Topik: Banjir

  • Banjir Hambat Mobilisasi Alat Berat ke Jalinsum Tarutung-Sipirok

    Banjir Hambat Mobilisasi Alat Berat ke Jalinsum Tarutung-Sipirok

    Jakarta

    Pemulihan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Tarutung di Tapanuli Utara dengan Sipirok di Tapanuli Selatan masih menemui kendala. Banjir yang merendam jalan akses membuat alat berat kesulitan untuk menjangkau lokasi.

    Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya dihubungi langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang meminta bantuan untuk membuka akses antara Tarutung dan Sipirok.

    Menyusul hal tersebut, pihaknya telah menghubungi balai setempat untuk membantu mengerahkan alat berat ke lokasi. Sayangnya, pergerakan alat berat tersebut terhambat banjir.

    “Nah saya telpon kepala balai jalan yang ada di sana untuk segera mengerahkan alat beratnya di sana. Kalau kemarin belum bisa (dikerahkan) karena alat trailernya yang ke sana saja itu juga susah karena nggak bisa ngelewatin (banjir),” kata Diana ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Atas kondisi tersebut, pihaknya mesti menunggu banjir di kawasan itu surut, barulah alat berat bisa dimobilisasi. Kementerian PU telah berhasil memobilisasi alat berat ke sejumlah lokasi bencana yang banjirnya telah mereda.

    Diana merincikan, setidaknya total ada sebanyak 20 unit alat berat yang dikirimkan ke Aceh, lalu 21 alat berat ke Sumatera Utara, dan 15 alat berat ke Sumatera Barat. Alat berat itu dikirimkan ke lokasi-lokasi yang sudah bisa terjangkau.

    “Alat berat ini yang semuanya sudah ada di lokasi yang sudah terjangkau. Tapi yang belum (akses tertutup banjir), menunggu sampai surut banjirnya. Juga kami sedang upayakan juga untuk (semua alat berat dan bantuan)sampai ke sana, ada yang masih kurang dan sebagainya kami upayakan karena ini darurat ya harus secepat,” tegasnya.

    Diana juga optimistis, ke depannya banjir akan lebih cepat surut. Hal ini berkaca pada proyeksi BMKG yang menyebut bahwa badai Siklon Tropis Senyar telah usai sehingga seharusnya hujan sudah berhenti.

    “Tadi Aceh saya dengar juga sudah bisa (dibuka jalan aksesnya), Sumatera Utara ini masih mencari yang jalan tadi karena juga hari ini tadi masih hujan. Tapi kalau ramalan BMKG, Siklon Tropis Senyar itu sudah habis hari ini. Berarti, angin sama hujan itu harusnya sudah selesai. Tapi kita tetap harus antisipasi dan tentunya kita bisa turun untuk membuka jalan yang longsor-longsor sama ini mudah-mudahan bisa dibuka,” ujar Diana.

    (shc/eds)

  • Telkomsel: Pemulihan Jaringan di Sumut

    Telkomsel: Pemulihan Jaringan di Sumut

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memobilisasi sumber daya yagn dimiliki untuk memulihkan jaringan di wilayah terdampak, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Tantangan pemulihan adalah ketersediaan pasokan listrik.

    Vice President Corporate Communications dan Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi menyatakan prioritas perusahaan saat ini bergeser pada pemulihan layanan di daerah tersebut.

    Dia mengatakan tantangan paling krusial dalam pemulihan ini adalah ketersediaan pasokan listrik. Pasalnya, kondisi kelistrikan di lokasi bencana juga masih terkena gangguan.

    “Tantangan paling penting dalam pemulihan jaringan adalah recovery dari PLN, karena listrik di lokasi terdampak seringkali dalam keadaan off,” kata Abdullah di Jakarta Jumat (28/11/2025).

    Tantangan di lapangan cukup berat mengingat kerusakan infrastruktur yang signifikan di tiga provinsi tersebut.

    Berdasarkan laporan terbaru, sekitar 60% site Telkomsel di Aceh terdampak akibat banjir langsung dan kerusakan infrastruktur publik. Sementara itu, 12% Base Transceiver Station (BTS) di Sumatera Utara dan 11,03% BTS di Sumatera Barat dilaporkan mengalami down atau mati total.

