Topik: Banjir Bandang

  • Chusnul Chotimah Bandingkan Presiden Prabowo Makan di Tenda Pengungsian Sambil Berdiri, dan Zulhas Makan Mewah Sambil Pegang Cerutu

    Chusnul Chotimah Bandingkan Presiden Prabowo Makan di Tenda Pengungsian Sambil Berdiri, dan Zulhas Makan Mewah Sambil Pegang Cerutu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) terus menjadi sorotan di tengah situasi sulit yang dirasakan masyarakat pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

    Usai ramai dihujat karena aksinya memanggul beras saat meninjau korban banjir di Sumatera beberapa waktu lalu, kini penggalan video yang memperlihatkan gaya hidup mewah Zulhas kembali jadi sorotan.

    Video dimaksud memperlihatkan acara makan yang diduga di sebuah restoran mewah. Zulhan tidak sendiri namun bersama beberapa orang lainnya. Namun tidak hanya menu makannya yang jadi sorotan tapi gaya Zulhas yang makan sambil memegang cerutu turut menjadi kritikan.

    Sorotan salah satunya datang dari Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah. Dia menyinggung perilaku para menteri di Kabinet Presiden Prabowo Subianto.

    Beberapa menteri yang disorot seperti Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni yang pernah bermain domino dengan terduga pelaku pembalakan liar, kemudian Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf yang terkesan mempersulit donasi rakyat untuk korban bencana.

    Kemudian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia yang dinilai telah membohongi korban bencana.

    “Yang paling parah Menko Pangan, makan enak sambil pegang cerutu di saat rakyat kelaparan.🥺,” kata Chusnul Chotimah.

    Chusnul Chotimah lantas membandingkan Zulkifli Hasan dengan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo telah berusaha sekuat tenaga untuk menyatu dengan rakyat terutama para korban bencana alam.

  • Pemda dan Warga Aceh Tenggara Gelar Doa Bersama dan Berikan Santunan

    Pemda dan Warga Aceh Tenggara Gelar Doa Bersama dan Berikan Santunan

    Aceh Tenggara, Beritasatu.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara bersama warga menggelar doa bersama di masjid yang berada di Desa Lawe Penanggalan, Selasa (16/12/2025). Kegiatan ini disertai dengan pemberian santunan tali asuh bagi keluarga korban yang meninggal dunia sebesar Rp 2 juta per orang.

    Bupati Aceh Tenggara Muhammad Salim Fahri mengatakan doa bersama ini bertujuan meminta tolak bala atas musibah banjir bandang menerjang kabupaten Aceh Tenggara. 

    “Doa bersama ini bertujuan meminta tolak bala dan mendoakan 11 warga Desa Lawe Penanggalan yang meninggal dunia akibat musibah ini,” ungkap Salim.

    Selain itu Salim juga mengucapkan terima kasih atas bantuan masyarakat, bahkan donatur dari dalam hingga luar daerah yang telah membantu warga Aceh Tenggara.

    “Bencana ini tidak ada satupun yang menghendaki. Namun, ini merupakan ujian bagi kita, serta ucapan terima kasih dari pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara atas bantuan warga, donatur baik di dalam daerah maupun luar daerah yang telah membantu warga kami,” tutur Salim.

    Ditambahkannya, untuk warga yang rumahnya rusak berat dan ringan akan dibangun kembali oleh pemerintah di tempat yang lebih layak. 

     

  • 20 Hari Terisolasi, Warga Meunasah Mancang Terima Pengobatan Gratis

    20 Hari Terisolasi, Warga Meunasah Mancang Terima Pengobatan Gratis

    Pidie Jaya, Beritasatu.com – Setelah 20 hari banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, masyarakat Desa Meunasah Mancang, Kecamatan Meurah Dua, akhirnya mendapatkan layanan pengobatan gratis dari Puskesmas Meurah Dua.

