Topik: Banjir

  • TNI AU kirim genset dan starlink ke lokasi banjir Sumatera Utara

    TNI AU kirim genset dan starlink ke lokasi banjir Sumatera Utara

    Jakarta (ANTARA) – Asisten Teritorial Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Palito Sitorus mengatakan pihaknya berupaya mengirim genset dan starlink untuk kebutuhan korban banjir di Sumatera Utara.

    Dua alat tersebut menurut Palito harus dilakukan lantaran akses internet dan listrik di lokasi banjir terputus.

    “Mudah-mudahan hari ini, tadi pagi, sudah ada rencana dari Medan itu untuk mengirimkan bantuan, minimal pasukan bersama genset dan satelit starlink, supaya komunikasi bisa terjadi di sana,” kata Palito saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis.

    Menurut Palito, TNI AU sebelumnya berupaya memberikan bantuan ke lokasi banjir wilayah Sumatera Utara, salah satunya kawasan pesisir Sibolga.

    Namun, pihaknya terkendala lantaran akses jalan yang rusak karena tertimbun tanah longsor. Palito melanjutkan, pihaknya juga telah berupaya untuk mengirim helikopter untuk mengantar logistik ke wilayah banjir.

    Namun demikian, rencana itu urung dilakukan karena terkendala kondisi cuaca yang ekstrim di sana.

    “Ketika akan dilakukan bantuan, memang cuaca juga cukup tidak bersahabat ya, sehingga pasukan kita belum bisa di-drop (logistik),” kata Palito.

    Dia melanjutkan, hingga saat ini pihak Korpasgat bersama TNI AD dan AL masih melakukan upaya evakuasi di wilayah Sibolga.

    Palito memastikan, pihaknya akan segera mengirimkan bantuan lebih banyak setelah cuaca kondusif dan jalur lalu lintas layak dilalui.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Tewas Bertambah Jadi 7 Orang, Evakuasi Terkendala

    Korban Tewas Bertambah Jadi 7 Orang, Evakuasi Terkendala

    Liputan6.com, Jakarta – Korban meninggal dunia akibat banjir bandang atau Galodo di Nagari Malalak Timur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bertambah. Kepala BPBD Agam, Rahmad Lasmono, mengonfirmasi bahwa per Kamis (27/11/2025) sore, total korban tewas mencapai 7 orang.

    Sementara itu, tim pencarian masih terus mencari dua orang lainnya yang dilaporkan hilang.

    “Itu data sementara, masih ada tiga titik di lokasi galodo yang belum bisa dijangkau petugas,” katanya kepada Liputan6.com, Kamis (27/11/2025).

    Menurutnya, petugas gabungan terkendala dalam mengevakuasi korban karena jalannya tidak bisa dilalui dan titik galodo terkepung dari berbagai arah.

    “Sinyal komunikasi tidak ada, longsor di mana-mana, listrik padam. Di lokasi yang belum bisa dijangkau itu informasinya ada 50 orang, bisa jadi bertambah,” ujarnya.

    Ia mengatakan untuk menembus titik tersebut menembus titik titik itu, pihaknya menyewa alat berat, karena alat berat milik pemda sudah dipakai semua.

    “Iya ini segera didatangkan alat berat untuk membuka jalur ke titik yang terisolasi,” kata Rahmad.

    Kemudian untuk identitas tujuh orang meninggal, pihaknya belum bisa menginformasikan karena masih dalam proses identifikasi.

    “Lalu untuk pengungsi yang bisa dijangkau sudah dibuat dapur umum, peralatan sudah didistribusikan,” ia menambahkan.

     

  • Korban Tewas Bertambah Jadi 7 Orang, Evakuasi Terkendala

    Korban Tewas Bertambah Jadi 7 Orang, Evakuasi Terkendala

    Liputan6.com, Jakarta – Korban meninggal dunia akibat banjir bandang atau Galodo di Nagari Malalak Timur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bertambah. Kepala BPBD Agam, Rahmad Lasmono, mengonfirmasi bahwa per Kamis (27/11/2025) sore, total korban tewas mencapai 7 orang.

    Sementara itu, tim pencarian masih terus mencari dua orang lainnya yang dilaporkan hilang.

