Topik: Banjir ob

  • Perjalanan KRL Lintas Bekasi Terganggu Banjir

    Perjalanan KRL Lintas Bekasi Terganggu Banjir

    Jakarta

    Perjalanan commuter line lintas Bekasi mengalami gangguan akibat banjir karena hujan lebat yang terjadi semalam hingga dini hari. Kondisi itu membuat jalur masuk dan keluar kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bekasi harus dilakukan bergantian. Demikian disampaikan KAI Commuter lewat media sosial X pagi hari ini.

    “Untuk Commuter Line yang melintasi Stasiun Bekasi saat ini adanya banjir serta luapan air. Sehingga perjalanan KA yang masuk dan keluar Stasiun Bekasi mengalami pergantian jalur ya,” tulis keterangan KAI Commuter dalam sosial media X, Selasa (4/3/2025).

    Selain itu, perjalanan KA 6019 – 6020 yakni lintas Bekasi-Pasar Senen-Kampung Bandan-Kampung Bandan-Manggarai-Cikarang mengalami perubahan operasional. Rangkaian kereta tersebut harus menjadi KA 5054 terlebih dahulu dan menuju Stasiun Bekasi karena kepadatan perjalanan di stasiun tersebut.

    Operator Commuter Line juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat gangguan ini. Penumpang diharapkan bersabar dan tetap memperhatikan informasi terkini terkait jadwal perjalanan.

    Informasi ini disampaikan saat menjawab pertanyaan dari salah satu akun terkait kondisi perjalanan KRL jalur Bekasi-Angke-Kampung Bandan.

    “Update kondisi perjalanan line bekasi-angke-bandan via Manggarai dong….kena dampak banjir di depan stasiun Bekasi nggak,” tulis @ste******.

    Sebagai informasi, saat ini banjir tengah melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depot, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir dipicu hujan deras yang mengguyur pada kemarin malam hingga dini hari.

    Banjir terjadi di wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3/2025) malam. Hujan baru reda sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (4/3/2025).

    Lihat juga Video: 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Batal gegara Banjir Rob

    (ada/fdl)

  • Banjir Jakarta Jadi Ujian Awal Pramono Anung sebagai Gubernur: Dari Kemarin Diteror – Halaman all

    Banjir Jakarta Jadi Ujian Awal Pramono Anung sebagai Gubernur: Dari Kemarin Diteror – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Banjir di sejumlah wilayah Jakarta jadi ujian atau permasalahan awal yang harus ditangani Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno. 

    Banjir sejak Senin (3/3/2025) ini, diketahui masih merendam sejumlah titik di Jakarta hingga Selasa (4/3/2025) pagi. 

    Pramono tak menampik bahwa dirinya mendapat banyak tekanan perihal bencana banjir tersebut. 

    Meski demikian, ia mengaku siap dengan senang hati menangani banjir di Jakarta secara serius. 

    “Dari kemarin diteror urusan banjir. Tapi saya dengan senang hati ingin menangani ini, secara sungguh-sungguh,” ucap Pramono Anung, di Balai Kota Jakarta, Senin (3/3/2025) dikutip dari Kompas.com. 

    Pramono menjelaskan, banjir di Jakarta terbagi menjadi tiga kategori, yaitu banjir rob, banjir lokal, dan banjir kiriman.

    Dampak banjir kiriman, kata Pramono, telah berkurang secara signifikan berkat pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi.

    Namun, kapasitas kedua waduk itu masih belum cukup untuk sepenuhnya mengatasi masalah banjir.

    “Tapi untuk banjir lokal, kan kita sudah mulai pengerukan di mana-mana. Sumur resapannya kita fungsikan kembali, sehingga itulah yang harus dilakukan dan kami akan melakukan itu,” ungkap Pramono.

    Pramono mengatakan, banjir Jakarta mulai berangsur surut. 

    Namun, ia tetap mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada. 

