Topik: Banjir Bandang

  • BMKG Juanda: Siaga Bencana Hidrometeorologi di Jawa Timur

    BMKG Juanda: Siaga Bencana Hidrometeorologi di Jawa Timur

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan siaga cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Timur. Prakiraan cuaca menunjukkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang perlu diwaspadai masyarakat mulai 6 hingga 12 November 2025.

    Bencana hidrometeorologi merupakan bencana alam yang dipicu oleh faktor cuaca dan iklim ekstrem. Jenis-jenis bencana hidrometeorologi meliputi banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, gelombang pasang, badai, serta abrasi.

    Berdasarkan data nasional, jenis bencana ini menempati urutan pertama dalam frekuensi kejadian di Indonesia setiap tahunnya. Dampaknya tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian ekonomi, gangguan kesehatan, kerusakan lingkungan, hingga hilangnya korban jiwa.

    Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, memprediksi bahwa cuaca ekstrem berpotensi melanda 34 wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur, di antaranya: Surabaya, Malang, Blitar, Kediri, Jember, Banyuwangi, Sidoarjo, Pasuruan, Lamongan, Bojonegoro, dan Sumenep. Kondisi ini juga berpotensi terjadi di wilayah pegunungan dan pesisir seperti Kota Batu, Lumajang, Trenggalek, dan Situbondo, yang rawan longsor serta banjir bandang.

    “Peningkatan intensitas hujan dan angin yang terjadi di beberapa daerah karena diakibatkan adanya aktivitas gelombang atmosfer Equatorial Rossby serta gangguan atmosfer Low Frequency,” terangnya.

    Ia pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam dua hari ke depan.

    “Masyarakat dihimbau untuk waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama dua hari ke depan. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini,” ujarnya. (fyi)

  • Delapan Ancaman Bencana Intai Wilayah Bojonegoro, BPBD Lakukan Mitigasi

    Delapan Ancaman Bencana Intai Wilayah Bojonegoro, BPBD Lakukan Mitigasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kabupaten Bojonegoro menghadapi delapan potensi bencana alam yang perlu diwaspadai. Delapan ancaman itu meliputi banjir genangan, banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta kegagalan industri.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebut hampir seluruh kecamatan di wilayah tersebut memiliki potensi bencana dengan karakteristik berbeda. Karena itu, pemetaan kawasan rawan bencana menjadi langkah penting dalam memperkuat upaya mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat.

    Sekretaris BPBD Bojonegoro, Ginuk Karniati, menjelaskan bahwa pemetaan rawan bencana menjadi dasar utama dalam menentukan prioritas penanganan di lapangan. “Melalui pemetaan ini, kami bisa mengidentifikasi wilayah paling berisiko sekaligus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat,” ujarnya.

    Dari hasil pemetaan, wilayah yang berada di sepanjang Sungai Bengawan Solo seperti Trucuk, Kapas, dan Baureno tergolong zona merah karena rawan banjir tahunan akibat luapan sungai. Sementara kawasan selatan seperti Temayang, Gondang, dan Sekar berpotensi mengalami tanah longsor dan banjir bandang lantaran kondisi geografisnya berupa perbukitan.

    Adapun wilayah barat Bojonegoro, termasuk Tambakrejo dan Ngasem, rentan terhadap angin kencang serta kekeringan saat musim kemarau. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga menjadi ancaman yang kerap muncul pada periode cuaca ekstrem.

    Ginuk menambahkan, BPBD terus melakukan berbagai langkah mitigasi, seperti edukasi kebencanaan, optimalisasi sistem peringatan dini, serta kerja sama lintas sektor bersama pemerintah desa, TNI-Polri, dan relawan.

    “Selain pemetaan, kami juga mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui program Desa Tanggap Bencana (Destana) agar warga lebih siap menghadapi ancaman di wilayah masing-masing,” tambahnya.

