Topik: Banjir Bandang

  • Banjir Bandang Landa Texas AS, 24 Orang Tewas

    Banjir Bandang Landa Texas AS, 24 Orang Tewas

    Texas

    Banjir bandang melanda wilayah barat laut San Antonio di Texas, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (4/7) waktu setempat. Sedikitnya 24 orang tewas akibat banjir yang menerjang area kemah musim panas di sepanjang Sungai Guadalupe tersebut.

    “Yang dapat saya konfirmasi saat ini, kami mencatat sekitar 24 korban tewas,” kata Sheriff Kerr County, Larry Lethia, dalam konferensi pers terbaru pada Jumat (4/7) malam waktu AS, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025).

    Letnan Gubernur Texas, Dan Patrick, dalam pernyataan terpisah menyebut beberapa korban tewas merupakan anak-anak.

    Disebutkan Patrick bahwa sejumlah orang dari kemah musim panas, Camp Mystic, yang ada di sepanjang Sungai Guadalupe, tidak diketahui keberadaannya usai banjir melanda. Ketinggian air di sungai tersebut dilaporkan meningkat drastis hingga delapan meter dalam waktu 45 menit saat banjir bandang terjadi.

    Patrick membacakan pesan dari direktur perkemahan musim panas, yang diikuti sekitar 750 peserta selama liburan akhir pekan pada 4 Juli, yang merupakan hari libur nasional. Pesan itu melaporkan bahwa perkemahan tersebut “mengalami banjir besar”.

    “Kami tidak memiliki aliran listrik, air, atau Wi-Fi,” demikian bunyi pesan tersebut.

    Para pejabat negara bagian dan pejabat lokal mengingatkan warga untuk tidak bepergian ke area terdampak banjir, yang meliputi area perkemahan yang tersebar di sepanjang sungai, karena puluhan ruas jalanan masih “tidak dapat dilalui”.

    Sejumlah video yang diposting ke media sosial menunjukkan rumah-rumah dan pepohonan hanyut oleh banjir bandang yang disebabkan oleh hujan deras semalaman dengan curah hujan mencapai 12 inci — sepertiga dari curah hujan tahunan rata-rata di Kerr County.

    Lihat juga Video ‘SpaceX Ungkap Analisis Awal Penyebab Roket Starship Meledak saat Uji Coba’:

    Gubernur Texas, Greg Abbott, membagikan video ke media sosial X soal seorang korban yang diselamatkan dari atas pohon saat banjir menggenangi area di bawahnya. “Misi penyelamatan udara seperti ini dilakukan sepanjang waktu. Kami tidak akan berhenti sampai semua orang ditemukan,” tegasnya.

    Direktur departemen keselamatan publik negara bagian Texas, Freeman Martin, mengatakan banjir tersebut merupakan “peristiwa yang memakan banyak korban”.

    Sekitar 500 petugas penyelamat dan 14 helikopter dikerahkan, dengan Garda Nasional Texas mengirimkan tim penyelamat mereka dan Garda Pantai AS juga bergabung dalam upaya penyelamatan.

    “Hujan telah reda, tetapi kita mengetahui akan ada gelombang lainnya yang datang,” ucap Martin memperingatkan soal lebih banyak hujan akan mengguyur area sekitar San Antonio dan Austin di Texas.

    Lihat juga Video ‘SpaceX Ungkap Analisis Awal Penyebab Roket Starship Meledak saat Uji Coba’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Fahmi, Pahlawan Kecil Simbol Kemanusiaan di Tengah Bencana Banjir Bandang Pohuwato

    Kisah Fahmi, Pahlawan Kecil Simbol Kemanusiaan di Tengah Bencana Banjir Bandang Pohuwato

    Liputan6.com, Pohuwato – Banjir bandang yang menerjang Desa Tuweya, Kecamatan Wanggarasi, Kabupaten Pohuwato pada Jumat malam, 21 Juni 2025, menyisakan luka mendalam. Dua nyawa melayang, belasan hewan ternak mati, puluhan rumah hancur, dan ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal.

