Topik: Banjir Bandang

  • Badai Byron Terjang Kamp Pengungsi Gaza, 12 Orang Tewas-27 Ribu Tenda Rusak

    Badai Byron Terjang Kamp Pengungsi Gaza, 12 Orang Tewas-27 Ribu Tenda Rusak

    Jakarta

    Badai Byron menerjang wilayah Gaza hingga menyebabkan banjir di kamp-kamp pengungsian. Sebanyak 12 orang dilaporkan meninggal dunia.

    “Jumlah korban tewas akibat Badai Byron telah meningkat menjadi 12 orang karena rumah-rumah runtuh akibat angin kencang dan banjir,” bunyi keterangan Kantor Media Pemerintah Gaza dilansir Al Jazeera, Jumat (12/12/2025).

    Badai Byron terjadi di wilayah Gaza pada Kamis (11/12) waktu setempat. Peristiwa itu menyebabkan banjir hingga sejumlah bangunan di kamp pengungsian runtuh.

    “Jalur Gaza telah menyaksikan perkembangan berbahaya, termasuk 12 korban jiwa, termasuk para martir dan orang hilang, sebagai akibat dari dampak badai dan runtuhnya bangunan yang dibom di seluruh provinsi Jalur Gaza,” bunyi pernyataan tersebut.

    Otoritas Gaza mencatat ada 13 rumah warga runtuh diterjang badai Byron. Sementara 27 ribu tenda pengungsi juga dilaporkan rusak.

    “Runtuhnya setidaknya 13 rumah, yang terbaru di lingkungan al-Karama dan Sheikh Radwan di Kota Gaza, dengan tim pertahanan sipil masih menanggapi ratusan panggilan bantuan; banjir dan kerusakan lebih dari 27.000 tenda milik pengungsi, yang terendam, tersapu banjir, atau roboh akibat angin kencang,” tambah keterangan otoritas Gaza.

    Kondisi ini diperparah dengan sikap tentara Israel yang terus memblokir masuknya bantuan ke tempat penampungan di Gaza.

    Dilansir Anadolu Agency, Organisasi Internasional untuk Imigrasi (IOM) mengatakan badai Byron berpotensi menganggu kehidupan 795 ribu pengungsi di Gaza. Dalam sebuah pernyataan, IOM mengatakan bahwa curah hujan lebat telah membanjiri ratusan lokasi pengungsian, di mana bahkan hujan sedang pun dapat dengan cepat menjadi berbahaya.

    Pihak IOM mengatakan meskipun gencatan senjata telah diberlakukan, pengungsi Palestina tetap berada di daerah yang padat penduduk dengan sedikit perlindungan dari naiknya permukaan air.

    Sejak 10 Oktober, badan tersebut mengatakan telah mengirimkan lebih dari 1 juta barang kebutuhan tempat tinggal kepada mitra di Gaza, termasuk tenda tahan air, selimut termal, tikar tidur, dan terpal, tetapi memperingatkan bahwa persediaan ini “tidak dapat menahan banjir.”

    “Orang-orang di Gaza telah hidup dalam kehilangan dan ketakutan terlalu lama,” kata Direktur Jenderal IOM Amy Pope.

    “Sekarang, setelah badai ini menerjang daratan kemarin, keluarga-keluarga berusaha melindungi anak-anak mereka dengan apa pun yang mereka miliki. Mereka pantas mendapatkan lebih dari ketidakpastian ini. Mereka pantas mendapatkan keselamatan,” imbuhnya.

    IOM menyatakan bahwa perlengkapan dasar, karung pasir, pompa air, dan bahan bangunan masih tertunda karena pembatasan akses, meskipun sangat penting untuk memperkuat tempat penampungan dan mengurangi dampak banjir.

    “Kemarin kami menyaksikan banjir yang meluas, dan dengan infrastruktur yang sudah hancur, curah hujan menyebabkan kerusakan parah,” kata Haitham Aqel, pemimpin tim darurat dan bantuan untuk Dewan Perumahan Palestina.

    “Kami menggunakan karung pasir untuk membuat drainase, tetapi banyak tempat tidur dan kasur orang rusak karena air masuk melalui tenda yang sudah usang,” sambungnya.

