Banjir Rob Ganggu Arus Mudik di Jalur Pantura Semarang-Demak
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Arus kendaraan di jalur
Pantura
Semarang-Demak, Jawa Tengah, tersendat akibat banjir rob di Sayung, pada Jumat (28/3/2025) malam.
Kapolsek Genuk Semarang, Kompol Rismanto, mengatakan bahwa hingga saat ini petugas kepolisian masih melakukan penanganan di lapangan.
“Tersendat karena dampak rob,” kata Rismanto saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2025).
Berdasarkan laporan yang diterima Rismanto, hingga pukul 20.28 WIB, arus kendaraan masih padat, terutama di Simpang Genuksari.
“Tim urai dari Polsek Genuk masih melakukan penanganan,” ujarnya.
Untuk kendaraan yang berencana melintasi Pantura Sayung, Kabupaten Demak, Polsek Genuk telah mengarahkan pengendara melalui jalur alternatif.
“Lewat jalur alternatif Woltermongisdi – Ratan Cilik – Onggorawe – Demak,” ungkap Rismanto.
Spanduk imbauan juga sudah dipasang oleh pihak kepolisian untuk memberikan arahan kepada para pengendara.
Rismanto mengimbau agar pengguna jalan selalu berhati-hati saat berkendara, terutama bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor.
“Karena cuaca hujan, jalan licin, kalau tidak memungkinkan silakan istirahat di tempat yang aman,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Banjir ob
-
/data/photo/2025/03/28/67e6a6164044f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Rob Ganggu Arus Mudik di Jalur Pantura Semarang-Demak Regional 28 Maret 2025
-

Pemkab Kepulauan Seribu turunkan personel pantau banjir rob
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kepulauan Seribu menurunkan personel untuk memantau banjir akibat air laut pasang (rob) di Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
“Kami mengerahkan sembilan personel “Pasukan Biru” untuk mengatasi potensi banjir di Kelurahan Pulau Kelapa,” kata Kasi Pantai Sudin SDA Kepulauan Seribu, Wahyu Maulana di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, langkah itu diambil sebagai respon cepat terhadap potensi genangan air yang sering terjadi di wilayah tersebut saat musim hujan.
Personel yang dikerahkan akan dibagi menjadi dua zona untuk pemantauan dan penanganan genangan dan banjir. Fokus penanganan berada di dua lokasi rawan genangan yaitu RT 06/RW 02 dan RT 05/RW 04 Pulau Kelapa.
“Kami siagakan personel untuk memantau dan mengatasi banjir rob. Mereka akan bersiap jika terjadi kejadian dan melakukan pencegahan,” ujarnya.
Selain personel, kata dia, Sudin SDA Kepulauan Seribu menyiapkan peralatan untuk mengatasi genangan air hujan meliputi serokan (pengki), sikat, ember, linggis, serta pompa alkon atau pompa celup jika diperlukan untuk mengatasi genangan yang parah.
Dengan kesiapsiagaan personel itu diharapkan dampak genangan pascahujan di Pulau Kelapa dapat diminimalkan.
“Kami berharap jika banjir datang dan aktivitas warga dapat berjalan lancar,” kata dia.
Sementara itu, Lurah Pulau Kelapa, Muslim menyambut baik dan mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Pasukan Biru Sudin SDA Kepulauan Seribu.
“Kami sangat berterima kasih atas respon cepat dari Sudin SDA. Kehadiran mereka sangat membantu dalam mengatasi masalah genangan di wilayah kami,” kata dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir akibat air laut pasang (rob) di utara dan pesisir Jakarta saat Lebaran 2025.
“(Rob) Diprediksi BMKG tanggal 1, 2, 3 (April). Ini yang harus kita waspadai,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Doel Rano Karno di Jakarta, Jumat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan potensi banjir rob melanda Jakarta pada 28 Maret hingga 1 April 2025.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025 -

