Topik: Banjir ob

  • Banjir Rob Diprediksi Landa Pantai Utara Jawa Tengah Malam ini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Januari 2025

    Banjir Rob Diprediksi Landa Pantai Utara Jawa Tengah Malam ini Regional 2 Januari 2025

    Banjir Rob Diprediksi Landa Pantai Utara Jawa Tengah Malam ini
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah diperkirakan akan dilanda
    banjir pesisir
    (rob) pada Kamis (2/1/2025) pukul 21.00 WIB.
    Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Sediyanto menjelaskan, fenomena ini disebabkan meningkatnya
    aktivitas pasang air laut
    .
    “Fenomena ini terjadi akibat aktivitas pasang air laut yang meningkat, sehingga memengaruhi dinamika pesisir di kawasan Pantura,” ujar Sediyanto, Kamis.
    Masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir diimbau untuk waspada terhadap potensi ketinggian pasang maksimum di Pantai Utara Jawa.
    “Ini dapat menyebabkan banjir pesisir,” tambahnya.
    Menurut Sediyanto, aktivitas pasang air laut dapat berdampak pada berbagai sektor, termasuk terganggunya kegiatan di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, serta perikanan darat.
    Kegiatan bongkar muat di pelabuhan juga dapat terpengaruh oleh fenomena ini.
    “Masyarakat dimintai untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir,” tegas Sediyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri PU menargetkan pembangunan Tol Semarang-Demak selesai 2027

    Menteri PU menargetkan pembangunan Tol Semarang-Demak selesai 2027

    Pembangunan Tol Semarang-Demak masih berjalan sesuai dengan timeline dengan target tuntas April 2027.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan pembangunan Tol Semarang-Demak dapat selesai pada April 2027.

    Dody mengatakan pembangunan Tol Semarang-Demak masih berjalan sesuai dengan timeline dengan target tuntas April 2027.

    “Secara keseluruhan tidak ada kendala, hanya saat musim-musim seperti ini saja, angin kencang, hujan deras dan otomatis kapasitas kerja juga berkurang karena memang safety pekerjaan yang kita utamakan,” ujarnya, di Jakarta, Rabu.

    Tercatat progres fisik pekerjaan Tol Semarang-Demak hingga 23 Desember 2024 mencapai 29,68 persen dengan target selesai April 2027.

    Menurut Dody, saat ini progres pekerjaan Tol Semarang-Demak Seksi 1 dalam tahap Soil improvement atau proses teknik untuk meningkatkan daya dukung tanah lebih stabil, sehingga ketika proses pengerjaan aspal sudah lebih mantap.

    “Ini kita bangun agar rob yang sekian hektare tadi tidak terjadi lagi pada musim-musim rob. Kemudian juga semoga banjir di tengah kota bisa berkurang yang disebabkan rob,” katanya pula.

    Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi, yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

    Untuk Seksi 1 Kaligawe-Sayung menjadi porsi pemerintah yang terbagi menjadi 3 paket, yakni Paket 1A dengan Penyedia Jasa Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres fisik 46,2 persen, Paket 1B adalah Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 27,6 persen serta Paket 1C adalah Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres 20,4 persen.

    Kehadiran Tol Semarang-Demak diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak.

    Di samping itu, dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini, diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan, dapat teratasi.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Awal Tahun 2025, Banjir Rob Terjang Jakarta Utara

    Awal Tahun 2025, Banjir Rob Terjang Jakarta Utara

    loading…

    Banjir rob menggenangi kawasan pesisir Jakarta Utara di awal 2025. Foto/SindoNews/jonathan simanjuntak

    JAKARTABanjir rob menggenangi kawasan pesisir Jakarta Utara di awal 2025. Kawasan yang tergenang yaitu di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat tiga wilayah di Pluit tergenang banjir rob. “Kelurahan Pluit tergenang tiga RT dengan ketinggian berkisar 10-30 cm,” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, M. Yohan, Rabu (1/1/2025).

    Sementara itu, ruas Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) juga turut terkena banjir rob. Ruas jalan itu tergenang hingga 20 cm.

    Baca Juga

    “Ruas Jalan RE Martadinata, Kecamatan Tanjung Priok tergenang 20 centimeter,” ungkapnya.

    Baca Juga

    Meski demikian ruas jalan itu terlihat masih bisa dilintasi baik pengendara motor maupun mobil. Yohan menyebut BPBD telah menyiagakan pompa-pompa air untuk mempercepat penyedotan genangan.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ucapnya.

