Topik: Banjir ob

  • Banjir Belum Surut, Dua RT di Kapuk Muara Masih Terendam hingga Rabu Pagi – Page 3

    Banjir Belum Surut, Dua RT di Kapuk Muara Masih Terendam hingga Rabu Pagi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- Genangan air akibat banjir masih merendam dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, hingga Rabu pagi (9/7/2025). Hal ini disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, yang terus memantau kondisi banjir di wilayah ibu kota.

    Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa ketinggian air di dua RT tersebut tercatat masih berada di kisaran 25–30 sentimeter (cm) per pukul 04.00 WIB.

    “Hingga Rabu pagi, genangan air masih terjadi di dua RT di Kapuk Muara. Kondisi ini masih dalam pemantauan intensif tim di lapangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/7/2025), seperti dikutip dari Antara.

    Meski masih tergenang, kondisi banjir di Kapuk Muara sudah mengalami penurunan. Pada Selasa pagi (8/7), tinggi air sempat mencapai 65 cm. Sementara itu, genangan yang sebelumnya terjadi di satu RT di Kelurahan Pluit dilaporkan telah surut sepenuhnya.

    Penyebab Banjir: Rob dan Curah Hujan Tinggi

    BPBD DKI menyebutkan, banjir yang terjadi di kawasan pesisir Jakarta Utara dipicu oleh kombinasi curah hujan tinggi dan fenomena banjir rob.

    BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir (rob) yang berlaku selama periode 4 hingga 13 Juli 2025. Fenomena ini terjadi akibat pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase Bulan Baru dan Perigee, sehingga memicu kenaikan air laut di pesisir utara Jakarta.

    “Pintu Air Pasar Ikan pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB sudah berada di status Siaga 2,” ungkap Isnawa.

     

  • Dua RT di Jakarta Utara masih terendam banjir pada Rabu pagi

    Dua RT di Jakarta Utara masih terendam banjir pada Rabu pagi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, masih terendam banjir hingga Rabu pagi.

    “Informasi ketinggian genangan air hingga Rabu pukul 04.00 WIB air masih merendam sejumlah wilayah termasuk Jakarta Utara,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta.

    Ia mengatakan, ketinggian banjir di dua RT di Kelurahan Kapuk Muara mencapai 25-30 centimeter (cm).

    Ketinggian air sudah menurun dibandingkan Selasa (8/7) pagi sekitar pukul 06.00 WIB dengan ketinggian sekitar 65 cm. “Sementara saat ini satu RT di Kelurahan Pluit banjir sudah surut,” kata dia.

    Banjir di Kapuk Muara ini disebabkan curah hujan yang tinggi disertai adanya banjir pesisir atau banjir rob.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) pada 4-13 Juli 2025 akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan bulan baru.

    Aktivitas pasang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta yang menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga/Siaga 2 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB.

    Selain itu, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 05.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 20.00 WIB. Kemudian naik menjadi Siaga 1/Bahaya pada pukul 22.00 WIB.

    Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 21.00 WIB.

    Bendung Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 19.00 WIB dan Pintu Air Manggarai Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) Pukul 21.00 WIB.

    Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 22.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan.

    Selain itu memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hingga Rabu pagi, banjir masih menggenangi sembilan RT

    Hingga Rabu pagi, banjir masih menggenangi sembilan RT

    Jakarta (ANTARA) – Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang masih terendam banjir dengan ketinggian mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.

    “Saat ini genangan terjadi di sembilan RT dan dua ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu.

    Data hingga pukul 05.00 WIB itu menyebutkan banjir masih terjadi di tujuh RT yang berada di Jakarta Barat (Jakbar) dan dua RT di Jakarta Utara (Jaktim).

    Untuk penyebab banjir di tujuh RT Jakarta Barat dikarenakan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Angke yang melintas di wilayah tersebut.

    Sementara untuk banjir di Jakarta Utara dikarenakan curah hujan tinggi dan banjir rob sehingga air masih menggenangi kawasan tersebut.

    Berikut data RT yang masih terendam banjir di Jakarta hingga Rabu pagi:

    Jakarta Barat terdapat 7 RT yang terdiri:

    Kelurahan Duri Kosambi: 2 RT
    Ketinggian : 30-40 cm
    Penyebab : Luapan Kali Angke

    Kelurahan Rawa Buaya: 2 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Selatan: 2 RT
    Ketinggian: 35 hingga 40 cm
    Penyebab : Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT
    Ketinggian : 100 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    Kelurahan Kapuk Muara : 2 RT
    Ketinggian : 25-30 cm
    Penyebab : Curah hujan tinggi dan rob

    Dua ruas jalan yang masih terendam banjir terdiri dari:

    1. Jalan Bojong Indah Raya, Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm.

    2. Jalan Pulo Indah Raya Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat
    Ketinggian: 10 cm.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi

    Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi

    Banjir di wilayah Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (8/7/2025) pukul 03.00 WIB. (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Banjir di Jakarta kembali meluas pada Selasa pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 08 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan banjir di Jakarta kembali meluas, dari sebelumnya menggenangi 35 Rukun Tetangga (RT) yang berada di Jakarta Barat, Timur, Selatan, dan Utara, kini bertambah menjadi 46 RT.

