Topik: Banjir

  • Mayoritas Kota Besar Berpotensi Hujan Hari Ini, Simak Daftarnya

    Mayoritas Kota Besar Berpotensi Hujan Hari Ini, Simak Daftarnya

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota-kota besar di Indonesia akan diguyur hujan ringan hingga sedang pada Jumat. 

    Kondisi cuaca secara umum dipengaruhi peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan.

    “Aceh diprakirakan berawan tebal,” ujar Prakirawan BMKG Zen Putri dalam siaran cuaca dilansir Antara, Jumat, 28 November 2025.
    Cuaca wilayah sumatra
    Hujan ringan-sedang diprakirakan terjadi di kota-kota berikut:

    – Medan
    – Pekanbaru
    – Padang
    – Tanjung Pinang
    – Jambi
    – Bengkulu
    – Palembang
    – Pangkal Pinang
    – Bandar Lampung

    Aceh: Berawan tebal
     

    Cuaca Jawa dan Bali-Nusra
    Hujan ringan-sedang: Bandung, Semarang, Surabaya
    Berawan tebal: Banten, Jakarta, Yogyakarta
    Berawan: Bali, Lombok
    Hujan ringan: Kupang
    Cuaca Kalimantan
    Hujan deras berpotensi petir: Pontianak, Banjarmasin, Tanjung Selor
    Hujan ringan: Samarinda, Palangkaraya
    Cuaca Sulawesi
    Hujan ringan-sedang diprediksi merata di kota-kota besar:

    – Makassar
    – Mamuju
    – Palu
    – Gorontalo
    – Manado
    – Kendari
    Cuaca Maluku dan Papua
    Seluruh kota besar di wilayah timur diprakirakan diguyur hujan ringan–sedang:

    – Ternate
    – Ambon
    – Sorong
    – Manokwari
    – Nabire
    – Jayapura
    – Jayawijaya
    – Merauke
    Curah hujan meningkat, la nina lemah masih berlangsung
    Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa Indonesia kini memasuki periode peningkatan curah hujan yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan.

    Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, curah hujan mengalami peningkatan signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.

    Ia menambahkan, fenomena La Nina lemah diperkirakan masih berlangsung hingga Maret 2026.

    “La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” ujarnya.
    Imbauan BMKG
    BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama bagi wilayah dengan curah hujan tinggi yang rentan banjir, angin kencang, hingga gangguan aktivitas harian.

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota-kota besar di Indonesia akan diguyur hujan ringan hingga sedang pada Jumat. 
     
    Kondisi cuaca secara umum dipengaruhi peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan.
     
    “Aceh diprakirakan berawan tebal,” ujar Prakirawan BMKG Zen Putri dalam siaran cuaca dilansir Antara, Jumat, 28 November 2025.
    Cuaca wilayah sumatra
    Hujan ringan-sedang diprakirakan terjadi di kota-kota berikut:

    – Medan
    – Pekanbaru
    – Padang
    – Tanjung Pinang
    – Jambi
    – Bengkulu
    – Palembang
    – Pangkal Pinang
    – Bandar Lampung
     
    Aceh: Berawan tebal
     

    Cuaca Jawa dan Bali-Nusra
    Hujan ringan-sedang: Bandung, Semarang, Surabaya
    Berawan tebal: Banten, Jakarta, Yogyakarta
    Berawan: Bali, Lombok
    Hujan ringan: Kupang
    Cuaca Kalimantan
    Hujan deras berpotensi petir: Pontianak, Banjarmasin, Tanjung Selor
    Hujan ringan: Samarinda, Palangkaraya
    Cuaca Sulawesi
    Hujan ringan-sedang diprediksi merata di kota-kota besar:
     
    – Makassar
    – Mamuju
    – Palu
    – Gorontalo
    – Manado
    – Kendari
    Cuaca Maluku dan Papua
    Seluruh kota besar di wilayah timur diprakirakan diguyur hujan ringan–sedang:
     
    – Ternate
    – Ambon
    – Sorong
    – Manokwari
    – Nabire
    – Jayapura
    – Jayawijaya
    – Merauke
    Curah hujan meningkat, la nina lemah masih berlangsung
    Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa Indonesia kini memasuki periode peningkatan curah hujan yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan.
     
    Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, curah hujan mengalami peningkatan signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.
     
    Ia menambahkan, fenomena La Nina lemah diperkirakan masih berlangsung hingga Maret 2026.
     
    “La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” ujarnya.
    Imbauan BMKG
    BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama bagi wilayah dengan curah hujan tinggi yang rentan banjir, angin kencang, hingga gangguan aktivitas harian.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Tujuh Korban Banjir Bandang di Padang Panjang Ditemukan Meninggal

    Tujuh Korban Banjir Bandang di Padang Panjang Ditemukan Meninggal

    PADANG PANJANG – Tujuh korban banjir bandang di Jembatan Kembar Batas Kota Silaiang Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di aliran Sungai Batang Anai.

    Lokasi penemuan ketujuh korban bencana banjir bandang itu tepatnya di Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

    Dilansir ANTARA, Kamis, 27 November, Kepala Puskesmas Kayu Tanam, Yurika, membenarkan para korban ditangani awal oleh tim medis puskesmas.

    Identitas para korban diketahui setelah dilakukan identifikasi oleh Innafis Sat Reskrim Polres Padang Pariaman.

    Sekitar pukul 18.20 WIB ketujuh korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk identifikasi lebih lanjut.

    Adapun tujuan korban adalah Nilmawati (59), Riki Saputra (38), Junimar (52), Agung Purnomo (30), Silvi Marta Putri (20), Roby Handaryo (42), dan Fariz (6).

    Diduga masih ada korban lainnya yang belum ditemukan akibat musibah banjir bandang tersebut.

    Tim gabungan selain melakukan pencarian di lokasi perkampungan di kawasan Jembatan Kembar Silaing Barat, juga melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Batang Anai.

    Namun upaya penyisiran dilakukan dengan kewaspadaan tinggi karena debit air Sungai Batang Anai masih tinggi dan mengantisipasi bencana banjir bandang susulan karena hujan masih mengguyur kawasan itu.

  • Distribusi BBM Tersendat, Pertamina Alihkan Pasokan

    Distribusi BBM Tersendat, Pertamina Alihkan Pasokan

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga mengakui distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG terkendala imbas banjir Sumatra dan longsor di sejumlah titik di Sumatera Utara dan Aceh. Pengalihan rute hingga penambahan armada pengiriman pun dilakukan.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Domatubun menyampaikan, ada jalur distribusi terdampak banjir dan longsor, serta sebagian jalur diberlakukan buka-tutup jalan. Alhasil, Pertamina mengalihkan pasokan dari sejumlah lokasi integrated terminal (IT) dan terminal BBM atau fuel terminal (FT) lokasi lain.

    “Alih suplai (rerouting) melalui IT Lhokseumawe, IT Dumai, FT Siantar, FT Kisaran, dan FT Sibolga,” kata Roberth saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (28/11/2025).

    Kemudian, Pertamina juga menambah penugasan kapal suplai tambahan, termasuk kapal domestik, untuk mempercepat suplai ke terminal-terminal terdampak. Lalu, optimalisasi shifting produk, khususnya di wilayah yang mengalami keterbatasan jenis produk.

    Roberth memastikan Pertamina terus berkoordinasi intensif dengan kepolisian, BPBD, dan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran distribusi di jalur yang terdampak. Serta melakukan pemantauan ketat stok BBM dan LPG di seluruh wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

    “Kesiapsiagaan tim operasi di daerah rawan bencana, termasuk penyiapan alternatif rute distribusi apabila akses utama kembali terganggu,” ujarnya.

     

  • Bandung Raya Berpotensi Hujan Lebat hingga 3 Desember Dampak Monsun Asia Meningkat

    Bandung Raya Berpotensi Hujan Lebat hingga 3 Desember Dampak Monsun Asia Meningkat

    BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, genangan, angin kencang, dan longsor.

