Topik: Banjir ob

  • Polisi: Lalu lintas di Jalan RE Martadinata lancar meski terendam rob

    Polisi: Lalu lintas di Jalan RE Martadinata lancar meski terendam rob

    rekayasa lalu lintas dilakukan akibat adanya mobil mesin pompa parkir di salah satu badan jalan sehingga arus lalu lintas dibuat secara bergantian

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Donni Bagus Wibisono menyatakan arus lalu lintas di Jalan RE Martadinata Tanjung Priok berlangsung lancar dan tertib meski badan jalan terendam banjir rob pada Senin pagi.

    “Arus lalu lintas berjalan baik meski ada rekayasa lalu lintas akibat banjir,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Donni Bagus Wibisono di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan rekayasa lalu lintas dilakukan akibat adanya mobil mesin pompa parkir di salah satu badan jalan sehingga arus lalu lintas dibuat secara bergantian.

    “Air banjir sudah disedot dan ketinggian sudah mulai berkurang. Kendaraan secara bergantian melalui jalan tersebut,” kata dia.

    Ia mengatakan hingga saat ini arus lalu lintas berjalan dengan baik dan lancar.

    “Sejauh ini belum ada kendala dan petugas terus bekerja menyusutkan air banjir,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyatakan Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Kelurahan Papanggo Tanjung Priok Jakarta Utara terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Senin pagi.

    “Air merendam jalanan tersebut dengan ketinggian 10 centimeter,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Klaim Kelompok JRP soal Pagar Laut Dinilai Mengada-ada, Walhi Curiga Nelayan Gadungan

    Klaim Kelompok JRP soal Pagar Laut Dinilai Mengada-ada, Walhi Curiga Nelayan Gadungan

    GELORA.CO – Deputi Eksternal Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Mukri Fitriana menilai alasan kelompok nelayan mengatasnamakan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) soal pembangunan pagar laut di Tangerang, Banten, untuk mencegah abrasi hingga tsunami adalah mengada-ada. Menurut Mukri, nelayan murni semestinya lebih memahami bagaimana cara mencegah abrasi tersebut.

    “Namanya klaim ya nggak apa-apa. tapi kan ini, gampang aja lah ngeceknya. Kalau dia nelayan murni, dia understand yang namanya cara mencegah laut, sampai jangan naik ke darat nanti bukan dengan cara itu. Dia (JRP) pasang pagar di tengah laut. Kan ngarang-ngarang saja itu. Ya biar saja walaupun dia ngarang. Nelayan yang asli itu paham,” kata Mukri saat dihubungi Inilah.com, Jakarta Minggu (12/1/2025).

    Sepengamatan Walhi, Mukri menambahkan, buntut pemasangan pagar ini mengakibatkan kerugian bagi nelayan kecil. Sayangnya, dia belum bisa menyebut akumulatif kerugian nelayan yang terdampak itu.

    “Karena kan biasanya masyarakat, nelayan kecil terutama ya, itu enggak pernah menghitung juga. Karena mereka yang jangkauannya hanya batas 5 mil. Katanya ini kesulitan pendapatan, karena kalau, boro-boro hasil gitu ya. Buat BBM-nya saja nambah,” ucap Mukri.

    Sebelumnya, nelayan yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabupaten Tangerang, Banten, mengklaim pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer yang terbentang di laut Tangerang dibangun sebagai mitigasi bencana tsunami dan abrasi.

    Koordinator JRP, Sandi Martapraja di Tangerang, Sabtu (11/1/2025), mengatakan jika pagar laut yang kini ramai diperbincangkan di publik adalah tanggul yang dibangun oleh masyarakat setempat secara swadaya.

    “Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Ini dilakukan untuk mencegah abrasi,” ujarnya.

    Menurutnya, tanggul laut dengan struktur fisik yang memiliki fungsi cukup penting dalam menahan terjadinya potensi bencana seperti abrasi. Pertama, mengurangi dampak gelombang besar, melindungi wilayah pesisir dari ombak tinggi yang dapat mengikis pantai dan merusak infrastruktur.