    (cip)

  • Tanam Mangrove, Mahasiswa KKN-PPM UGM Gali Potensi Masyarakat Pulau Tidung

    Tanam Mangrove, Mahasiswa KKN-PPM UGM Gali Potensi Masyarakat Pulau Tidung

    loading…

    Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gajah Mada (KKN-PPM UGM) melakukan penanaman pohon mangrove di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta. Foto/SINDOnews

    JAKARTA – Sebanyak 22 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gajah Mada (KKN-PPM UGM) melakukan penanaman pohon mangrove . Penanaman tersebut dilakukan bersama PT Jakarta OSES Energi di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

    Kegiatan yang merupakan rangkaian dari pengabdian mahasiswa itu, sebagai salah satu program KKN di Pulau Tidung yang bakal diselenggarakan selama 50 hari, mulai 20 Desember 2024 sampai dengan 7 Februari 2025.

    Dosen pembimbing KKN-PPM UGM Bachtiar Wahyu Mutaqin, mengatakan ada sekitar 100 pohon mangrove yang ditanaman dengan tujuan dapat melindungi kawasan dari ancaman alam seperti ambrasi dan banjir rob. Selain itu, Mangrove juga tanaman yang dapat menyerap gas karbondioksida .

    “Sehingga penanaman mangrove ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan keberlangsungan ekosistem lingkungan yang ada di Pulau Tidung,” ucapnya, Rabu (1/1/2025).

    Bachtiar juga menyebutkan, para mahasiswa KKN-PPM UGM di Pulau Tidung telah berkolaborasi dan menggali potensi-potensi yang ada pada masyarakat sehingga program-program dari KKN-PPM UGM dapat lebih tepat guna karena berasal dari masyarakat sendiri.

    Antara lain, pemberdayaan UMKM, pemanfaatan potensi sumber daya alam laut kaitannya dengan ekonomi biru dan pariwisata. “Harapannya ini bisa menyejahterakan masyarakat, dan sumber daya alamnya dapat berkelanjutan serta lestari,” ujarnya.

    Perwakilan dari PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) Indra Darmawan, mengatakan tertarik dengan blue economy atau ekonomi biru yang menjadi highlight atau sorotan program mahasiswa KKN-PPM UGM di Pulau Tidung. Hal ini, sejalan dengan komitmen pemerintah provinsi mewujudkan Jakarta menuju kota global.

    “Baik ilmuwan dan pemerintah perlu berkolaborasi, dan di sini Jakpro melalui anak perusahaan, PT Jakarta OSES Energi hadir. Terlebih program kemasyarakatan yang dibawa adik-adik mahasiswa ini untuk mendukung misi mengatasi perubahan iklim,” katanya.

  • Eks Gubernur DKI Djarot angkat bicara soal penanganan banjir rob

    Eks Gubernur DKI Djarot angkat bicara soal penanganan banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara terkait upaya penanganan banjir rob di Jakarta.

    “Dulu zaman kita sama Pak Ahok, itu sudah lama sekali kita menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi banjir rob mau tidak mau kita harus bangun ‘Giant Sea Wall’. Dari dulu,” kata Djarot saat dijumpai di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

    Djarot mengatakan, dahulu pembangunan “Giant Sea Wall” atau tanggul raksasa sudah dimulai. Namun pembangunannya terhenti dan tidak dilanjutkan oleh gubernur Jakarta selanjutnya.

    Menurut Djarot, jika antisipasi itu tidak dilakukan 10 sampai 20 tahun ke depan, maka air laut bisa mencapai wilayah Kelapa Gading, bahkan kemungkinan terburuknya adalah Jakarta bisa tenggelam.

    “Maka paling tidak ‘Giant Sea Wall’ dibutuhkan dan secara serius perlu dilakukan studi mendalam agar bisa dibangun ‘Giant Sea Wall’ itu,” katanya.

    Bisa dibangun jalan tol, bisa juga dibangun fasilitas pendukung untuk memperlancar sistem transportasi. “Karena bagaimana pun kita menghadapi pemanasan global,” kata Djarot.

    Menjelang pergantian tahun, Djarot pun berharap pembangunan Jakarta tetap berkelanjutan.

    “Kalau kita menginginkan Jakarta ke depan sebagai kota global yang nyaman, yang manusiawi, yang bebas dari kemiskinan, yang bebas dari banjir, yang bebas dari kemacetan,” katanya.