    “Tapi kita tetap waspada jangan sampai karena bulan puasa, nanti ada dampak sampai bulan puasa ya terganggu. Kami ikut tangani itu,” kata Pramono. 

    59 RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir 

    Diketahui, Jakarta darurat banjir hingga Selasa (4/3/2025) pagi ini. 

    Dikutip dari Tribun Jakarta, berdasarkan data terbaru BPBD DKI Jakarta per hari ini, Selasa (4/3/2025) pukul 07.00 WIB, terdapat genangan terjadi di 59 RT dan 4 Ruas Jalan.

    Berikut Daftar Sebaran Banjir di Jakarta:

    Jakarta Barat (10 RT)

    Kelurahan Rawa Buaya
    – Jumlah       : 4 RT
    – Ketinggian: 30 cm
    – Penyebab  : Curah Hujan Tinggi
    Kel. Kedoya Selatan
    – Jumlah      : 4 RT
    – Ketinggian: 70 s.d 90 cm
    – Penyebab  : Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali  Pesanggrahan
    Kel. Kembangan Selatan
    – Jumlah: 2 RT
    – Ketinggian: 70 cm
    – Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Jakarta Selatan (32 RT) 

    Kel. Srengseng Sawah
    – Jumlah: 2 RT
    –  Ketinggian: 40 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
    Kel. Pondok Pinang
    – Jumlah: 5 RT
    – Ketinggian: 100 cm
    – Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan
    Kel. Pengadegan
    – Jumlah: 1 RT
    – Ketinggian: 80 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
    Kel. Rawajati
    – Jumlah: 7 RT
    – Ketinggian: 150 s.d 300 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
    Kel. Cilandak Timur
    – Jumlah: 3 RT
    – Ketinggian: 60 s.d 120 cm
    – Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Krukut
    Kel. Pejaten Timur
    – Jumlah: 6 RT
    – Ketinggian: 30 s.d 120 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
    Kel. Bintaro
    – Jumlah: 6 RT
    – Ketinggian: 200 cm
    -Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan
    Kel. Kebon Baru
    – Jumlah: 2 RT
    – Ketinggian: 60 s.d 100 cm
    – Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur (17 RT)

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunJakarta.com/Wahyu Septiana) (Kompas.com)

  • Saat Banjir Jakarta Selalu Jadi ‘Wahana’ Bocah Main Air

    Saat Banjir Jakarta Selalu Jadi ‘Wahana’ Bocah Main Air

    Jakarta

    Banjir yang merendam Jakarta menjadi ‘wahana’ bocah main air. Meskipun tidak ada jaminan keamanan, nyatanya ini adalah fenomena yang sering terjadi saat banjir melanda.

    Tidak ada yang memastikan apa yang ada di dasar air banjir yang keruh, tidak ada pula yang memastikan apakah air banjir benar-benar steril dari aliran listrik. Anak-anak Jakarta tetap nyebur di banjir.

    Suasana ceria nampak banjir kawasan Jl Kemuning, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (3/3/2025) tadi. Anak-anak ramai bermain di genangan air, membawa bola plastik, galon, gayung, hingga sepeda. Air luapan Kali Ciliwung mendadak jadi wahana berenang di banjir sedalam 70 cm ini.

    “Ayo, Bang, renang, gini… gini…. Bisa nggak?” kata seorang anak. Anak-anak di sini sudah bermain air sejak pukul 08.00 WIB pagi dan masih bermain hingga jelang sore tadi.

    Banjir di Jalan Kemuning, Pejaten Timur, Jaksel menjadi wahanan dadakan bocah main air, Senin (3/3/2025). Foto: Banjir di Jalan Kemuning, Pejaten Timur, Jaksel menjadi wahanan dadakan bocah main air. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Beberapa anak laki-laki menanggalkan bajunya, disimpan di meja yang terletak tak jauh dari sana. Anak-anak perempuan pun bergabung main air sambil ragu-ragu. Anak yang membawa sepeda kemudian membawa sepedanya ke arah tanjakan. Sesaat dia meluncur dengan cepat ke arah banjir hingga menciprati teman-teman di sekitarnya.

