Topik: Banjir

  • Bahlil Kirim Tower Listrik ke Lokasi Banjir Aceh-Sumut Pakai Hercules

    Bahlil Kirim Tower Listrik ke Lokasi Banjir Aceh-Sumut Pakai Hercules

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berbicara terkait bencana banjir yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat. Bahlil mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan PLN untuk mengatasi permasalahan listrik yang padam di daerah terdampak.

    Bahlil mengungkap dirinya telah mengirimkan tower listrik ke daerah terdampak menggunakan pesawat Hercules. Diketahui, sebelumnya 9 tower transmisi 150 kV di Aceh roboh akibat diterjang banjir yang mengakibatkan sebagian besar wilayah di Aceh mengalami pemadaman listrik.

  • 707 BTS Pulih, Warga Sumatra dan Aceh Mulai Bisa Internetan Pasca-banjir

    707 BTS Pulih, Warga Sumatra dan Aceh Mulai Bisa Internetan Pasca-banjir

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan pemulihan akses komunikasi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan kemajuan signifikan.

    Sebanyak 707 menara Base Transceiver Station (BTS) telah berhasil dipulihkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir, memungkinkan warga di sejumlah kecamatan kembali bisa internetan atau dapat menghubungi keluarga mereka.

    Data Komdigi per Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB menunjukkan, dari total 2.463 menara yang mengalami gangguan sejak Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, kini 707 menara telah beroperasi normal. Artinya, masih tersisa 1.756 menara yang dalam proses pemulihan.

    Menara BTS yang telah berfungsi normal tersebar di Aceh (564 menara), Sumatra Utara (112 menara), dan Sumatra Barat (31 menara).

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan pihaknya terus berkoordinasi erat dengan seluruh operator seluler untuk mempercepat pemulihan menara BTS yang terdampak parah akibat bencana banjir.

    “Di saat yang bersamaan, Komdigi juga berkoordinasi erat dengan penyelenggara satelit, baik Starlink, PSN, dan juga menguatkan downlink satelit pemerintah Satria di titik-titik terdampak,” ujar Meutya Hafid, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (29/11/2025).

    Ia optimistis bahwa upaya percepatan pemulihan akses komunikasi akan terus membuahkan hasil. “Semoga setiap hari kita dapat terus melakukan percepatan pemulihan akses komunikasi,” tambahnya.

    Selain menara BTS, jalur backbone di sejumlah titik juga telah berhasil diatasi. Jalur vital di Sumatra Utara yang menghubungkan ruas Rantau – Padang Sidempuan dan ruas Sibolga – Barus – Manduamas kini dilaporkan pulih dari gangguan akibat longsor.

    Demikian pula dengan jalur backbone di Aceh pada ruas Banda Aceh – Bireun dan Samalanga yang telah kembali beroperasi.

     

  • 707 BTS Hidup Lagi! Komdigi Ungkap Progres Pemulihan Jaringan di Aceh-Sumut-Sumbar

    707 BTS Hidup Lagi! Komdigi Ungkap Progres Pemulihan Jaringan di Aceh-Sumut-Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan perkembangan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pasca-bencana banjir dan longsor.

    Disampaikan Komdigi bahwa masyarakat di sejumlah kecamatan di tiga provinsi tersebut mulai kembali bisa menghubungi keluarga setelah 707 menara (site) BTS dipulihkan dalam 24 jam terakhir.

    “Hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, sehingga menyisakan 1.756 menara yang masih dalam proses pemulihan,” ujar Komdigi dikutip dari siaran pers.

    Komdigi memaparkan menara yang telah beroperasi normal itu berada di wilayah Aceh (564 menara), Sumatera Utara (112 menara), dan Sumatera Barat (31 menara).

    Sedangkan, menara yang masih mengalami gangguan berada di wilayah Aceh (975 dari 3.414 menara), Sumatera Utara (707 dari 9.612 menara), dan Sumatera Barat (74 dari 3.739 menara).

    Komdigi mengungkapkan terus berkoordinasi dengan operator seluler untuk melakukan pemulihan terhadap menara BTS yang mengalami gangguan akibat bencana banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Berdasarkan informasi terkini jalur backbone di Sumatra Utara yang menyambungkan ruas Rantau-Padang Sidempuan dan ruas Sibolga-Barus-Manduamas telah berhasil dipulihkan dari sebelumnya sempat putus akibat longsor.

    Sementara itu, jalur backbone di ruas Banda Aceh-Bireun dan Samalanga juga saat ini dilaporkan telah pulih dan beroperasi kembali.

