Topik: Banjir

  • Upaya cegah banjir, warga Cakung Barat usulkan pembangunan embung

    Upaya cegah banjir, warga Cakung Barat usulkan pembangunan embung

    Jakarta (ANTARA) – Warga Jalan Pool PPD RT 02/RW 07, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, meminta pemerintah segera merealisasikan pembangunan embung atau waduk kecil sebagai langkah antisipasi banjir di kawasan mereka.

    “Meskipun dalam beberapa tahun terakhir genangan sudah berkurang, warga menilai keberadaan embung tetap penting sebagai pengendali tata air di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut,” kata salah satu warga Cakung Barat Jainal di Jakarta, Selasa.

    Warga yang bekerja di bengkel sekitar lokasi itu mengatakan, selama tiga tahun terakhir wilayahnya memang sudah tidak lagi dilanda banjir besar.

    Namun, Jainal menilai muncul persoalan baru berupa debu tebal dan lalu lintas truk berat yang melintas setiap hari.

    “Kalau banjir sih sudah tidak ada, sudah berkurang banyak. Tapi sekarang debu yang parah banget, bikin sesak. Dulu kendaraan belum banyak, sekarang truk lalu-lalang terus, ditambah orang suka buang puing di pinggir jalan,” jelas Jainal.

    Menurut Jainal, meski saluran air dan drainase sudah diperbaiki sejak adanya rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional, warga tetap berharap agar embung dibangun untuk memastikan kawasan tetap aman dari risiko banjir musiman.

    “Kalau mau dibangun waduk atau embung, saya setuju banget. Cuma harus lihat juga lahannya. Di sini kan tanahnya sudah padat, tapi kalau bisa direalisasikan, bagus banget buat warga,” ucap Jainal.

    Warga berharap, Pemerintah Kota Jakarta Timur dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta segera menindaklanjuti aspirasi ini melalui survei lapangan dan penetapan lokasi embung.

    Mereka juga meminta pengawasan terhadap aktivitas pembuangan puing liar serta lalu lintas truk berat di sepanjang jalan yang menimbulkan debu tebal.

    Meskipun kondisi lingkungan sudah lebih baik dibanding beberapa tahun lalu, warga menegaskan pembangunan embung tetap menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga kestabilan tata air.

    Terutama menghadapi musim penghujan dan peningkatan pembangunan di wilayah Cakung Barat.

    “Kalau bisa pemerintah cepat realisasikan embung. Sekarang sih aman, tapi siapa tahu nanti banjir balik lagi kalau pembangunan makin banyak,” kata Jainal.

    Sementara itu, warga lama yang memiliki warung nasi di kawasan tersebut Nuraini (61) menilai pembangunan embung lebih mendesak dibanding proyek rumah sakit.

    “Kalau bisa, embung dulu deh dibangun biar tidak banjir. Rumah sakit nanti aja. Soalnya kalau banjir datang, semua kena dampaknya,” ucap Nuraini.

    Menurut Nuraini, proyek konstruksi besar yang tengah berjalan di sekitar wilayah Cakung Barat berpotensi mengubah aliran air dan mengurangi daya resap tanah, sehingga embung menjadi solusi penting untuk pengendalian air hujan.

    Bahkan beberapa petugas PPSU Kelurahan Cakung Barat juga membenarkan bahwa pembahasan soal pembangunan embung telah menjadi agenda di tingkat kelurahan.

    “Sekarang pembangunan makin banyak, air hujan kan butuh tempat resapan. Kalau tidak, nanti balik lagi banjir seperti dulu,” ucap Nuraini.

    Hal senada disampaikan oleh Ketua RT 02/RW 07, Ahmad Nur atau yang akrab disapa RT Enung.

    Enung menjelaskan, saat ini wilayahnya memang sudah terbebas dari banjir, namun pembangunan embung tetap masuk dalam rencana tata ruang bersama proyek pelebaran jalan dan pembangunan Rumah Sakit Internasional.

    “Dulu sempat ada rapat di kelurahan, pembahasan soal akses ke rumah sakit dan rencana embung. Jadi nanti jalur kendaraan akan diatur ulang supaya enggak padat. Pelebaran jalan juga sudah masuk rencana,” jelas Enung.