    Agaknya, suasana seperti ini memang jamak di banjir Jakarta. Banjir di Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, 29 Januari 2025 lalu juga dijadikan wahan bermain anak.

    Halaman selanjutnya, bermain di banjir rob Jakarta Utara dan banjir di Jaktim:

    Bermain di Banjir Rob Jakarta Utara

    Anak bermain di banjir rob Muara Angke (Pradita Utama/detikcom)

    Anak-anak juga bermain di banjir rob Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, 18 Desember 2024 lalu. Siang hari, air rob di RW 22 masih sedalam sekitar 50 cm.

    Di Penjaringan, 16 Desember 2024, anak-anak juga bermain banjir menggunakan ban dalam. Mereka bertelanjang dada berkubang di air keruh.

    Di Kampung Melayu

    Banjir di Kampung Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, 28 November 2025 lalu juga sama. Anak-anak berenang ke sana ke mari. Mereka saling menyiramkan air ke teman-temannya. Orang tua di lokasi juga tidak melarang anak-anak bermain banjir.

    Salah seorang anak di RT 12, Mira, mengatakan tidak berangkat sekolah karena rumahnya terendam banjir dari malam sebelumnya.

    Banjir rob di Penjaringan, Jakarta Utara, telah berlangsung selama 4 hari. Kawasan yang tergenang banjir tersebut kini jadi arena bermain anak-anak. Foto: Pradita Utama

    Di Kembangan, Jakbar

    7 Juli 2024, banjir langganan dan tak kunjung surut datang lagi di Kembangan Utara, Jakarta Barat. Pantauan detikcom di Jl Nurul Muslimin I siang hari, ketinggian masih mencapai 75 cm. Anak-anak terlihat bermain air di lokasi banjir.

    Bukan tanpa bahaya, ada pula risiko membayang bila anak-anak bermain banjir. Ada anak tenggelam di Bekasi.

    Simak halaman selanjutnya:

    Bocah Hanyut Saat Banjir di Bekasi

    Anak-anak bermain banjir di Jakarta. (Antara Foto/Fauzan)

    Pada 28 Juni 2024 lalu, aktivitas bermain saat banjir ini membawa akibat berbahaya bagi bocah. Anak berinisial MAAJ berusia 6 tahun hanyut setelah tercebur ke selokan saat bermain banjir bersama teman-temannya.

    Petugas gabungan mencari keberadaan korban. BPBD Kota Bekasi pada saat itu mengatakan anak itu jatuh terpeleset ke got selebar 60 cm saat bermain.

    Upaya pencarian korban dilakukan dengan sejumlah metode dari pengamatan darat hingga penyusuran gorong-gorong. “Sejauh 1,5 km,” kata BPBD Kota Bekasi.

    Pencarian korban dihentikan pukul 22.30 WIB malam saat itu.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • DPR Dukung Presiden Prabowo Bangun Giant Sea Wall untuk Lindungi Warga Pesisir

    DPR Dukung Presiden Prabowo Bangun Giant Sea Wall untuk Lindungi Warga Pesisir

    loading…

    Sejumlah anggota DPR mendukung pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Sejumlah anggota DPR mendukung pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Karena efektif untuk mencegah abrasi, banjir rob dan kerusakan ekosistem laut yang merugikan warga pesisir.

    Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS Johan Rosihan sangat mendukung proyek Giant Sea Wall yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, sebagai solusi dalam mencegah abrasi, banjir rob dan kerusakan lingkungan. Terutama di kawasan pantai utara Pulau Jawa (Pantura).

    “Saya melihat ini sebagai bagian dari upaya besar pemerintah dalam mengatasi ancaman abrasi laut dan banjir rob, khususnya di wilayah pesisir utara Jawa. Secara konsep, proyek semacam ini memang bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak kenaikan muka air laut,” ujar Johan di Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Namun demikian, Johan menilai, proyek GSW harus disertai kajian yang mendalam terkait efektivitas, dampak lingkungan, serta keberlanjutan ekonomi dan sosialnya. Misalnya, pembangunan GSW jangan sampai merusak ekosistem bakau, terumbu karang, atau mengganggu mata pencaharian nelayan.