    “Kami meminta masyarakat, terutama yang tinggal di lereng dan daerah rawan longsor, untuk waspada jika hujan turun beberapa hari berturut-turut. Begitu pula warga di daerah dataran rendah agar memastikan drainase berfungsi baik dan bebas dari sampah,” tegas Teguh.

    Ia juga meminta masyarakat aktif mengikuti pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG.

    “Informasi kami selalu diperbarui. Silakan pantau melalui situs BMKG atau aplikasi resmi agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif,” tuturnya.

  • Daftar Jaringan Telkomsel, XLSmart, dan Indosat yang Terdampak Banjir Sumatra

    Daftar Jaringan Telkomsel, XLSmart, dan Indosat yang Terdampak Banjir Sumatra

    Melanjutkan pembahasan mengenai kehadiran Realme C85 Series. Dalam peluncuran seri terbaru Realme pada 2025, perusahaan tidak hanya memperkenalkan satu model, tetapi dua yaitu Realme C85 dan Realme C85 Pro.

    Keduanya membawa pendekatan yang tidak sepenuhnya serupa. Realme C85 Pro tampil sebagai varian yang lebih berorientasi pada daya tahan, kenyamanan visual, serta performa yang stabil untuk penggunaan jangka panjang.

    Berikut perbedaan, pengalaman hands-on, dan spesifikasi lengkap dari Realme C85 Series: Realme C85 dan Realme C85 Pro. 

    Perbedaan Utama: Realme C85 vs C85 Pro

    Meski keduanya berbagi DNA desain yang tangguh dan baterai monster, Realme menerapkan strategi spesifikasi yang berbeda untuk segmen pengguna yang berbeda pula. Perbedaan paling mencolok terletak pada sektor layar dan dapur pacu

    Varian Realme C85 Pro tampil lebih premium di sektor visual. Ponsel ini mengusung panel AMOLED 6.8 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 120Hz. Keunggulan panel ini ada pada reproduksi warna yang kaya (100% DCI-P3) dan kecerahan puncak yang ekstrem.

    Sebaliknya, Realme C85 (Reguler/5G) menggunakan panel IPS LCD dengan resolusi FHD. Uniknya, varian reguler ini justru memiliki refresh rate yang lebih tinggi, yakni 144Hz, ditujukan untuk kemulusan scrolling ekstra.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Ketika Galodo Memporak-porandakan Seisi Rumah

    Ketika Galodo Memporak-porandakan Seisi Rumah

    Liputan6.com, Jakarta Banjir bandang dan longsor yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera Barat menyisakan duka di hati warga. Di Kota Padang, salah satunya kawasan Lubuk Minturun, pada Kamis (27/11/2025), banjir bandang menghantam dan menghancurkan rumah-rumah penduduk.

    Upik (53), salah satu warga Lubuk Minturun, masih mengingat jelas saat air mulai masuk ke rumah selepas subuh. Sekitar pukul 05.00 WIB. Pintu rumahnya terhempas derasnya arus. Di rumah itu, Upik tinggal berlima bersama keluarga. Satu cucu balita bahkan harus segera diungsikan ke rumah kerabat.

    “Rusak semuanya sampai tiga rumah ke belakang. Rusak alat elektronik televisi, kasur juga tenggelam,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).

    Rumah Upik berjarak hanya sekitar 15 meter dari jembatan yang runtuh akibat dihantam galodo (banjir bandang). Kayu-kayu dan lumpur terbawa arus hingga naik ke jalan setinggi hampir 20 meter.

    Ani (53), warga Lubuk Minturun lainnya, juga merasakan kepanikan serupa. Meski rumahnya berada sedikit lebih jauh dari bantaran sungai, dia tiba-tiba ditelepon saudaranya agar bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

    “Air sudah naik ini, kata saudara saya,” ujarnya.