    (agt/vmp)

  • Waka MPR Ingatkan Pemerintah: Bencana Sumatera Tak Berhenti jika Tak Ditangani Serius
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 November 2025

    Waka MPR Ingatkan Pemerintah: Bencana Sumatera Tak Berhenti jika Tak Ditangani Serius Nasional 29 November 2025

    Waka MPR Ingatkan Pemerintah: Bencana Sumatera Tak Berhenti jika Tak Ditangani Serius
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai, banjir dan longsor di Sumatera merupakan alarm keras bagi pemerintah yang harus ditangani secara cepat dan tepat.
    Jika tidak, bencana itu akan kembali terjadi.
    “Jadi saya rasa bahwa alarm ini harus disambut secara cepat agar kita bisa mencegah terjadinya bencana-bencana alam berikutnya,” kata Eddy di Kasablanka Hall, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2025).
    Terlebih,
    perubahan iklim
    yang terjadi akibat pemanasan global sangat signifikan.
    Peningkatan suhu terjadi di mana-mana di seluruh kota besar di Indonesia.
    Sebagai buktinya, kondisi cuaca tidak menentu sehingga musim hujan dan kemarau tidak lagi teratur.
    “Kita mengalami banjir dan hujan di musim kemarau, dan kita lihat apa yang terjadi dalam kasus-kasus tanah longsor, kebanjiran di Jawa Tengah, sekarang di Sumatera, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara,” ucap dia.
    Masalah ini, kata Eddy, dapat diperparah dengan perilaku yang tidak menjaga lingkungan.
    Praktik tersebut berupa pembalakan hutan secara liar, penambangan pasir ilegal, pengembangan kawasan yang tidak memerhatikan dampak lingkungan, serta pembangunan industri yang merelokasi kawasan hutan.
    “Nah, saya kira merupakan alarm penting bagi kita bahwa permasalahan iklim, permasalahan lingkungan hidup sudah sangat mengancam kehidupan kita kalau kita tidak melakukan pembenahan-pembenahan,” tandas Eddy.
    Sebagai informasi, sejumlah wilayah dilanda banjir dan tanah longsor.
    Banjir tersebut melanda Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa
    cuaca ekstrem
    yang memicu banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera Utara pada 24–25 November 2025 dipengaruhi oleh dua sistem cuaca besar, yaitu Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B.
    Kedua fenomena ini terbentuk di sekitar perairan Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan awan konvektif secara signifikan.
    Di sisi lain, ada pula dugaan pembalakan liar karena kayu gelondongan yang ditemukan turut hanyut dalam banjir.
    Sejauh ini, pemerintah sudah mengirim 11 helikopter yang mengangkut bantuan dari Jakarta menuju wilayah bencana.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bulog Bakal Salurkan 1.245 Ton Beras ke Korban Banjir Aceh-Sumatra

    Bulog Bakal Salurkan 1.245 Ton Beras ke Korban Banjir Aceh-Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog bakal menyalurkan 1.245 ton beras untuk membantu warga yang terdampak bencana banjir di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.

    Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan total bantuan yang akan disalurkan mencapai 1.245.255 kg beras atau 1.245 ton beras, untuk memenuhi kebutuhan pangan selama 14 hari bagi warga terdampak di tiga provinsi tersebut.

    “Total untuk dukungan beras 14 hari ke depan di tiga provinsi adalah 1.245.255 kilogram beras,” kata Rizal dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (29/11/2025).

    Dia menuturkan, jumlah beras yang akan disalurkan itu berdasarkan pengajuan yang diusulkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, sehingga perhitungan kebutuhan beras dilakukan berdasarkan jumlah jiwa terdampak dan standar jatah konsumsi harian yang telah ditetapkan pemerintah.

    Untuk Provinsi Aceh, tercatat 158.752 jiwa terdampak banjir dan membutuhkan pasokan sebesar 555.632 kilogram beras selama 14 hari, yang seluruhnya telah mulai disalurkan Bulog.

    “Permohonan bantuan beras dampak banjir untuk Provinsi Aceh yang diajukan 158.752 jiwa, dikalikan 250 gram per hari, dikalikan 14 hari, sehingga total beras untuk masyarakat Aceh di tahap awal 14 hari ke depan ini adalah 555.632 kilogram beras,” ujarnya.

    Sementara untuk Sumatra Barat ditujukan bagi 101.805 jiwa dengan kebutuhan mencapai 356.318 kilogram beras, yang pendistribusiannya segera diperkuat melalui jaringan gudang regional.