    Dengan penguatan mitigasi dan kesiapsiagaan ini, BPBD berharap risiko bencana di Bojonegoro dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga keselamatan dan keamanan warga dapat terus terjaga. [lus/kun]

  • Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 November 2025

    Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit Regional 8 November 2025

    Pencarian 18 Korban Banjir dan Longsor di Nduga Terkendala Medan Sulit
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Upaya pencarian terhadap korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan keluarga maupun kerabat para korban. 
    Dari 23 warga yang hilang akibat banjir dan longsor di Distrik Dal dan Mebarok, lima orang sudah berhasil ditemukan dan dimakamkan. Sementara 18 lainnya masih dalam pencarian. 
    Komandan Pos Dal Yonif 400/Banteng Riders, Letda Inf Prabdi Susanto, mengatakan bahwa upaya pencarian para korban terkendala medan sulit dan faktor keamanan. Sebab, lokasi pencarian merupakan daerah rawan.
    “Kami berupaya membantu sebisa kami dengan menerbangkan drone dan melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Panpan karena lokasi yang sangat rawan. Tentunya kami juga mengutamakan keselamatan personel dalam melakukan pencarian para korban,” katanya pada Sabtu (8/11/2025).
    Selain medan sulit, Prabdi menyebut bahwa tim SAR gabungan terkendala dengan putusnya akses jalan dari Distrik Mbua menuju Distrik Dal sehingga membuat pasokan logistik terputus.
    “Bencana alam yang terjadi membuat akses jalan putus dan tidak bisa dilewati dari Mbua ke Dal. Akibatnya, dorongan logistik baik sembako maupun pakaian tak bisa dibawa ke Distrik Dal atau ke lokasi warga terdampak bencana,” tuturnya.
    Ia menambahkan bahwa perbaikan jalan dan jembatan sangat mendesak agar bantuan kemanusiaan dan logistik bisa segera menjangkau masyarakat yang terdampak.
    “Harapan kami pemerintah provinsi atau pusat bisa membantu memperbaiki jalan dan jembatan sehingga bisa membuka akses ke lokasi terdsampak bencana,” pintanya.
    Sementara itu, Anggota Majelis Rakyat
    Papua Pegunungan
    (MRPP) Pdt. Eliaser Tabuni, meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Pemerintah Pusat, BNPB hingga TNI dan Polri untuk turut membantu proses pencarian.
    “Kepada pemerintah dan pihak terkait, kami minta bantu cari para korban yang masih hilang. Mereka harus ditemukan dan dimakamkan dengan cara yang layak dan terhormat. Untuk itu, pencarian belum berhenti dan terus dilakukan dengan cara penyisiran dari Distrik Dal hingga ibu kota Kenyam,” ujarnya.
    Disamping itu, Eliaser meminta kepada Pemda
    Nduga
    , Provinsi Papua Pegunungan untuk segera melakukan perbaikan jalan dan jembatan yang rusak sehingga transportasi kembali lancar dan bantuan dapat disalurkan kelokasi bencana.
    “Kalau bisa ada alat berat yang diturunkan untuk membuat jalan dan jembatan darurat. Dengan begitu maka bantuan sembako yang sudah ada di Wamena, Mbua dan Kenyam dapat disalurkan kepada keluarga korban dan masyarakat terdampak,” pintanya.
    Atas nama masyarakat Nduga, Eliaser juga meminta agar bencana ini harus menjadi perhatian serius bagi seluruh elemen bangsa. Semua harus bersatu dan mendukung agar proses pencarian korban dapat dipercepat dan kehidupan masyarakat bisa segera pulih.
    “Kami tidak ingin dilupakan. Kami bagian dari Indonesia dan kami percaya negara hadir untuk kami,” tutup Eliaser.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • iPhone 17 Pro Max Masih Berfungsi Setelah Tersapu Banjir dan Terendam Lumpur

    iPhone 17 Pro Max Masih Berfungsi Setelah Tersapu Banjir dan Terendam Lumpur

    Jakarta

    Topan Kalmaegi memporak-porandakan Filipina beberapa hari yang lalu hingga memakan puluhan korban jiwa. Di tengah kehancuran tersebut, seorang pengguna Reddit membagikan kisah luar biasa tentang ia dan iPhone miliknya yang berhasil selamat setelah tersapu banjir.

    Dalam postingan di subreddit r/iphone, pengguna dengan username bricksandcanvas menjelaskan rumahnya yang berlokasi di Kota Mandaue, Cebu hancur setelah dihantam banjir bandang akibat Topan Kalmaegi.

    Pengguna Reddit itu mengatakan ia sempat terbawa arus banjir selama 15 menit, namun akhirnya berhasil menyelamatkan diri. Saat ia jatuh ke dalam air, iPhone miliknya ikut jatuh dan hanyut terbawa banjir.

