Topik: Banjir

  • Bantuan TNI AU untuk Korban Banjir dan Longsor Sibolga Terkendala Cuaca
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 November 2025

    Bantuan TNI AU untuk Korban Banjir dan Longsor Sibolga Terkendala Cuaca Nasional 27 November 2025

    Bantuan TNI AU untuk Korban Banjir dan Longsor Sibolga Terkendala Cuaca
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pihak TNI Angkatan Udara mengalami kendala cuaca saat mengirim bantuan untuk korban banjir dan tanah longsor di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (26/11/2025).
    “Ketika akan dilakukan bantuan, memang cuaca juga cukup tidak bersahabat, ya, sehingga pasukan kita belum bisa di-
    drop
    ,” kata Aster KSAU Marsekal Muda Palito Sitorus, saat ditemui di Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (27/11/2025).
    Padahal, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono telah memerintahkan Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb Tiopan Hutapea sebagai Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) penyaluran bantuan.
    Perintah tersebut juga meminta pasukan untuk memetakan pengungsian melalui foto udara.
    Namun, lagi-lagi, cuaca belum bersahabat.
    “Mudah-mudahan hari ini. Tadi pagi, sudah ada rencana dari Medan untuk mengirimkan bantuan, minimal pasukan bersama genset dan Starlink, supaya komunikasi bisa terjadi di sana,” ungkap dia.
    Sejauh ini, Palito belum menerima perkembangan lebih lanjut terkait penyaluran bantuan kepada korban bencana banjir dan longsor di Kota Sibolga.
    “Rencananya di Sibolga. Di Sibolga dulu. Karena yang agak rawan kan, yang paling ini kan di sana, ya. Di Sibolga dulu, (lalu) Tapanuli Selatan. Untuk Aceh saya belum
    update
    ,” ujar dia.
    Diberitakan sebelumnya, banjir dan longsor melanda Kota Sibolga, Sumatera Utara, sejak Senin (24/11/2025) malam.
    Bencana ini tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga merusak puluhan rumah, memutus jaringan listrik dan telekomunikasi, serta menghambat akses evakuasi di beberapa kecamatan.
    Data dari kepolisian, BPBD, PLN, dan pemerintah provinsi menunjukkan bahwa proses pencarian, penanganan darurat, dan pemulihan infrastruktur masih berlangsung hingga hari ini.
    Polisi mengonfirmasi lima warga tewas akibat longsor di enam titik.
    Data ini menjadi bagian dari update banjir dan longsor Sibolga terbaru yang terus bertambah seiring temuan baru di lapangan.
    “Bencana paling besar terjadi dengan enam titik longsor yang menyebabkan lima korban meninggal dan merusak sedikitnya 17 rumah, dan empat warga masih dalam pencarian,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PSI: Jokowi resmikan Bandara Morowali, bukan Bandara IMIP

    PSI: Jokowi resmikan Bandara Morowali, bukan Bandara IMIP

    “Pak Jokowi tidak pernah meresmikan Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Bandara yang diresmikan Pak Jokowi adalah Bandara Morowali atau Bandara Bungku. Memang ada dua bandara di sana; satu milik negara, satu milik swasta. Pihak-piha

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman menegaskan bandara yang diresmikan oleh Presiden RI Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) adalah Bandara Morowali, bukan Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

    “Pak Jokowi tidak pernah meresmikan Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Bandara yang diresmikan Pak Jokowi adalah Bandara Morowali atau Bandara Bungku. Memang ada dua bandara di sana; satu milik negara, satu milik swasta. Pihak-pihak tertentu sengaja memanipulasi fakta,” kata Andy Budiman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Andy menyesalkan adanya pihak-pihak yang menyebarkan informasi yang tidak tepat tentang bandara di Morowali dan mengaitkannya dengan Jokowi.

    Andy menambahkan, bandara yang diresmikan Jokowi beroperasi secara normal, tidak ada masalah.

    Mengutip laman Sekretariat Kabinet, Jokowi meresmikan Bandara Morowali yang dikelola Ditjen Perhubungan Udara pada 23 Desember 2018. Peresmian dilakukan secara bersamaan dengan 4 pengembangan terminal bandara lain di Sulawesi.

    “Yang lagi ramai diperbincangkan, juga oleh Pak Menhan Sjafrie Sjamsuddin, adalah bandara milik swasta dan bandara itu tidak ada kaitan sama sekali dengan Pak Jokowi,” lanjut Andy.

    PSI juga berharap agar publik lebih bijak dalam menerima dan mencerna informasi.

    “Dari banjir informasi yang kita terima setiap hari, ada saja terselip hoax atau fitnah. Jangan mudah termakan. Mengecek ulang selalu perlu dilakukan,” tutur Andy.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaringan Lumpuh, Telkom Kerahkan Tim Pulihkan Layanan di Sumut dan Aceh

    Jaringan Lumpuh, Telkom Kerahkan Tim Pulihkan Layanan di Sumut dan Aceh

    Jakarta

    Pasca terjadi bencana alam tanah longsor dan banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara dan Aceh sejak Rabu (26/11) dini hari, Telkom Group tanggap melakukan langkah percepatan pemulihan layanan telekomunikasi digital.

    Bencana yang terjadi menyebabkan terganggunya sejumlah infrastruktur telekomunikasi Telkom Group yang berdampak pada penurunan kualitas layanan mobile dan fixed broadband serta layanan digital lainnya di beberapa titik terdampak, mencakup wilayah Sumatera Utara Kabupaten Tapanuli Tengah, Sibolga, Gunung Sitoli, Nias, Bukittinggi, 10 Kabupaten/Kota Aceh, dan sekitarnya.

    Adapun infrastruktur telekomunikasi digital Telkom Group yang terdampak antara lain kantor STO Telkom yang merupakan pusat operasi perangkat layanan komunikasi terpusat, infrastruktur fiber optic, tower, dan BTS.

    Hingga saat ini tercatat sejumlah 4 STO di wilayah Sumatera Utara dan 13 STO di wilayah Aceh down, serta fiber optic yang terputus sejak bencana banjir bandang dan longsor yang melanda. Hal ini menyebabkan terjadinya blackout atau terhentinya akses telekomunikasi di beberapa area yang juga diakibatkan oleh pemadaman listrik di lokasi setempat.