    Kemudian untuk Sumatra Utara menerima alokasi 333.305 kilogram beras bagi 95.230 jiwa, sehingga seluruh wilayah terdampak dipastikan memperoleh pasokan sesuai perhitungan kebutuhan dua pekan. 

    Bulog menyiapkan seluruh stok bantuan melalui kantor wilayah dan cabang di setiap kabupaten dan kota, memastikan distribusi dilakukan cepat, tepat jumlah, dan aman hingga ke titik-titik bencana.

    “Ini yang disiapkan Bulog di masing-masing Pinwil (Pimpinan Wilayah) ataupun Pinca (Pimpinan Cabang) yang ada di daerah kabupaten/kota masing-masing, yang tersedia di masing-masing gudang,” ucapnya.

    Rizal menegaskan, seluruh laporan pendistribusian telah diterima dari tim Bulog daerah, memastikan bahwa bantuan berjalan lancar sebagai wujud kehadiran negara mendukung masyarakat di tengah bencana.

    “Dan ini sudah terdata dan sudah terlaporkan oleh rekan-rekan Bulog yang ada di masing-masing kabupaten/kota yang terdampak bencana,” imbuhnya.

    Sebelum adanya pengajuan beras itu, Rizal mengaku pihaknya sebelumnya telah menyalurkan bantuan beras 155.802 kilogram untuk korban bencana alam di tiga provinsi tersebut dengan rincian Aceh 73.193 kg; Sumatra Utara 40.000 kg; dan Sumatra Barat 42.609, 25 kg.

  • AHY Kerahkan Alat Berat untuk Evakuasi Korban dan Salurkan Bantuan Logistik di Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 November 2025

    AHY Kerahkan Alat Berat untuk Evakuasi Korban dan Salurkan Bantuan Logistik di Sumatera Nasional 29 November 2025

    AHY Kerahkan Alat Berat untuk Evakuasi Korban dan Salurkan Bantuan Logistik di Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, alat-alat berat tengah diturunkan untuk mengevakuasi korban banjir dan longsor di Pulau Sumatera.
    Alat berat itu juga digunakan untuk menyalurkan
    bantuan logistik
    karena banyak jalan yang terputus akibat banjir.
    Menurut AHY, penyelamatan manusia dan bantuan logistik adalah hal yang paling utama untuk dilakukan segera.
    “Kita ingin memastikan penyelamatan manusia yang pertama,
    medical evacuation
    , tapi juga drop logistik karena banyak sekali yang terputus. Kami dalam konteks dukungan alat-alat berat,” kata AHY di Kasablanka Hall, Jakarta Selatan, Sabtu (29/11/2025).
    AHY menyampaikan, kementerian yang berada di bawah Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan memiliki tugas salah satunya untuk men-deploy dan mengirim alat berat.
    Begitu pun memperbaiki berbagai infrastruktur yang rusak akibat
    bencana alam
    tersebut.
    Fungsi ini, kata AHY, dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
    “Di bawah Kementerian PU, itu ada tugas dan fungsi untuk men-deploy, mengirimkan alat-alat berat untuk membantu dengan cepat longsor ataupun banjir, sekaligus juga memperbaiki fasilitas yang memang vital, yang esensial,” jelas dia.
    Lebih lanjut, AHY menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto mengikuti perkembangan bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara setiap waktu.
    Ia pun mengaku berduka atas musibah yang telah terjadi hingga memakan korban jiwa.
    “Hari ini kita tahu kita sangat berduka atas korban jiwa dan masih ada yang belum ditemukan. Mari kita terus dukung dan doakan agar tim di lapangan bisa menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin,” jelas AHY.
    Sebagai informasi, sejumlah wilayah dilanda banjir dan tanah longsor.
    Banjir tersebut melanda Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang memicu
    banjir dan longsor
    di sejumlah wilayah Sumatera Utara pada 24–25 November 2025 dipengaruhi oleh dua sistem cuaca besar, yaitu Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B.
    Kedua fenomena ini terbentuk di sekitar perairan Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan awan konvektif secara signifikan.
    Di sisi lain, ada pula dugaan pembalakan liar karena kayu gelondongan yang ditemukan turut hanyut dalam banjir.
    Sejauh ini, pemerintah sudah mengirim 11 helikopter yang mengangkut bantuan dari Jakarta menuju wilayah bencana.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terus Bertambah, Korban Tewas Banjir Thailand 162 Orang

    Terus Bertambah, Korban Tewas Banjir Thailand 162 Orang

    Korban jiwa akibat banjir di Thailand terus bertambah. Pemerintah Thailand mengatakan pada hari Sabtu (29/11), banjir di Thailand selatan tersebut telah menewaskan 162 orang. Mayoritas korban berada di provinsi Songkhla yang berbatasan dengan Malaysia.