    Tonton juga video “Badai Claudia Hantam Eropa, Banjir Bandang Terjang Inggris-Portugal”

    Halaman 2 dari 2

    (ygs/ygs)

  • Update Jumlah Korban Banjir Sumatera: 995 Orang Meninggal, 226 Hilang

    Update Jumlah Korban Banjir Sumatera: 995 Orang Meninggal, 226 Hilang

    Jakarta, Beritasatu.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara hingga Jumat (12/11/2025) sore, mencapai 995 orang. Sebanyak 226 warga masih hilang.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers daring menjelaskan angka tersebut terus bergerak seiring proses pencarian dan identifikasi jenazah di daerah terdampak. 

    “Saat ini total ada 995 korban meninggal dunia di tiga provinsi,” ujarnya.

    BNPB, kata Muhari, terus mempercepat distribusi logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar, terutama air bersih, makanan siap saji, obat-obatan, dan layanan kesehatan darurat.

    Muhari menambahkan, angka korban meninggal kemungkinan akan mengalami penyesuaian. Pemerintah tingkat kecamatan mulai melakukan proses verifikasi data berbasis catatan sipil (by name, by address) untuk memastikan seluruh nama yang tercatat benar-benar merupakan korban bencana.

    Pada periode tersebut, curah hujan harian mencapai lebih dari 150 milimeter, bahkan beberapa stasiun BMKG mencatat hingga 300 milimeter dalam 24 jam, mendekati intensitas hujan ekstrem yang memicu banjir besar Jakarta pada 2020.

    Selain itu, fenomena atmosfer turut memperkuat pembentukan awan hujan. Pada 24 November, terbentuk vortex di Semenanjung Malaysia yang berkembang menjadi siklon tropis Senyar di Selat Malaka. 

    Meski tidak sekuat siklon di Samudra Hindia, sistem ini cukup untuk meningkatkan suplai uap air dan memperluas wilayah presipitasi. Indikasi cold surge vortex serta sistem skala meso juga mempercepat pembentukan awan-awan konvektif berintensitas tinggi.

    Dari sisi geospasial, sejumlah ahli menilai kerusakan lingkungan menjadi faktor penting yang memperparah dampak banjir. Heri Andreas, dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, mengatakan bahwa tingkat keparahan banjir tidak hanya ditentukan oleh tingginya curah hujan.

    “Banjir bukan semata tentang hujan. Yang lebih menentukan adalah bagaimana permukaan bumi menerima, menyerap, dan mengalirkan air,” tegasnya.

    Ia menjelaskan bahwa kawasan berhutan memiliki kapasitas infiltrasi tinggi. Namun ketika lahan-lahan ini berubah menjadi permukiman, perkebunan intensif, atau area terbuka lainnya, kemampuan tanah untuk menahan air menurun drastis. Hilangnya vegetasi menyebabkan air hujan langsung melimpas ke sungai tanpa hambatan, meningkatkan debit air secara tiba-tiba dan memicu banjir bandang.

    Heri juga menyoroti bahwa peta bahaya banjir di Indonesia masih memiliki banyak kekurangan akibat keterbatasan data geospasial dan pemodelan. Padahal, perencanaan tata ruang berbasis risiko menjadi kunci untuk mencegah bencana serupa terulang di masa mendatang.

  • BPBD Probolinggo Kesulitan Evakuasi Warga Terisolasi Akibat Banjir Bandang di Tiris

    BPBD Probolinggo Kesulitan Evakuasi Warga Terisolasi Akibat Banjir Bandang di Tiris

    Probolinggo (beritajatim.com) – Banjir bandang yang melanda Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/12/2025), membuat akses sejumlah permukiman terputus dan menyulitkan proses evakuasi warga. Situasi ini diperparah oleh kerusakan infrastruktur di beberapa titik terdampak.