    “Itu data sementara, masih ada tiga titik di lokasi galodo yang belum bisa dijangkau petugas,” katanya kepada Liputan6.com, Kamis (27/11/2025).

    Menurutnya, petugas gabungan terkendala dalam mengevakuasi korban karena jalannya tidak bisa dilalui dan titik galodo terkepung dari berbagai arah.

    “Sinyal komunikasi tidak ada, longsor di mana-mana, listrik padam. Di lokasi yang belum bisa dijangkau itu informasinya ada 50 orang, bisa jadi bertambah,” ujarnya.

    Ia mengatakan untuk menembus titik tersebut menembus titik titik itu, pihaknya menyewa alat berat, karena alat berat milik pemda sudah dipakai semua.

    “Iya ini segera didatangkan alat berat untuk membuka jalur ke titik yang terisolasi,” kata Rahmad.

    Kemudian untuk identitas tujuh orang meninggal, pihaknya belum bisa menginformasikan karena masih dalam proses identifikasi.

    “Lalu untuk pengungsi yang bisa dijangkau sudah dibuat dapur umum, peralatan sudah didistribusikan,” ia menambahkan.

     

  • Wamendagri Sebut Prabowo Beri Instruksi Gerak Cepat Tangani Bencana

    Wamendagri Sebut Prabowo Beri Instruksi Gerak Cepat Tangani Bencana

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah anggota Kabinet Merah Putih ke Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk mengikuti rapat. Dalam rapat itu, Prabowo menginstruksikan kementerian dan lembaga sigap bersinergi menangani bencana yang terjadi di sejumlah wilayah.

    “Ya, Presiden minta dikoordinasikan dengan cepat, itu ya, gitu ya. Jadi, tadi utamanya koordinasikan program-program prioritas di lapangan, sinergi antarkementerian terkait program prioritas, situasi akhir tahun, dan bergerak cepat tangani bencana,” kata Wamendagri Bima Arya usai rapat bersama presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).

    Bima mengatakan Kemendagri telah memberikan perhatian khusus terkait dampak bencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    “Sementara ini (tim) masuk di sana Sumatera Utara, Aceh, dan sekitarnya tadi. Daerah sanalah semua, ya. Karena menurut BMKG, ini November ini memang peak-nya (musim hujan). Terutama di daerah-daerah itu,” ujarnya.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melaporkan data dampak bencana banjir dan longsor di Sumatera. Tercatat, ada 10 kabupaten/kota yang terdampak bencana pada musim hujan ini.

    Berikut ini data terbaru yang dihimpun oleh BNPB terkait kabupaten terdampak bencana di Sumatera:

    1. Kota Lhokseumawe (banjir)

    2. Kabupaten Aceh Barat (banjir)

    Kecamatan terdampak: 4 kecamatan
    Warga terdampak: 183 KK
    Pengungsi: 33 KK

    3. Kabupaten Aceh Utara (banjir)

    Kecamatan terdampak: 17 kecamatan
    Warga terdampak: 2.668 KK/4.441 jiwa
    Pengungsi: 1.270 KK/3.507 jiwa

    4. Kabupaten Aceh Timur (banjir)

    Kecamatan terdampak: 17 kecamatan
    Warga terdampak: 7.972 KK/29.706 jiwa
    Pengungsi: 920 KK/2.456 jiwa

    5. Kabupaten Aceh Singkil (banjir)

    Kecamatan terdampak: 7 kecamatan
    Warga terdampak: 6.579 KK/25.827 jiwa
    Pengungsi: 684 KK

    6. Kabupaten Bireuen (banjir)

    Kecamatan terdampak: 3 kecamatan

    Warga terdampak: 956 KK/2.272 jiwa
    Terancam terisolasi: 40 KK/100 jiwa

    Sumatera Utara

    7. Kabupaten Humbang Hasundutan (banjir bandang dan longsor)

    Kecamatan terdampak: 1 kecamatan
    Meninggal: 5
    Hilang: 4
    Luka berat: 7
    Luka ringan: 2

    8. Kabupaten Deli Serdang (banjir)

    Kecamatan terdampak: 2 kecamatan
    Warga terdampak: 427 KK/1.618 jiwa
    Pengungsi: 814 jiwa (dari Desa Paluh Kurau)

    9. Kabupaten Pakpak Bharat (banjir bandang)

    Kecamatan terdampak: 5 kecamatan
    Warga terdampak: Belum ada data jumlah KK/jiwa
    Korban meninggal: 1