    Selain masalah energi, tim teknis Telkomsel juga menghadapi kendala akses fisik yang ekstrem. Di Aceh contohnya, tim pemulihan kesulitan menjangkau lokasi site karena akses jembatan yang terputus. Hal ini menghambat mobilisasi peralatan dan teknisi ke titik-titik vital.

    Adapun untuk mengatasi kendala tersebut, Telkomsel terus berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah setempat guna mencari solusi aksesibilitas. Telkomsel berharap proses speed recovery ini dapat segera tuntas agar masyarakat dapat kembali berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan kerabat mereka. 

    “Telkomsel telah menggerakkan semua sumber daya dan network untuk membantu layanan telekomunikasi kembali beroperasi,” kata Abdullah. 

    Namun, di tengah fokus penanganan krisis tersebut, Telkomsel tidak mengendurkan langkah dalam strategi pengembangan teknologi 5G di seluruh Indonesia.

    Telkomsel menerapkan strategi dengan menyiapkan lebih dari 5.000 BTS 5G. Langkah ini diambil meskipun perusahaan dihadapkan pada tantangan keterbatasan spektrum frekuensi 5G yang tersedia saat ini. 

    VP Network Strategic Collaboration and Settlement Telkomsel Nizar Fuad mengatakan Telkomsel tetap akan membangun itu sesuai dengan demand dari market meskipun bertahap.

    “Masih terbatas (spektrum) tapi itu tidak menghalangi kami untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujarnya di Jakarta.

    Layanan 5G dirancang untuk mengakomodasi lonjakan lalu lintas data pada aktivitas gaya hidup digital, seperti video streaming, game online, dan media sosial. Secara khusus, teknologi ini ditujukan untuk memanjakan segmen content creator atau “TikTokers” yang membutuhkan kualitas video lebih bagus serta koneksi yang stabil dan cepat. (Muhammad Diva Farel Ramadhan).

  • Pemuda Masjid Dunia minta remaja masjid beri layanan kepada pengungsi

    Pemuda Masjid Dunia minta remaja masjid beri layanan kepada pengungsi

    Banyak masyarakat yang terdampak banjir dan mengungsi. Remaja masjid diharapkan bisa turun membantu tim SAR yang telah sibuk melakukan evakuasi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Pemuda Masjid Dunia Said Aldi Al Idrus meminta remaja masjid di setiap daerah yang wilayahnya dilanda bencana banjir bandang untuk dapat memberikan layanan dan pertolongan kepada pengungsi.

    “Banyak masyarakat yang terdampak banjir dan mengungsi. Remaja masjid diharapkan bisa turun membantu tim SAR yang telah sibuk melakukan evakuasi,” ujar Said dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, hal tersebut penting untuk dilakukan karena beberapa wilayah di Indonesia pada saat ini, seperti Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat dilanda banjir.

    Selain itu, dia meminta kepada seluruh masjid di wilayah terdampak banjir agar membuka pintu selebar-lebarnya untuk menjadi hunian darurat bagi warga yang membutuhkan.

    Sementara itu, dia mengatakan Pemuda Masjid Dunia prihatin terhadap kondisi masyarakat yang terdampak banjir hingga kehilangan rumah dan harus mengungsi.

    “Semoga kita sabar dan tabah dalam menghadapi musibah ini. Mari kita sama-sama berdoa agar musibah banjir dan longsor yang terjadi cepat selesai,” katanya.

    Pada kesempatan berbeda, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah telah bergerak cepat dalam mengirimkan bantuan sejak awal bencana banjir bandang hingga longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.

