Topik: Banjir ob

  • Pembangunan tanggul mitigasi rob di Muara Angke ditargetkan enam bulan

    Pembangunan tanggul mitigasi rob di Muara Angke ditargetkan enam bulan

    Jakarta (ANTARA) – Pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di RW 01 dan RW 22 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan.

    “Masa pengerjaan tanggul kurang lebih enam bulan yang dilakukan Dinas SDA Jakarta,” kata Lurah Pluit, Kecamatan Penjaringan, Achmad Faizal di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan, tanggul mitigasi rob yang akan dibangun setinggi 1,1 meter dengan lebar mencapai enam meter.

    Menurut dia, dengan adanya tanggul mitigasi tersebut, air rob dari RT 05, RT 10, RT 09, RT 12, RT 04 di RW 22 tak akan mengalir ke permukiman warga yang lokasinya lebih rendah saat terjadi banjir rob atau banjir pesisir.

    “Jadi, ketinggian di sini akan kita buat untuk menghindari air rob masuk ke daratan,” kata dia.

    Selain peninggian jalan, akan dibangun pula saluran air di wilayah yang kontur tanahnya cekung sehingga ketika air laut tumpah ke sana, bisa lebih cepat surut.

    Ketika air pasang laut (rob) mulai masuk ke jalan, sudah ada saluran yang terhubung ke rumah pompa yang letaknya di ujung.

    “Nanti dari situ air laut ditampung di rumah pompa di Waduk Muara Angke, baru dipompa ke luar,” kata dia.

    Sebanyak 70 rumah warga yang melebihi Garis Sempadan Bangunan (GSB) di RW 01 dan RW 22, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mulai dibongkar guna memperlancar proses pembangunan tanggul mitigasi untuk mencegah banjir rob di kawasan tersebut.

    “Ada 70 rumah, sebenarnya bukan dibongkar, tapi dirapikan karena sebagian dari bangunan warga yang tinggal di sini melampaui GSB-nya,” katanya.

    Ia mengatakan rumah warga yang dibongkar ini memakan badan jalan sehingga harus dibongkar tapi tidak keseluruhan hanya beberapa bagian yang melebihi batas yang ditentukan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Puluhan rumah warga Pluit dibongkar untuk tanggul mitigasi rob

    Puluhan rumah warga Pluit dibongkar untuk tanggul mitigasi rob

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 70 rumah warga yang melebihi Garis Sempadan Bangunan (GSB) di RW 01 dan RW 22, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mulai dibongkar guna memperlancar pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di kawasan tersebut.

    “Ada 70 rumah, sebenarnya bukan dibongkar, tapi dirapikan karena sebagian dari bangunan warga yang tinggal di sini melampaui GSB-nya,” kata Lurah Pluit Achmad Faizal di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan, rumah warga yang dibongkar ini memakan badan jalan sehingga harus dibongkar tapi tidak keseluruhan hanya beberapa bagian yang melebihi batas yang ditentukan.

    Menurut dia, area yang dibongkar tersebut akan dibangun tanggul mitigasi berupa jalan dengan ketinggian 1,1 meter dengan lebar enam meter.

    Ia menjelaskan, sebenarnya tanggul itu berupa jalan karena kawasan ini rendah dan air pasang (rob) masuk dari RT 05, RT 10, RT 09, RT 12 dan RT 04 yang masuk ke area tengah.

    “Tengah itu cekungan seperti mangkuk. Jadi ketinggian di sini akan kita buat untuk menghindari air rob tumpah ke daratan,” kata dia.

    Ia mengatakan, keenam RT ini berada di wilayah yang rendah dan dekat sekali dengan laut.

    Hal ini membuat air laut tumpah keenam RT tersebut dan mengalir ke area jalan yang konturnya cekung.

    “Jalan cekung tersebut biasanya rob akan lebih sulit untuk surut dan kedalamannya bisa mencapai dua meter,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Fenomena Bulan Purnama 12 Mei dan Potensi Banjir Rob di Pesisir Indonesia

    Fenomena Bulan Purnama 12 Mei dan Potensi Banjir Rob di Pesisir Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena bulan purnama akan muncul pada Senin 12 Mei 2025.