    Ketika banjirnya sudah surut, pengguna Reddit itu menunggu sampai kondisinya sudah cukup untuk mencari iPhone-nya yang tersapu banjir. Tiga hari kemudian, iPhone itu ditemukan terendam lumpur dan dalam keadaan sangat kotor.

    Setelah ditemukan, iPhone itu langsung dibersihkan dan ia mencoba mengisi dayanya. Tidak disangka, ponsel itu masih berfungsi dan tidak mengalami masalah apapun, seperti dikutip dari Android Authority, Sabtu (8/11/2025).

    Dalam balasan di thread-nya, pengguna Reddit itu mengatakan ponselnya adalah iPhone 17 Pro Max yang dilindungi case CARE by PanzerGlass Samba Vanilla. Foto yang diunggah bricksandcanvas menunjukkan layar iPhone miliknya yang masih mulus dan tidak tergores.

    iPhone 17 Pro Max sendiri memiliki rating IP68 yang artinya ponsel ini dirancang untuk bertahan di bawah air hingga 30 menit dengan kedalaman hingga 1,5 meter. Bukan berarti ponsel akan mati setelah melewati batas tersebut, batasan itu hanya mengacu pada tingkat pengujian yang dilakukan oleh vendor.

    Kisah ini semakin membuktikan betapa tangguhnya ponsel modern. iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max menggunakan rangka aluminium alloy, sementara layarnya dilindungi Ceramic Shield 2 yang menawarkan ketahanan gores tiga kali lebih baik.

    Cerita ini juga menambah daftar panjang kasus ponsel-ponsel yang masih aktif setelah melewati kondisi ekstrem. Beberapa bulan yang lalu, Pixel 8 ditemukan masih berfungsi setelah empat hari direndam di bak mandi air panas, dan ponsel Samsung Galaxy bertahan selama lima jam terperangkat di bawah es Arktik.

    (vmp/vmp)

  • Topan Raksasa Ngamuk, 200 Orang Tewas-Rumah Tersapu

    Topan Raksasa Ngamuk, 200 Orang Tewas-Rumah Tersapu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Topan Kalmaegi telah menyebabkan kerusakan parah dan kematian di Vietnam setelah sebelumnya menerjang Filipina. Setidaknya lima orang tewas di Vietnam setelah topan menghantam wilayah pesisir dengan angin destruktif dan hujan lebat, sementara korban tewas di Filipina mencapai sedikitnya 188 orang.

    Topan Kalmaegi mendarat di Vietnam tengah pada Kamis malam. Topan itu bahkan mencabut pohon, merusak rumah, dan memicu pemadaman listrik sebelum melemah saat bergerak ke pedalaman.

    Badan manajemen bencana Vietnam melaporkan tujuh korban luka-luka dan kerusakan pada sekitar 2.800 rumah. Pemadaman listrik berdampak pada sekitar 1,3 juta orang. Kantor berita Vietnam yang dikelola negara melaporkan kerusakan pada infrastruktur kereta api di provinsi Quang Ngai.

    Pemerintah Vietnam telah memobilisasi lebih dari 268.000 tentara untuk operasi pencarian dan penyelamatan serta mengeluarkan peringatan tentang potensi banjir yang dapat melanda provinsi-provinsi tengah dari Thanh Hoa hingga Quang Tri. Peringatan khusus juga dikeluarkan untuk dataran tinggi tengah, wilayah penghasil kopi utama Vietnam, karena naiknya permukaan sungai dapat memicu banjir dan tanah longsor.

    Di provinsi Gia Lai, seorang petani udang, Nguyen Dinh Sa (26), melaporkan kerugian besar setelah gudang pakan udang dua lantainya terendam gelombang setinggi tujuh meter. “Semua investasi saya hilang. Saya sangat putus asa saat ini,” kata Sa, yang meratapi hancurnya sekitar enam metrik ton udang. Ia memperkirakan kerugian sekitar 1 miliar dong ( Rp 597,7 juta).

    Duka di Filipina dan Ancaman Baru

    Di Filipina, Kalmaegi adalah topan ke-13 yang terbentuk di Laut Cina Selatan tahun ini. Dampaknya sangat mematikan, meninggalkan 135 orang hilang dan 96 lainnya terluka.

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengunjungi pusat-pusat evakuasi pada hari Jumat (7/11/2025), membagikan bantuan dan menjamin dukungan pemerintah yang berkelanjutan bagi para korban. “Kami sangat, sangat menyesal. Sebagian besar korban tersapu oleh air yang deras, volume dan kecepatan banjir bandang,” katanya.