    Harapan itu, kata dia, bisa diwujudkan kalau pemerintah ke depan benar-benar mampu membangun pemerintah yang bersih dan yang bebas dari korupsi.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Legislator nilai penanganan rob di Jakarta dengan polder tak efektif

    Legislator nilai penanganan rob di Jakarta dengan polder tak efektif

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai bahwa penanganan banjir rob di Jakarta dengan sistem polder tidak cukup efektif sehingga masih perlu dikombinasikan dengan restorasi ekosistem alami, seperti rehabilitasi hutan mangrove, rawa-rawa dan sabuk hijau di pesisir.

    “Sistem polder biasanya hanya mencakup tanggul, pompa air, dan saluran drainase saja, untuk mengelola air di daerah yang rentan terhadap banjir rob yang disebabkan naiknya permukaan air laut, tak efektif,” kata Kent sapaan akrabnya di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan, penanganan banjir rob dengan sistem polder mempunyai keterbatasan, hingga ketergantungan pada infrastruktur, sehingga jika sistem pompa gagal atau berakibat tanggul jebol, bisa mengakibatkan seluruh sistem bisa lumpuh dan ancaman bahaya banjir rob bisa kembali melanda.

    Untuk itu kata Kent, sistem polder perlu dikombinasikan dengan beberapa langkah seperti restorasi ekosistem alami, dengan hutan mangrove, rawa-rawa dan sabuk hijau di pesisir yang dapat membantu meredam energi gelombang dan mengurangi risiko rob.

    “Sistem polder ini membutuhkan perawatan rutin dan pembaruan infrastruktur seiring waktu dan juga memiliki kapasitas terbatas dalam menampung air, sehingga jika curah hujan ekstrem atau pasang laut sangat tinggi, sistem ini bisa kewalahan,” ujarnya.

    Selain itu, wilayah pesisir yang mengalami penurunan tanah yang lebih cepat dari kenaikan muka air laut akan membuat polder kurang efektif dalam jangka panjang.

    Ia menambahkan penanganan sistem polder harus selalu dikombinasikan dengan restorasi ekosistem alami seperti adanya hutan mangrove hingga rawa-rawa yang bisa mengurangi risiko rob.

    Restorasi sistem alami lanjut dia, bisa memulai dengan penanaman bibit mangrove secara berkelanjutan, yang memang secara realita bahwa eksistensi hutan mangrove ini sudah mulai berkurang.

    Oleh karena itu, tegasnya, mengintegrasikan mangrove dengan solusi teknis seperti tanggul, pompa, atau sistem polder akan memberikan perlindungan lebih baik untuk wilayah pesisir dari ancaman banjir rob.

    Tata ruang
    Kent menambahkan, perencanaan tata ruang yang berkelanjutan juga harus diperhatikan dengan menghindari pembangunan di area yang rawan banjir rob atau memiliki risiko penurunan tanah.

    Selain itu, pembangunan “giant sea wall” atau tanggul laut yang merupakan bagian dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) juga perlu dipercepat.

    Saat ini, dari 39 kilometer pembangunan tanggul pengaman pantai, sebanyak 21 kilometer berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sementara sisanya ditangani oleh pemerintah pusat.

    Kent pun optimis bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno dapat merumuskan kebijakan untuk rencana jangka panjang yang tidak hanya mengatasi dampak banjir rob saat ini, tetapi juga memitigasi risiko di masa depan.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob di wilayah pantai Jakarta Utara hingga awal tahun 2025.

    Sebagai antisipasi, Pemda Jakarta memperkuat sistem polder untuk kendalikan banjir rob.

    Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA (Sumber Daya Air) juga memperkuat sistem polder (rumah pompa) pengendali rob yang dilengkapi dengan bendung karet untuk menahan air laut agar tidak kembali meluap ke daratan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jatim saat Malam Pergantian Tahun

    Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jatim saat Malam Pergantian Tahun

    Surabaya, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12).

    Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto menyebut cuaca ekstrem dan pasang air laut berpotensi terjadi di Kota Surabaya pada akhir tahun, yakni mulai 28 sampai 31 Desember 2024.

