Topik: Banjir ob

  • Ribuan wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu jelang Natal dan tahun baru

    Ribuan wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu jelang Natal dan tahun baru

    Wisatawan tiba di Kabupaten Kepulauan Seribu saat libur jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. (ANTARA/HO-Pemkab Kepulauan Seribu)

    Ribuan wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu jelang Natal dan tahun baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 22 Desember 2024 – 19:37 WIB

    Elshinta.com – Ribuan wisatawan mengunjungi sejumlah pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, untuk liburan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

    “Sebanyak 1.123 wisatawan menyambangi wilayah Kepulauan Seribu untuk menikmati masa libur pada Sabtu (21/12),” kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan di Jakarta, Minggu.

    Ia menyebutkan ribuan wisatawan tersebut berangkat dari beberapa dermaga, seperti Dermaga Marina Ancol sebanyak 380 orang, Dermaga Muara Angke sebanyak 530.

    Kemudian Dermaga Tanjung Pasi sebanyak 136 orang dan Dermaga Cituis sebanyak 77 orang.

    Ia mengatakan bahwa banjir rob di beberapa pulau berpenduduk di wilayah Kepulauan Seribu telah surut. Hal ini menjadi salah satu faktor bagi para wisatawan mulai menyambangi wilayah Kepulauan Seribu.

    Wisatawan diprediksi masih akan terus menyambangi wilayah Kepulauan Seribu, bersamaan dengan masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Untuk menyambut wisatawan yang akan berkunjung ke wilayah Kepulauan Seribu, Suku Parekraf Kepulauan Seribu juga menghadirkan Abang None di Dermaga Marina Ancol.

    “Jumlah wisatawan ini masih akan terus bertambah jelang masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • BMKG: Waspada! Musim Hujan Tahun Ini Berbeda, Dampak dari Kepungan Fenomena Berikut

    BMKG: Waspada! Musim Hujan Tahun Ini Berbeda, Dampak dari Kepungan Fenomena Berikut

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan musim hujan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena Indonesia tengah mengalami La Nina Lemah.

    La Nina adalah fenomena iklim global yang akibat anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya.

    Hal tersebut disampaikan Dwikorita menanggapi banyaknya wilayah Indonesia yang dilanda bencana hidrometeorologi.

    “Tahun lalu yang terjadi adalah El Nino dan bersifat kering, sementara tahun ini adalah La Nina Lemah. Hal inilah yang menjadi booster pertumbuhan awan-awan hujan sehingga intensitas dan volume hujan meningkat. Bagi Indonesia, fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir sebagian besar wilayah yang berkisar 20 – 40 persen,” ungkap Dwikorita dilansir dari laman resmi BMKG.

    Situasi lainnya, kata Dwikorita, karena terletak di antara dua benua dan dua samudra, saat ini Indonesia juga tengah dikepung oleh bibit siklon yang mengakibatkan angin kencang, gelombang tinggi, dan cuaca ekstrem. Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi Cold Surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    “Saat ini Indonesia sendiri tengah berada di puncak musim penghujan. Kondisi ini ditambah La Nina serta kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta konvektif lokal di wilayah barat, selatan dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah,” paparnya.

    Untuk itu, lanjut Dwikorita, sejak Bulan November lalu, BMKG sendiri terus mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi. Selain mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana, BMKG juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan juga pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan akan potensi bencana hidrometeorologi yang bisa datang sewaktu-waktu.

    Terkait kondisi di Jawa Timur, Dwikorita menerangkan bahwa seluruh wilayah di Jawa Timur telah memasuki musim hujan dengan puncak musim hujan diprakirakan terjadi di Bulan Februari 2025. Prakiraan curah hujan sepanjang Desember 2024 – Januari 2025, wilayah Jawa Timur umumnya berada pada kategori menengah hingga sangat tinggi (201- >500mm) dengan sifat hujan normal hingga atas normal. Selain menghadapi potensi banjir, sejumlah wilayah juga berpotensi mengalami tanah bencana longsor, gelombang tinggi, serta banjir rob.

