Topik: Banjir Bandang

  • Nasib Bayi 17 Bulan Terjebak di Loteng saat Rumah Terendam Banjir, Gemeteran Tunggu Dievakuasi

    Nasib Bayi 17 Bulan Terjebak di Loteng saat Rumah Terendam Banjir, Gemeteran Tunggu Dievakuasi

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang bayi berusia 17 bulan atau 1,5 tahun terjebak di loteng saat banjir masuk Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/3/2025).

    Ia gemeteran menunggu untuk dievakuasi.

    Bayi tersebut menyelamatkan diri bersama ibunya dengan duduk di loteng rumah mereka.

    Sementara kondisi lantai rumah sudah dipenuhi air yang merendam barang-barang di dalamnya.

    Video bayi terjebak di banjir itu pun viral usai dibagikan oleh akun TikTok @ayudesstaarinii, dikutip dari Tribun Bengkulu.

    Terlihat sang bayi dan keluarganya duduk di loteng depan rumah lantai dua.

    Sementara bagian lantai satu rumahnya sudah terendam banjir.

    Bahkan posisi mereka berdiri sudah sejajar dengan kabel yang menjuntai di tiang listrik.

    “Astaghfirullah tolong kami bapak ibu, kondisi terkini saya ada bayi usia 17 bulan.

    Posisi saya sedang di loteng rumah lantai 2,” tulis akun @Ayudesstaarinii, dilansir dari Tribun Bogor.

    Rupanya bayi 17 bulan tersebut terjebak di loteng lantai 2 hingga keesokan harinya.

    Pada pagi hari, mereka masih berusaha meminta pertolongan untuk dievakuasi.

    BANJIR DI BEKASI – Tangkapan layar unggahan akun TikTok @ayudesstaarinii. Bayi terjebak di loteng rumah gara-gara banjir di Bekasi, Selasa (4/3/2025). Kabar bayi 17 bulan terjebak di Loteng saat banjir Bekasi, gemetaran nunggu dievakuasi. (TikTok/ayudesstaarini)

    Ia memperlihatkan kondisi rumahnya yang sudah terendam banjir sampai atap lantai satu.

    Mereka masih bertahan di lantai dua yang mulai digenangi air.

    Terdengar mereka berteriak pada petugas yang sedang melakukan evakuasi.

    “Pak bayi, pak, tolong bayi,” katanya.

    Bahkan tetangga yang terkena banjir juga ikut membantu mencarikan pertolongan.

    “Pak Tolong, gemeteran astaghfirullah,” tulisnya.

    Beruntung, bayi berusai 17 tahun tersebut kini sudah dievakuasi oleh petugas.

    Menurut pemilik akun, dirinya memposting video tersebut untuk mencari pertolongan, bukan untuk viral.

    Dirinya juga menjawab beberapa pertanyaan warganet, kenapa dirinya tidak buru-buru mengevakuasi mandiri sebelum air naik.

    Menurut dia, air yang datang sangat cepat dan langsung masuk ke dalam rumahnya.

    “Serasa kami sekeluarga dan seluruh warga Pondok Gede Permai ini dikejar sama air yang begitu cepat alirannya,” tulis dia.

    Saat air mulai masuk, ia dan keluarga pun berusaha menyelamatkan terlebih dahulu barang-barang yang bisa dibawa ke lantai dua.

    “Semua itu gak selamat bahkan semua itu hanyut,” tulisnya lagi.

    Apalagi kejadian air masuk ke rumahnya tersebut dimulai pada dini hari.

    Bahkan hingga siang hari, mereka belum juga dievakuasi.

    “Kalian tau kondisi di jam set 3 subuh sampe 12 siang kami pun belum minum makan dari subuh, tidak bisa tidur tenang di atas loteng rumah,” katanya lagi.

    Mereka juga bahkan tidak berhasil menyelamatkan pakaian untuk ganti sambil menunggu dievakuasi.

    BANJIR BANDANG – Ratusan rumah di kota dan Kabupaten Bekasi terendam banjir akibat hujan deras pada Senin (3/3/2025) malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari. (Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)

    Alhasil baju basah yang mereka pakai sampai kering lagi.