    EVP Telkom Regional 1 (Sumatera) Dwi Pratomo Juniarto menyampaikan bahwa Telkom bergerak cepat untuk melakukan pemulihan layanan dan proses perbaikan.

    “Sejak kejadian bencana alam terjadi, kami dengan sigap melakukan asesmen dan mengupayakan adanya layanan backup sekaligus pemulihan bertahap. TelkomGroup berkomitmen memulihkan seluruh layanan secepat mungkin agar pelanggan dapat kembali menikmati konektivitas dengan normal,” ujar Tomi dkutip dari siaran pers yang diterima detikINET, Kamis (27/11/2025).

    Saat ini, tim teknis Telkom telah diterjunkan ke lapangan dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait sebagai upaya pemulihan jaringan. Telkom senantiasa melakukan langkah percepatan pemulihan dan mengerahkan seluruh sumber daya yang diperlukan agar layanan telekomunikasi digital di wilayah terdampak dapat segera normal kembali.

    Telkom menargetkan STO di wilayah Sibolga sudah dapat beroperasi kembali pada hari ini, disusul dengan wilayah lainnya apoabila kondisi lokasi sudah cukup aman dan tidak berisiko tinggi. Sementara itu, Telkom juga mengaktifkan sejumlah backup link melalui layanan satelit dan IP radio dengan kapasitas terbatas.

    “Sejumlah infrastruktur telekomunikasi mengalami dampak langsung akibat bencana, termasuk akses transport jaringan yang terputus dan tidak stabilnya pasokan listrik. Hal ini berpengaruh pada kualitas layanan yang dirasakan pelanggan di sejumlah lokasi dan titik bencana,” tuturnya.

    “Dengan mengutamakan keselamatan kerja, seluruh personil dan tim teknis Telkom Group berupaya maksimal untuk mempercepat pemulihan layanan dan memastikan pelanggan dan masyarakat di wilayah Sumatra Utara dan Aceh dapat kembali mendapatkan layanan konektivitas yang optimal,” tambah Tomi.

    Telkom menyampaikan empati dan berbelasungkawa kepada masyarakat terdampak di Sumatra Utara dan Aceh atas terjadinya bencana alam ini. T

    Lebih lanjut, Telkom memahami bahwa layanan telekomunikasi digital merupakan kebutuhan vital, dan berkomitmen untuk melakukan pemulihan secara maksimal demi menghadirkan kembali layanan terbaik bagi seluruh pelanggan dan masyarakat.

    (agt/fyk)

  • Dampak Banjir-Longsor terhadap Layanan Telekomunikasi di Tapanuli dan Sibolga

    Dampak Banjir-Longsor terhadap Layanan Telekomunikasi di Tapanuli dan Sibolga

    Jakarta: Banjir melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) pada Rabu, 26 November 2025. Layanan telekomunikasi dilaporkan mengalami gangguan imbas dari peristiwa ini.
     
    Pusat Monitoring Telekomunikasi telah berkoordinasi dengan operator seluler terkait kemungkinan terjadinya gangguan layanan telekomunikasi pada lokasi terdampak banjir. Sementara Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital terus melakukan pemantauan kualitas layanan telekomunikasi pasca terjadinya banjir dan tanah longsor.
     
    Adapun data sebaran infrastruktur PMT mencatat ada infrastruktur telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Gangguan layanan telekomunikasi ini berdampak pada matinya 495 site atau sekitar 1,42 % dari total 34660 site eksisting di Provinsi Sumatera Utara yaitu:
     
    – 3 site atau 0,05% dari total 5499 site eksisting di Kabupaten Deli Serdang,
    – 1 site atau 0,25% dari total 405 site eksisting di Kabupaten Humbang Hasundutan,
    – 23 site atau 13,07% dari 176 total site eksisting di Kabupaten Nias,
    – 12 site atau 9,92% dari 121 total site eksisting di Kabupaten Nias Barat,
    – 41 site atau 11,11% dari 369 total site eksisting di Kabupaten Nias Selatan,
    – 24 site atau 11,37% dari 211 total site eksisting di Kabupaten Nias Utara,
    – 1 site atau 0,22% dari 459 total site eksisting di Kabupaten Samosir,
    – 1 site atau 0,06% dari 1640 total site eksisting di Kabupaten Serdang Bedagai,
    – 53 site atau 9,03% dari 587 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Selatan,
    – 167 site atau 23,19% dari 720 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Tengah,
    – 21 site atau 2,77% dari 757 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Utara,
    – 47 site atau 16,15% dari 291 total site eksisting di Kabupaten Gunungsitoli,
    – 64 site atau 0,96% dari 6648 total site eksisting di Kota Medan,
    – 2 site atau 0,41% dari 483 total site eksisting di Kota Padang Sidempuan,
    – 35 site atau 26,52% dari 132 total site eksisting di Kota Sibolga.

     

    PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, menyampaikan data alarm kepada PMT pada Rabu (26/11) sekitar pukul 11:00 WIB dan diketahui terdapat 80 site atau sekitar 0,19 % dari total 8.746 site eksisting di Provinsi Sumatera utara yang terdampak yaitu :
     
    – 2 Site di Kecamatan Andam Dewi atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Barat atau sekitar 28.57% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Muara Tais atau sekitar 10.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Selatan atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Timur atau sekitar 18.18% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Arse atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 4 Site di Kecamatan Badiri atau sekitar 36.36% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 4 Site di Kecamatan Barus atau sekitar 33.33% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Barus Utara atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 5 Site di Kecamatan Batang Toru atau sekitar 33.33% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Kolang atau sekitar 40.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Lumut atau sekitar 100.00% dari 1 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 4 Site di Kecamatan Manduamas atau sekitar 40.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Marancar atau sekitar 50.00% dari 2 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Muara Batang Toru atau sekitar 60.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 12 Site di Kecamatan Pandan atau sekitar 40.00% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Pinangsori atau sekitar 50.00% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sarudik atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Sibabangun atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Sambas atau sekitar 40.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Selatan atau sekitar 22.22% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Utara atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 5 Site di Kecamatan Sipirok atau sekitar 33.33% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sirandorung atau sekitar 42.86% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sorkam atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sorkam Barat atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sosorgadong atau sekitar 42.86% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Tapian Nauli atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Tukka atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
     