    “Kepada masyarakat kami mengimbau untuk senantiasa mengecek prakiraan cuaca lewat aplikasi InfoBMKG secara berkala. Peringatan dini cuaca akan disampaikan, sepekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem,” imbuhnya.

    Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan bahwa rakor ini merupakan bentuk upaya nyata bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Utamanya pada musim penghujan dan momen libur Natal serta Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Pemprov Jatim telah menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi antara lain rakor bencana hidrometeorologi, surat himbauan Gubernur ke kabupaten/kota se-Jatim menetapkan status siaga darurat bencana meteorologi dengan SK Gubernur. Pemprov juga membuat keposkoan siaga bencana hidrometeorologi, apel siaga dan gelar peralatan serta pengecekan Early Warning System (EWS), serta dukungan logistik dan peralatan yang diserahkan kabupaten/ kota,” paparnya.

    Mitigasi bencana di Jatim, kata Adhy, dikelompokkan menjadi delapan klaster. Yakni Metropolitan, Madura, Ijen, Probomajang, Malang Raya, Wilis Selatan, Wilis Utara dan Labanegoro. Serta ada pengelempokan Daerah Aliran Sungai (DAS) diantaranya Wilayah Sungai Bengawan Solo, WS Brantas, WS Madura-Bawean, WS Welirang Rejoso yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. 

  • Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir

    Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca hari ini, Minggu (22/12/2024), pada kota-kota besar di Indonesia. Berbagai kondisi hujan mulai dari ringan hingga deras yang disertai petir akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini. 

    Berdasarakan prakiraan cuaca hari ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak yang mungkin terjadi.

    Prakirawan BMKG Eriska Febriati menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas ringan, dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam, diperkirakan terjadi di sejumlah kota seperti Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Jakarta, Mataram, Palangka Raya, Banjarmasin, Gorontalo, Palu, Kendari, Sorong, Ambon, Nabire, dan Jayawijaya.

    Hujan dengan intensitas sedang, yaitu curah hujan lebih dari 4,0 mm per jam, diprakirakan akan mengguyur kota-kota seperti Banda Aceh, Medan, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Tanjung Selor, Makassar, dan Ternate. Suhu di wilayah tersebut diperkirakan berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius.

    Sementara itu, hujan deras akan melanda Kota Pontianak. Hujan deras disertai petir, dengan curah hujan lebih dari 50 mm per jam, diprediksi terjadi di Pekanbaru, Bengkulu, Lampung, Semarang, Serang, Surabaya, Kupang, Samarinda, Manado, Mamuju, dan Merauke. Untuk Manokwari dan Jayapura, kondisi cuaca diperkirakan berawan hingga berkabut sepanjang hari dengan suhu antara 26 hingga 31 derajat Celcius.

    Dalam prakiraan cuaca hari ini, BMKG juga melaporkan bahwa bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan berada di Laut Cina Selatan, sebelah utara Kalimantan Utara. Fenomena ini membentuk daerah perlambatan angin di Laut Sulu, Kalimantan Utara, dan perairan barat Kalimantan Barat. Selain itu, gangguan tropis di Samudra Hindia barat daya Banten menginduksi kecepatan angin hingga lebih dari 25 knot di perairan barat daya Lampung hingga selatan Jawa Tengah.

    Angin permukaan pada ketinggian 3.000 kaki di wilayah Indonesia umumnya berasal dari arah barat dengan kecepatan 15-60 km/jam. Suhu udara secara umum berkisar antara 16 hingga 32 derajat Celcius, dengan tingkat kelembapan udara antara 49% hingga 99%.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi, yaitu 2,5 hingga 4 meter, yang diprediksi terjadi di perairan barat Bengkulu hingga Lampung, selatan Banten hingga Jawa Timur, dan Selat Sunda bagian selatan. 