    Menurut Enung, pekerjaan penguatan turap kali di RT 09 juga merupakan bagian dari upaya besar penataan kawasan agar lebih tertata dan tahan terhadap potensi banjir di masa depan.

    “Kalau dari petanya sih nanti bagus. Ada turap, ada embung, ada pelebaran jalan juga. Cuma memang sekarang warga paling mengeluh soal debu karena banyak truk dan proyek,” ujar Enung.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rugi Gagal Panen akibat Krisis Iklim, Puluhan Petambak Garam di Jateng Dapat Bantuan Geomembran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 November 2025

    Rugi Gagal Panen akibat Krisis Iklim, Puluhan Petambak Garam di Jateng Dapat Bantuan Geomembran Regional 11 November 2025

    Rugi Gagal Panen akibat Krisis Iklim, Puluhan Petambak Garam di Jateng Dapat Bantuan Geomembran
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Terjadinya krisis iklim menyebabkan ketidakpastian cuaca yang membuat para petambak garam di Jawa Tengah merugi karena kerap gagal panen.
    Untuk menjawab keresahan mereka, Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah menyumbang
    geomembran
    untuk meningkatkan produksi garam dan mempercepat masa panen.
    Bantuan diberikan kepada empat kelompok
    petambak garam
    di Demak, Rembang, Jepara dan Pati sebagai sarana dan prasarana pendukung untuk mendukung swasembada garam dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
    Salah satunya Hambali, petambak garam dari Kecamatan Kedung, Jepara mengaku kerap gagal panen garam saat tiba-tiba turun hujan di musim kemarau.
    Mestinya kegagalan dapat dicegah bila garam dijemur menggunakan geomembran, namun biayanya yang mahal tak bisa dibeli oleh semua petambak garam.
    Alhasil para petambak bergulat dengan alat produksi yang rusak dan harga jual yang rendah.
    “Sebelum ada bantuan, geomembran kami banyak yang rusak. Sekarang hasilnya lebih bagus dan lebih cepat panen. Dari biasanya 7–10 hari kalau enggak pakai alas geomembran, kini cukup 5 hari, lumayan untuk antisipasi banjir,” ujar Hambali usai menerima hibah di Central Java Fish market ke-4 di Halaman Kantor Gubernur
    Jateng
    , Selasa (11/11/2025).

    Kelompok Hambali yang beranggotakan 21 orang menerima 21 rol geomembrane.
    Setiap rol senilai sekitar Rp 7 juta untuk menggarap total lahan 25 hektare. Alat baru ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas agar setiap hektarenya bisa menghasilkan 100 ton garam per musim atau satu tahun.
    Selain itu, Hambali mengungkap tantangan lainnya bahwa garam mereka masih dijual dalam bentuk kasar atau krosok dengan harga hanya Rp200 per kilogram. Tanpa fasilitas washing plant untuk mencuci dan memurnikan garam, nilai jual garam sulit meningkat.
    “Kalau ada washing plant, harga bisa sampai Rp4.000 per kilo. Kami berharap pemerintah bisa bantu bangun fasilitas itu di Jepara,” tambahnya.
    Hambali dan petambak garam lainnya, berharap akan harga yang lebih adil, alat produksi yang layak, dan sistem distribusi yang berpihak pada mereka.
    “Kalau bisa, bantuan jangan berhenti di geomembran. Kami butuh alat pengolahan agar garam kami punya nilai lebih,” lanjutnya.
    Kepala BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menekankan bahwa diversifikasi pangan bukan hanya soal substitusi, tapi juga soal memperkuat ekosistem produksi lokal.
    “Kami mendukung swasembada garam dari hulu ke hilir, termasuk bantuan geomembran dan sertifikasi kompetensi petani. Ini bagian dari strategi menjaga inflasi tetap rendah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tutur Rahmat.
    Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki daya ungkit ekonomi tinggi. Pada triwulan III-2025, sektor ini menyumbang 12,88 persen terhadap PDRB Jawa Tengah, dengan ekspor produk kelautan dan perikanan mencapai Rp5,76 triliun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bukan Malaysia, Tetangga RI Mendadak Kebanjiran Uang Rp 51 Triliun

    Bukan Malaysia, Tetangga RI Mendadak Kebanjiran Uang Rp 51 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Thailand tengah menjadi magnet investasi pusat data di Asia Tenggara. Badan Investasi Thailand (Board of Investment/BOI) mengumumkan persetujuan empat proyek pusat data dengan nilai investasi mencapai US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 51 triliun.