    BPBD Probolinggo menyebut banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga merusak enam jembatan di tiga desa. Kondisi tersebut membuat sejumlah wilayah sulit dijangkau tim penyelamat.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif, mengatakan petugas mengalami kendala besar saat mencoba menjangkau warga yang terisolasi. “Kami terkendala akses karena jembatan putus, sehingga proses evakuasi tidak bisa dilakukan cepat,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).

    Hingga Jumat (12/12/2025) sore, sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Sumberkapung masih belum bisa dijangkau melalui jalur utama. Putusnya jembatan membuat seluruh aktivitas warga berhenti total.

    Oemar menambahkan terdapat jalur alternatif, tetapi kondisinya sangat sulit dilalui kendaraan maupun petugas. Tim BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari cara mempercepat pembukaan akses.

    Dari enam jembatan yang rusak, tiga di antaranya putus total—dua jembatan beton dan satu jembatan konvensional. Kerusakan terparah tercatat di Dusun Kedaton, Desa Andungbiru, yang menyebabkan lebih dari seribu warga sempat terisolasi.

    Banjir terjadi setelah hujan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama dua jam. Debit air dari hulu seperti Gunung Gambir, Candi Kedaton, dan Taman Hidup meningkat drastis sebelum akhirnya menerjang tiga desa: Andungbiru, Tlogoargo, dan Tiris.

    Secara geografis, Kecamatan Tiris memiliki kontur perbukitan yang membuatnya rentan terhadap bencana hidrometeorologi. Situasi ini semakin menguatkan perlunya langkah mitigasi lebih cepat untuk mencegah terulangnya isolasi massal warga saat musim hujan tiba. [ada/suf]

  • Bantuan Logistik Mulai Teratasi, Perbaikan Hunian Kini Menanti

    Bantuan Logistik Mulai Teratasi, Perbaikan Hunian Kini Menanti

    Bisnis.com, JAKARTA — Di hadapan Presiden Prabowo Subianto, Wita perempuan warga Desa Sukarahmat, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, berkisah tentang kondisi dirinya, keluarga, dan para pengungsi korban bencana banjir dan tanah longsor.
     
    Wita mengaku bantuan seperti roti, beras, dan kebutuhan dasar lainnya sudah diterima warga sehingga logistik terpenuhi. Begitu pula bantuan obat-obatan dan layanan kesehatan.
     
    “Saya lihat sudah banyak mobil bantuan kesehatan lewat, mencari siapa yang sakit. Paling sakit-sakit ringan saja, batuk pilek,” katanya di hadapan Presiden Prabowo saat berkunjung ke lokasi pengungsian, Jumat (12/12/2025).
     
    Harapan yang disematkan oleh Wita ke Kepala Negara yakni agar rumahnya dan kondisi hunian warga yang rusak dapat segera diperbaiki.
     
    “Material rumah banyak yang rusak. Kurangnya alat untuk membersihkan rumah, itu semua masih berlumpur,” ujar Wita terisak.
     
    Wita menambahkan, lumpur tebal masih menutup sebagian besar rumah warga sehingga mereka belum dapat kembali ke hunian masing-masing. Karena itu, dukungan pemerintah untuk memperbaiki akses, menyediakan material bangunan, dan mempercepat pemulihan sangat dibutuhkan.
     
    “Saya berharap kota kami kembali normal, itu saja. Hidup kembali. Anak-anak bisa sekolah, anak-anak kami yang di pesantren bisa kembali ke pesantren,” imbuhnya.
     
    Wita juga menceritakan kondisi memilukan setelah rumahnya hancur tertimpa pohon ketika banjir besar menerjang. Saat ini ia mengaku menumpang di rumah kerabat.
     
    Dia menjelaskan bahwa banjir merendam banyak rumah di kawasan perbukitan sehingga warga kesulitan menyelamatkan barang-barang. Selama masa tanggap darurat, akses jalan ke kota pun terputus, sehingga bantuan sulit diakses.
     
    Harapan yang sama juga muncul dari Sofia Laura, warga Desa Sukajadi. Dia mengaku terharu dan berharap kehadiran Presiden dapat mempercepat realisasi bantuan hunian layak.
     
    “Sangat terharu. Mudah-mudahan dengan datang Bapak Presiden, Pak Prabowo, secepat mungkin kami sudah bisa menempati rumah layak pakai,” ujar Sofia.