    Selain itu, masyarakat di pesisir Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob. Demikian prakiraan cuaca BMKG hari ini.

  • DKI kemarin, pengamanan Nataru hingga kebakaran di Menteng

    DKI kemarin, pengamanan Nataru hingga kebakaran di Menteng

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa penting terjadi di Jakarta pada Jumat (20/12) yang menarik untuk dibaca kembali mulai dari Pemprov DKI menyiagakan ribuan petugas untuk berjaga di berbagai titik pada momen perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025 hingga kebakaran 15 rumah yang terjadi di Jalan Menteng Jaya RT 15 dan 16 /RW, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat siang.

    Berikut sejumlah pemberitaan DKI Jakarta kemarin yang masih bisa dinikmati untuk mengawali pagi ini.

    DKI siagakan 4.000 petugas untuk amankan Jakarta saat Nataru

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 4.200 petugas untuk berjaga di berbagai titik guna mengamankan Jakarta pada momen perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.500 orang merupakan personel Satpol PP DKI, sementara sisanya yakni 2.700 personel Dinas Perhubungan DKI yang akan ditempatkan di sembilan titik.

    Berita selengkapnya klik di sini

    DKI Jakarta salurkan 25.000 makanan pada warga terdampak banjir

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan sebanyak 25.000 makanan siap saji pada warga di Kelurahan Pluit dan Ancol, Jakarta Utara yang terdampak banjir rob sebagai upaya memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi selama masa darurat.

    Bantuan makanan diberikan sebanyak tiga kali sehari pada 13-20 Desember 2024 untuk warga Pluit sebanyak 20.750 porsi, dan untuk warga Ancol diberikan sebanyak 4.250 porsi pada 15-19 Desember 2024.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Sekda DKI ajak warga kembangkan pertanian perkotaan memakai teknologi

    Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali mengajak warga Jakarta untuk ikut terlibat di dalam pengembangan pertanian perkotaan dengan memanfaatkan teknologi sebagai upaya mendukung ketahanan pangan.

    Dia mengatakan kemajuan teknologi saat ini seharusnya semakin memudahkan bagi warga Jakarta untuk mengembangkan pertanian di perkotaan tanpa harus terkendala waktu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Big Bang Festival dimeriahkan sejumlah musisi di JI-Expo Kemayoran

    Big Bang Festival yang digelar dari 21 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 akan dimeriahkan sejumlah musisi dan band ternama di Jakarta International Expo (JI-Expo) Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Sejumlah deretan musisi Tanah Air ikut memeriahkan Big Bang Festival 2024 di antaranya Tulus, NDX AKA, Hindia, Denny Caknan, Tipe-X, The Changcuters, .Feast, Guyon Waton, Feel Koplo, Tony Q dan masih banyak lagi,” kata Direktur Operasional PT Expo Indonesia, Novry Hetharia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Kebakaran rumah di Menteng, sebanyak 17 unit pemadam dikerahkan

    Sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk menangani kebakaran rumah yang terjadi di Jalan Menteng Jaya RT 15 dan 16 /RW, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat siang.

    “Pengerahan kebakaran sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran dengan 68 personel, objeknya rumah tinggal,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKI Jakarta salurkan 25.000 makanan pada warga terdampak banjir

    DKI Jakarta salurkan 25.000 makanan pada warga terdampak banjir

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan sebanyak 25.000 makanan siap saji pada warga di Kelurahan Pluit dan Ancol, Jakarta Utara yang terdampak banjir rob sebagai upaya memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi selama masa darurat.

    Bantuan makanan diberikan sebanyak tiga kali sehari pada 13-20 Desember 2024 untuk warga Pluit sebanyak 20.750 porsi, dan untuk warga Ancol diberikan sebanyak 4.250 porsi pada 15-19 Desember 2024.

