Topik: Banjir Bandang

  • BNPB: Korban Meninggal Banjir di Sumut 116 Orang, 42 Masih dalam Pencarian

    BNPB: Korban Meninggal Banjir di Sumut 116 Orang, 42 Masih dalam Pencarian

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melaporkan bahwa korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatra Utara mencapai 116 orang per Jumat (28/11/2025). Sementara itu, 42 orang masih dalam pencarian.

    “Rinciannya Tapanuli Utara meninggal 11, Tapanuli Tengah meninggal 47, Tapanuli Selatan 32 meninggal dunia, Kota Sibolga ada 17 yang meninggal dunia, Humbang Hasundutan ada 6 meninggal dunia, kemudian Kota Padang Sidempuan ada 1, Pakpak Bharat ada 2,” katanya dalam konferensi pers mengenai perkembangan penanganan bencana banjir dan longsor Sumatra di Jakarta, dikutip dari Antara.

    Suharyanto menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal dunia dari Mandailing Natal. Meski demikian, dia mengatakan bahwa data akan terus diperbarui karena banyaknya lokasi yang belum bisa diakses, sehingga jumlah korban berisiko bertambah dari wilayah-wilayah ini.

    Terkait pengungsian, sebanyak lebih dari 1000 keluarga mengungsi. Untuk Tapanuli Utara, kata dia, titik pengungsian sementara terpusat satu titik di jalur yang menghubungkan Tarutung ke Sibolga.

    “Ada bangunan gereja di sana, dipakai untuk mengungsi, dicek sekitar ada 600 Kepala Keluarga [KK],” katanya.

    Kemudian di Tapanuli Tengah sebanyak 1.100 KK mengungsi di fasilitas milik pemerintah daerah.

    “Tetapi kalau siang kami hitung, kami cek sekitar 600, karena pada saat siang sebagian masyarakat yang mengungsi juga mengecek dan membantu membuka jalur-jalur yang masih putus,” kata Suharyanto.

    Adapun untuk Tapanuli Selatan ada sekitar 250 KK, untuk kota Sibolga sekitar 200 KK, dan Humbang Hasundutan ada 150 KK.

    “Sementara untuk Mandailing Natal, ini tersebar ada di lima titik tempat pengungsian, ini kami hitung sekitar 1.500 KK,” kata Suharyanto.

    Dalam kesempatan itu Suharyanto menjelaskan bahwa jalur komunikasi dan transportasi di Sumatra relatif membaik per Jumat dibandingkan tiga hari sebelumnya.

    “Yang pertama yang masih terus kami berusaha tembus adalah jalur dari Tapanuli Utara atau Tarutung menuju Sibolga. Ini adalah urat nadi atau jalan yang sangat vital, tetapi sekarang masih proses untuk pembukaan, dibuka oleh satgas gabungan,” katanya.

  • Soal Status Darurat Bencana Nasional Sumatera, Prabowo: Kita Terus Monitor, Nanti Dinilai…
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 November 2025

    Soal Status Darurat Bencana Nasional Sumatera, Prabowo: Kita Terus Monitor, Nanti Dinilai… Nasional 28 November 2025