    Investasi ini termasuk pembangunan pusat data berkapasitas 84 megawatt senilai 26,7 miliar baht oleh DAMAC Digital dari Dubai.

    Selain itu, ada proyek hyperscale data centre dengan beban TI sebesar 200 MW dari investor lokal senilai 54,9 miliar baht.

    BOI juga menyetujui serangkaian langkah untuk mempercepat proyek senilai US$ 9,2 miliar yang sempat tertunda.

    Inisiatif ini diluncurkan bulan lalu dan mencakup pemberian enam lisensi untuk memangkas hambatan terkait ketersediaan listrik, akses lahan industri, hingga pengurusan visa dan izin kerja.

    “Langkah ini akan memperkuat kepercayaan investor terhadap kerangka investasi Thailand dan berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja serta pengembangan ekonomi yang lebih luas,” kata Kepala BOI, Narit Therdsteerasukdi, dikutip dari Reuters, Selasa (11/11/2025).

    Sebelumnya dikabarkan bahwa Malaysia disebut-sebut jadi salah satu raja pusat data dunia baru.

    Malaysia diketahui jadi salah satu pilihan investasi raksasa teknologi dunia. Dari Microsoft, Amazon dan Alphabet yang merupakan induk perusahaan Google, begitu juga sejumlah perusahaan besar asal China yakni Tencent, Huawei, dan Alibaba.

    Para investor nampaknya tertarik dengan berbagai fasilitas yang ditawari Malaysia. Misalnya harga tanah, listrik yang jauh lebih murah, serta potensi permintaan AI dari lokal.

    Hingga Desember 2024 lalu, Reuters mencatat 12 pusat data dan operasional berada di Johor Malaysia. Total kapasitasnya mencapai 369,9 mW.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hujan Guyur Sidoarjo hingga Jalan Raya Terendam, Golkar Sindir Pemkab Soal Janji Penanganan Banjir

    Hujan Guyur Sidoarjo hingga Jalan Raya Terendam, Golkar Sindir Pemkab Soal Janji Penanganan Banjir

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sidoarjo pada Senin (10/11/2025) kembali menimbulkan genangan di sejumlah titik. Salah satu lokasi terparah terjadi di kawasan Jalan Raya Pahlawan, tepatnya di sekitar Lippo Mall Sidoarjo. Air setinggi lutut orang dewasa menggenangi badan jalan, membuat arus lalu lintas tersendat parah.

    Sejumlah pengendara sepeda motor tampak terjebak dan terpaksa menuntun kendaraannya melewati genangan. Beberapa mobil bahkan mogok di tengah jalan, menyebabkan antrean panjang dari arah Bundaran Taman Pinang hingga depan mal.

    “Kalau hujan lebih dari satu jam, pasti banjir. Saluran air di sini kayaknya sudah nggak mampu menampung debit air,” ujar Catur, salah seorang pengendara yang terjebak genangan.

    Kondisi ini kembali memunculkan sorotan terhadap penanganan banjir di Sidoarjo yang dinilai belum menunjukkan langkah strategis yang nyata. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sidoarjo, Adam Rusydi, menilai Pemerintah Kabupaten seharusnya sudah memiliki rencana induk atau master plan penanggulangan banjir sebagaimana dijanjikan saat kampanye Pilkada lalu.

    “Janji adalah utang. Dulu saat kampanye, pasangan Subandi–Mimik menyampaikan bahwa mereka telah menyiapkan master plan dan grand design penanggulangan banjir. Tapi sampai RAPBD 2026, saya tidak melihat rencana itu muncul,” kata Adam Rusydi.

    Ia menegaskan, Fraksi Partai Golkar dalam Pandangan Umum (PU) di rapat paripurna beberapa waktu lalu juga telah menyoroti persoalan banjir ini. Fraksi Golkar meminta Pemkab Sidoarjo segera menyusun grand design penanganan banjir terpadu dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Brantas, serta menerapkan skema Insentif Kinerja Ekologi (IKE) sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 14 Tahun 2025.