    “Bantuan ini kami berikan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi selama mereka belum bisa beraktivitas. Pemerintah hadir untuk meringankan beban warga dan mendukung pemulihan mereka,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Selain makanan siap saji, Pemprov juga menyalurkan sebanyak 30 paket bantuan berisi 1 karung beras, 1 buah minyak goreng kemasan, 1 dus mie instan, 1 dus air mineral, 2 kaleng ikan sarden, 1 botol kecap, dan 2 bungkus biskuit.

    Premi mengatakan juga membuka dapur umum sejak Rabu (18/12) di Kelurahan Pluit untuk memastikan penyediaan makanan berjalan lancar.

    Dituturkan dia, pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang terdampak bencana.

    Pemprov DKI Jakarta, sambung dia, berkomitmen untuk hadir dalam mendampingi warga, baik selama masa darurat maupun saat proses pemulihan. Menurut Premi, kolaborasi lintas sektor juga terus diperkuat guna menghadapi potensi bencana yang kerap terjadi di Jakarta.

    “Kami terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan tambahan bila diperlukan. Mari bersama-sama menjaga lingkungan dan saling mendukung untuk menghadapi situasi ini,” kata Premi.

    Dia lalu mengimbau, khususnya bagi warga di wilayah pesisir, untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pengamat sebut masyarakat perlu beralih dari penggunaan air tanah

    Pengamat sebut masyarakat perlu beralih dari penggunaan air tanah

    Jika infrastrukturnya sudah memadai

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menyatakan bahwa masyarakat perlu beralih dari penggunaan air tanah ke air produksi perusahaan air minum (PAM) untuk meminimalkan eksploitasi air tanah yang berdampak buruk pada penurunan tanah di Jakarta.

    “Jika infrastrukturnya sudah memadai, masyarakat perlu mulai beralih dari penggunaan air tanah ke PAM Jaya,” kata Trubus di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa penurunan tanah di Jakarta terus terjadi, dan satu di antaranya faktornya yaitu penggunaan air tanah yang masif dilakukan di Jakarta.

    Untuk itu, Trubus meminta kepada pemerintah dalam hal ini PAM Jaya supaya terus mengedukasi dan memberikan layanan air bersih kepada masyarakat supaya tidak memperburuk kondisi tanah di Jakarta.

    “Masyarakat harus terus diimbau untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah dan beralih menggunakan layanan air dari PAM,” katanya.

    Trubus berpendapat, MoU antara PAM Jaya dan Lemhanas RI terkait kajian ketahanan air sudah tepat karena merupakan kebutuhan mendesak di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta.

    “Kita harus belajar dari pengalaman. Ketahanan air ini tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Perlu ada skenario perencanaan berkelanjutan agar cita-cita swasembada air bisa tercapai,” ujarnya.

    Sebelumnya, Perumda PAM Jaya menggandeng Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk mengkaji secara mendalam terkait ketahanan air yang menjadi kebutuhan dasar di DKI Jakarta.

    “Selain itu, Lemhannas dan PAM Jaya juga akan merumuskan kebijakan untuk memperkuat sistem penyediaan air yang aman dan berkelanjutan bagi warga Jakarta,” katanya.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan sebelumnya juga mengatakan bahwa penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut serta perubahan iklim menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.

    “Tantangan dalam penanganan banjir rob di Jakarta itu penurunan tanah akibat pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga memperburuk dampak banjir rob,” katanya.

    Tanah yang turun, kata Yohan, mengakibatkan kawasan pesisir Jakarta semakin rentan terhadap rob. Hal ini sulit diatasi tanpa perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Operasi Lilin Semeru 2024 Gresik Dimulai, Berikut Prioritasnya

    Operasi Lilin Semeru 2024 Gresik Dimulai, Berikut Prioritasnya

    Gresik (beritajatim.com)– Operasi Lilin Semeru 2024 resmi dilakukan di wilayah hukum Kabupaten Gresik. Operasi yang berlangsung selama 14 hari hingga 2 Januari 2025 itu menyasar pada prioritas antisipasi lonjakan arus mudik, dan pengamanan tempat ibadah.