    “Kedua, selain infrastruktur besar seperti GSW, pendekatan berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove dan pemulihan ekosistem pesisir, harus diutamakan. Di beberapa negara, proyek serupa menghadapi kendala teknis dan pembengkakan biaya, jadi harus dipastikan bahwa ini benar-benar solusi yang paling optimal,” tegasnya.

    Senada, anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo menyebut proyek GSW punya manfaat besar, khususnya untuk melindungi warga pesisir dari terjangan banjir rob, abrasi serta kerusakan ekosistem laut.

    “Kalau ditanya seberapa penting, Giant Sea Wall memang kebutuhan yang mendesak. Dengan Giant Sea Wall ini, efektif untuk mengatasi semakin tingginya abrasi khususnya di wilayah Pantura,” kata politikus senior Partai Golkar itu.

    Hanya saja, Fiman menyebut adanya persoalan utama yang terkait biaya pembangunannya. Perlu inovasi dan upaya lebih serius untuk memecahkan masalah finansial. Apalagi saat ini pemerintah gencar melakukan efisiensi anggaran.

  • Antisipasi banjir, Pemprov DKI kerahkan 1.000 personel keruk sungai dan waduk

    Antisipasi banjir, Pemprov DKI kerahkan 1.000 personel keruk sungai dan waduk

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meninjau kesiapan alat untuk mengeruk sedimen di Taman Waduk Pluit Jakarta Utara pada Minggu(23/2/2025). ANTARA/Mario Sofia Nasution

    Antisipasi banjir, Pemprov DKI kerahkan 1.000 personel keruk sungai dan waduk
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 23 Februari 2025 – 12:20 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan 1.000 personel lebih untuk mengeruk 13 aliran sungai dan waduk secara berkelanjutan sebagai upaya mencegah terjadinya banjir akibat hujan dan pasang laut.

    “Hari ini kami mulai bergerak dan bersiaga dalam rangka menjaga Jakarta dari banjir dan rob,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno usai apel “Siap Siaga Jakarta” di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan sebelum terjadi banjir, seluruh aliran sungai, waduk, dan bendungan yang ada di Jakarta harus diperdalam dan sedimen diangkut keluar.

    “Kami perkirakan sedimen yang diangkut mencapai satu juta meter kubik,” kata dia.

    Ia mengatakan untuk ancaman banjir rob, pihaknya akan fokus di lima titik termasuk di kawasan Muara Baru terutama kawasan rumah terapung.

    “Ini titik terbesar untuk rob dan paling rawan. Ini yang akan kita fokuskan,” kata dia.

    Rano mengatakan program pengerukan ini akan dilakukan mulai dari hari ini hingga bulan Agustus 2025, termasuk di saat bulan Ramadhan nanti semua akan tetap bekerja.

    Menurut dia program pengerukan ini akan dilakukan secara periodik dan minimal enam bulan sekali.

    “Kami harus bergerak setiap hari untuk mengangkut sedimentasi ini,” kata dia

    Menurut dia program “Siap Siaga Jakarta” ini tidak menggunakan APBD DKI Jakarta tapi memanfaatkan dana swakelola.

    Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta memiliki alat dan juga tenaga dari petugas yang ada.

    “Kami bekerja sendiri mengoptimalkan apa yang kita miliki, tidak menggunakan vendor,” kata dia.

    Ia mengatakan nanti akan dipikirkan satu juta meter kubik sedimen yang diangkat akan dibuang kemana.

    Menurut dia ini yang menjadi dilematis karena jika didiamkan maka sedimen itu akan semakin tebal.