    Regulator penerbangan sipil Filipina telah meningkatkan kewaspadaan di semua pusat area dan operasi bandara sebagai persiapan untuk badai lain. Topan berikutnya, Fung-wong, diperkirakan akan meningkat menjadi super typhoon sebelum mendarat di Filipina utara pada Minggu malam atau Senin dini hari.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polisi Jerman Selidiki Swastika Dilukis dengan Darah Manusia

    Polisi Jerman Selidiki Swastika Dilukis dengan Darah Manusia

    Dunia Hari Ini kembali dengan laporan dunia selama 24 jam terakhir.

    Edisi Jumat, 7 November 2025 kami awali dengan laporan dari Jerman.

    Penampakan lambang swastika di Jerman

    Polisi Jerman mengatakan sedang menyelidiki penampakan swastika yang dilukis dengan darah manusia dan ditorehkan pada puluhan mobil, beberapa kotak surat, dan fasad bangunan di pusat kota Hanau.

    Juru bicara kepolisian, Thomas Leipold, mengatakan petugas diberitahu pada Rabu malam ketika seorang pria melaporkan melihat logo swastika yang ditorehkan dengan cairan kemerahan pada kap mobil yang diparkir.

    Petugas kemudian menemukan hampir 50 mobil telah dirusak dengan cara serupa.

    Sebuah tes khusus dengan cepat mengungkapkan bahwa zat tersebut adalah darah manusia.

    Pemasangan lambang Nazi, termasuk swastika, adalah ilegal di Jerman.

    Topan menghantam Vietnam

    Topan Kalmaegi menghantam Vietnam dengan angin kencang dan hujan deras saat mencapai daratan setelah menewaskan sedikitnya 114 orang dan puluhan orang hilang di Filipina.

    Badai yang luar biasa kuat di wilayah tersebut pada bulan November, Kalmaegi membawa angin berkecepatan sekitar 183 kilometer per jam, dengan hembusan mencapai 220 km/jam di Laut Cina Selatan saat mendekati Vietnam.

    Badan prakiraan cuaca memperingatkan Kalmaegi dapat menurunkan lebih dari 600 milimeter hujan tambahan di beberapa daerah, yang meningkatkan kekhawatiran akan tanah longsor yang mematikan dan banjir bandang.

    Pihak berwenang mengatakan lebih dari 537.000 orang dievakuasi, banyak di antaranya dengan perahu, karena banjir naik dan tanah longsor mengancam.

    Operasi pencarian tiga nelayan yang kapalnya tersapu ombak kuat di Provinsi Quang Ngai, Vietnam, dihentikan sementara karena cuaca yang memburuk, demikian dilaporkan media pemerintah.

    Nancy Pelosi berhenti mencalonkan diri

    Nancy Pelosi mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri kembali ke Kongres AS pada tahun 2026.

    Ini mengakhiri karier empat dekade yang menjadikannya ikon Demokrat progresif sekaligus tokoh yang dicemooh oleh kaum kanan.

    Anggota kongres berusia 85 tahun ini pertama kali terpilih pada tahun 1987 dan kemudian menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR AS yang berpengaruh.

    Ia membuat pengumuman tersebut pada hari Kamis (06/11), waktu setempat, dua hari setelah pemilihan umum di seluruh AS yang secara umum dimenangkan oleh Partai Demokrat.

    “Saya tidak akan mencalonkan diri kembali ke Kongres. Dengan hati yang bersyukur, saya menantikan tahun terakhir pengabdian saya,” kata Pelosi dalam sebuah video yang diunggah di X.

    Penampakan api sesaat pesawat di bandara Brisbane mendarat

    Layanan darurat memadamkan api yang muncul beberapa saat setelah sebuah pesawat mendarat di Bandara Brisbane.

    Klip yang diunggah di media sosial menunjukkan petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di pesawat Boeing 737, yang terbang dari Darwin dan mendarat tepat sebelum pukul 19.00 Kamis kemarin.

    Empat truk pemadam kebakaran penerbangan bekerja keras untuk memadamkan api, sebelum 180 penumpang dan awak pesawat Virgin Australia VA454 turun seperti biasa.

    Tidak ada korban luka akibat kebakaran tersebut.

  • Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga

    Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga

    Koops Habema Dirikan Posko, Bantu Korban Longsor dan Banjir Bandang di Nduga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komando Operasi (Koops) Habema mendirikan posko kemanusiaan untuk membantu korban tanah longsor dan banjir bandang di Distrik Dal, Kecamatan Yigi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Minggu (2/11/2025).
    Pendirian posko itu dilakukan setelah sejumlah warga dilaporkan hanyut terbawa arus sungai akibat
    bencana alam
    tersebut.
    Panglima
    Koops Habema
    , Mayor Jenderal TNI Lucky Avianto, menyampaikan duka cita atas hilangnya sejumlah warga yang hingga kini masih dalam proses pencarian.
    “Koops Habema mendirikan
    posko kemanusiaan
    di lokasi terdampak untuk membantu proses pencarian, penyaluran bantuan, dan pelayanan kesehatan bagi warga,” ujar Lucky dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (4/11/2025).
    Jenderal bintang dua itu mengatakan, hadirnya TNI di tanah Papua bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga bagian dari solusi kemanusiaan.
    “Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat untuk memastikan setiap warga terdampak mendapatkan bantuan dan perlindungan,” ucap dia.
    Dia menjelaskan, posko kemanusiaan mempunyai empat fokus utama, yakni mendukung pencarian dan evakuasi korban, menyalurkan bantuan logistik dan kebutuhan pokok, serta memberikan layanan kesehatan darurat.
    “Serta menjadi pusat koordinasi antara aparat TNI, pemerintah daerah, dan relawan masyarakat,” jelas dia.
    Pendirian posko kemanusiaan ini merupakan wujud nyata komitmen TNI dalam membantu masyarakat Papua yang terdampak bencana.
    Koops Habema juga telah menyiapkan personel dan peralatan lapangan untuk membantu akses distribusi bantuan di wilayah yang sulit dijangkau.
    Adapun tragedi banjir dan longsor melanda Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga,
    Papua Pegunungan
    , pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIT.
    Hujan deras dengan intensitas tinggi memicu banjir bandang dan tanah longsor di wilayah aliran Sungai Yuguru hingga menyebabkan 23 warga hilang terbawa arus.
    Peristiwa tersebut disebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena baru pertama kali terjadi di Kabupaten Nduga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mahasiswa KKN UIN Walisongo Hanyut di Kendal, 4 Meninggal, 2 Masih Dicari
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 November 2025

    Mahasiswa KKN UIN Walisongo Hanyut di Kendal, 4 Meninggal, 2 Masih Dicari Regional 4 November 2025

    Mahasiswa KKN UIN Walisongo Hanyut di Kendal, 4 Meninggal, 2 Masih Dicari
    Tim Redaksi
    KENDAL, KOMPAS.com
    – Enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, hanyut saat bermain air di Tubing Genting Jolinggo, Selasa (4/11/2025).
    Empat mahasiswa—tiga perempuan dan satu laki-laki—telah ditemukan meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dicari.
    Kepala Seksi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten
    Kendal
    , Iwan Sulistyo, menjelaskan pihaknya menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 13.53 WIB.
    Menurut informasi awal, enam dari 15
    mahasiswa KKN UIN Walisongo
    Semarang sedang bermain air di sungai.
    Kondisi arus saat itu landai, namun mendadak datang banjir bandang akibat hujan deras di wilayah atas Temanggung dan Sumowono, Kabupaten Semarang.
    “Empat korban yang sudah ditemukan, dua korban masih dalam pencarian,” kata Iwan, Selasa (4/11/2025).
    Nama-nama Korban Menurut Data BPBD Kendal
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbauan BMKG di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

    Imbauan BMKG di Tengah Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

    Jakarta

    Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada periode November 2025 hingga Februari 2026. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hal tersebut meningkatkan potensi cuaca ekstrem, yakni hujan lebat, angin kencang, sampai ancaman siklon tropis dari arah selatan Indonesia.

    Kepala BMKG Dwikorita mengingatkan pencegahan yang bisa dilakukan di tengah cuaca ekstrem dan tidak menentu. Pasalnya, di tengah musim hujan, beberapa wilayah lain juga masih melaporkan suhu panas tinggi.

    Bagi mereka yang masih terpapar cuaca terik, Dwikorita meminta untuk memerhatikan asupan cairan.

    “Cuaca terik yang masih terjadi di beberapa wilayah juga memerlukan perhatian dengan menjaga asupan cairan tubuh dan menggunakan pelindung kulit,” sarannya.