    Kapolres Gresik AKBP Arief Kurniawan mengatakan, operasi lilin ini juga melibatkan unsur terkait seperti TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Pramuka.

    “Ada 170 personel yang kami terjunkan. Selain itu, untuk mendukung Operasi Lilin Semeru 2024 juga didirikan enam pos pengamanan, dan pos pelayanan terpadu,” katanya, Jumat (20/12/2024).

    Enam pos pengamanan dan pelayanan lanjut dia, ditempatkan di sejumlah area publik seperti di Grees Mall, Bandar Grisse, Legundi Driyorejo, rest area Tol Wringinanom Gresik, Manyar, dan Kawasan Pelabuhan Gresik.

    Perwira menengah Polri ini menambahkan, sebelum menggelar Operasi Lilin Semeru. Semua personel yang terlibat melakukan apel terlebih dulu. Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana pengamanan.

    “Sebelum bertugas di lapangan, saya menekankan kepada semua personel menjalankan profesionalisme dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat,” imbuhnya.

    Disamping menekankan pada pengamanan dan pelayanan kata Arief, pihaknya juga melakukan deteksi dini potensi bencana di musim hujan. Misalnya banjir rob, dan tanah longsor juga menjadi perhatian khusus.

    “Kami tidak hanya menekankan pada pengamanan dan pelayanan masyarakat saja. Kejadian bencana alam juga menjadi prioritas,” katanya. [dny/aje]

  • Diterjang Banjir Rob, 14 Rumah di Ende Rusak Barat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Desember 2024

    Diterjang Banjir Rob, 14 Rumah di Ende Rusak Barat Regional 20 Desember 2024

    Diterjang Banjir Rob, 14 Rumah di Ende Rusak Barat
    Tim Redaksi
    ENDE, KOMPAS.com
    – Sebanyak 14 rumah warga di Kelurahan Paupanda, Kecamatan
    Ende
    Selatan, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak berat akibat diterjang banjir rob.
    Camat Ende Selatan, Daud Labha mengatakan, banjir rob melanda wilayah itu pada Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 23.30 Wita.
    Akibatnya, sebanyak 44 kepala keluarga (KK) terdampak, dan 14 unit rumah rusak berat.
    “Rumah yang rusak berat ini yakni di RT 05 ada 11 rumah, dan RT 06 sebanyak 3 rumah,” ujar Daud saat dihubungi, Jumat (20/12/2024).
    Daud menuturkan, saat malam kejadian, warga yang rumahnya terdampak banjir rob terpaksa mengungsi mandiri ke rumah keluarga dan sahabat.
    Sejak kemarin, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan material seperti batu, pasir, genangan air serta memperbaiki rumah yang rusak.
    Dia mengimbau warga setempat tetap waspada sebab banjir rob bisa terjadi kapan saja.
    “Untuk saat ini memang sudah normal tetapi saya selalu imbau untuk tetap waspada karena banjir rob ini sulit diprediksi,” pungkasnya.
    Berdasarkan catatan
    Kompas.com
    , wilayah Paupanda juga sempat diterjang banjir rob pada pertengahan Oktober 2024.
    Lebih kurang ada 77 KK atau 331 orang terdampak. Ratusan warga terpaksa mengungsi ke tenda darurat dan rumah warga lainnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Rob di Pesisir Jakarta, Apa yang Dilakukan Pemprov?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2024

    Banjir Rob di Pesisir Jakarta, Apa yang Dilakukan Pemprov? Megapolitan 20 Desember 2024