    Lambatnya bantuan kesehatan ke desa tersebut disebabkan oleh sulitnya akses jalan.  Desa ini sebelumnya terisolasi akibat akses jalan yang rusak, licin, dan berlumpur.

    Tim Puskesmas Meurah Dua baru dapat menjangkau Meunasah Mancang pada hari ini, Selasa (16/12/2025) bahkan harus berjalan kaki karena kondisi jalan yang masih licin dan berlumpur.

    Sebelumnya, para pengungsi hanya mengandalkan bantuan obat-obatan dari sejumlah relawan yang kebetulan melintasi desa tersebut. Namun, bantuan itu belum mampu memenuhi kebutuhan kesehatan warga secara menyeluruh.

    Salah seorang warga, Khadijah, mengaku bersyukur akhirnya petugas kesehatan dapat mengakses desanya.

    “Tadi saya dapat obat gula, obat gatal-gatal, salep untuk kaki yang mulai pecah-pecah, dan juga obat kutu air. Alhamdulillah, akhirnya orang puskesmas sampai ke sini,” ujarnya.

    Menurut Khadijah, pascabanjir banyak warga mengalami gangguan kesehatan. Obat yang paling dicari masyarakat adalah obat gatal, obat gula, dan obat sakit kepala.

    Sementara itu, petugas Puskesmas Meurah Dua, Zia Fitri, mengatakan pihaknya akan berupaya rutin memberikan pelayanan kesehatan jika akses jalan sudah kembali normal.

    “Kalau jalan sudah lancar, kami usahakan datang dua kali dalam seminggu. Selama ini kami masih berkeliling ke posko desa lain,” jelasnya.

    Zia mengungkapkan, medan menuju Desa Meunasah Mancang masih sangat sulit. Tim medis bahkan harus menumpang mobil dobel kabin dan tetap mengalami kesulitan, sehingga tidak bisa menggunakan sepeda motor seperti biasanya.

    Zia Fitri menambahkan, ini merupakan kunjungan pertama tim puskesmas ke Desa Meunasah Mancang sejak banjir dan longsor terjadi. Sebelumnya, tim medis sempat terhambat di Desa Dayah Kruet karena kondisi jalan yang belum bisa dilalui.

    “Sejak 20 hari pascabanjir dan longsor, ini baru pertama kali kami bisa masuk ke desa ini. Sebelumnya kami sempat terhambat di Desa Dayah Kruet,” katanya.

    Ia menambahkan, keluhan kesehatan warga pascabanjir didominasi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, serta penyakit kulit seperti gatal-gatal akibat banjir bandang.

    Terkait ketersediaan obat, Zia memastikan stok dari puskesmas masih mencukupi untuk pelayanan di posko-posko pengungsian, meski jumlah obat yang diberikan terbatas.

    “Kalau di puskesmas biasanya kami berikan 10 butir, di posko hanya lima butir karena stok obat harus dibagi ke banyak lokasi,” tutupnya.

  • Pencarian 42 Korban Banjir Bandang Palembayan Agam Terus Berlanjut

    Pencarian 42 Korban Banjir Bandang Palembayan Agam Terus Berlanjut

    Agam, Beritasatu.com – Tim SAR gabungan masih terus melanjutkan operasi pencarian korban banjir bandang dan longsor di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (16/12/2025). Hingga kini, sebanyak 42 orang masih dinyatakan hilang dan menjadi fokus utama pencarian.

    Bencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut telah meluluhlantahkan tiga kampung yang berada di tiga kenagarian di Kecamatan Palembayan. Dampak bencana tidak hanya merusak permukiman warga, tetapi juga menyisakan medan pencarian yang berat.

    Pada Selasa siang, tim gabungan kembali melakukan penyisiran di sejumlah titik yang diduga menjadi lokasi korban tertimbun material longsor atau terbawa arus banjir. Pencarian dilakukan di kawasan berlumpur, tumpukan material longsor, serta sepanjang aliran sungai, mulai dari bagian hulu hingga ke muara sungai di wilayah Kabupaten Agam.