    “Data per pukul 06.00 WIB genangan terjadi di 46 RT,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Data yang dikeluarkan oleh BPBD DKI Jakarta pada Selasa pukul 05.00 WIB banjir terjadi di 35 RT yang terdiri dari Jakarta Barat sebanyak tujuh RT, satu RT di Jakarta Timur, 25 RT di Jakarta Selatan dan dua RT di Jakarta Utara.

    Kemudian data terkini atau Selasa 06.00 WIB banjir meluas hingga mengakibatkan 46 RT di daerah itu terendam dengan perincian Jakarta Barat 10 RT, Jakarta Timur sembilan RT, Jakarta Selatan 25 RT, dan Jakarta Utara dua RT.

    Banjir yang terjadi di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan dikarenakan hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin sore hingga malam serta meluapnya sejumlah sungai yang melintasi kawasan tersebut.

    Sementara untuk di Jakarta Utara, banjir disebabkan hujan intensitas tinggi dan juga adanya banjir rob di kawasan pesisir Jakarta itu.

    BPBD mendata untuk ketinggian air mulai dari 30 sentimeter (cm) hingga 1,3 meter.

    Berikut data 46 RT yang masih terendam banjir:

    Jakarta Barat terdapat 10 RT yang terdiri:

    – Kelurahan (Kel.) Duri Kosambi: 1 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kedaung Kali Angke: 4 RT
    *Ketinggian: 50 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Cengkareng

    – Kel. Rawa Buaya: 1 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    – Kel. Semanan : 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Semanan

    – Kel. Joglo : 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Gebyuran

    – Kel. Kembangan Selatan: 1 RT
    *Ketinggian: 30 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kembangan Utara: 1 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 25 RT yang terdiri:

    – Kel. Bangka: 2 RT
    *Ketinggian: 100 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Kuningan Barat : 7 RT
    *Ketinggian: 95 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Pela Mampang : 9 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Krukut

    – Kel. Duren Tiga: 4 RT
    *Ketinggian: 130 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan Kali Mampang

    – Kel. Jati Padang : 3 RT
    *Ketinggian: 85 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi Dan Luapan PHB GG saiman

    Jakarta Timur terdapat 9 RT yang terdiri:

    – Kel. Kampung Melayu: 4 RT
    *Ketinggian: 60 cm
    *Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang: 2 RT
    *Ketinggian: 40 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kel. Cililitan: 3 RT
    *Ketinggian: 120 cm
    *Penyebab; Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    – Kel. Kapuk Muara : 2 RT
    *Ketinggian: 65 cm
    *Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan ROB

    Sumber : Antara

  • Dua RT di Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Selasa siang

    Dua RT di Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Selasa siang

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat dua RT di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara masih terendam banjir akibat curah hujan tinggi disertai banjir rob atau banjir pesisir yang terjadi di wilayah itu.

    “Hingga pukul 11.00 WIB dua RT tercatat terendam banjir setinggi 50 sentimeter (cm),” kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan ketinggian air sudah berkurang dibanding saat Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIB yang mencapai 65 cm.

    Menurut dia, banjir yang terjadi di Jakarta Utara ini disebabkan curah hujan yang tinggi sejak Minggu (6/7). Kondisi ini diperparah dengan adanya banjir pesisir atau banjir rob yang terjadi di pesisir utara Jakarta.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) pada tanggal 04 Juli – 13 Juli 2025.

    Fenomena banjir rob ini terjadi akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan bulan yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta yang menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB.

    Selain itu, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 05.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 20.00 WIB naik menjadi siaga 1 atau bahaya pada pukul 22.00 WIB.

    Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 21.00 WIB.

    Bendungan Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 19.00 WIB, Pintu Air Manggarai Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB.

    Lalu, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 22.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta mencatat hingga Selasa siang 58 RT di daerah setempat masih terendam banjir akibat curah hujan tinggi hingga banjir rob di daerah setempat

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Yohan.

    Selain itu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 dan layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov DKI percepat penanganan sekolah terdampak banjir

    Pemprov DKI percepat penanganan sekolah terdampak banjir

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk mempercepat penanganan satuan pendidikan atau sekolah terdampak banjir.