    Banjir Rob di Pesisir Jakarta, Apa yang Dilakukan Pemprov?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wilayah pesisir Jakarta semakin “tenggelam” karena
    banjir rob
    berkepanjangan.
    Muara Angke
    merupakan wilayah yang paling terasa dampaknya.
    Daratan pesisir yang berada lebih rendah dibandingkan ketinggian permukaan laut menandakan wilayah ini terancam oleh masalah penurunan permukaan tanah.
    Kapusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan banjir rob semakin sering terjadi.
    Selain karena faktor perubahan iklim, daerah pesisir yang lebih rendah memiliki risiko lebih besar terhadap banjir rob.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi banjir rob di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu akan berlangsung hingga 20 Desember 2024.
    Pemprov salurkan bantuan 
    Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, Pemprov bakal menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dalam penyaluran bantuan korban banjir rob di Kepulauan Seribu.
    Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta memiliki kapal khusus yang dapat berlayar dalam kondisi ekstrem.
    Bantuan TNI AU dibutuhkan jika cuaca semakin memburuk.
    “Tetapi, kalau cuaca jelek (ekstrem) sekali, kami akan berkoordinasi dengan TNI AU, pasti Insya Allah, tidak ada masalah,” ujar Teguh saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
    Ditemui dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jakarta, Premi Lasari mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk membantu penyaluran bantuan sosial (bansos).
    “Kami sudah siap. Termasuk juga nanti kalau dari Kabupaten Kepulauan Seribu membutuhkan, kami bekerjasama dengan Dishub, langsung bisa mensuplai bantuan sosial,” kata Premi.
    Tenaga bantuan sosial dari Dinsos juga siap siaga di lokasi untuk pendampingan dalam penyaluran bantuan sosial.
    Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Maruli Sijabat memastikan pihaknya telah disiapkan untuk membantu penyerahan bansos pangan.
    “Personel kami di sana, beserta dengan peralatannya, termasuk juga
    buffer stock
    yang kami siapkan, bila mana terjadi peningkatan kebutuhan terkait dengan pangan maupun sandang,” kata Maruli. 
    Pembangunan tanggul pantai sebagai solusi utama untuk menahan air laut pasang naik ke permukaan daratan masih belum selesai pengerjaannya.
    Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menjelaskan bahwa area yang terdampak banjir rob umumnya adalah wilayah yang belum memiliki tanggul pantai.
    “Ini (yang terdampak banjir rob) adalah area yang belum terbangun tanggul pantai. Kalau tanggulnya itu belum terbangun, rob pasti masuk,” ujar Teguh di Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
    Proyek tanggul sepanjang 39 kilometer ini melibatkan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemprov DKI Jakarta.
    Namun, penyelesaiannya tertunda hingga 2030, dari rencana awal 2028.
    “Kami mencoba menyelesaikannya. Yang bisa kami lakukan adalah bagaimana pada saat rob itu terjadi, Pemprov tidak berdiam diri,” tambah Teguh.
    Selain pembangunan tanggul, Dinas SDA Jakarta juga memperkuat sistem polder pengendali rob yang dilengkapi dengan bendung karet untuk menahan air laut agar tidak kembali meluap ke daratan.
    Program ini diharapkan mampu menahan air laut ketika fase pasang terjadi, terutama saat bulan purnama atau kondisi cuaca ekstrem.
    Ada sejumlah faktor yang menyebabkan progres pembangunan tanggul proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) terhambat.
    Kendala pertama yakni pengadaan barang dan jasa terkait proyek pembangunan, sehingga pembangunan tanggul molor hingga 2030 dari target awal 2028.
    “Faktor kedua, pemerintah membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan desain pembangunan tanggul juga mengakomodasi kebutuhan para nelayan dalam menambatkan kapalnya,” kata Ika.
    Proyek pembangunan tanggul ini perlu koordinasi dengan nelayan di pesisir pantai agar kebutuhan mereka tetap terpenuhi.
    Dinas SDA perlu memastikan tambatan kapal di area tanggul tidak menghalangi alur pelayaran serta penyediaan area penempatan ikan hasil tangkapan.
    “Karena itu, kami perlu waktu untuk mengkoordinasikan itu semua, sehingga targetnya agak sedikit mundur sampai tahun 2030,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Laporan Khusus Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan Muara Angke menjadi salah satu wilayah terparah terdampak banjir rob di Jakarta Utara usai air laut di utara Jakarta meluber ke daratan dalam beberapa hari terakhir.