    Namun hingga Selasa siang, upaya pencarian belum membuahkan hasil. Tebalnya lumpur serta luasnya area terdampak menjadi kendala utama yang dihadapi tim di lapangan.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR, sebanyak 127 korban telah berhasil ditemukan, sementara 42 orang lainnya masih dalam pencarian.

    Selain operasi pencarian, wilayah terdampak di Kecamatan Palembayan juga masih menjalani proses pemulihan pascabencana. Tiga kenagarian yang terdampak masih berupaya memulihkan jaringan listrik dan akses internet, serta membersihkan material lumpur yang menutup permukiman dan akses jalan warga.

    Koordinator Basarnas Padang Atta Priono mengatakan Tim SAR memastikan operasi pencarian akan terus dilanjutkan dengan melibatkan seluruh unsur terkait, meskipun dihadapkan pada medan yang berat dan kondisi cuaca yang belum stabil.

    “Tim terus memaksimalkan pencarian dengan memperhatikan keselamatan personel di lapangan, sembari memantau perkembangan kondisi cuaca dan medan,” pungkasnya.

  • Usai Dilanda Banjir Bandang, Ratusan Rumah Warga di Tapanuli Selatan Hancur Ditelan Bencana Tanah Bergerak

    Usai Dilanda Banjir Bandang, Ratusan Rumah Warga di Tapanuli Selatan Hancur Ditelan Bencana Tanah Bergerak

     

    Saat ini, sebanyak 637 jiwa atau 186 Kepala Keluarga (KK) telah bertahan selama dua pekan di posko pengungsian dengan fasilitas seadanya. Kondisi ini membuat para pengungsi mengalami tekanan psikologis dan fisik.

    Tioji Harahap, seorang pengungsi, menyampaikan harapannya yang mendesak kepada pemerintah daerah. 

    “Harapannya dibangunkan rumah secepat mungkin. Sudah dua minggu lebih di posko pengungsian, selama di sini tidak tenang pikirannya, badannya pegal-pegal. Harapannya segera dibangun rumah,” ucapnya.

    Menanti Janji Relokasi di Lahan 9 Hektare

    Kepala Desa Tandihat, Ranto Panjang Sipahutar, membenarkan dampak masif ini. Ia menjelaskan bahwa pergerakan tanah yang bertambah parah memaksa evakuasi total. 

    “Jumlah pengungsi di sini berkisar 637 jiwa atau 186 KK. Rumah terdampak dan tidak layak lagi dipakai ada 157 rumah,” ungkapnya.

    Ranto menyebutkan bahwa lahan relokasi telah direncanakan di area PTPN dengan luas 9 hektare. Namun, hingga berita ini diturunkan, pembangunan hunian darurat atau permanen belum terealisasi. 

    Ratusan warga korban pergeseran tanah ini pun harus terus bersabar dan bertahan dalam ketidakpastian, menunggu tindakan nyata dari Pemerintah Daerah.

  • Rumahnya Hancur Tertimbun Longsor, Polwan Brigadir Mei Pilih Bantu Evakuasi Ibu dan Dua Balita

    Rumahnya Hancur Tertimbun Longsor, Polwan Brigadir Mei Pilih Bantu Evakuasi Ibu dan Dua Balita

    Liputan6.com, Jakarta – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera, mengobarkan api kemanusiaan dalam diri Brigadir Polisi Mei Indah Naibaho. Seorang Polwan dari Polres Tapanuli Tengah (Tapteng).

    Hari itu, Selasa (25/11/2025), bencana menerjang Komplek Perumahan Pandan Permai. Rumah Brigadir Mei hancur tertimbun material longsor. Sebagai seorang Polisi, Brigadir Mei seolah tahu persis kewajibannya, Menolong warga yang membutuhkan. Dia mengesampingkan menyelamatkan harta bendanya.