    “Cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya fenomena gelombang Kelvin dan Rossby yang terjadi kawasan Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya. Adanya fenomena ini, akan menambah intensitas curah hujan tinggi,” kata Ady, Senin (30/12)

    Tak hanya itu, kata dia, potensi cuaca ekstrem ini juga diiringi fenomena bulan baru yang dapat memicu pasang air laut di wilayah pesisir Kota Surabaya.

    “Memang kebetulan dibarengi dengan adanya potensi ketinggian pasang maksimum pada tanggal 28 Desember 2024 sampai awal Januari 2025, otomatis ada wilayah-wilayah yang menjadi kantong genangan air. Nah, yang perlu diwaspadai adalah ketika masyarakat akan beraktifitas, lebih baik memperhatikan informasi cuaca yang telah disampaikan oleh BMKG agar mengetahui wilayah mana saja yang berpotensi banjir rob,” ucapnya.

    Ady menyebutkan, ada beberapa kawasan yang akan terdampak jika terjadi banjir rob di Surabaya. Di antaranya, yaitu kawasan Krembangan, Gununganyar Tambak dan Sukolilo Baru.

    Selain itu, cuaca ekstrem disertai curah hujan tinggi juga berpotensi menerjang sepanjang pesisir selatan Jawa Timur.

    “Untuk ketinggian gelombangnya sendiri masih kondusif untuk di wilayah Selat Madura, tidak ada yang mencapai 2 meter. Kemudian untuk di wilayah Jawa Timur, yang perlu diwaspadai adalah di perairan utara Madura, Bawean, Masalembo,” sebutnya.

    “Sedangkan di wilayah selatan Jawa Timur hampir semua wilayah perlu diwaspadai, terutama di perairan Jember dan Banyuwangi, dengan ketinggian gelombang mencapai 2-2,5 meter lebih,” lanjut dia.

    Ady juga menerangkan hujan yang berpotensi mengguyur Surabaya beberapa hari ke depan bakal turun dengan intensitas sedang hingga lebat.

    “Antara sekitar 10-20 milimeter per 6 jam. Kemungkinan terjadi saat menjelang pada malam hari,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Buyung Hidayat mengatakan untuk mengantisipasi potensi uaca ekstrem itu, BPBD telah menyiapkan 24 titik pos pantau dan 7 pos terpadu di wilayah pesisir Kota Pahlawan.

    Titik pantau tersebut disiapkan mulai dari wilayah barat, timur, dan utara, seperti di kawasan Asemrowo, Bulak, Perak, Sukolilo, hingga Gununganyar.

    “Jadi kita siagakan personel di titik pantau tersebut untuk mengantisipasi jika terjadi hal yang tidak inginkan, kita bisa langsung menanggulangi,” kata Buyung.

    Dalam mengantisipasi adanya cuaca ekstrem dan pasang air laut, BPBD Surabaya juga berkoordinasi dengan BMKG dan Call Center (CC) 112. Tujuannya, jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem dan pasang air laut, maka bisa segera dilakukan mitigasi dini.

    Selain itu, Buyung menyampaikan, pihaknya juga menyiagakan 250 personel di titik-titik pos pantau yang telah disediakan. Ratusan personel tersebut disiagakan secara bergantian selama 24 jam nonstop.

    “Mereka bergantian 24 jam nonstop, untuk mengantisipasi pergantian musim, ataupun cuaca ekstrem hidrometeorologi basah di tahun ini,” pungkasnya. (frd)

    (frd/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Fenomena Langka Black Moon di Malam Terakhir 2024, Waspada Dampaknya

    Fenomena Langka Black Moon di Malam Terakhir 2024, Waspada Dampaknya

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dua malam terakhir di tahun 2024 bakal ditutup dengan fenomena langka Black Moon atau Bulan Hitam yang akan menghiasi langit pada 30 dan 31 Desember.

    Black Moon adalah Bulan baru kedua yang muncul di Bulan Desember. Fenomena ini akan terjadi mulai Senin (30/12) pukul 17.27 ET atau pada Selasa (31/12) pukul 05.27 waktu Indonesia Barat.

    Melansir Space, fenomena Bulan baru terjadi ketika Matahari dan Bulan berada pada garis bujur yang sama. Pengamat tidak dapat melihat bulan selama fase ini dari Bumi karena sisi yang diterangi menghadap menjauh dari kita; hanya selama gerhana Matahari, bulan baru dapat terlihat.

    Cahaya Bulan akan meredup selama fenomena ini. Hal ini membuat objek langit lainnya akan lebih mudah terlihat.