    “Komunikasi dan koordinasi terus dilakukan dengan pihak-pihak terkait, seperti BPBD, Dinas Sumber Daya Air, serta instansi terkait lainnya untuk mempercepat penanganan dan pemulihan di satuan pendidikan yang terdampak,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Disdik Provinsi DKI Jakarta juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor e-0022/SE/2025 tertanggal 18 Juni 2025 tentang Antisipasi Banjir dan Kebakaran pada Satuan Pendidikan yang bertujuan untuk mengingatkan dan membekali satuan pendidikan dalam menghadapi potensi bencana, termasuk banjir.

    Sementara itu, BPBD DKI Jakarta menyebutkan banjir di Jakarta hari ini kembali meluas, dari sebelumnya menggenangi 35 Rukun Tetangga (RT) yang berada di Jakarta Barat, Timur, Selatan, dan Utara, kini bertambah menjadi 46 RT.

    Banjir yang terjadi di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan dikarenakan hujan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin sore hingga malam serta meluapnya sejumlah sungai yang melintasi kawasan tersebut.

    Sementara untuk di Jakarta Utara, banjir disebabkan hujan intensitas tinggi dan juga adanya banjir rob di kawasan pesisir Jakarta itu.

    BPBD mendata untuk ketinggian air mulai dari 30 sentimeter (cm) hingga 1,3 meter.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua RT di Jakut terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan rob

    Dua RT di Jakut terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat dua RT di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara terendam banjir akibat curah hujan tinggi disertai banjir rob atau banjir pesisir, pada Selasa pagi.

    “Hingga pukul 06.00 WIB dua RT tercatat terendam banjir dengan ketinggian hingga 65 sentimeter (cm),” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terdapat peringatan dini banjir pesisir (rob) pada tanggal 4 Juli hingga 13 Juli 2025.

    Fenomena banjir rob ini akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Kondisi itu menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB.

    Selain itu, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 05.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 20.00 WIB naik menjadi siaga 1 atau bahaya pada pukul 22.00 WIB.

    Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 21.00 WIB.

    Bendung Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 19.00 WIB, Pintu Air Manggarai Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB.

    Lalu, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 22.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta mencatat hingga Selasa pagi ada 46 RT masih terendam banjir akibat curah hujan tinggi hingga banjir rob di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Isnawa.

    Selain itu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 dan layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akan terjadi banjir rob di Jakarta pada satu-dua hari ke depan

    Akan terjadi banjir rob di Jakarta pada satu-dua hari ke depan

    Warga melintasi genangan rob di Muara Angke, Jakarta, Rabu (25/6/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir utara Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir rob akibat adanya fenomena Super New Moon atau fase bulan baru yang puncaknya terjadi pada 27 Juni 2025. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

    Akan terjadi banjir rob di Jakarta pada satu-dua hari ke depan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperingatkan masyarakat akan terjadinya banjir rob dalam satu hingga dua hari ke depan.

    “Dari ramalan cuaca yang dikeluarkan BMKG, ada kemungkinan satu-dua hari ini ada rob. Permukaan air naik, sekaligus hujan,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Oleh karena itu, lanjutnya, sebagai salah satu langkah antisipasi banjir, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau curah hujan. Untuk itu, Pramono telah memerintahkan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta beserta seluruh tim untuk selalu siaga dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mengatasi banjir.

    Pramono pun berharap, banjir bersamaan seperti yang terjadi Minggu malam (6/7) tak terjadi lagi. Dia mengatakan, Jakarta pada Minggu malam (6/7) tiga banjir bersamaan yakni rob, kiriman dan akibat hujan.

    “Saya meminta untuk bersiap mengatasi itu. Supaya pengalaman kita semalam tidak terulang. Kejadian semalam itu menunjukkan bahwa sebenarnya, apa ya, di luar nalar gitu,” kata Pramono.

    Pemprov DKI Jakarta juga telah menyiapkan sejumlah alat-alat untuk mengatasi banjir. Hal itu seperti 202 lokasi pompa stasioner dengan jumlah 605 unit. Kemudian pompa mobil di lima wilayah, masing-masing 100 unit.

    “Bahkan pompa-pompa apung yang kecil-kecil, semua sudah dibagi tadi malam. Kemudian alat-alat berat kurang lebih 202 unit,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum.

    Selain itu, Ika mengatakan Jakarta juga terus melakukan pengerukan kali meski bukan di musim panas.

    Sumber : Antara

  • Banjir rob Jakarta, Gubernur tinjau pengerukan Kali Irigasi Bekasi sepanjang 5,3 km di Cakung

    Banjir rob Jakarta, Gubernur tinjau pengerukan Kali Irigasi Bekasi sepanjang 5,3 km di Cakung

    Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.

    Banjir rob Jakarta, Gubernur tinjau pengerukan Kali Irigasi Bekasi sepanjang 5,3 km di Cakung
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 Juli 2025 – 15:17 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung kegiatan pengerukan Kali Irigasi Bekasi di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Jumat (30/6/2025).

    Kegiatan tersebut didampingi oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Asisten Pembangunan, Wali Kota Jakarta Timur, serta jajaran staf khusus.

    “Irigasi ini dulunya dibangun oleh pemerintah pusat untuk mengatasi banjir dan mendukung sistem pengairan. Namun sekarang perawatannya ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta karena kami sadar jika tidak dirawat, ini bisa jadi salah satu penyebab utama banjir,” kata Gubernur Pramono saat meninjau lokasi di Cakung, Senin (7/7/2025).

    Ia menyampaikan panjang irigasi yang akan dikeruk mencapai 5,3 kilometer, dan pengerjaan ini ditetapkan sebagai prioritas utama penanggulangan banjir di wilayah perbatasan Jakarta.

    “Saya sudah minta kepada Ibu Ika selaku Kepala Dinas SDA agar pengerukan segera dilakukan, terutama di titik-titik yang selama ini menjadi sumbatan aliran air,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan itu, Pramono menjelaskan bahwa banjir yang terjadi baru-baru ini merupakan kondisi luar biasa, karena terjadi akibat tiga faktor secara bersamaan, yakni banjir kiriman dari wilayah hulu, curah hujan tinggi lokal, dan rob akibat naiknya permukaan air laut.

    “Baru pertama kali dalam empat bulan masa kepemimpinan saya, tiga jenis banjir terjadi bersamaan. Permukaan laut baru turun jam 10.30 malam tadi. Baru setelah itu pompa bisa dioperasikan,” paparnya.

    Ia juga mengungkapkan dari 600 pompa air milik Pemprov DKI, 10 unit mengalami kerusakan karena beban kerja ekstrem akibat volume air yang sangat tinggi.

    “Meski demikian, kami memastikan bahwa banjir di sebagian besar wilayah Jakarta sudah tertangani, hanya menyisakan beberapa titik genangan di wilayah Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Barat,” ujarnya.

    Pramono juga berjanji akan terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh wali kota untuk memastikan penanganan optimal.

    “Saya pastikan seluruh jajaran, mulai dari wali kota hingga dinas terkait, standby. Bahkan kami semua nyaris tidak tidur. Tapi alhamdulillah, situasi sudah jauh lebih baik,” ucapnya.

    Merujuk prediksi BMKG, Pramono mengimbau masyarakat tetap waspada, karena dalam satu hingga dua hari ke depan, masih ada potensi cuaca ekstrem dan rob.

    “Kami terus bersiaga. Tugas kami bukan hanya merespons, tapi memastikan Jakarta siap menghadapi tantangan iklim ekstrem,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pramono akui tak tidur karena atasi banjir di Jakarta semalam

    Pramono akui tak tidur karena atasi banjir di Jakarta semalam

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Pramono Anung Wibowo mengaku sampai tak bisa tidur karena mengatasi banjir di Jakarta pada Minggu (6/7) malam.

    Pramono saat dijumpai di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin, bahkan mengaku baru pertama kali menghadapi banjir secara bersamaan selama empat bulan menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

    “Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua adalah banjir karena curah hujan yang ada di Jakarta, yang ketiga pas bersamaan rob permukaan air lautnya naik,” kata Pramono.

    Terkait penanganan banjir rob, Pramono menjelaskan, air laut Jakarta baru turun sekitar pukul 22.30 WIB pada Minggu (6/7) malam.

    Karenanya, mata Pramono, baru saat itulah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan 600 pompa yang dimiliki.

    Namun Pramono mengatakan, karena terlalu banyaknya air, 10 pompa yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta terbakar.

    “Karena jam 22.30 WIB itu, sebenarnya belum bisa dipompa, tapi kalau tidak dipompa, mohon maaf, semalam itu beberapa daerah yang strategis pasti akan tergenang,” kata Pramono.

    Untuk melindungi daerah strategis seperti Bundaran HI, Istana Negara dan lain sebagainya, akhirnya Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk tetap memompa air secara perlahan.

    Pramono pun bersyukur, pukul 00.00 WIB banjir tersebut sudah tertangani dengan baik dan pagi ini seluruh kegiatan dan lalu lintas bisa berjalan lancar.

    Selain itu, Pramono juga mengaku terus berkomunikasi dengan seluruh wali kota Jakarta untuk bersama-sama memantau banjir.

    “Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Dinas SDA dan juga para wali kota bekerja sangat baik bersama-sama menangani banjir semalam ini, memang itu baru pertama kali dan saya sampai sekarang belum tidur,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.