    Selama puluhan tahun tinggal di kawasan itu, Ani mengaku baru kali ini melihat banjir setinggi itu, bahkan sampai menghantam jembatan.

  • Cerita Warga Rumahnya Terendam Banjir di Kawasan Atlas Padang Sumbar: Air Terus Naik

    Cerita Warga Rumahnya Terendam Banjir di Kawasan Atlas Padang Sumbar: Air Terus Naik

    Liputan6.com, Jakarta – Ratusan rumah warga terendam banjir di kawasan Atlas, Ulak Karang Utara, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (28/11/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Akibatnya, puluhan warga terpaksa harus mengungsi dari tempat tinggal masing-masing, meskipun sebagian warga memilih bertahan di dalam rumah.

    “Air mulai masuk ke dalam rumah saya sekitar pukul 00.10 malam, dan debitnya terus meningkat hingga pukul 02.00 WIB,” ujar warga Jalan Atlas bernama Padrial di Padang, melansir Antara, Jumat (28/11/2025).

    Ia mengatakan kondisi genangan air di dalam rumahnya terus naik hingga mencapai ketinggian sekitar lima puluh centimeter.

    Akibatnya, laki-laki berusia 53 tahun itu terpaksa harus mengungsi bersama istri dan anaknya menuju Masjid Taufiq, yang tidak jauh dari kediamannya.

    “Terpaksa harus mengungsi ke Masjid ini karena khawatir air akan terus naik sehingga bisa mengancam keselamatan saya dan keluarga,” jelasnya.

    Hingga pukul 03.00 WIB, Padrial masih bertahan di Masjid Taufiq bersama dengan puluhan warga lainnya yang ikut mengungsi sambil menunggu air surut.

    Warga lainnya yakni Sugeng, juga turut mengungsi bersama isteri dan kedua anaknya di Masjid Taufiq.

    Ia menceritakan bencana alam yang terjadi pada tahun ini tergolong parah, sebab selama dua puluh tahun terakhir rumahnya tidak pernah terkena banjir.

    “Sejak dua puluh tahun rumah saya tidak pernah digenangi banjir, baru kali ini yang sampai masuk ke rumah meskipun tidak tinggi,” cerita Sugeng.

    Warga lainnya di tempat pengungsian Gusnita (45) berharap ada bantuan di tempat pengungsian, seperti selimut, pakaian, minuman, dan makanan.

    Pengungsi di Masjid itu tampak didominasi oleh anak-anak, dan perempuan, serta beberapa orang lanjut usia.

    “Tadi saat mengungsi tidak ada barang yang bisa diselamatkan sehingga terendam oleh banjir, semoga nanti ada bantuan yang datang,” tutup Sugeng.

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (15/6) dengan pilihan topik-topik sebagai berikut, Amukan Angin Kencang, Terobos Banjir demi Acara Pernikahan, Dua Wanita Kejar Pelaku Asusila, Serangan Balasan Iran ke Israel, Kebakaran Tempat Usaha.

  • Viral Kayu Glondongan saat Banjir Bandang di Sungai Batang Toru: Runtuhnya Benteng Kehidupan

    Viral Kayu Glondongan saat Banjir Bandang di Sungai Batang Toru: Runtuhnya Benteng Kehidupan

    Hendra menceritakan, harmoni mulai pecah ketika jalan perusahaan dibuka. Hutan ditebang, bukit digunduli, dan lahan-lahan ulayat beralih fungsi menjadi Hak Guna Usaha (HGU). Pembukaan hutan dalam skala luas ini menyebabkan tanah kehilangan kemampuan menyerap air, membuat aliran permukaan (run-off) meningkat drastis.

    “Mesin berat menggantikan tenaga manusia; suara burung berganti dengan deru ekskavator,” tambahnya.

    Kondisi in mencerminkan kegagalan negara dalam menjamin ruang hidup masyarakat. Kebijakan tata ruang yang tidak berpihak pada rakyat kecil, lemahnya pengawasan, serta izin yang diterbitkan tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan telah menghasilkan konsekuensi yang kini harus ditanggung masyarakat berupa banjir dan longsor setiap musim hujan tiba.

