Topik: Banjir ob

  • Banjir rob hambat akses ke Pelabuhan Muara Angke

    Banjir rob hambat akses ke Pelabuhan Muara Angke

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Lalu Lintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah (UPPD) Pelabuhan Muara Angke Andy Irham mengtakan banjir rob yang terjadi di kawasan tersebut kerap menutup akses masyarakat dan wisawatan ke pelabuhan tersebut.

    “Banjir rob itu sangat menghambat untuk kunjungan, jangankan untuk wisatawan, kami sendiri sangat terhambat untuk datang ke sini,” kata Kasatpel UPPD Pelabuhan Muara Angke Andy Irham di Jakarta, Jumat.

    Menurutnya, banjir rob menyebabkan kendaraan petugas tidak dapat masuk ke kawasan pelabuhan yang menghubungkan Jakarta Utara ke Kepulauan Seribu itu. Bahkan, tidak jarang banyak anggotanya yang harus bermalam karena akses yang tertutup rob.

    “Walaupun rob masih ada tapi sudah tidak dalam lagi,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ancaman Banjir Rob di Surabaya, Warga Pesisir Diimbau Waspada
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Desember 2024

    Ancaman Banjir Rob di Surabaya, Warga Pesisir Diimbau Waspada Surabaya 13 Desember 2024

    Ancaman Banjir Rob di Surabaya, Warga Pesisir Diimbau Waspada
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) memprediksi terjadinya
    banjir rob
    di pesisir
    Surabaya
    , Jawa Timur. Masyarakat diimbau untuk waspada karena air pasang bisa masuk permukiman.
    Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno mengatakan, banjir rob tersebut disebabkan oleh fenomena bulan purnama atau
    full moon
    .
    “Masyarakat kawasan pesisir waspada, terutama para nelayan tambak, karena bisa menyebabkan kerugian akibat banjir rob,” kata Sutarno ketika dikonfirmasi, Jumat (13/12/2024).
    Banjir rob
    tersebut diprediksi akan terjadi mulai dari 14 sampai 18 Desember 2024 mendatang. Nantinya, air pasang bakal mulai mengalami kenaikan, sekitar pukul 19.00 hingga 23.00 WIB. 
    Sutarno mengungkapkan, banjir rob kali ini berisiko mengalami kenaikan lebih tinggi dari biasanya. Sebab, peristiwa tersebut berlangsung bersamaan dengan terjadinya hujan deras.
    “Apabila banjir robnya di musim hujan, maka akan menambah ketinggian airnya itu. Yang sangat terdampak itu Jalan Kalianak dan Krembangan, dekat pom bensin, bisa sampai tinggi,” ujarnya.
    Wilayah yang mengalami banjir rob paling parah adalah Pelabuhan Tanjung Perak setinggi 150 sentimeter, Surabaya timur setinggi 140 sentimeter, serta Surabaya barat dengan ketinggian 120 sentimeter.
    “Banjir rob ini akan mengganggu bongkar muat di pelabuhan, terutama kapal roro. Karena kan memuat mobil, nah itu membahayakan, ini bakal terjadi hampir seminggu,” jelasnya.
    Sementara itu, Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyebut, bakal menerjunkan anggotanya untuk patroli setiap malam di kawasan pesisir, selama berlangsungnya ancaman banjir rob.
    “Biasanya banjir rob tertingginya pukul 22.00 WIB. Kita keliling mulai dari barat, Romokalisari, Tambak Sarioso, lanjut ke utara, Keputih Tegal, hingga menyusuri sungai-sungai, itu yang sisir,” kata Agus.
    Selain itu, kata Hebi, BPBD Surabaya juga menyiapkan peralatan untuk mengevakuasi warga terdampak. Seperti, tempat tidur dan pompa air untuk menyedot air yang masuk ke dalam rumah. 
    “Kita utamakan (evakuasi) kelompok rentan, seperti ibu hamil, lanjut usia (lansia), anak-anak, dan yang orang-orang yang sedang,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Rob yang Jadi Bencana Bulanan Warga Muara Angke: Aktivitas Lumpuh, Perahu Karet Jadi Andalan

    Banjir Rob yang Jadi Bencana Bulanan Warga Muara Angke: Aktivitas Lumpuh, Perahu Karet Jadi Andalan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Permukiman pesisir Muara Angke di RW 022 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob pada Jumat (13/12/2024).