    Menjelang bulan suci Ramadan, Sofia menyampaikan harapannya agar para pengungsi segera mendapatkan bantuan rumah layak untuk kembali menjalani kehidupan dengan aman dan tenang.
     
    “Kami di sini memohon kepada Bapak Presiden yang terhormat. Beberapa bulan lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan. Kami sangat mengharapkan bantuan rumah,” katanya.
     
    Sofia menegaskan bahwa warga tidak mengharapkan hunian mewah, melainkan tempat tinggal yang layak serta aman untuk ditempati. Selain itu, ketersediaan sarana air bersih juga menjadi kebutuhan mendesak bagi warga di pengungsian.

    Rumah Pengganti

    Saat berkunjung ke lokasi pengungsian di Bener Meriah, Presiden Prabowo menyatakan pemerintah segera menyiapkan rumah pengganti untuk warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor.
     
    “Kita akan atasi ini bersama dan kita sudah siapkan juga rencana untuk mengganti semua rumah,” ujar Presiden yang disambut meriah warga masyarakat.
     
    Prabowo berharap masyarakat bersabar karena semua upaya pemulihan membutuhkan proses yang tidak sebentar. Dia memastikan semua pihak bekerja keras memulihkan kondisi pascabencana.

     
    “Tentunya kita butuh kesabaran dari bapak-bapak, ibu-Ibu sekalian. Karena tidak bisa kita seketika selesaikan semua itu ya,” katanya.
     
    Presiden berjanji akan terus memantau dan memerhatikan penanganan dan pemulihan pascabencana.
     
    “Saya minta maaf karena Presiden RI tidak punya tongkat Nabi Musa, tapi kita akan bekerja keras untuk bantu saudara-saudara sekalian,” katanya.
     
    Prabowo pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, seperti pemerintah daerah, TNI, dan Polri yang berperan dalam menyalurkan bantuan dan memulihkan kondisi pascabencana. Ia memastikan warga tak akan menghadapi kesulitan sendiri.
     
    “Terima kasih Pak Bupati, Wakil Bupati. Saya terima kasih semua Kepala Dinas di provinsi. Terima kasih Pak Gubernur dan semua jajarannya. Saya terima kasih Panglima TNI dan Kapolri, pasukan yang turun semua. Menteri-menteri turun semua, kita akan bersama dengan bapak-bapak, ibu-ibu semua tidak sendiri, kita akan bersama,” pungkasnya. (*)

  • Kami Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Bantuan Hunian Butuh Waktu

    Kami Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Bantuan Hunian Butuh Waktu

    Aceh Tengah

    Korban bencana di Aceh Tengah meminta bantuan perbaikan rumah mereka yang hancur akibat banjir bandang saat Presiden Prabowo Subianto mengunjungi mereka. Prabowo mengatakan pemerintah pasti membantu, namun dia meminta warga bersabar karena pengerjaan membutuhkan waktu.

    Aspirasi korban bencana itu disampaikan warga bernama Raudah di Posko Pengungsian Takengon, Aceh Tengah. Dia awalnya mengeluhkan logistik hingga sinyal yang masih sulit.

    “Saya mewakili rakyat Aceh Tengah mengucapkan terima kasih yang telah hadir di tanah Gayo tercinta. Kami sangat membutuhkan logistik Pak, sangat sangat membutuhkan, kekurangan air bersih, listrik,” kata Raudah, Jumat (12/12/2025).

    Raudah berharap hunian baru. Dia meminta pemerintah membangun hunian untuk para warga yang terdampak.

    “Kedua saya harapkan bapak agar secepatnya membantu rumah rumah saudara saya yang terkena musibah saya berharap ya Pak. Saya mewakili saudara-saudara saya di Aceh Tengah, Pak, mohon segera dilakukan ya Pak,” ujarnya.

    Prabowo pun merespons. Dia berjanji akan merehabilitasi rumah warga terdampak, namun membutuhkan waktu.