    “Kerusakan ekosistem Batang Toru bukan hanya kerusakan ekologis, tetapi kerusakan sosial. Kemandirian ekonomi terganggu karena masyarakat berubah dari pemilik lahan menjadi buruh di tanah sendiri,” tegas Hendra.

     

  • Pemerintah Kerahkan Banyak Alat Berat Tangani Bajir & Longsor di Aceh-Sumbar

    Pemerintah Kerahkan Banyak Alat Berat Tangani Bajir & Longsor di Aceh-Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah melakukan berbagai upaya penanganan bencana longsor dan banjir di Aceh dan Sumatra Barat (Sumbar). Sejumlah alat berat turut dikerahkan untuk mempercepat proses penanganan bencana.

    Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan dirinya telah menginstruksikan seluruh unit teknis Kementerian untuk turun langsung ke lapangan dan memastikan penanganan darurat berlangsung secepat mungkin. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo.

    “Kementerian PU telah menginstruksikan seluruh Balai yang ada di Sumatera Barat untuk bergerak cepat dan hadir di lokasi. Fokus kita adalah membuka kembali akses utama, memastikan fungsi infrastruktur air baku dan drainase, serta memberikan dukungan fasilitas dasar bagi masyarakat. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” kata Dody dalam keterangan resminya, Jumat (28/11/2025).

    Ia menegaskan pemerintah akan terus hadir hingga seluruh infrastruktur yang terdampak pulih kembali. Setelah tahap tanggap darurat, proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dipersiapkan sesuai kebutuhan teknis di lapangan.

    “Kementerian PU memastikan seluruh infrastruktur yang rusak akan mendapatkan penanganan sesuai dengan kebutuhan teknis. Pemerintah hadir sepenuhnya untuk memastikan masyarakat dapat segera kembali beraktivitas dengan aman,” tegas Dody.

    Penanganan Bencana di Aceh

    Melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Aceh, Kementerian PU telah menurunkan cukup banyak alat berat untuk membuka dan memulihkan akses masyarakat di sejumlah titik bencana.

    Dalam hal ini sebanyak 31 unit alat berat telah dimobilisasi BPJN Aceh, Kementerian PU di lapangan melalui tiga wilayah kerja, yakni Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) I meliputi Loader 2 unit, Excavator 4 unit, Trado 1 unit, dan Dump truck 10 unit.

    Selanjutnya PJN II berupa Loader 3 unit dan Backhoe loader 1 unit serta PJN III meliputi Loader 3 unit, Dump truck 3 unit, Excavator 1 unit, Grader 1 unit, Crane 1 unit, dan mobil Pick up 1 unit.

    Berdasarkan koordinasi terbaru dengan BPBD di beberapa kabupaten, Kementerian PU menerima usulan dukungan peralatan untuk titik-titik penanganan prioritas seperti 1 unit alat berat tambahan akan dikerahkan hari ini Jumat (28/11) untuk pembersihan lumpur dan sampah banjir di Aceh Tenggara.

    Dua unit alat berat juga sudah berada di lokasi bencana Kabupaten Pidie Jaya yang dimobilisasi oleh BWS Sumatera I. Pemda melalui BPBD akan menyampaikan titik lanjutan yang perlu ditangani oleh BBWS.

    Kemudian, menindaklanjuti permintaan Kepala Dinas PU Aceh Barat, Kementerian PU akan mengerahkan 1 unit alat berat tambahan dari mitra kerja terdekat untuk mendukung percepatan penanganan banjir di Aceh Barat.

    Alat-alat berat ini diketahui sudah berada di sejumlah lokasi terdampak bencana dan tengah melakukan penanganan dengan fokus pembersihan material longsoran, normalisasi saluran drainase, penanganan titik rawan, dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.

    Penanganan Bencana di Sumbar

    Di Sumatra Barat, material longsor yang menutup badan jalan di ruas nasional Padang-Bukittinggi menjadi salah satu dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem tersebut. Kondisi ini terjadi di kawasan Lembah Anai sempat membuat jalur tersebut tidak dapat dilalui.