DKI siagakan personel SDA untuk antisipasi banjir rob
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan personel dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir akibat air laut pasang (rob) di utara dan pesisir Jakarta saat Lebaran 2025.
“(Rob) Diprediksi BMKG tanggal 1, 2, 3 (April). Ini yang harus kita waspadai,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno di Jakarta, Jumat.
Artinya pasukan-pasukan SDA sudah siap, kata dia Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja siap. “Damkar (Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan) juga siap,” katanya.
Rano mengatakan para personel ini terdiri dari mereka yang tidak merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mereka nantinya melakukan mitigasi banjir.
“Alhamdulillah teman-teman yang non-Muslim yang tidak merayakan Hari Raya (Idul Fitri) semua ‘standby’ untuk menjadi pasukan-pasukan khusus,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa ada potensi banjir rob melanda Jakarta pada 28 Maret hingga 1 April 2025.
“Nah jadi artinya kalau masyarakat kepulauan itu sangat hafal dengan cuaca, dengan rob itu sudah mereka sangat hafal,” katanya.
Selain itu, terjadi hujan ringan di wilayah DKI sejak 25 Maret lalu hingga 1 April mendatang.
Selain menyiagakan personel, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga memasang konstruksi yang terbuat dari anyaman kawat baja dan diisi batu-batu untuk mencegah erosi tanah di beberapa lokasi rawan banjir rob.
Tak hanya itu, pompa-pompa bergerak (mobile) dan permanen (stasioner) juga sudah dipersiapkan untuk menghadapi rob serta meninggikan tanggul Muara Angke.
Adapun sejumlah wilayah yang kemungkinan terdampak banjir rob antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan RE Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5175379/original/097841900_1742987419-WhatsApp_Image_2025-03-26_at_17.43.53_72239d54.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Anung Bebaskan Pajak Rumah dan Apartemen di Bawah Rp 2 Miliar – Page 3
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan antisipasi banjir rob atau banjir pesisir di wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi tersebut.
“Mengenai antisipasi banjir rob yang diperkirakan kemungkinan akan datang sekitar tanggal 28, 29, tanggal 31 mungkin pas Lebarannya. Sehingga kami (Pemprov DKI) antisipasi dari hari ini untuk pelaksanaan antisipasi rob tersebut,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Pramono mengatakan, antisipasi itu dilakukan di wilayah Muara Karang, Muara Angke, Jalan RE Martadinata dan sebagainya.
Pramono juga meminta agar jajaran Satpol PP dapat bersiaga untuk mengantisipasi banjir rob. Antisipasi banjir tersebut dapat membuat masyarakat bisa mudik Lebaran dengan tenang.
Sebagai antisipasi, Pramono menjelaskan brojong (konstruksi yang terbuat dari anyaman kawat baja dan diisi batu-batu untuk mencegah erosi tanah) sudah dipasang. Tak hanya itu, pompa-pompa juga sudah dipersiapkan untuk menghadapi rob.
“Di Muara Angke itu akan kita naikkan tanggulnya 2,5 meter. Kemarin sudah kita putuskan dan akan kita bangun setelah hari raya Idul Fitri ini,” kata Pramono.
-

DKI pasang geobag di titik rawan banjir rob Jakarta Utara
Sejumlah warga pesisir memantau pasang air laut. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
DKI pasang geobag di titik rawan banjir rob Jakarta Utara
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Rabu, 26 Maret 2025 – 10:57 WIBElshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasang geobag atau kantong berisi pasir maupun tanah sebagai tanggul mitigasi di sejumlah titik rawan banjir akibat air pasang (rob) di kawasan Jakarta Utara.
“Tanggul mitigasi dibuat menggunakan geobag berisi pasir maupun tanah yang disematkan dalam bronjong dan disusun menyerupai tanggul,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Adapun pemasangan geobag dilakukan di Sunda Kepala, kawasan Baywalk Pluit, dan Marundo Pulo. Selain pemasangan geobag, kata dia, pihaknya juga meninggikan tanggul existing di Muara Angke, lalu menambal tanggul dengan metode beton tembok di Muara Baru.
Kemudian, menambal kebocoran celah sheet pile (turap) sebagai langkah darurat dan menyediakan pompa bergerak di Ancol Hilir atau Jalan R.E. Martadinata untuk mengantisipasi banjir rob.
Menurut dia, tanggul mitigasi merupakan upaya jangka pendek mengantisipasi banjir rob, sambil menunggu pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) yang direncanakan bakal rampung pada 2030.
Selain tanggul, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiagakan pompa-pompa, baik pompa stasioner maupun pompa mobile di pesisir Jakarta untuk mengantisipasi banjir rob, khususnya yang diprediksi bakal terjadi pada akhir Maret ini. Adapun sejumlah wilayah yang kemungkinan terdampak banjir rob, antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.
Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat mengatakan telah menginformasikan kepada warga di pesisir utara Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya, termasuk sarana evakuasi dan lokasi pengungsian.
“Bila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu. Juga bisa kita maksimalkan sarana-sarana yang sudah ada,” ujar Maruli.
Sumber : Antara
-