    “Jakarta ini harus dicarikan jalan untuk mengantisipasi terjadinya banjir,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Diprediksi Terjadi hingga 26 Februari 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Februari 2025

    Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Diprediksi Terjadi hingga 26 Februari 2025 Megapolitan 22 Februari 2025

    Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Diprediksi Terjadi hingga 26 Februari 2025
    Editor

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang diprediksi melanda sejumlah wilayah pesisir sejak 21-26 Februari 2025.
    Berdasarkan informasi yang diterima BPBD dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok, fenomena ini terjadi akibat
    pasang maksimum air laut
    yang bertepatan dengan fase bulan purnama.
    “Diperkirakan mencapai puncaknya pada pukul 05.00 hingga 10.00 WIB selama periode tersebut,” ujar Plh Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Marulitua dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).
    BPBD DKI Jakarta mengidentifikasi beberapa wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob, yakni di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
    Berikut daftarnya:
    Jakarta Utara
    Kepulauan Seribu
    BPBD meminta warga di kawasan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah pencegahan guna mengurangi dampak banjir rob.
    BPBD DKI Jakarta mengimbau warga untuk terus memantau informasi terkini terkait kondisi gelombang air laut melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.
    “Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112,” kata Marulitua.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPC Partai Demokrat Jakarta Utara dukung AHY jadi ketum

    DPC Partai Demokrat Jakarta Utara dukung AHY jadi ketum

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Punya komitmen bangun masyarakat pesisir

    DPC Partai Demokrat Jakarta Utara dukung AHY jadi ketum
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 14:27 WIB

    Elshinta.com – Plt Ketua DPC Partai Demokrat Jakarta Utara, Iwan Bramantyo menegaskan, jajaran Partai Demokrat se-Jakarta Utara solid mendukung kembali Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2025-2030.

    Dia menilai, AHY merupakan pemimpin muda yang visioner dengan komitmen besar membawa arah perbaikan untuk bangsa Indonesia. Terlebih, katanya, AHY yang saat ini dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan cukup concern dalam pembangunan masyarakat pesisir.

    “Mas AHY terbukti menjalankan komitmennya untuk meminimalisir banjir rob di kawasan pesisir utara Jakarta. Untuk itu, Kami DPC Demokrat Jakarta Utara termasuk DPAC hingga ranting, solid mendukung mas AHY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2025-2030,” ujar Iwan kepada wartawan, Jum’at (21/2).

    Salah satu komitmen AHY untuk menuntaskan banjir di utara Jakarta adalah melanjutkan pembangunan tanggul raksasa atau Giant Sea Wall. Iwan menilai, pembangunan infrastruktur itu merupakan komitmen konkret untuk warga Jakarta.

    “Apalagi, mas Ketum selalu berpesan agar pembangunan infrastruktur tidak hanya untuk membangun infrastruktur semata, tapi membangun infrastruktur yang berdampak langsung pada produktivitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Iwan.

    Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta, Mujiyono, memastikan bahwa partainya bersama enam DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Partai Demokrat se-Jakarta telah sepakat untuk mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali memimpin partai tersebut.

    “Alhamdulillah, kami Demokrat Jakarta bersama 6 DPC Partai Demokrat se-Jakarta bersuara bulat untuk kembali mendukung penuh Mas Agus Harimurti Yudhoyono menjadi Ketum Partai Demokrat periode 2025-2030,” ujar Mujiyono dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).

    Di tengah berbagai gempuran politik, kata Mujiyono, AHY mampu membawa Partai Demokrat kembali ke pemerintahan. Ia menyebutkan bahwa saat ini partai semakin solid, meski sebelumnya sempat menghadapi serangan dari kelompok-kelompok yang dianggap pengkhianat.