    Fokus utamanya hanya satu, mengevakuasi tetangganya yang terjebak dan terancam keselamatannya. Ada seorang ibu bersama dua anak balitanya yang masih sangat kecil, masing-masing berusia 2 tahun dan 3 bulan.

    “Keselamatan mereka adalah prioritas utama,” ujar Brigadir Mei saat menceritakan detik-detik mencekam tersebut saat berbincang, Selasa (16/12/2025).

    Dengan sigap, dia bergegas menyelamatkan keluarga tersebut. Dia juga sempat mengambil perlengkapan esensial seperti susu bayi dan beberapa pakaian yang tergantung di jemuran.

    “Selebihnya semua habis tertimbun tanah longsor,” tambahnya dengan nada ikhlas.

    Tindakan heroik Brigadir Mei yang mengutamakan tugas kemanusiaan di atas kepentingan pribadi ini mendapat apresiasi tinggi dari institusinya.

    Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Wahyu Endrajaya menyampaikan penghargaan dan menyebut aksi ini sebagai perwujudan “Jiwa Bhayangkara Sejati.”

    “Ini adalah jiwa Bhayangkara sejati,” tutur Kapolres saat secara langsung menyerahkan bantuan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada Brigadir Mei, yang meskipun seorang pahlawan, ia juga merupakan korban dalam musibah ini.

     

  • Mitigasi Bencana, Prabowo Siapkan Dana untuk Kepala Daerah dan Satgas Rekonstruksi

    Mitigasi Bencana, Prabowo Siapkan Dana untuk Kepala Daerah dan Satgas Rekonstruksi

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyiapkan sejumlah rencana dalam memitigasi bencana, khususnya banjir bandang dan longsor yang terjadi di sebagian wilayah Sumatera. Mulai dari pembentukan satuan tugas atau satgas rekonstruksi, hingga pemberian uang bantuan yang diserahkan kepada setiap kepala daerah.

    Hal itu diutarakan Prabowo dihadapan para menteri dan jajarannya dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin (15/12/2025) kemarin.

    Untuk satgas atau badan rekonstruksi, RI 1 mengusulkan untuk membantu rehabilitasi dan rekonstruksi pemukiman, infrastruktur, serta fasilitas sosial di wilayah-wilayah terdampak bencana. Termasuk di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang sedang menjadi fokus penanganan.

    Presiden menegaskan bahwa proses rekonstruksi dan rehabilitasi harus dipermudah, termasuk dalam aspek pengadaan lahan dan pendanaan.

    “Jangan ada alasan soal pencarian lahan dan sebagainya. Sekarang waktunya bekerja keras. Anggaran APBN sudah kita siapkan. Anggaran ini berasal dari hasil penghematan (efisiensi) yang telah kita lakukan,” tegasnya, dikutip Selasa (16/12/2025).

    Selain itu, Prabowo menyatakan bahwa seluruh gubernur dan kepala daerah di wilayah terdampak akan menerima bantuan dana operasional.

    “Saya perintahkan setiap gubernur yang terdampak untuk menerima dana operasional taktis sebesar Rp 20 miliar. Semua bupati/wali kota di 52 kabupaten/kota yang terdampak langsung saya beri Rp 4 miliar. Dana ini sudah dikirimkan di luar anggaran pemulihan, dan tiga hari setelah instruksi saya, uang telah sampai ke semua kabupaten,” kata Prabowo.