    Kawasan Muara Angke menjadi wilayan dengan dataran pesisir berada lebih rendah dibandingkan dengan ketinggian air laut.

    Bencana menahun yang tak kunjung terselesaikan itu telah banyak menimbulkan banyak kerugian di masyarakat setempat.

    Pantauan Tribunnews pada Rabu (18/12/2024), suara aliran air cukup deras terdengar bersautan dengan suara anak-anak yang sedang berenang saat bencana alam banjir rob melanda di sejumlah jalan di kawasan Muara Angke.

    Tak ada rasa takut dari wajah anak-anak yang dengan santai berenang dengan tumpukan sampah yang mengambang tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Jakarta Utara yang merupakan jalan menuju akses pelabuhan.

    Selain berenang, ada pula anak-anak yang bermain bola di air dengan ketinggian kurabg kebih 15 centimeter tersebut. Padahal, arus air yang keruh itu cukup deras pada siang itu.

    Tak lama dari memantau anak-anak itu, Tribunnews pun dihampiri seorang ibu dengan memegang kain dan mangkuk makanan di sebuah rumah di pinggir jalan raya tempat ibu-ibu lain berkumpul.

    Ibu itu bernama Yati (45). 

    Yati bercerita, rumahnya saat ini sudah tak tertolong. Rumah semi permanen dengan berbahan kayu dan papan itu disebut Yati sudah rata dengan tanah karena dihantam arus air banjir rob.

    Menurutnya, selama 30 tahun ia tinggal di daerah sana, banjir rob kali ini merupakan bencana terparah dan terlama. Terhitung, sudah enam hari bencana alam ini belum juga selesai.

    “Ya roboh, karena emang kayu. Rumah kita kayu kan bukan permanen, jadi karena mungkin arus airnya deras, jadi dia mungkin retak retak terus roboh dan kemarin pun udah dirobohin aja, sekarang sudah rata dengan tanah,” kata Yati kepada Tribunnews.

    Kami pun sempat mendatangi rumah Yati yang rata dengan tanah. Memang, hanya terlihat puing-puing kayu di dalam sebuah tembok dan pagar yang masih berserakan di lokasi.

    Dia bercerita detik-detik rumahnya yang berada di dalam gang itu roboh kala itu. Air yang cukup deras itu menghantam hingga rumahnya miring namun masih tertahan musolah yang berada di belakang rumahnya.

    Namun, karena dirasa berbahaya, akhirnya Yati dan suaminya memutuskan untuk merobohkan tempat tinggalnya tersebut.

    Yati bersama suami dan anaknya ini menggunakan rumah semi permanen lainnya yang memang masih wilayah rumahnya berlantai dua untuk sekadar tidur pada malam hari. Meski begitu, tak ada kamar mandi di rumah itu sehingga harus menggunakan kamar mandi tetangga.

    Dia pun menceritakan awal air banjir rob itu datang. Mulanya pada Kamis (12/12/2024), dia dan keluarganya baru saja menyelesaikan ibadah salat subuh. Tak lama kemudian, air mulai mengalir di jalan raya depan gang rumahnya.

    Debit air pun semakin meninggi pada pukul 09.00 WIB. Bahkan, ada satu hari jika ketinggian air di sekitar rumahnya mencapai 120 sentimeter. 

    Yati mengatakan alur air ini ada waktu-waktunya. Ketika malam hari, air pun menghilang dan akan kembali keesokan paginya.”Hari ini air datang jam 10.00, surutnya nanti bisa jam 22.00 malam lagi, enggak menentu,” tuturnya.