    10. Kabupaten Tapanuli Tengah (banjir)

    Kecamatan terdampak: 11 kecamatan
    Warga terdampak: 1.902 KK
    Korban meninggal: 4
    Data pengungsi: masih dalam pendataan

    (fca/dek)

  • Prabowo perintahkan kementerian percepat tangani bencana Sumatera-Aceh

    Prabowo perintahkan kementerian percepat tangani bencana Sumatera-Aceh

    Ya, Presiden minta dikoordinasikan dengan cepat, utamanya koordinasikan program-program prioritas di lapangan, sinergi antarkementerian terkait program prioritas, situasi akhir tahun, dan bergerak cepat tangani bencana

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan kementerian/lembaga terkait untuk mempercepat proses penanganan bencana alam yang kini melanda sejumlah daerah di Indonesia.

    Pernyataan itu dikemukakan melalui Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, seusai menghadiri rapat terbatas (ratas), di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

    “Ya, Presiden minta dikoordinasikan dengan cepat, utamanya koordinasikan program-program prioritas di lapangan, sinergi antarkementerian terkait program prioritas, situasi akhir tahun, dan bergerak cepat tangani bencana,” katanya.

    Dikatakan Bima, instruksi itu disampaikan Presiden untuk merespons situasi akhir tahun yang diwarnai peningkatan curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi.

    Kemendagri, kata dia, telah mengerahkan tim khusus ke sejumlah wilayah yang saat ini berstatus rawan bencana, di antaranya Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, dan sekitarnya.

    Ia menyebutkan, wilayah-wilayah lain yang terdampak, termasuk Sumatera Barat, juga menjadi perhatian Presiden dan kementerian/lembaga terkait.

    “Karena menurut BMKG, November ini memang peak-nya,” katanya.

    Terkait laporan dari daerah, Bima mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan dan koordinasi intensif.

    “Kami sedang koordinasikan, ya. Kami pantau terus laporan terakhir,” tuturnya.

    Bima menegaskan bahwa koordinasi cepat antarkementerian/lembaga menjadi kunci untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif, terutama pada periode puncak cuaca ekstrem.

    Bencana hidrometeorologi kini melanda beberapa wilayah di Indonesia, terutama terpusat di Sumatera Utara dan Aceh, dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi akibat pengaruh tidak langsung Siklon Tropis Senyar di Selat Malaka.

    Di Aceh, sembilan kabupaten/kota telah menetapkan status darurat bencana, dengan Kota Langsa menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah yang memaksa ribuan warga mengungsi.

    Sementara itu, di Sumatera Utara, setidaknya 13 kabupaten/kota menghadapi perluasan dampak bencana hidrometeorologi, yang mencakup banjir bandang dan longsor, memerlukan respons cepat dari otoritas setempat.

    Peringatan dini cuaca ekstrem juga dikeluarkan BMKG untuk provinsi lain, termasuk Sumatera Barat, Riau, Jambi, serta beberapa wilayah di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang.

    Pewarta: Andi Firdaus, Fathur Rochman
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi E DPRD Jatim Tuntaskan Raperda Kebencanaan, Respons Ancaman 241 Bencana pada 2025

    Komisi E DPRD Jatim Tuntaskan Raperda Kebencanaan, Respons Ancaman 241 Bencana pada 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Komisi E DPRD Jawa Timur menuntaskan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Bencana. Langkah ini ditempuh untuk memperkuat payung hukum sekaligus meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat, khususnya kelompok rentan.

    “Perubahan Perda ini bukan hanya penyesuaian regulasi, tetapi kebutuhan mendesak untuk memastikan negara hadir melindungi seluruh warga, terutama kelompok rentan,” kata Juru Bicara Komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso saat paripurna di DPRD Jatim, Kamis (27/11/2025).

    Cahyo menyebutkan berdasarkan kajian risiko kebencanaan, Provinsi Jawa Timur tercatat memiliki 14 ancaman bencana yang tersebar di 38 kabupaten dan kota, dan selama Januari hingga September 2025 telah terjadi 241 kejadian bencana. Ratusan bencana itu menyebabkan korban jiwa, ribuan rumah rusak, serta puluhan ribu kepala keluarga terdampak.

