Topik: Banjir ob

  • Gubernur Pramono Anung Ingatkan Warga Pesisir Jakarta Potensi Banjir Rob pada 28-29 Maret 2025

    Gubernur Pramono Anung Ingatkan Warga Pesisir Jakarta Potensi Banjir Rob pada 28-29 Maret 2025

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta warga yang tinggal wilayah pesisir waspada dengan potensi banjir rob pada akhir Maret mendatang.

    Hal ini disampaikan Pramono setelah mendapat laporan dari Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Maruli Sijabat.

    “Dapat laporan dari pak Maruli bahwa 28-29 Maret kemungkinan banjir rob lagi,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/3/2025).

    Pram pun memastikan pihaknya sudah memerintahkan anak buahnya untuk waspada dan bersiap menghadapi banjir rob.

    “Saya informasikan untuk kita antisipasi agar pompa-pompa yang ada di utara nanti kita akan aktifkan kembali,” ujarnya.

    Sekretaris BPBD DKI Jakarta Maruli Sijabat menambahkan, ada beberapa wilayah yang diprediksi terdampak banjir rob ini.

    “Wilayahnya mungkin di pesisir utara, seperti di Pluit, Muara Angke, Muara Baru. Kemudian di sekitaran Cilincing juga ada potensi itu,” ujarnya.

    Meski demikian, Maruli memastikan BPBD sudah melakukan langkah-langkah persiapan untuk menghadapi banjir rob.

    Tak cuma menyiagakan petugas dan pompa-pompa di daerah rawan rob, BPBD DKI juga menyiapkan sarana dan prasarana untuk mengevakuasi warga.

    “Langkah-langkah antisipasi lain bila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu,” tuturnya.

    “Selain saran yang sudah ada, kemudian juga pemenuhan kebutuhan dasar untuk para pengungsi juga akan kami support,” sambungnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pramono beberkan adanya potensi banjir rob pada akhir Maret

    Pramono beberkan adanya potensi banjir rob pada akhir Maret

    Sejumlah petugas PPSU berjaga saat banjir rob di Jalan Pluit Karang Ayu Barat, Pluit, Jakarta, Selasa (17/12/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/am.

    Pramono beberkan adanya potensi banjir rob pada akhir Maret
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 11 Maret 2025 – 15:39 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jakarta Pramono Anung membeberkan adanya potensi banjir rob di wilayah Jakarta Utara pada 28-29 Maret 2025 oleh karenanya sudah menginstruksikan seluruh jajaran untuk mengaktifkan kembali pompa-pompa pengendali banjir.

    “Dapat laporan 28-29 (Maret 2025) kemungkinannya banjir rob. Lebih baik saya diinformasikan untuk kita antisipasi agar pompa-pompa yang ada di utara akan kita aktifkan kembali seperti yang kemarin,” kata dia di Balai Kota Jakarta, Selasa.

    Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat mengatakan potensi banjir rob tersebut terkait pasang tertinggi pada bulan Maret. Wilayah yang kemungkinan terdampak yakni di pesisir utara seperti Pluit, Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing.

    Pemprov DKI termasuk BPBD DKI sudah menginformasikan kepada warga di pesisir utara Jakarta seraya menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya termasuk sarana evakuasi dan lokasi pengungsian.

    “Apabila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu. Juga bisa kita maksimalkan sarana-sarana yang sudah ada,” ujar Maruli.

    Dia menambahkan pemenuhan kebutuhan dasar warga di lokasi pengungsian juga termasuk yang akan disiapkan. Sebelumnya, terkait upaya meminimalkan banjir rob, Pemprov DKI menyatakan kesiapan untuk membangun tanggul mitigasi di beberapa titik antara lain di Muara Angke, Pluit, Muara Baru, Sunda Kelapa, Marunda (Rumah Si Pitung), dan Jalan RE Martadinata.

