Topik: Banjir

  • Polisi usut kasus pencurian pompa penanganan banjir di Kebon Jeruk

    Polisi usut kasus pencurian pompa penanganan banjir di Kebon Jeruk

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian tengah mengusut kasus pencurian kabel pompa penanganan banjir di Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Rabu.

    Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Jakarta Barat AKP Wisnu Wirawan mengatakan bahwa kasus itu telah ditangani oleh Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kebon Jeruk.

    “Sudah dicek tadi pagi oleh Reskrim Polsek Kebon Jeruk,” kata Wisnu saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, pencurian dilakukan oleh tiga orang.

    Satu orang eksekutor bercelana jeans tanpa baju berjalan di atas jembatan sambil membawa karung berisi kabel curian.

    Sementara itu, dua rekannya menunggu di seberang kali untuk menerima lemparan karung itu.

    Suara orang yang membuat video itu pun tak dihiraukan oleh para pelaku. Karung berisi kabel curian disimpan di sepeda motor, lalu mereka beranjak meninggalkan lokasi.

    Hingga kini, belum ada informasi terbaru dari Polsek Kebon Jeruk terkait pengusutan kasus tersebut.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ikuti Lokasi Viral TikTok, Dua Pemancing Terjebak Luapan Sungai di Kutorejo Mojokerto

    Ikuti Lokasi Viral TikTok, Dua Pemancing Terjebak Luapan Sungai di Kutorejo Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lokasi mancing yang viral di media sosial (medsos) kembali memicu insiden. Dua warga Jombang, Muhammad Rozaki dan Bagas Saputra harus dievakuasi tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto setelah terjebak banjir di area bekas galian di Dusun Mojojejer, Desa Pesangrahan, Kecamatan Kutorejo.

    Keduanya datang ke lokasi sekitar pukul 15.00 WIB dengan sepeda motor setelah melihat unggahan TikTok yang menampilkan kubangan bekas galian tersebut sebagai spot mancing yang menjanjikan. Untuk menuju lokasi, keduanya melewati sebuah sungai yang biasanya dangkal dan aman dilalui ketika cuaca cerah.

    Namun sekitar pukul 16.00 WIB hujan deras turun di kawasan tersebut. Debit air sungai yang melintas di Dusun Mojojejer, Desa Pesangrahan meningkat cepat, arus berubah deras. Saat hendak pulang dan menyebrang sekira pukul 17.00 WIB, sungai sudah meluap dan tidak bisa dilewati. Keduanya pun panik dan telepon Layanan Panggilang Telepon Darurat 112.

    Meski terdapat jalur alternatif, jalan tersebut berupa setapak kecil di tengah semak belukar yang hanya diketahui warga sekitar. Tim gabungan dari BPBD, FPRB, PMI, Damkar, dan relawan lokal bergerak ke lokasi. Evakuasi dilakukan melalui jalur alternatif yang memaksa tim melewati genangan kubangan dengan ketinggian air sepaha orang dewasa.

    Keduanya terjebak di daratan antara sungai dan kubangan bekas galian, bukan di tengah arus tetapi aksesnya tertutup debit air yang cukup deras. Keduanya berhasil dijemput sekira pukul 19.30 WIB dan dibawa ke rumah warga terdekat, sekitar 500 meter dari lokasi. Setelah diberi makanan dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan UPT Puskesmas Kutorejo.

    Keduanya dinyatakan sehat dan minta diantar ke tempat kosnya di Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Sementara sepeda motor milik keduanya masih tertinggal di lokasi dan akan diambil keesokan paginya. Meski sempat mendapatkan hasil pancingan, namun ikan tangkapan keduanya juga tak sempat dibawa.

    “Alhamdulillah dua warga ini sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi baik dan diantar pulang untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Terima kasih kepada semua unsur relawan yang turun bersama,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, Rabu (19/11/2025). [tin/aje]

  • Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Berhenti, Status Awas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 November 2025

    Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Berhenti, Status Awas Surabaya 19 November 2025

    Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Berhenti, Status Awas
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Luncuran awan panas Gunung Semeru dilaporkan sudah berhenti sejak pukul 18.11 WIB.
    Sebelumnya, awan panas meluncur dari puncak kawah
    Gunung Semeru
    sejak pukul 14.30 WIB.
    Luncuran awan panas Gunung
    Semeru
    dilaporkan sudah mencapai jarak 14 kilometer dari puncak kawah.
    Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru sampai saat ini masih melakukan pengawasan ketat atas aktivitas vulkanik yang terjadi.
    “Erupsi sudah berhenti sejak pukul 18.11 WIB,” kata Indah di Lumajang, Rabu (19/11/2025).
    Indah mengatakan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat risiko aktivitas vulkanik susulan masih bisa terjadi sewaktu-waktu.
    Tim dari PPGA Semeru juga terus melakukan pemantauan visual dan instrumental.
    Meski lontaran material sudah tidak terlihat, risiko bahaya berupa guguran, awan panas, atau banjir lahar dingin tetap menjadi perhatian utama, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar alur sungai dan lembah.
    “Potensi aktivitas susulan masih bisa terjadi, sehingga kewaspadaan tidak boleh menurun,” ujar dia.
    Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status aktivitas Gunung Semeru meningkat dari level II waspada menjadi level IV awas.
    PVMBG merekomendasikan, masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 kilometer dari puncak kawah.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Potret Banjir Bandang Usai Hujan, Kota Terkubur Lumpur-Warga Hilang