    “Data BPBD menunjukkan bahwa risiko bencana kita sangat tinggi dan hampir merata di seluruh wilayah Jawa Timur,” ujar Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Komisi E DPRD Jatim menilai Perda Nomor 3 Tahun 2010 sudah tidak relevan dengan perkembangan kondisi kebencanaan saat ini. Dari total 107 pasal, lanjut Cahyo, sebanyak 50 pasal mengalami perubahan, baik berupa revisi, penambahan pasal baru, maupun penghapusan. “Perda ini sudah berlaku 15 tahun, sementara tantangan kebencanaan terus berkembang dan semakin kompleks,” kata Cahyo.

    Dalam revisi tersebut, penguatan perlindungan bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak, dan penyandang disabilitas menjadi salah satu fokus utama. Salah satu langkah konkret yang diatur adalah pembentukan Unit Layanan Disabilitas di lingkungan BPBD.

    “Kelompok rentan harus mendapatkan perlindungan sejak pra bencana, saat tanggap darurat, sampai tahap pemulihan,” tutur alumnus FH Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Komisi E juga mendorong penguatan peran relawan sebagai mitra strategis BPBD di daerah. Selain itu, kata dia, pola kolaborasi pentahelix yang melibatkan masyarakat, perguruan tinggi, dunia usaha, dan media massa digariskan lebih tegas dalam Perda hasil revisi. “Penanggulangan bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, semua unsur harus terlibat,” ujar dia.

    Pengaturan rencana operasi darurat, rencana kontinjensi, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana beserta skema pendanaannya juga masuk dalam materi perubahan. Dengan demikian, penanganan bencana diharapkan tidak lagi bersifat sementara atau reaktif. “Kami ingin seluruh tahapan penanggulangan bencana berjalan sistematis dan terukur,” tutur dia.

    Cahyo berharap revisi Perda ini dapat memperkuat kesiapsiagaan daerah menghadapi berbagai ancaman, mulai dari banjir hingga erupsi gunung api. Dia menilai regulasi yang adaptif menjadi kunci keselamatan masyarakat di tengah perubahan iklim dan dinamika lingkungan. “Tujuan akhirnya adalah melindungi masyarakat Jawa Timur agar lebih siap, lebih aman, dan lebih cepat pulih ketika bencana terjadi,” pungkas Cahyo. [asg/kun]

  • Komisi E DPRD Jatim Tuntaskan Raperda Kebencanaan, Respons Ancaman 241 Bencana pada 2025

    Komisi E DPRD Jatim Tuntaskan Raperda Kebencanaan, Respons Ancaman 241 Bencana pada 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Komisi E DPRD Jawa Timur menuntaskan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Bencana. Langkah ini ditempuh untuk memperkuat payung hukum sekaligus meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat, khususnya kelompok rentan.

    “Perubahan Perda ini bukan hanya penyesuaian regulasi, tetapi kebutuhan mendesak untuk memastikan negara hadir melindungi seluruh warga, terutama kelompok rentan,” kata Juru Bicara Komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso saat paripurna di DPRD Jatim, Kamis (27/11/2025).

    Cahyo menyebutkan berdasarkan kajian risiko kebencanaan, Provinsi Jawa Timur tercatat memiliki 14 ancaman bencana yang tersebar di 38 kabupaten dan kota, dan selama Januari hingga September 2025 telah terjadi 241 kejadian bencana. Ratusan bencana itu menyebabkan korban jiwa, ribuan rumah rusak, serta puluhan ribu kepala keluarga terdampak.

    “Data BPBD menunjukkan bahwa risiko bencana kita sangat tinggi dan hampir merata di seluruh wilayah Jawa Timur,” ujar Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Komisi E DPRD Jatim menilai Perda Nomor 3 Tahun 2010 sudah tidak relevan dengan perkembangan kondisi kebencanaan saat ini. Dari total 107 pasal, lanjut Cahyo, sebanyak 50 pasal mengalami perubahan, baik berupa revisi, penambahan pasal baru, maupun penghapusan. “Perda ini sudah berlaku 15 tahun, sementara tantangan kebencanaan terus berkembang dan semakin kompleks,” kata Cahyo.