    Soal Status Darurat Bencana Nasional Sumatera, Prabowo: Kita Terus Monitor, Nanti Dinilai…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto merespons desakan agar pemerintah menetapkan status darurat bencana nasional terkait bencana banjir dan longsor di tiga provinsi di Sumatera, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
    Menurut
    Prabowo
    , pemerintah masih terus memonitor situasi di lokasi terdampak bencana di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh.
    “Ya kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya,” kata Prabowo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/11/2025) malam.
    Selain itu, Prabowo memastikan bahwa pemerintah terus mengirimkan bantuan ke lokasi terdampak bencana.
    Prabowo kembali tidak menjawab tegas saat ditanya perihal penetapan status
    darurat bencana nasional
    .
    “Oh iya iya, sudah kita kirim terus menerus,” ujarnya.
    “Nanti, nanti kita monitor terus,” kata Prabowo melanjutkan.
    Sebagaimana diberitakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang memicu banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera Utara pada 24–25 November 2025 dipengaruhi oleh dua sistem cuaca besar, yaitu Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B.
    Kedua fenomena ini terbentuk di sekitar perairan Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan awan konvektif secara signifikan.
    Tak hanya di Sumut, bencana banjir dan tanah longsor juga terjadi di Sumbar dan Aceh.
    Berdasarkan data BNPB per 28 November 2025, 13 kabupaten terdampak banjir dan longsor di Sumut. Lalu, 116 orang meninggal dunia dan 42 orang masih dalam pencarian.
    Sementara itu, banjir dan longsor di Sumbar, menyebabkan 23 orang meninggal, 12 orang hilang, dan 3.900 keluarga mengungsi.
    Kemudian, banjir dan longsor di Aceh, mengakibatkan 35 orang meninggal, 25 orang hilang, dan 4.846 keluarga mengungsi.
    Merespons bencana tersebut, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur bernomor 360-761-2025 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor, dan Angin Kencang di Wilayah Provinsi Sumbar Tahun 2025.
    Status tanggap darurat bencana tersebut berlaku selama 14 hari sejak Selasa, 25 November 2025 hingga 8 Desember 2025.
    Gubernur Aceh Gubernur Aceh Muzakir Manaf juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor yang berlaku selama 14 hari, yang dimulai 28 November 2025.
    Terakhir, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution juga menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan, mulai 27 November hingga 10 Desember 2025.
    Keputusan tersebut tertuang dalam SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/836/KPTS/2025 tanggal 27 November 2025 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Gempa Bumi di Provinsi Sumut selama 14 hari mulai 27 November 2025 hingga 10 Desember 2025.
    Melihat tingginya angka korban dan luasnya wilayah terdampak, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendesak pemerintah menetapkan status darurat bencana nasional.
    Peningkatan status dinilai penting untuk mempercepat penanganan dan memobilisasi sumber daya lintas kementerian dan lembaga.
    Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengatakan, bencana yang terjadi sudah melampaui kemampuan pemerintah daerah untuk menangani.
    “DPR juga mengusulkan ini (status darurat) bencana nasional, tidak lagi bencana kabupaten, tidak bencana provinsi. Cukup luar biasa sebetulnya,” kata Marwan saat dihubungi, Jumat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Bandang di Sumatra, Prabowo Masih Kaji Status Darurat Bencana Nasional

    Banjir Bandang di Sumatra, Prabowo Masih Kaji Status Darurat Bencana Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa pemerintah masih mengkaji penetapan status bencana nasional atas banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. Meski demikian, dia memastikan bahwa penyaluran bantuan dan pemantauan terus berlanjut.

    Hal itu disampaikan Prabowo setelah menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat menyalurkan bantuan bagi para korban.

    “Kami terus monitor dan kirim bantuan terus, nanti kami menilai kondisinya. Bantuannya akan kami kirim terus-menerus,” ujarnya.

    Terkait kemungkinan penetapan status darurat bencana nasional, Prabowo mengatakan pemerintah masih melakukan pemantauan intensif sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

    “Nanti kami monitor terus,” katanya singkat.

    Sebelumnya, Presiden Ke-8 RI memerintahkan percepatan penanganan tanggap darurat sejak hari pertama terjadi bencana alam di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menyampaikan bahwa pemerintah memastikan seluruh unsur bergerak cepat untuk menjamin keselamatan warga dari bencana yang dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem yang berdampak luas di sejumlah wilayah.

    “Jadi sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami Tim BNPB langsung bergerak dibantu TNI-Polri, Pemda aktif, dan untuk tanggap darurat itu tenda-tenda pengungsian terus makanan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim,” ujarnya kepada awak media di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pagi (28/11/2025).

    Menurut Pratikno, pengiriman bantuan mendesak kembali dilakukan atas arahan langsung Prabowo. Pemerintah menekankan pentingnya peralatan prioritas untuk mendukung efisiensi operasi tanggap darurat.

    “Tadi di disampaikan oleh Pak Seskab, alat komunikasi, perahu karet, kemudian genset listrik, itu hal yang juga sangat diperlukan untuk supaya pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat ini semakin efisien. Tim PU [Pekerjaan Umum] juga bergerak, karena beberapa lokasi titik itu putus, mulai dari tanah longsor, kemudian jalan yang tertimbun, dan lain-lain, itu juga sudah bergerak,” kata Pratikno.

    Menurut Pratikno, fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dipicu Siklon Tropis Senyar yang berdampak luas di sejumlah wilayah. Pemerintah telah mengaktivasi operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi potensi hujan di daratan.