    Ketinggian air yang mencapai sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter merendam jalan raya dan jalan permukiman, hingga masuk ke rumah-rumah serta tempat usaha warga.

    Air pasang laut masuk ke permukiman warga sejak Jumat pagi dan dengan cepat membanjiri kawasan pesisir itu.

    Banjir yang terjadi mulai pukul 7.00 WIB belum juga surut sampai Jumat sore.

    Aktivitas warga pun terganggu, banyak dari mereka yang mengandalkan perahu karet untuk bisa menerjang banjir rob tersebut.

    Salah satunya Ayu, warga RT 03 RW 022 Pluit yang siang hari ini berangkat kerja dengan menggunakan perahu karet.

    Karyawan swasta yang sudah berpakaian rapi itu tak bisa menerjang banjir rob dengan berjalan kaki, karena ketinggian air sudah mencapai 50 sentimeter di depan rumahnya.

    Alhasil, Ayu harus menumpang perahu karet milik BPBD DKI Jakarta untuk bisa sampai ke jalanan di dekat terminal Muara Angke yang tidak terdampak banjir.

    “Iya, mau berangkat kerja, di rumah jalanannya sudah terendam banjir rob, akhirnya naik perahu karet,” katanya.

    lihat foto
    Bagi Lely Yuliana (49), wilayah Kebon Pala di Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur adalah segalanya. Pasalnya, sejak lahir ia sudah mendiami wilayah tersebut bersama ratusan warga lainnya. Padahal, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Isnawa Adji, kawasan tersebut masuk dalam daftar 25 wilayah rawan banjir di Jakarta.

    11 RT Terendam

    Selama sebulan belakangan, tepatnya sejak pertengahan November 2024, banjir rob sudah empat kali merendam permukiman Muara Angke.

    Di pertengahan Desember 2024 ini, banjir rob kembali terjadi seiring fase bulan purnama dan perigee atau jarak terdekat bumi dengan bulan.

    BMKG memperkirakan banjir rob di pertengahan bulan Desember ini terjadi pada 11 hingga 20 Desember 2024.

    Komandan Pleton BPBD Jakarta Utara, Muhammad Zidan Firdhaus mengatakan, pada Jumat hari ini, banjir rob merendam 11 RT di wilayah RW 22 Pluit.

    Air mulai memasuki permukiman sejak pagi hari dan mulai surut secara perlahan di siang hari.

    BPBD Jakarta Utara mengerahkan petugas di Muara Angke untuk bersiaga apabila warga membutuhkan evakuasi.

    BPBD juga menyiapkan perahu karet untuk keperluan transportasi warga dari permukiman ke jalanan yang tak terdampak banjir rob, termasuk untuk pengiriman bantuan makanan siap saji.

    “11 RT yang terendam di RW 22 Pluit. Kami siagakan personel dan perahu karet,” kata Zidan.

    Bantuan Mulai Disalurkan

    Sementara itu, Suku Dinas Sosial Jakarta Utara dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga mulai mengirimkan bantuan kepada ribuan warga yang terdampak banjir rob.

    Jumat siang, 500 makanan siap saji berupa nasi kotak disalurkan ke wilayah RW 22 Pluit.

    Ketua Tagana Kecamatan Penjaringan, Juanto Bayu Setya menjelaskan, bantuan terutama makanan siap saji akan terus disalurkan mulai Jumat hingga empat hari ke depan, sesuai perkiraan terjadinya banjir rob.

    Selain makanan siap saji, nantinya bantuan obat-obatan juga bakal disiapkan untuk warga Muara Angke yang terjangkit penyakit imbas banjir rob ini.