    PT Indosat Tbk, menyampaikan data alarm kepada PMT pada Rabu (26/11) sekitar pukul 10:52 WIB dan diketahui terdapat 79 site atau 0,77 % dari total 10174 site eksisting di Provinsi Sumatera utara yang terdampak yaitu :
     
    – 2 Site di Kecamatan Andam Dewi atau sekitar 18.18% dari 11 total site eksisting di Kecamatan – tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Barat atau sekitar 12.50% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Muara Tais atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Sangkunur atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Selatan atau sekitar 20.00% dari total 5 site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Timur atau sekitar 7.69% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Arse atau sekitar 100.00% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 5 Site di Kecamatan Badiri atau sekitar 35.71% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 4 Site di Kecamatan Barus atau sekitar 26.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Barus Utara atau sekitar 25.00% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Batang Toru atau sekitar 15.79% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Kolang atau sekitar 18.75% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Lumut atau sekitar 22.22% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Manduamas atau sekitar 21.43% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Marancar atau sekitar 66.67% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Muara Batang Toru atau sekitar 27.27% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 8 Site di Kecamatan Pandan atau sekitar 16.33% dari 49 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Pinangsori atau sekitar 25.00% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sarudik atau sekitar 20.00% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sayur Matinggi atau sekitar 17.65% 17 dari total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibabangun atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Kota atau sekitar 6.67% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Sambas atau sekitar 6.06% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Sibolga Selatan atau sekitar 2.70% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Utara atau sekitar 6.25% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 6 Site di Kecamatan Sipirok atau sekitar 24.00% dari total 25 site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Sirandorung atau sekitar 16.67% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Sorkam atau sekitar 12.50% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sorkam Barat atau sekitar 18.18% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sosorgadong atau sekitar 28.57% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Tapian Nauli atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Tukka atau sekitar 20.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
     

     
    PT Telekomunikasi Selular, menyampaikan data alarm kepada PMT pada Rabu (26/11) sekitar pukul 12:41 WIB dan diketahui terdapat 336 site yang terdampak yaitu;
     
    – 4 Site di Kecamatan Adian Koting atau sekitar 16.00% dari 25 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Afulu atau sekitar 20.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 3 Site di Kecamatan Alasa atau sekitar 27.27% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Alasa Talumuzoi atau sekitar 20.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Amandraya atau sekitar 16.67% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Andam Dewi atau sekitar 15.38% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Timur atau sekitar 2.86% dari 35 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Badiri atau sekitar 17.39% dari 23 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Barus atau sekitar 19.05% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Barus Utara atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Batang Toru atau sekitar 1.89% dari 53 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 5 Site di Kecamatan Bawolato atau sekitar 27.73% dari 22 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Botomuzoi atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Fanayama atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Gido atau sekitar 19.05% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Gomo atau sekitar 28.57% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 27 Site di Kecamatan Gunungsitoli atau sekitar 24.11% dari 112 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Gunungsitoli Alo’Oa atau sekitar 8.33% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Gunungsitoli Barat atau sekitar 22.22%dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 8 Site di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi atau sekitar 28.57% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 5 Site di Kecamatan Gunungsitoli Selatan atau sekitar 18.52% dari 27 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Gunungsitoli Utara atau sekitar 19.05% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Hiliduho atau sekitar 15.38% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Hilimegai atau sekitar 25.00% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Hiliserangkai atau sekitar 21.05% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Huruna atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 3 Site di Kecamatan Idanogawo atau sekitar 13.64% dari 22 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Kolang atau sekitar 12.50% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 5 Site di Kecamatan Lahewa atau sekitar 17.86% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Lahewa Timur atau sekitar 10.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Lahomi atau sekitar 16.67% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Lahusa atau sekitar 14.29% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Lolofitu Moi atau sekitar 10.53% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Lolomatua atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Lolowau atau sekitar 9.09% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 3 Site di Kecamatan Lotu atau sekitar 15.00% dari 20 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Luahagundre Maniamolo atau sekitar 12.50% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Lumut atau sekitar 25.00% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Mandrehe atau sekitar 20% dari 20.00 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Mandrehe Barat atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Mandrehe Utara atau sekitar 20.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Manduamas atau sekitar 8.70% dari 23 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Maniamolo atau sekitar 26.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Ma’U atau sekitar 12.50% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 22 Site di Kecamatan Medan Amplas atau sekitar 16.79% dari 131 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Medan Baru atau sekitar 0.81% dari 123 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Medan Denai atau sekitar 3.25% dari 123 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 12 Site di Kecamatan Medan Helvetia atau sekitar 7.10% dari 169 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Medan Johor atau sekitar 0.59% dari 169 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 19 Site di Kecamatan Medan Polonia atau sekitar 17.76% dari 107 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Medan Selayang atau sekitar 0.60% dari 166 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 3 Site di Kecamatan Medan Sunggal atau sekitar 1.59% dari 189 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di kecamatan Medan Tuntungan  atau sekitar 0.70% dari 141 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Moro’O atau sekitar 14,28% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Muara atau sekitar 5,88% dari 17 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Muara Batang Toru atau sekitar 3,57% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Onohazumba atau sekitar 12,5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan O’O’U atau sekitar 12,5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Padangsidimpuan Selatan atau sekitar 4% dari 100 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Pahae Jae atau sekitar 7,14% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Pahae Julu atau sekitar 16,66% dari 96 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Palipi atau sekitar 4,16% dari 24 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 11 Site di kecamatan Pandan atau sekitar 1,718% dari 704 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Pangaribuan atau sekitar 2,17% dari 46 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Parlilitan atau sekitar 3,33% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Parmonangan atau sekitar 6,25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Pasaribu Tobing atau sekitar 22,22% dari 18 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Patumbak atau sekitar 3,70% dari 243 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Pinangsori atau sekitar 8,69% dari 46 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Pulau-Pulau Batu atau sekitar 23,08% dari 39 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Purba Tua atau sekitar 11,11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Saipar Dolok Hole atau sekitar 6,25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Sarudik atau sekitar 2,10% dari 76 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Sawo atau sekitar 13,33% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Sei Rampah atau sekitar 1,35% dari 74 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Siatas Barita atau sekitar 1,73% dari 92 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Sibabangun atau sekitar 1,67% dari 54 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 9 Site di kecamatan Sibolga Kota atau sekitar 5,29% dari 153 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Sibolga Sambas atau sekitar 2,5% dari 64 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Sibolga Selatan atau sekitar 2,10% dari 76 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 5 Site di kecamatan Sibolga Utara atau sekitar 3,12% dari 80 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Sidua’Ori atau sekitar 25% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Simangumban atau sekitar 25%  dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Sipoholon atau sekitar 2,94% dari 34 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 5 Site di kecamatan Sirandorung atau sekitar 2,63% dari 95 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Sirombu atau sekitar 1,42% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Sitahuis atau sekitar 28,57% dari 56 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Sitolu Ori atau sekitar23,07% dari 39 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Sogae’Adu atau sekitar 13,33% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Somambawa atau sekitar 25% dari 36 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Sorkam atau sekitar 20% dari 45 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Sorkam Barat atau sekitar 14,28% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Sosorgadong atau sekitar 17,64% dari 51 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Suka Bangun atau sekitar25% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 5 Site di kecamatan Tapian Nauli atau sekitar 23,80% dari 105 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Tarutung atau sekitar 1,85% dari 54 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 8 Site di kecamatan Teluk Dalam atau sekitar 16,67% dari 384 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Toma atau sekitar 25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Tugala Oyo atau sekitar 10% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Tuhemberua atau sekitar 12,50% dari 32 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 5 Site di kecamatan Tukka atau sekitar 35,71% dari 70 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Ulu Idanotae atau sekitar 33,33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Ulugawo atau sekitar 25% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Ulunoyo atau sekitar 33,33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
     
