Kisah Yana Hanafi yang Menyusui Bayi Terpisah dari Ibunya di Tengah Longsor Tapsel
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Dari balik tenda darurat Posko Kesehatan dan dapur umum di Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sabtu (29/11/2025), sebuah pemandangan mengharukan menyentuh hati banyak orang.
Di tengah hiruk-pikuk relawan dan suara peralatan dapur umum, seorang bayi berusia satu bulan menangis kencang dalam gendongan sang nenek.
Bayi itu terpisah dari ibunya, yang hingga saat ini masih terjebak di lokasi longsor.
Tangisannya menggema, tak hanya menyayat hati, tetapi juga menghadirkan rasa cemas mendalam.
Di tengah suasana itu,
Yana Hanafi
, anggota
Bhayangkari
Cabang
Tapanuli Selatan
yang sedang bertugas di posko, tiba-tiba berhenti.
Hatinya tergerak melihat bayi yang terus menangis tanpa henti.
Yana, istri Brigadir Hanafi Ramadhan dari Propam Polres Tapanuli Selatan, tidak mampu berpaling begitu saja.
“Saat melihat bayi itu menangis, saya seperti melihat anak saya sendiri. Saya hanya memikirkan satu hal, dia harus segera ditenangkan dan dia harus minum. Selama saya bisa membantu, saya lakukan tanpa ragu,” ujar Yana dalam keterangan pers Polda Sumut.
Setelah berkonsultasi dan mendapat persetujuan dari tenaga kesehatan serta sang nenek, Yana membawa bayi itu ke mushala kecil di sisi posko.
Di tempat sederhana itu, ia menyusui bayi tersebut. Perlahan, tangis pecah yang semula memenuhi tenda berganti dengan keheningan.
Bayi itu akhirnya terlelap, tertidur damai dalam pelukan seorang perempuan yang bahkan bukan keluarganya.
Terpisah, Ketua Bhayangkari Cabang Tapanuli Selatan, Ny. Kiki Yon Edi, menyampaikan apresiasi penuh ketulusan anggotanya itu.
“Apa yang dilakukan Yana merupakan wujud kepedulian yang menjadi jantung Bhayangkari. Kami hadir bukan hanya sebagai pendamping suami, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang ikut meringankan beban sesama,” ujarnya.
Berdasarkan data sementara Polda Sumut, Sabtu (29/11/2025) pukul 09.00, jumlah korban tewas akibat
bencana alam
di Sumut sebanyak 147 orang dan 174 orang masih dalam pencarian.
“Bencana ini menimbulkan dampak signifikan, tercatat 1.076 korban, 147 meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan, dan 174 masih dalam pencarian, serta ada 28.427 pengungsi,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, dalam keterangan persnya.
Ferry juga mengatakan, sejak Senin (24/11/2025), tercatat ada 488 bencana alam yang melanda 21 Kabupaten/Kota di Sumut.
Jenis bencananya mulai dari tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung.
“Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian,” ujarnya.
Lalu di Kota Sibolga, tercatat 33 orang tewas dan 56 orang dinyatakan hilang.
“Sementara itu, Taput, Tapsel, dan Madina juga mengalami peningkatan jumlah longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi,” ujar Ferry.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Banjir
-
/data/photo/2025/11/29/692aeae1b9e9c.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kisah Yana Hanafi yang Menyusui Bayi Terpisah dari Ibunya di Tengah Longsor Tapsel Medan 29 November 2025
-

Wakil Bupati Tapanuli Utara Apresiasi Gerak Cepat PLN, Pulihkan Kelistrikan dan Salurkan Bantuan Pascabencana
Tapanuli Utara: PT PLN (Persero) bergerak cepat dalam memperbaiki sistem kelistrikan dan membantu warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara. Hal ini memperoleh apresiasi dari Wakil Bupati Tapanuli Utara, Deni Parlindungan Lumbantoruan.
Ia menyampaikan bahwa PLN bekerja nonstop dalam memulihkan sistem kelistrikan di wilayah terdampak sehingga beberapa titik kini sudah kembali terang.