    Di antara puing dan lumpur yang membenamkan harapan, hadir sosok tak terduga: Fahmi, seorang bocah sembilan tahun, yang menunjukkan bahwa kepedulian tidak mengenal usia.

    Bukan relawan, bukan aparat, Fahmi hanyalah siswa kelas 3 SD Negeri 5 Wanggarasi. Namun kehadirannya di tengah lokasi bencana sejak pagi membuat banyak orang terdiam. Bukan karena tangis atau ratapannya, melainkan karena tindakannya yang sunyi, tulus, dan nyata.

    Ia membersihkan lumpur dari ruang kelas sekolah, mengangkat ember berisi air, menyusun kembali meja dan kursi yang hancur. Tak ada yang menyuruhnya, tak ada imbalan. Ia hanya tahu bantu semampu yang bisa.

    “Fahmi ikut bantu sejak pagi. Rumahnya memang tidak terdampak langsung, tapi dia langsung datang ke sini dan membantu warga,” kata Kepala Desa Tuweya, Daud Adam, di lokasi pengungsian.

    Saat banyak orang menanti bantuan datang, Fahmi memilih bergerak. Saat kamera para wartawan sibuk menyorot tumpukan bantuan logistik, lensa mereka akhirnya beralih pada Fahmi yang tengah duduk di tepi jalan, menyantap sebungkus nasi dengan tangan penuh lumpur.

    Ia tidak mengeluh, tidak bertanya mengapa bencana ini datang. Ia hanya melakukan apa yang menurutnya benar.

    Nilai-nilai kemanusiaan itu gotong royong, empati, ketulusan bukan dia pelajari dari buku atau ruang kelas. Ia menyerapnya dari keseharian: dari orang tuanya yang bekerja serabutan, namun tak pernah abai ketika tetangga membutuhkan bantuan. Ia tumbuh di lingkungan yang menjadikan peduli sebagai kebiasaan, bukan kewajiban.

    “Orang tuanya sederhana, tapi mereka selalu ada kalau warga butuh pertolongan. Fahmi hanya mengikuti teladan itu,” tambah Daud.

    Fahmi tak mengenal istilah “pengabdian”, namun apa yang ia lakukan hari itu lebih lantang dari seribu pidato pejabat. Ia tak membawa nama organisasi, tak mengenakan rompi relawan, tak berbicara tentang harapan ia adalah harapan itu sendiri.

    Di tengah retorika dan simpati yang kerap hanya menjadi konsumsi media sosial, Fahmi hadir sebagai tamparan. Ia tidak menuntut. Tidak menyalahkan. Ia hanya bergerak, diam-diam, tapi berdampak.

    Kisah Fahmi bukan kisah sedih. Ia bukan korban. Ia adalah pelajaran. Tentang bagaimana menjadi manusia: bukan dari jabatan, bukan dari gelar, tapi dari kemauan untuk membantu meskipun kecil, dan bertindak meskipun sendiri.

    Mungkin dunia tak akan mencatat namanya. Tapi bagi warga Tuweya, Fahmi telah menyalakan kembali api kemanusiaan yang nyaris padam.

    Dan untuk kita semua yang kadang terlalu sibuk berbicara tanpa bertindak—Fahmi adalah pengingat, bahwa kemanusiaan tidak butuh panggung.

  • Langit RI Bakal Tertutup Awan, BMKG Ingatkan Siaga Sepekan ke depan

    Langit RI Bakal Tertutup Awan, BMKG Ingatkan Siaga Sepekan ke depan

    Daftar Isi

    Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, dalam sepekan ke depan, kondisi hujan signifikan akan melanda wilayah Indonesia, khususnya di Selatan dan Timur. Demikian peringatan yang dirilis dalam Prospek Cuaca Mingguan periode tanggal 1-7 Juli 2025.

    BMKG mencatat, saat ini sudah 25% wilayah Indonesia memasuki musim kemarau. Namun, potensi hujan dengan intensitas tinggi masih harus diwaspadai di sejumlah wilayah di Indonesia.

