Mensos Pastikan Kebutuhan Logistik Pengungsi Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
— Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau langsung dapur umum dan membantu membungkus makanan, yang akan disalurkan untuk warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Jumat (12/12/2025).
Dalam sebuah foto, terlihat
Gus Ipul
tampak berbincang dengan para relawan bencana, didampingi sejumlah pejabat sembari membantu petugas dapur umum membungkus makanan-makanan yang sudah tersaji.
Kunjungan itu dalam rangkaian mendampingi Presiden Prabowo Subianto mengunjungi korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kunjungan tersebut merupakan bentuk dukungan moril sekaligus memastikan layanan kebutuhan dasar bagi korban bencana berjalan optimal.
Sejak dua pekan terakhir, dapur umum menjadi pusat pemenuhan kebutuhan pangan sekaligus ruang penguat solidaritas bagi masyarakat Aceh Tamiang.
Dalam peninjauan itu, Gus Ipul tampak berbaur dengan para relawan, Taruna Siaga Bencana (Tagana), personel TNI–Polri, serta petugas Kementerian Sosial.
Ia menyapa satu per satu petugas dapur, ikut membantu membungkus makanan, hingga mencicipi masakan yang disiapkan relawan.
“Dapur umum ini bukan sekadar tempat memasak, tetapi juga simbol gotong royong dan kepedulian bersama dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Gus Ipul di sela kegiatan.
Menu yang disajikan bervariasi, mulai dari ayam, daging, telur, hingga aneka sayuran, dengan proses pengolahan yang diawasi agar kualitas dan kecukupan gizi warga terdampak tetap terjaga.
Kunjungan ini merupakan kali kedua Gus Ipul ke Aceh Tamiang. Sebelumnya, ia juga meninjau lokasi banjir dan menyerahkan bantuan langsung kepada pemerintah daerah setempat.
Gus Ipul mengatakan bahwa penanganan bencana di Aceh Tamiang dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor antara Kementerian Sosial, BNPB, TNI, Polri, BPBD, pemerintah daerah, serta para relawan, termasuk penguatan dapur umum mandiri milik warga.
Hingga kini, dapur umum telah beroperasi di 21 titik di Provinsi Aceh, delapan titik di Sumatera Utara, dan 10 titik di Sumatera Barat. Dalam sehari, dapur-dapur tersebut mampu menyediakan hingga 417.749 bungkus makanan siap santap bagi masyarakat terdampak bencana.
Dalam kesempatan tersebut Gus Ipul juga mengirim tambahan bantuan logistik ke Sumatera Barat (Sumbar) dan empat kabupaten di Provinsi Aceh, untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
“Kami selalu berkolaborasi bersama untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak banjir kebutuhan dasarnya terpenuhi, seperti makanan dan pakaian melalui dapur umum maupun penyaluran bantuan,” ujar Gus Ipul.
Di Provinsi Aceh, bantuan
bufferstock
logistik didistribusikan ke Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Aceh Tamiang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bantuan logistik yang disalurkan dari Gudang Dinsos Provinsi Aceh dan Posko Sentra Bahagia Medan ke Kabupaten Aceh Utara terdiri dari beras 2.000 kilogram, 750 paket Makanan Siap Saji (MSS), serta 760 paket makanan anak.
Kemudian, 200 paket
family kit
, 100 paket perlengkapan anak (kids ware), 200 paket sandang dewasa, 100 lembar kasur dan 400 lembar selimut turut didistribusikan kepada warga.
Lalu, 200 lembar tenda gulung, 20 unit tenda keluarga, dua dus air mineral dan satu unit penjernih air untuk memastikan ketersediaan air bersih selama masa tanggap darurat.
Sebagai bagian dari Belanja Kedaruratan, Kemensos juga menyalurkan 1.000 paket sembako guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak bencana.
Selanjutnya, bantuan ke Takengon, Aceh Tengah mencakup 2.000 kilogram beras, 500 paket makanan siap saji 200 paket, 100 paket family kit dan 100 paket kids ware. Kemudian, 100 lembar kasur, 100 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, serta 5 unit tenda keluarga.
Kemensos juga mengirimkan dukungan logistik melalui jalur udara dari Gudang Pusat Bekasi berupa 1.000 paket makanan siap saji, 600 paket makanan anak, 500 lembar selimut, serta 1.000 paket sembako.
Sementara itu, bantuan yang disalurkan ke Kabupaten Bener Meriah berupa 2.000 kilogram beras, 400 paket Makanan Siap Saji, 160 paket makanan anak, 100 paket
family kit
, 100 kids ware, 100 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, serta 5 unit tenda keluarga.
Kemensos mengirimkan juga logistik kedaruratan melalui jalur udara dari Gudang Pusat Bekasi ke Kabupaten Bener Meriah meliputi 1.000 paket makanan siap saji, 600 paket makanan anak, 500 lembar selimut, dan 1.000 paket sembako.
Di Kabupaten Aceh Tamiang, Kemensos menyalurkan bantuan
bufferstock
logistik yang mencakup 2.000 kilogram beras, 300 paket makanan siap saji, dan 120 paket makanan anak, 100 paket
family kit
, 100 paket
kids ware
, serta 100 paket sandang dewasa.