“Kami lihat teman-teman PLN sudah bekerja sungguh-sungguh sekali, memberikan semua usahanya,” ujarnya saat penyaluran bantuan di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, dikutip Sabtu, 29 November 2025.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi kepedulian PLN yang tidak hanya berupaya menormalkan sistem kelistrikan di tengah kondisi yang menantang, tetapi juga menyalurkan bantuan bagi masyarakat di tengah situasi sulit ini.
“Terima kasih untuk kerja keras teman-teman PLN yang sudah berdedikasi tinggi, secara khusus untuk donasi yang sudah diberikan pada hari ini. Kami dari Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Tapanuli Utara akan berusaha menyalurkan donasi yang sudah disampaikan ke posko-posko yang kita punya,” ujar Deni.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo turun langsung ke lokasi bencana. Ia menyampaikan bahwa PLN mengerahkan seluruh sumber daya terbaik untuk mempercepat pemulihan kelistrikan dan memastikan masyarakat kembali mendapatkan akses energi secara bertahap.
“Tugas kami di sini bukan hanya untuk menyalakan listrik dengan cepat dan aman, tetapi juga menyalakan semangat masyarakat agar bisa segera bangkit dari bencana,” ujar Darmawan.
Selain mempercepat pemulihan sistem kelistrikan, PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga menyalurkan bantuan paket sembako dan perlengkapan dapur umum untuk mendukung kebutuhan masyarakat di lokasi pengungsian.
Pendistribusian bantuan ini akan terus dilakukan di berbagai wilayah yang meliputi Medan, Binjai, Deli Serdang, Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Sibolga.
“Kami hadir di sini untuk bekerja sama. Sama-sama meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor. PLN akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD untuk memetakan kebutuhan masyarakat sesuai perkembangan kondisi di lapangan,” ucap Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara, Mundhakir menyampaikan bahwa seluruh tim PLN bergerak bersama untuk membantu warga terdampak.
“Kami kerahkan seluruh personel untuk bahu-membahu turun ke lokasi terdampak. Kami juga menggandeng YBM (Yayasan Baitul Maal) PLN dalam penyediaan tandu dan mobil ambulans untuk proses evakuasi korban,” tutur Mundhakir.
Tapanuli Utara: PT PLN (Persero) bergerak cepat dalam memperbaiki sistem kelistrikan dan membantu warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara. Hal ini memperoleh apresiasi dari Wakil Bupati Tapanuli Utara, Deni Parlindungan Lumbantoruan.
Ia menyampaikan bahwa PLN bekerja nonstop dalam memulihkan sistem kelistrikan di wilayah terdampak sehingga beberapa titik kini sudah kembali terang.
“Kami lihat teman-teman PLN sudah bekerja sungguh-sungguh sekali, memberikan semua usahanya,” ujarnya saat penyaluran bantuan di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, dikutip Sabtu, 29 November 2025.Lebih lanjut, ia mengapresiasi kepedulian PLN yang tidak hanya berupaya menormalkan sistem kelistrikan di tengah kondisi yang menantang, tetapi juga menyalurkan bantuan bagi masyarakat di tengah situasi sulit ini.
“Terima kasih untuk kerja keras teman-teman PLN yang sudah berdedikasi tinggi, secara khusus untuk donasi yang sudah diberikan pada hari ini. Kami dari Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Tapanuli Utara akan berusaha menyalurkan donasi yang sudah disampaikan ke posko-posko yang kita punya,” ujar Deni.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo turun langsung ke lokasi bencana. Ia menyampaikan bahwa PLN mengerahkan seluruh sumber daya terbaik untuk mempercepat pemulihan kelistrikan dan memastikan masyarakat kembali mendapatkan akses energi secara bertahap.
“Tugas kami di sini bukan hanya untuk menyalakan listrik dengan cepat dan aman, tetapi juga menyalakan semangat masyarakat agar bisa segera bangkit dari bencana,” ujar Darmawan.