    “Perlu kita ketahui, ini adalah Siklon Tropis Senyar yang memang sangat dahsyat, tetapi menurut BMKG sudah mulai menurun, oleh karena itu kami juga melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan, sehingga nanti curah hujan dibawa ke lautan. Ini juga dilakukan upaya-upaya semacam ini,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Pratikno juga menyampaikan bahwa pemerintah mewaspadai potensi Siklon Tropis Koto yang berada di utara. Meski diharapkan tidak memasuki wilayah Indonesia, seluruh elemen diminta memperkuat kewaspadaan dan menjaga kesiapsiagaan.

    “Dan kemudian kami juga mengantisipasi karena ada Siklon Koto, tapi tempatnya di utara. Kami masih waspada, kami harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia. Jadi sekali lagi, kami butuh dukungan dari semua pihak, rekan-rekan semuanya,” kata Pratikno.

  • Bobby Nasution Kirim Logistik dan Obat ke Tapteng–Sibolga yang Terisolir

    Bobby Nasution Kirim Logistik dan Obat ke Tapteng–Sibolga yang Terisolir

    Bisnis.com, MEDAN – Akses darat menuju Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) hingga kini masih terputus akibat banjir bandang dan longsor. Untuk memastikan bantuan tetap masuk, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution terbang langsung menggunakan pesawat Hercules membawa logistik dan obat-obatan ke wilayah yang terisolir tersebut, Jumat (28/11/2025).

    Pesawat Hercules yang ditumpangi Bobby menuju Bandara Pinangsori, Tapteng, yang sudah beberapa hari tidak beroperasi karena bencana. Bandara itu rencananya kembali diaktifkan, dengan prioritas penyediaan bahan bakar untuk genset dan kebutuhan operasional lain. Setibanya di sana, rombongan juga akan mencoba menembus sejumlah titik yang hingga kini belum dapat dijangkau.

    “Masih terisolir (Tapteng dan Sibolga), makanya kita coba nanti sampai dan kita coba tembus sore ini,” ujar Bobby sebelum keberangkatan dari Lanud Soewondo Medan.

    Bobby menyebut pihaknya terus berupaya membuka akses darat. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor dan memperbaiki jalur yang rusak.

    “Masih ada longsoran. Jalur putus ini ada yang karena tertutup material, ada yang memang putus karena jalan amblas,” kata Bobby.

    Adapun logistik yang dibawa meliputi paket sembako, beras, air mineral, makanan ringan, pakaian, handuk, minyak goreng, sabun, mi instan, ikan sarden kaleng, dan berbagai kebutuhan harian lainnya.

    Selain bantuan logistik, Bobby juga membawa tim penyedia layanan komunikasi untuk memperbaiki jaringan di wilayah terdampak. Dalam tahap awal akan digunakan Starlink sebagai solusi komunikasi sementara, sebelum jaringan permanen diperbaiki secara menyeluruh. **(H17/DISKOMINFO SUMUT)

  • Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

    Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi ke Wilayah Terdampak Banjir Sumatera

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero) beserta seluruh subholding dan anak usaha menjaga pasokan BBM dan LPG, terutama ke wilayah terdampak banjir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan sekitarnya. PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) juga mengupayakan tersedianya pasokan BBM dan LPG ke wilayah terdampak secara optimal melalui berbagai moda transportasi.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatakan Pertamina menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang terjadi. Pertamina Group fokus pada penyediaan dan distribusi pasokan energi dan akan mengupayakan semua langkah, sehingga energi terutama BBM dan LPG dapat mencapai ke masyarakat.

    “Seluruh subholding dan anak usaha juga saling membantu untuk mendukung sampainya energi ke masyarakat, sekaligus bantuan dan dukungan bagi masyarakat terdampak. Hal ini mewujudkan komitmen Pertamina dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).

    Baron menjelaskan, sarana dan fasilitas Pertamina di wilayah terdampak berada dalam kondisi baik. Sejumlah pekerja terdampak, juga telah mendapatkan dukungan dari Pertamina dan sebagian besar tetap bertugas melayani kebutuhan masyarakat.