    “Pemerintah bergerak cepat. Kami dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara. Akan tetapi, memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan, kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat,” kata Presiden dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Jakarta, Jumat.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Terbesar di Medan Maimun, 1 Rumah Hanyut dan 4 Rusak Parah
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        28 November 2025

    Banjir Terbesar di Medan Maimun, 1 Rumah Hanyut dan 4 Rusak Parah Medan 28 November 2025

    Banjir Terbesar di Medan Maimun, 1 Rumah Hanyut dan 4 Rusak Parah
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Satu rumah warga hanyut terbawa arus sungai dan empat lainnya rusak parah saat banjir melanda Lingkungan IV, Kelurahaan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/11/2025).
    Kepala Lingkungan IV, Adnan, mengatakan banjir yang melanda wilayahnya kali ini paling besar dari tahun-tahun sebelumnya.
    Pasalnya, kali ini ada rumah warganya yang hanyut terbawa arus sungai. 
    “Terbawa arus satu, rusak parah ada 4 unit rumah. Sengnya hilang, dindingnya jebol,” tutur Adnan saat ditemui di posko logistik pengungsi, Jumat (28/11/2025).
    Akan tetapi Adnan tidak merinci siapa saja pemilik rumah yang hanyut tersebut.
    Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa dan semua warganya selamat.
    Namun saat ini warganya mengungsi dan juga membutuhkan obat-obatan dan pakaian karena banyak barang yang tak bisa diselamatkan. 
    Dia menyebut warganya ada 700 jiwa dari 500 Kepala Keluarga.
    Mereka saat ini sedang membersihkan rumah dari tumpukan sampah dan lumpur.
    Sebelumnya diberitakan, salah seorang warga, Syahril Harahap, terlihat sedang menyiram lantai rumahnya yang tidak jauh dari bantaran Sungai Deli.
    Ia mengaku kesulitan membersihkan karena tidak adanya peralatan yang memadai.
    Selain kekurangan peralatan untuk membersihkan rumah, Syahril kemudian menyampaikan soal bantuan makanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo putar video siswa lalui sungai ke sekolah: Koruptor lihat ini!

    Prabowo putar video siswa lalui sungai ke sekolah: Koruptor lihat ini!

    “Ini koruptor-koruptor lihat ini (mereka) harus muter! Mereka ke sekolah basah, di sekolah mereka basah, pulang basah,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto memutar cuplikan sejumlah video para pelajar dari berbagai wilayah di Indonesia yang harus menyeberangi sungai untuk berangkat ke sekolah, untuk diperlihatkannya kepada koruptor.

    Saat menyampaikan sambutan pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena Jakarta, Jumat, Presiden Prabowo memperlihatkan bagaimana perjuangan para pelajar di berbagai pelosok wilayah harus bertarung nyawa, untuk pergi ke sekolah karena tidak ada infrastruktur jembatan yang menghubungkan ke lokasi sekolah mereka.

    “Ini koruptor-koruptor lihat ini (mereka) harus muter! Mereka ke sekolah basah, di sekolah mereka basah, pulang basah,” kata Prabowo dengan nada tegas dari mimbar tempatnya menyampaikan pidato.

    Di hadapan para guru yang hadir, video itu menarasikan para pelajar yang kerap terhambat banjir untuk pergi ke sekolah.

    Prabowo menuturkan bahwa dari video tersebut, Prabowo pun membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus Darurat Pembangunan Jembatan. Satgas tersebut akan bekerja membangun sekitar 300.000 jembatan, khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil Indonesia.

    “Akibat video-video yang dikirimkan ke saya, sudah saya bentuk Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan. Kita butuh membangun 300.000 jembatan di seluruh pelosok-pelosok yang terpencil 300.000 jembatan,” kata Prabowo.

    Kepala Negara pun meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto untuk mengerahkan mahasiswa Fakultas Teknis Sipil untuk membangun jembatan di desa-desa. Selain itu, Prabowo memerintahkan TNI menerjunkan batalion-batalion pembangunan untuk membantu membangun jembatan.

    Prabowo menegaskan masalah jembatan menjadi prioritas pemerintah. Presiden mengaku tak rela para siswa harus mempertaruhkan nyawa untuk berangkat ke sekolah.