Ada juga 100 lembar kasur, 100 lembar selimut, 180 lembar tenda gulung, 76 unit tenda keluarga, 2 unit perlengkapan dapur umum lapangan, 2 unit lampu
emergency
, serta 10 unit genset.
Kebutuhan air bersih turut dipenuhi melalui distribusi 1.000 dus air mineral, 10 unit penjernih air, serta 500 galon air. Selain itu, satu unit tenda induk didirikan untuk mendukung koordinasi dan layanan di lapangan.
Sebagai bagian dari Belanja Kedaruratan, dapur umum Kabupaten Aceh Tamiang memproduksi 6.000 bungkus makanan setiap hari. Hingga 11 Desember 2025, total produksi telah mencapai 42.000 bungkus.
Selanjutnya, Kemensos turut menyalurkan bantuan logistik berupa 1.000 paket makanan siap saji dan 30 ton beras ke Sumatera Barat. Bantuan diserahkan langsung ke Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: Banjir Bandang
-

Penampakan Kayu Gelondongan Timbun Rumah Warga Aceh Utara
Lhoksukon, Beritasatu.com – Banjir bandang tiba-tiba menyapu permukiman warga di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Rabu (26/11/2025). Air bah menghancurkan puluhan rumah dan menimbunnya dengan kayu gelondongan berukuran besar.
Peristiwa nahas ini menyisakan duka mendalam bagi warga Langkahan. Di Desa Geudumbak, salah satu desa terdampak parah, air bah datang dengan debit yang sangat tinggi, bahkan mencapai ketinggian empat hingga enam meter.
“Rumah warga seketika lenyap, sebagian tertimbun puing-puing kayu gelondongan tak bertuan yang berukuran besar,” ujar seorang warga penyintas, Husaini, kepada Beritasatu.com, Sabtu (13/12/2025).
Sejumlah warga dilaporkan mengalami luka ringan dan luka berat saat berupaya menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
Dampak bencana ini meluas. Beberapa desa di Kecamatan Langkahan hingga kini masih terisolasi akibat putusnya sejumlah jembatan penghubung antardesa. Selain puluhan rumah yang hilang dan hancur, Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Langkahan dan bangunan sekolah juga turut terdampak parah.
Tercatat, sekitar 500 kepala keluarga (KK) terdampak langsung. Seribuan warga kini terpaksa mengungsi di berbagai tempat karena rumah mereka hilang atau rusak parah.
Warga yang terdampak sangat mengharapkan bantuan segera dari pemerintah, terutama penanganan jangka panjang. Saat ini, kebutuhan mendesak meliputi logistik seperti bahan pokok, pakaian, air bersih, selimut, dan peralatan lainnya.
Selain itu, warga juga sangat membutuhkan bantuan alat berat. Alat ini penting untuk membersihkan sisa lumpur tebal dan tumpukan kayu gelondongan berukuran besar yang menimbun bekas permukiman. Hingga kini, bantuan yang diterima mayoritas berasal dari desa-desa tetangga, relawan, dan donatur perorangan.
-

Jalur Nasional Banda Aceh-Medan Dibuka Seusai Alat Berat Dikerahkan
Kuala Simpang, Beritasatu.com – Akses transportasi vital jalur lintas nasional Medan menuju Banda Aceh di Aceh Tamiang dibuka setelah sempat terganggu akibat banjir bandang dan longsor. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh merespons cepat dengan puluhan alat berat.
BPJN Aceh fokus pada pembersihan material lumpur dan longsor yang menimbun ruas jalan di sejumlah titik. Kepala BPJN Aceh, Heri Yugiantoro, mengonfirmasi pengerahan besar-besaran logistik alat berat tersebut.
“Sampai saat ini, kami telah mengerahkan 30 lebih dump truck dan 21 loader hingga ekskavator yang kami sebar di sepanjang 30 kilometer di sebelah barat dan timur Kota Kuala Simpang,” ujar Heri Yugiantoro.
Upaya ini membuahkan hasil signifikan. Setelah perbaikan dua titik longsoran di kawasan Sumedam diselesaikan, jalur distribusi bantuan dari arah Medan menuju Kabupaten Aceh Tamiang kini sudah dapat dilalui oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Selain itu, seiring dengan surutnya banjir di sebelah utara Kota Tamiang, ruas jalan nasional dari arah Lhokseumawe ke Tamiang juga telah dibuka. Jalur ini menjadi sangat krusial untuk menyalurkan bantuan sembako dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke sejumlah SPBU di Kabupaten Aceh Tamiang.
Aceh Tamiang sebelumnya menjadi salah satu kabupaten yang mengalami dampak terparah akibat banjir bandang dan tanah longsor. Longsor dan timbunan material lumpur telah merusak ruas-ruas jalan nasional vital, tetapi dengan pengerahan alat berat BPJN yang cepat, mobilitas masyarakat dan distribusi bantuan kini berangsur pulih.