    “Akses jalan Padang-Bukittinggi terputus imbas tanah longsor di daerah Lembah Anai. Longsor tersebut menutup jalan sehingga tidak dapat dilewati. Saat ini sedang kita lakukan penanganan dan pembersihan. Semalam ada satu titik yang sudah kita tangani, tetapi pagi tadi longsor lagi dan ada beberapa tambahan titik lokasi,” ungkap Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Elsa Putra Friandi.

    Kemudian dalam laporan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V juga menunjukkan intensitas hujan sangat tinggi, di antaranya mencapai 212 mm/hari di DAS Anai. Sehingga, menyebabkan luapan sungai, banjir, sedimentasi, dan longsor di Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Solok, Tanah Datar, Agam, Pesisir Selatan, dan Pasaman Barat.

    Kepala BWS Sumatera V, Naryo Widodo, menjelaskan sejumlah intake PDAM juga terganggu akibat penumpukan sedimen, rumah dan lahan pertanian tergenang, serta akses permukiman dan fasilitas umum terdampak. Untuk itu pihaknya menerjunkan alat berat dan bantuan teknis ke berbagai lokasi terdampak.

    “BWS Sumatera V telah mengirimkan beberapa unit alat berat termasuk excavator long arm untuk menangani sedimen pada intake PDAM di Sungai/Batang Kuranji serta mengirimkan bantuan bronjong ke daerah Solok dan Tanah Datar. Kami juga menyiapkan penanganan lanjutan berupa normalisasi sungai, pembentukan alur, serta usulan pembangunan struktur pengendali banjir sesuai masterplan yang sudah tersedia,” jelas Naryo.

    Selain pemulihan akses dan pengamanan infrastruktur sungai, Kementerian PU melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Sumatera Barat juga memberikan dukungan berupa sarana prasarana dasar bagi masyarakat terdampak.

    Kepala BPBPK Sumatera Barat, Maria Doeni Isa, menyampaikan dua unit toilet portable telah disiapkan di lokasi terdampak, sementara dua unit hunian umum (HU) dikirimkan ke SMP 44 Kecamatan Pauh, Kota Padang, yang saat ini difungsikan sebagai tempat penampungan sementara.

    (fdl/fdl)

  • Daftar Jaringan Telkomsel, XLSmart, dan Indosat yang Terdampak Banjir Sumatra

    Banjir Sumatra Picu Trending #PrayForSumatra di X, Warganet Unggah Update Bencana dan Kirim Doa

    PT PLN (Persero) mencatat ada lima tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Aceh yang terdampak banjir bandang. Empat tower sutet di antaranya roboh dan satu lainnya rusak.

    Manager Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Distribusi Aceh, Lukman Hakim, menyampaikan lima tower terdampak itu ada di wilayah Kabupaten Bireueun, Aceh. PLN bergerak cepat untuk membangun lima tower emergency dengan mengerahkan tim gabungan dari Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. 

    “Kami memohon dukungan dan doa agar pekerjaan teknis di lapangan berjalan lancar tanpa hambatan, sehingga pasokan listrik di Aceh dapat kembali normal secepat mungkin,” ujar Lukman, dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (27/11/2025).

    Adapun, sejumlah material pendukung juga telah dimobilisasi dari Palembang, Lampung, Jambi, Pekanbaru, dan Padang untuk mempercepat penormalan sistem kelistrikan. PLN akan menyampaikan perkembangan pemulihan secara berkala melalui saluran informasi resmi PLN. 

    Pelanggan yang membutuhkan informasi dapat memanfaatkan layanan 24 jam melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123. “Dengan kerja keras dan doa masyarakat, PLN optimistis pasokan listrik di Aceh akan segera kembali andal,” kata Lukman.

    Rusaknya lima tower SUTT ini mengganggu pasokan listrik di beberapa wilayah. Di antaranya, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang dan Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil terganggu.