    Kesulitan dia dapat setiap harinya. Bahkan, suaminya yang bekerja di tempat pelelangan ikan pun sudah beberapa hari terakhir tak bisa memberikan nafkah karena tak ada pemasukan.

    Bantuan dari tetangga dan mengutang menjadi pilihan Yati. Warga asli Kronjo, Kabupaten Tangerang ini dengan berat hati harus meminjam uang kepada sanak keluarganya di kampung untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

    Hal ini karena dia mengaku belum ada bantuan dari pemerintah hingga saat ini baik berupa sembako hingga pakaian.

    “Ya (belum ada bantuan), bahkan kemarin saya sampai ngutang, pinjam duit sama orang di kampung, tolong kita enggak ada pemasukan mau pulang juga kita bingung, meninggalkan rumah enggak aman walaupun enggak ada apa-apa,” ucapnya. 

    Yati, warga Muara Angke, Jakarta Utara, yang menjadi korban banjir rob yang melanda kawasan itu dalam sepekan terakhir (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

    Meski sudah enam hari melewati bencana ini, namun tekad Yati sekeluarga pun sudah bulat untuk tidak pergi mengungsi karena takut ada maling yang menggasak barang berharga di rumahnya.

    Selain itu, setelah banjir rob menghilang pun, Yati juga tak akan pindah dari wilayah itu karena sudah lama tinggal di sana dengan lingkungan yang sangat baik menurutnya.

    Tutup Bengkel hingga Susah Makan

    Sekitar 300 meter dari rumah Yati, terlihat sepasang suami-istri tengah duduk di depan sebuah bengkel sepeda motor. Mereka yakni Wasrin (50) dan Marnizal (47).

    Air setinggi kurang lebih sekitar 90 centimeter itu terlihat masuk ke dalam bengkel dengan pintu papan kayu yang tertutup sebagian itu.

    Sama halnya dengan Yati, Marnizal mengatakan jika bencana banjir rob yang terjadi pada 2024 ini merupakan terbesar dan terlama. Bahkan, pada November lalu, banjir rob juga datang hingga beberapa hari.

    “Ini yang sekarang nyusul yang kemarin. Udah ada enam hari sama hari ini. Biasanya enggak selama ini,” kata Marnizal.

    Mereka sudah membuka usaha bengkel itu sejak 2010 lalu. Namun, dampak dari banjir rob kali yang yang dianggapnya paling parah. 

    Wanita kelahiran Jambi ini mengatakan dia dan suaminya itu mengalami kesulitan bahkan hanya untuk makan. Hal ini berpengaruh dari usaha suaminya yang sudah tidak buka beberapa hari terakhir.

    Bahkan terlihat mesin angin tersebut terlihat sudah mengambang di depan bengkelnya yang tidak tahu apakah masih bisa menyala atau tidak.

    “Bukan turun lagi (omzetnya) aja lah, orang sampai nggak makan. belum dapat duit sudah banjir,” tuturnya.

    Dia pun memilih tak mengungsi karena tak punya saudara yang dekat dengan rumahnya tersebut. Mayoritas, saudara dari suaminya tinggal di Kabupaten Tangerang.

    Mereka memang mempunyai dua anak yang tinggal di Palembang, Sumatera Selatan dan Mangga Dua, Jakarta Pusat. Namun, dia tak bisa tinggal di tempat anaknya yang di Jakarta karena tinggal di sebuah indekos yang kecil.

    Banjir Rob Diprediksi Sampai 20 Desember

    Suasana kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, yang dilanda musibah banjir rob pada Rabu (18/12/2024) siang. (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk tetap waspada akan bencana alam banjir rob hingga akhir tahun 2024 ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.

    Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.

    “Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” imbuhnya.

    BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 

    Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

    Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.

    Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.