Topik: Banjir ob

  • Banjir Rob Ganggu Arus Mudik di Jalur Pantura Semarang-Demak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Maret 2025

    Banjir Rob Ganggu Arus Mudik di Jalur Pantura Semarang-Demak Regional 28 Maret 2025

    Banjir Rob Ganggu Arus Mudik di Jalur Pantura Semarang-Demak
    Tim Redaksi

    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Arus kendaraan di jalur
    Pantura
    Semarang-Demak, Jawa Tengah, tersendat akibat banjir rob di Sayung, pada Jumat (28/3/2025) malam.
    Kapolsek Genuk Semarang, Kompol Rismanto, mengatakan bahwa hingga saat ini petugas kepolisian masih melakukan penanganan di lapangan.
    “Tersendat karena dampak rob,” kata Rismanto saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2025).
    Berdasarkan laporan yang diterima Rismanto, hingga pukul 20.28 WIB, arus kendaraan masih padat, terutama di Simpang Genuksari.
    “Tim urai dari Polsek Genuk masih melakukan penanganan,” ujarnya.
    Untuk kendaraan yang berencana melintasi Pantura Sayung, Kabupaten Demak, Polsek Genuk telah mengarahkan pengendara melalui jalur alternatif.
    “Lewat jalur alternatif Woltermongisdi – Ratan Cilik – Onggorawe – Demak,” ungkap Rismanto.
    Spanduk imbauan juga sudah dipasang oleh pihak kepolisian untuk memberikan arahan kepada para pengendara.
    Rismanto mengimbau agar pengguna jalan selalu berhati-hati saat berkendara, terutama bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor.
    “Karena cuaca hujan, jalan licin, kalau tidak memungkinkan silakan istirahat di tempat yang aman,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab Kepulauan Seribu turunkan personel  pantau banjir rob

    Pemkab Kepulauan Seribu turunkan personel pantau banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kepulauan Seribu menurunkan personel untuk memantau banjir akibat air laut pasang (rob) di Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

    “Kami mengerahkan sembilan personel “Pasukan Biru” untuk mengatasi potensi banjir di Kelurahan Pulau Kelapa,” kata Kasi Pantai Sudin SDA Kepulauan Seribu, Wahyu Maulana di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, langkah itu diambil sebagai respon cepat terhadap potensi genangan air yang sering terjadi di wilayah tersebut saat musim hujan.

    Personel yang dikerahkan akan dibagi menjadi dua zona untuk pemantauan dan penanganan genangan dan banjir. Fokus penanganan berada di dua lokasi rawan genangan yaitu RT 06/RW 02 dan RT 05/RW 04 Pulau Kelapa.

    “Kami siagakan personel untuk memantau dan mengatasi banjir rob. Mereka akan bersiap jika terjadi kejadian dan melakukan pencegahan,” ujarnya.

    Selain personel, kata dia, Sudin SDA Kepulauan Seribu menyiapkan peralatan untuk mengatasi genangan air hujan meliputi serokan (pengki), sikat, ember, linggis, serta pompa alkon atau pompa celup jika diperlukan untuk mengatasi genangan yang parah.

    Dengan kesiapsiagaan personel itu diharapkan dampak genangan pascahujan di Pulau Kelapa dapat diminimalkan.

    “Kami berharap jika banjir datang dan aktivitas warga dapat berjalan lancar,” kata dia.

    Sementara itu, Lurah Pulau Kelapa, Muslim menyambut baik dan mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Pasukan Biru Sudin SDA Kepulauan Seribu.

    “Kami sangat berterima kasih atas respon cepat dari Sudin SDA. Kehadiran mereka sangat membantu dalam mengatasi masalah genangan di wilayah kami,” kata dia.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir akibat air laut pasang (rob) di utara dan pesisir Jakarta saat Lebaran 2025.

    “(Rob) Diprediksi BMKG tanggal 1, 2, 3 (April). Ini yang harus kita waspadai,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Doel Rano Karno di Jakarta, Jumat.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan potensi banjir rob melanda Jakarta pada 28 Maret hingga 1 April 2025.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antisipasi Banjir Rob Saat Lebaran di Pesisir Utara Jakarta, Pemprov DKI Siapkan Pasukan Khusus

    Antisipasi Banjir Rob Saat Lebaran di Pesisir Utara Jakarta, Pemprov DKI Siapkan Pasukan Khusus

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan telah membentuk tim khusus untuk mengantisipasi banjir rob yang diprediksi terjadi di akhir Maret hingga awal April 2025 mendatang.