    Menurutnya, kepemimpinan AHY terbukti mampu mengoordinasikan suara kader di berbagai daerah untuk melawan berbagai upaya yang dianggap tidak sah, termasuk kongres abal-abal yang terjadi di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Di bawah kepemimpinan AHY, Partai Demokrat juga mampu melewati masa-masa sulit politik, bahkan mendapatkan kepercayaan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menunjuk AHY sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

    Mujiyono menambahkan, dalam 100 hari pemerintahan Prabowo, AHY terbukti berhasil memperbaiki citra positif Partai Demokrat di mata rakyat Indonesia. “Kinerja AHY dalam pemerintahan pun semakin terbukti mampu mendorong kesejahteraan masyarakat, dengan fokus pada peningkatan sumber daya manusia, pemberdayaan pemuda, kesejahteraan masyarakat hingga masalah sosial-ekonomi,” katanya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Mitigasi Bencana, BNPB Tekankan Kebutuhan Data Realtime

    Mitigasi Bencana, BNPB Tekankan Kebutuhan Data Realtime

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut data real-time menjadi kebutuhan utama dalam pengelolaan bencana.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan kebutuhan data terbagi saat mitigasi atau prabencana, serta kontingensi yang mencakup periode sesaat sebelum bencana hingga pascabencana.

    “Data ini biasanya berupa pemantauan fenomena alam, seperti perkiraan cuaca dan curah hujan, yang dikelola oleh institusi-institusi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta Badan Riset dan Inovasi Nasional,” kata Abdul, dikutip, Selasa (18/2/2025).

    Kendati demikian, lanjutnya, data tersebut masih bersifat prediktif dan belum sepenuhnya operasional untuk situasi darurat karena hanya mencerminkan fenomena tanpa informasi spesifik mengenai risiko yang ditimbulkan.

    Menurutnya, dibutuhkan data hazard yang lebih terperinci agar dapat diterapkan dalam tindakan konkret saat bencana selain data fenomena.

    Dalam kesempatan yang sama, Senior Academic Telkom University Miftadi Sudjai mengembangkan peringatan dini banjir rob berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) bernama Tide Eye.

    “Tide Eye dikembangkan sebagai solusi teknologi yang mampu memantau kondisi banjir rob secara real-time,” ujar Miftadi.

    Dia menjelaskan sistem Tide Eye bekerja dengan dua fungsi utama. Pertama, memonitor muara sungai untuk mengukur naik turunnya air akibat banjir rob. Kedua, mengawasi banjir akibat hujan dan luapan sungai.

    Data dari kedua sumber ini dikumpulkan tiap 15 menit, kemudian diproses dengan AI dan ditampilkan dalam bentuk grafik yang mudah dipahami.

    “Tidak hanya memberikan informasi, sistem ini juga dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Satu Data Indonesia Kementerian PPN/Bappenas, Dini Maghfirra telah berkolaborasi dengan BNPB untuk mengembangkan Portal Satu Data Bencana guna menyediakan data yang lebih akurat dan dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam menangani bencana secara efektif.

    “Pemanfaatan data dalam mitigasi bencana sangat penting untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian materi,” ujarnya.

  • PT PP hijaukan pesisir Tambakrejo dengan 1.000 pohon mangrove

    PT PP hijaukan pesisir Tambakrejo dengan 1.000 pohon mangrove

    Jakarta (ANTARA) – PT PP (Persero) Tbk terus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan menanam 1.000 pohon mangrove jenis Rhizophora sp di pesisir Tambakrejo, Semarang, Jateng, dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia pada Februari ini.

    Corporate Secretary PT PP Joko Raharjo menegaskan bahwa pelestarian lingkungan harus menjadi bagian integral dari pembangunan yang berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa keberlanjutan bisnis harus berjalan seiring dengan keberlanjutan ekosistem. Setelah berhasil menghijaukan Taman Nasional Way Kambas di Lampung, kami melanjutkan kontribusi dengan melindungi pesisir Tambakrejo. Program penanaman mangrove ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga tentang melindungi kehidupan masyarakat dan memastikan lingkungan tetap lestari,” ujar Joko di Jakarta, Selasa.

    Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mengurangi dampak abrasi yang semakin mengancam pemukiman warga akibat gelombang Laut Jawa.

    Dengan garis pantai yang terus menyusut dan naiknya permukaan air laut, keberadaan mangrove diharapkan dapat menjadi benteng alami untuk melindungi pesisir dari gempuran ombak dan banjir rob.