    Dari sisi distribusi, kapal pengangkut BBM menghadapi tantangan cuaca buruk dan ombak tinggi. Pada beberapa hari terakhir, kondisi gelombang tinggi dan angin kencang di area Single Point Mooring (SPM) Belawan, sehingga mempersulit proses sandar kapal. Namun saat ini, dua kapal pengangkut BBM telah berhasil melakukan bongkar muat BBM.

    Pertamina juga telah memberangkatkan Heli tipe Bell 412 EP dengan kode PK-PUJ milik PT Pelita Air Service untuk pengangkut BBM dan bantuan lain. Heli berangkat dari Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang, direncanakan menuju Bandara Internasional Kualanamu Medan.

    Selain mengantar energi, Pelita Air juga mempersiapkan armadanya untuk menjalankan Misi Penerbangan Emergency di Sumatera, dengan tujuan terutama Rantau, Lhokseumawe, Pangkalan Susu dan sekitarnya.

    Sementara itu, anak usaha yakni PT Elnusa Petrofin, yang berperan dalam armada distribusi melalui mobil tangki BBM, juga memastikan distribusi energi berjalan maksimal. Elnusa Petrofin telah memberangkatkan armada mobil tangki untuk mengantarkan BBM ke berbagai lokasi walaupun terdapat tantangan medan jalan yang dilalui.

    Elnusa Petrofin juga memastikan operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Gunung Sitoli, serta Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sibolga dan Silangit, berada dalam kondisi aman.

    “Pertamina berkoordinasi dengan berbagai pihak agar mobil tangki dapat mendistribusikan BBM dengan aman dan tetap mengedepankan aspek safety,” jelas Baron.

    Sebagai bentuk mitigasi, Pertamina telah melakukan alih suplai (RAE) Pertalite dan Biosolar dari IT Lhokseumawe, FT Siantar, dan IT Dumai. Skema prioritas penyaluran juga diterapkan untuk menjaga ketersediaan di SPBU yang memasuki kategori stok kritis.

    Selain itu, penyaluran produk alternatif seperti Pertamax dan Pertamina Dex turut dimaksimalkan untuk mendukung kebutuhan energi masyarakat selama proses pemulihan suplai.

    Sementara itu, Pertamina juga menerjunkan tim Pertamina Peduli yakni relawan Perwira Pekerja Pertamina untuk ikut membantu masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor. Bantuan Pertamina diberikan sebagai respon cepat, dalam penanggulangan bencana serta memberikan pelayanan sepenuh hati bagi masyarakat.

    Sejumlah bantuan diserahkan Pertamina Peduli, yakni berupa 600 box mie instan, 50 karung beras 10 kg, serta 120 kardus air mineral, yang dipersiapkan untuk mendukung kebutuhan mendesak masyarakat terdampak di titik-titik bencana.

    Sejumlah Perwira PT Pertamina Hulu Energi juga mendampingi pemberian bantuan berupa mie instan, air mineral, biskuit, susu balita, popok dewasa, popok bayi, selimut, dan handuk.

    Selain bantuan, anak usaha PT Pertamina Bina Medika IHC yang merupakan pengelola sejumlah rumah sakit BUMN, telah membuka area Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan di Kabupaten Langkat, serta Rumah Sakit Pertamina Rantau di Kabupaten Aceh Tamiang, menjadi lokasi untuk masyarakat mengungsi.

    Rumah Sakit Pertamina juga tetap beroperasi melayani kebutuhan kesehatan masyarakat, walaupun turut terimbas banjir.

    “Seiring rasa keprihatinan Pertamina, bantuan ini merupakan langkah awal untuk dapat meringankan dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di masa tanggap darurat,” jelas Baron.

    Sementara itu Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menegaskan Pertamina Patra Niaga mengambil langkah kesiapsiagaan cepat untuk menjaga distribusi energi bagi masyarakat tetap berjalan optimal.

    “Kami melakukan pemantauan intensif dan penyesuaian pola suplai sesuai kondisi di lapangan, termasuk koordinasi erat dengan pemerintah daerah, aparat, serta pihak penanganan kebencanaan,” ujar Roberth.

    Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, BPBD, serta pemangku kepentingan terkait untuk memetakan kebutuhan prioritas di lapangan. Dukungan lanjutan dapat kembali disiapkan dan disalurkan sesuai perkembangan kondisi lapangan.