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno bilang, tim ini terdiri dari sejumlah petugas lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), mulai dari petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), hingga Satpol PP.

    “Potensi rob harus kita waspadai. Artinya, pasukan-pasukan SDA kami sudah siap, Satpol PP siap, petugas damkar juga siap,” ucapnya di Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (28/3/2025).

    Wagub Rano menambahkan, petugas lain yang tak merayakan Lebaran pun turut disiagakan untuk mengantisipasi rob.

    “Artinya begini, alhamdulillah teman-teman kami yang non muslim, yang tidak merayakan Hari Raya Idulfitri semua standby untuk menjadi pasukan-pasukan khusus,” ujarnya.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mewanti-wanti warga pesisir untuk mengantisipasi rob yang kemungkinan menerjang di akhir Maret ini.

    Hal ini disampaikan Pramono setelah mendapat laporan dari Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Maruli Sijabat.

    Korban penipuan modus arisan bodong yang dijalankan selebgram berinisial RAW diduga mencapai ratusan orang. Lisa Amelia (24) seorang korban penipuan mengatakan, masih banyak korban yang belum mau lapor polisi dengan berbagai alasan.

    “Dapat laporan dari pak Maruli bahwa 28-29 Maret kemungkinan banjir rob lagi,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (13/3/2025).

    Pram pun memastikan pihaknya sudah memerintahkan anak buahnya untuk waspada dan bersiap menghadapi banjir rob.

    “Saya informasikan untuk kita antisipasi agar pompa-pompa yang ada di utara nanti kita akan aktifkan kembali,” ujarnya.

    Sekretaris BPBD DKI Jakarta Maruli Sijabat menambahkan, ada beberapa wilayah yang diprediksi terdampak banjir rob ini.

    “Wilayahnya mungkin di pesisir utara, seperti di Pluit, Muara Angke, Muara Baru. Kemudian di sekitaran Cilincing juga ada potensi itu,” ujarnya.

    Meski demikian, Maruli memastikan BPBD sudah melakukan langkah-langkah persiapan untuk menghadapi banjir rob.

    Tak cuma menyiagakan petugas dan pompa-pompa di daerah rawan rob, BPBD DKI juga menyiapkan sarana dan prasarana untuk mengevakuasi warga.

    Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Marulitua Sijabat, di gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

    “Langkah-langkah antisipasi lain bila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu,” tuturnya.

    “Selain saran yang sudah ada, kemudian juga pemenuhan kebutuhan dasar untuk para pengungsi juga akan kami support,” sambungnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • DKI siagakan personel SDA untuk antisipasi banjir rob

    DKI siagakan personel SDA untuk antisipasi banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan personel dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir akibat air laut pasang (rob) di utara dan pesisir Jakarta saat Lebaran 2025.

    “(Rob) Diprediksi BMKG tanggal 1, 2, 3 (April). Ini yang harus kita waspadai,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno di Jakarta, Jumat.

    Artinya pasukan-pasukan SDA sudah siap, kata dia Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja siap. “Damkar (Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan) juga siap,” katanya.

    Rano mengatakan para personel ini terdiri dari mereka yang tidak merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mereka nantinya melakukan mitigasi banjir.

    “Alhamdulillah teman-teman yang non-Muslim yang tidak merayakan Hari Raya (Idul Fitri) semua ‘standby’ untuk menjadi pasukan-pasukan khusus,” kata dia.

    Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa ada potensi banjir rob melanda Jakarta pada 28 Maret hingga 1 April 2025.

    “Nah jadi artinya kalau masyarakat kepulauan itu sangat hafal dengan cuaca, dengan rob itu sudah mereka sangat hafal,” katanya.

    Selain itu, terjadi hujan ringan di wilayah DKI sejak 25 Maret lalu hingga 1 April mendatang.

    Selain menyiagakan personel, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga memasang konstruksi yang terbuat dari anyaman kawat baja dan diisi batu-batu untuk mencegah erosi tanah di beberapa lokasi rawan banjir rob.

    Tak hanya itu, pompa-pompa bergerak (mobile) dan permanen (stasioner) juga sudah dipersiapkan untuk menghadapi rob serta meninggikan tanggul Muara Angke.