    “Masalah banjir memang tidak bisa diselesaikan dalam sekejap. Tapi kalau master plan itu dibuat dan dijalankan secara serius, langkah penanganan bisa dilakukan bertahap dan terukur,” ujarnya.

    Sebagai Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, Adam menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk mencari solusi bersama. “Masalah banjir ini tidak bisa diselesaikan Pemkab Sidoarjo sendirian. Harus ada gotong royong dengan semua pihak. Tapi kuncinya, master plan-nya harus segera dibuat,” tegasnya.

    Banjir di bawah tol depan Lippo Plasa Sidoarjo Senin (10/11/2025).

    Adam menilai, Sidoarjo sebagai kota delta yang diapit banyak sungai semestinya memiliki perencanaan pembangunan yang matang. Tanpa perencanaan strategis, pembangunan hanya akan menghasilkan proyek-proyek sporadis yang manfaatnya tidak bertahan lama.

    “Kalau pembangunan dilakukan tanpa arah yang jelas, hasilnya hanya sementara. Penanggulangan banjir ini seharusnya jadi prioritas utama, bukan sekadar janji politik,” katanya.

    Politikus Golkar yang juga pernah menjadi Ketua Tim Pemenangan pasangan Subandi–Mimik itu mengingatkan, banjir merupakan persoalan klasik yang muncul setiap tahun. Tanpa grand design yang terintegrasi—mulai dari tata kelola drainase, sistem pompa, hingga normalisasi sungai—masalah ini akan terus berulang.

    “Banjir seperti ini seharusnya tidak terjadi di pusat kota. Ini menunjukkan sistem pengelolaan air kita belum memadai,” tambahnya.

    Ia menegaskan, ke depan Pemkab Sidoarjo harus segera menyusun master plan penanggulangan banjir dengan melibatkan tenaga ahli, masyarakat, dan dukungan anggaran yang memadai agar solusi yang diambil bersifat jangka panjang.

    “Kalau Pemkab sungguh-sungguh, persoalan ini bisa diselesaikan secara bertahap. Tapi kalau hanya tambal sulam setiap musim hujan, hasilnya akan begini lagi tiap tahun,” ujarnya.

    Adam menutup dengan menegaskan peran Partai Golkar dalam mengawal kinerja kepala daerah yang diusungnya.

    “Golkar Sidoarjo sebagai partai pengusung tidak hanya bertugas memenangkan Pilkada, tapi juga bertanggung jawab secara moral dan politik atas kinerja kepala daerah yang kita usung. Termasuk mengingatkan bupati dan wakil bupati terkait janji program prioritas yang ada dalam visi misi mereka,” pungkasnya. [isa/ian]

  • Kemensos Kirim Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Nduga

    Kemensos Kirim Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Nduga

    Jakarta

    Kementerian Sosial RI (Kemensos) bergerak membantu para korban banjir dan longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Bantuan disalurkan melalui Balai Besar Pendidikan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, Papua.

    “Kementerian Sosial mengirimkan bantuan logistik kedaruratan melalui Gudang BBPPKS Papua yang selanjutnya didistribusikan kepada warga yang terdampak,” kata Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).

    Longsor dan banjir di dua distrik tersebut terjadi pada Sabtu (1/11) pukul 16.00 WIT, mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 13 orang hilang. Peristiwa ini disebabkan hujan ekstrem dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Bantuan logistik sudah didistribusikan ke Distrik Dal pada Minggu (9/11) dan Senin (10/11). Bantuan yang diberikan terdiri dari makanan siap saji sebanyak 500 paket; makanan anak 504 paket; tenda gulung 200 lembar; selimut dan kasur masing-masing 100 lembar; family kit 100 paket; sandang dewasa 300 paket; serta sandang bayi 200 paket.

    Bantuan penanganan bencana alam untuk korban di Distrik Mebarok rencananya didistribusikan pada 11-14 November 2025 dengan menyesuaikan keadaan.

    Sementara itu, dari Distrik Kuyawage ke Distrik Mebarok butuh Waktu 2-3 hari dengan berjalan kaki. Kemudian, cuaca yang tidak bisa diprediksi, serta jaringan telepon seluler maupun internet yang terbatas menjadi hambatan lainnya dalam proses pendistribusian bantuan.