    Sejak 13 November 2025, Pertamina juga telah mengaktifkan Satgas NATARU yang bertugas memonitor kebutuhan energi dan infrastruktur distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

    Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, membeli BBM dan LPG sesuai kebutuhan, serta selalu berhati-hati saat melintas di jalur yang masih dalam penanganan. Jika terdapat kendala layanan, silakan hubungi Pertamina Contact Center 135.

    (anl/ega)

  • Pemuda Masjid Dunia minta remaja masjid beri layanan kepada pengungsi

    Pemuda Masjid Dunia minta remaja masjid beri layanan kepada pengungsi

    Banyak masyarakat yang terdampak banjir dan mengungsi. Remaja masjid diharapkan bisa turun membantu tim SAR yang telah sibuk melakukan evakuasi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Pemuda Masjid Dunia Said Aldi Al Idrus meminta remaja masjid di setiap daerah yang wilayahnya dilanda bencana banjir bandang untuk dapat memberikan layanan dan pertolongan kepada pengungsi.

    “Banyak masyarakat yang terdampak banjir dan mengungsi. Remaja masjid diharapkan bisa turun membantu tim SAR yang telah sibuk melakukan evakuasi,” ujar Said dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, hal tersebut penting untuk dilakukan karena beberapa wilayah di Indonesia pada saat ini, seperti Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat dilanda banjir.

    Selain itu, dia meminta kepada seluruh masjid di wilayah terdampak banjir agar membuka pintu selebar-lebarnya untuk menjadi hunian darurat bagi warga yang membutuhkan.

    Sementara itu, dia mengatakan Pemuda Masjid Dunia prihatin terhadap kondisi masyarakat yang terdampak banjir hingga kehilangan rumah dan harus mengungsi.

    “Semoga kita sabar dan tabah dalam menghadapi musibah ini. Mari kita sama-sama berdoa agar musibah banjir dan longsor yang terjadi cepat selesai,” katanya.

    Pada kesempatan berbeda, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah telah bergerak cepat dalam mengirimkan bantuan sejak awal bencana banjir bandang hingga longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.

    “Pemerintah bergerak cepat. Kami dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara. Akan tetapi, memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan, kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat,” kata Presiden dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Jakarta, Jumat.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kerusakan Lingkungan Picu Banjir Besar, Pemerintah Sulit Kirim Bantuan ke Korban di Sumatra

    Kerusakan Lingkungan Picu Banjir Besar, Pemerintah Sulit Kirim Bantuan ke Korban di Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa kerusakan lingkungan di Sumatra Utara telah memicu adanya banjir bandang, saat cuaca ekstrem di sebagian besar Pulau Sumatra.

    Dia mengatakan bahwa pemberian bantuan ke daerah bencana alam sangat berat. Sebab, akses banyak terputus.

    “Pemerintah bergerak cepat, kita dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara,” ucapnya, Jumat (28/11/2025).

    Presiden ke-8 RI menjelaskan bahwa kondisi di lapangan masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari akses yang terputus hingga cuaca yang tidak menentu. 

    Kendati demikian, orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa berbagai upaya terus dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak.

    “Memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan. Kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat. Tadi pagi kita telah berangkatkan 3 pesawat Hercules C-130 dan 1 pesawat A-400. Untuk kesekian kalinya kita kirim bantuan dan terus-menerus kebutuhan mereka di lapangan kita dukung,” imbuhnya.

    Selain itu, Prabowo juga menyinggung pentingnya kesiapsiagaan bangsa dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang berpotensi memicu bencana.

    Kepala Negara mendorong peningkatan edukasi mengenai lingkungan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.

    “Ini juga mengingatkan kita bahwa dunia penuh dengan tantangan. Perubahan iklim, pemanasan global, kerusakan lingkungan, ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi. Ini juga saya kira mungkin para guru-guru di seluruh Indonesia yang sudah bisa mulai. Saya yakin sudah mulai, tapi mungkin perlu kita tambah dalam silabus, dalam mata pelajaran, juga kesadaran akan sangat pentingnya kita menjaga lingkungan alam kita, menjaga hutan-hutan kita,” ujar Prabowo.

    Lebih jauh, Presiden menekankan bahwa upaya menjaga kelestarian lingkungan harus dimulai dari rumah dan menjadi gerakan bersama seluruh masyarakat. 

    Dia menyerukan langkah konkret, seperti mencegah pembabatan hutan dan memastikan sungai tetap bersih agar mampu menahan potensi bencana.

    “Benar-benar mencegah pembabatan pohon-pohon, perusakan hutan-hutan. Benar-benar juga sungai-sungai harus kita jaga agar bersih sehingga dapat menyalurkan air yang bisa tiba-tiba datang. Saudara-saudara ini nanti usaha bersama kita, tiap rumah ikut berperan,” pungkas Prabowo.

  • Keluarga Masih Menanti Kabar 7 Korban Banjir yang Terjebak di Hutan Tapanuli Tengah
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        28 November 2025

    Keluarga Masih Menanti Kabar 7 Korban Banjir yang Terjebak di Hutan Tapanuli Tengah Medan 28 November 2025

    Keluarga Masih Menanti Kabar 7 Korban Banjir yang Terjebak di Hutan Tapanuli Tengah
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Rosmawati Zebua (30) masih menanti kabar tujuh keluarganya yang terjebak di hutan saat banjir bandang dan longsor melanda Kampung Baru, Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
    “Sampai saat belum ada kabar dari mereka. Nomornya pun sudah tak aktif,” kata Rosmawati kepada
    Kompas.com
    melalui saluran telepon pada Jumat (28/11/2025).
    Rosmawati mengaku sudah mencari informasi dari media sosial hingga menghubungi
    call center
    Basarnas, namun belum mendapat perkembangan apa pun.
    “Saya sudah hubungi Basarnas. Katanya jalan ke lokasi masih terhambat longsor. Terus airnya masih deras. Itu kendalanya,” ujar Rosmawati.
    Ia menuturkan pihak keluarga lain juga berupaya menuju
    Tapteng
    , tetapi perjalanan terhambat.
    “Jadi saya udah komunikasi dengan mereka juga. Kemarin kabarnya terhambat di Tarutung. Sekarang tak bisa dihubungi lagi,” katanya.
    Menurut Rosmawati, ia sudah menitipkan pesan kepada keluarga yang berangkat dari Batam agar segera memberi kabar ketika tiba di lokasi pengungsian.
    “Ini lah masih menunggu informasi dari mereka bagaimana. Apakah sudah sampai di lokasi atau tidak,” ucapnya.
    Rosmawati mengatakan tetap berharap keluarganya dapat ditemukan dalam kondisi selamat.
    “Saya masih tetap berharap keluarga selamat semuanya,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, 50 warga korban banjir dan longsor di
    Tapanuli Tengah
    terjebak di hutan saat berusaha mengevakuasi diri. Rosmawati menyebut tujuh di antaranya adalah keluarganya. Ia sempat berkomunikasi dengan mereka pada Selasa (25/11/2025).
    “Sebenarnya pas itu (video call) mereka nggak dengar apa yang kita omongin. Soalnya HP masuk air juga. Tapi mereka ngomong ‘ini kami sudah mengungsi ya’. Udah nggak di rumah lagi. Pokoknya banjir bandang sudah menghadang semua,” jelasnya saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (26/11/2025).
    Ia menambahkan, komunikasi terakhir menunjukkan kondisi para pengungsi yang sangat melemah.
    “Sudah tenggelam seperti lautan katanya, ‘makanya kami lari ke atas, tanpa bawa apa pun’. Mereka berteriak minta tolong, kami belum makan ini, pergi dari pagi. Pokoknya kalian berdoa saja buat kami. Kalau pun kami nggak ada kabar, mungkin kami sudah ini katanya,” tuturnya.
    Sejak sekitar pukul 11.00 WIB di hari yang sama, ponsel keluarganya tidak lagi bisa dihubungi. Rosmawati mengatakan, dalam rombongan tersebut terdapat bayi berusia tiga bulan dan seorang lansia yang lumpuh akibat stroke.
    “Ada bayi umur tiga bulan, itu anak abang saya. Dan ada lansia yang lumpuh karena kena stroke juga,” ujarnya.
    Ia menjelaskan hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (22/11/2025), membuat warga bersiap mengungsi ke gereja. Namun banjir bandang yang datang lebih besar dari perkiraan memaksa warga naik lebih tinggi ke hutan tanpa membawa makanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Banjir Bandang di Agam Bertambah, 13 Orang Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 November 2025