    Bulan purnama ini akan tampak penuh pada pukul 12:57 siang EDT pada hari Senin, 12 Mei 2025.

    Bulan akan tampak penuh pada malam sebelum dan setelah secara resmi 100% diterangi oleh matahari, tetapi waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah saat bulan terbit saat senja pada tanggal 12 Mei.

    Menurut EarthSky, bulan purnama bulan Mei dikenal sebagai bulan bunga, bulan tanam, dan bulan susu. Namun, nama-nama budaya untuk bulan purnama sangat bervariasi di seluruh dunia.

    Bulan purnama selalu terlihat paling indah bukan saat berada tinggi di langit pada malam hari, tetapi saat pertama kali muncul di atas cakrawala timur saat senja. Pemandangan terbaik terjadi saat bulan terbit sesaat setelah matahari terbenam — dan waktunya sangat tepat bulan ini untuk Amerika Utara, dengan bulan terbit sekitar 30 menit setelah matahari terbenam.

    Untuk melihat bulan purnama pada saat terbaiknya, cari lokasi yang tinggi, lapangan terbuka, atau garis pantai yang menghadap ke timur dengan pemandangan cakrawala timur yang jelas. Mata telanjang saja sudah bagus, tetapi teropong atau teleskop kecil dapat melihat lebih dekat kawah dan maria gelapnya aliran lava purba.

    Picu pasang air laut

    Fenomena bulan purnama yang akan terjadi pada Senin, 12 Mei 2025, diperkirakan dapat memicu peningkatan pasang air laut yang berpotensi menyebabkan banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampaknya, khususnya bagi yang tinggal dan beraktivitas di kawasan pesisir.

    Dilansir dari bmkg.go.id pada Kamis (8/5/2025), fase bulan purnama pada 12 Mei akan bersamaan dengan konfigurasi perigee, yaitu saat jarak bulan dengan Bumi berada pada titik terdekatnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah perigee-syzygy atau lebih populer disebut supermoon.

    Dalam kondisi ini, gravitasi bulan yang meningkat akan memicu gelombang pasang maksimum yang bisa menyebabkan air laut meluap ke daratan, terutama di wilayah pesisir utara Pulau Jawa, pesisir selatan Pulau Sumatra, dan wilayah timur Indonesia seperti Ambon dan Papua.

    Dampak fenomena bulan purnama

    Banjir rob adalah peristiwa meluapnya air laut ke daratan akibat pasang tinggi, yang kerap menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, terganggunya aktivitas ekonomi, serta memicu masalah kesehatan lingkungan. Di Jakarta Utara, Semarang, dan Pekalongan, banjir rob telah menjadi langganan tahunan yang tidak hanya merusak jalan dan perumahan, tetapi juga memengaruhi mata pencaharian nelayan dan pengusaha kecil.

    Dilansir dari semarangkota.go.id, banjir rob pada April lalu telah menyebabkan lebih dari 1.200 rumah warga terendam dan akses jalan utama terganggu selama beberapa hari. Dengan adanya potensi peningkatan pasang air laut pada 12 Mei, pemerintah daerah tengah menyiapkan langkah antisipatif, seperti penyiagaan pompa air, penutupan sementara tanggul air laut, serta sosialisasi kepada masyarakat melalui perangkat RT/RW.

    Upaya Mitigasi BMKG

    BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan pasang maksimum sejak awal Mei. Selain itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga menyampaikan bahwa fenomena ini merupakan siklus alamiah yang terjadi secara berkala dan dapat diprediksi dengan cukup akurat.

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga telah menerbitkan edaran bagi nelayan dan petambak garam agar mengatur jadwal aktivitasnya berdasarkan kalender pasang surut. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa daerah rawan rob akan dipantau selama sepekan penuh dari 10 Mei hingga 17 Mei.