    “Tadi saya sudah sampaikan bahwa pasti pemerintah akan turun dan bantu, tentunya ini yang terkena musibah, kami juga manusia tidak punya tongkat Nabi Musa. Ada nanti hunian sementara kemudian hunian tetap yang kita sudah siapkan sudah kita rencanakan, sudah kita alokasi anggaran,” ujarnya.

    Prabowo menegaskan pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan rumah. Dia mengatakan pemerintah bekerja keras.

    “Tapi butuh waktu jadi kami mohon kesabaran saya tidak bisa mengerjakan semua begitu cepat, kita sudah bekerja sebaik-baiknya, saya kira itu saya minta ketabahan dan kesabaran semua pasti kita akan bantu tenang saja,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (eva/haf)

  • Jangan Denial Peringatan Bibit Siklon Tropis 93S dari BMKG

    Jangan Denial Peringatan Bibit Siklon Tropis 93S dari BMKG

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda meminta pemerintah melakukan mitigasi terkait bibit siklon 93S di Samudra Hindia yang berpotensi membawa hujan lebat di wilayah NTT, Bali, hingga Perairan Jawa. Huda mengingatkan pemerintah tidak menganggap remeh peringatan tersebut.

    “Kami meminta pemerintah mengedepankan pendekatan scientific dalam menghadapi peringatan BMKG terkait fenomena munculnya bibit siklon tropis 93S di wilayah timur Indonesia. Pendekatan scientific diharapkan bisa meminimalkan dampak potensi bencana hidrometeorologi seperti yang terjadi di wilayah Sumatera pekan lalu,” kata Huda kepada wartawan, Jumat (12/12/2025).

    “Jangan denial atau menganggap remeh peringatan yang diberikan oleh BMKG,” sambungnya.

    Huda menyebut BMKG telah memprediksi bibit siklon tropis 93S dapat memicu gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Timur hingga NTT. Menurutnya, hal itu menandakan perlu adanya antisipasi bagi masyarakat di wilayah pesisir selatan Jawa Timur, Bali, dan NTT dalam menghadapi cuaca buruk.

    “Bibit siklon tropis 93S ini juga bisa memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggar Timur. Ini berarti potensi banjir bandang dan longsor sewaktu-waktu bisa terjadi. Masyarakat di wilayah-wilayah rawan longsor harus mendapatkan perhatian khusus agar tidak menjadi korban bencana seperti di Aceh, Sumbar, dan Sumut,” ujarnya.

    Huda mendorong pemerintah pusat berkomunikasi dengan pemerintah daerah soal mitigasi bencana. Dia berharap warga di daerah yang berpotensi terdampak bisa mendapat informasi lebih cepat.

    “Pemerintah harus early warning berdasarkan kearifan daerah masing-masing-masing. Bisa dengan sirene, pengeras suara tempat ibadah, hingga kentongan sehingga saat terjadi banjir dan tanah longsor warga bisa langsung mengungsi. Pemerintah juga harus menyiapkan titik evakuasi sehingga memudakan warga di wilayah rawan bencana berkumpul di titik aman sebelum diarahkan ke lokasi pengungsian,” ucapnya.

    Sebelumnya, Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengungkapkan dampak tidak langsung bibit siklon tropis 93S mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah, antara lain:

    Bali,
    Nusa Tenggara Barat (NTB), dan
    Nusa Tenggara Timur (NTT),
    Selain itu, gelombang tinggi kategori sedang (1,25 – 2,5 m) berpotensi terjadi di:

    Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT,
    Perairan selatan Jawa Timur, serta
    Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan.

    Berdasarkan hasil analisis BMKG, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem saat ini mencapai 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan minimum 1009 hPa, Pengamatan ini menunjukkan awan konvektif di sekitar 93S belum terorganisir dengan baik sehingga proses penguatan sistem diprakirakan berlangsung lambat dalam 24 jam.

    Halaman 2 dari 2

    (amw/haf)

  • Siapkan Rekonstruksi Hunian, Dirjen PKP Turun ke Beutong Ateuh

    Siapkan Rekonstruksi Hunian, Dirjen PKP Turun ke Beutong Ateuh

    Nagan Raya, Beritasatu.com – Pemerintah pusat mulai mengambil langkah serius dalam penanganan pascabencana di Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya. Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP), Dr. Imran, turun langsung ke lokasi untuk meninjau kerusakan akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.