    Sementara di wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    Dwikorita meminta masyarakat menghindari aktivitas saat hujan lebat turun disertai petir dan angin kencang, terutama menjauhi area terbuka, pohon, atau bangunan yang rapuh.

    “Apabila dapat dimitigasi dengan tepat, maka musim hujan dan puncak musim hujan yang diprediksi akan lebih panjang dari normalnya ini, akan menjadi bermanfaat bagi pertanian dan untuk mendukung ketahanan pangan,” jelas Dwikorita dalam konferensi pers Sabtu (2/11/2025).

    Dwikorita menegaskan pentingnya masyarakat untuk memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, guna mengantisipasi risiko cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

    web www.bmkg.go.idmedia sosial @infoBMKGaplikasi InfoBMKG

    Sebelumnya diberitakan, BMKG merinci sejumlah wilayah yang akan terdampak potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan. Berdasarkan hasil analisis, curah hujan bisa sangat tinggi di atas 150 milimeter per dasarian di wilayah berikut:

    BantenJawa BaratJawa TengahJawa TimurBaliNusa TenggaraKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan TimurSulawesi SelatanPapua Tengah.

    (naf/kna)

  • Cuaca Menggila, Puluhan Orang Tewas Akibat Banjir-Muncul Topan Baru

    Cuaca Menggila, Puluhan Orang Tewas Akibat Banjir-Muncul Topan Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya penyelamatan di Vietnam tengah berpacu dengan waktu ketika tim SAR dan relawan berjuang menembus daerah-daerah yang terisolasi akibat banjir dan longsor yang menewaskan sedikitnya 37 orang. Di tengah kekacauan itu, pemerintah memperingatkan datangnya topan baru yang diperkirakan akan menghantam wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.

    Dilansir The Associated Press, Selasa (4/11/2025), hujan lebat yang turun tanpa henti sejak akhir Oktober memicu banjir bandang dan longsor di sejumlah provinsi. Rumah-rumah tersapu air, ribuan penduduk mengungsi, dan sebagian besar wilayah masih lumpuh akibat aliran listrik dan jaringan data yang terputus.

    Sejumlah kawasan di Da Nang bahkan masih terendam dan terisolasi hingga awal pekan ini. Saluran irigasi, bantaran sungai, dan garis pantai mengalami erosi parah, sementara beberapa jalan nasional dilaporkan masih tertutup lumpur dan puing.

    Badan Meteorologi Vietnam memperingatkan bahwa Topan Kalmaegi tengah bergerak cepat menuju pesisir tengah negara itu setelah melintasi Filipina. Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional memperkirakan kecepatan angin dapat mencapai 166 kilometer per jam ketika topan itu memasuki Laut China Selatan pada Rabu mendatang.

    Kondisi di lapangan memburuk kembali setelah sempat membaik akhir pekan lalu. Petugas penyelamat yang berhasil mengevakuasi sejumlah warga pada saat air surut kini menghadapi tantangan baru karena permukaan sungai kembali naik.

    Di Kota Hue, dua sungai utama, Huong dan Bo, telah mencapai level bahaya, sementara hujan deras masih terus mengguyur wilayah itu, menurut laporan media pemerintah.

    Otoritas Vietnam telah mengerahkan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat penampungan bagi korban. Relawan dan aparat militer dikerahkan untuk membersihkan puing-puing, memperbaiki aliran listrik, jaringan air, serta membuka kembali akses transportasi.

    Upaya pencegahan wabah penyakit juga menjadi prioritas, sementara pemerintah mulai memperbaiki sistem irigasi dan membantu petani memulihkan lahan pertanian serta peternakan mereka yang rusak.

    Data terbaru pada Senin menunjukkan bahwa jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor mencapai 37 orang, dengan lima orang masih hilang dan 78 lainnya luka-luka. Pemerintah memperingatkan bahwa angka tersebut kemungkinan masih akan meningkat karena banyak wilayah belum dapat dijangkau tim penyelamat.

    Vietnam tahun ini menghadapi rangkaian badai yang nyaris tanpa jeda. Sebelumnya, Topan Ragasa pada akhir September menumpahkan hujan deras di kawasan tengah, disusul Topan Bualoi yang menghantam pesisir, dan Topan Matmo yang menyebabkan banjir besar di bagian utara.

    Gabungan tiga badai tersebut telah menyebabkan lebih dari 85 orang tewas atau hilang dalam dua minggu, dengan kerugian ekonomi mencapai sekitar US$1,36 miliar.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]