    “Dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia, khususnya bagian Selatan dan Timur, diperkirakan mengalami pertumbuhan awan yang cukup signifikan. Terlihat dari prediksi anomali radiasi gelombang panjang atau Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang menunjukkan nilai negatif, mencerminkan langit akan lebih banyak tertutup awan, khususnya di wilayah Indonesia bagian Selatan dan Timur,” tulis BMKG dalam keterangan di situs resmi, dikutip Selasa (1/7/2025).

    BMKG menjelaskan, kondisi ini dipicu oleh fenomena cuaca global, yakni Madden-Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di wilayah Indonesia, khususnya di bagian Timur. Gelombang atmosfer lain, Rossby Ekuator, juga terpantau aktif di Pulau Jawa dan Sulawesi bagian Selatan.

    Sementara Gelombang Kelvin diprediksi akan aktif di Aceh, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

    “Kombinasi dari semua faktor ini membuat potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang masih tinggi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” warning BMKG.

    Ditambahkan, BMKG juga memantau adanya sirkulasi siklonik yang diperkirakan di wilayah perairan barat daya Lampung dan Selat Karimata yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi), yang memanjang dari Selat Sunda hingga perairan barat daya Lampung, di Laut Jawa, dan di Selat Karimata.

    “Keberadaan sirkulasi ini turut membentuk daerah belokan dan pertemuan angin (konfluensi) yang memanjang di wilayah Laut China Selatan, dan Perairan utara Maluku Utara hingga Kepulauan Papua,” jelas BMKG.

    Selain itu, peningkatan kecepatan angin permukaan (>25 knot) terdeteksi di sejumlah wilayah perairan seperti Laut Cina Selatan, di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, di Sulawesi Utara, di Laut Maluku, di Laut Banda, dan di Laut Arafuru.
    “Kondisi ini perlu diwaspadai karena berpotensi memicu gelombang tinggi di laut, khususnya di perairan terbuka atau laut lepas, yang langsung terpapar angin kencang,” sambung BMKG.

    Dorongan udara kering dari belahan bumi selatan juga memperkuat ketidakstabilan atmosfer yang mendukung cuaca signifikan di beberapa wilayah Indonesia. Intrusi udara kering tersebut bergerak dari wilayah selatan, dan diprediksi akan melintasi wilayah perairan selatan Jawa.

    “Kondisi ini mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab, sehingga memicu hujan lebat di bagian Jawa bag barat dan tengah pada pekan ini,” ungkap BMKG.

    “Dengan atmosfer yang masih aktif dan dinamis, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, meskipun sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau,” tegas BMKG.

    Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

    Periode 1-3 Juli 2025

    Menurut BMKG, cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan.

    Namun, perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara,Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

    Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi.

    Peringatan Dini BMKG:

    Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua Selatan.

    Sulawesi Selatan, Maluku, NTT, dan Papua Selatan.

    Periode 4-7 Juli 2025

    Pada periode ini, BMKG memprakirakan, cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan.

    Meski, perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

    “Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi,” tulis BMKG.

    Peringatan Dini BMKG:

    Jawa Tengah dan Papua Pegunungan

    Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua Selatan.

    “Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media,” tulis BMKG.

    Imbauan BMKG Saat Cuaca Ekstrem

    BMKG mengimbau masyarakat untuk:

    – Waspada terhadap perubahan cuaca yang sangat cepat dan signifikan, khususnya pada skala harian
    – Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir
    – Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang
    – Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau
    – Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tambang Emas Trinusa Resources di Sinjai Terus Tuai Penolakan, Rawan Bencana Ekologis

    Tambang Emas Trinusa Resources di Sinjai Terus Tuai Penolakan, Rawan Bencana Ekologis

    FAJAR.CO.ID, SINJAI –Rencana eksplorasi tambang emas oleh PT Trinusa Resources di Kabupaten Sinjai terus menuai penolakan. Aktivis dan masyarakat sipil menentang proyek seluas lebih dari 11 ribu hektare yang mencakup empat kecamatan yakni, Bulupoddo, Sinjai Barat, Sinjai Tengah, dan Sinjai Borong.

    Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sinjai, Ardianti turut menyoroti rencana penambangan emas ini. Menurutnya, sejarah telah menunjukkan bahwa wilayah Sinjai rentan terhadap bencana ekologis. Banjir bandang yang pernah melanda tidak hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga mengguncang ekonomi lokal.

    “Kini, dengan masuknya pertambangan, ancaman terhadap ekosistem menjadi semakin nyata. Kerusakan tutupan lahan, gangguan terhadap sistem hidrologi, serta potensi longsor adalah risiko besar yang harus dipertimbangkan dengan serius,” tegas Ardianti, Senin (30/6/2025)

    Selain itu, pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya sering kali hanya menguntungkan segelintir elite. Masyarakat lokal harus menanggung dampak buruknya.

    “Kehidupan mereka yang bergantung pada alam semakin terhimpit, akses terhadap sumber daya dasar seperti air bersih dan tanah subur menjadi terbatas, dan kondisi sosial pun terganggu akibat ketimpangan yang semakin tajam,” tambahnya.

    Oleh karena itu, mereka mendesak pemerintah daerah hingga pusat untuk mencabut izin tambang dan berpihak pada aspirasi rakyat.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sinjai, Lukman Dahlan yang dikonfirmasi ihwal tersebut mengaku belum mengetahui tentang rencana pertambangan emas itu.

  • Banjir Landa 290 KK, Pemkot Tangerang Siapkan Tanggul dan 1.000 Nasi Bungkus – Page 3

    Banjir Landa 290 KK, Pemkot Tangerang Siapkan Tanggul dan 1.000 Nasi Bungkus – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Hujan deras yang melanda kawasan Tangerang, membuat permukiman padat penduduk di RW 16, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, terendam banjir pada Sabtu malam, 28 Juni 2025.

    “Pada tadi malam memang ada 290 kepala keluarga yang terdampak banjir. Kami fokus evakuasi lansia dan warga yang sakit. Sisanya memilih bertahan di rumah,” ungkap Camat Cibodas, Buceu, Minggu (29/6/2025).

    Meski begitu, sejumlah bantuan sudah didistribusikan dari Dinas Sosial (Dinsos), berupa bantuan makanan dan lainnya ke posko pengungsian di wilayah terdampak.

    Kepala Dinsos Kota Tangerang, Mulyani, mengatakan sebanyak 1.000 nasi bungkus, 200 boks makanan siap saji, 10 dus mi instan, 20 dus air mineral dan lima kasur lipat telah disalurkan ke RW 16 dan RW 08, Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas.

    Bantuan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terpaksa mengungsi akibat banjir. Buceu menyatakan bantuan ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam situasi darurat yang dialami masyarakat.

    “Kami juga menyiagakan dapur umum jika nanti dibutuhkan. Tapi dipastikan, kebutuhan permakanan pengungsi akan disiapkan dan dijamin terpenuhi selama banjir menggenang pemukiman warga,” katanya.

    Sementara itu, penanganan lanjutan untuk mencegah meluasnya banjir akibat tanggul jebol di Kelurahan Uwung Jaya, Cibodas, juga dilakukan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang telah membangun kisdam (kantong berisi pasir atau tanah) di bantaran tanggul Kali Sabi, Cibodas.

    Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan, Dinas PUPR Kota Tangerang, Iwan Nursyamsu, menuturkan pihaknya memastikan pembangunan kisdam merupakah salah satu langkah penanganan darurat untuk menjamin kemananan masyarakat sekitar.

    Tercatat, Dinas PUPR Kota Tangerang telah menyiapkan 400 karung kisdam pada penanganan darurat sementara waktu ini.

    “Kami langsung memberikan penanganan responsif untuk memastikan jebolnya tanggul akibat curah hujan deras mala mini di Uwung Jaya dan sekitarnya tidak semakin meluas. Ada 400-an karung kisdam yang sudah dalam proses penanganan di lapangan,” ujar Iwan.

     

     

    Aneh tapi Nyata, Pegunungan Sumbang Banyumas di Kaki Gunung Slamet Banjir Bandang

  • Peduli pada Bumi Sekaligus Tampil Cantik dengan Menggunakan Produk Lokal yang Jadi Harapan Baru bagi Iklim

    Peduli pada Bumi Sekaligus Tampil Cantik dengan Menggunakan Produk Lokal yang Jadi Harapan Baru bagi Iklim

    PIKIRAN RAKYAT – Semakin banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang semakin ramah terhadap bumi sebagai salah satu aksi peduli akan bumi yang masih terus mengalami krisis. Tak terkecuali, produk fashion dan kecantikan lokal. 

    Berdasarkan data PBB, industri fashion bertanggung jawab atas sekitar 8-10% emisi global, lebih tinggi daripada gabungan antara industri penerbangan dan shipping. 

    Menurut Global Fashion Agenda and Mckinsey, pada 2018 industri fashion di seluruh dunia menghasilkan lebih dari 2 miliar ton emisi gas rumah kaca.

    Angka emisi yang fantastis ini menggerakkan industri fashion dan kecantikan untuk berinovasi menghasilkan produk yang ramah terhadap bumi. 

    Sebagian perusahaan di bidang tersebut menciptakan ekonomi restoratif, yang tidak hanya mendorong kesejahteraan komunitas lokal dan masyarakat adat yang hidup di sekitar hutan, melainkan juga memulihkan hutan dan alam sekitarnya. 

    Dengan kesadaran yang meningkat di industri fashion dan kecantikan, saat ini pilihan produk yang lebih baik untuk lingkungan makin banyak tersedia. Anda bisa tetap tampil glowing dan keren tanpa melukai alam, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat lokal. 

    Beberapa produk tersebut, misalnya:

    Sabun Citronella Sigi

    Citronella atau sereh wangi tampaknya memang sedang naik daun. Selain dibuat sebagai minyak atsiri untuk aroma terapi, tanaman ini juga bisa digunakan sebagai bahan dasar produk anti-nyamuk, serta produk perawatan kulit dan rambut. Sereh wangi ini pulalah yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sigi untuk membuat berbagai produk perawatan kulit. 

    Sereh wangi ditanam oleh masyarakat sebagai bagian dari penguatan ekonomi lokal program restorasi lahan pasca banjir bandang di Desa Pulu, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. 

    “Tanaman sereh wangi dipilih karena memiliki masa panen yang relatif singkat, yaitu setiap empat bulan sekali, sehingga bahan bakunya mudah diperoleh dan berkelanjutan,” kata Nedya Sinintha Maulaning, Ketua Gampiri Interaksi Lestari, yang salah satu fokus kegiatannya adalah sebagai inkubator bisnis lokal.

    Skincare inovatif dari alam Kalimantan Barat  

    Seluruh produk kecantikan serta perawatan kulit dan rambut yang diproduksi oleh Arcia menggunakan bahan dasar alami yang diambil dari tanah Kalimantan Barat. 

    Salah satunya adalah tanaman endemik di daerah tersebut, yaitu tengkawang (Shorea spp.), yang dibuat menjadi mentega untuk bahan dasar produk kecantikan. 

    Di samping itu mereka juga menggunakan minyak kemiri, minyak kelapa murni, dan lidah buaya dalam pembuatan produknya. 

    “Semua bahan tersebut banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan dapat diolah. Skincare ini tidak menggunakan campuran bahan kimia sintetis. Karena, pada awalnya masyarakat daerah ini tidak menggunakan skincare seperti sekarang, melainkan langsung mengoleskan bahan baku yang telah diolah secara tradisional pada kulit dan rambut,” kata Yenni Angreni, pendiri Arcia.  

    Essential oil beraroma Bali

    Minyak atsiri ini dipasarkan dalam dua bentuk, yaitu minyak atsiri murni untuk kebutuhan aromaterapi dan formulasi lanjutan, dan produk turunan berupa produk kecantikan dan perawatan tubuh. 

    “Pendekatan ini memungkinkan kami menjangkau berbagai segmen pasar, mulai dari konsumen yang menginginkan bahan alami murni hingga mereka yang mencari produk jadi dengan manfaat langsung,” kata Eka Maulana Nugraha Putra, Business Director Conservana, perusahaan yang memproduksi produk Foresta.

    Minyak atsiri dibuat dari tanaman yang dibudidayakan melalui rustic agroforestry system di kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat. Dalam model ini, tanaman atsiri, seperti sereh wangi, nilam, dan palmarosa, ditanam sebagai tanaman sela oleh petani hutan. 

    Selain untuk meningkatkan pendapatan petani, tanaman tersebut juga berperan sebagai pengikat tanah yang sangat efektif, terutama pada kontur perbukitan, sehingga berkontribusi langsung terhadap pencegahan tanah longsor dan peningkatan biodiversitas hutan. 

    Tenun ikat Dayak Iban 

    Dikenal sebagai tenun yang halus dengan pewarna alam yang cantik, tenun ini melukiskan keragaman, baik dari segi teknik, motif, hingga karakter warna. Hingga kini beberapa teknik tradisional yang masih lestari dan dipraktikkan, seperti teknik sidan, ikat, sungkit, pileh selam, dan pileh amat. 

    Hardiyanti, peneliti independen Mahakarya Tenun, bercerita, bagi suku Dayak Iban yang tinggal di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menenun bukan sekadar keterampilan. 

    Ini adalah jalan untuk mengenal dan mengukuhkan jati diri. Dalam setiap helai benang, mereka menemukan warisan leluhur dan kekuatan sebagai perempuan muda Iban yang diberkahi bakat alami menciptakan keindahan. 

    “Karya-karya indah yang dihasilkan menjadi sumber penghidupan, menopang kebutuhan pendidikan dan keperluan pribadi. Lewat tenun, mereka belajar mandiri, membuktikan bahwa pelestarian budaya tak harus tertinggal, melainkan bisa melangkah sejajar dengan harapan dan masa depan,” kata Hardiyanti. 

    Tas rajut noken khas Papua

    Dulu, noken terlihat dalam bentuk yang biasanya serupa. Kini, tas tradisional dari serat kulit kayu khas Papua ini hadir dalam model. 

    Meskipun, Anda juga bisa menemukan koleksi tas rajut noken dengan model yang tradisional. Warnanya pun tak melulu warna asli serat kayu, melainkan bermain dalam spektrum warna yang cerah. 

    Tas yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage ini bisa digunakan di berbagai kegiatan, mulai dari kuliah hingga pesta. 

    Naomi Waisimon, co-owner Ki.Basic, menguraikan, brand-nya mengembangkan produk dengan mengangkat cerita dan sumber lokal, sekaligus berbagi tentang budaya dan perjalanan pembuatan koleksi tersebut. 

    “Contohnya, koleksi noken tradisional diberi nama KBO, yang dalam bahasa Namblong berarti noken. Kami sama sekali tidak mengubah bentuk noken itu, tradisional sehingga kami menamainya dengan sebutan asli orang Namblong,” kata Naomi, yang bekerja sama dengan brand dan penjahit lokal di Papua. 

    Dompet kain kulit kayu Sigi

    Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Sigi, Sulawesi Tengah, berinovasi mengembangkan produk aksesori fashion, seperti tas dan dompet dari kain yang berbahan dasar kulit kayu. 

    Harapannya, kain kulit kayu tidak hanya dikenal sebagai simbol budaya lokal, melainkan sebagai komoditas bernilai ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. 

    “Sebab, saat ini penggunaan kain kulit kayu masih bersifat sakral dan terbatas pada kegiatan adat atau upacara besar masyarakat setempat. Kain ini belum digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari” kata Nedya. (*)

  • VIDEO: Banjir Bandang Terjang Kolombia, 9 Tewas dan 15 Hilang Diseret Arus

    VIDEO: Banjir Bandang Terjang Kolombia, 9 Tewas dan 15 Hilang Diseret Arus

    Sedikitnya sembilan orang tewas dan 15 lainnya dilaporkan hilang pada hari Selasa setelah banjir besar di dua kota di barat laut Kolombia yang disebabkan oleh hujan lebat, kata pihak berwenang setempat.

    Ringkasan

  • Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Pohuwato

    Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Pohuwato

    Jakarta

    Kementerian Sosial Republik Indonesia mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Bencana alam itu terjadi pada Jumat, 20 Juni 2025, sekitar pukul 22.00 WITA.

    Banjir bandang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak sore hingga malam hari. Sungai yang melintasi beberapa kecamatan di Pohuwato meluap sangat cepat, membawa material lumpur, kayu, serta puing bangunan, dan menerjang permukiman warga.

    Dalam peristiwa ini, dua warga Desa Tuweya, Kecamatan Wonggarasi, meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Korban yang berhasil diidentifikasi adalah Yance Munu (36) dan Larastiari Lakoro (14). Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf menyampaikan duka cita mendalam atas korban jiwa dalam musibah ini.

    “Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban meninggalnya akibat banjir bandang ini,” kata Saifullah dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).

    Dia mengatakan banjir bandang juga berdampak pada 2.542 kepala keluarga atau sekitar 8.468 jiwa yang tersebar di sepuluh desa di lima kecamatan meliputi Kecamatan Paguat, Lemito, Randangan, Wonggarasi, dan Taluditi.

    Desa Lemito menjadi salah satu wilayah dengan jumlah korban terbesar sebanyak 848 KK atau 2.713 jiwa. Selain itu, beberapa desa seperti Wonggarasi Tengah, Wonggarasi Barat, dan Desa Tuweya juga mengalami dampak cukup signifikan.

    Hal itu mengakibatkan aktivitas warga sehari-hari seperti memasak, mandi, dan mencuci belum dapat dilakukan secara mandiri. Saifullah menegaskan perintah Presiden Prabowo Subianto jelas bahwa negara harus hadir membantu.

    “Kami berkomitmen terus mendampingi proses evakuasi dan pemulihan, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, serta berkoordinasi intensif dengan semua unsur terkait agar penanganan berjalan optimal,” ungkapnya.

    “Bantuan yang disalurkan terdiri atas makanan anak sebanyak 614 paket, kidswear sebanyak 150 paket, 500 lembar selimut, 51 paket peralatan dapur keluarga, 300 lembar tenda gulung, serta dua unit tenda serbaguna, dengan total nilai bantuan mencapai Rp 312.273.900,” ungkapnya.

    Saifullah mengatakan bantuan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas. Selain itu, tim Kemensos juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian, mengevakuasi warga ke lokasi lebih aman, memantau debit air, dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait.

    Dalam penanganan bencana ini, Kementerian Sosial bekerja sama dengan berbagai unsur, mulai dari BNPB, Sentra Tumou Tou Manado, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato, TAGANA, BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa setempat, hingga berbagai unsur relawan lainnya. Seluruh kekuatan dikerahkan agar proses evakuasi, pembersihan, dan pemulihan bisa berjalan dengan cepat.

    Lebih lanjut, Saifullah mengajak masyarakat terus mengedepankan semangat gotong royong dalam menghadapi bencana.

    Kementerian Sosial akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi dan siap memberikan dukungan tambahan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak di Kabupaten Pohuwato dan sekitarnya.

    “Kami mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan, mulai dari relawan, aparat pemerintah daerah, unsur TNI dan Polri, hingga masyarakat yang bahu membahu membantu sesama. Dengan kerja sama yang kuat, kita yakin pemulihan akan berjalan lebih cepat,” tutup Saifullah.

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Pohuwato: 2 Orang Tewas, Sapi-Sapi Bergelimpangan

    Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Pohuwato: 2 Orang Tewas, Sapi-Sapi Bergelimpangan

    Dampak Banjir merusak akses jalan dan jembatan utama antardesa. Sebanyak 615 jiwa dari 158 kepala keluarga di Desa Tuweya dan 620 jiwa dari 197 kepala keluarga di Desa Bohusami dilaporkan terdampak. Tidak hanya itu, banyak hewan ternak warga hanyut dan mati akibat terjangan banjir.

    Pemerintah Kabupaten Pohuwato menyediakan pos pengungsian darurat di balai desa dan rumah-rumah warga yang tidak terdampak.

    Bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, serta perlengkapan bayi mulai disalurkan. Peringatan Cuaca dan Mitigasi Bencana

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo mengingatkan potensi hujan lebat masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

    “Kami imbau masyarakat tetap waspada. Kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi menyebabkan banjir susulan,” kata Kepala BMKG Gorontalo.

    BPBD menilai lemahnya sistem peringatan dini dan buruknya tata kelola drainase menjadi faktor yang memperparah dampak banjir. Pemerintah daerah diminta segera mengevaluasi sistem mitigasi bencana dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim.

    Banjir ini menjadi salah satu bencana alam terbesar yang menimpa Kabupaten Pohuwato dalam tiga tahun terakhir. Selain kerusakan fisik, bencana ini juga menimbulkan trauma bagi masyarakat, terutama anak-anak dan lansia yang kini tinggal di pengungsian.Penutup

    Hingga Sabtu malam, situasi di lokasi bencana berangsur kondusif. Pemerintah daerah terus memantau perkembangan cuaca dan memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya membangun ketangguhan daerah terhadap ancaman iklim ekstrem yang kian sering terjadi.

  • PFI Bogor gelar pameran `Resolusi` rekam 100 hari kerja bupati

    PFI Bogor gelar pameran `Resolusi` rekam 100 hari kerja bupati

    Bupati Bogor Rudy Susmanto pada pembukaan pameran foto bertajuk “Resolusi” di Situ Plaza Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/6/2025). ANTARA/M Fikri Setiawan

    PFI Bogor gelar pameran `Resolusi` rekam 100 hari kerja bupati
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 21 Juni 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor menggelar pameran foto bertajuk “Resolusi” di Situ Plaza Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai 19 hingga 28 Juni 2025.  Pameran ini merekam berbagai peristiwa penting dalam 100 hari masa kerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Jaro Ade.

    Sebanyak 64 karya foto yang ditampilkan merupakan hasil bidikan pewarta foto dari berbagai media, menggambarkan dinamika kepemimpinan pasangan kepala daerah yang dilantik pada awal Maret 2025. Bupati Bogor Rudy Susmanto saat membuka pameran, Jumat, mengapresiasi inisiatif PFI Bogor yang telah berkontribusi dalam menyemarakkan peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 melalui pameran tersebut.

    “Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan Pewarta Foto Indonesia Bogor. Ini bukan sekadar pameran foto, tetapi rekam jejak perjalanan awal kami memimpin Kabupaten Bogor,” kata Rudy.

    Ia menuturkan, foto-foto yang dipamerkan memuat cerita visual sejak hari pertama ia dan wakil bupati menjabat. Menurut dia, berbagai agenda prioritas telah dilakukan mulai dari wilayah selatan dan timur Kabupaten Bogor.

    “Di hari pertama kami menyusuri wilayah selatan dan timur yang terdampak bencana. Kami mulai membangun belasan jembatan yang putus, menanggulangi banjir, dan memperbaiki akses penghubung bagi pelajar,” ujarnya.

    Dalam pameran itu juga ditampilkan dokumentasi respons cepat pemerintah daerah terhadap sejumlah bencana alam, seperti banjir bandang di Puncak Bogor, banjir di Babakanmadang, dan genangan rutin di Bojongkulur, Gunungputri. Pameran ini turut menampilkan momen pelantikan Rudy-Jaro yang diikuti arak-arakan dari Exit Tol Citeureup menuju Gedung Tegar Beriman, sebagai simbol dimulainya kepemimpinan baru di Kabupaten Bogor.

    Sekretaris PFI Bogor Nur Arifin menyebut pameran ini merupakan bentuk kontribusi jurnalis foto dalam menyampaikan informasi visual kepada masyarakat.

    “Pameran ini adalah pengingat bahwa foto jurnalistik juga berperan dalam merekam sejarah dan pembangunan daerah,” katanya.

    Ketua pelaksana pameran, Hendi Novian, menambahkan bahwa tema “Resolusi” diangkat sebagai refleksi atas harapan dan komitmen untuk menuntaskan berbagai persoalan daerah ke depan. PFI Bogor turut menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, insan pers, dan seluruh pihak yang mendukung kegiatan tersebut.

    Foto-foto dalam pameran merupakan karya Hendi Novian (Radar Bogor), Yulius Satria Wijaya dan Putra M Akbar (Antara Foto), Dwi Susanto (ceklissatu.com), Arifin (metropolitan.id), Fadli Akbar (Metropolitan), dan Aditya Aji Saputra (freelance).

    Sumber : Antara