    Potret Banjir Bandang Usai Hujan, Kota Terkubur Lumpur-Warga Hilang

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Banjir Landa 2 Kecamatan di Lombok Timur

    Banjir Landa 2 Kecamatan di Lombok Timur

    MATARAM – Bencana banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

    Berdasarkan data Pusdalops BPBD NTB, bencana banjir ini diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur pada Rabu siang.

    “Lokasi kejadian di Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya dan Desa Perigi, Desa Puncak Jeringo di Kecamatan Suele,” ujar Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi dilansir ANTARA, Rabu, 19 November.

    Akibat banjir tersebut, sebanyak 313 kepala keluarga (KK) atau 1.164 jiwa terdampak di Desa Labuhan Lombok dan satu Jembatan Aik Bete di Kecamatan Suele mengalami kerusakan dan terputus diterjang banjir.

    Menurutnya saat ini, BPBD Provinsi NTB berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lombok Timur dan pihak terkait, TNI/Polri, termasuk petugas kecamatan hingga desa lainnya untuk mengatasi bencana tersebut.

    “Kebutuhan mendesak di lokasi mesin sedot air dan air bersih. Sedangkan kondisi saat ini hujan dengan intensitas sedang di lokasi,” katanya.

    Untuk mengantisipasi bencana, pihaknya mengimbau masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan ekstrim dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

    “Saat ini sebagian wilayah NTB sudah memasuki periode musim hujan dan sebagian lainnya masih dalam periode peralihan musim. Potensi hujan cukup signifikan pada 10 hari mendatang, sehingga masyarakat di imbau agar memperhatikan kebersihan dan debit di wilayah aliran air,” katanya.

     

  • Skandal Banjir Hantam Tetangga RI, 2 Menteri Mengundurkan Diri

    Skandal Banjir Hantam Tetangga RI, 2 Menteri Mengundurkan Diri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kabinet Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dilanda krisis serius setelah dua menteri seniornya mengundurkan diri pada Selasa (18/11/2025). Pengunduran diri ini terkait penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai dugaan korupsi besar-besaran dalam proyek infrastruktur pengendali banjir, yang diperkirakan melibatkan dana hingga miliaran dolar.

    Dua pejabat tinggi yang mengundurkan diri adalah Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin dan Menteri Anggaran dan Manajemen Amenah Pangandaman. Pejabat pers istana kepresidenan, Claire Castro, mengonfirmasi pengunduran diri tersebut.

    “Keduanya memilih mundur setelah departemen mereka disebut dalam tuduhan terkait anomali pengendalian banjir dan sebagai pengakuan atas tanggung jawab untuk membiarkan pemerintahan menangani masalah tersebut secara tepat,” demikian dilaporkan media lokal The Philippines Inquirer.

    Bersamin dan Pangandaman merupakan anggota pemerintahan Marcos dengan peringkat tertinggi yang terseret langsung dalam skandal korupsi yang terungkap sejak Juli.

    Skandal ini mencuat setelah Marcos Jr. sendiri mengungkapkan dalam pidato di Kongres bahwa dana publik untuk proyek infrastruktur anti-banjir senilai miliaran dolar telah disalahgunakan atau dicuri oleh kontraktor swasta, yang berujung pada pembangunan infrastruktur yang tidak memenuhi standar atau bahkan tidak dibangun sama sekali.

    Peristiwa ini makin memperdalam krisis yang dihadapi pemerintahan Marcos Jr., terutama mengingat Filipina secara rutin dilanda topan dan badai tropis, menjadikan banjir sebagai masalah mematikan yang selalu berulang. Skandal ini telah memicu protes massa di seluruh Filipina, termasuk demonstrasi pada Minggu lalu yang menarik sekitar 500.000 orang di Manila, menuntut transparansi dan akuntabilitas.

    Menurut Aries Arugay, seorang pakar politik Filipina, pengunduran diri ini merupakan upaya istana untuk mengambil tanggung jawab komando dan menjaga Presiden Marcos Jr. agar tidak terseret.