Selain mempercepat pemulihan sistem kelistrikan, PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga menyalurkan bantuan paket sembako dan perlengkapan dapur umum untuk mendukung kebutuhan masyarakat di lokasi pengungsian.
Pendistribusian bantuan ini akan terus dilakukan di berbagai wilayah yang meliputi Medan, Binjai, Deli Serdang, Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Sibolga.
“Kami hadir di sini untuk bekerja sama. Sama-sama meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor. PLN akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD untuk memetakan kebutuhan masyarakat sesuai perkembangan kondisi di lapangan,” ucap Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara, Mundhakir menyampaikan bahwa seluruh tim PLN bergerak bersama untuk membantu warga terdampak.
“Kami kerahkan seluruh personel untuk bahu-membahu turun ke lokasi terdampak. Kami juga menggandeng YBM (Yayasan Baitul Maal) PLN dalam penyediaan tandu dan mobil ambulans untuk proses evakuasi korban,” tutur Mundhakir.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ANN)
-

Starlink Gratiskan Internet di Area Terdampak Banjir Sumatera
Layanan internet satelit milik SpaceX, Starlink, memberikan akses internet gratis selama satu bulan bagi pelanggan lama dan baru yang terdampak oleh banjir di wilayah Sumatera. Langkah ini merupakan kerja sama perusahaan milik Elon Musk itu dengan pemerintah Indonesia untuk segera memulihkan konektivitas di wilayah terdampak, di mana jaringan telekomunikasi terputus.
Layanan gratis ini berlaku hingga akhir Desember sebagai komitmen SpaceX untuk tidak mengambil keuntungan dari musibah. Bagi pelanggan aktif, kredit layanan gratis akan diterapkan otomatis. Pelanggan yang ditangguhkan diminta untuk mengaktifkan kembali layanan. Sementara pelanggan baru perlu membuat tiket dukungan dengan menyebutkan “Indonesia Flood Support” setelah aktivasi.
Klik di sini untuk menonton video-video lainnya!
-

Geger Isu BBM Langka Usai Banjir, Warga Medan Antre Berjam-jam di SPBU
Bisnis.com, MEDAN — Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra bagian Utara (Sumbagut) membantah stok bahan bakar minyak (BBM) di depot perseroan langka pascabanjir yang melanda Medan dan sekitarnya beberapa hari lalu.
Sales Area Manager Retail Medan Tito Rivanto mengatakan distribusi bahan bakar sempat terkendala cuaca ekstrem dan banjir. Antrean panjang BBM di beberapa SPBU pun tak terelakkan karena sejumlah SPBU disebut kehabisan stok akibat distribusi terhambat.
“Stok BBM kami tidak langka. Memang ada terkendala pengiriman tapi kami jamin tidak ada kelangkaan,” kata Tito usai menghadap Wali Kota Medan, Sabtu (29/11/2025).
Tito menuturkan pihaknya mengalami banyak kendala dalam pendistribusian BBM dan LPG kepada masyarakat. Selain akses jalan yang terendam banjir, dua kapal pengangkut pertalite dan biosolar pertamina sempat gagal sandar pada Minggu (23/11/2025) akibat gelombang tinggi dan angin kencang di area Single Point Mooring Belawan.
Tito menyebut Pertamina Patra Niaga melakukan berbagai upaya untuk mempercepat normalisasi penyaluran. Saat ini, kata dia, stok di depot (fuel terminal) rata-rata di angka 10-11 hari.
Dia pun mengimbau masyarakat tidak melakukan pembelian BBM dalam jumlah berlebihan sembari pihaknya mempercepat distribusi bahan bakar.
“Kami berupaya semaksimal mungkin, mudah-mudahan dalam 2-3 hari ke depan situasi aman, stok di SPBU dalam situasi yang aman juga,” ujar Tito.
Sebelumnya, antrean kendaraan mulai tampak di sejumlah SPBU di Medan sejak Kamis (27/11/2025) malam karena banyak SPBU kehabisan stok.