    Dalam revisi tersebut, penguatan perlindungan bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak, dan penyandang disabilitas menjadi salah satu fokus utama. Salah satu langkah konkret yang diatur adalah pembentukan Unit Layanan Disabilitas di lingkungan BPBD.

    “Kelompok rentan harus mendapatkan perlindungan sejak pra bencana, saat tanggap darurat, sampai tahap pemulihan,” tutur alumnus FH Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Komisi E juga mendorong penguatan peran relawan sebagai mitra strategis BPBD di daerah. Selain itu, kata dia, pola kolaborasi pentahelix yang melibatkan masyarakat, perguruan tinggi, dunia usaha, dan media massa digariskan lebih tegas dalam Perda hasil revisi. “Penanggulangan bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, semua unsur harus terlibat,” ujar dia.

    Pengaturan rencana operasi darurat, rencana kontinjensi, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana beserta skema pendanaannya juga masuk dalam materi perubahan. Dengan demikian, penanganan bencana diharapkan tidak lagi bersifat sementara atau reaktif. “Kami ingin seluruh tahapan penanggulangan bencana berjalan sistematis dan terukur,” tutur dia.

    Cahyo berharap revisi Perda ini dapat memperkuat kesiapsiagaan daerah menghadapi berbagai ancaman, mulai dari banjir hingga erupsi gunung api. Dia menilai regulasi yang adaptif menjadi kunci keselamatan masyarakat di tengah perubahan iklim dan dinamika lingkungan. “Tujuan akhirnya adalah melindungi masyarakat Jawa Timur agar lebih siap, lebih aman, dan lebih cepat pulih ketika bencana terjadi,” pungkas Cahyo. [asg/kun]

  • Humbang Hasundutan Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, 5 Orang Meninggal dan 4 Hilang

    Humbang Hasundutan Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, 5 Orang Meninggal dan 4 Hilang

    Di sekitar lokasi longsor, sebelas titik akses jalan terputus. Sementara saluran, jembatan, dan tembok penahan tanah mengalami kerusakan dan masih dalam proses pendataan lebih lanjut.

    Lahan pertanian warga turut terdampak, memberikan tekanan tambahan bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil tani.

    Bencana banjir bandang ini terjadi di Kecamatan Pakkat, tepatnya di Kelurahan Panggugunan.

    Sementara itu, kejadian tanah longsor teridentifikasi berdampak ke sejumlah wilayah meliputi Desa Sampean di Kecamatan Doloksanggul, Desa Parbotihan, Sihikkit, Sampetua dan Janji Nagodang di Kecamatan Onan Ganjang, Desa Aek Sopang di Kecamatan Pakkat dan Desa Janji Hutanapa di Kecamatan Parlilitan.

    “Cuaca ekstrem atas dampak dari fenomena siklon tropis Senyar menjadi faktor utama yang memicu pergerakan tanah dan aliran banjir bandang tersebut,” terangnya.

    Sejak kejadian, tim gabungan telah bergerak cepat melakukan evakuasi korban, pembersihan material longsoran, serta pembukaan akses jalan dengan bantuan alat berat seperti excavator dan backhoe loader.

    BPBD dan Dinas Sosial juga mendirikan dapur umum dan menyiapkan tempat pengungsian sementara di rumah penduduk.

  • Kebakaran Terburuk di Hong Kong, Tewaskan Puluhan Warga

    Kebakaran Terburuk di Hong Kong, Tewaskan Puluhan Warga

    Anda sedang menyimak sejumlah berita mancanegara pilihan yang telah kami rangkum dalam Dunia Hari Ini.

    Edisi Kamis, 27 November 2025, kita awali dari Hong Kong.

    Kebakaran hebat melanda kompleks apartemen

    Setidaknya 44 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 200 orang hilang akibat kebakaran besar yang melanda beberapa gedung apartemen di sebuah kompleks permukiman di Hong Kong.

    Kebakaran terburuk dalam beberapa tahun ini terjadi sebelum pukul tiga sore Rabu setempat, dengan api yang dimulai dari struktur bambu di salah satu gedung, menurut otoritas Hong Kong.

    Kebakaran menyebar ke tujuh dari delapan gedung di kompleks permukiman dengan jumlah penduduk mencapai 4.800 orang, yang tinggal di 2.000 apartemen.