DKI pasang “geobag” di titik rawan banjir rob Jakarta Utara
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasang geobag atau kantong berisi pasir maupun tanah sebagai tanggul mitigasi di sejumlah titik rawan banjir akibat air pasang (rob) di kawasan Jakarta Utara.
“Tanggul mitigasi dibuat menggunakan geobag berisi pasir maupun tanah yang disematkan dalam bronjong dan disusun menyerupai tanggul,” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Adapun pemasangan geobag dilakukan di Sunda Kepala, kawasan Baywalk Pluit, dan Marundo Pulo.
Selain pemasangan geobag, kata dia, pihaknya juga meninggikan tanggul existing di Muara Angke, lalu menambal tanggul dengan metode beton tembok di Muara Baru.
Kemudian, menambal kebocoran celah sheet pile (turap) sebagai langkah darurat dan menyediakan pompa bergerak di Ancol Hilir atau Jalan R.E. Martadinata untuk mengantisipasi banjir rob.
Menurut dia, tanggul mitigasi merupakan upaya jangka pendek mengantisipasi banjir rob, sambil menunggu pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) yang direncanakan bakal rampung pada 2030.
Selain tanggul, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiagakan pompa-pompa, baik pompa stasioner maupun pompa mobile di pesisir Jakarta untuk mengantisipasi banjir rob, khususnya yang diprediksi bakal terjadi pada akhir Maret ini.
Adapun sejumlah wilayah yang kemungkinan terdampak banjir rob, antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.
Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat mengatakan telah menginformasikan kepada warga di pesisir utara Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya, termasuk sarana evakuasi dan lokasi pengungsian.
“Bila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu. Juga bisa kita maksimalkan sarana-sarana yang sudah ada,” ujar Maruli.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025 -
/data/photo/2025/03/24/67e104c1ae30e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tanggul di Muara Angke Akan Ditinggikan hingga 2,5 Meter untuk Antisipasi Banjir Rob Megapolitan 25 Maret 2025
Tanggul di Muara Angke Akan Ditinggikan hingga 2,5 Meter untuk Antisipasi Banjir Rob
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi Jakarta berencana meningkatkan ketinggian tanggul di kawasan pesisir timur Muara Angke hingga 2,5 meter guna mengantisipasi
banjir rob
yang kerap melanda wilayah tersebut.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan, peninggian tanggul akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri 2025.
“Nanti setelah Lebaran kita akan tinggikan di beberapa tempat sesuai kesepakatan dengan warga,” ucap Pramono saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).
Pramono juga memperkirakan banjir rob berpotensi melanda kawasan pesisir Jakarta pada 28 hingga 31 Maret 2025.
“Diperkirakan kemungkinan akan datang terjadinya banjir rob di pesisir wilayah Jakarta sekitar tanggal 28, 29, tanggal 31 mungkin pas Lebaran Maret 2025,” kata dia.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jakarta melakukan sejumlah langkah antisipasi di beberapa titik rawan, termasuk Muara Karang, Muara Angke, dan Marta Dinata.
Misalnya, memasang bronjong sebagai penyekat hingga 500 pompa air untuk mengurangi genangan.
“Sehingga dengan demikian kami antisipasi dari hari ini untuk pelaksanaan antisipasi rob tersebut,” katanya
Sebagai informasi, kawasan Muara Angke bisa terkena banjir rob sebanyak empat kali dalam satu bulan.
Bahkan di Jalan Dermaga Ujung II, Muara Angke, genangan air banjir rob tak pernah surut setiap hari.
Menurut Bani Sadar ketua RW setempat, genangan banjir rob ini sudah terjadi sejak 2022 yang disebabkan karena jalanan yang cekung.
“Kalau pasang air rob itu per satu bulan bisa pasang empat kali,” ucap Bani saat dikonfirmasi oleh
Kompas.com,
Senin (8/7/2024).
Padahal, kata Bani, kontur jalan di wilayahnya itu awalnya rata. Namun, seiring berjalannya waktu, kontur jalan berubah dan membentuk cekungan.
Bani dan warga sudah sering berupaya membersihkan genangan air rob itu dengan melakukan pengerukan lumpur di selokan.
Namun, setelah beberapa hari dikeruk, air rob kembali menggenangi jalan yang cekung. Bani berharap agar jalanan cekung itu bisa segera diperbaiki oleh pihak terkait.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

/data/photo/2025/03/27/67e4f433734ab.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5174033/original/059960100_1742895092-IMG_0511.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)