    Fenomena bulan purnama pada 12 Mei 2025 bukan hanya menjadi tontonan langit malam yang menarik, tetapi juga pengingat penting akan dinamika alam yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari.

    Dengan kesiapsiagaan dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, potensi kerugian akibat banjir rob diharapkan dapat diminimalisasi. (Siti Laela)

  • Banjir Rob Parah di Sayung Demak, 10 Desa Terdampak, Warga Desak Pembangunan Tanggul Laut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Mei 2025

    Banjir Rob Parah di Sayung Demak, 10 Desa Terdampak, Warga Desak Pembangunan Tanggul Laut Regional 8 Mei 2025

    Banjir Rob Parah di Sayung Demak, 10 Desa Terdampak, Warga Desak Pembangunan Tanggul Laut
    Tim Redaksi

    DEMAK, KOMPAS.com
    – Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tenggelam akibat
    banjir rob
    yang terus meluas.
    Hingga kini, kenaikan air laut berdampak pada terendamnya 10 desa di sisi utara jalur Pantura Semarang–Demak.
    Menanggapi kondisi tersebut, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Sayung mendatangi kantor DPRD Demak pada Kamis (8/5/2025) untuk melakukan audiensi dan mendesak percepatan penanganan banjir rob yang sudah terjadi bertahun-tahun.
    “Bagian utara jalan Raya Semarang–Demak yang meliputi 10 desa yaitu, Desa Sidorejo, Banjarsari, Surodadi, Tugu, Timbulsloko, Gemulak, Sidogemah, Purwosari, Bedono, dan Sriwulan,” ujar KH Lutfin Najib, Ketua Tanfidziah MWC NU Sayung, dalam pesan tertulis.
    Banjir rob
    menyebabkan kerusakan pada ribuan rumah warga, tempat ibadah, fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta infrastruktur desa.
    Beberapa data yang disebutkan MWC NU:
    Desa Sidorejo
    : 1.450 KK terdampak setiap tahun
    Desa Tugu
    : 1.100 KK, 1.132 rumah, 18 tempat ibadah, 5 sekolah, dan faskes rusak
    Desa Surodadi dan Timbulsloko
    : Berhadapan langsung dengan laut, alami abrasi dan kehilangan tempat tinggal
    Dukuh Bogorame
    : Terancam hilang karena akses masuk sulit, butuh pembangunan jembatan segera
    “Dukuh Bogorame kalau pemda tidak segera turun tangan akan hilang karena sudah sulit akses masuknya, maka sangat diperlukan pembangunan akses jembatan menuju Dukuh Bogorame,” jelas Lutfin.
    MWC NU menilai bahwa pembangunan
    tanggul laut
    adalah satu-satunya solusi permanen untuk menghentikan abrasi dan banjir rob di pesisir Demak.
    “Paling utama pembangunan tanggul laut, wabil khusus pembangunan tanggul laut tentu itu masuk dalam proyek strategis nasional, merupakan jalan satu-satunya untuk menghentikan abrasi di wilayah Pesisir Demak,” tegas Lutfin.
    Usai audiensi, juru bicara peserta, Syaifudin, menyebut bahwa pemerintah daerah telah menyatakan komitmen menangani banjir rob di Sayung.
    Namun ia menegaskan, APBD Demak tidak cukup untuk membangun tanggul laut, sehingga perlu dukungan dari pemerintah pusat melalui APBN.
    “Terutama kalau menangani rob ya tanggul laut, tidak mungkin APBD itu tidak mungkin, harus APBN,” ujar Syaifudin.
    Ia juga menggambarkan kondisi masyarakat Sayung yang terpaksa bertahan dalam keterbatasan, karena tidak memiliki pilihan lain untuk pindah.
    “Sebenarnya tidak kuat bertahan, tapi bagaimana lagi, mau pindah tidak punya uang. Mau tidak bertahan bagaimana, punyanya itu ya dipakai,” katanya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Ingatkan Siaga Banjir Rob! Ini Lokasi-Jadwalnya, Ada Rumah Kamu?