    “Kedua, mencegah abrasi, mencegah pengikisan tanah di wilayah pantai yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman. Kemudian mitigasi ancaman tsunami, meski tidak bisa sepenuhnya menahan tsunami,” kata Sandi.

    Kuasa hukum pengembang PSN PIK 2 Muannas Alaidid juga menyampaikan bantahan senada. Menurutnya tujuan warga memasang pagar laut di daerah pesisir, untuk menahan ombak dan mencegah abrasi atau banjir rob. Selain itu, pagar laut biasanya juga dibangun untuk menahan sampah laut atau buat keramba ikan nelayan.

    “itu hanyalah tanggul laut biasa yang terbuat dari bambu, yang dibuat dari inisiatif dan hasil swadaya masyarakat yang kami dengar. Bisa jadi pembatas, karena ada warga yang kebetulan punya tanah di pesisir, abis kena abrasi. Yang pasti bukan PIK (yang bangun),” ujar dia.

    Kesaksian Warga Desa Kronjo

    Warga sekaligus nelayan Desa Kronjo, Tangerang, Heru Mapunca mengatakan hal yang berbeda. Pria berusia 47 tahun ini mengaku pernah bertemu dengan pelaku pemasangan pagar laut. Dia menuturkan, pemasangan dilakukan pada malam hari. Kala itu, dia melihat lima unit mobil truk sedang konvoi membawa muatan bambu menuju Pulau Cangkir. Karena penasaran Heru mengecek ke lokasi pada keesokan harinya, dia kaget ada sejumlah tukang yang sedang sibuk memilah bambu.

    Dia menambahkan, para tukang misterius itu berjumlah 10 orang. Dalam melancarakan aksi pemasangan pagar laut, menggunakan 3 perahu. “Oh banyak, 10 orang (tukang). 3 perahu kalau enggak salah. Hebat pemborongnya laut saja diuruk, dipager-pager gitu,” ujarnya, saat ditemui Kamis (9/1/2025).

    Heru pun bertanya kepada salah satu tukang dan akhirnya dia mengetahui bahwa pagar laut tersebut merupakan proyek garapan Agung Sedayu. “Mang ini bambu buat apa?” tanya Heru kepada tukang tersebut yang dijawab, “Mau buat pagar di laut.”

    “Ini proyek siapa?” tanya Heru lagi, kemudian dijawab si tukang, “Agung Sedayu.”

    Secara terpisah, Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR PTR) Ahmad Khozinudin membeberkan, pemasangan pagar ini melibatkan warga sekitar Dia menyatakan, dalam proses pengembangan PSN PIK 2, Aguan memiliki orang kepercayaan bernama Ali Hanafiah Lijaya.

    Lalu, Ali mempunyai orang kepercayaan lagi bernama Gojali alias Engcun, yang kemudian memberi perintah ke Memet warga Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang untuk mengeksekusi proyek pemagaran laut. Khozinudin menyebutkan sosok Gojali alias Engcun ini terkenal di kalangan korban perampasan tanah.

    “Gojali bersama Ali Hanafiah Lijaya, saat ini menghilang dari peredaran. Engcun kabarnya ngumpet di Subang, sedangkan Ali Hanafiah Lijaya tak diketahui ada di mana,” ujarnya kepada Inilah.com di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

  • Ketinggian banjir rob rendam pemukiman hingga 60 cm

    Ketinggian banjir rob rendam pemukiman hingga 60 cm

    Banjir rob merendam jalan dan pemukiman warga di Jalan Dermaga Ujung 1 Kawasan Muara Angke Jakarta Utara pada Minggu (12/1/2025) (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

    BPBD DKI: Ketinggian banjir rob rendam pemukiman hingga 60 cm
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 12 Januari 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut banjir rob atau pasang laut merendam pemukiman warga di kawasan Pluit Penjaringan Jakarta Utara dengan ketinggian 30 hingga 60 centimeter.

    “Informasi terkini genangan air hingga pukul 11.00 WIB ada tiga RT di Pluit yang terendam banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan air yang disebabkan banjir rob tersebut membuat pemukiman warga terendam dan sejauh ini belum ada warga yang mengungsi.