    Selain bantuan logistik, Kemensos juga menyiapkan bantuan kedaruratan melalui belanja langsung di lokasi yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor.

    Jenis bantuan belanja langsung untuk Distrik Dal terdiri dari, beras 500 kg; mie instan 2.500 bungkus, minyak goreng (1 liter) 500 botol, gula 50 kg, kopi bubuk dan garam dapur masing-masing sebanyak 50 bungkus, serta biskuit 500 bungkus.

    Kemudian barang bantuan belanja langsung untuk Distrik Mebarok berupa beras 500 kg, mie instan 2.500 bungkus, minyak goreng (1 liter) 500 botol, gula 50 kg, kopi bubuk dan garam dapur masing-masing sebanyak 50 bungkus, biskuit 500 bungkus, sandang dewasa 100 pasang, pakaian anak 100 stel, serta tenda gulung 30 lembar.

    Berdasarkan data sementara yang dihimpun, total ada 530 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana ini. Dari jumlah tersebut, 350 KK di antaranya berada di Distrik Dal, dan 180 KK lainnya di Distrik Mebarok.

    Akibat banjir dan longsor ini diperkirakan 23 orang dari dua distrik meninggal dunia. Dengan rincian 15 orang di Distrik Dal dan delapan orang korban di Distrik Mebarok.

    Dari total 15 korban banjir yang meninggal dunia di Distrik Dal, sembilan di antaranya telah ditemukan dan sedang dalam proses identifikasi untuk mengetahui identitas korban. Sedangkan enam korban lainnya masih proses pencarian.

    Sementara itu, dari delapan korban jiwa di Distrik Mebarok, baru satu korban yang ditemukan pada hari kejadian. Tujuh korban lainnya masih dalam proses pencarian karena tertimbun longsor.

    Asesmen dan pendataan korban terdampak sampai saat ini masih dilakukan dan terus berkembang.

    (akd/ega)

  • Buang Sampah di Saluran Air Surabaya Denda Rp50 Juta atau Dipenjara

    Buang Sampah di Saluran Air Surabaya Denda Rp50 Juta atau Dipenjara

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menindak tegas warga yang membuang sampah padat di saluran air dengan sanksi berat, yakni hukuman penjara maksimal enam bulan atau denda hingga Rp50 juta.

    Tindakan ini diambil karena membuang sampah padat di saluran air tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga sangat rentan mengakibatkan banjir; akibat sumbatan yang menyebabkan air meluap.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan bahwa sanksi tersebut diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan.

    “Pelanggaran ini, termasuk dalam kategori tindak pidana ringan (tipiring), memiliki rentang denda mulai dari Rp75 ribu hingga Rp50 juta atau hukuman kurungan maksimal 6 bulan,” kata Dedik Irianto, Selasa (11/11/2025).

    Dedik menegaskan bahwa penegakan aturan dilakukan oleh Tim Yustisi DLH bekerja sama dengan kepolisian, dan identitas pelanggar akan tercatat secara progresif dalam sistem aplikasi DLH.

    “Kalau yang bersangkutan sudah kedua kalinya (melanggar), tentu kita tingkatkan lagi sanksinya, tergantung juga besaran (volume) sampah yang dibuang,” tegasnya.

    Ia mengakui bahwa hingga kini masih banyak laporan warga kerap membuang sampah ke aliran sungai atau saluran, terutama saat musim hujan dengan alasan memanfaatkan derasnya aliran.

    “Masih ada beberapa masyarakat ketika hujan deras, aliran sungainya kencang, sekalian buang sampah. Ada yang masih seperti itu,” ujarnya.

    Untuk mengantisipasi dan mencegah warga membuang sampah sembarangan, Pemkot telah menyiapkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang memiliki fasilitas bulky waste untuk menampung sampah berukuran besar.

    “Kami menyiapkan TPS-TPS yang memiliki space cukup untuk bulky waste. Terutama TPS yang diangkut oleh compactor (alat berat),” tutupnya. (rma/but)

  • BMKG Imbau Waspada Banjir Rob Pesisir Utara Jatim, 13-15 November 2025

    BMKG Imbau Waspada Banjir Rob Pesisir Utara Jatim, 13-15 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengingatkan potensi terjadinya banjir rob untuk wilayah pesisir Jawa Timur berlangsung pada 13-15 November 2025.

    Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, mengatakan potensi banjir rob berpotensi melanda wilayah pesisir Jawa Timur, terutama pesisir bagian utara.

    “Hampir di seluruh wilayah pesisir Jawa Timur terutama bagian utara, mulai dari Tuban-Gresik, Surabaya, Sidoarjo-Pasuruan,” kata Ady, Selasa (11/11/2025).

    Menurut Ady, saat pasng maksimum ketinggian permukaan air laut dapat mencapai 130 cm. Hal tersebut dapat memicu genangan di daratan hingga ketinggian 30 cm, yang berlangsung mulai pukul 19.00-22.00 WIB.

    “Potensi kejadian banjir rob yakni saat malam hari,” urainya.

    BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk waspada dan mempersiapkan diri untuk mitigasi. Mengingat ketinggian banjir rob bisa bertambah signifikan jika terjadi bersamaan dengan hujan.

    “Ketinggian genangan ini juga akan bertambah jika dibarengi dengan kondisi hujan,” tutur Ady.

    Selain itu, genangan rob yang terjadi bisa mengganggu aktivitas seperti transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

    “Hindari melalui jalan dan wilayah yang tergenang oleh banjir rob karena bersifat korosif atau mudah membuat karat benda-benda yang terbuat dari metal atau logam,” tutupnya. (rma/but)

  • Chery J6T Meluncur, Ini yang Baru

    Chery J6T Meluncur, Ini yang Baru

    Jakarta

    Chery J6T resmi meluncur di Indonesia. Mobil SUV listrik ini diposisikan lebih tinggi dari J6, dengan peningkatan pada aspek, performa, teknologi dan kenyamanan. Apa saja ubahannya?

    Sebagai varian mobil flagship, Chery J6T diciptakan khusus untuk kalangan urban modern yang ingin menyalurkan jiwa petualang mereka di medan tak terduga, baik untuk eksplorasi luar ruang seperti offroad ringan maupun tampil stylish untuk penggunaan sehari-hari di perkotaan.

    Chery J6T hadir sebagai varian terbaru dari SUV listrik berkemampuan offroad yang akan diproduksi secara lokal di Indonesia, menampilkan desain yang gagah, stylish, dan penuh karakter. Desain Fashion Cube Box yang estetik, dipadukan dengan struktur all-aluminium dan kokpit rubik multidimensi yang luas, memberikan identitas unik.

    “Lewat perpaduan antara gaya hidup modern dan semangat kebebasan dalam berpetualang, Chery J6T menjadi wujud nyata komitmen kami dalam menghadirkan kendaraan yang fleksibel, tangguh, dan mampu memberikan nilai lebih bagi konsumen Indonesia yang dinamis. Lebih dari itu, Chery J6T juga bisa menjadi sarana berekspresi bagi para pemiliknya yang menyukai dunia modifikasi dan ingin menonjolkan gaya personal mereka,” ujar Rifkie Setiawan, Head of Brand & Marketing Department PT Chery Sales Indonesia.

    Pada bagian eksterior, peningkatan mulai dari penggunaan ban berukuran 245/55 R19 yang memberikan ground clearance mencapai 225 mm dalam kondisi tanpa beban dan 195 mm saat bermuatan penuh. Hal ini menjadikan Chery J6T semakin siap menghadapi berbagai medan, termasuk lintasan offroad menantang, berlumpur, bahkan banjir tanpa rasa khawatir.

    Chery J6T Foto: Dok. Chery

    Tampilan luar juga hadir segar dan berkarakter berkat desain front bumper terbaru, tambahan foglamp untuk visibilitas lebih baik, cargo box dengan mekanisme soft-opener, desain rear bumper yang diperbarui, serta sentuhan baru pada desain velg dan side body fender menambah kesan tangguh dan modern di setiap sisi kendaraan.

    Karakter petualangan Chery J6T dapat dirasakan dengan penggunaan material aluminium anti-korosi alami selama 30 tahun pada rangka utamanya, memberikan ketahanan luar biasa terhadap berbagai kondisi cuaca dan jalan di Indonesia.