    Genset telah digunakan oleh operator seluler untuk memulihkan site yang terdampak akibat terputusnya aliran listrik dari PLN, namun mereka masih terkendala akses jalan yang terdampak banjir.
     
    Operator seluler juga telah berupaya untuk memulihkan site yang down akibat gangguan transmisi dengan melakukan routing ke beberapa titik yang masih dapat terlayani dan saat ini masih dilakukan verifikasi untuk pengecekan lebih lanjut.

    Jakarta: Banjir melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) pada Rabu, 26 November 2025. Layanan telekomunikasi dilaporkan mengalami gangguan imbas dari peristiwa ini.
     
    Pusat Monitoring Telekomunikasi telah berkoordinasi dengan operator seluler terkait kemungkinan terjadinya gangguan layanan telekomunikasi pada lokasi terdampak banjir. Sementara Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital terus melakukan pemantauan kualitas layanan telekomunikasi pasca terjadinya banjir dan tanah longsor.
     
    Adapun data sebaran infrastruktur PMT mencatat ada infrastruktur telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Gangguan layanan telekomunikasi ini berdampak pada matinya 495 site atau sekitar 1,42 % dari total 34660 site eksisting di Provinsi Sumatera Utara yaitu:
     
    – 3 site atau 0,05% dari total 5499 site eksisting di Kabupaten Deli Serdang,
    – 1 site atau 0,25% dari total 405 site eksisting di Kabupaten Humbang Hasundutan,
    – 23 site atau 13,07% dari 176 total site eksisting di Kabupaten Nias,
    – 12 site atau 9,92% dari 121 total site eksisting di Kabupaten Nias Barat,
    – 41 site atau 11,11% dari 369 total site eksisting di Kabupaten Nias Selatan,
    – 24 site atau 11,37% dari 211 total site eksisting di Kabupaten Nias Utara,
    – 1 site atau 0,22% dari 459 total site eksisting di Kabupaten Samosir,
    – 1 site atau 0,06% dari 1640 total site eksisting di Kabupaten Serdang Bedagai,
    – 53 site atau 9,03% dari 587 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Selatan,
    – 167 site atau 23,19% dari 720 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Tengah,
    – 21 site atau 2,77% dari 757 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Utara,
    – 47 site atau 16,15% dari 291 total site eksisting di Kabupaten Gunungsitoli,
    – 64 site atau 0,96% dari 6648 total site eksisting di Kota Medan,
    – 2 site atau 0,41% dari 483 total site eksisting di Kota Padang Sidempuan,
    – 35 site atau 26,52% dari 132 total site eksisting di Kota Sibolga.
     
     

     
    PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, menyampaikan data alarm kepada PMT pada Rabu (26/11) sekitar pukul 11:00 WIB dan diketahui terdapat 80 site atau sekitar 0,19 % dari total 8.746 site eksisting di Provinsi Sumatera utara yang terdampak yaitu :
     
    – 2 Site di Kecamatan Andam Dewi atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Barat atau sekitar 28.57% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Muara Tais atau sekitar 10.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Selatan atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Timur atau sekitar 18.18% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Arse atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 4 Site di Kecamatan Badiri atau sekitar 36.36% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 4 Site di Kecamatan Barus atau sekitar 33.33% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Barus Utara atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 5 Site di Kecamatan Batang Toru atau sekitar 33.33% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Kolang atau sekitar 40.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Lumut atau sekitar 100.00% dari 1 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 4 Site di Kecamatan Manduamas atau sekitar 40.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Marancar atau sekitar 50.00% dari 2 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Muara Batang Toru atau sekitar 60.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 12 Site di Kecamatan Pandan atau sekitar 40.00% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Pinangsori atau sekitar 50.00% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sarudik atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Sibabangun atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Sambas atau sekitar 40.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Selatan atau sekitar 22.22% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Utara atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 5 Site di Kecamatan Sipirok atau sekitar 33.33% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sirandorung atau sekitar 42.86% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sorkam atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sorkam Barat atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sosorgadong atau sekitar 42.86% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Tapian Nauli atau sekitar 33.33% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Tukka atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
     

    PT Indosat Tbk, menyampaikan data alarm kepada PMT pada Rabu (26/11) sekitar pukul 10:52 WIB dan diketahui terdapat 79 site atau 0,77 % dari total 10174 site eksisting di Provinsi Sumatera utara yang terdampak yaitu :
     