    Sementara ruas Jalan R.E Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) di Kelurahan Papanggo Tanjung Priok Jakarta Utara tadi juga terendam air banjir hingga pukul 11.00 WIB, setelah itu kawasan itu berangsur surut.

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya akses masuk Pelabuhan Muara Angke kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir di Jalan Dermaga Ujung Muara Angke Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada Minggu pagi

    “Air banjir ini sudah mulai masuk dari pukul 06.00 WIB pagi masuk menggenangi jalan dan rumah warga,” kata Ketua RT006 RW 22 Wirya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan ketinggian banjir mencapai 10  hingga 30 centimeter yang menggenangi Jalan menuju Dermaga Kali Adem Pelabuhan Muara Angke.

    Menurut dia rencana warga akan melakukan gotong royong tapi kondisi ini membuat aksi ini tidak dapat dilakukan warga.

    “Pos RW 22 juga terendam banjir rob hingga saat ini,” kata dia.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tangga 9 Januari 2025 – 17 Januari 2025 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Selain itu pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Sabtu (11/01) pukul 07.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Menteri AHY Andalkan Bendungan Karian, Hadapi Penurunan Muka Tanah di Jakarta

    Menteri AHY Andalkan Bendungan Karian, Hadapi Penurunan Muka Tanah di Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendorong pemanfaatan Bendungan Karian untuk mengurangi penurunan muka tanah di Jakarta.

    Pasalnya, jelas AHY, saat ini mayoritas masyarakat Jakarta masih menggunakan air tanah. Sehingga menyebabkan penurunan muka tanah hingga mengancam terjadinya banjir rob di sekitar pesisir Jakarta.

    “Kita tahu bahwa salah satu permasalahan terjadinya land subsidence karena terlalu banyak yang mengambil air tanah sehingga permukaan tanah menurun,” jelas AHY, dalam keterangan resmi Minggu (12/1/2025).

    Sejalan dengan hal itu, dia mengatakan bahwa dukungan air baku yang bersumber dari Bendungan Karian diharapkan dapat mengurangi pengambilan air tanah di Jakarta.

    Asal tahu saja, Bendungan Karian memiliki kapasitas tampung 314.7 juta m3 dan luas genangan maksimum sebesar 1,740 hektar yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung penyediaan air baku sebesar 13.900 liter per detik untuk Provinsi Jakarta sebesar 3.450 liter per detik, Jawa Barat 950 liter per detik, dan Banten sebesar 9.500 liter per detik.

    Bendungan Karian juga memiliki fungsi yang tidak kalah penting yakni untuk mendukung program swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

    Di samping itu, bendungan ini menambah kebutuhan suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas 21.350 hektare guna meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 207% menjadi 271%.

    Sementara itu, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan selain mendukung program ketahanan pangan dan ketahanan air, Bendungan Karian juga memiliki potensi untuk mendukung ketahanan energi melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 318,6 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 1,8 MW serta sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Lebak.

    “Kita juga berharap Bendungan Karian dapat membantu mengurangi risiko banjir di wilayah hilir dengan mereduksi banjir seluas 1.221 hektare,” pungkas Diana.

    Sekadar informasi, AHY menyebut penurunan muka tanah (land subsidence) di wilayah pesisir Jakarta mencapai satu meter per 10 tahun.

    Hal itu disebut bakal mengancam hidup sekitar hampir dari 20.000 Kepala Keluarga (KK) yang dikhawatirkan bakal terdampak banjir rob.

    “Ada 20.000 lebih kepala keluarga dan luasan yang terdampak itu kurang lebih 160-an atau 170-an hektare. Jadi bisa dilihat teman-teman, tingginya permukaan air ini sudah lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah yang di sana” jelasnya.

    Atas dasar hal itu, dirinya mengaku bakal berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) ke depan.

    Lebih lanjut, untuk terus memastikan kondisi utara Jakarta tersebut tetap aman, maka pihaknya bakal menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk merumuskan sejumlah aturan-aturan baru.