    Tanggul mitigasi tersebut dibangun sambil menunggu pembangunan tanggul laut atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN/NCICD) rampung pada  2030. Adapun NCICD atau PTPIN merupakan salah satu program strategis nasional di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

    Sumber : Antara

  • BMKG Beri Peringatan, Jakarta Berpotensi Banjir Rob pada 27-29 Maret

    BMKG Beri Peringatan, Jakarta Berpotensi Banjir Rob pada 27-29 Maret

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan banjir rob berpotensi terjadi di wilayah Jakarta pada 27-29 Maret 2025.

    Plh. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Maruli Sijabat menyampaikan bahwa informasi tersebut disampaikan BMKG dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. 

    BMKG menyampaikan bahwa wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Pluit, Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing.

    “Nah, ini yang perlu kita antisipasi. Yang pertama, pasti informasi ini akan kita sampaikan kepada masyarakat yang berada di sekitar pesisir utara Jakarta,” ujarnya Maruli di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/3/2025).

    Sebagai langkah antisipasi, BPBD Jakarta kemudian menyiapkan sarana evakuasi jika nantinya dibutuhkan pengungsian. Selain itu, mereka juga akan mempersiapkan kebutuhan dasar bagi para pengungsi di lokasi. 

    Pelaksanaan Modifikasi Cuaca di Jakarta

    Di samping itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) di Jakarta telah berjalan dari beberapa hari yang lalu. 

    Lanjutnya, dikatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan terus memonitor untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi. 

    Maruli juga menyampaikan bahwa pelaksanaan OMC pada 4-10 Maret 2025 telah mengurangi curah hujan secara signifikan. 

    “Mengurangi cukup signifikan ya, 60 sampai dengan 70 persen. Jadi curah hujannya cukup bisa diminimalisir, kemudian juga bisa di retribusi lagi untuk curah hujannya,” pungkasnya.

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Sabtu

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Sabtu

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-sedang pada Sabtu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 08 Maret 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Sabtu.

    Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Satriana Roguna menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dan Samudra Pasifik Utara Papua hingga pesisir barat Maluku Utara, Kepulauan Riau hingga Laut Jawa.

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi. Oleh karena itu pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, diantaranya Bandung, Yogyakarta, Mataram, Tanjung Selor, Pontianak, Palangkaraya, Manado, Nabire, dan Merauke.

    Sementara itu beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, Bandar Lampung, Bengkulu, Serang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Kupang, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Mamuju, Kendari, Gorontalo, Palu, Ambon, Ternate, dan Jayawijaya.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini meliputi Jayapura, Manokwari Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi di Laut Cina Selatan, Filipina dan di perairan Utara Filipina.

    Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Banten, pesisir Jawa Tengah, pesisir Kalimantan Selatan, dan pesisir Kalimantan Tengah.

    Sumber : Antara

  • Banjir Usai, Puluhan Ton Sampah Menumpuk di Jembatan Kemang Pratama Bekasi – Page 3

    Banjir Usai, Puluhan Ton Sampah Menumpuk di Jembatan Kemang Pratama Bekasi – Page 3

    Selain sampah, banjir besar juga menyebabkan jembatan Kemang Pratama ambles dengan lebar kurang lebih sepuluh meter. Kejadian ini menyebabkan akses jalan menuju Perumahan Kemang Pratama dialihkan ke sisi jembatan di sebelahnya.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sempat meninjau ke lokasi mengatakan, kondisi jembatan yang rusak parah merupakan dampak dari banjir, yang juga mengakibatkan penumpukan sampah di kali.

    “Jembatan ini putus, hancur akibat banjir kemarin. Kita juga melihat adanya penumpukan sampah di sungai yang sudah menyerupai pulau-pulau kecil. Ini harus segera dibersihkan,” ucap AHY kepada awak media, Kamis, 6 Maret 2025.

    Sebagai upaya penanganan, AHY menyampaikan akan berkoordinasi dengan TNI Angkatan Darat, khususnya Satuan Zeni, yang memiliki keahlian dalam konstruksi cepat, yang memang dibutuhkan saat kondisi darurat.