    Selain sebagai pelindung garis pantai, mangrove juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim.

    Dengan kemampuan menyerap karbon hingga 8 kg CO2e per pohon per tahun, penanaman 1.000 pohon mangrove ini diproyeksikan mampu menyerap sekitar 8.000 kg CO2e per tahun.

    Upaya ini merupakan bagian dari komitmen PT PP dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca serta menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

    Kegiatan penanaman mangrove ini juga diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan pesisir Tambakrejo menjadi lebih produktif.

    Keberadaan mangrove membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk menginisiasi program rumah bibit mangrove, ekowisata berbasis lingkungan, serta pengolahan hasil mangrove seperti sirup dan teh yang bernilai ekonomi tinggi.

    Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mendapat perlindungan dari abrasi, tetapi juga manfaat ekonomi dari ekosistem pesisir yang berkelanjutan.

    Dengan inisiatif ini, PT PP berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.

    Kegiatan penanaman mangrove di Pesisir Tambakrejo merupakan bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan ekologi, serta bentuk nyata komitmen PT PP dalam menjaga keseimbangan ekosistem di berbagai wilayah Indonesia.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Abrasi dan Rob Ancam Masyarakat Pesisir, Pembangunan GSW Harus Segera Diselesaikan

    Abrasi dan Rob Ancam Masyarakat Pesisir, Pembangunan GSW Harus Segera Diselesaikan

    loading…

    Program pembangunan Giant Sea Wall (GSW) bertujuan untuk melindungi masyarakat pesisir dari ancaman abrasi dan banjir rob. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Program pembangunan Giant Sea Wall (GSW) yang bertujuan mencegah banjir rob dan abrasi tidak akan merugikan nelayan maupun masyarakat pesisir. Program tersebut justru melindungi dan meningkatkan kesejahteraan warga pesisir.

    “Proyek GSW justru untuk meningkatkan sejahteraan warga pesisir yang selama ini dibayang-bayangi ancaman banjir rob dan abrasi. Teman-teman nelayan, warga pesisir Jakarta, warga pesisir di luar Jakarta, ya seluruh pesisirlah, nantinya yang masuk program ini, malah semakin sejahtera,” papar Staf Khusus Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Herzaky menjelaskan, program pembangunan GSW ini, merupakan bagian dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Tujuannya mencegah potensi banjir rob dan abrasi.

    “Tak hanya itu, NCICD bisa menyelesaikan sejumlah tantangan seperti sanitasi dan penyediaan air bersih yang lebih baik. Serta menjamin konektivitas antarwilayah menjadi lebih baik. Intinya untuk pengembangan wilayah pesisir utara Pulau Jawa yang berkelanjutan,” imbuhnya.

    Terkait feasibility studies untuk program GWS ini, lanjut Herzaky, sudah dilakukan pada 2020. Sudah hampir lima tahun, perlu dilakukan cek ulang. Apakah masih sesuai dengan kondisi terkini serta sejumlah ekspektasi terkait proyek tersebut.

    Herzaky menyebut, keberadaan tanggul untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir sangat penting. Pada 4 November 2024, Menko AHY sempat meninjau pembangunan tanggul di Muara Baru, Jakarta Utara.

    Tanggul tersebut dibangun sepanjang 2,3 kilometer dengan tinggi 4,8 meter di atas permukaan air laut, bertujuan untuk melindungi lebih dari 20.000 kepala keluarga (KK), serta area seluas 160 hingga 170 hektare dari ancaman banjir rob. “Bayangkan jika tidak ada tanggul, keselamatan masyarakat benar-benar dalam ancaman,” kata AHY.

    Menko AHY menambahkan pentingnya kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan Pemprov Jakarta, serta seluruh stakeholders terkait. “Tidak ada satu entitas yang dapat mengatasi masalah banjir sendirian. Kita perlu bekerja bersama-sama,” tambahnya.