, karena ini sangat penting sekali untuk ketahanan pangan, energi dan reduksi banjir,” kata Gibran melalui rekaman suara yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Gibran menjelaskan bahwa penyelesaian meminimalkan banjir, terutama di Semarang menjadi perhatiannya.

    Sebelum meninjau Bendungan Jragung, pada pekan sebelumnya Gibran juga turut melihat progres pembangunan kolam retensi Terboyo di Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang merupakan bagian dari proyek Giant Sea Wall.

    Gibran menilai progresnya sudah cukup baik, walaupun pengaktifan mesin pompa masih harus diperhatikan.

    “Minggu lalu kita ke Semarang Kota, kita cek progres dari pembangunan kolam retensi ‘Giant Sea Wall dan mengecek pengaktifan beberapa mesin pompa karena kemarin cukup parah, tapi kita lihat progresnya cukup baik,” kata Gibran.

    Adapun menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana (BBWS PJ) Sudarto, pembangunan Bendungan Jragung diperkirakan rampung pada November 2026.

    Proyek dengan anggaran Rp3,09 triliun itu dapat menampung sekitar 90 juta meter kubik air dengan luas 52 hektare.

    “Manfaatnya adalah satu untuk mendukung ketahanan pangan, yaitu mengairi irigasi seluas 4.500 hektare, dan menambah luas tanam kurang lebih 475 hektare,” kata Sudarto.

    Sementara untuk ketahanan air, Bendungan Jragung dapat menyediakan air baku untuk tiga kota/kabupaten, yakni Semarang, Demak dan Grobogan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3 Pemuda Lumajang Nekat Mandi Saat Banjir Lahar Semeru Minta Maaf

    3 Pemuda Lumajang Nekat Mandi Saat Banjir Lahar Semeru Minta Maaf

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi tiga pemuda di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang nekat mandi di aliran banjir lahar hujan Gunung Semeru viral di media sosial.

    Tiga pemuda ini terekam nekat bermain di aliran sungai Regoyo yang sedang diterjang banjir lahar Gunung Semeru. Padahal, saat kejadian arus sungai sangat deras disertai material vulkanik Gunung Semeru.

    Dalam rekaman video terlihat ketiga pemuda ini bermain-main di tepi sungai dengan berpegangan pada kawat bronjong yang menjadi penagan lahar Gunung Semeru.

    Tindakan pemuda nekat ini menuai banyak kecamatan dari warganet karena dinilai sangat berbahaya.

    Atas tindakan ini, ketiga pemuda yang diketahui berinisial DN (19), MAS (16), dan YT (20) berakhir harus meminta maaf.

    Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan, Kapolres Lumajang, pihaknya telah menerima laporan atas aksi pemuda yang ada dalam video viral tersebut.

    Selain itu, ketiga pemuda juga telah dipanggil untuk diberi teguran dan melakukan permohonan maaf atas aksi berbahayanya.

    “Ini sudah mendapat laporan. Yang bersangkutan sudah diberi imbauan, dan mereka sudah menyampaikan permintaan maaf,” terang Alex, Sabtu (8/11/2025).

    Menurutnya, pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mendekati kawasan aliran sungai saat terjadi banjir lahar.

    Sebab, arus banjir lahar dari Gunung Semeru selalu datang dengan membawa material berat yang bisa menyeret apapun.

    Hal ini, dinilai sangat berbahaya dan harus diwaspadai masyarakat dengan menjaga jarak rekomendasi aman dari perluasan dampak lahar Gunung Semeru.

    “Kami mengimbau agar warga menjaga jarak dan waspada saat terjadi banjir lahar. Selalu patuhi imbauan serta peringatan dini dari petugas. Jangan sekali-kali berenang saat banjir lahar terjadi,” ungkap Alex.

    Sebelumnya, banjir lahar melanda sejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu langsung dengan Gunung Semeru.

    Peristiwa ini menyebabkan kerusakan tanggul sepanjang 150 meter di Desa Jugosari, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

    Atas dampak bencana ini, masyarakat diimbau untuk terus waspada dengan potensi bencana susulan. (has/ted)

  • Roy Suryo Dkk Banjir Dukungan Usai Ditetapkan Tersangka

    Roy Suryo Dkk Banjir Dukungan Usai Ditetapkan Tersangka

    GELORA.CO -Polda Metro Jaya menetapkan delapan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana fitnah terkait tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Kedelapan tersangka tersebut adalah pengacara Eggi Sudjana (ES); Kurnia Tri Rohyani (KTR); M. Rizal Fadillah (MRF); Rustam Effendi (RE); dan Damai Hari Lubis (DHL); Roy Suryo (RS); Dokter Tifauziah Tyassuma alias dr Tifa (TT); dan ahli digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar (RHS).

    Terkait itu, mantan Menpora Roy Suryo mengaku santai menghadapi status barunya sebagai tersangka

    “Status tersangka itu bagian dari proses hukum. Saya hormati, dan saya sikapi dengan senyum,” kata Roy di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 7 November 2025.

     

    Alhasil Roy Suryo dkk pun langsung mendapat dukungan dari netizen. Mereka dianggap sebagai pejuang kebenaran.

    Dilansir dari akun Instagram RMOL, Sabtu, 8 November 2025, banyak netizen yang menyemangati Roy Suryo dkk. Sebaliknya, netizen pun turut menghujat Polri beserta Jokowi.

    “INGAT KAPOLRI ADALAH ORANG TITIPAN JOKOWI,” tulis pemilik akun @nezaplus.

    “Rakyat bersama RRT cs,” timpal akun @azisgiman.

    “Orang waras pasti mendukung roy suryo,” ungkap akun @herrya792.

    “Hidup Roy Suryo,” timpal akun @ilmanwahyudii4.

    “Tetap semangat bung Roysuryo,” tandas akun @iwan_dhen.

    Hingga berita ini diturunkan, postingan itu memiliki 489 likes dan 105 komentar yang mayoritas memberikan dukungan.