     

  • Wakil DPRD Jabar Dukung Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Penghentian Izin Perumahan, Tekan Risiko Bencana
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 Desember 2025

    Wakil DPRD Jabar Dukung Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Penghentian Izin Perumahan, Tekan Risiko Bencana Bandung 16 Desember 2025

    Wakil DPRD Jabar Dukung Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Penghentian Izin Perumahan, Tekan Risiko Bencana
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, MQ Iswara menilai, kebijakan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi yang menghentikan sementara izin pembangunan perumahan sebagai langkah yang diperlukan untuk menekan risiko bencana banjir dan longsor.
    Ia mengatakan kebijakan tersebut bukan keputusan mendadak, melainkan tindak lanjut dari Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 11 Tahun 2025 tentang Alih Fungsi Lahan.
    “Pemberhentian izin sementara untuk pembangunan perumahan se-Jawa Barat itu tidak serta merta. Awalnya, Pemprov Jabar telah mengeluarkan Pergub nomor 11 tahun 2025 tentang alih fungsi lahan,” kata Iswara saat ditemui di DPD Partai Golkar Kota Bandung, Senin (15/12/2025) malam.
    Iswara menjelaskan, setelah Pergub tersebut, gubernur menerbitkan sejumlah surat edaran pada 13 dan 14 Desember.
    Mulai dari penghentian sementara
    izin perumahan
    di Bandung Raya hingga diperluas ke seluruh wilayah Jawa Barat.
    Seiring meningkatnya curah hujan dan kejadian banjir serta longsor, kebijakan tersebut kemudian diperluas dengan menghentikan sementara izin pembangunan restoran, hotel, kafe, dan destinasi wisata di kawasan rawan
    bencana

    “Jadi sebenarnya bukan hanya satu, sudah empat yang dikeluarkan oleh gubernur untuk mencegah terjadinya bencana di Jawa Barat,” katanya.
    Menurut Iswara, DPRD Jabar sebelumnya juga telah mendorong agar pemerintah provinsi menerapkan moratorium izin pembangunan untuk memberi ruang kajian bersama pemerintah kabupaten/kota.
    “Apakah Persetujuan Bangun Gedung (PBG) yang dulu IMB itu dilaksanakan sesuai dengan izinnya. Di PBG itu kan disyaratkan juga agar melakukan reboisasi, penanaman dan sebagainya apakah itu dilakukan atau tidak,” terangnya.
    Ia menilai tahapan tersebut penting dilakukan sebelum izin pembangunan kembali dibuka.
    “Jadi tahapan-tahapan itu memang harus dilakukan dulu, jadi kami di
    DPRD Jawa Barat
    mendukung apa yang di aturan-aturan yang dilakukan gubernur,” tutur Iswara.
    DPRD Jabar juga berencana mendorong agar kebijakan terkait perlindungan lingkungan tersebut diperkuat dalam bentuk peraturan daerah (Perda), mengingat kedudukan surat edaran berada di bawah Pergub dan Perda.
    “Kami akan meminta kepada Banleg untuk mengajukan Perda inisiatif atau Perda prakarsa terkait dengan kondisi lingkungan di Jawa Barat. Jadi ini sejalan dengan yang dilakukan oleh (Gubernur) Jabar,” pungkas Iswara.
    Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperluas kebijakan penghentian sementara penerbitan izin perumahan. 
    Kebijakan tersebut sebelumnya hanya berlaku di Bandung Raya, tetapi kini diterapkan di seluruh wilayah Jawa Barat. 
    Perluasan kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran
    Gubernur Jawa Barat
    Nomor: 180/HUB.03.08.02/DISPERKIM yang diterbitkan pada 13 Desember 2025.
    Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    menerangkan, alasan memperluas kebijakan tersebut adalah karena tingginya ancaman bencana hidrometeorologi yang tidak lagi bersifat lokal di Bandung Raya saja. 
    “Potensi bencana alam hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor bukan hanya terjadi di wilayah Bandung Raya, tetapi juga di seluruh wilayah Jawa Barat,” kata Dedi dalam surat edaran yang diterima Kompas.com, Senin (15/12/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Bandang di Batu Busuk Padang, 47 KK Mengungsi di Perbukitan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Desember 2025

    Banjir Bandang di Batu Busuk Padang, 47 KK Mengungsi di Perbukitan Regional 16 Desember 2025