    Korban Banjir Bandang di Agam Bertambah, 13 Orang Meninggal Dunia Regional 28 November 2025

    Korban Banjir Bandang di Agam Bertambah, 13 Orang Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    -Korban banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat terus bertambah.
    Data terakhir jumlahnya mencapai 13 orang yang ditemukan meninggal dunia.
    “Informasi terakhir, jumlah korban banjir bandang di Agam telah ditemukan 13 orang meninggal dunia,” kata Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab kepada wartawan di posko BPBD Sumbar, Jumat (28/11/2025).
    Sebelumnya BPBD mencatat ada 9 korban meninggal dunia, kemudian siang  bertambah 4 orang.
    Ilham menyebutkan masih ada dilaporan warga yang hilang.
    Saat ini pihak BPBD masih terus melakukan pencarian.
    “Pencarian masih dilakukan pagi ini untuk mencari korban yang dilaporkan hilang,” jelas Ilham.
    Sebelumnya diberitakan, kecamatan Malalak,
    Kabupaten Agam
    ,
    Sumatera Barat
    dihantam banjir bandang, Rabu (26/11/2025) sore.
    Material lumpur hitam bercampur dengan kayu dan bebatuan menghantam pemukiman warga.
    Terkait banjir yang ada di Sumatera Barat, pemerintah pusat telah mengirimkan bantuan.
    BNPB juga sudah turun untuk berkoordinasi dan menangani banjir yang ada di Sumatera Barat. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Telkomsel Siapkan Baterai dan Genset untuk Pulihkan Jaringan Pasca-Banjir Sumatra dan Aceh

    Telkomsel Siapkan Baterai dan Genset untuk Pulihkan Jaringan Pasca-Banjir Sumatra dan Aceh

    Liputan6.com, Jakarta – Bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara berdampak pada sejumlah infrastruktur strategis, salah satunya jaringan telekomunikasi.

    Terkait gangguan jaringan internet di wilayah tersebut, Telkomsel menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemulihan layanan di tengah situasi krisis yang terjadi.

    VP Network Strategic Collaboration and Settlement Telkomsel, Nizar Fuadi, menyatakan bahwa fokus utama saat ini adalah pemulihan sesegera mungkin, baik dari aspek sosial masyarakat, kondisi infrastruktur, maupun layanan telekomunikasi.

    Namun, ia menekankan bahwa kunci utama pemulihan jaringan adalah kembalinya pasokan listrik dari PLN sebagai daya jaringan Base Transceiver Station (BTS), mengingat banyak lokasi mengalami pemadaman.

    “Kami ingin pemulihan sesegera mungkin, baik dari sisi masyarakat, kondisi sosial, maupun layanan telekomunikasi. Dan tentu saja, yang terpenting adalah pemulihan dari PLN, karena listrik sedang padam,” ujar Nizar.

    Nizar mengungkapkan, Telkomsel telah mengerahkan seluruh sumber daya dan jaringan untuk mempercepat pemulihan layanan informasi agar masyarakat dapat kembali memanfaatkannya.

    Upaya pemulihan BTS yang terdampak bencana dilakukan dengan menyiapkan suplai baterai dan genset. Meski demikian, terdapat kendala operasional

    “Baterai sendiri hanya bertahan hingga 4 jam, sementara genset membutuhkan bahan bakar solar. Kami akan mendistribusikan dua solusi tersebut jika akses sudah mulai aman dari banjir,” ia menambahkan.

    Dampak Jaringan di Tiga Provinsi

    Sementara VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, merinci gangguan jaringan yang dialami di wilayah Sumatera.

    “Di wilayah Aceh, ada sekitar 60% jaringan Telkomsel yang terdampak. Gangguan disebabkan oleh banjir, banjir bandang, dan akses ke beberapa jembatan yang terputus. Pihak Telkomsel saat ini masih bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memulihkan jaringan, katanya.

    Ia menambahkan, jaringan yang terdampak di Sumatera Utara, tercatat sekitar 12%. Lalu, di Sumatera Barat: jaringan yang terdampak mencapai 11,03%.

    “Kami berharap pemulihan jaringan dapat segera terealisasi agar komunikasi dapat kembali normal dan membantu penanganan situasi di wilayah tersebut,” ucap Fahmi memungkaskan.