    Rangkanya juga dibuat dengan tingkat kekakuan 30% agar dapat meningkatkan pengendalian, mengurangi guncangan bodi, dan meningkatkan dinamika berkendara secara keseluruhan dan memberi perlindungan maksimal. Sistem suspensi aluminium H-Arm turut meningkatkan stabilitas dan kendali, bahkan saat melintasi medan bergelombang atau tidak rata.

    Sebagai SUV offroad listrik pertama di Indonesia, Chery tawarkan fleksibilitas bagi konsumen melalui dua pilihan sistem penggerak. Chery J6T varian AWD (All-Wheel Drive) memberikan performa optimal untuk medan berat dan kebutuhan akselerasi tinggi, sementara varian RWD (Rear-Wheel Drive) dirancang untuk penggunaan harian di perkotaan dengan efisiensi energi yang lebih baik.

    Penyempurnaan juga dilakukan pada sistem efisiensi daya yang kini memberikan peningkatan terhadap performa dan jarak tempuh. Chery J6T RWD dibekali baterai kapasitas 65,9 kWh yang sanggup menempuh jarak hingga 431 Km, sementara varian IWD menggunakan baterai 69,77 kWh yang bisa menjelajah hingga 436 kilometer dalam kondisi baterai penuh berdasarkan metode pengujian New European Driving Cycle (NEDC).

    Chery J6T Foto: Dok. Chery

    Dibandingkan dengan pendahulunya, Chery J6T kini memiliki dimensi yang lebih besar dengan panjang 4.433 mm, lebar 1.916 mm, dan tinggi 1.741 mm. Ukuran ini membuat SUV listrik e-Cube tersebut memiliki ruang kokpit yang lebih lapang dan nyaman. Interiornya pun dirancang untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas tinggi bagi penggunanya, dengan 36 ruang penyimpanan yang tersebar di berbagai sisi dalam mobil.

    J6T memiliki sistem advance safety yang tetap lengkap dan semakin membantu pengendara untuk menikmati perjalanan dengan adanya Lane Keeping Assist dan Integrated
    Cruise Assist, enam airbag, serta aplikasi baru yang mendukung petualangan dan navigasi (Journey & Navigation).

    Untuk memperkuat kesan premium, bagian interior turut mendapatkan sentuhan baru seperti desain sun visor yang lebih elegan dan juga center box dengan sistem pembuka terpisah, menjadikan pengalaman berkendara bersama Chery J6T semakin modern dan menyenangkan.

    Chery optimis bahwa kehadiran Chery J6T akan menjadi awal dari era baru SUV listrik berkemampuan offroad di Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen yang antusias menantikan kehadirannya, Chery telah membuka pre-book dimana konsumen berkesempatan mendapatkan berbagai keuntungan eksklusif sebelum pengumuman harga resmi pada 21 November 2025 mendatang.

    (lua/din)

  • Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani, memprakirakan potensi cuaca ekstrem besar wilayah Indonesia sepekan ke depan, mulai Senin (10/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025).
    “Berdasarkan analisis
    BMKG
    , potensi hujan sedang hingga lebat pada 10-12 November 2025 berpotensi terjadi di sebagian besar di DKI Jakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara,” jelas Andri dalam keterangan pers, dikutip Selasa (11/11/2025).
    Adapun potensi hujan lebat-sangat lebat dengan status SIAGA berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Aceh, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
    “Untuk potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat,” jelas Andri.
    Pada 13-16 November 2025, potensi hujan dengan kategori lebat–sangat lebat dengan status SIAGA masih akan terjadi di Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
    Potensi hujan sedang-lebat juga berpotensi turun di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, hingga Lampung.
    Kemudian di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
    Potensi angin kencang masih akan terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat.
    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa peningkatan intensitas hujan sepekan ini dipicu oleh aktifnya berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global, regional, hingga lokal.
    “Gabungan dinamika atmosfer tersebut diprediksi meningkatkan potensi cuaca ekstrem dan dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” kata Guswanto.
    Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, serta menjauhi pohon besar dan bangunan yang rapuh.
    “Peningkatan curah hujan diprakirakan berdampak bagi nelayan dan pengguna transportasi laut, sehingga diperlukan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia barat Sumatra–selatan Jawa, Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Arafura,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Quraish Shihab Ingatkan Ketekunan dan Ketulusan Mendalami Ilmu

    Quraish Shihab Ingatkan Ketekunan dan Ketulusan Mendalami Ilmu

    Jakarta

    Di tengah arus informasi dan perkembangan teknologi yang serba cepat, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. mengingatkan bahwa kemajuan zaman seharusnya tidak menjauhkan manusia dari makna sejati ilmu.