    Ini artinya, meski Bulan hitam itu tidak akan terlihat tapi dampaknya terhadap langit malam sangat signifikan. Kegelapan memungkinkan bintang, planet, dan bahkan galaksi yang jauh dapat terlihat dari Bumi.

    Berhubung kalender lunar hampir sejajar dengan tahun kalender Bumi, biasanya ada satu bulan purnama dan satu bulan baru setiap bulannya. Bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender disebut Blue Moon.

    Sementara itu, Black Moon adalah kebalikan dari Blue Moon, yakni bulan baru kedua dalam satu bulan kalender. Black Moon terjadi kira-kira sekali dalam 29 bulan dan merupakan jenis Black Moon yang paling umum menurut Waktu dan Tanggal.

    Menurut definisi kedua, Black Moon mengacu pada bulan purnama ekstra dalam satu musim. Karena musim di Bumi berlangsung selama kurang lebih tiga bulan, maka biasanya terdapat tiga bulan baru.

    Ketika sebuah musim memiliki empat bulan baru, bulan baru ketiga disebut Bulan Hitam. Bulan Hitam musiman ini terjadi setiap 33 bulan sekali menurut Waktu dan Tanggal.

    Dampak Black Moon

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap fenomena langka ini dapat berimbas pada tinggi muka air laut. Oleh karena itu, hingga sepekan ke depan, BMKG mengimbau warga pesisir mewaspadai banjir rob imbas fenomena Black Moon.

    “Adanya fenomena Bulan Baru pada tanggal 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” demikian keterangan BMKG dalam unggahannya di Instagram.

    Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob perotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

    Potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

    [Gambas:Instagram]

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penanaman Mangrove Melawan Abrasi di Mangare

    Penanaman Mangrove Melawan Abrasi di Mangare

    Gresik: Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menanam 7.000 mangrove di pesisir Pulau Mangare, Desa Tanjung Widoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Sabtu, 21 Desember 2024.

    Bersama para relawan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Jawa Timur, DMC Dompet Dhuafa memenuhi kembali mangrove di kawasan tambak ikan di sekitar pantai yang telah lama rusak akibat air laut yang menerjang, menyebabkan abrasi dan banjir rob setiap tahun.

    Dalam program penanaman mangrove ini DMC Dompet Dhuafa juga menggandeng komunitas lokal Exotic Mangare, yakni sekelompok warga pulau Mangare yang peduli terhadap ekosistem mangrove di pulau tersebut.

    “Terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa telah memercayai kami dalam program penanaman mangrove di Mangare. Kami berharap program ini bisa terus berkembang. Mangrove yang kita tanam bersama juga bisa berkembang sehingga abrasi yang menjadi ancaman warga di sini berkurang, daratan masih terus utuh dan masyarakat yang menggantungkan nafkah di tambak-tambak bisa mendapatkan hasilnya,” ujar Ahmad Ja’far, perwakilan anggota Exotic Mangrove.

    Ahmad Ja’far pun menjelaskan bagaimana abrasi menjadi momok wilayah pesisir Mangare. Menurutnya setiap tahun abrasi mengikis setiap jengkal daerah daratan pulau Mangare.

    “Abrasi menenggelamkan daratan pulau ini, seperti laut yang kita lihat (di belakang titik Lokasi penanaman mangrove) dulunya itu adalah daratan dan tambak. Sekarang yang bis akita lihat hanya lautan,” katanya.
     

    Ahmad Ja’far menjelaskan abrasi telah menenggelamkan banyak tambak ikan milik warga. Dari sekitar 200 tambak yang ada di Desa Tanjung Widoro, kini hanya tersisa sekitar 15 tambak ikan.

    “Banjir rob kerap melanda Pulau Mangare. Ketinggian air sekitar 2 meter menutupi daerah pesisir yang berisi tamba-tambak ikan. Setiap tahun selalu ada banjir rob. Banjir ini tentu membuat rugi warga yang punya usaha tambak,” ujarnya.

    DMC Dompet Dhuafa menentukan pulau Mangare yang berada di pesisir utara Jawa sebagai program penanaman mangrove guna memulihkan ekosistem pesisir setelah melakukan coastal assessment beberapa waktu sebelumnya.

    Dengan penanaman mangrove, ekosistem pesisir bisa kembali pulih dan mampu bertahan dari abrasi yang kian mengancam akibat perubahan iklim.