    – 2 Site di Kecamatan Andam Dewi atau sekitar 18.18% dari 11 total site eksisting di Kecamatan – tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Barat atau sekitar 12.50% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Muara Tais atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Angkola Sangkunur atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Selatan atau sekitar 20.00% dari total 5 site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Timur atau sekitar 7.69% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Arse atau sekitar 100.00% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 5 Site di Kecamatan Badiri atau sekitar 35.71% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 4 Site di Kecamatan Barus atau sekitar 26.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Barus Utara atau sekitar 25.00% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Batang Toru atau sekitar 15.79% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Kolang atau sekitar 18.75% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Lumut atau sekitar 22.22% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Manduamas atau sekitar 21.43% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Marancar atau sekitar 66.67% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Muara Batang Toru atau sekitar 27.27% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 8 Site di Kecamatan Pandan atau sekitar 16.33% dari 49 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Pinangsori atau sekitar 25.00% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sarudik atau sekitar 20.00% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 3 Site di Kecamatan Sayur Matinggi atau sekitar 17.65% 17 dari total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibabangun atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Kota atau sekitar 6.67% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Sambas atau sekitar 6.06% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Sibolga Selatan atau sekitar 2.70% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sibolga Utara atau sekitar 6.25% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 6 Site di Kecamatan Sipirok atau sekitar 24.00% dari total 25 site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Sirandorung atau sekitar 16.67% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Sorkam atau sekitar 12.50% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sorkam Barat atau sekitar 18.18% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Sosorgadong atau sekitar 28.57% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 2 Site di Kecamatan Tapian Nauli atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut,
    – 1 Site di Kecamatan Tukka atau sekitar 20.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
     

     
    PT Telekomunikasi Selular, menyampaikan data alarm kepada PMT pada Rabu (26/11) sekitar pukul 12:41 WIB dan diketahui terdapat 336 site yang terdampak yaitu;
     
    – 4 Site di Kecamatan Adian Koting atau sekitar 16.00% dari 25 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Afulu atau sekitar 20.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 3 Site di Kecamatan Alasa atau sekitar 27.27% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Alasa Talumuzoi atau sekitar 20.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Amandraya atau sekitar 16.67% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Andam Dewi atau sekitar 15.38% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Angkola Timur atau sekitar 2.86% dari 35 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Badiri atau sekitar 17.39% dari 23 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Barus atau sekitar 19.05% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Barus Utara atau sekitar 33.33% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Batang Toru atau sekitar 1.89% dari 53 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 5 Site di Kecamatan Bawolato atau sekitar 27.73% dari 22 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Botomuzoi atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Fanayama atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Gido atau sekitar 19.05% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Gomo atau sekitar 28.57% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 27 Site di Kecamatan Gunungsitoli atau sekitar 24.11% dari 112 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Gunungsitoli Alo’Oa atau sekitar 8.33% dari 12 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Gunungsitoli Barat atau sekitar 22.22%dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 8 Site di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi atau sekitar 28.57% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 5 Site di Kecamatan Gunungsitoli Selatan atau sekitar 18.52% dari 27 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Gunungsitoli Utara atau sekitar 19.05% dari 21 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Hiliduho atau sekitar 15.38% dari 13 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Hilimegai atau sekitar 25.00% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Hiliserangkai atau sekitar 21.05% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Huruna atau sekitar 25.00% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 3 Site di Kecamatan Idanogawo atau sekitar 13.64% dari 22 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Kolang atau sekitar 12.50% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 5 Site di Kecamatan Lahewa atau sekitar 17.86% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Lahewa Timur atau sekitar 10.00% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Lahomi atau sekitar 16.67% dari 6 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Lahusa atau sekitar 14.29% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Lolofitu Moi atau sekitar 10.53% dari 19 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Lolomatua atau sekitar 11.11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Lolowau atau sekitar 9.09% dari 11 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 3 Site di Kecamatan Lotu atau sekitar 15.00% dari 20 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Luahagundre Maniamolo atau sekitar 12.50% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Lumut atau sekitar 25.00% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Mandrehe atau sekitar 20% dari 20.00 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Mandrehe Barat atau sekitar 33.33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Mandrehe Utara atau sekitar 20.00% dari 5 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 2 Site di Kecamatan Manduamas atau sekitar 8.70% dari 23 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Maniamolo atau sekitar 26.67% dari 15 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Ma’U atau sekitar 12.50% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 22 Site di Kecamatan Medan Amplas atau sekitar 16.79% dari 131 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Medan Baru atau sekitar 0.81% dari 123 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 4 Site di Kecamatan Medan Denai atau sekitar 3.25% dari 123 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 12 Site di Kecamatan Medan Helvetia atau sekitar 7.10% dari 169 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Medan Johor atau sekitar 0.59% dari 169 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 19 Site di Kecamatan Medan Polonia atau sekitar 17.76% dari 107 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di Kecamatan Medan Selayang atau sekitar 0.60% dari 166 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 3 Site di Kecamatan Medan Sunggal atau sekitar 1.59% dari 189 total site eksisting di Kecamatan tersebut
    – 1 Site di kecamatan Medan Tuntungan  atau sekitar 0.70% dari 141 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Moro’O atau sekitar 14,28% dari 7 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Muara atau sekitar 5,88% dari 17 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Muara Batang Toru atau sekitar 3,57% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Onohazumba atau sekitar 12,5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan O’O’U atau sekitar 12,5% dari 8 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Padangsidimpuan Selatan atau sekitar 4% dari 100 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Pahae Jae atau sekitar 7,14% dari 14 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Pahae Julu atau sekitar 16,66% dari 96 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Palipi atau sekitar 4,16% dari 24 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 11 Site di kecamatan Pandan atau sekitar 1,718% dari 704 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Pangaribuan atau sekitar 2,17% dari 46 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Parlilitan atau sekitar 3,33% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Parmonangan atau sekitar 6,25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Pasaribu Tobing atau sekitar 22,22% dari 18 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Patumbak atau sekitar 3,70% dari 243 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Pinangsori atau sekitar 8,69% dari 46 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Pulau-Pulau Batu atau sekitar 23,08% dari 39 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Purba Tua atau sekitar 11,11% dari 9 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Saipar Dolok Hole atau sekitar 6,25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Sarudik atau sekitar 2,10% dari 76 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Sawo atau sekitar 13,33% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Sei Rampah atau sekitar 1,35% dari 74 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Siatas Barita atau sekitar 1,73% dari 92 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Sibabangun atau sekitar 1,67% dari 54 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 9 Site di kecamatan Sibolga Kota atau sekitar 5,29% dari 153 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Sibolga Sambas atau sekitar 2,5% dari 64 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Sibolga Selatan atau sekitar 2,10% dari 76 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 5 Site di kecamatan Sibolga Utara atau sekitar 3,12% dari 80 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Sidua’Ori atau sekitar 25% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Simangumban atau sekitar 25%  dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Sipoholon atau sekitar 2,94% dari 34 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 5 Site di kecamatan Sirandorung atau sekitar 2,63% dari 95 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Sirombu atau sekitar 1,42% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 4 Site di kecamatan Sitahuis atau sekitar 28,57% dari 56 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Sitolu Ori atau sekitar23,07% dari 39 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Sogae’Adu atau sekitar 13,33% dari 30 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Somambawa atau sekitar 25% dari 36 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Sorkam atau sekitar 20% dari 45 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Sorkam Barat atau sekitar 14,28% dari 28 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 3 Site di kecamatan Sosorgadong atau sekitar 17,64% dari 51 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Suka Bangun atau sekitar25% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 5 Site di kecamatan Tapian Nauli atau sekitar 23,80% dari 105 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Tarutung atau sekitar 1,85% dari 54 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 8 Site di kecamatan Teluk Dalam atau sekitar 16,67% dari 384 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Toma atau sekitar 25% dari 16 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Tugala Oyo atau sekitar 10% dari 10 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 2 Site di kecamatan Tuhemberua atau sekitar 12,50% dari 32 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 5 Site di kecamatan Tukka atau sekitar 35,71% dari 70 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Ulu Idanotae atau sekitar 33,33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Ulugawo atau sekitar 25% dari 4 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
    – 1 Site di kecamatan Ulunoyo atau sekitar 33,33% dari 3 total site eksisting di Kecamatan tersebut.
     