    “Masalah jembatan ini menjadi prioritas, karena saya tidak rela anak-anak seperti itu tiap hari mempertaruhkan nyawanya untuk ke sekolah,” tegas Prabowo.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • "Update" Banjir Lhokseumawe: 26.000 Rumah Warga Rusak, 4 Jembatan Putus
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 November 2025

    "Update" Banjir Lhokseumawe: 26.000 Rumah Warga Rusak, 4 Jembatan Putus Regional 28 November 2025

    “Update” Banjir Lhokseumawe: 26.000 Rumah Warga Rusak, 4 Jembatan Putus
    Tim Redaksi
    LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com
    – Dinas Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh menyampaikan sebanyak 26.000 rumah warga rusak akibat banjir yang merendam kota itu selama sepekan terakhir.
    Rinciannya, 700 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang, dan 17.000 rumah rusak ringan. Selain itu, dua pesantren rusak berat akibat longsor.
    Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kota
    Lhokseumawe
    , Taruna Putra Satya, pada Jumat (28/11/2025) menyebutkan jumlah korban jiwa akibat
    banjir
    terus bertambah.
    “Saat ini tiga orang meninggal dunia, satu hilang dan tiga orang luka-luka,” terang Taruna.
    Ia melaporkan warga terdampak banjir mencapai 24.000 kepala keluarga, sementara pengungsi tercatat 3.900 kepala keluarga atau 18.630 jiwa.
    “Hari ini sebagian Kecamatan Banda Sakti dan Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe sudah mulai kering dari banjir. Namun Kecamatan Muara Satu dan Kecamatan Blang Mangat masih terendam,” katanya.
    Taruna menambahkan hingga saat ini bantuan dari pemerintah pusat belum tiba. “Kami terus berkoordinasi, fokus utama evakuasi dan penyelamatan warga,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, banjir merendam sejumlah daerah di
    Aceh
    . Saat ini banjir juga melanda Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerusakan Lingkungan Picu Banjir Besar, Pemerintah Sulit Kirim Bantuan ke Korban di Sumatra

    Kerusakan Lingkungan Picu Banjir Besar, Pemerintah Sulit Kirim Bantuan ke Korban di Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa kerusakan lingkungan di Sumatra Utara telah memicu adanya banjir bandang, saat cuaca ekstrem di sebagian besar Pulau Sumatra.

    Dia mengatakan bahwa pemberian bantuan ke daerah bencana alam sangat berat. Sebab, akses banyak terputus.

    “Pemerintah bergerak cepat, kita dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara,” ucapnya, Jumat (28/11/2025).

    Presiden ke-8 RI menjelaskan bahwa kondisi di lapangan masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari akses yang terputus hingga cuaca yang tidak menentu. 

    Kendati demikian, orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa berbagai upaya terus dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak.

    “Memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan. Kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat. Tadi pagi kita telah berangkatkan 3 pesawat Hercules C-130 dan 1 pesawat A-400. Untuk kesekian kalinya kita kirim bantuan dan terus-menerus kebutuhan mereka di lapangan kita dukung,” imbuhnya.

    Selain itu, Prabowo juga menyinggung pentingnya kesiapsiagaan bangsa dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang berpotensi memicu bencana.

    Kepala Negara mendorong peningkatan edukasi mengenai lingkungan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.

    “Ini juga mengingatkan kita bahwa dunia penuh dengan tantangan. Perubahan iklim, pemanasan global, kerusakan lingkungan, ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi. Ini juga saya kira mungkin para guru-guru di seluruh Indonesia yang sudah bisa mulai. Saya yakin sudah mulai, tapi mungkin perlu kita tambah dalam silabus, dalam mata pelajaran, juga kesadaran akan sangat pentingnya kita menjaga lingkungan alam kita, menjaga hutan-hutan kita,” ujar Prabowo.

    Lebih jauh, Presiden menekankan bahwa upaya menjaga kelestarian lingkungan harus dimulai dari rumah dan menjadi gerakan bersama seluruh masyarakat. 

    Dia menyerukan langkah konkret, seperti mencegah pembabatan hutan dan memastikan sungai tetap bersih agar mampu menahan potensi bencana.

    “Benar-benar mencegah pembabatan pohon-pohon, perusakan hutan-hutan. Benar-benar juga sungai-sungai harus kita jaga agar bersih sehingga dapat menyalurkan air yang bisa tiba-tiba datang. Saudara-saudara ini nanti usaha bersama kita, tiap rumah ikut berperan,” pungkas Prabowo.