    “Kondisi perairan Mengare saat ini sangat memprihatinkan. Tidak adanya breakwater dan atau green belt menyebabkan daratan berhadapan langsung dengan ombak yang ganas. Ratusan hektare tambak telah tenggelam dan banyak tambak yang rusak serta potensial tenggelam, bahkan abrasi dan ROB yang terjadi telah mematikan wisata Pantai Ayang-Ayang,” kata Lu’lu-u Azizah dari Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim DMC Dompet Dhuafa.

    Lulu menuturkan wilayah batas antara laut dan pantai seharusnya dibangun infrastruktur berupa breakwater sebagai solusi paling konkret untuk memecah ombak dan menekan daya rusak ombak saat mencapai area tambak, atau pemukiman penduduk.

    “Penanaman mangrove di wilayah tersebut tidak lagi memungkinkan karena ganasnya ombak yang bisa menghempaskan tanaman mangrove yang baru ditanam. Oleh karena itu kami menentukan titik penanaman mangrove yang agak jauh dari laut sebagai mitigasi jika suatu waktu area tersebut terdampak daya rusak dari ombak yang mencapai daerah tersebut,” ujar Lulu.

    Dengan program penanaman mangrove di Pulau Mangare, DMC Dompet Dhuafa berupaya memberikan solusi jangka panjang untuk melindungi ekosistem pesisir dan mencegah kerugian lebih besar bagi masyarakat yang bergantung pada tambak dan daratan pulau.

    Peran mangrove sebagai pelindung alami dataran pantai dari terjangan ombak, dan kenaikan permukaan air laut yang merupakan dampak langsung dari krisis iklim, mampu menaruh kembali harapan dari masyarakat pesisir untuk menjaga tempat tinggalnya tetap utuh. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang.

    Gresik: Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menanam 7.000 mangrove di pesisir Pulau Mangare, Desa Tanjung Widoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Sabtu, 21 Desember 2024.
     
    Bersama para relawan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Jawa Timur, DMC Dompet Dhuafa memenuhi kembali mangrove di kawasan tambak ikan di sekitar pantai yang telah lama rusak akibat air laut yang menerjang, menyebabkan abrasi dan banjir rob setiap tahun.
     
    Dalam program penanaman mangrove ini DMC Dompet Dhuafa juga menggandeng komunitas lokal Exotic Mangare, yakni sekelompok warga pulau Mangare yang peduli terhadap ekosistem mangrove di pulau tersebut.
    “Terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa telah memercayai kami dalam program penanaman mangrove di Mangare. Kami berharap program ini bisa terus berkembang. Mangrove yang kita tanam bersama juga bisa berkembang sehingga abrasi yang menjadi ancaman warga di sini berkurang, daratan masih terus utuh dan masyarakat yang menggantungkan nafkah di tambak-tambak bisa mendapatkan hasilnya,” ujar Ahmad Ja’far, perwakilan anggota Exotic Mangrove.
     
    Ahmad Ja’far pun menjelaskan bagaimana abrasi menjadi momok wilayah pesisir Mangare. Menurutnya setiap tahun abrasi mengikis setiap jengkal daerah daratan pulau Mangare.
     
    “Abrasi menenggelamkan daratan pulau ini, seperti laut yang kita lihat (di belakang titik Lokasi penanaman mangrove) dulunya itu adalah daratan dan tambak. Sekarang yang bis akita lihat hanya lautan,” katanya.
     

    Ahmad Ja’far menjelaskan abrasi telah menenggelamkan banyak tambak ikan milik warga. Dari sekitar 200 tambak yang ada di Desa Tanjung Widoro, kini hanya tersisa sekitar 15 tambak ikan.
     
    “Banjir rob kerap melanda Pulau Mangare. Ketinggian air sekitar 2 meter menutupi daerah pesisir yang berisi tamba-tambak ikan. Setiap tahun selalu ada banjir rob. Banjir ini tentu membuat rugi warga yang punya usaha tambak,” ujarnya.
     
    DMC Dompet Dhuafa menentukan pulau Mangare yang berada di pesisir utara Jawa sebagai program penanaman mangrove guna memulihkan ekosistem pesisir setelah melakukan coastal assessment beberapa waktu sebelumnya.
     
    Dengan penanaman mangrove, ekosistem pesisir bisa kembali pulih dan mampu bertahan dari abrasi yang kian mengancam akibat perubahan iklim.
     