Hingga Sabtu (29/11/2025) malam, antrean masih terus terjadi dan bertambah seiring kembalinya masyarakat Medan beraktivitas pasca banjir.
Pantauan Bisnis di 5 SPBU yang terletak di Jalan Juanda, Jalan Gajah Mada, Jalan Tugu Guru Patimpus, Jalan Soemarsono, dan Jalan H. Adam Malik Medan pada Sabtu (29/11/2025), antrean kendaraan yang ingin mengisi bensin semakin mengular hingga memakan badan jalan.
Iqbal, salah seorang pengendara yang tengah antre di SPBU Jalan Soemarsono mengatakan hendak mengisi bahan bakar sepeda motornya yang sudah hampir habis. Dia menyebut telah antre hampir 2 jam untuk mendapatkan bensin. Namun, dia tak punya pilihan karena antrean di SPBU lainnya juga panjang.
“Saya mau pulang ke rumah di Klambir 5. Bensin motor memang sudah hampir habis. Tapi hampir semua SPBU antriannya panjang. Ini saya sudah antre hampir 2 jam,” kata Iqbal kepada Bisnis, Sabtu (29/11/2025).
Hal serupa disampaikan pengendara mobil yang ditemui di SPBU Jalan Gajah Mada Medan. Dia mengatakan sudah mendatangi beberapa SPBU karna bensin mobilnya hampir habis. Tapi stok bensin di beberapa SPBU yang dia datangi kosong.
“Kami mau jemput anak ke Bandara Kualanamu. Untuk pergi ke sana masih cukup bensinnya. Tapi untuk pulang, tidak cukup,” ujarnya kepada Bisnis. (240)
-
/data/photo/2025/11/29/692aee9879244.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Hujan Es Disertai Badai Terjang Depok, Atap Rumah Terlepas hingga Listrik Padam Megapolitan
Hujan Es Disertai Badai Terjang Depok, Atap Rumah Terlepas hingga Listrik Padam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Hujan es
disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di
Depok
pada Sabtu (29/11/2025) sore. Peristiwa yang berlangsung tiba-tiba itu membuat warga kaget dan menimbulkan sejumlah kerusakan, mulai dari atap rumah terlepas hingga pemadaman listrik.
Peristiwa hujan es tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Sejumlah warga awalnya mengira hujan turun seperti biasa sebelum menyadari adanya butiran es yang menghantam atap rumah.
“Awal hujan turun mikirnya hujan seperti biasa, terus waktu menuju dapur kok kedengaran suara batu jatuh. Ternyata waktu saya perhatikan (dinding skylight) wah ini es,” ujar Lia, warga Kelurahan Tirtajaya, Depok, saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Sabtu.
Saat kejadian, suami Lia sedang tidak berada di rumah. Ia kemudian merekam kondisi hujan es tersebut untuk mengabari suaminya. Ketika berpindah ke ruang tamu, Lia melihat hujan turun sangat deras dan disertai angin kuat.
“Bisa dibilang
badai
, dan di waktu angin kencang itu atap tetangga ada yang terlepas terlempar ke
carport
rumah saya dan jemuran saya yang biasanya kokoh meski ada angin sampai ikut jatuh,” ujarnya.
Lia mengatakan petugas telah melakukan penanganan kerusakan di lingkungannya hingga pukul 18.00 WIB. Petugas membersihkan ranting pohon dan sampah yang berserakan hingga ke jalan, serta menebang pohon yang mengenai kabel listrik untuk mengantisipasi bahaya.
Ia menuturkan listrik di daerahnya padam lebih dari dua jam setelah hujan es turun.
“Tapi sedang ada penanganan dari PLN. Masih proses. Semoga tidak berlangsung lama,” katanya.
Hujan deras pada waktu yang sama juga mengakibatkan
banjir
di Jalan KSU menuju kawasan Grand Depok City (GDC). Rama, salah seorang warga, mengatakan banjir di tengah jalan mencapai setinggi lutut orang dewasa.