    Salah satunya, AHY merencanakan pembatasan penggunaan air tanah bagi masyarakat du DKI Jakarta untuk menahan laju land subsidence.

    Akan tetapi, sebelum menerapkan regulasu tersebut AHY menegaskan bahwa pemerintah bakal terlebih dahulu mengebut pembangunan infrastruktur air, salah satunya pengadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

    “Penduduk Jakarta ini besar, padat dan tadi permukaan tanah terus menurun karena kita mengambil air dari dalam tanah,” tegasnya.

  • Daftar 11 wilayah pesisir Jakarta yang perlu waspadai banjir rob

    Daftar 11 wilayah pesisir Jakarta yang perlu waspadai banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Masyarakat yang berada di wilayah Jakarta bagian utara perlu waspada akan terjadinya banjir pesisir atau Rob, sebagaimana peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok.

    Banjir pesisir atau Rob merupakan pengaruh dari peristiwa air laut yang mengalami pasang naik surut, sehingga terjadi genangan air yang meluap ke daratan.

    Hal ini sangat berbeda dengan banjir yang terjadi akibat luapan air sungai atau sumbatan aliran air karena sampah.

    Adanya perubahan tata guna lahan, penurunan tanah, dan kenaikan muka air laut global dapat menjadi faktor penyebab terjadinya banjir Rob.

    Selain itu, terjadinya posisi fase Bulan Purnama juga mempengaruhi potensi ketinggian pasang air laut secara maksimum berupa banjir Rob.

    Berdasarkan pantauan BPBD Jakarta yang bersumber dari informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok, pada 9-17 Januari 2025 di wilayah pesisir utara DKI Jakarta akan berpotensi terjadinya banjir Rob.

    Puncak pasang maksimum pada pukul 06.00 – 12.00 WIB terjadi di 11 wilayah antara lain:

    Kamal Muara Kapuk Muara Penjaringan Pluit Ancol Kamal Marunda Cilincing Kalibaru Muara Angke Kepulauan Seribu

    Banjir Rob tidak hanya rentan terjadi di DKI Jakarta bagian utara, namun memungkinkan juga terjadi di beberapa wilayah pesisir lainnya seperti Semarang, Pekalongan, dan pesisir Jawa bagian utara.

    Durasi terjadi banjir Rob dapat berbeda-beda tiap wilayah, hal ini tergantung dari beberapa kondisi yang terjadi, seperti siklus pasang surut, topografi wilayah, dan kondisi cuaca. Secara umum, banjir Rob akan berlangsung sekitar dua hingga enam jam saat air pasang.

    Tentunya, fenomena banjir Rob dapat mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat sekitar. Bahkan, kerugian akan terjadi seperti mengakibatkan kerusakan jalan, rumah, fasilitas umum, operasional area pelabuhan yang terhambat, mencemari sumber air bersih, hingga menimbulkan penyakit.

    Selain itu, risiko bahaya dari banjir Rob akan semakin meningkat apabila terjadi pada wilayah pesisir yang padat dengan pertumbuhan penduduk.

    Untuk memantau lebih lanjut peringatan dini gelombang pasang dapat mengaksesnya melalui bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut. Sementara, bagi masyarakat yang mengalami kondisi darurat dan membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112.

    Pewarta: Putri Atika Chairulia
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • 3 RT di Pluit Terendam Banjir Rob, Ketinggian hingga 60 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Januari 2025

    3 RT di Pluit Terendam Banjir Rob, Ketinggian hingga 60 Cm Megapolitan 12 Januari 2025

    3 RT di Pluit Terendam Banjir Rob, Ketinggian hingga 60 Cm
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyebut banjir rob atau pasang laut merendam permukiman warga di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (12/1/2025). 
    Ketinggian banjir di tiga RT tersebut sekitar 30 hingga 60 sentimeter (cm).
    “Informasi terkini genangan air hingga pukul 11.00 WIB ada tiga RT di Pluit yang terendam banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, dikutip dari
    Antara,
    Minggu.
    Sejauh ini, belum ada warga yang mengungsi.
    Sementara ruas Jalan R E Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sempat terendam banjir hingga pukul 11.00 WIB. Namun, kini banjir sudah surut.
    BPBD Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
    Mereka juga berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Yohan.
    BPBD Jakarta mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir rob berikutnya. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.
    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.
    Sebelumnya, akses masuk Pelabuhan Muara Angke kembali terendam banjir rob pada Minggu pagi
    “Air banjir ini sudah mulai masuk dari pukul 06.00 WIB pagi masuk menggenangi jalan dan rumah warga,” kata Ketua RT 006/RW 22 Penjaringan, Wirya, di Jakarta, Minggu.
    Ketinggian banjir mencapai 10 hingga 30 cm yang menggenangi Jalan menuju Dermaga Kali Adem, Pelabuhan Muara Angke.
    Sebelumnya, warga berencana melakukan kerja bakti. Namun, hal itu tertunda karena banjir rob.
    “Pos RW 22 juga terendam banjir rob hingga saat ini,” kata dia.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tangga 9-17 Januari 2025 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta.
    Selain itu, pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Sabtu (11/01) pukul 07.00 WIB yang menyebabkan beberapa wilayah jakarta tergenang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD DKI: Ketinggian banjir rob rendam pemukiman hingga 60 cm

    BPBD DKI: Ketinggian banjir rob rendam pemukiman hingga 60 cm

    Informasi terkini genangan air hingga pukul 11.00 WIB ada tiga RT di Pluit yang terendam banjir

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut banjir rob atau pasang laut merendam pemukiman warga di kawasan Pluit Penjaringan Jakarta Utara dengan ketinggian 30 hingga 60 centimeter.

    “Informasi terkini genangan air hingga pukul 11.00 WIB ada tiga RT di Pluit yang terendam banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan air yang disebabkan banjir rob tersebut membuat pemukiman warga terendam dan sejauh ini belum ada warga yang mengungsi.

    Sementara ruas Jalan R.E Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) di Kelurahan Papanggo Tanjung Priok Jakarta Utara tadi juga terendam air banjir hingga pukul 11.00 WIB, setelah itu kawasan itu berangsur surut.

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya akses masuk Pelabuhan Muara Angke kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir di Jalan Dermaga Ujung Muara Angke Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada Minggu pagi

    “Air banjir ini sudah mulai masuk dari pukul 06.00 WIB pagi masuk menggenangi jalan dan rumah warga,” kata Ketua RT006 RW 22 Wirya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan ketinggian banjir mencapai 10 hingga 30 centimeter yang menggenangi Jalan menuju Dermaga Kali Adem Pelabuhan Muara Angke.

    Menurut dia rencana warga akan melakukan gotong royong tapi kondisi ini membuat aksi ini tidak dapat dilakukan warga.

    “Pos RW 22 juga terendam banjir rob hingga saat ini,” kata dia.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tangga 9 Januari 2025 – 17 Januari 2025 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Selain itu pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Sabtu (11/01) pukul 07.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada Hujan Petir di Sebagian Besar Ibu Kota Provinsi

    Waspada Hujan Petir di Sebagian Besar Ibu Kota Provinsi

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada cuaca hujan petir yang terjadi di sebagian besar wilayah ibu kota provinsi pada Minggu.

    Prakirawan BMKG Bagas Briliano pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta menyampaikan, dimulai dari wilayah Sumatra, cuaca diprakirakan berawan di Kota Banda Aceh, hujan ringan di Tanjung Pinang, dan potensi hujan sedang terjadi di wilayah Medan.

    “Waspada hujan petir di wilayah Pekanbaru dan Padang,” katanya.

    Masih di wilayah Sumatra, cuaca hujan ringan diprakirakan terjadi di Bengkulu dan Palembang, sementara masyarakat di Kota Jambi, Pangkal Pinang, dan Lampung diminta waspada hujan petir. Beralih ke Pulau Jawa, cuaca diprakirakan hujan ringan di wilayah Serang, Jakarta dan Bandung, sedangkan potensi hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Semarang dan Surabaya.

    “Waspada hujan petir di wilayah DI Yogyakarta,” ucapnya.