  • Aceh Utara Ubah Pendopo Bupati Jadi Posko Utama Banjir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 November 2025

    Aceh Utara Ubah Pendopo Bupati Jadi Posko Utama Banjir Regional 28 November 2025

    Aceh Utara Ubah Pendopo Bupati Jadi Posko Utama Banjir
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, telah mengubah fungsi pendopo bupati menjadi posko utama penanganan banjir pada Jumat (28/11/2025).
    Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi darurat akibat banjir yang melanda daerah tersebut, di mana sebagian gudang telah terendam dan tidak dapat diakses.
    Bupati
    Aceh Utara
    ,
    Ismail A Jalil
    menjelaskan, posko ini akan menjadi pusat distribusi bantuan.
    “Untuk seluruh bantuan yang datang ke Aceh Utara, kita terima di pendopo bupati yang terletak di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Kita rubah fungsinya menjadi
    posko utama
    ,” ungkapnya.
    Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Utara, Jamaluddin, telah ditunjuk sebagai penanggung jawab posko tersebut.
    Bantuan pertama yang diterima untuk korban banjir datang dari PT Pema Global Energi (PGE) dengan dukungan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
    Bantuan yang disalurkan kepada Aceh Utara terdiri dari 4,1 ton beras, 13.000 bungkus mi instan, 400 bungkus biskuit, 11.000 cup air mineral, dan 200 liter minyak goreng.
    Sementara itu, untuk posko banjir di Lhokseumawe, bantuan yang diterima meliputi 3,8 ton beras, 12.000 bungkus mi instan, 200 bungkus biskuit, 8.000 cup air mineral, dan 100 liter minyak goreng.
    Willya Retnosari, Relations Manager PGE berharap, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat di sekitar perusahaan, khususnya di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe yang terdampak banjir.
    Sekda Aceh Utara, Jamaluddin, menekankan pentingnya posko tersebut sebagai sentral utama penanganan banjir.
    “Bantuan untuk korban banjir kami terima di posko induk, lalu didistribusikan berjenjang ke titik pengungsian,” pungkasnya.
    Sebelumnya, banjir telah merendam sejumlah daerah di Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Masih Menanti Kabar 7 Korban Banjir yang Terjebak di Hutan Tapanuli Tengah
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        28 November 2025

    Keluarga Masih Menanti Kabar 7 Korban Banjir yang Terjebak di Hutan Tapanuli Tengah Medan 28 November 2025

    Keluarga Masih Menanti Kabar 7 Korban Banjir yang Terjebak di Hutan Tapanuli Tengah
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Rosmawati Zebua (30) masih menanti kabar tujuh keluarganya yang terjebak di hutan saat banjir bandang dan longsor melanda Kampung Baru, Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
    “Sampai saat belum ada kabar dari mereka. Nomornya pun sudah tak aktif,” kata Rosmawati kepada
    Kompas.com
    melalui saluran telepon pada Jumat (28/11/2025).
    Rosmawati mengaku sudah mencari informasi dari media sosial hingga menghubungi
    call center
    Basarnas, namun belum mendapat perkembangan apa pun.
    “Saya sudah hubungi Basarnas. Katanya jalan ke lokasi masih terhambat longsor. Terus airnya masih deras. Itu kendalanya,” ujar Rosmawati.
    Ia menuturkan pihak keluarga lain juga berupaya menuju
    Tapteng
    , tetapi perjalanan terhambat.
    “Jadi saya udah komunikasi dengan mereka juga. Kemarin kabarnya terhambat di Tarutung. Sekarang tak bisa dihubungi lagi,” katanya.
    Menurut Rosmawati, ia sudah menitipkan pesan kepada keluarga yang berangkat dari Batam agar segera memberi kabar ketika tiba di lokasi pengungsian.
    “Ini lah masih menunggu informasi dari mereka bagaimana. Apakah sudah sampai di lokasi atau tidak,” ucapnya.
    Rosmawati mengatakan tetap berharap keluarganya dapat ditemukan dalam kondisi selamat.
    “Saya masih tetap berharap keluarga selamat semuanya,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, 50 warga korban banjir dan longsor di
    Tapanuli Tengah
    terjebak di hutan saat berusaha mengevakuasi diri. Rosmawati menyebut tujuh di antaranya adalah keluarganya. Ia sempat berkomunikasi dengan mereka pada Selasa (25/11/2025).
    “Sebenarnya pas itu (video call) mereka nggak dengar apa yang kita omongin. Soalnya HP masuk air juga. Tapi mereka ngomong ‘ini kami sudah mengungsi ya’. Udah nggak di rumah lagi. Pokoknya banjir bandang sudah menghadang semua,” jelasnya saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (26/11/2025).
    Ia menambahkan, komunikasi terakhir menunjukkan kondisi para pengungsi yang sangat melemah.
    “Sudah tenggelam seperti lautan katanya, ‘makanya kami lari ke atas, tanpa bawa apa pun’. Mereka berteriak minta tolong, kami belum makan ini, pergi dari pagi. Pokoknya kalian berdoa saja buat kami. Kalau pun kami nggak ada kabar, mungkin kami sudah ini katanya,” tuturnya.
    Sejak sekitar pukul 11.00 WIB di hari yang sama, ponsel keluarganya tidak lagi bisa dihubungi. Rosmawati mengatakan, dalam rombongan tersebut terdapat bayi berusia tiga bulan dan seorang lansia yang lumpuh akibat stroke.
    “Ada bayi umur tiga bulan, itu anak abang saya. Dan ada lansia yang lumpuh karena kena stroke juga,” ujarnya.
    Ia menjelaskan hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (22/11/2025), membuat warga bersiap mengungsi ke gereja. Namun banjir bandang yang datang lebih besar dari perkiraan memaksa warga naik lebih tinggi ke hutan tanpa membawa makanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        28 November 2025

    Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor Medan 28 November 2025

    Puluhan SPBU dan Penyaluran LPG di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Aktivitas puluhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta penyaluran LPG di wilayah Sumatera Utara mengalami gangguan akibat bencana tanah longsor dan banjir yang melanda daerah tersebut.
    Area Manager Communication, Relations & CSR
    Pertamina Patra Niaga
    Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw menyatakan, pihaknya terus memperkuat langkah penanganan darurat untuk menjaga kelancaran distribusi energi.
    “Kondisi jalur transportasi yang sempat terputus menyebabkan beberapa SPBU dan SPPBE mengalami keterbatasan operasional,” ujar Fahrougi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Jumat (28/11/2025).
    Fahrougi menambahkan, berdasarkan laporan operasional hingga 27 November 2025 pukul 21.00 WIB, sebanyak 23 dari 403 SPBU di Sumut terdampak bencana.
    Ia menyampaikan, stok BBM di Lembaga Penyalur tercatat sebanyak 4.489 KL Gasoline dan 1.910 KL Gasoil.
    Namun, terdapat kendala di mana dua kapal pengangkut BBM tidak dapat bersandar di Pelabuhan Belawan sejak 23 November.
    Beruntung, cuaca mulai membaik pada hari ini sehingga gelombang laut yang sebelumnya tinggi telah mereda.
    Kapal tersebut kini telah dapat bersandar di Fuel Terminal
    Medan
    Group.
    “Sejak hari ini, proses
    recovery
    dan normalisasi penyaluran BBM kembali dilakukan ke SPBU-SPBU terdampak secara bertahap,” jelas Fahrougi.
    Pertamina Patra Niaga Sumbagut memastikan suplai terus bergerak dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta membeli BBM sesuai kebutuhan.
    Di sisi lain, Fahrougi mengungkapkan,
    penyaluran LPG
    ke 15 agen dan 5 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Sumut turut terdampak.
    “Sejumlah akses jalur logistik di beberapa titik rusak, termasuk rute Pangkalan Susu-Brandan,” tuturnya.
    Sebagai langkah mitigasi, Pertamina melakukan Reguler Alternatif Supply (RAE) dari IT Dumai untuk mendukung suplai LPG ke sejumlah SPPBE yang aksesnya terhambat.
    “Hingga hari ini, beberapa SPPBE tercatat masih dapat menyalurkan LPG ke agen sehingga kebutuhan masyarakat tetap terlayani,” kata Fahrougi.
    Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan LPG untuk kebutuhan memasak di rumah, karena langkah-langkah percepatan telah dilakukan.
    “Mulai dari penambahan mobil tangki dari Dumai, pemanfaatan skid tank, penggunaan AE Suplai, serta penugasan Awak Mobil Tangki dari luar
    region
    untuk mempercepat
    recovery
    distribusi,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.