“Banjirnya tadi sedengkul (lutut) kalau di tengah jalan. Kalau di pinggir tidak terlalu dalam. Ya sangat lumayan,” tuturnya.
Ia juga mengonfirmasih adanya hujan es, tetapi butirannya tidak sampai merusak kendaraan yang melintas.
“Tadi masih aman. Motor juga aman,” ujarnya.
Warga lainnya, Febri (22), yang berada di kawasan GDC, mengatakan hujan es disertai badai dan petir. Menurut dia, hujan deras berlangsung lebih dari satu jam, sementara hujan es hanya terjadi beberapa menit.
“Yang es batu itu enggak terlalu lama hanya beberapa saat pas badai gede kurang lebih 30 menitan habis itu hujan merata,” kata Febri.
“Tadi kebetulan di kawasan GDC dan itu deres banget sama petir. Rata-rata yang kena hujan deres kawasan GDC sama kawasan Rawa Sari di daerah Citayam sama KSU,” lanjutnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bencana Sumatra-Aceh, Prabowo Didesak Terapkan Status Bencana Nasional
Bisnis.com, JAKARTA — Koalisi Lembaga Perempuan dan Kelompok Rentan Terdampak Banjir Sumatra mendesak Presiden Prabowo Subianto menerapkan status bencana nasional di Sumatra dan Aceh.
Koordinator Perempuan Sumatra (Permampu) Medan, Dina Lumbantobing, sebagai bagian dari koalisi tersebut, mengatakan penanganan bencana di Sumtra dan Aceh masih tergolong lambat sedangkan korban terus berjatuhan.
“Kami mendesak Presiden Republik Indonesia dan Pemerintah Nasional untuk segera menetapkan bencana di tiga provinsi di Pulau Sumatra ini sebagai Bencana Nasional. Tanpa penetapan status tersebut, mobilisasi bantuan lintas daerah, pengerahan sumber daya, dan dukungan anggaran berisiko terus berjalan lambat, parsial, dan tidak sebanding dengan skala kerusakan serta jumlah korban,” jelas Dina dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).
Melalui penetapan bencana nasional, penanganan di wilayah yang terdampak dan koordinasi lintas sektor berjalan lebih optimal. Selain itu, pemerintah didesak mengevakuasi wilayah yang terisolasi dengan mengerahkan alat-alat evakuasi yang memadai.
Dina menyampaikan, kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil menjadi prioritas utama dalam penanganan ini dengan memberikan logistik yang memadai.
Pemerintah juga diminta segera memenuhi kebutuhan pokok seperti air bersih, popok, pakaian, hingga makanan. Pendistribusian ini, kata Dina, harus disampaikan secara transparan kepada masyarakat.
“Pemerintah perlu membuka data terkini secara berkala mengenai jumlah korban, sebaran pengungsi, jenis bantuan yang telah didistribusikan, dan penggunaan anggaran bencana. Transparansi ini penting untuk mencegah tumpang tindih bantuan dan memastikan kelompok paling rentan tidak tertinggal,” jelasnya.
Dina menuturkan bahwa penanganan bencana turut melibatkan organisasi perempuan dan kelompok masyarakat sipil lokal sebagai mitra setara dalam asesmen kebutuhan, perencanaan, distribusi bantuan, pemantauan, hingga tahap pemulihan dan rehabilitasi jangka panjang.
Diketahui, per Jumat (28/11/2025) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengungkapkan ada 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor di Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat.
Dia menyebut, bencana yang terjadi di Sumatra Utara terdapat 216 korban meninggal dunia dan 42, orang hilang. Di Aceh 35 korban meninggal, 25 orang hilang, dan 8 luka-luka.
Kemudian di Sumatra Barat, tercatat 23 korban meninggal, 12 orang hilang, dan 4 luka-luka. Jumlah korban diperkirakan meningkat. Selain itu sejumlah akses darat lumpuh sehingga pemberian logistik terhambat dan diharuskan menggunakan jalur udara.