    Selain itu juga akan dilakukan pembersihan sungai dan pembangunan jembatan sementara. Langkah ini demi memastikan aktivitas warga tetap berjalan normal, sambil menunggu jembatan diperbaiki secara permanen.

    “Jadi mudah-mudahan yang penting itu dulu diutamakan setelah itu tentu kita dalam jangka menengah atau jangka berikutnya, kita akan lakukan perbaikan secara permanen,” kata AHY.

    Mitigasi Bencana

    AHY yang juga ikut dalam rapat koordinasi bersama Menko PKM dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, menekankan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa depan. Dengan langkah tepat dan persiapan yang matang, ia yakin bencana dapat teratasi dengan baik.

    “Kami dari Kementerian Infrastruktur dan Pemkot Bekasi tengah melakukan langkah-langkah cepat, termasuk memperkuat tanggul-tanggul dan menata tata ruang yang lebih baik,” jelasnya.

    Ia juga menyebut pentingnya pencegahan banjir rob dan penguatan infrastruktur terkait krisis iklim, seperti pembangunan tanggul laut di utara yang turut berkontribusi pada peningkatan risiko banjir.

     

  • Strategi Pemprov Jakarta Atasi Banjir, Modifikasi Cuaca hingga Bangun Tanggul NCICD
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Maret 2025

    Strategi Pemprov Jakarta Atasi Banjir, Modifikasi Cuaca hingga Bangun Tanggul NCICD Megapolitan 7 Maret 2025

    Strategi Pemprov Jakarta Atasi Banjir, Modifikasi Cuaca hingga Bangun Tanggul NCICD
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi Jakarta mengatasi permasalahan banjir melalui berbagai strategi yang mencakup langkah jangka pendek, menengah, hingga panjang.
    Mulai dari
    operasi modifikasi cuaca
    (OMC) untuk antisipasi cepat saat musim hujan, hingga proyek besar seperti
    National Capital Integrated Coastal Development
    (NCICD) untuk mengatasi banjir rob di pesisir utara Jakarta.
    Sekretaris
    Dinas Sumber Daya Air
    (SDA) Jakarta, Hendri, menjelaskan program penanganan banjir telah disusun melalui roadmap yang menjadi landasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
    “Pemprov Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai upaya jangka pendek penanggulangan banjir,” ujar Hendri saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025).
    Dalam strategi jangka pendek, Pemprov Jakarta kembali melaksanakan OMC yang dikoordinasikan oleh BPBD.
    OMC dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi menyebabkan banjir.
    Selain itu, normalisasi Kali Ciliwung terus digenjot untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko genangan.
    “Pemprov juga rutin melakukan pengerukan di kali, waduk, dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur yang dapat menghambat aliran air,” kata Hendri.
    Pemasangan sheet pile atau tanggul di sisi kali dan sungai, seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat, serta Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara, turut dilakukan untuk mencegah tanah longsor.
    Dinas SDA Jakarta telah membangun 47 waduk, situ, dan embung di berbagai wilayah.
    Infrastruktur ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk mengurangi limpasan air saat curah hujan tinggi.
    Selain itu, pemasangan sistem polder diperluas. Saat ini, 52 sistem polder telah dibangun dari target 70 polder.
    Sistem polder ini berfungsi untuk mengalirkan air yang tidak dapat mengalir menggunakan pompa.
    “Ada 47 waduk/situ/embung telah dibangun Dinas SDA di sejumlah wilayah di Jakarta sebagai tempat penampungan sementara agar mampu mengurangi limpasan air,” ungkap Hendri.
    Proyek NCICD Untuk mengatasi banjir rob akibat pasang laut di wilayah pesisir utara Jakarta, pembangunan tanggul pengaman pantai dalam proyek NCICD Fase A dipercepat.
    Pembangunan ini mencakup kawasan Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa-Ancol Barat, dan Kali Blencong (Cilincing-Marunda).
    “Selain itu, dibangun pula pompa dan pintu air di muara sungai serta sistem monitoring dan early warning system banjir rob,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penanganan Banjir Bekasi Mulai Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur – Page 3

    Penanganan Banjir Bekasi Mulai Fokus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui sejumlah kementerian terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk penanganan bencana banjir. Salah satunya memulai rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di berbagai titik yang mengalami kerusakan.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, usai rapat koordinasi dengan Pemkot Bekasi, menyampaikan saat ini pemerintah tengah fokus pada dua aspek utama, yaitu tanggap darurat dan pemulihan infrastruktur.