    Adapun sejumlah wilayah yang kemungkinan terdampak banjir rob antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan RE Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang di Pelabuhan Merak Saat Puncak Arus Mudik

    BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang di Pelabuhan Merak Saat Puncak Arus Mudik

    BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang di Pelabuhan Merak Saat Puncak Arus Mudik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Potensi
    pasang maksimum
    dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah penyeberangan Merak-Bakauheni pada 29 Maret mendatang, atau pada saat puncak arus mudik.
    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Dwikorita Karnawati menjelaskan, potensi angin kencang dengan kecepatan hingga 20 knot berpotensi terjadi pada sore hingga malam hari.
    Dampaknya, kapal yang berlabuh dapat mengalami goyangan lebih kuat dan gelombang laut mencapai 2,5 meter. 
    BMKG telah berkoordinasi dengan pihak pengelola pelabuhan, Kementerian Perhubungan, serta kepolisian untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum terhadap arus mudik.
    “Jika kondisi membahayakan, bongkar muat kapal atau sandar kapal bisa dihentikan sementara,” kata Dwikorita di Kantor Kemenko PMK, Kamis (27/3/2025).
    “Ini tentu dapat menimbulkan antrean dan kemacetan, tetapi sudah ada SOP bersama yang telah kami siapkan dan terus diperbarui sejak 2023,” lanjut Dwikorita.
    Ia menambahkan, potensi pasang maksimum juga dapat berdampak pada aktivitas pelabuhan.
    “Penyeberangan Merak harus diwaspadai pada tanggal 29 Maret 2025, di mana ada pasang maksimum yang dapat mencapai 60 cm,” ujarnya.
    “Jadi air itu bisa sampai ke bibir dermaga, dan ini akan mengganggu sandar kapal,” lanjut dia.
    Dia mengatakan, potensi pasang maksimum diprediksi terjadi di pagi hingga siang hari, sekitar pukul 7.00 hingga pukul 13.00.
    BMKG mencatat bahwa pasang maksimum ini akan meningkat secara bertahap mulai 27 Maret, mencapai puncaknya pada 29 Maret, dan berangsur-angsur surut setelahnya.
    Fenomena pasang maksimum ini tidak hanya terjadi di
    Pelabuhan Merak
    -Bakauheni, tetapi juga berpotensi berdampak pada berbagai pantai di Indonesia.
    Faktor utama yang menyebabkan pasang maksimum adalah posisi bulan yang berada pada jarak terdekat dengan Bumi, sehingga pengaruh gravitasi semakin kuat.
    Potensi banjir rob juga dikhawatirkan terjadi di sejumlah wilayah pesisir, termasuk pantai utara Jawa.
    Oleh karena itu, BMKG telah menginformasikan potensi ini kepada Kementerian Perhubungan, dinas perhubungan daerah, dan kepolisian agar langkah mitigasi bisa segera dilakukan.
    Selain pasang maksimum, BMKG juga memantau potensi cuaca ekstrem akibat keberadaan siklon tropis Courtney serta bibit siklon tropis 93S dan 96W.
    Siklon ini berpotensi menyebabkan gelombang tinggi di Samudra Hindia, termasuk perairan barat Sumatera, selatan Jawa, hingga perairan Nusa Tenggara.
    “Gelombang tinggi diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan, seperti di Samudera Hindia (Barat Bengkulu hingga Lampung, Selatan Jawa hingga Bali),” jelasnya.
    “Kemudian, perairan selatan NTB dan NTT, Laut Sawu dan Laut Arafuru, serta perairan utara Papua hingga Samudera Pasifik,” tambah dia.
    Selain itu, hujan lebat disertai angin kencang diprediksi terjadi di Papua, Papua Barat, Maluku Utara, NTB, dan NTT dalam 24 jam ke depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Anung Bebaskan Pajak Rumah dan Apartemen di Bawah Rp 2 Miliar – Page 3

    Pramono Anung Bebaskan Pajak Rumah dan Apartemen di Bawah Rp 2 Miliar – Page 3

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan antisipasi banjir rob atau banjir pesisir di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi tersebut.

    “Mengenai antisipasi banjir rob yang diperkirakan kemungkinan akan datang sekitar tanggal 28, 29, tanggal 31 mungkin pas Lebarannya. Sehingga kami (Pemprov DKI) antisipasi dari hari ini untuk pelaksanaan antisipasi rob tersebut,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Pramono mengatakan, antisipasi itu dilakukan di wilayah Muara Karang, Muara Angke, Jalan RE Martadinata dan sebagainya.