    Genset telah digunakan oleh operator seluler untuk memulihkan site yang terdampak akibat terputusnya aliran listrik dari PLN, namun mereka masih terkendala akses jalan yang terdampak banjir.
     
    Operator seluler juga telah berupaya untuk memulihkan site yang down akibat gangguan transmisi dengan melakukan routing ke beberapa titik yang masih dapat terlayani dan saat ini masih dilakukan verifikasi untuk pengecekan lebih lanjut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Banjir dan Longsor Terjang Wilayah Sumatera, Pemerintah Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca

    Banjir dan Longsor Terjang Wilayah Sumatera, Pemerintah Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir dan longsor di berbagai wilayah Sumatera membuat pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan berbagai langkah penanganan. Salah satunya dengan operasi modifikasi cuaca, demi mengatasi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi berhari-hari ke belakang.

    Sekretaris Utama BNPB Rustian menyampaikan, pihaknya sempat meninjau ke sejumlah lokasi bencana. Koordinasi pun dilakukan dengan pemerintah daerah agar memberikan penanganan darurat secara optimal, seperti pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak maupun evakuasi warga yang harus diungsikan.

    “Hampir seluruhnya sekarang ini hujan ekstrem yang mengakibatkan banjir dan longsor. Jadi kami memiliki operasi modifikasi cuaca. Jika memang cuaca sangat ekstrem maka operasi modifikasi cuaca ini akan dilakukan untuk memindahkan turunnya hujan ke tempat lain,” turut Rustian dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).

    Menurutnya, banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem kali ini dipicu adanya bibit siklon tropis 95B. Rustian pun mengulas hasil kunjungan ke beberapa titik terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Padang Pariaman dan Pesisir Selatan.

    “Empat hari hujan berturut-turut, ini hampir seluruh kabupaten-kota di Sumatra Barat, terkena banjir dan longsor. Cuaca memang sangat ekstrem sehingga ini menyebabkan banjir dan longsor. Ini mengakibatkan banyaknya warga yang mengungsi dan rusaknya infrastruktur,” jelas dia.

  • Kemendagri kirim tim cek lokasi banjir dan longsor di Aceh dan Sumut

    Kemendagri kirim tim cek lokasi banjir dan longsor di Aceh dan Sumut

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah (Dirjen Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal Zakaria Ali bersama tim Kemendagri turun langsung untuk melakukan pengecekan di lokasi banjir dan longsor di Kota Sibolga, Sumatera Utara.

    “Banjir yang disusul longsor ini terjadi di enam titik Lokasi. Pak Mendagri menginstruksikan saya untuk pimpin langsung tim ke Lokasi. Kami telah berkoordinasi dengan Menko PMK dan Kepala BNPB,” kata Safrizal dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Bencana alam banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Senin (24/11) telah menyebabkan empat kecamatan terdampak di Kota Sibolga, sedangkan di Tapanuli Tengah terdapat 20 kecamatan yang terdampak bencana.

    Safrizal menuturkan, hujan deras di Kota Sibolga sejak Senin (24/11) hingga Selasa (25/11) memicu serangkaian longsor yang berdampak ribuan warga mengungsi, termasuk kejadian di Aceh.

    Ia mengatakan berbagai pihak telah melakukan evakuasi hingga Selasa siang. Tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, Satpol PP dan Damkar telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak.

    “Kita punya Satpol PP dan Damkar yang responsif dalam menangani bencana alam dan penyelamatan evakuasi korban terdampak banjir dan longsor. Sebagai langkah konkret malam ini Kemendagri dan BNPB akan langsung bangun Posko Nasional di Tapanuli Utara sebagai basis penyaluran logistik via udara karena jalur darat terputus total, termasuk membawa bantuan tenda yang sangat dibutuhkan di lapangan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri melalui Surat Edaran Nomor 300.2.8/9333/SJ tanggal 18 November 2025 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, pihaknya telah bergerak cepat mengonsolidasikan unsur BPBD, Satpol PP, dan Damkar di seluruh daerah.

    Konsolidasi tersebut dilakukan melalui Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah pada Jumat (21/11) secara virtual dan dihadiri Kepala Pelaksana BPBD, Kepala Satpol PP, serta Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

    Dalam arahan tersebut, Safrizal menegaskan sebagian besar wilayah Indonesia saat ini berada pada tingkat risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi, terutama banjir dan tanah longsor.

    Kondisi cuaca ekstrem, curah hujan yang meningkat, serta tingginya kerentanan wilayah menjadi faktor yang harus diantisipasi dengan langkah kesiapsiagaan yang terukur dan terpadu.

    “Pemerintah daerah harus meningkatkan kewaspadaan dan memastikan seluruh unsur di daerah berada dalam kondisi siap. Ini penting agar kita tidak gagap ketika bencana terjadi momentum respon pertama sangat penting,” kata Safrizal.