    “Total korban tewas di tujuh provinsi mencapai 162 orang, termasuk 126 di Songkhla,” kata juru bicara pemerintah Siripong Angkasakulkiat kepada wartawan dalam konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/11/2025).

    Banjir dahsyat telah melanda Thailand selatan pekan ini, khususnya di Distrik Hat Yai, provinsi Songkhla, dekat dengan perbatasan Malaysia, yang terdampak paling parah.

    Fasilitas kamar jenazah yang ada di Rumah Sakit Songkhla pun melaporkan kewalahan untuk menampung korban tewas akibat banjir. Hal ini memaksa otoritas setempat untuk mendatangkan tiga truk berpendingin, agar bisa menjadi tempat penampungan sementara bagi jenazah korban banjir.

    Militer Thailand telah mengerahkan sekitar 200 perahu, 20 helikopter, dan bahkan kapal induk mereka untuk membantu upaya penanggulangan banjir dan penyelamatan.

    Paradorn Prissananantakul, direktur pusat operasi penanggulangan banjir, mengatakan: “Kita sekarang akan memasuki fase rehabilitasi dan berupaya memulihkan kota-kota ke keadaan normal secepat mungkin.”

    Pemerintah mengatakan bahwa lebih dari 14.000 orang telah dievakuasi dari daerah-daerah terdampak banjir.

  • Seluruh SPPG Provinsi Aceh Bergerak, dari 94 SPPG, 282.000 Paket Makanan Telah Terdistribusi

    Seluruh SPPG Provinsi Aceh Bergerak, dari 94 SPPG, 282.000 Paket Makanan Telah Terdistribusi

    Liputan6.com, Jakarta Provinsi Aceh menjadi wilayah bencana banjir yang paling parah pada akhir pekan ini. Namun, para petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh tetap bahu membahu melaksanakan tugas.

    Jika selama ini hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) diberikan kepada para siswa pemerima manfaat di sekolah-sekolah, mereka mengalihkan penerima manfaat kepada para warga yang terdampak banjir. Sebab, selama terjadinya bencana banjir sekolah-sekolah diliburkan.

    Menurut Kepala Regional BGN Nangroe Aceh Darussalam, Mustafa Kamal, di Kota Banda Aceh, dengan jumlah 15 SPPG, mereka telah mendistribusikan 45.000 paket makanan. Di Kota Subulussalam 9 SPPG mendistribusikan 27.000 paket makanan, sementara di Kota Sabang 2 SPPG mendistribusikan 6.000 paket makanan.

    “Adapun di Kabupaten Aceh Besar, 11 SPPG mendistribusi 33.000 paket makanan,” ujarnya dari Banda Aceh, Sabtu (29/11/2025).

    Selanjutnya, di Kabupaten Aceh Selatan 6 SPPG telah mendistribusikan 18.000 paket makanan, demikian pula dengan di Kabupaten Aceh Singkil. Sebanyak 6 SPPG yang telah beroperasi Kabupaten Aceh Singkil juga mendistribusikan 18.000 paket makanan. Sementara di Kabupaten Aceh Tengah yang baru ada 1 SPPG yang beroperasi, juga tetap bersemangat mendistribusikan 3.000 paket makanan.

    Di Kabupaten Aceh Tenggara dengan 18 SPPG yang telah beroperasi mampu mendistribusikan 54.000 paket makanan. Sementara di Kabupaten Aceh Timur, 5 SPPG mendistribusikan 15.000 paket makanan. “Sedangkan di Kabupaten Aceh Utara yang baru memiliki 1 SPPG mendistribusikan 3.000 paket makanan,” kata Kamal.

    Delapan SPPG di Kabupaten Pidie telah mengirim 24.000 paket makanan. Sedangkan di Kabupaten Nagan Raya 6 SPPG mendistribusi 18.000 paket makanan. Adapun di Kabupaten Aceh Barat yang baru memiliki 1 SPPG yang beroperasi, mendistribusikan 3.000 paket makanan. Sementara di Kabupaten Bireuen 5 SPPG telah mendistribusikan 15.000 paket makanan.