    BMKG Ingatkan Siaga Banjir Rob! Ini Lokasi-Jadwalnya, Ada Rumah Kamu?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob yang mengancam wilayah pesisir di Indonesia. Kejadian banjir rob diprediksi mulai terjadi hari ini, Kamis(8/5/2025).

    “Adanya fenomena Bulan Purnama pada tanggal 12 Mei 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” tulis BMKG dalam keterangan resmi, Kamis (8/5/2025).

    Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut oleh BMKG, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di:

    – Pesisir Sumatra Utara (10-16 Mei)
    – Pesisir Kepulauan Riau (8-24 Mei)
    – Pesisir Sumatra Barat (10-13 Mei)
    – Pesisir Jambi (16-18 Mei)
    – Pesisir Kepulauan Bangka Belitung (13-17 Mei)
    – Pesisir Lampung (14-17 Mei)
    – Pesisir Banten (11-18 Mei)
    – Pesisir Jakarta (11-17 Mei)
    – Pesisir Jawa Barat (11-26 Mei)
    – Pesisir Jawa Tengah (7-8 Mei, 15-24 Mei)
    – Pesisir Kalimantan Utara (9-12 Mei, 19-22 Mei)
    – Pesisir Kalimantan Timur (12-18 Mei)
    – Pesisir Kalimantan Selatan (12-24 Mei)
    – Pesisir Kalimantan Tengah (17-21 Mei
    – Pesisir Nusa Tenggara Barat (12-18 Mei)
    – Pesisir Nusa Tenggara Timur (12-13 Mei)
    – Pesisir Sulawesi Utara (11-16 Mei)
    – Pesisir Maluku (9-20 Mei).

    “Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” tulis BMKG.

    “Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” demikian peringatan BMKG.

    [Gambas:Instagram]

    (dce/dce)

  • Para Pemenang Program FutureGen Terapkan Solusi Teknologi untuk Kota Bogor, Semarang, dan Palembang – Halaman all

    Para Pemenang Program FutureGen Terapkan Solusi Teknologi untuk Kota Bogor, Semarang, dan Palembang – Halaman all

    Hasiolan EP/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Enam startup teknologi yang ikut serta dalam program FutureGen for Change (FGC) terpilih menjadi yang terbaik dari ratusan pendaftar dalam acara Demo Day yang digelar di Jakarta, belum lama ini. 

    Sebagai informasi, program FGC ini didukung oleh the British Embassy Jakarta dalam kolaborasi dengan Pijar Foundation dan PoliPoli Inc.

    Para inovator terpilih akan melanjutkan ke fase proyek percontohan selama tiga bulan, bekerja sama dengan pemerintah daerah di Bogor, Semarang, dan Palembang untuk menerapkan dan menguji solusi berbasis teknologi mereka guna mendukung kebijakan masa depan pemerintah daerah.

    Program FGC tahun ini menarik ratusan pendaftar dari Indonesia, Singapura, Filipina, dan Jepang.

    Sebanyak 25 startup diseleksi untuk mengikuti proses akselerasi dan business matching.

    Inovasi yang diusung berfokus pada tantangan keberlanjutan utama, seperti penurunan angka stunting, adaptasi terhadap banjir rob, pengelolaan sampah, dan optimalisasi pertanian perkotaan.

    Inisiatif ini selaras dengan strategi pembangunan daerah dan mendukung langsung pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

    “Kami membantu para inovator memahami sistem pemerintahan, perencanaan, dan pelayanan publik di dunia nyata,” ujar Cynthia Krisanti, Direktur Inovasi Pijar Foundation, dikutip Rabu (7/5/2025).

    “FutureGen for Change menjadi wadah langka di mana teknologi dan kebijakan saling terhubung, memungkinkan ide-ide brilian diuji, diimplementasikan, dan ditingkatkan skala dampaknya untuk membantu kota mencapai target strategisnya,” tambahnya.

    Masing-masing dari 6 startup terpilih akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal mulai dari pemimpin kota hingga organisasi masyarakat sipil untuk menjalankan proyek percontohan dan menunjukkan dampak yang terukur.