    Sebagai tindak lanjut, Safrizal meminta pemerintah daerah untuk segera melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di wilayah masing-masing.

    Apel tersebut diinstruksikan untuk melibatkan BPBD, Satpol PP, Damkar, unsur TNI/Polri, unsur relawan seperti satlinmas dan redkar, serta para pemangku kepentingan lainnya.

    “Daerah perlu memastikan kesiapan personel, peralatan, dan logistik dalam menghadapi bencana. Apel kesiapsiagaan menjadi sarana penting untuk memeriksa dan memastikan seluruh unsur tersebut benar-benar siap, jangan kendor sedikitpun,” tutur Safrizal.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Parah di Thailand Dipicu Hujan Paling Deras dalam 300 Tahun Terakhir

    Banjir Parah di Thailand Dipicu Hujan Paling Deras dalam 300 Tahun Terakhir

    Bangkok

    Otoritas Thailand mengungkap penyebab banjir parah di wilayah selatan negara tersebut. Departemen Irigasi Kerajaan menyebut banjir terjadi usai hujan terderas dalam 300 tahun.

    Dilansir CNN dan DW, Kamis (27/11/2025), setidaknya 33 orang dilaporkan tewas akibat banjir di wilayah selatan Thailand. Salah satu daerah paling parah terdampak banjir ialah Kota Hat Yai yang menjadi pusat transportasi dan perdagangan utama Provinsi Songkhla.

    Departemen Irigasi Kerajaan menyebut hujan terderas terjadi di Hat Yai dan merupakan ‘hujan terderas dalam 300 tahun’. Angka tersebut mengacu pada seberapa jarang hujan 335 milimeter dalam sehari ini jarang terjadi dengan kemungkinan kejadian sekali setiap 300 tahun.

    Di Hat Yai, banjir telah mencapai ketinggian 2,5 meter dan merendam rumah-rumah serta jalanan. Foto-foto menunjukkan seluruh jalan terendam air, rumah-rumah setengah terendam, dan kru darurat di atas perahu menyelamatkan warga serta mengirimkan bantuan.

    Militer Thailand telah mengerahkan sekitar 200 perahu, 20 helikopter, dan kapal induk mereka untuk membantu upaya penanggulangan banjir dan penyelamatan.

    “Terdapat 33 korban tewas di tujuh provinsi. Penyebab kematian antara lain terseret arus, tenggelam, tersengat listrik, dan tanah longsor,” kata Juru Bicara Pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat, di Bangkok.

    (haf/imk)

  • Banjir Besar di Perbatasan Thailand-Malaysia, 50 Ribu Orang Mengungsi

    Banjir Besar di Perbatasan Thailand-Malaysia, 50 Ribu Orang Mengungsi

    Bangkok

    Banjir besar terjadi di daerah perbatasan Thailand dengan Malaysia. Ada 50 ribu orang yang mengungsi akibat banjir di kedua negara itu.

    Dilansir DW dan Associated Press, Kamis (27/11/2025), banjir besar itu telah menewaskan 33 orang di Thailand. Rekaman video juga menunjukkan orang-orang yang rumahnya hampir terendam air menunggu bantuan di atap rumah mereka.

    Ada sekitar 1 juta rumah tangga dan lebih dari 2,7 juta orang yang terdampak banjir di 12 provinsi di selatan Thailand. Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana mengatakan banjir parah itu dipicu oleh hujan lebat.

    Curah hujan yang terakumulasi mulai menurun pada Rabu (26/11). Pihak berwenang berharap ketinggian air akan mulai surut.

    Meski demikian, Departemen Meteorologi Thailand mengeluarkan peringatan hujan lebat dan banjir bandang masih bisa terjadi. Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, telah mengumumkan keadaan darurat untuk Provinsi Songkhla, yang mencakup kota terbesar di Thailand selatan, Hat Yai.

    Kondisi darurat ditetapkan dengan alasan ‘keparahan yang belum pernah terjadi sebelumnya’ dari banjir yang telah menyebabkan kerusakan luas. Jalan-jalan di Hat Yai juga tidak dapat dilalui dan bangunan-bangunan rendah serta mobil-mobil hampir terendam oleh air yang naik tinggi. Beberapa penghuni di lantai atas diberi keranjang makanan yang diangkut oleh tim penyelamat dengan perahu.

    Rekaman dari kamera drone yang disiarkan oleh Thai PBS menunjukkan sebuah keluarga beranggotakan lima orang di Hat Yai diselamatkan pada dari atap rumah mereka yang hampir tenggelam. Keluarga tersebut, termasuk seorang perempuan lanjut usia, tampak dalam video sebagai bintik-bintik warna-warni di lanskap air cokelat yang datar.

    Situasi di Rumah Sakit Hat Yai juga sangat kritis. Menteri Kesehatan Masyarakat Pattana Promphat menjelaskan listrik di fasilitas tersebut dapat terputus karena tingginya air.

    Sekitar 50 pasien yang membutuhkan intubasi diterbangkan dengan helikopter militer ke rumah sakit lain dan sekitar 600 pasien lainnya kemungkinan akan dievakuasi bersama dengan petugas rumah sakit.

    Sementara itu, otoritas Malaysia telah mengevakuasi sekitar 27 ribu orang dari wilayah utaranya. Mereka yang dievakuasi itu merupakan warga terdampak banjir di Kelantan yang menjadi salah satu negara bagian paling parah terkena dampak banjir.

    Selain itu, ada seorang warga yang tewas akibat banjir di Kelantan. Kementerian Luar Negeri Malaysia juga memantau banjir kondisi ribuan wisatawan Malaysia yang terdampar di hotel-hotel Thailand akibat banjir.