    Kehadiran Dirjen Imran menjadi sinyal kuat dimulainya proses rekonstruksi hunian serta pemulihan permukiman warga yang terdampak. Ia didampingi Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan (TRK) meninjau sejumlah lokasi terdampak, termasuk Kuta Teungeuh dan Babah Suak, dua desa yang hampir rata dengan tanah.

    Laporan awal menyebutkan sekitar 85% rumah warga, fasilitas umum, dan infrastruktur mengalami kerusakan parah hingga hancur total. Kondisi ini mendorong pemerintah pusat mempercepat penyusunan rencana pemulihan yang komprehensif.

    Dalam peninjauannya, Dirjen Imran meminta Pemkab Nagan Raya segera menyiapkan data lengkap terkait jumlah dan tingkat kerusakan rumah warga sebagai dasar percepatan rekonstruksi.

    “Tolong disiapkan data tentang jumlah rumah yang mengalami kerusakan. Kita akan bangun kembali rumah-rumah yang terdampak banjir bandang tersebut,” tegas Imran, Jumat (12/12/2025).

    Ia menegaskan pemerintah pusat berkomitmen membangun kompleks hunian baru bagi masyarakat Beutong Ateuh Banggalang sebagai bagian dari pemulihan yang dilakukan secara terstruktur, terukur, dan menyeluruh.

    Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan menyampaikan apresiasi atas kunjungan langsung Dirjen Imran. Ia menyebut langkah tersebut sebagai tanda proses rekonstruksi mulai masuk tahap tindak lanjut yang konkret.

    “Rekonstruksi harus dimulai dari sekarang. Kami tidak boleh kehilangan waktu. Dengan hadirnya Dirjen Perumahan hari ini, langkah pemulihan bisa kita percepat,” ujarnya.

    TRK menambahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya terus memperbarui data kerusakan dan menjaga koordinasi erat dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh, terutama dalam hal percepatan pembangunan hunian dan normalisasi akses transportasi.

    Kunjungan Dirjen Imran dan Bupati TRK turut didampingi Wakil Bupati Raja Sayang, Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Zulkifli, serta sejumlah kepala perangkat daerah lainnya. Rombongan meninjau lokasi-lokasi permukiman yang mengalami kerusakan paling parah dan kini sedang dalam pendataan ulang.

    Kehadiran Dirjen Imran di lapangan menandai proses rekonstruksi pascabencana di Beutong Ateuh Banggalang telah memasuki babak baru, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk memulihkan kehidupan warga secepat mungkin.

  • Akses Aceh Tengah–Nagan Raya Mulai Terbuka

    Akses Aceh Tengah–Nagan Raya Mulai Terbuka

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meninjau langsung perkembangan perbaikan jembatan meureudu di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

    Jembatan Meureudu putus total akibat diterjang banjir bandang pada akhir November lalu. Jembatan ini merupakan akses vital jalan lintas provinsi yang menghubungkan Aceh dan Medan.

    Terputusnya jembatan tersebut telah melumpuhkan total jalur darat utama dan berdampak signifikan pada mobilitas warga serta distribusi bantuan.

    Di lokasi peninjauan, Cucun mengapresiasi upaya percepatan perbaikan yang sedang dilakukan oleh pihak PUPR. Namun, untuk memastikan pemulihan aksesibilitas berjalan optimal dan cepat kembali normal, ia secara langsung menghubungi Kepala Balai Kementerian PU melalui sambungan telepon.

    “Saya meminta agar konektivitas jalan ini diprioritaskan. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal hajat hidup orang banyak, soal logistik bantuan yang harus lancar, dan denyut ekonomi daerah yang harus segera pulih,” kata Cucun dalam percakapan teleponnya, dikutip Kamis (11/12/2025).