    Pramono juga meminta agar jajaran Satpol PP dapat bersiaga untuk mengantisipasi banjir rob. Antisipasi banjir tersebut dapat membuat masyarakat bisa mudik Lebaran dengan tenang.

    Sebagai antisipasi, Pramono menjelaskan brojong (konstruksi yang terbuat dari anyaman kawat baja dan diisi batu-batu untuk mencegah erosi tanah) sudah dipasang. Tak hanya itu, pompa-pompa juga sudah dipersiapkan untuk menghadapi rob.

    “Di Muara Angke itu akan kita naikkan tanggulnya 2,5 meter. Kemarin sudah kita putuskan dan akan kita bangun setelah hari raya Idul Fitri ini,” kata Pramono.

     

  • DKI pasang geobag di titik rawan banjir rob Jakarta Utara

    DKI pasang geobag di titik rawan banjir rob Jakarta Utara

    Sejumlah warga pesisir memantau pasang air laut. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

    DKI pasang geobag di titik rawan banjir rob Jakarta Utara
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 26 Maret 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasang geobag atau kantong berisi pasir maupun tanah sebagai tanggul mitigasi di sejumlah titik rawan banjir akibat air pasang (rob) di kawasan Jakarta Utara.

    “Tanggul mitigasi dibuat menggunakan geobag berisi pasir maupun tanah yang disematkan dalam bronjong dan disusun menyerupai tanggul,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Adapun pemasangan geobag dilakukan di Sunda Kepala, kawasan Baywalk Pluit, dan Marundo Pulo. Selain pemasangan geobag, kata dia, pihaknya juga meninggikan tanggul existing di Muara Angke, lalu menambal tanggul dengan metode beton tembok di Muara Baru.

    Kemudian, menambal kebocoran celah sheet pile (turap) sebagai langkah darurat dan menyediakan pompa bergerak di Ancol Hilir atau Jalan R.E. Martadinata untuk mengantisipasi banjir rob.

    Menurut dia, tanggul mitigasi merupakan upaya jangka pendek mengantisipasi banjir rob, sambil menunggu pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) yang direncanakan bakal rampung pada 2030.

    Selain tanggul, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiagakan pompa-pompa, baik pompa stasioner maupun pompa mobile di pesisir Jakarta untuk mengantisipasi banjir rob, khususnya yang diprediksi bakal terjadi pada akhir Maret ini. Adapun sejumlah wilayah yang kemungkinan terdampak banjir rob, antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.

    Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat mengatakan telah menginformasikan kepada warga di pesisir utara Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya, termasuk sarana evakuasi dan lokasi pengungsian.

    “Bila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu. Juga bisa kita maksimalkan sarana-sarana yang sudah ada,” ujar Maruli.

    Sumber : Antara

  • DKI pasang “geobag” di titik rawan banjir rob Jakarta Utara

    DKI pasang “geobag” di titik rawan banjir rob Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasang geobag atau kantong berisi pasir maupun tanah sebagai tanggul mitigasi di sejumlah titik rawan banjir akibat air pasang (rob) di kawasan Jakarta Utara.

    “Tanggul mitigasi dibuat menggunakan geobag berisi pasir maupun tanah yang disematkan dalam bronjong dan disusun menyerupai tanggul,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Adapun pemasangan geobag dilakukan di Sunda Kepala, kawasan Baywalk Pluit, dan Marundo Pulo.

    Selain pemasangan geobag, kata dia, pihaknya juga meninggikan tanggul existing di Muara Angke, lalu menambal tanggul dengan metode beton tembok di Muara Baru.

    Kemudian, menambal kebocoran celah sheet pile (turap) sebagai langkah darurat dan menyediakan pompa bergerak di Ancol Hilir atau Jalan R.E. Martadinata untuk mengantisipasi banjir rob.

    Menurut dia, tanggul mitigasi merupakan upaya jangka pendek mengantisipasi banjir rob, sambil menunggu pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) yang direncanakan bakal rampung pada 2030.

    Selain tanggul, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiagakan pompa-pompa, baik pompa stasioner maupun pompa mobile di pesisir Jakarta untuk mengantisipasi banjir rob, khususnya yang diprediksi bakal terjadi pada akhir Maret ini.

    Adapun sejumlah wilayah yang kemungkinan terdampak banjir rob, antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.

    Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat mengatakan telah menginformasikan kepada warga di pesisir utara Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya, termasuk sarana evakuasi dan lokasi pengungsian.

    “Bila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu. Juga bisa kita maksimalkan sarana-sarana yang sudah ada,” ujar Maruli.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bertolak ke Tiongkok, AHY Punya Misi Perkuat Hubungan dengan RRT – Page 3

    Bertolak ke Tiongkok, AHY Punya Misi Perkuat Hubungan dengan RRT – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membeberkan strategi pemerintah dalam mengatasi banjir di Jakarta dan Bekasi. Salah satu langkah utama adalah pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall untuk mengurangi risiko banjir rob di kawasan pesisir.

    Menurut AHY, banjir bukanlah masalah baru, namun solusi yang ditempuh tidak boleh sekadar mengulang pendekatan lama. Pemerintah menilai pembangunan Giant Sea Wall sebagai salah satu jawaban strategis. 

    Bapak Presiden menugaskan kami menyiapkan dan melaksanakan pembangunan Giant Sea Wall sebagai langkah perlindungan pesisir serta mitigasi banjir rob. Ini penting mengingat abrasi dan penurunan muka tanah di Jakarta bisa mencapai 4 hingga 10 cm per tahun,” ujar AHY dikutip dari ANTARA, Rabu (19/3/2025).

    Ia menegaskan, pemerintah berkomitmen menjalankan berbagai upaya komprehensif dalam menangani banjir dan melindungi pesisir, khususnya di Jakarta dan Pantai Utara Jawa. Pembangunan Giant Sea Wall akan tetap memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.

  • Tanggul di Muara Angke Akan Ditinggikan hingga 2,5 Meter untuk Antisipasi Banjir Rob
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Maret 2025

    Tanggul di Muara Angke Akan Ditinggikan hingga 2,5 Meter untuk Antisipasi Banjir Rob Megapolitan 25 Maret 2025

    Tanggul di Muara Angke Akan Ditinggikan hingga 2,5 Meter untuk Antisipasi Banjir Rob
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Jakarta berencana meningkatkan ketinggian tanggul di kawasan pesisir timur Muara Angke hingga 2,5 meter guna mengantisipasi
    banjir rob
    yang kerap melanda wilayah tersebut.
    Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan, peninggian tanggul akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri 2025.
    “Nanti setelah Lebaran kita akan tinggikan di beberapa tempat sesuai kesepakatan dengan warga,” ucap Pramono saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).
    Pramono juga memperkirakan banjir rob berpotensi melanda kawasan pesisir Jakarta pada 28 hingga 31 Maret 2025.
    “Diperkirakan kemungkinan akan datang terjadinya banjir rob di pesisir wilayah Jakarta sekitar tanggal 28, 29, tanggal 31 mungkin pas Lebaran Maret 2025,” kata dia.
    Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jakarta melakukan sejumlah langkah antisipasi di beberapa titik rawan, termasuk Muara Karang, Muara Angke, dan Marta Dinata.
    Misalnya, memasang bronjong sebagai penyekat hingga 500 pompa air untuk mengurangi genangan.
    “Sehingga dengan demikian kami antisipasi dari hari ini untuk pelaksanaan antisipasi rob tersebut,” katanya
    Sebagai informasi, kawasan Muara Angke bisa terkena banjir rob sebanyak empat kali dalam satu bulan.
    Bahkan di Jalan Dermaga Ujung II, Muara Angke, genangan air banjir rob tak pernah surut setiap hari.
    Menurut Bani Sadar ketua RW setempat, genangan banjir rob ini sudah terjadi sejak 2022 yang disebabkan karena jalanan yang cekung.
    “Kalau pasang air rob itu per satu bulan bisa pasang empat kali,” ucap Bani saat dikonfirmasi oleh
    Kompas.com,
    Senin (8/7/2024).
    Padahal, kata Bani, kontur jalan di wilayahnya itu awalnya rata. Namun, seiring berjalannya waktu, kontur jalan berubah dan membentuk cekungan.
    Bani dan warga sudah sering berupaya membersihkan genangan air rob itu dengan melakukan pengerukan lumpur di selokan.
    Namun, setelah beberapa hari dikeruk, air rob kembali menggenangi jalan yang cekung. Bani berharap agar jalanan cekung itu bisa segera diperbaiki oleh pihak terkait.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.