    “Bahkan kami pun cuma pakai baju yang kami pakai di badan kami dengan kondisi basah sampe kering, karna baju kami udah ga ada sama sekali di lantai 2 tersebut,” tulisnya.

    Ia juga mengabarkan kalau kondisi anaknya saat ini memprihatinkan, meski sudah dievakuasi.

    “Anak saya sekarang kaki kanan kiri semua memar biru, bentol, luka, bahkan sempet muntah karena masuk angin,” katanya.

    Ia pun meminta didoakan agar ia dan anaknya beserta keluarganya sehat.

    “Sekali lagi saya ucapkan untuk semua teman, sahabat, keluarga, telah membantu kami proses evakuasi ini,” pungkasnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Viral Hibisc Fantasy Dibongkar Paksa Warga, Disebut Dalang Banjir, Berawal dari Titah Dedi Mulyadi

    Viral Hibisc Fantasy Dibongkar Paksa Warga, Disebut Dalang Banjir, Berawal dari Titah Dedi Mulyadi

    TRIBUNJATIM.COM – Setelah disegel, wahana BUMD PT Jaswita, Hibisc Fanatasy, dibongkar paksa oleh warga Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025) sore.

    Tindakan ini pun viral di media sosial.

    Pembongkaran dilakukan warga setelah wahana disegel Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi menduga tempat wisata itu menjadi dalang banjir bandang yang terjadi belakangan ini.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Menurutnya, Hibisc Fantasy melanggar tata lingkungan dan izin lahan hingga merusak alam.

    Sebab itu, Dedi langsung memutuskan untuk membongkar tempat tersebut.

    Dedi bahkan memerintahkan Bupati Bogor Rudy Susmanto untuk segera mengerahkan alat berat guna merobohkan bangunan tersebut. 

    Namun, meski ekskavator sudah tiba, pembongkaran tak kunjung dilakukan. 

    Melihat itu, warga yang sudah tersulut emosi akhirnya bertindak sendiri. 

    Mereka menyabotase ekskavator dan mulai merobohkan gerbang utama wisata tersebut. 

    Satpol-PP yang berada di lokasi tak mampu mencegah tindakan warga. 

    “Gubernur aing nyuruh bongkar, bongkar sekarang. Takbir!” teriak salah seorang warga. 

    Cekcok sempat terjadi antara warga dan karyawan Hibisc Fantasy, tetapi petugas Satpol-PP hanya turun tangan untuk melerai, bukan untuk mencegah pembongkaran. 

    Hendrik (38), warga Puncak, menyebut tindakan warga adalah bentuk kemarahan atas keberadaan wisata yang diduga menjadi penyebab banjir bandang. 

    “Kan tadi udah ada perintah langsung dari Gubernur Jabar untuk dibongkar, ngapain nunggu lagi? Pemkab Bogor (Satpol-PP) ini banyak alasan, bilangnya masih menunggu pendataan bangunan mana yang boleh dan tidak boleh dibongkar. Tapi kami ingin ini segera dibongkar sekarang juga, jadi ya kami yang memulai membongkar,” ungkap Hendrik. 

    Hibisc Fantasy akhirnya benar-benar dibongkar oleh warga. 

    Hibisc Fantasy, yang dikelola oleh BUMD Provinsi Jawa Barat, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita), diketahui berdiri di lahan perkebunan teh milik PTPN. 

    Dalam tinjauan langsung di lokasi, Dedi mengungkapkan bahwa pembangunan tempat wisata ini telah mengubah struktur alam, yang diduga menjadi penyebab banjir bandang di kawasan Puncak beberapa hari lalu. 

    “Ini daerah kemiringan yang sangat tinggi ya. Terus kemudian di bawahnya ada sungai, air-nya mengalir ke kampung itu. Jadi banjir di kampung itu penyebabnya dari sini (Hibisc Jaswita),” kata Dedi di lokasi, Kamis (6/3/2025). 

    Selain merusak lingkungan, Hibisc Fantasy juga diketahui melanggar batas izin penggunaan lahan. 

    Kepala Satpol PP Jawa Barat, Ade Afriandi, melaporkan bahwa izin yang diajukan pengelola hanya untuk 4.800 meter persegi, tetapi dalam praktiknya, mereka telah menggunakan lahan seluas 15.000 meter persegi, tiga kali lipat lebih luas dari yang diizinkan. 

    “Sudah dilakukan penindakan oleh Pemda Kabupaten Bogor bersama kami,” ujar Ade.

    Dedi Mulyadi menangis lihat tempat wisata rusak alam

    Tangisan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak bisa dibendung saat melihat kondisi alam di Puncak Bogor yang tergerus pembangunan tempat wisata.

    Saat itu Dedi Mulyadi mengunjungi sebuah tempat wisata yang berada di Desa Sukagalih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (6/3/2025).

    Dedi Mulyadi terlihat lesu melihat ke arah kejauhan saat pertama kali melihat kawasan objek wisata tersebut.

    Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Wawan Haikal Kurdi atau yang kerap disapa Wanhai, turut menyorot bencana yang terjadi di Puncak Bogor. Ia menangkan Dedi Mulyadi yang menangis. (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

    Dia tak kuasa menahan air matanya ketika dia melihat alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor ini.

    Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi, yang mendampinginya sempat berupaya menenangkan Dedi.

    Namun betapa terkejutnya Dedi ketika menanyakan perizinan tempat wisata.

    Ternyata pembangunan tempat wisata tersebut mendapat izin dari Bupati Bogor terdahulu.

    “Ini yang ngizinin dulu Bupati?” tanya Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Zaman (Bupati Bogor) Bu Ade Yasin,” timpal Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, dan juga Wawan Hikal Kurdi.

    Kemudian Dedi yang gusar melihat pengerusakan alam itu pun memanggil Penegak Hukum Kementerian Lingkungan Hidup.

    KDM meminta kepada Ditjen Gakkuk LH, Rasio Ridlo Sani, agar izin tempat tersebut dicabut.

    “Pak, ini sudah berizin dikeluarkan oleh Bupati, dari sisi aspek regulasi bisa direkomendasikan untuk dicabut?” tanya Dedi.

    Sementara itu, Rasio Ridlo Sani mengatakan, pihaknya akan mendalami terlebih dahulu.

    “Kita ada pendalaman Pak, kita akan proses yang sesuai atau tidak, tata ruangnya boleh atau tidak,” kata Rasio.

    Selain itu, Dedi juga mengintruksikan membongkar tempat wisata BUMD Provinsi di kawasan Cisarua yang bernama Hibics Fantasy, karena dinilai telah melanggar aturan.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • 7
                    
                        Lihat Jembatan Gantung Wisata di Puncak Bogor, Dedi Mulyadi: Itu yang Paling Melanggar…
                        Bandung

    7 Lihat Jembatan Gantung Wisata di Puncak Bogor, Dedi Mulyadi: Itu yang Paling Melanggar… Bandung

    Lihat Jembatan Gantung Wisata di Puncak Bogor, Dedi Mulyadi: Itu yang Paling Melanggar…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau kawasan
    Puncak
    , Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025).
    Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi lahan kritis serta menindak tegas perusahaan-perusahaan yang diduga melanggar ketentuan lingkungan.
    Dedi berkunjung bersama sejumlah pejabat. Di antaranya Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Bupati Bogor Rudy Susmanto. 
    Dalam kunjungan tersebut, Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq secara langsung memimpin penyegelan dan penghentian operasional sejumlah perusahaan yang terbukti melanggar persetujuan lingkungan.
    Dedi dalam tinjauannya, melihat kondisi kawasan Puncak dan sekitarnya. Ia sempat tampak menyeka air mata menganggap parahnya kondisi di Puncak. 
    Ia terlihat kaget saat melihat adanya jembatan gantung yang dibangun untuk ekowisata Eiger Advanture Land di kaki Gunung Gede Pangrango, Megamendung.
    “Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung)? Itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor,” kata Dedi sambil menunjuk tempat wisata jembatan Eiger Adventure Land, Megamendung, Kabupaten Bogor.
    Eiger Adventure Land ini termasuk satu dari empat tempat wisata yang disegel karena melanggar regulasi lingkungan.
    “Nggak boleh, harusnya ini (dibangun wisata jembatan). Tempatnya memang bagus begini, tapi kan ada yang terganggu (warga jadi korban). Masak alam kayak gini aja diganggu,” ucap Dedi.
    Dedi kemudian bertanya pada pejabat Kabupaten Bogor yang hadir.
    “Yang memberi izin ini siapa?” tanya Dedi dan dijawab salah satu pejabat bahwa Bupati Bogor yang sebelumnya.
    Mendengar hal itu, Dedi langsung menanyakan kepada Bupati Bogor saat ini Rudy Susmanto.

    Ia meminta Rudy mengevaluasi izin pembangunan Eiger Advanture Land.
    Petugas Kementerian Lingkungan Hidup (LH) tampak datang menghampiri Dedi di tempat wisata Eiger Adventure Land itu.
    “Ini kan udah berizin dikeluarkan bupati (sebelumnya), dari sisi aspek regulasi bisa direkomendasikan untuk dicabut?” tanya Dedi ke petugas LH.
    “Itu kan sudah hutan lindung, tapi kenapa dirusak (karena pembangunan),” tambah Dedi.
    Sementara Menteri Hanif mengatakan bahwa tindakan penyegelan merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah dampak buruk bagi masyarakat sekitar.
    Adapun penyegelan perusahaan yang melanggar regulasi lingkungan dilakukan di empat lokasi utama, yaitu PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan (PPSSBP), PTPN I Regional 2 Gunung Mas, PT Jaswita Jabar (Hibiscus Park), Eiger Adventure Land, Megamendung.
    Di setiap lokasi tersebut, Menteri LH/Kepala BPLH bersama tim Deputi Penegakan Hukum Lingkungan melakukan penyegelan dan memasang papan peringatan.
    Keempat perusahaan ini diwajibkan untuk melakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lingkungan.
    Kunjungan ini dilakukan setelah terjadinya banjir bandang parah di Cisarua, Puncak, Bogor, pada Minggu (2/3/2025) malam. Banjir itu mengakibatkan satu orang meninggal dan puluhan rumah rusak. 
    (Penulis: Kontributor Bogor, Afdhalul Ikhsan) 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Sukabumi, Warga Naik ke Atap Rumah, Ibu Hamil Terjebak di Mobil – Halaman all

    Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Sukabumi, Warga Naik ke Atap Rumah, Ibu Hamil Terjebak di Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2025) dini hari.

    Dari sejumlah akun media sosial mengabarkan, arus deras menerjang kawasan permukiman warga, dengan ketinggian bervariasi.

    Ada tujuh titi wilayah yang terdampak banjir, diantaranya Kampung Balandongan, RT 02/03, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, Jalan Palabuan II, Kampung Cikujang, RT 04/13, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong.

    Selanjutnya di Kampung Pangkalan, RT 02/06, Kelurahan Sudajayahilir, Kampung Cikondang, RT 08/02, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kampung Pangkalan, RT 01 dan RT 03/06, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kampung Santiong, RT 04 dan RT 05/07, Kelurahan Cipanengah.

    Banjir juga merendam kawasan Desa Bojong, Kecamatan Cikembar hingga membuat warga terpaksa mengungsi ke atap rumah mereka.

    Akses jalan terputus, ibu hamil terjebak

    Dikutip dari TribunBogor, seorang relawan yang tengah membawa pasien terjebak dan tak bisa melanjutkan perjalanannya.

    Dalam video yang diunggah di akun media sosial Instagram @sukabumiupdate, nampak seorang relawan memberi gambar kondisi terkini.

    Ia terjebak akibat longsor di ruas jalan provinsi Kiara 2, Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

    Dalam kondisi hujan deras, relawan itu meminta bantuan kepada semua pihak.

    Sebab di dalam mobil yang dibawanya tengah terdapat pasien seorang ibu hamil dan seorang anak kecil.

    “Bang izin. Saya kejebak, saya bawa orang hamil dan anak kecil. Tolong bang,” ujar relawan.

    Saat ini, hujan deras masih mengguyur wilayah Sukabumi Jawa Barat dan sekitarnya. (TribunBogor/Yudistira Wanne)

  • Ini 3 Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Ini 3 Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan kunjungannya ke infrastruktur pengendali banjir di Bendung Bekasi dan Sodetan Ciliwung, Rabu (5/3). Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan sejumlah penyebab dari bencana banjir bandang yang melanda sejumlah titik di kawasan Jabodetabek.

    Dody menyoroti peran aktif pemerintah daerah (pemda) dalam peristiwa banjir bandang ini. Menurutnya, keberhasilan pengendalian banjir di Jabodetabek sangat bergantung pada peran aktif Pemda tersebut.

    “Infrastruktur pengendali banjir pasti kita bangun dan kelola, tapi tanpa kesiapan lahan dari Pemda, proyek ini tidak bisa berjalan maksimal,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    3 Penyebab Banjir:

    1. Lahan Belum Siap hingga Proyek Mandek

    Menurut Dody, keterlambatan proyek tanggul dan normalisasi sungai bukan hanya soal teknis, tetapi juga administratif, terutama dalam hal pembebasan lahan. Adapun hingga saat ini, pembangunan tanggul di Kali Bekasi baru mencapai 13.8 km dari total kebutuhan 33 km.

    Sedangkan Normalisasi Sungai Ciliwung juga baru terealisasi 17 km dari target 33 km. Dody mengatakan, banyak titik genangan di permukiman terjadi karena air masuk melalui area yang belum bertanggul, menunjukkan bahwa percepatan proyek ini sangat diperlukan.

    2. Sampah

    Selain lahan, masalah sampah juga menjadi perhatian serius. Dody mengingatkan bahwa meskipun infrastruktur sudah dibangun, jika sungai dan saluran air terus dipenuhi sampah, maka sistem pengendalian banjir tidak akan optimal.

    Ia juga telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk segera berkoordinasi dengan bupati, sekda, dan gubernur terkait pembebasan lahan dan pengelolaan sampah. Jika pemda tidak bergerak cepat, ia mengaku siap turun tangan langsung.

    “Saya akan maksimalkan peran aktif Pemda, khususnya dalam kesiapan lahan. Kalau ini nggak bergerak, ya saya yang turun tangan,” tegasnya.

    3. Tata Ruang Perumahan

    Di samping itu, menurut Dody, permasalahan banjir juga tidak bisa dilepaskan dari tata ruang perumahan yang dikelola pemda. Oleh karena itu, selain mendukung pembangunan tanggul, Pemda juga berkewajiban untuk merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah ada agar tetap berfungsi di masa depan.

    Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Dody optimistis upaya pengendalian banjir di Jabodetabek bisa lebih efektif, mengurangi dampak banjir di musim hujan, dan meningkatkan keamanan bagi warga.

    (shc/rrd)

  • 8
                    
                        Satpol-PP Tak Berdaya, Warga Rebut Alat Berat dan Bongkar Paksa Hibisc Fantasy Bogor
                        Bandung

    8 Satpol-PP Tak Berdaya, Warga Rebut Alat Berat dan Bongkar Paksa Hibisc Fantasy Bogor Bandung

    Satpol-PP Tak Berdaya, Warga Rebut Alat Berat dan Bongkar Paksa Hibisc Fantasy Bogor
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Ratusan warga Puncak Bogor turun tangan membongkar paksa wisata
    Hibisc Fantasy
    , Kamis (6/3/2025) sore. Di tengah kekacauan itu, petugas Satpol-PP hanya diam dan tak bisa berbuat banyak.
    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, serta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan telah menyegel operasional tempat wisata milik PT Jaswita Jabar itu.
    Hibisc Fantasy dianggap melanggar tata lingkungan dan izin lahan hingga menyebabkan banjir bandang di kawasan Puncak.
    Dedi bahkan memerintahkan Bupati Bogor Rudy Susmanto untuk segera mengerahkan alat berat guna merobohkan bangunan tersebut. Namun, meski ekskavator sudah tiba, pembongkaran tak kunjung dilakukan.
    Melihat itu, warga yang sudah tersulut emosi akhirnya bertindak sendiri. Mereka menyabotase ekskavator dan mulai merobohkan gerbang utama wisata tersebut. Satpol-PP yang berada di lokasi tak mampu mencegah tindakan warga.
    “Gubernur aing nyuruh bongkar, bongkar sekarang. Takbir!” teriak salah seorang warga.
    Cekcok sempat terjadi antara warga dan karyawan Hibisc Fantasy, tetapi petugas Satpol-PP hanya turun tangan untuk melerai, bukan untuk mencegah pembongkaran.
    Hendrik (38), warga Puncak, menyebut tindakan warga adalah bentuk kemarahan atas keberadaan wisata yang diduga menjadi penyebab banjir bandang.
    “Kan tadi udah ada perintah langsung dari Gubernur Jabar untuk dibongkar, ngapain nunggu lagi? Pemkab Bogor (Satpol-PP) ini banyak alasan, bilangnya masih menunggu pendataan bangunan mana yang boleh dan tidak boleh dibongkar. Tapi kami ingin ini segera dibongkar sekarang juga, jadi ya kami yang memulai membongkar,” ungkap Hendrik.
    Hibisc Fantasy akhirnya benar-benar dibongkar oleh warga. Wisata keluarga ini awalnya mengantongi izin pengelolaan 4.800 meter persegi, tetapi pembangunannya meluas hingga 15.000 meter persegi, bahkan mencapai pinggir sungai.
    Dedi Mulyadi menegaskan tak akan pandang bulu meskipun tempat ini dikelola BUMD Jawa Barat. “Banyak pelanggarannya, lingkungan, izin lokasi, bahkan ketinggian bangunannya. Udah kita cek satu-satu, jadi tindakan tegasnya dibongkar mulai hari ini,” tegasnya.
    Penulis: Afdhalul Ikhsan
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Segel dan Langsung Bongkar Hibisc Fantasy Bogor, Dedi Mulyadi: Penyebab Banjir dari Sini
                        Bandung

    5 Segel dan Langsung Bongkar Hibisc Fantasy Bogor, Dedi Mulyadi: Penyebab Banjir dari Sini Bandung

    Segel dan Langsung Bongkar Hibisc Fantasy Bogor, Dedi Mulyadi: Penyebab Banjir dari Sini
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Wisata rekreasi
    Hibisc Fantasy

    Puncak Bogor
    , Jawa Barat, disegel dan akan segera dibongkar.
    Hal ini dilakukan menyusul temuan
    pelanggaran lingkungan
    dan izin operasional.
    Pantauan Kompas.com, Kamis (6/3/2025), petugas memasang plang dan garis kuning larangan melintasi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
    Kegiatan penyegelan ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan,
    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    , dan Bupati Bogor Rudy Susmanto.
    “Barang siapa dengan sengaja memutus, membuang, atau merusak penyegelan suatu benda oleh atau atas nama penguasa umum yang berwenang, atau dengan cara lain menggagalkan penutupan dengan segel, diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan (Pasal 232 Ayat 1 KUHP),” tulis plang yang terpasang di Hibisc.
    Wisata Hibisc Fantasy Puncak milik PT Jasa dan Kepariwisataan atau Jaswita ini berdiri di lahan perkebunan teh atau di area PTPN.
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuturkan, pembangunan wisata di kawasan perkebunan itu telah mengubah struktur alam dan lingkungan.
    Kondisi inilah yang membuat bencana banjir bandang di Puncak Bogor beberapa hari lalu.
    “Ini daerah kemiringan yang sangat tinggi. Terus kemudian di bawahnya ada sungai, airnya mengalir ke kampung itu. Jadi, banjir di kampung itu penyebabnya dari sini (Hibisc Jaswita),” kata Dedi di lokasi.
    “Banyak pelanggaran lingkungan, izin lokasinya, karena kan membangun melebihi apa yang ditetapkan, kemudian ketinggiannya,” tuturnya.
    Setelah diberi plang segel, Dedi akan membongkar tempat wisata rekreasi yang dikelola BUMD, PT Jaswita, tersebut.
    Pemprov dan Pemkab sedang mengerahkan alat berat untuk dilakukan proses
    pembongkaran
    .
    “Sudah dicek satu-satu sehingga ini ditutup dulu, dibongkar mulai hari ini dan harus dikerahkan alat berat,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri PU Ungkap Seabrek Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Menteri PU Ungkap Seabrek Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyoroti peran aktif pemerintah daerah (Pemda) dalam peristiwa banjir bandang yang melanda kawasan Jabodetabek, termasuk Bekasi, beberapa waktu terakhir. Hal ini terutama dari sisi kesiapan lahan dan pengelolaan sampah.