  • Malaysia Beri Bantuan RM 500 ke Pelajar Asal RI Terdampak Bencana Sumatera

    Malaysia Beri Bantuan RM 500 ke Pelajar Asal RI Terdampak Bencana Sumatera

    Kuala Lumpur

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bantuan RM 500 atau sekitar Rp 2 juta per pelajar Indonesia di Malaysia yang berasal dari daerah terdampak bencana Sumatera. Dia menyebut bantuan itu merupakan bantuan tahap awal.

    Pengumuman itu disampaikan Anwar lewat akun media sosial resminya, @anwaribrahim_my, seperti dilihat detikcom, Jumat (12/12/2025). Anwar mengatakan Malaysia ikut berduka atas bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera.

    “Malaysia menzahirkan rasa simpati dan dukacita kepada Kerajaan Indonesia dan seluruh rakyatnya atas bencana yang menimpa Aceh dan Sumatera Utara, dan bersolidariti bersama saudara kita yang sedang melalui detik sukar ini,” ujarnya.

    Dia mengatakan pemerintah Malaysia akan memberi bantuan RM 500 ke setiap pelajar asal RI yang terdampak bencana Sumatera. Dia mengatakan pelajar RI di Malaysia yang terdampak bencana Sumatera dapat melapor.

    “Sebagai tanda ihsan dan persahabatan antara dua negara jiran yang berkongsi hubungan kekeluargaan, Malaysia akan menyalurkan sumbangan RM 500 seorang sebagai permulaan kepada pelajar Indonesia yang sedang menuntut di Malaysia dan terkesan akibat bencana tersebut. Pelajar Indonesia di Malaysia yang terkesan boleh mendaftar dengan institusi pengajian masing-masing bagi membolehkan bantuan diselaras dan disalurkan mengikut keperluan mereka,” ujarnya.

    Korban tewas akibat bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat telah bertambah menjadi 990 orang. Selain itu, 222 orang masih dinyatakan hilang.

    Bencana juga merusak 1.200 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 581 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung kantor, serta 498 jembatan.

    (haf/imk)

  • Janji Pulihkan Aceh Tamiang, Prabowo: Anak-Anak Harus Cepat Kembali Sekolah

    Janji Pulihkan Aceh Tamiang, Prabowo: Anak-Anak Harus Cepat Kembali Sekolah

    Janji Pulihkan Aceh Tamiang, Prabowo: Anak-Anak Harus Cepat Kembali Sekolah
    Tim Redaksi
    ACEH TAMIANG, KOMPAS.com –
    Presiden Prabowo Subianto berjanji mengawal proses pemulihan di Aceh Tamiang agar anak-anak di daerah tersebut dapat segera kembali bersekolah.
    Hal ini disampaikannya saat mengunjungi langsung warga terdampak banjir di Karang Baru, Kabupaten
    Aceh Tamiang
    , Jumat (12/12/2025).
    “Pesan saya, anak-anak harus tabah dan tetap semangat. Kita akan bergerak cepat supaya anak-anak bisa cepat kembali sekolah,” kata Prabowo, Jumat.
    Prabowo menegaskan bahwa pemerintah bekerja keras menangani bencana di Sumatera serta mengawal pemulihan pascabencana.
    Ia pun meminta maaf jika ada berbagai hal yang belum tertangani secara sempurna.
    “Saya minta maaf kalau masih ada yang belum (tertangani). Kita sedang bekerja keras. Kita tahu kondisi di lapangan sangat sulit, jadi kita atasi bersama-sama. Mudah-mudahan kalian cepat pulih dan cepat kembali normal,” ujar Prabowo.
    Prabowo mengatakan, kedatangannya ke Aceh merupakan bentuk komitmennya untuk menepati janji mengunjungi secara berkala kawasan yang mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir bandang.
    “Seminggu lalu saya janji ingin menengok beliau-beliau. Saya lihat keadaannya. Insya Allah, pemerintah akan turun dan membantu semuanya,” ujar dia.
    Prabowo juga berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Aceh, untuk selalu menjaga lingkungan dan alam.
    “Kita harus menjaga lingkungan kita. Alam harus kita jaga, jangan menebang pohon sembarangan. Saya minta Pemda lebih waspada dan lebih mengawasi. Kita jaga alam kita sebaik-baiknya,” kata Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.