    “Puing-puing dan struktur dari bangunan yang terdampak berjatuhan,” kata Derek Armstrong Chan, wakil direktur operasi Dinas Pemadam Kebakaran.

    “Suhu di dalam gedung-gedung yang terdampak sangat tinggi. Sulit bagi kami untuk memasuki gedung dan naik ke atas untuk melakukan pemadaman dan penyelamatan.”

    Korban tewas akibat banjir Thailand tembus 33 jiwa

    Pihak berwenang di Thailand mengirimkan helikopter untuk mengevakuasi pasien kritis dari sebuah rumah sakit di kota Hat Yai, kota di selatan Thailand yang paling terdampak banjir dalam beberapa tahun terakhir.

    Kejadian ini terjadi setelah lantai satu rumah sakit utama milik pemerintah terendam banjir, di mana 600 orang dirawat, 50 di antaranya berada di ruang perawatan intensif.

    Juru bicara pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat mengatakan sekitar 20 helikopter dan 200 perahu yang dikerahkan dalam upaya penyelamatan di Hat Yai kesulitan menjangkau orang-orang yang terlantar.

    Jumlah korban tewas meningkat menjadi 33, sementara diperkirakan hujan lebat masih akan mengguyur wilayah itu.

    Banjir melanda sembilan provinsi di Thailand dan sejumlah kawasan di Malaysia dalam dua tahun berturut-turut, yang mendorong kedua negara untuk mengevakuasi hampir 45.000 orang.

    Pembatasan usia medsos di Australia digugat

    Larangan bagi warga Australia berusia di bawah 16 tahun dari platform seperti Instagram, TikTok, Snapchat, dan YouTube digugat kelompok advokasi Digital Freedom Project ke Pengadilan Tinggi.

    Kelompok tersebut mengklaim undang-undang baru, yang akan berlaku efektif pada 10 Desember, “sangat berlebihan” dan melanggar “hak konstitusional atas kebebasan berkomunikasi politik”.

    Rabu kemarin, Menteri Komunikasi Anika Wells menanggapinya dengan mengatakan pemerintah federal Australia tetap “teguh” dalam komitmennya untuk menerapkan undang-undang tersebut.

    “Meskipun kami menerima ancaman dan gugatan hukum dari orang-orang dengan motif tersembunyi, pemerintahan Partai Buruh Albanese tetap teguh di pihak orangtua, dan bukan platform,” ujarnya.

    Mantan Marinir mengaku menabrakkan mobil di parade Liverpool

    Seorang pengemudi yang menabrakkan mobilnya ke kerumunan penggemar sepak bola di parade kemenangan Liga Primer Liverpool telah mengaku bersalah.

    Paul Doyle terisak-isak saat mengakui dirinya mengemudi secara berbahaya dalam tuduhan percobaan atau menyebabkan cedera tubuh yang parah, serta tiga tuduhan melukai dengan sengaja.

    Media Inggris melansir Doyle memiliki latar belakang di bidang informasi dan teknologi, dan sebelumnya bertugas di Komando Marinir Kerajaan Inggris pada tahun 1990-an.

    Paul sebelumnya membantah dakwaan yang menewaskan 29 korban berusia antara enam bulan dan 77 tahun dan dapat dijatuhi hukuman penjara maksimal seumur hidup.

  • Infografis Duka Bencana Beruntun di Sumut

    Infografis Duka Bencana Beruntun di Sumut

    Liputan6.com, Jakarta – Bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, menerjang sebagian besar wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam tiga hari terakhir.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak dari Siklon Tropis Senyar.

    Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Hendro Nugroho mengatakan, Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka.

    “Dampaknya dalam satu minggu terakhir wilayah Sumatera Utara dilanda hujan setiap hari,” kata Hendro, Rabu 26 November 2025.

    Sementara itu, berdasarkan data rekapitulasi yang dikeluarkan Polda Sumut mencatat, total 86 kejadian bencana hidrometeorologi di 11 kabupaten/kota, yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

    Bencana yang paling mendominasi adalah tanah longsor dengan 59 kejadian, diikuti banjir 21 kejadian, pohon tumbang 4 kejadian, dan puting beliung 2 kejadian.

    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan membenarkan data tersebut dan menyampaikan duka cita mendalam atas korban yang berjatuhan.

    Lantas, seperti apakah bencana beruntun yang terjadi di Sumut? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: