Topik: Banjir Bandang

  • Hari Ketiga Banjir Cisolok Sukabumi, Warga Bergelut dengan Lumpur dan Sampah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        29 Oktober 2025

    Hari Ketiga Banjir Cisolok Sukabumi, Warga Bergelut dengan Lumpur dan Sampah Bandung 29 Oktober 2025

    Hari Ketiga Banjir Cisolok Sukabumi, Warga Bergelut dengan Lumpur dan Sampah
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Bencana yang terjadi di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memasuki hari ketiga pada Rabu (29/10/2025).
    Pantauan Kompas.com pada Rabu pagi di Kampung Tugu Desa Cikahuripan, tampak masyarakat, relawan, serta TNI dan Polri mulai melakukan evakuasi sampah serta lumpur yang terbawa akibat banjir limpasan pada Senin (27/10/2025) sore.
    Lumpur masih merendam beberapa titik di wilayah tersebut, termasuk area halaman kantor Desa Cikahuripan.
    Lumpur-lumpur yang menggenang di Kampung Tugu itu perlahan mulai surut.
    Sampah rumah tangga dan perabotan warga yang turut terbawa banjir pun mulai dinaikkan ke truk sampah.
    Dua truk sampah yang berada di Kampung Tugu itu sejak pagi terlihat hilir mudik mengangkut dan membuang sampah.
    Diberitakan sebelumnya, kejadian bencana banjir bandang melanda Desa Cikahuripan, Kampung Tugu, Kecamatan Cisolok, Jawa Barat.
    Di kampung itu terdapat sekitar 500 rumah yang terdampak.
    Selain banjir yang menerjang rumah warga, bangunan SDN Cikahuripan dan kantor desa turut rusak tersapu oleh air yang membawa material lumpur.
    Menyikapi kejadian bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.
    Hal tersebut tertuang dalam keputusan Bupati Sukabumi nomor 300.2.1/kep 859 – BPBD/2025.
    Dalam surat tersebut, status tanggap darurat bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Cisolok dan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, itu berlaku selama lima hari, sejak tanggal 27 hingga 31 Oktober.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Bandang di Sukabumi Rendam 500 Rumah dan Jalan Penghubung Jabar-Banten

    Banjir Bandang di Sukabumi Rendam 500 Rumah dan Jalan Penghubung Jabar-Banten

    Liputan6.com, Jakarta Banjir bandang menerjang wilayah Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/10/2025). Peristiwa ini dipicu oleh jebolnya bendungan, yang mengakibatkan air dari Sungai Cisolok meluap dan merendam permukiman.

    Dampak yang ditimbulkan cukup parah. Sekira 500 rumah warga di Desa Cikahuripan terendam, dengan ketinggian air yang bervariasi, bahkan mencapai lebih dari satu meter di beberapa titik.

    Selain itu, ruas jalan nasional Jawa Barat-Banten di Kampung Gembol, Cisolok, juga ikut terendam cukup dalam hingga mencapai lutut orang dewasa.

    Kepala Desa Cikahuripan, Heri Suryana atau Jaro Midun, menyebut banjir kali ini sebagai yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

    “Ini mungkin kejadian yang paling besar dibandingkan kejadian sebelumnya. Banjir bandang dari Sungai Cisolok langsung menerjang pemukiman,” kata Jaro Midun.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian mencakup perabotan rumah tangga serta kendaraan roda dua dan roda empat yang ikut terendam.

    Seorang warga, Donald, mengungkapkan bahwa hujan mulai turun sekitar pukul 13.30 WIB dan luapan air mulai terjadi sekitar pukul 15.40 WIB.

    “Hujan dari siang, deras banget. Sekitar jam setengah empat air mulai meluap, kemungkinan RW 1 dan RW lainnya sudah terendam karena bendungan jebol,” ungkapnya.

    Hingga berita ini diterbitkan, hujan masih mengguyur wilayah Cisolok. Tim gabungan yang terdiri dari Pemerintah Desa, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) setempat, dan unsur terkait masih berada di lokasi untuk meninjau kondisi, melakukan evakuasi, dan mengimbau pengendara agar berhati-hati mengingat risiko cuaca yang masih belum stabil.

  • Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Indonesia akhir-akhir ini memicu longsor di Jawa Barat. Ada 3 lokasi yang dilaporkan mengalami longsor pada Jumat (24/10), yakni Kota Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kab. Bogor.

    Di Kota Bandung, titik longsor berada di Desa Jatisari, Desa Cibadak, Desa Ciumbuleuit, dan Desa Pasir Kaliki, menurut catata BPBD Provinsi Jawa Barat, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (25/10/2025).

    Insiden ini membuat 1 unit bangunan di Desa Jatisari dan 1 unit rumah di Desa Pasir Kaliki terdampak.

    Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, dalam keterangannya mengatakan tidak ada korban jiwa yang terdeteksi sejauh ini. Kendati demikian, 1 kepala keluarga dengan 3 anggota terdampak di Desa Pasir Kaliki. Salah satunya mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor.

    Selanjutnya, di Kab. Bandung Barat, longsor terjadi di Desa Jayagiri dan Desa Kayuambon (Kec. Lembang), serta Desa Cibenda (Kec. Cipongkor).

    Sebanyak 4 unit rumah terdampak di Desa Jayagiri, 8 unit rumah di Desa Kayuambon, dan 1 unit rumah di Desa Cibenda.

    Selain itu, 13 jiwa dari 4 kepala keluarga terdampak di Jayagiri. Lalu ada 9 kepala keluarga dengan 31 jiwa terdampak di Kayuambon.

    Terakhir, longsor di Kab. Bogor berdampak pada 20 kepala keluarga dengan 91 jiwa. Hujan deras berkepanjangan di wilayah Kab. Bogor mengakibatkan 2 unit rumah rusak ringan di Desa Kedungwaringin, Kec. Bojong Gede.

    BPBD Provinsi Jawa Barat bersama dengan BPBD Kab. Bogor segera menurunkan tim untuk melakukan koordinasi di lapangan, melaksanakan analisis cepat di Tempat Kejadian Musibah (TKM), dan memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada menghadapi potensi hujan susulan.

    Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan dini terkait peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, termasuk di Jawa Barat. Masyarakat diminta untuk terus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peringatan BMKG: Hujan Lebat Hantam RI, Waspada Banjir di Lokasi Ini!

    Peringatan BMKG: Hujan Lebat Hantam RI, Waspada Banjir di Lokasi Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan, terutama di bagian selatan ekuator seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, dan Sulawesi bagian selatan.

    Dalam beberapa hari terakhir, BMKG mencatat hujan sangat lebat terjadi di beberapa lokasi. Misalnya Jakarta Selatan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dan Manggarai.

    Sementara itu, cuaca panas mendidih yang semapt mengintai wilayah Indonesia sudah mulai menurun. Beberapa wilayah yang tercatat mengalami suhu tinggi dalam beberapa hari terakhir adalah Kupang (37 derajat Celsius), Majalengka (36,4 derajat Celsius), dan Konawe Selatan (36,2 derajat Celsius).

    Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingginya curah hujan beberapa hari terakhir. Pertama, BMKG mendeteksi indikasi peningkatan suplai uap air berdasarkan indikator DMI negatif. Kemudian ada peningkatan awan konvektif dari aktifnya MJO.

    Adapun gelombang atmosfer Rossby Equator, keberadaan sirkulasi siklonik di Laut China Selatan, Laut Sulu, Kalimantan dan Maluku, serta faktor lokal di masing-masing wilayah, dikatakan dapat memicu kondisi atmosfer yang relatif labil.

    Hal ini mendorong terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

    Lebih lanjut, berikut laporan BMKG terkait prospek cuaca sepekan ke depan di wilayah RI, mulai dari 24 hingga 30 Oktober 2025:

    24-26 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang: Aceh, Sumut, Riau, Kep. Riau, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Malut, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Kalteng, Kalsel, Malut, Maluku, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.

    Angin Kencang: Sumut, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Kep. Riau, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, NTT, Kalbar, Kaltim, Kalteng.

    27-30 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang: Aceh, Sumut, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Malut, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kalsel, Papua Pegunungan.

    Imbauan BMKG

    Siaga hujan lebat yang disertai angin kencang dan/atau petir.
    Jauhi wilayah terbuka, pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai petir dan/atau angin kencang.
    Jaga stabilitas cairan tubuh dan gunakan tabir surya.
    Waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.
    Pantau informasi cuaca terkini lewat kanal resmi BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banjir Bandang-Longsor Hancurkan Ribuan Rumah-Sekolah, 21 Orang Tewas

    Banjir Bandang-Longsor Hancurkan Ribuan Rumah-Sekolah, 21 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan deras di Meksiko telah menewaskan sedikitnya 21 orang dan lebih banyak lagi yang hilang, kata pihak berwenang pada Jumat (10/10) waktu setempat.

    Hujan deras tersebut memicu beberapa tanah longsor, memutus aliran listrik di beberapa kota, dan menyebabkan sungai meluap.

    Otoritas perlindungan sipil di negara bagian Hidalgo melaporkan 16 kematian dan mengatakan setidaknya 1.000 rumah dan ratusan sekolah terdampak.

    Gubernur negara bagian Puebla, Alejandro Armenta, mengatakan setidaknya tiga orang tewas akibat tanah longsor dan lima lainnya dilaporkan hilang. Pihak berwenang melaporkan dua kematian lagi di negara bagian Veracruz.

    “Kami berupaya membantu masyarakat, membuka jalan, dan memulihkan layanan listrik,” ujar Presiden Claudia Sheinbaum dalam sebuah unggahan di X.

    Ia membagikan foto-foto petugas tanggap darurat yang membawa perbekalan saat mereka mengarungi jalanan yang terendam banjir hingga setinggi lutut.

    [Gambas:Twitter]

    Kementerian Pertahanan menyatakan telah mengerahkan lebih dari 5.400 personel untuk membantu memantau, mengevakuasi, dan membersihkan daerah-daerah terdampak. Sementara itu, badai Raymond dan Priscilla telah menurunkan hujan di semenanjung Baja California dan pesisir Pasifik barat negara itu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Warga Palestina Rayakan Tahap Pertama Rencana Damai Israel-Hamas

    Warga Palestina Rayakan Tahap Pertama Rencana Damai Israel-Hamas

    Jakarta

    Ikuti perkembangan dunia dengan cepat lewat rangkuman Dunia Hari Ini.

    Edisi Kamis, 9 Oktober 2025 kita awali dengan perkembangan dari Gaza.

    Kesepakatan perdamaian Israel dan Hamas

    Pagi ini, presiden AS Donald Trump mengumumkan di Truth Social jika Israel dan Hamas sudah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian.

    Ia mengatakan semua sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukan mereka ke garis yang disepakati, sebagai langkah pertama menuju “perdamaian yang kuat, langgeng, dan abadi.”

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ini adalah “hari yang luar biasa bagi Israel”, yang disambut meriah oleh warga Israel. Sementara warga Palestina merayakan berita dengan turun ke jalan.

    Dilaporkan Hamas akan membebaskan 20 sandera hidup, yang akan ditukar dengan 2.000 tahanan Palestina sebagai bagian dari fase pertama perjanjian damai.

    Qatar mengatakan Israel dan Hamas mencapai kesepakatan “akan mengarah pada berakhirnya perang, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta masuknya bantuan,” seperti dikatakan Majed al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar.

    Banjir besar di Vietnam menelan jiwa

    Banjir di beberapa wilayah kota Thai Nguyen, sekitar 80 kilometer di utara ibu kota Hanoi, membuat banyak warga terjebak di rumah dan yang lainnya terpaksa mengungsi.

    Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam mengatakan delapan orang tewas dalam banjir bandang, serta tanah longsor di wilayah pegunungan utara Vietnam sejak Senin, dan setidaknya lima lainnya hilang.

    “Saya belum pernah menyaksikan banjir separah ini sejak saya lahir 60 tahun yang lalu,” kata Nguyen Van Nguyen kepada AFP dari rumahnya yang berlantai tiga di provinsi Thai Nguyen.

    Penyerang sinagoge Manchester, anggota ISIS

    Polisi anti-teror di Inggris mengatakan pria yang menyerang sinagoge Manchester, Jihad Al-Shamie bersumpah setia kepada ISIS dalam panggilan telepon dengan polisi saat insiden tersebut.

    Jihad, berusia 35 tahun, ditembak mati oleh polisi di luar Sinagoge Heaton Park Congregation di Manchester, pekan lalu.

    Ia menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki, menyerang orang-orang dengan pisau, dan mencoba memaksa masuk ke dalam gedung.

    Anggota jemaat sinagoge, Melvin Cravitz, 66 tahun, dan Adrian Daulby, 53 tahun, tewas dalam serangan yang terjadi pada Yom Kippur, hari paling suci dalam tahun Yahudi. Adrian tewas ditembak tidak sengaja oleh polisi.

    Presiden Ekuador selamat dari serangan

    Presiden Ekuador Daniel Noboa selamat dari serangan yang menargetkan iring-iringan mobilnya oleh ratusan pengunjuk rasa.

    Menteri Lingkungan Hidup dan Energi Ekuador, Ines Manzano, mengajukan laporan resmi tentang upaya pembunuhan presiden pada Selasa lalu.

    Ia mengatakan lima orang sudah ditahan setelah iring-iringan mobil presiden Noboa dikepung oleh sekitar 500 pengunjuk rasa di kota regional El Tambo, Provinsi Cañar.

    Ines juga mengklaim kendaraan presiden mengalami kerusakan akibat peluru setelah insiden tersebut, meski kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasinya secara independen.

    Diduga protes tersebut dipicu oleh keputusan pemerintah Noboa untuk menghapus subsidi bahan bakar bulan lalu.

    (ita/ita)

  • Polda Jatim Panggil Santri Selamat sebagai Saksi Tragedi Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny

    Polda Jatim Panggil Santri Selamat sebagai Saksi Tragedi Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny

    Surabaya (beritajatim.com) – Subdit I Industri, Perdagangan dan Industri (Indagsi) Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mulai menyelidiki dugaan pidana dalam tragedi ambruknya mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Tragedi tersebut menewaskan 67 orang dan melukai puluhan santri lainnya.

    Sebagai bagian dari proses penyelidikan, penyidik Unit II Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim memanggil seorang santri selamat bernama Shaka Nabil Ichsani untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

    Penyidik Unit II Subdit I Indagsi, AKP Edi Iskandar, menyampaikan bahwa pemanggilan ini berdasarkan laporan polisi dengan nomor LP/A/4/IX/2025/SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR, tertanggal 29 September 2025. Laporan tersebut dibuat setelah polisi menerima informasi dugaan tindak pidana dalam peristiwa ambruknya mushola ponpes Al Khoziny.

    “Iya (undangan pemanggilan untuk Shaka Nabil Ichsani), untuk panggilan saksi,” ujar AKP Edi, Rabu (8/10/2025).

    Ia menjelaskan, penyelidikan saat ini dilakukan berdasarkan surat perintah SP.Lidik/4579/X/RES.1.2./2025/Ditreskrimsus/Polda Jatim tertanggal 1 Oktober 2025. Shaka Nabil telah memberikan keterangan di ruang Unit II Subdit Tipid Indagsi pada Jumat (3/10/2025) pukul 13.00 WIB.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abast menegaskan bahwa proses hukum terhadap tragedi Ponpes Al Khoziny akan dilakukan setelah seluruh proses identifikasi korban selesai.

    “Kami pastikan akan melakukan proses hukum setelah semua proses identifikasi selesai. Saat ini biarkan kami fokus menyelesaikan tugas kemanusiaan. Jangan sampai ada yang terbebani dengan pemanggilan-pemanggilan di tengah situasi berduka,” kata Jules.

    Diketahui, tragedi ambruknya mushola Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin (29/9/2025). Setelah sembilan hari pencarian, tim evakuasi menemukan 61 jasad dan tujuh potongan tubuh, sementara 104 santri dinyatakan selamat.

    Tim DVI Pusdokkes Mabes Polri hingga kini masih melakukan identifikasi terhadap sejumlah jenazah. Sebanyak 17 jenazah sudah berhasil diidentifikasi dan dikembalikan kepada keluarga.

    Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyebut tragedi runtuhnya mushola ponpes Al Khoziny sebagai salah satu peristiwa paling mematikan di Indonesia tahun 2025.

    “Peristiwa ini merupakan tragedi terbesar sepanjang tahun 2025, mengalahkan jumlah korban gempa Poso dan banjir bandang yang melanda Bali serta Nagekeo beberapa waktu lalu,” jelas Budi.

    Ia menegaskan, Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap penanganan tragedi ini melalui arahan langsung kepada Kepala BNPB. “Bapak Kepala BNPB sangat memberikan atensi atas perintah dari Bapak Presiden Prabowo Subianto atas tragedi ini,” pungkasnya. [ang/beq]

  • Selidiki Dugaan Pidana Tragedi Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Panggil Saksi

    Selidiki Dugaan Pidana Tragedi Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Panggil Saksi

    Surabaya (beritajatim.com) – Subdit I Industri, perdagangan dan Industri (Indagsi) Ditreskrimsus Polda Jatim memanggil satu santri sebagai saksi untuk menyelidiki dugaan pidana dalam tragedi ambruknya mushola pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny. Tragedi tersebut mengakibatkan 67 nyawa melayang tertimbun runtuhan material bangunan.

    Penyidik Unit II Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim AKP Edi Iskandar mengatakan satu saksi yang dipanggil ialah Shaka Nabil Ichsani. Pemanggilan tersebut berdasarkan pada laporan polisi dengan nomor registrasi LP/A/4/IX/2025/SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR tertanggal 29 September 2025.

    “Iya (undangan pemanggilan untuk Shaka Nabil Ichsani), untuk panggilan saksi,” kata Edi, Selasa (7/10/2025).

    Edi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan sesuai dengan surat yang dikeluarkan dengan nomor SP.Lidik/4579/X/RES.1.2./2025/Ditreskrimsus/Polda Jatim tertanggal 1 Oktober 2025. Shaka sendiri sudah dimintai keterangan sebagai saksi pada Jumat (3/10/2025) pukul 13.00 di ruangan Unit II Subdit Tipid Indagsi.

    Diketahui, tragedi ambruknya mushola ponpes Al Khoziny Sidoarjo terjadi pada Senin (29/9/2025) kemarin. Setelah sembilan hari pencarian, tim evakuasi mendapati 61 jasad dan 7 potongan tubuh di antara reruntuhan. Sementara itu, 104 santri dinyatakan selamat.

    Tim DVI Pusdokkes Mabes Polri masih mengidentifikasi 17 jenazah dari tragedi ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu. Ke-17 jenazah sudah dikembalikan ke keluarga. Sampai berita ini ditulis, pihak DVI masih terus bekerja untuk mengidentifikasi para jenazah yang berhasil dievakuasi tim SAR.

    Di depan awak media, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan menyebut peristiwa runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo merupakan salah satu tragedi terbesar sepanjang tahun 2025 di Indonesia. Tragedi yang terjadi karena dugaan kelalaian ini mengalahkan jumlah korban gempa poso, banjir bandang yang melanda Bali dan Nagi Keo yang terjadi pada beberapa waktu lalu.

    Oleh karena itu, Budi menegaskan, kejadian ini mendapat perhatian besar yang diberikan langsung oleh Kepala BNPB. Perhatian khusus tersebut merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan korban bencana.

    ​”Jadi Bapak Kepala BNPB sangat memberikan atensi atas perintah dari Bapak Presiden Prabowo Subianto atas tragedi ini,” jelas Budi. (ang/but)

  • Cerita Pendaki Terjebak Badai Salju di Gunung Everest

    Cerita Pendaki Terjebak Badai Salju di Gunung Everest

    Jakarta

    Tim penyelamat telah dikerahkan ke lereng terpencil Gunung Everest di Tibet, tempat ratusan pendaki terjebak badai salju di sisi timur gunung, lapor media pemerintah China.

    Ratusan warga desa setempat dan tim penyelamat telah dikerahkan untuk membersihkan salju yang menghalangi akses ke daerah yang terletak di ketinggian lebih dari 4.900 meter itu.

    Sekitar 350 orang telah diselamatkan dan dievakuasi ke tempat aman di kota kecil Qudang, lapor kantor berita Reuters pada Minggu (05/10). Pada Senin (06/10), media pemerintah China melaporkan sekitar 200 pendaki masih terjebak.

    Media lokal awalnya melaporkan sekitar 1.000 pendaki terjebak badai salju di lereng Everest.

    Hujan salju lebat dimulai pada Jumat (03/10) malam dan semakin intens di lereng timur Gunung Everest di Tibet, area yang populer bagi para pendaki dan pejalan kaki.

    “Cuacanya sangat basah dan dingin sehingga hipotermia menjadi risiko nyata,” kata Chen Geshuang, salah satu pendaki yang mencapai Qudang, kepada Reuters.

    “Cuaca tahun ini tidak normal. Pemandu wisata berkomentar bahwa ia belum pernah mengalami cuaca seperti ini di bulan Oktober sebelumnya. Dan itu terjadi begitu tiba-tiba,” ujarnya.

    Rencana awalnya adalah meninggalkan pegunungan pada 11 Oktober. Namun semuanya berubah ketika badai salju dahsyat melanda.

    Saat Chen memeriksa prakiraan cuaca, diperkirakan akan turun salju pada 4 Oktober, tetapi cerah pada tanggal 5 Oktober, dan cuaca cerah diperkirakan terjadi pada hari berikutnya.

    Jadi kelompok pendakiannya yang berjumlah lebih dari 10 orang memutuskan untuk tinggal, sebagaimana telah mereka rencanakan.

    Namun, pada malam hari, badai bertambah parah, disertai guntur, angin kencang, dan salju terus-menerus.

    Para penyelamat menyediakan makanan bagi mereka yang mereka selamatkan. (CCTV)

    ‘Saat saya bangun, saljunya sudah setebal satu meter’

    Pemandu kelompok pendakian itu kemudian membantu menyingkirkan salju dari tenda demi mencegah tenda roboh

    “Ketika kami bangun keesokan paginya, salju sudah setinggi sekitar satu meter,” kenang Chen, seraya menambahkan bahwa kelompoknya memutuskan untuk kembali.

    Kelompok itu menghabiskan hampir enam jam mendaki kembali pada 5 Oktober, karena jalan setapak telah terkubur di bawah lapisan salju tebal.

    Saat turun, mereka bertemu dengan penduduk desa Tibet yang sedang mendaki bukit sambil membawa perlengkapan untuk upaya penyelamatan.

    Petugas pemadam kebakaran Tibet menyelamatkan pendaki dari Gunung Everest setelah terjebak badai salju, di Tingri, Daerah Otonomi Tibet, China, dalam tangkapan layar yang diambil dari video yang dirilis pada 6 Oktober 2025. (Reuters)

    Penduduk desa memberi tahu mereka bahwa ratusan warga setempat telah bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

    “Banyak orang datang ke sini untuk mendaki selama Golden Week, tetapi salju tahun ini luar biasa,” ujarnya.

    Pemandunya juga berkomentar bahwa cuaca seperti itu di lereng timur Everest sangat tidak biasa, tambahnya.

    “Kami semua pendaki berpengalaman,” kata Chen.

    “Tapi badai salju ini sangat sulit dihadapi. Saya sangat beruntung bisa lolos.”

    Tim penyelamat Blue Sky di Tibet menerima panggilan darurat yang melaporkan bahwa tenda-tenda pendakian roboh akibat hujan salju lebat dan bahwa beberapa pendaki telah menderita hipotermia, media pemerintah China melaporkan.

    Perusahaan Pariwisata Daerah Tingri telah menangguhkan penjualan tiket dan akses ke Everest mulai Sabtu, Reuters melaporkan.

    Wilayah ini saat ini menghadapi kondisi cuaca ekstrem, karena negara tetangga Nepal dilanda hujan lebat yang memicu tanah longsor dan banjir bandang yang menyapu jembatan dan menewaskan sedikitnya 47 orang dalam dua hari terakhir.

    Chen GeshuangPemandangan Gunung Everest yang diambil oleh Chen

    Pariwisata domestik telah meningkat pesat di China selama sepekan terakhir, karena negara tersebut merayakan libur Hari Nasional selama sepekan, yang dikenal sebagai Golden Week.

    Di Cina, Topan Matmo menerjang daratan, memaksa sekitar 150.000 orang mengungsi dari rumah mereka.

    Di negara tetangga Nepal, sedikitnya 47 orang tewas sejak Jumat setelah hujan lebat memicu tanah longsor dan banjir.

    CCTVMereka yang berhasil selamat diperingatkan untuk pergi ke tempat yang aman.

    Gunung Everest adalah puncak tertinggi di dunia, dengan ketinggian 8.849 meter.

    Pemerintah setempat telah berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Pemandangan Gunung Everest, tujuan populer bagi para trekker.

    Ini termasuk Everest Base Camp, sebuah titik pengamatan dan sebuah biara Buddha, serta beberapa lembah dan situs lainnya.

    Upaya ini membuahkan hasil: pada 2024, Kawasan Pemandangan Gunung Everest menerima rekor 540.200 pengunjung, menurut media pemerintah.

    Para pengunjung ini biasanya berambisi mencapai puncak tertinggi di dunia. Pada 2024, hampir 1.000 orang mencapai puncak Everest, sebagian besar dari mereka menaiki Everest dari sisi Nepal.

    Tetapi mencapai puncak Everest dianggap sangat berbahaya.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Gunung Everest telah disorot karena kepadatan pendakian, masalah lingkungan, dan serangkaian upaya pendakian yang fatal.

    Mengapa sulit untuk memverifikasi informasi area

    Bahkan dalam situasi terbaik sekalipun, memperoleh informasi akurat dari Daerah Otonomi Tibet (TAR) bisa sangat sulit.

    Tidak ada orang asing yang diizinkan masuk tanpa izin khusus, dan wartawan hanya diizinkan masuk untuk mengikuti tur resmi yang diselenggarakan pemerintah, yang juga jarang terjadi.

    Oleh karena itu, ketika jurnalis mencoba menghubungi orang-orang di dalam ATR, mereka biasanya diblokir.

    Orang-orang langsung menutup telepon atau menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar sekalipun.

    Getty ImagesHujan salju lebat mulai turun pada Jumat malam.

    Selama krisis apa pun, seperti keadaan darurat penyelamatan, kontrol ini semakin diperkuat.

    Pemerintah China lebih suka jika aliran informasi dikendalikan oleh Partai Komunis melalui organ-organnya sendiri.

    Namun, media pemerintah China telah melaporkan cuaca berbahaya di bagian Himalaya ini selama musim liburan Oktober dan upaya penyelamatan berikutnya.

    Menurut laporan tersebut, seluruh pendaki telah dievakuasi ke kota atau lokasinya, dan tampaknya dalam beberapa jam ke depan, rombongan pendaki akan menuruni gunung secara bertahap.

    Laporan tambahan oleh Stephen McDonell di Beijing dan Koh Ewe di Singapura

    Lihat Video: Dihantam Badai Salju, Ratusan Pendaki Terjebak di Gunung Everest

    (ita/ita)

  • Video BNPB soal Ambruknya Ponpes Sidoarjo: Bencana Terbesar 2025

    Video BNPB soal Ambruknya Ponpes Sidoarjo: Bencana Terbesar 2025

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny menjadi bencana terbesar sepanjang tahun 2025. Pasalnya, peristiwa itu merenggut lebih dari 50 korban jiwa.

    “Dari bencana-bencana alam dan non alam yang terjadi di tahun 2025, itu tidak ada korban yang meninggal sebanyak yang ada di Sidoarjo. Mau banjir bandang, gempa bumi di Poso yang rumahnya roboh banyak sekali itu di sini adalah yang terbesar,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan.

    Klik di sini untuk menonton video lainnya!