    “Untuk pihak-pihak yang ingin menyalurkan bantuan bisa melalui kami di kantor RW 22,” pungkas Bayu.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Banjir Rob di Muara Angke Ganggu Akses ke Pelabuhan Kali Adem
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Desember 2024

    Banjir Rob di Muara Angke Ganggu Akses ke Pelabuhan Kali Adem Megapolitan 13 Desember 2024

    Banjir Rob di Muara Angke Ganggu Akses ke Pelabuhan Kali Adem
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Banjir rob di Muara Angke
    , Jakarta Utara menganggu akses menuju Pelabuhan Kali Adem, Jumat (13/12/2024).
    “Itu sangat menghambat untuk kunjungan, jangankan untuk wisatawan, kami sendiri sangat terhambat,” ucap Andy Irham Kepala Satuan Laksana Lalu Lintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah Kali Adem Muara Angke, saat diwawancarai, Jumat.
    Bahkan, kendaraan milik Dinas Perhubungan (Dishub) yang ada di Pelabuhan Kali Adem juga tidak bisa beroperasi.
    “Bahkan, kendaraan kami pun tidak bisa lewat, banyak anggota kami karena sampai malam rob-nya sehingga menginap di sini,” tambah Andy.
    Akibat banjir rob ini banyak masyarakat yang kesulitan menuju ke Pelabuhan Kali Adem.
    Pasalnya, satu-satunya akses menuju ke Pelabuhan Kali Adem sendiri harus melewati RW 22, Penjaringan, Jakarta Utara.
    Namun, wilayah RW 22 sendiri sudah menjadi langganan banjir rob bertahun-tahun.
    Andy mengungkapkan, sebenarnya ada akses lain untuk menuju ke Pelabuhan Kali Adem selain dari RW 22.
    Namun, akses itu milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.
    Dinas Perhubungan juga sudah mengajukan agar lahan itu bisa dijadikan akses menuju Pelabuhan Kali Adem.
    “Sebetulnya ada, akses kita di ujung sana. Cuma belum jalan karena lahannya punya KPKP bukan Dinas Perhubungan. Sudah mengajukan semenjak pembangunan ini, akses itu dipinta,” tambah Andy.
    Di sisi lain, Andy mengungkapkan, sudah ada perbaikan saluran sehingga genangan banjir rob di sekeliling Pelabuhan Kali Adem Muara Angke tidak terlalu dalam lagi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD DKI akan kembali lakukan modifikasi cuaca guna antisipasi banjir

    BPBD DKI akan kembali lakukan modifikasi cuaca guna antisipasi banjir

    Puncak curah hujan diprediksi terjadi pada 13 dan 14 Desember 2024

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk tahap kedua, mulai 13 hingga 16 Desember 2024.

    Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengantisipasi curah hujan tinggi yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dapat meningkatkan risiko genangan dan banjir di wilayah Jakarta.

    “Tahap kedua ini diharapkan dapat lebih efektif dalam mendistribusikan hujan dan mengurangi dampaknya di Jakarta,” ujar Sekretaris BPBD DKI Jakarta, Maruli di Jakarta, Jumat.

    OMC tahap pertama yang dilakukan pada 7 hingga 9 Desember lalu berhasil menurunkan intensitas hujan hingga maksimal 42 persen.

    Namun, curah hujan tinggi yang terfokus di wilayah lokal, kawasan hulu, serta potensi banjir rob di pesisir, masih menjadi perhatian utama.

    Menurut BMKG, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), bibit siklon di Samudra Hindia, dan angin monsun dari Asia akan meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa, termasuk DKI Jakarta.

    Puncak curah hujan diprediksi terjadi pada 13 dan 14 Desember 2024, dengan intensitas hujan sedang hingga tinggi di beberapa lokasi.

    Operasi ini akan menggunakan pesawat untuk menyemai bahan khusus seperti garam dan kapur tohor (CaO), yang dirancang untuk mengurangi pembentukan awan hujan di area tertentu. Penyemaian awan dilakukan di bawah koordinasi posko OMC di Lanud Halim Perdanakusuma dan Curug, Tangerang.

    BPBD DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan BMKG, BNPB, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kelancaran operasi.

    Pesawat, bahan semai, serta tim pelaksana telah siap di lokasi. Selain itu, briefing harian akan dilakukan untuk memastikan setiap penerbangan dapat menargetkan area yang tepat.

    “Koordinasi antarinstansi sangat penting, terutama dengan kondisi cuaca yang dinamis. Kami siap melakukan lebih dari satu kali penerbangan dalam sehari jika diperlukan,” kata Direktur Operasi Modifikasi Cuaca, Endarwin.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pagi Ini, Kawasan Muara Angke Jakut Dilanda Banjir Rob

    Pagi Ini, Kawasan Muara Angke Jakut Dilanda Banjir Rob

    ERA.id – Banjir rob atau banjir pesisir kembali merendam kawasan RW 22 Muara Angke di Jalan Dermaga Ujung 1 Pluit Kecamatan Penjaringan pada Jumat pagi.