    Selanjutnya bergeser ke Pulau Bali dan Nusa Tenggara, cuaca diprakirakan hujan sedang di Kota Mataram, sedangkan Denpasar dan Kupang berpotensi terjadi hujan petir.

    Beranjak ke Pulau Kalimantan, perlu diwaspadai hujan petir yang dapat terjadi di hampir seluruh wilayah, meliputi Tanjung Selor, Pontianak, Samarinda, Palangkaraya, dan Banjarmasin.

    “Kemudian untuk wilayah Sulawesi, cuaca diprakirakan berawan tebal di Kota Gorontalo, sedangkan Palu, Manado, dan Kendari diprakirakan hujan ringan,” ujar dia.

    Sementara itu, Kota Makassar diprakirakan hujan sedang, dan Kota Mamuju berpotensi hujan petir.

    Selanjutnya di wilayah Indonesia bagian Timur, cuaca diprakirakan berawan tebal di Kota Manokwari, sedangkan hujan ringan berpotensi terjadi di Ambon, Ternate, Sorong, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke.

    Bagas juga mengingatkan masyarakat waspada banjir rob di pesisir wilayah Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Maluku Utara.

  • Banjir Rob Merendam Akses Pelabuhan Muara Angke pada Minggu Pagi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Januari 2025

    Banjir Rob Merendam Akses Pelabuhan Muara Angke pada Minggu Pagi Megapolitan 12 Januari 2025

    Banjir Rob Merendam Akses Pelabuhan Muara Angke pada Minggu Pagi
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Akses Pelabuhan Muara Angke kembali terendam rob atau banjir akibat pasang laut di Jalan Dermaga Ujung Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (12/1/2025) pagi
    “Air mulai masuk sejak pukul 06.00 WIB pagi, menggenangi jalan dan rumah warga,” kata Wirya, Ketua RT 006/RW 022 Penjaringan, di Jakarta, Minggu, dikutip dari
    Antara.
    Ketinggian banjir mencapai 10 hingga 30 sentimeter yang menggenangi Jalan menuju Dermaga Kali Adem, Pelabuhan Muara Angke.
    Rencananya, hari ini warga akan melakukan kerja bakti. Namun, fenomena alam ini membuat kegiatan ini tidak dapat diselenggarakan.
    “Pos RW 22 juga ikut terendam banjir rob hingga saat ini,” kata dia.
    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini adanya banjir pesisir atau banjir rob pada 9-17 Januari 2025 akibat fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta.
    Selain itu, pasang air laut menyebabkan status Pintu Air Pasar Ikan ditingkatkan menjadi Bahaya/ Siaga 1 pada Sabtu (11/1/2025) pukul 07.00 WIB.
    Hal ini menyebabkan genangan di beberapa wilayah Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akses Pelabuhan Muara Angke kembali terendam rob pada Minggu pagi

    Akses Pelabuhan Muara Angke kembali terendam rob pada Minggu pagi

    Air mulai masuk sejak pukul 06.00 WIB pagi, menggenangi jalan dan rumah warga

    Jakarta (ANTARA) – Akses Pelabuhan Muara Angke kembali terendam rob atau banjir akibat pasang laut di Jalan Dermaga Ujung Muara Angke Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada Minggu pagi

    “Air mulai masuk sejak pukul 06.00 WIB pagi, menggenangi jalan dan rumah warga,” kata Ketua RT006 RW022 Penjaringan Wirya di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan ketinggian banjir mencapai 10 hingga 30 centimeter yang menggenangi Jalan menuju Dermaga Kali Adem Pelabuhan Muara Angke.

    Menurut dia, rencananya pada hari ini warga akan melakukan gotong royong tetapi fenomena alam ini membuat kegiatan ini tidak dapat diselenggarakan.

    “Pos RW 22 juga ikut terendam banjir rob hingga saat ini,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini adanya banjir pesisir atau banjir rob pada 9-17 Januari 2025 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Selain itu pasang air laut menyebabkan status Pintu Air Pasar Ikan ditingkatkan menjadi Bahaya/ Siaga 1 pada Sabtu (11/01) pukul 07.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025