    Dalam kunjungannya ke infrastruktur pengendali banjir di Bendung Bekasi dan Sodetan Ciliwung pada Rabu (5/3/2025), Dody menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian banjir di Jabodetabek sangat bergantung pada peran aktif Pemda tersebut.

    “Infrastruktur pengendali banjir pasti kita bangun dan kelola, tapi tanpa kesiapan lahan dari Pemda, proyek ini tidak bisa berjalan maksimal,” ujar Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    Pertama dari sisi kesiapan lahan, menurutnya keterlambatan proyek tanggul dan normalisasi sungai bukan hanya soal teknis, tetapi juga administratif, terutama dalam hal pembebasan lahan. Adapun hingga saat ini, pembangunan tanggul di Kali Bekasi baru mencapai 13.8 km dari total kebutuhan 33 km.

    Sedangkan Normalisasi Sungai Ciliwung juga baru terealisasi 17 km dari target 33 km. Menurut Dody, banyak titik genangan di permukiman terjadi karena air masuk melalui area yang belum bertanggul, menunjukkan bahwa percepatan proyek ini sangat diperlukan.

    Selain lahan, masalah sampah juga menjadi perhatian serius. Dody mengingatkan bahwa meskipun infrastruktur sudah dibangun, jika sungai dan saluran air terus dipenuhi sampah, maka sistem pengendalian banjir tidak akan optimal.

    Dody juga telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk segera berkoordinasi dengan bupati, sekda, dan gubernur terkait pembebasan lahan dan pengelolaan sampah. Jika Pemda tidak bergerak cepat, ia mengaku siap turun tangan langsung.

    “Saya akan maksimalkan peran aktif Pemda, khususnya dalam kesiapan lahan. Kalau ini nggak bergerak, ya saya yang turun tangan,” tegasnya.

    Di samping itu, menurutnya, permasalahan banjir tidak bisa dilepaskan dari tata ruang perumahan yang dikelola Pemda. Oleh karena itu, selain mendukung pembangunan tanggul, Pemda juga berkewajiban untuk merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah ada agar tetap berfungsi di masa depan.

    Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Dody optimistis upaya pengendalian banjir di Jabodetabek bisa lebih efektif, mengurangi dampak banjir di musim hujan, dan meningkatkan keamanan bagi warga.

    (shc/rrd)

  • Bupati Ini Tolak Pengadaan Mobil Dinas Alphard Baru

    Bupati Ini Tolak Pengadaan Mobil Dinas Alphard Baru

    Jakarta

    Efisiensi hingga musibah banjir, tak elok jika mengganti kendaraan dinas jadi Alphard. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa Timur (Jatim), membatalkan atau menghapus pengadaan mobil dinas baru bupati merek Toyota Alphard.

    Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengungkapkan pengadaan mobil dinas baru Toyota Alphard tahun anggaran 2025 yang merupakan pengajuan dari pemerintahan sebelumnya itu sudah disampaikan ke Sekda setempat untuk dihapus.

    “Itu (mobil dinas baru) pengajuan tahun lalu (pemerintahan sebelumnya) dan bukan kami yang mengajukan,” kata Yusuf Rio Wahyu Prayogo kepada wartawan di Situbondo, Rabu dikutip Antara.

    Penghapusan pengadaan mobil dinas baru bupati itu menjadi bagian dari komitmen Bupati Rio menerjemahkan kebijakan efisiensi anggaran yang diarahkan oleh pemerintah pusat.

    Kebijakan efisiensi anggaran juga merupakan salah satu poin selama mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang. Selain itu mobil dinas bupati dan wakil bupati Situbondo yang ada saat ini masih ada dan layak untuk digunakan.

    “Apalagi korban banjir bandang beberapa waktu lalu masih banyak rumah mereka yang belum diperbaiki, kok saya tiba-tiba pakai Alphard, makanya saya minta dihapus,” ucapnya.

    Untuk sementara saat ini Bupati Rio mengaku menggunakan mobil pribadinya untuk kegiatan sehari-hari menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah.

    “Hari ini saya pakai mobil pribadi untuk kegiatan sehari-hari, mobil dinas yang lama juga masih ada,” katanya.

    (riar/din)

  • Dedi Mulyadi: Setiap Bencana Penyelesaiannya Cuma dengan Sembako, Saya Enggak Mau!

    Dedi Mulyadi: Setiap Bencana Penyelesaiannya Cuma dengan Sembako, Saya Enggak Mau!

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan persoalan banjir Jabar tidak akan selesai begitu saja hanya dengan memberi bantuan sembako.

    Sebagaimana diketahui, sejumlah wilayah di Jawa Barat saat ini tengah direndam banjir. Salah satunya adalah kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

    “Setiap bencana penyelesaiannya cuman dengan sembako. Saya enggak mau,” kata Dedi dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya @dedimulyadi71 pada Kamis (6/3/2025).

    Menurut Dedi, pemberian sembako ini bak menjadi ciri khas dari para kepala daerah di Jawa Barat. Tak hanya untuk korban banjir, melainkan pula untuk korban bencana lainnya.

    “Kita ini punya ciri khas. Banjir dikirim sembako, longsor dikirim sembako, kebakaran dikirim sembako. Seluruh masalah penyelesaiannya sembako,” imbuhnya.

    Maka dari itu, Dedi menekankan agar banjir diatasi dengan penyelesaian yang komprehensif. Salah satunya, dengan mengembalikan kawasan konservasi sebagaimana mestinya.

    “Puncak kembalikan menjadi daerah konservasi, menjadi daerah hijau, tidak boleh semena-mena,” ucapnya.

    Selain itu, Dedi mengeklaim akan memastikan daerah-daerah perkebunan maupun perhutanan tidak lagi dialihfungsikan sebagai area lain. Dia lantas menyoroti PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

    “Saya katakan PTPN sudah bertentangan dengan kalimatnya. Judulnya PT Perkebunan tapi kerjanya nyewain tanah. PT Perkebunan tapi di perkebunannya banyak bangunan. Jangan jadi PT Perkebunan menurut saya, ganti menjadi PT Kontraktor Tanah. Ini harus diubah, untuk itu caranya bagaimana? Caranya adalah seluruh area PTPN hanya dua peruntukannya, perkebunan atau perhutanan. Jangan untuk area lain,” tandasnya.

    Di sisi lain, Dedi mengaku tak habis pikir dengan terjadinya banjir bandang di Puncak. Sebab, Puncak merupakan kawasan dataran tinggi yang sebenarnya berada di ketinggian sekitar 1.000 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut.

    “Yang paling aneh adalah Puncak banjir. Kan aneh, Puncak banjir aneh. Kalau Karawang banjir enggak aneh, Bekasi banjir enggak aneh, Subang banjir tidak aneh karena daya tanahnya rendah, cekungannya ke bawah. Ini Puncak banjir,” katanya.

     

    Penulis: Arby Salim