    “Sebagian besar warga Malaysia yang terdampak telah menginap di hotel-hotel bertingkat dan telah diketahui keberadaannya. Lebih dari 6.300 warga Malaysia telah menyeberangi perbatasan dengan selamat dari Thailand,” kata Kemlu Malaysia dalam sebuah pernyataan.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • 9
                    
                        Banjir Terjang Medan, Tiga Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam
                        Medan

    9 Banjir Terjang Medan, Tiga Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam Medan

    Banjir Terjang Medan, Tiga Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam
    Editor
    KOMPAS.com
    – Kota Medan dilanda banjir setelah hujan deras sejak dini hari menyebabkan Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Belawan meluap, Kamis (27/11/2025).
    Sejumlah kawasan permukiman terendam hingga dua meter, sedangkan puluhan ruas jalan utama lumpuh total, seperti dikutip
    Tribun Medan
    .
    Banjir parah terjadi di wilayah Jalan Jaya Tani, Deliserdang. Sedikitnya 200 rumah tenggelam setelah air naik cepat sejak pukul 07.00 WIB.
    “Air sudah dua meter, semua gang terendam. Anggrek I, II dan III tenggelam semua. Mohon bantuan,” ujar seorang warga melalui rekaman video.
    Warga terlihat mengevakuasi diri menggunakan perahu darurat dan rakit seadanya.
    Sejumlah video juga memperlihatkan air mengalir deras di kawasan Klambir 5 dekat rel, Kompleks Perumnas Helvetia terendam hingga 1 meter, sedangkan permukiman di Sei Mencirim Medan Krio lumpuh total.
    Banjir meluas hingga ke berbagai jalan protokol yang tidak dapat dilalui kendaraan.
    Berdasarkan pantauan
    Tribun
    , berikut titik-
    titik banjir di Medan
    dan sekitarnya:
    1. Simpang Kampung Lalang 
    2. Simpang Manhattan 
    3. Jalan Dr Mansyur – USU
    4. Gaharu – Bambu 
    5. Jalan Bhayangkara – Pancing 
    6. Pintu Tol Bandar Selamat – Letda Sujono
    7. Depan UNIMED–UIN 
    8. Yos Sudarso – Brayan 
    9. Simpang Kantor 
    10. Simpang Canang – Belawan – 
    11. Marelan Raya Pasar 3–5 
    12. Jalan Danau Singkarak 
    13. Jalan SM Raja depan TAMORA 
    14. Gatot Subroto depan RS Advent 
    15. Jalan Ayahanda
    Hingga berita ini diturunkan, sejumlah ruas masih terputus, terutama di Medan Johor, Medan Marelan, Medan Sunggal, dan Medan Helvetia.
    Menurut BPBD, banjir meluas akibat meluapnya tiga sungai besar:
    1. Sungai Deli di kawasan pusat kota dan Medan Labuhan.
    2. Sungai Babura di Medan Sunggal dan sekitar kampus USU.
    3. Sungai Belawan ke arah Marelan, Belawan, Canang dan sekitarnya.
    Fenomena ini diperparah oleh hujan intensitas tinggi sejak dini hari serta air laut pasang di wilayah Medan Utara.
    Hingga siang, cuaca masih mendung dan dikhawatirkan hujan susulan kembali mengguyur wilayah Medan.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 3 Sungai Meluap Kota Medan Dikepung Banjir, Berikut Sejumlah Titik yang Terdampak, Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 459 Site Telkomsel, ISAT, dan EXCL di Sumut Down Imbas Banjir Tapanuli -Sibolga

    459 Site Telkomsel, ISAT, dan EXCL di Sumut Down Imbas Banjir Tapanuli -Sibolga

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan infrastruktur telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. yang terdapat di  Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga mengalami gangguan imbas bencana banjir yang terjadi pada Rabu (26/11/2025).

    Pusat Monitoring Telekomunikasi telah berkoordinasi dengan operator seluler terkait kemungkinan terjadinya gangguan layanan telekomunikasi pada lokasi tersebut. Berdasarkan hasil koordinasi, sebanyak  495 site atau sekitar 1,42 % dari total 34660 site eksisting di Provinsi Sumatera Utara mengalami gangguan.

    DSite yang terdampak dan mengalami gangguan (down) disebabkan oleh terputusnya aliran listrik dari PLN dan gangguan transmisi. Saat ini, operator seluler sedang berupaya untuk memulihkan site yang terdampak akibat terputusnya aliran listrik dari PLN dengan menggunakan genset sebagai catu daya alternatif sampai aliran listrik kembali normal.

    “Namun, masih terkendala oleh akses jalan yang masih terkena dampak banjir sehingga menghambat mobilisasi genset ke lokasi,” tulis dalam keterangan pers Komdigi, Kamis (27/11/2025).

    Komdigi melaporkan operator seluler juga telah berupaya untuk memulihkan site yang down akibat gangguan transmisi dengan melakukan routing ke beberapa titik yang masih dapat terlayani dan saat ini masih dilakukan verifikasi untuk pengecekan lebih lanjut.

    Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Direktorat Pengendalian Infrastruktur Digital terus melakukan pemantauan kualitas layanan telekomunikasi pasca terjadinya banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara dan bekerja sama dengan Balai Monitor SFR Kelas I Medan dan Pemerintah Daerah untuk menangani setiap gangguan telekomunikasi yang mungkin terjadi dan memastikan layanan telekomunikasi tetap berkualitas dan dapat diandalkan bagi masyarakat.

    Adapun titik yang terdampak antara lain yaitu :

    3 site atau 0,05% dari total 5499 site eksisting di Kabupaten Deli Serdang,
    1 site atau 0,25% dari total 405 site eksisting di Kabupaten Humbang Hasundutan,
    23 site atau 13,07% dari 176 total site eksisting di Kabupaten Nias,
    12 site atau 9,92% dari 121 total site eksisting di Kabupaten Nias Barat,
    41 site atau 11,11% dari 369 total site eksisting di Kabupaten Nias Selatan,
    24 site atau 11,37% dari 211 total site eksisting di Kabupaten Nias Utara,
    1 site atau 0,22% dari 459 total site eksisting di Kabupaten Samosir,
    1 site atau 0,06% dari 1640 total site eksisting di Kabupaten Serdang Bedagai,
    53 site atau 9,03% dari 587 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Selatan,
    167 site atau 23,19% dari 720 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Tengah,
    21 site atau 2,77% dari 757 total site eksisting di Kabupaten Tapanuli Utara,
    47 site atau 16,15% dari 291 total site eksisting di Kabupaten Gunungsitoli,
    64 site atau 0,96% dari 6648 total site eksisting di Kota Medan,
    2 site atau 0,41% dari 483 total site eksisting di Kota Padang Sidempuan,
    35 site atau 26,52% dari 132 total site eksisting di Kota Sibolga.

    Site XLSMART …