    “Kita baru saja rapat koordinasi untuk membahas lebih detail pelaksanaan tanggap darurat serta rehabilitasi. Tanggap darurat masih berlangsung,” kata Pratikno kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).

    Menurutnya, saat ini masih banyak warga terdampak di posko-posko pengungsian yang membutuhkan bantuan logistik, seperti makanan, pakaian, obat-obatan hingga peralatan kebersihan. Hal ini akan gencar diupayakan, sekaligus fokus pada rekonstruksi infrastruktur.

    “Banyak masyarakat yang masih mengungsi dan membutuhkan bantuan. Sementara di sisi lain, kita sudah mulai memasuki fase rekonsiliasi infrastruktur, seperti jembatan yang putus dan sekolah yang tidak bisa digunakan,” ujar Pratikno.

    Menteri Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga ikut dalam rapat koordinasi, menekankan pentingnya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa depan. Dengan langkah tepat dan persiapan yang matang, ia yakin bencana dapat teratasi dengan baik.

    “Kami dari Kementerian Infrastruktur dan Pemkot Bekasi tengah melakukan langkah-langkah cepat, termasuk memperkuat tanggul-tanggul dan menata tata ruang yang lebih baik,” ujar AHY.

    Ia juga menyebut pentingnya pencegahan banjir rob dan penguatan infrastruktur terkait krisis iklim, seperti pembangunan tanggul laut di utara yang turut berkontribusi pada peningkatan risiko banjir.

    Proses Pemulihan Bertahap

    Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menuturkan saat ini proses pemulihan berlangsung secara bertahap. Aliran listrik sudah menyala di sebagian besar wilayah terdampak dan kebutuhan air bersih juga sudah tersedia.

    “Listrik dan air sudah kembali menyala di sebagian besar daerah dan kami juga mendatangkan tangki-tangki air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Suharyanto.

    Selain itu, BNPB juga bekerja sama dengan Pemkot Bekasi dan Pemprov DKI untuk memberikan bantuan logistik dan memastikan warga kembali ke rumah dengan aman.

    Mall Mega Bekasi yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir.

  • Cuaca Daerah Hari Ini Kamis 6 Maret 2025: Mayoritas Wilayah Masih Berpotensi Hujan

    Cuaca Daerah Hari Ini Kamis 6 Maret 2025: Mayoritas Wilayah Masih Berpotensi Hujan

     

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan ringan, sedang, hingga lebat yang disertai kliat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di berbagai kota besar di Indonesia pada Kamis (6/3/2025). Hal itu diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Prakirawan cuaca BMKG Sentia Arianti mengatakan, secara umum daerah konvergensi memanjang dari pesisir barat Bengkulu hingga Samudera Hindia barat daya Bengkulu, di Samudera Hindia barat daya Aceh, dari pesisir barat Aceh hingga Selat Malaka bagian utara dari Bengkulu hingga pesisir barat Lampung, serta pesisir selatan Kalimantan Tengah.

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Palembang, Pangkal Pinang, Bandung, Samarinda, Palangkaraya, Banjarmasin, Mamuju, Kendari, Manado, Palu, Ternate, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke.

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Padang, Jambi, Bandar Lampung, Bengkulu, Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Tanjung Selor, Pontianak, Gorontalo, Makassar, Ambon, dan Jayapura.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Kupang dan Denpasar.

    Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi berpotensi terjadi di Samudra Pasifik timur Filipina, Laut Sulu, Laut Cina Selatan, dan Samudra Hindia barat Sumatera.

    Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Sumatera Utara, pesisir Kalimantan Selatan, pesisir Sulawesi Utara, pesisir Maluku, dan pesisir Papua Selatan.

     

     

  • Patung Penyu Alun-alun Gadobangkong Sukabumi Jebol, Ternyata hanya Terbuat dari Kardus – Halaman all

    Patung Penyu Alun-alun Gadobangkong Sukabumi Jebol, Ternyata hanya Terbuat dari Kardus – Halaman all

    Banyak warganet mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran dan kualitas konstruksi proyek ini dan banyak yang menandai akun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar segera menindaklanjuti temuan ini

    TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI –  Patung penyu yang menjadi salah satu ikon di Alun-alun Gadobangkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi perbincangan hangat setelah ditemukan dalam kondisi rusak parah.

    Tak hanya itu, warga yang membongkar bagian luar patung tersebut mendapati bahwa struktur utama patung dibuat dari karton berwarna coklat menyerupai kardus, meskipun proyek pembangunan alun-alun ini disebut menghabiskan anggaran hingga Rp15,6 miliar.

    Video yang memperlihatkan kondisi patung penyu yang rusak ini pertama kali beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @mood.jakarta pada Selasa (4/3/2025).

    Dalam video tersebut, terlihat bahwa tempurung patung penyu sudah robek dan penyok.

    Seorang warga yang merekam video kemudian membuka bagian luar patung, mengungkapkan bahwa material utamanya ternyata hanyalah karton yang disangga rangka kayu.

    “Masya Allah, ini pembuatan kura-kura,” ujar perekam video dalam nada heran.

    Unggahan tersebut memicu reaksi keras dari netizen.

    Banyak warganet mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran dan kualitas konstruksi proyek ini.

    Tidak sedikit pula yang menandai akun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar segera menindaklanjuti temuan ini.

    Kerusakan Infrastruktur di Alun-alun Gadobangkong

    Selain patung penyu yang rusak, infrastruktur lain di kawasan Alun-alun Gadobangkong juga mengalami kerusakan serius akibat diterjang ombak.

    Pada pertengahan Februari 2025, jogging track di area tersebut dilaporkan jebol karena tanah di bawahnya tergerus ombak.

    Sejumlah fasilitas lain pun mengalami kerusakan, menambah daftar permasalahan yang dihadapi kawasan wisata ini.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu anggaran dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk memperbaiki fasilitas yang rusak.

    “Anggarannya tidak di DLH, tapi di Perkim. Penganggarannya masih di Perkim tahun ini, kami hanya pengelola saja. Kami sedang menunggu anggaran dari Perkim untuk perbaikan,” ujar Prasetyo, Selasa (18/2/2025).

    Namun, ketika ditanya mengenai jumlah anggaran yang akan digunakan untuk perbaikan, Prasetyo mengaku tidak mengetahui detailnya dan menyarankan untuk menanyakannya langsung kepada Dinas Perkim.

    Anggota DPRD Sukabumi Soroti Dugaan Kualitas Buruk Proyek

    Anggota DPRD Sukabumi, Hamzah Gurnita, juga ikut menyoroti kerusakan ini.

    Ia menyayangkan bahwa dengan anggaran yang cukup besar, kualitas konstruksi justru tampak tidak sesuai harapan.

    “Saya sangat menyayangkan dengan adanya beberapa kerusakan di area Alun-alun Gadobangkong. Padahal anggarannya cukup besar. Entah sampai mana kelanjutan atau nasib pembangunan tersebut,” ujar Hamzah.

    Ia juga menekankan bahwa pembangunan di area pesisir seharusnya memperhitungkan faktor lingkungan, termasuk dampak dari ombak.

    “Apalagi berbicara bangunan yang dekat dengan pantai, seharusnya lebih baik lagi kualitasnya. Entah masa pemeliharaannya masih ada atau tidak, tapi pihak perusahaan seharusnya memberikan penjelasan kepada publik mengenai masalah ini,” tambahnya.