    “Kondisi perairan Mengare saat ini sangat memprihatinkan. Tidak adanya breakwater dan atau green belt menyebabkan daratan berhadapan langsung dengan ombak yang ganas. Ratusan hektare tambak telah tenggelam dan banyak tambak yang rusak serta potensial tenggelam, bahkan abrasi dan ROB yang terjadi telah mematikan wisata Pantai Ayang-Ayang,” kata Lu’lu-u Azizah dari Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim DMC Dompet Dhuafa.
     
    Lulu menuturkan wilayah batas antara laut dan pantai seharusnya dibangun infrastruktur berupa breakwater sebagai solusi paling konkret untuk memecah ombak dan menekan daya rusak ombak saat mencapai area tambak, atau pemukiman penduduk.
     
    “Penanaman mangrove di wilayah tersebut tidak lagi memungkinkan karena ganasnya ombak yang bisa menghempaskan tanaman mangrove yang baru ditanam. Oleh karena itu kami menentukan titik penanaman mangrove yang agak jauh dari laut sebagai mitigasi jika suatu waktu area tersebut terdampak daya rusak dari ombak yang mencapai daerah tersebut,” ujar Lulu.
     
    Dengan program penanaman mangrove di Pulau Mangare, DMC Dompet Dhuafa berupaya memberikan solusi jangka panjang untuk melindungi ekosistem pesisir dan mencegah kerugian lebih besar bagi masyarakat yang bergantung pada tambak dan daratan pulau.
     
    Peran mangrove sebagai pelindung alami dataran pantai dari terjangan ombak, dan kenaikan permukaan air laut yang merupakan dampak langsung dari krisis iklim, mampu menaruh kembali harapan dari masyarakat pesisir untuk menjaga tempat tinggalnya tetap utuh. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Waspada, Banjir Rob Ancam Pesisir Selatan Jateng 30-31 Desember 2024

    Waspada, Banjir Rob Ancam Pesisir Selatan Jateng 30-31 Desember 2024

     

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir rob mengancam wilayah pesisir selatan Jawa Tengah pada 30-31 Desember 2024. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana tersebut.

    “Adanya fenomena bulan baru pada tanggal 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Senin (30/12/2024).

    Teguh juga mengatakan, berdasarkan pantauan data tingkat air (water level) dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir selatan Jateng, antara lain pesisir selatan Cilacap, pesisir selatan Kebumen, dan pesisir selatan Purworejo.

    Khusus untuk pesisir atau pantai selatan Cilacap, kata dia, pasang maksimum air laut pada hari Senin (30/12/2024) diprakirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Sementara pada hari Selasa (31/12), lanjut dia, pasang maksimum air laut di pantai selatan Cilacap diprakirakan mencapai 2 meter pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Waktu terjadinya pasang maksimum air laut di setiap wilayah berbeda-beda,” katanya.

    Teguh mengatakan, potensi banjir pesisir secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

    Pada sisi lain, kata dia, gelombang tinggi pun berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo pada tanggal 30 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.

    Dalam hal ini, lanjut dia, tinggi gelombang di wilayah tersebut berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori gelombang tinggi.

    Menurut dia, gelombang tinggi tersebut dipicu oleh peningkatan kecepatan angin sebagai dampak dari kemunculan bibit siklon 98S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.

    Ia mengatakan,  pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat- barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-27 knot.

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, Selat Makassar, Laut Banda, dan Samudera Pasifik utara Papua,” katanya.

    Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan informasi terkini mengenai cuaca maritim dari BMKG.

    “Demikian pula bagi masyarakat yang ingin merayakan malam pergantian tahun di pantai selatan Jateng agar selalu waspada terhadap pasang air laut meskipun pasang maksimum diprakirakan berlangsung pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB dan selanjutnya berangsur turun,” kata Teguh.

    “Adanya fenomena bulan baru pada tanggal 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.

    Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan data tingkat air (water level) dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir selatan Jateng, antara lain pesisir selatan Cilacap, pesisir selatan Kebumen, dan pesisir selatan Purworejo.

    Khusus untuk pesisir atau pantai selatan Cilacap, kata dia, pasang maksimum air laut pada hari Senin (30/12) diprakirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Sementara pada hari Selasa (31/12), lanjut dia, pasang maksimum air laut di pantai selatan Cilacap diprakirakan mencapai 2 meter pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Waktu terjadinya pasang maksimum air laut di setiap wilayah berbeda-beda,” katanya.