    Dari total 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh saat ini sudah terdapat 94 SPPG yang tersebar di seluruh Provinsi Serambi Mekkah itu. Seluruh Koordinator Wilayah maupun para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) ikut hadir di garda terdepan untuk masyarakat terdampak bencana; “Sampai saat ini, selama bencana banjir yang melanda wilayah Provinsi Aceh, total telah terdistribusi sebanyak 282.000 paket makanan,” pungkas Mustafa Kamal.

  • Kemendagri instruksikan Satpol PP Aceh gerak cepat distribusi bantuan

    Kemendagri instruksikan Satpol PP Aceh gerak cepat distribusi bantuan

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA selaku pembina teknis Satpol PP, meminta seluruh jajaran satuan tersebut di Aceh untuk bergerak cepat dalam mendistribusikan bantuan bencana yang telah tiba.

    “Singsingkan Lengan. Ini kemanusiaan, tanggung jawab kita bersama untuk melakukan segala upaya meringankan beban masyarakat,” katanya dilansir dari keterangan diterima di Jakarta, Sabtu.

    Ia juga meminta agar tim yang bergerak untuk tetap berkoordinasi dengan satgas yang dibentuk dan harus cepat bergerak agar tidak ada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan.

    Adapun bantuan untuk Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya yang dapat ditembus dengan jalan darat, akan disalurkan bantuan menggunakan truk logistik, sedangkan untuk kabupaten/kota lain yang belum dapat ditembus, akan dikirimkan bantuan melalui jalur udara.

    Bantuan yang disiapkan, di antaranya perlengkapan jaringan komunikasi, tenda peleton, genset, perahu karet, dan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan di pos-pos pengungsian.

    Aceh sendiri merupakan satu dari tiga provinsi di Sumatera yang terdampak cukup parah akibat bencana banjir dan tanah longsor.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) per 28 November 2025, terdapat 17 kabupaten/kota di Provinsi Aceh terdampak bencana dengan jumlah lebih dari 10.000 KK mengungsi.

    Adapun Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pemerintah telah bereaksi dan bergerak cepat dalam mengirimkan bantuan sejak awal bencana banjir bandang dan longsor terjadi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

    Presiden menjelaskan bahwa pemerintah telah mengirimkan bantuan kepada korban melalui jalur darat dan udara. Namun, kondisi lapangan terdampak bencana, sangat berat karena banyak akses yang terputus, sehingga menyebabkan helikopter dan pesawat sulit mendarat.

    Pemerintah pun telah memberangkatkan tiga pesawat Hercules C-130 dan satu pesawat A-400 dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (28/11) pagi, untuk mengirimkan bantuan.

    Presiden menjelaskan bantuan yang dikirimkan pada Jumat itu bukan kali pertama, dan bantuan juga akan terus dikirimkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mualem Aceh Cerita Ngerinya Banjir-Longsor Seakan ‘Tsunami Kedua’

    Mualem Aceh Cerita Ngerinya Banjir-Longsor Seakan ‘Tsunami Kedua’

    Jakarta

    Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyatakan pembukaan akses jalur darat terdampak banjir-longsor menjadi prioritas untuk memastikan logistik segera menjangkau masyarakat. Mualem menilai bencana banjir-longsor menerjang Aceh seperti ‘tsunami kedua’.

    “Penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh harus dilakukan secara cepat, terukur, dan tanpa jeda,” kata Muzakir Manaf di sela-sela Apel Tim Recovery Bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda, dilansir Antara, Sabtu (29/11/2025).

    Mualem menjelaskan seluruh personel harus memahami tugas masing-masing yakni membuka akses jalan, dan percepat pengantaran logistik. Menurut Mualem semakin cepat logistik sampai ke lokasi bencana, maka akan semakin cepat penanganan yang diberikan kepada mereka terdampak.

    Mualem mengatakan kondisi di sejumlah wilayah sangat kritis, dengan beberapa gampong masih terjebak banjir dan tak dapat dijangkau. Bencana banjir-longsor pada 2025 ini dinilai bak gempa dan tsunami 2004 lalu.

    “Aceh seakan mengalami ‘tsunami kedua’. Tugas kita adalah melayani mereka yang terdampak. Tidak boleh ada jeda kemanusiaan di lapangan,” kata Mualem.

    Dalam kesempatan itu, Mualem juga mengingatkan seluruh tim untuk mengutamakan keselamatan personel karena banyak titik rawan longsor dan banjir susulan.

    “Kita punya tanggung jawab moral kepada rakyat, tetapi keselamatan personel juga prioritas,” kata Muzakir Manaf.

    (rfs/dhn)