    Pesan itu ia sampaikan saat menerima Habibie Prize 2025 bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan di Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H.Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/11).

    Menurut Quraish, kemajuan sains dan digitalisasi tidak boleh membuat generasi muda melupakan nilai dasar dalam menuntut ilmu, yaitu ketekunan dan ketulusan.

    “Sukses dalam segala hal harus dimulai dengan ketekunan belajar. Mau pelajari ilmu, harus tekun. Mau pelajari Al-Qur’an pun harus tekun,” ujarnya.

    Ia menekankan bahwa ilmu dan pengalaman adalah ukuran kemajuan sejati, bukan semata usia atau jabatan. “Ada orang yang tua usianya tapi ilmunya tidak ada. Yang dinilai di sini itu ilmu dan pengalaman,” katanya.

    Tafsir dan Sains

    Menteri Agama era Kabinet Pembangunan VII (1998) ini lalu bercerita di balik layar penulisan Tafsir Al-Mishbah yang membuatnya disegani sebagai ilmuwan pakar tafsir Al-Qurán. Ia menyebut karya tersebut justru lahir dari perjalanan intelektualnya di Mesir, ketika ia ditugaskan oleh Presiden RI ke-3 B.J. Habibie.

    “Saya katakan pada beliau (B.J. Habibie), ‘Saya bukan diplomat, saya guru besar’. Beliau menjawab, ‘Guru besar bisa jadi diplomat, diplomat tidak bisa jadi guru besar’,” kenangnya seraya tersenyum.

    Selama bertugas di Mesir, hubungan baik antarbangsa membuatnya memiliki ruang untuk menulis dan produktif menyelesaikan tafsir Al-Qurán. “Di Mesir lah saya dapat menulis dan menyelesaikan tafsir Al-Qurán dalam waktu tiga setengah tahun,” tuturnya.

    Berlian Bersinar dari Banyak Sisi

    Ia menggambarkan Al-Qur’an sebagai sumber pengetahuan yang dinamis, seperti berlian yang memancarkan cahaya dari berbagai sisi.

    “Kalau Anda berdiri di sini, dia memancarkan cahaya buat Anda. Tapi boleh jadi orang lain berdiri di tempat lain, dia juga mendapat cahaya. Karena itu perbedaan tidak boleh menjadikan kita berpisah. Perbedaan adalah anugerah Tuhan,” jelasnya.

    Ia menegaskan siapa pun dapat mempelajari Al-Qurán dengan niat tulus, tanpa memandang latar belakang. “Jangan pernah berkata bahwa karena Al-Qurán turun dalam Bahasa Arab, maka yang paling pandai menafsirkan adalah orang Arab. Tidak. Siapa pun yang tulus mempelajarinya sambal memohon bantuan Tuhan akan mendapat penafsiran sesuai dengan kondisi masyarakatnya,” katanya.

    Muhammad Quraish Shihab menerima penghargaan Habibie Prize 2025 dari Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Foto: Rachmatunnisa/detikINETOptimisme di Tengah Disrupsi

    Quraish juga menyoroti tantangan umat Islam di era disrupsi digital, zaman Ketika banjir informasi sering memicu salah tafsir dan polarisasi.

    “Kita punya problem pemahaman yang keliru. Itu semua perlu tekad dan optimisme untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dari hari ini. Ini berlaku untuk semua bidang, bukan cuma agama,” tegasnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya pembaruan ilmu secara terus-menerus. “Saya sudah menyelesaikan sekian buku. Silakan dipelajari, dikritik, diperbaiki. Saya usia sudah tua, tidak mampu lagi memperbaharui. Perbaikan harus terus berlanjut dan itu tugas anak-anak muda,” katanya.

    Dengan pesannya ini, Quraish Shihab mengingatkan bahwa semangat keilmuan yang menjadi warisan B.J. Habibie tidak berhenti pada sains dan teknologi semata, melainkan juga pada kejujuran intelektual, etika berpikir, ketekunan, dan kecintaan terhadap ilmu.

    (rns/afr)