    Proyek ini diharapkan mampu mendorong hasil sosial dan ekonomi yang signifikan, memberi manfaat bagi ribuan warga, dan berpotensi menjadi model yang dapat direplikasi di daerah dan negara lain di masa depan.

    Dengan selesainya Demo Day, FGC kini memasuki Fase Implementasi, di mana tim-tim terpilih akan mendapatkan pendampingan teknis yang disesuaikan, koneksi strategis, dan dukungan visibilitas untuk memaksimalkan kesuksesan proyek percontohan mereka.

    “PoliPoli bangga dapat bergabung bersama Pijar Foundation dan Kedutaan Besar Inggris untuk mendukung para inovator sosial visioner ini. Selamat kepada enam pemenang kami! Kami siap bermitra dengan kalian dalam proses co-creation kebijakan dan dukungan hibah saat solusi ini diimplementasikan di berbagai wilayah Indonesia,” ujar Asuka Ishii, Direktur PoliPoli Inc.

    Enam startup luar biasa yang terpilih untuk melanjutkan ke fase implementasi adalah PrimaKu (penanganan stunting di Bogor), Lokatani (optimalisasi pertanian perkotaan di Bogor), Cexup (penanganan stunting di Semarang), ReservoAir (adaptasi terhadap banjir rob di Semarang), Parongpong (penguatan pengelolaan sampah di Semarang), dan Bantubumi (peningkatan pengelolaan sampah TPA di Palembang).

    Salah satu startup terpilih, PrimaKu, menghadirkan solusi digital yang memberdayakan kader kesehatan di Bogor untuk memantau pertumbuhan anak secara real-time, mendeteksi stunting sejak dini, dan berkoordinasi lebih efektif dengan dokter spesialis anak.

    “Kami merasa terhormat menjadi salah satu dari enam pemenang FutureGen for Change. Kesempatan ini memperkuat misi kami dalam memerangi stunting melalui proyek percontohan di Bogor dengan menyediakan alat pengelolaan kesehatan anak berbasis data yang mudah diakses,” ujar Didit, CEO PrimaKu.

    Startup lain yang juga terpilih, ReservoAir, menjalankan proyek di Semarang dengan menyediakan sensor air, penghalang sampah, dan dashboard real-time untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum meningkatkan efisiensi pompa dan mengurangi risiko banjir.

    “Terpilih sebagai Top 6 FutureGen for Change adalah kehormatan besar. Proyek ini membantu kami memperkuat pengelolaan air yang berkelanjutan dan melindungi kawasan perkotaan yang rentan,” ujar Salsabila, CEO ReservoAir.

    Menurutnya, mlalui dukungan terhadap ide-ide segar dan solusi nyata, FutureGen for Change turut membantu kota-kota membangun masa depan yang lebih berkelanjutan—bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang.  (*/)

  • Rob Ancam Lalu Lintas Industrialisasi dan Ketahanan Pangan di Demak

    Rob Ancam Lalu Lintas Industrialisasi dan Ketahanan Pangan di Demak

    TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Ketua DPRD Kabupaten Demak, Zayinul Fata, kembali menyerukan pentingnya penanganan rob dan abrasi sebagai isu strategis nasional.

    Menurutnya, rob yang semakin sering terjadi tidak hanya mengganggu aktivitas harian warga, tetapi juga mengancam ketahanan pangan dan infrastruktur ekonomi secara luas.

    “Kami tidak hanya sekali menyampaikan ini dalam forum-forum. Abrasi dan rob ini sudah menyangkut kepentingan nasional karena kerugian ekonomi yang ditanggung masyarakat dan negara setiap kali transportasi terputus itu luar biasa sekali,” ujar Zayinul, Senin (5/5/2025).

    Dia menjelaskan, gangguan lalu lintas akibat rob bukan persoalan kecil. Ketika akses jalan utama tergenang dan lumpuh, maka seluruh roda perekonomian ikut terganggu. 