    “Pada saat ini, istana berusaha untuk mengeluarkan presiden dari masalah ini, dan inilah mengapa Anda memiliki ‘pengunduran diri’ dari Sekretaris Eksekutif, Menteri Anggaran. Merekalah yang menerima tanggung jawab komando atas hal ini,” kata Arugay kepada Al Jazeera.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Resmi! Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri, Ada Apa?

  • BMKG Minta Nelayan Tunda Melaut, Siklon FINA Makin Menguat

    BMKG Minta Nelayan Tunda Melaut, Siklon FINA Makin Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kepada para nelayan untuk menunda aktivitas melautnya, seiring siklon tropis FINA yang telah terbentuk dan menguat.

    “BMKG mengimbau pemerintah daerah, masyarakat, dan nelayan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, menunda aktivitas di wilayah perairan terdampak, serta terus memantau pembaruan resmi dari BMKG,” bunyi pernyataan BMKG, dikutip dari akun Instagram @infoBMKG, Rabu (19/11/2025).

    Berdasarkan pengamatan BMKG, bibit siklon tropis 97S telah berkembang menjadi siklon tropis FINA yang saat ini berada di Laut Arafuru dan bergerak mendekati wilayah Indonesia. Siklon kategori 1 ini memicu potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi berbahaya di wilayah Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    BMKG memperingatkan adanya gelombang laut berbahaya dengan ketinggian 1,5 hingga 4 meter di Laut Arafuru bagian barat dan tengah. Gelombang kategori sedang juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan NTT, Laut Sawu, serta perairan Kepulauan Leti hingga Tanimbar. Inilah mengapa para nelayan dan operator kapal diminta menunda atau membatasi aktivitas pelayaran.

    “Kewaspadaan dan langkah pencegahan dini menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dampak cuaca ekstrem,” lanjut BMKG.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, siklon memiliki angin maksimum 40 knots serta tekanan minimum 993 hPa. Dalam 24 jam ke depan, yang terhitung sejak 19 November 2025 pukul 01.00 WIB hingga 20 November 2025 pukul 01.00 WIB, siklon tropis FINA diprediksi bisa menguat hingga 55 knots dan berpeluang naik menjadi level 2.

    “Pergerakannya yang relatif dekat dengan Indonesia meningkatkan risiko dampak cuaca ekstrem di beberapa wilayah,” ujar Guswanto.

    Selain imbauan menunda aktivitas melaut, BMKG mengimbau pemerintah daerah di Maluku dan NTT untuk memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan bersama untuk meminimalisasi risiko dan menghadapi potensi bencana.

    Masyarakat diminta tidak lengah, mengikuti arahan resmi, dan waspada mengantisipasi dampak dari menguatnya siklon tropis FINA mulai dari banjir, banjir bandang, dan kerusakan akibat angin kencang.

  • Ormas di Jakarta diajak berperan aktif jaga stabilitas keamanan

    Ormas di Jakarta diajak berperan aktif jaga stabilitas keamanan

    Polda Metro Jaya membutuhkan partisipasi seluruh elemen

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengajak berbagai unsur seperti organisasi masyarakat (ormas), relawan, serta komunitas untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di DKI Jakarta.

    “Sinergi ini diperlukan karena peran masyarakat adalah bagian yang tak terpisahkan dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat (kamtibmas),” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri saat memimpin Apel Siaga Potensi Masyarakat Dalam Jaga Jakarta di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu.

    Asep menyebutkan berbagai ormas selama ini telah aktif membantu mengamankan kegiatan masyarakat, menengahi persoalan, hingga memberikan pertolongan saat terjadi gangguan keamanan.

    “Hubungan baik yang sudah terjalin harus terus dijaga dan diperkuat. Polda Metro Jaya membutuhkan partisipasi seluruh elemen masyarakat agar Jakarta tetap aman, damai, dan tertib,” ucapnya.

    Dalam amanatnya, Asep juga menyebutkan bahwa apel ini diselenggarakan untuk memastikan seluruh kekuatan masyarakat dan Polri berada dalam satu barisan yang solid dalam menjaga suasana kondusif Jakarta.

    “Kehadiran lebih dari 5.000 anggota ormas pagi ini menunjukkan komitmen bersama bahwa keamanan Jakarta adalah tanggung jawab kita,” ucapnya.

    Ia juga menjelaskan apel siaga ini juga menitikberatkan pada kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama di musim penghujan, seperti banjir, tanah longsor dan situasi darurat lain yang belakangan mulai muncul dan perlu antisipasi cepat.

    Sejumlah anggota ormas saat mengikuti Apel Siaga Potensi Masyarakat Dalam Jaga Jakarta yang digelar di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu (19/11/2025). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya

    “Potensi masyarakat jadi kekuatan strategis dalam respons awal bencana, khususnya dalam evakuasi warga, bantuan sosial, hingga pengamanan situasi di lokasi terdampak,” ucap Asep.