    Hamzah berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yang baru terpilih dapat menangani permasalahan ini dengan sigap.

    Kontraktor: Alun-alun Tidak Dirancang Hadapi Ombak

    Menanggapi kritik tersebut, perwakilan rekanan proyek pembangunan Alun-alun Gadobangkong, Imran Firdaus, menjelaskan bahwa masa pemeliharaan alun-alun sudah selesai sejak Agustus 2024.

    “Masa pemeliharaan itu selama enam bulan, terhitung dari serah terima pertama di bulan Februari 2024 dan serah terima kedua di bulan Agustus 2024. Jadi, serah terima ke Kabupaten Sukabumi dari Provinsi sudah selesai pada September 2024,” jelas Imran.

    Imran juga mengungkapkan bahwa alun-alun tersebut tidak dirancang untuk menghadapi ombak besar.

    Menurutnya, pada saat survei dilakukan sebelum pembangunan, jarak antara ombak dan alun-alun masih sekitar 70 meter.

    “Alun-alun itu tidak dipersiapkan untuk berhadapan dengan ombak, tapi lebih ke area rekreasi di dekat pasir. Karena saat survei, kondisi air laut sedang surut,” ungkapnya.

    Namun, kenyataannya, ombak besar akibat banjir rob yang tidak terduga menyebabkan kerusakan di beberapa bagian alun-alun, termasuk jogging track dan patung penyu.

    “Kami sudah membangun sesuai desain perencanaan. Namun, ada faktor di luar kendali, seperti bencana dan ombak pasang, yang menyebabkan kerusakan,” tambahnya.

    Pantauan di Lokasi: Kerusakan Parah di Alun-alun Gadobangkong

    Berdasarkan pantauan Tribun Jabar di lokasi, kondisi Alun-alun Gadobangkong memang cukup memprihatinkan. Tembok tangga terlihat rusak dan patah, dengan puing-puing berserakan.

    Bahkan, material bangunan seperti batu dan beton tampak terangkat akibat kuatnya ombak.

    Sementara itu, jogging track yang seharusnya menjadi tempat berolahraga bagi pengunjung tampak hancur, dengan tanah di bawahnya sudah terkikis.

    Patung penyu yang awalnya menjadi daya tarik utama alun-alun kini tampak jebol dan rusak. Terungkapnya material kardus dalam pembuatan patung ini semakin menambah kekecewaan publik terhadap proyek ini.

     

  • BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir

    BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Hujan ringan hingga hujan disertai petir diprakirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini, Rabu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi yang menyertainya.  

    Prakirawan BMKG April Akbar dalam siaran daring yang diikuti di Kupang Nusa Tenggara Timur, Rabu, menjabarkan bahwa potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, Tanjung Selor, Banjarmasin, Makassar, Mamuju, Palu, Gorontalo, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, dan Jayapura.

    Sementara di Kota Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Palangka Raya, Samarinda, Manado, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke diperkirakan diguyur hujan yang disertai dengan petir. Kemudian untuk Kota Banda Aceh, Surabaya, Denpasar, Mataram, dan Kupang diprakirakan berawan dan atau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 24-31 derajat Celcius.

    Prakirawan BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer. BMKG mendeteksi keberadaan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, perlambatan kecepatan angin dari Aceh – Laut Sulawesi dan daerah pertemuan angin di laut Andaman, Perairan Barat Sumatera, laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Perairan utara Papua – Halmahera Selatan. 

    Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi di sepanjang kawasan sirkulasi siklonik itu. BMKG juga memprediksi adanya potensi banjir rob di kawasan pesisir Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Selatan.

    Selain itu masyarakat khususnya pelaku pelayaran kapal dan nelayan diminta untuk mewaspadai gelombang laut tinggi karena adanya peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knots di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina dan Samudera Hindia barat Sumatera.

    Sumber : Antara