    Aktivitas masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan petani, menjadi terhambat.

    “Kalau lalu lintas terganggu, berapa kerugian yang ditanggung? Ini bukan remeh. Dan ini bukan cuma soal infrastruktur, tapi soal keberlangsungan hidup masyarakat,” tegasnya.

    Zayinul menyoroti pentingnya keterlibatan semua pihak dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat untuk duduk bersama dan mencari solusi konkret.

    Ia mencontohkan keberhasilan proyek strategis nasional (PSN) yang bisa berjalan karena adanya kolaborasi lintas lembaga dan keseriusan semua pihak.

    “Dulu program PSN bisa berjalan karena ada komitmen bersama. Kenapa soal abrasi ini tidak bisa? Padahal dampaknya sangat nyata terhadap ekonomi dan kehidupan masyarakat,” ujarnya.

    Rob dan abrasi, lanjut Zayinul, bahkan mengancam pencapaian swasembada pangan. 

    Gangguan distribusi hasil pertanian serta rusaknya lahan-lahan produktif di wilayah pesisir bisa berdampak panjang terhadap ketahanan pangan nasional. 

    “Ini termasuk ancaman serius terhadap tujuan swasembada pangan. Kalau lahan hijau dan akses distribusi terganggu, maka cita-cita itu akan terhambat,” katanya.

    Ia mencontohkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung masyarakat kecil setiap kali jalan tergenang. 

    Utamanya pengendara roda dua, terkadang harus turun, nuntun motor mogok di tengah hujan dan banjir rob.

    Zayinul juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur jalan yang berkelanjutan sebagai fondasi utama ekonomi daerah. 

    Ia mengingatkan bahwa jika jalan utama lumpuh, maka seluruh aktivitas ekonomi juga ikut lumpuh. 

    Oleh karena itu, ia mendesak pembangunan yang terencana, tahan terhadap rob, dan dikelola dengan tata kelola yang baik.

    “Infrastruktur ini basis utama. Kalau lumpuh, ya lumpuh semua. Makanya penting dibangun secara masif, tapi tetap dengan manajemen yang baik,” tandasnya.

    Dalam konteks kepemimpinan daerah, Zayinul mendorong kepala daerah agar lebih aktif dalam melakukan lobi dan diplomasi ke pemerintah pusat. 

    Ia mengingatkan bahwa pemerintah pusat menangani ratusan daerah, sehingga inisiatif dan gerakan dari daerah menjadi kunci untuk mendapat perhatian lebih.

    “Jangan menunggu pemerintah pusat datang. Mereka sudah sangat sibuk. Kepala daerah harus menjemput bola, sering melakukan renegosiasi, diplomasi agar suara kita didengar,” katanya.

    Terakhir, ia berpesan kepada jajaran pemerintah daerah agar mulai menerapkan efisiensi anggaran. 

    Menurutnya, belanja-belanja yang tidak produktif harus dikurangi, dan anggaran difokuskan pada kebutuhan riil masyarakat.

    “Saya sampaikan kepada teman-teman di dinas dan pemerintahan daerah, ayo kita kencangkan ikat pinggang. Jangan ada pemborosan. Fokus pada belanja yang bermanfaat dan dibutuhkan rakyat hari ini,” pungkasnya. (Rad)

  • BPBD Imbau Masyarakat Pesisir Kotawaringin Timur Waspada Banjir Rob

    BPBD Imbau Masyarakat Pesisir Kotawaringin Timur Waspada Banjir Rob

    SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat pesisir mewaspadai potensi terjadinya banjir rob atau pasang besar air laut dan dampaknya.

    “Kami mendapat laporan terjadi air pasang tinggi di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Kami mengimbau masyarakat waspada, khususnya dalam hal keselamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Antara, Minggu, 4 Mei. 

    Banjir akibat pasang air Sungai Mentaya sering terjadi, khususnya di wilayah selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Utara.

    Geografis empat kecamatan ini dekat dengan muara laut, bahkan dua kecamatan tepat berada di pesisir laut yakni Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.