    Banjir Bandang di Batu Busuk Padang, 47 KK Mengungsi di Perbukitan
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 47 kepala keluarga (KK) masih mengungsi di Rimbo Panjang, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Selasa (16/12/2025).
    Mereka tinggal sementara di sebuah mushala dan mendirikan tenda darurat di daerah perbukitan tersebut.
    “47 KK itu berasal dari warga
    Batu Busuk
    yang terkena
    banjir bandang
    sejak 24 November 2025 lalu,” ungkap Camat Pauh, Titin Masfetrin, yang dihubungi Kompas.com.
    Titin menjelaskan, warga mengungsi karena rumah mereka hancur, rusak berat, atau digenangi lumpur akibat banjir bandang.
    Ia menyebutkan, banjir bandang telah terjadi empat kali di daerah Batu Busuk, yaitu pada tanggal 24, 26, 28 November, serta terakhir pada Minggu (14/12/2025).
    “Daerah Batu Busuk merupakan daerah terparah yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pauh,” kata Titin.
    Di lokasi tersebut, terdapat total 193 kepala keluarga, namun saat ini hanya beberapa yang masih bertahan.
    Sebagian besar warga telah pindah ke lokasi hunian sementara yang disediakan oleh Pemkot
    Padang
    , menumpang di rumah saudara, atau tinggal di posko
    pengungsian
    di Rimbo Panjang.
    Titin menambahkan bahwa akibat banjir bandang terakhir pada Minggu (14/12/2025), akses jalan yang menghubungkan Batu Busuk dengan Kapalo Koto terputus.
    “Pangkal jembatan tergerus air sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan,” jelasnya.
    Saat ini, tim dari TNI, Polri, dan relawan sedang melakukan perbaikan jalan yang terdampak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Sumatera, Aceh Terima Bantuan dari Perusahaan Multinasional

    Banjir Sumatera, Aceh Terima Bantuan dari Perusahaan Multinasional

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menerima bantuan kemanusiaan dari perusahaan multinasional Upland Resources yang beroperasi di United Kingdom, Malaysia, dan Indonesia. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Senin (15/12/2025) malam.

    Bantuan berupa paket sembako tersebut diperuntukkan bagi masyarakat Aceh yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Sedikitnya tiga truk bantuan telah disiapkan dan akan segera disalurkan ke sejumlah wilayah terdampak bencana.

    Mualem menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan solidaritas yang ditunjukkan Upland Resources. Menurutnya, dalam situasi bencana, nilai kemanusiaan harus menjadi landasan utama tanpa memandang latar belakang pihak pemberi bantuan.

    “Pada prinsipnya kita ini kemanusiaan. Siapa saja yang menolong kita, tetap ikhlas kita terima. Siapa saja, di mana saja,” ujarnya.

    Mualem menegaskan, bantuan tersebut akan disalurkan ke daerah-daerah yang paling membutuhkan dan mengalami dampak terparah akibat bencana hidrometeorologi. “Yang urgent dan paling parah ada beberapa kawasan, seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bireuen. Selain itu juga ke Takengon, Beutong, serta Langsa,” katanya.

    Sementara itu, Chairman & CEO Upland Resources, Datuk Bolhassan Di, menjelaskan bantuan kemanusiaan tersebut merupakan hasil penggalangan dana internal perusahaan di tiga negara tempat Upland beroperasi.

    “Alhamdulillah, PT kita Upland di UK, Indonesia, dan Malaysia dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 777 juta,” ujarnya.

    Dana tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk pembelian kebutuhan pokok dari penyedia lokal di Aceh, sekaligus mendukung perekonomian daerah. “Kami dibantu tim di Aceh untuk menyediakan barang-barang lokal dan menyalurkannya ke lokasi-lokasi yang diarahkan langsung oleh Bapak Gubernur,” kata Datuk Bolhassan.