    Selain bencana, apel ini juga difokuskan untuk mematangkan kesiapan personel dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Volume aktivitas publik diprediksi akan meningkat signifikan, baik di pusat perbelanjaan, tempat ibadah, terminal, stasiun, hingga lokasi wisata.

    Asep juga mengajak seluruh ormas dan potensi masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga toleransi, kerukunan dan keamanan selama rangkaian kegiatan Nataru. Kolaborasi ini diharapkan memberikan rasa aman bagi seluruh warga Jabodetabek.

    “Teruslah menjadi penggerak kebaikan, menjadi penjaga harmoni dan pelindung bagi lingkungan. Mari kita jaga Jakarta sebagai rumah besar yang aman, damai, dan penuh cinta bagi kita,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jembatan Penghubung 2 Desa di Lombok Timur Ambruk, Warga Sudah Sering Lapor Kerusakan tapi Tak Digubris

    Jembatan Penghubung 2 Desa di Lombok Timur Ambruk, Warga Sudah Sering Lapor Kerusakan tapi Tak Digubris

     

    Liputan6.com, Lombok Timur – Usai diguyur hujan lebat, jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Suele, Kabupaten Lombok Timur, NTB, ambruk hingga memutus akses jalan. 

    Kepala Dusun Aik Bete Maisir di Lombok Timur, Rabu (19/11/2025) mengatakan, jembatan penghubung Desa Perigi dan Puncak Jeringo itu ambruk usai diterjang banjir.  

    “Jembatan Aik Bete ambruk diterjang banjir setelah terjadi hujan siang ini,” katanya.

    Meski demikian, kepala dusun memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa jembatan ambruk itu, karena kondisi dalam situasi sepi atau tidak ada pengendara yang melintas saat kejadian.

    Kepala Dusun Aik Bete Maisir menyebut, kondisi jembatan sudah miring sebelumnya dan belum diperbaiki, sehingga ambruk saat diterjang banjir.

    “Memang kondisi jembatan sudah rusak tapi ambruk sekarang,” ujarnya.

    Maisir juga mengatakan pihaknya sudah seringkali melaporkan kepada pihak pemerintah desa untuk melaporkan ke pemerintah yang lebih tinggi agar segera di respons, namun tak digubris.

    “Kami sudah laporkan tapi belum ada tindak lanjut untuk diperbaiki,” tegasnya.

     

  • Banjir Sampang Bikin Arus Lalu Lintas di Madura Terhambat

    Banjir Sampang Bikin Arus Lalu Lintas di Madura Terhambat

    Sampang (beritajatim.com) – Banjir yang merendam Jalan Raya Penyepen, Desa Penyepen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, membuat arus lalu lintas di jalur nasional penghubung empat kabupaten di Madura terhambat sejak Rabu pagi.

    Genangan air berasal dari luapan sungai yang tidak mampu menampung derasnya volume hujan, sehingga jalan utama tersebut tampak seperti aliran sungai dan memaksa kendaraan melaju perlahan dari dua arah.

    Pengendara roda dua menjadi pihak yang paling terdampak karena harus mengantre panjang sambil menunggu ketinggian air menurun. Banyak dari mereka enggan memaksakan melintas karena risiko mesin mati.

    Tokoh masyarakat Kecamatan Jrengik, H Suwali, menilai potensi kerusakan motor sangat tinggi jika pengendara nekat menerjang arus banjir. “Kalau sepeda motor memaksa menerjang banjir saya pastikan mogok karena air bisa menganggu pengapian seperti businya,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).

    Luapan sungai tidak hanya membuat arus lalu lintas tersendat, tetapi juga merendam areal persawahan di sekitar ruas jalan nasional tersebut. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada tanaman padi yang tengah tumbuh, terutama bila banjir tidak segera surut.

    “Yang kasian itu petani karena tanaman padinya terendam air dan terkadang berakibat pada gagal panen,” tambah Suwali.

    Dari sisi penanganan darurat, BPBD Sampang memastikan banjir yang terjadi merupakan banjir luapan sungai dan memerlukan langkah normalisasi pada titik-titik tertentu. Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Sampang, H Hozin, menyebut hujan intensitas tinggi sejak malam sebelumnya menjadi pemicu utama genangan di jalan nasional tersebut.

    “Air hujan yang terjadi tadi malam membuat banjir meluap hingga ke jalan raya, semoga cepat surut dan lalulintas kembali lancar,” tutupnya.

    Gangguan arus lalu lintas akibat banjir ini kembali menguatkan persoalan kapasitas sungai dan saluran air di wilayah barat Madura. Ruas Jalan Raya Penyepen menjadi salah satu titik krusial dalam mobilitas antar-kabupaten, sehingga setiap gangguan berpotensi menghambat distribusi barang, aktivitas ekonomi, dan perjalanan masyarakat yang melintas dari arah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep. [sar/beq]