    “Saya masih mencari cara untuk pergi ke pelabuhan pagi ini,” kata warga Dimas Prasetyo di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

    Ia menyebutkan, kawasan RW 22 itu adalah akses utama menuju Pelabuhan Kaliadem Muara Angke.

    Ia mengatakan setiap hari harus bekerja di kawasan Pelabuhan Kaliadem Muara Angke dan perjalanan dirinya kerap dihalangi banjir yang melanda kawasan tersebut.

    Menurut dia, genangan air cukup tinggi sehingga membuat kendaraan yang dibawa tidak dapat melintasi jalan yang terendam banjir.

    Ia mengatakan sudah beberapa kali terjadi karena adanya banjir rob dan membuat warga terpaksa menunggu air surut baru bisa kembali melintasi kawasan tersebut.

    “Air cukup tinggi dan kendaraan riskan untuk melintas,” kata dia.

    Sementara itu, anak-anak dan warga berjalan di genangan air di daerah itu.

    Sejumlah kendaraan seperti becak tetap bisa melintasi kawasan tersebut

    Ketua RW 22 Muara Angke Pluit Penjaringan Bani mengatakan air kali ini cukup besar dan masuk ke permukiman warga.

    “Air cukup tinggi dan masuk ke permukiman dan jalan,” kata dia. (Ant)

  • Banjir rob di Muara Baru akibat fenomena pasang maksimum air laut

    Banjir rob di Muara Baru akibat fenomena pasang maksimum air laut

    Sabtu, 16 November 2024 21:16 WIB

    Pengguna kendaraan melintasi banjir rob di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Sabtu (16/11/2024). Menurut BPBD Jakarta rob yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Utara tersebut karena fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

    Pekerja melintasi banjir rob di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Sabtu (16/11/2024). Menurut BPBD Jakarta rob yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Utara tersebut karena fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

  • Wakil Walkot Jakut minta jajaran waspadai banjir di musim hujan

    Wakil Walkot Jakut minta jajaran waspadai banjir di musim hujan

    Diperlukan langkah antisipasi yang cepat, terencana, dan berkesinambungan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Wali Kota (Walkot) Jakarta Utara Juaini Yusuf meminta jajaran di tingkat kota, kecamatan, hingga kelurahan untuk mewaspadai potensi banjir di musim hujan.

    “Kami menginstruksikan untuk meningkatkan koordinasi dalam upaya mitigasi risiko,” kata Juaini Yusuf di Jakarta, Senin.

    Dia mengingatkan musim penghujan telah tiba, selain curah hujan yang tinggi, daerah pesisir juga menghadapi ancaman banjir rob yang kerap menjadi tantangan besar.

    “Diperlukan langkah antisipasi yang cepat, terencana, dan berkesinambungan,” kata Juaini.

    Ia juga mengimbau jajarannya untuk segera membentuk posko siaga di wilayah rawan banjir dan pastikan alat berat, pompa air, dan logistik siap digunakan kapan saja.

    “Kerja sama lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga harus terus diperkuat sehingga respons kita menjadi lebih efektif,” kata dia.

    Juaini juga meminta para camat dan lurah dapat terus melakukan edukasi kepada masyarakat terutama yang tinggal di wilayah pesisir dan daerah rawan banjir.

    Ia meminta pemerintah memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan seperti membersihkan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan.

    “Libatkan komunitas lokal untuk menjadi mitra dalam memantau kondisi lingkungan,” tambahnya.

    Menurut dia musim penghujan dan banjir rob adalah tantangan yang hanya bisa diatasi bersama, dengan semangat gotong royong dan koordinasi yang solid.

    “Mari kita terus bekerja keras, memberikan yang terbaik untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga,” kata dia.

    Dirinya meyakini dengan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran Jakarta Utara akan mampu melewati musim ini dengan baik.