    Beberapa kawasan terimbas air pasang, di antaranya jalan di bantaran sungai di Desa Jaya Kelapa dan Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan hingga menyebabkan sejumlah rumah warga terendam. Selain itu, kenaikan debit sungai juga terjadi di desa dan kecamatan lainnya di wilayah selatan.

    Pasang besar Sungai Mentaya merupakan imbas pasang air laut. Meski ini sering terjadi, namun masyarakat diharapkan selalu waspada agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.

    Keselamatan harus selalu menjadi perhatian utama. Kejadian membahayakan harus dicegah, seperti ancaman korban tenggelam maupun serangan satwa liar seperti buaya yang kini makin sering muncul. Bahkan Sabtu (3/5) terjadi serangan buaya terhadap seorang warga Desa Bagendang Tengah, untungnya korban berhasil selamat.

    Berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), kata Multazam, dijelaskan bahwa fenomena “Super New Moon” berdampak pada potensi meningkatnya ketinggian air laut maksimum di beberapa daerah, termasuk wilayah pesisir Kalimantan Tengah.

    Super New Moon adalah kondisi ketika bulan berada pada titik terdekatnya degan bumi saat terjadi fase bulan baru. Selama peristiwa ini, karena jarak bulan sedikit lebih dekat, maka bulan akan sedikit lebih besar dari biasanya.

    Dampak dari fenomena alam ini, masyarakat diimbau mewaspadai potensi potensi banjir rob.

    Untuk prediksi ketinggian pasang pada bulan ini dominan lebih tinggi dari pada biasanya dan keadaan pasang tertinggi, khususnya daerah Kalimantan Tengah diperkirakan akan berpotensi terjadi pada 10 hari pertama dan akhir Mei.

    “Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait sebagai antisipasi dan mencegah hal yang tidak diinginkan. Kami juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan,” demikian Multazam.

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami awan tebal hingga hujan ringan

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami awan tebal hingga hujan ringan

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami awan tebal hingga hujan ringan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 03 Mei 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Sabtu. Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Prakirawan Yohanes menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang dari perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Barat, dari Laut Seram hingga Maluku bagian utara.

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi. Oleh karena itu pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, diantaranya Tanjung Selor, Palu, Mamuju, Kendari, Nabire, Merauke.

    Sementara itu beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang yaitu Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Pangkal Pinang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Denpasar, Mataram, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Manado, Makassar, Jayapura, Jayawijaya, Manokwari, Sorong, Ternate, Ambon.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Banda Aceh, Padang, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Kupang, Banjarmasin, Gorontalo. Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat.

    Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Jakarta, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Maluku.

    Sumber : Antara

  • PT PP Mau Lepas 40 Persen Saham di Proyek Tol Semarang-Demak – Page 3

    PT PP Mau Lepas 40 Persen Saham di Proyek Tol Semarang-Demak – Page 3

    Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi I tersebut tetap ditargetkan untuk selesai secara keseluruhan pada kuartal II 2027.

    “Jadi target selesainya masih tetap seperti yang pernah kita laporkan di kuartal II tahun 2027,” ujar Wilan.

    Sedangkan untuk Jalan Tol Seksi II Sayung – Demak sepanjang 16,01 km telah beroperasi. Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Proyek merupakan salah satu PSN yang tercantum Permenko No. 12 Tahun 2024 yang masih berlaku hingga saat ini.

    Selain pemenuhan serta meningkatkan konektivitas, pembangunan jalan tol Semarang-Demak bertujuan untuk mengurai kemacetan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menjadi solusi atas banjir rob di wilayah pesisir.

    Tol Semarang – Demak memiliki total panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi yakni Seksi 1 Kaligawe – Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 ruas Sayung – Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

    Untuk Seksi 1 Kaligawe – Sayung menjadi porsi pemerintah yang terbagi menjadi 3 paket yakni paket 1 A dengan Penyedia Jasa Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG), Paket 1B adalah Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) serta Paket 1C adalah Adhi Karya dan Sinohydro.