    “Kita harus tetap siaga dan waspada terhadap setiap kemungkinan bencana di setiap wilayah DKI Jakarta,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Banjir rob Muara Angke

    Banjir rob Muara Angke

    Seorang anak berada di depan rumahnya saat banjir rob di kawasan Muara Angke, Jakarta, Senin (18/11/2024). Menurut BPBD Jakarta, rob yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Utara tersebut disebabkan fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta. ANTARA FOTO/Alif Bintang/rwa.

  • Legislator minta DKI persiapkan lima langkah konkret antisipasi banjir

    Legislator minta DKI persiapkan lima langkah konkret antisipasi banjir

    Pedagang sayur menarik gerobaknya melintasi banjir rob di Muara Angke, Jakarta, Senin (2/12/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan banjir pesisir atau rob di Jakarta pada 28 November hingga 6 Desember 2024 yang disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru. ANTARA FOTO/Zaky Fahreziansyah

    Legislator minta DKI persiapkan lima langkah konkret antisipasi banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 07 Desember 2024 – 10:49 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempersiapkan lima langkah konkret sebagai kesiapsiagaan dalam mengantisipasi banjir di musim hujan ini.

    “Saya meminta Pemprov Jakarta untuk lebih proaktif dan cepat dalam menghadapi potensi bencana tersebut,” kata Kenneth di Jakarta, Sabtu.

    Hal ini disampaikannya menanggapi prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yakni musim hujan saat ini disertai fenomena La Nina membuat curah hujan meningkat hingga 20 persen dari normalnya.

    “Koordinasi yang lebih baik, peningkatan infrastruktur dan edukasi kepada masyarakat menjadi langkah-langkah penting dalam mengurangi dampak banjir yang dapat merugikan banyak pihak,” katanya.

    Fenomena itu bisa berdampak pada skenario terburuk curah hujan yang ekstrem hingga banjir bandang seperti yang pernah terjadi di Jakarta pada 2020.

    Dengan kesiapsiagaan yang baik diharapkan Jakarta dapat mengurangi risiko banjir dan memastikan keselamatan warganya.

    “Ada beberapa saran konkret kepada Pemprov Jakarta dalam rangka mengantisipasi potensi bencana banjir di musim hujan ini,” ujar Kenneth.

    Pertama, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta harus segera memastikan bahwa seluruh infrastruktur drainase berfungsi maksimal dengan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin.

    Pemprov juga diharapkan dapat melakukan pengerukan lumpur di sungai atau kali di Jakarta serta mempercepat normalisasi sungai dan saluran air agar mampu menampung volume air yang tinggi.

    Kedua, Pemprov Jakarta perlu memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif dan cepat tersampaikan ke masyarakat. Simulasi evakuasi untuk masyarakat juga perlu diperkuat sehingga warga yang tinggal di kawasan rawan banjir bisa dengan cepat bergerak menuju tempat aman.

    Ketiga, Pemprov perlu memaksimalkan kapasitas pompa air dan memastikan operasionalnya berjalan lancar. Hal ini penting untuk menghindari genangan air di wilayah-wilayah yang rawan banjir.

    Keempat, Pemprov juga diminta untuk menggencarkan kampanye edukasi kepada masyarakat terkait cara-cara mitigasi banjir yang sederhana namun efektif, seperti menjaga kebersihan saluran air dan mengurangi pembuangan sampah sembarangan.

    Kelima, Pemprov Jakarta perlu untuk melibatkan sektor swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan masyarakat dalam berbagai program mitigasi banjir. Pendekatan kolaboratif ini akan memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik.

    Langkah-langkah mitigasi BPBD DKI Jakarta seharusnya bisa berjalan lebih efektif dalam menghadapi bencana, khususnya banjir dan angin kencang.

    Ke depannya, kata dia, penting untuk terus memperkuat koordinasi antar instansi, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan memanfaatkan teknologi untuk pemantauan dan respons bencana yang lebih cepat.

    Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta bersama BMKG akan melakukan rekayasa cuaca hingga akhir tahun 2024 guna mengantisipasi potensi curah hujan yang diprediksi tinggi pada akhir tahun.

    Rekayasa cuaca akan dilakukan untuk pertengahan sampai akhir tahun. Hal ini sedang dijajaki dan akan dibicarakan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

    “Tentu saja dengan BMKG juga terkait penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk rekayasa cuaca,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta Pusat, Jumat (6/12).

    Sumber : Antara