-

Pemulihan Akses Darat Bireuen-Aceh Tengah Dipercepat
Bireuen, Beritasatu.com – Banjir dan longsor memutus total akses darat dari Bireuen ke Aceh Tengah. Jembatan ambruk dan material timbunan membuat kendaraan roda empat tak bisa melintas, tetapi petugas berupaya membersihkan jalur.
Jalur utama lintas tengah Aceh yang vital menghubungkan Kabupaten Bireuen dengan Aceh Tengah terputus total. Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah ini dalam pada akhir November 2025 lalu telah merusak infrastruktur kunci dan melumpuhkan badan jalan di sejumlah titik strategis.
Laporan jurnalis Beritasatu.com, Sabtu (13/12/2025), kondisi jalur utama tersebut hingga kini masih terganggu dan belum dapat dilalui secara normal. Di beberapa ruas jalan nasional lintas tengah, terlihat badan jalan tertimbun material tanah dan batu dalam jumlah besar akibat longsoran dari tebing di sekitarnya. Timbunan material ini menghentikan total pergerakan kendaraan.
Arus banjir yang sangat deras juga menimbulkan kerusakan masif. Sejumlah jembatan penghubung antarkabupaten dilaporkan ambruk atau tergerus fondasinya. Akibat kerusakan infrastruktur yang parah ini, kendaraan roda empat sama sekali tidak dapat melintas. Para pengendara, baik logistik maupun pribadi, terpaksa menghentikan perjalanan atau memutar balik demi keselamatan.
Jalur Bireuen-Aceh Tengah merupakan akses utama menuju wilayah Dataran Tinggi Gayo. Sebelum bencana, waktu tempuh perjalanan normal dapat dicapai dalam waktu 2 hingga 3 jam. Namun, akibat kondisi jalan yang lumpuh, waktu tempuh saat ini menjadi tidak pasti. Situasi ini tidak hanya mengganggu mobilitas masyarakat, tetapi juga berdampak signifikan pada rantai pasok dan perekonomian lokal karena terhambatnya distribusi barang.
Meskipun upaya perbaikan terus diintensifkan oleh otoritas setempat, terutama melalui pengerahan alat berat untuk membersihkan material longsor dan melakukan perbaikan darurat pada jembatan, perjalanan menuju wilayah Dataran Tinggi Gayo masih penuh risiko.
Petugas bekerja keras untuk membuka kembali akses. Namun, tantangan medan yang sulit dan tingkat kerusakan yang parah mengindikasikan pemulihan total membutuhkan waktu yang cukup panjang. Masyarakat diimbau untuk menunda perjalanan non-esensial dan mencari informasi terbaru mengenai potensi jalur alternatif yang aman, mengingat ancaman bencana susulan masih mengintai.
-
/data/photo/2025/12/12/693bb6c3f1e16.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Permintaan Maaf dan Janji Prabowo Saat Temui Pengungsi di Aceh…
Permintaan Maaf dan Janji Prabowo Saat Temui Pengungsi di Aceh…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan permintaan maafnya kepada para pengungsi korban bencana banjir bandang dan tanah longsor ketika menemui pengungsi di Aceh, Jumat (12/12/2025).
Prabowo meminta maaf apabila kebutuhan masyarakat korban banjir bandang dan tanah longsor belum terpenuhi, termasuk aliran listrik yang belum sepenuhnya menyala di kabupaten tersebut.
“Pemerintah akan turun akan membantu semuanya, saya minta maaf kalau masih ada yang belum, kita sedang bekerja keras, mungkin listrik yang belum ya, listrik,” kata Prabowo kepada korban pengungsian di Aceh Tamiang, Jumat.
Memastikan aliran listrik diusahakan menyala, Prabowo kemudian bertanya kepada Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi terkait kesiapannya.
Armia pun menjawab bahwa listrik di Kabupaten Aceh Tamiang sudah menyala secara bertahap.
“Sudah mulai, Pak,” jawab Armia Fahmi.
“Sudah mulai, oke,” balas Prabowo.
Prabowo mengakui, kondisi di lapangan terkadang menyulitkan proses penanganan.
Namun, ia memastikan bahwa pemerintah akan terus berusaha.
“Kita berusaha kita tahu di lapangan sangat sulit, keadaannya sulit jadi kita atasi bersama, saya kira itu saja, ya. Mudah-mudahan kalian cepat pulih, cepat kembali, cepat normal,” ujar Prabowo.
Ketika mengunjungi posko pengungsian di Takengon, Aceh Tengah, Prabowo menjanjikan
hunian sementara
(huntara) maupun hunian tetap (huntap) kepada korban banjir dan tanah longsor di Sumatera.
“Ada nanti hunian sementara. Kemudian hunian tetap yang kita sudah siapkan,” kata Prabowo.
Prabowo meminta masyarakat turut bersabar karena pembangunan hunian butuh waktu.
Saat ini, pembangunan huntara dan huntap tengah disiapkan bersama dengan anggarannya.
“Kita rencanakan, kita alokasikan anggaran. Tapi butuh waktu. Jadi kami mohon kesabaran, saya tidak bisa mengerjakan semua begitu cepat,” ucap Prabowo.
“Kita sudah bekerja dengan sebaik-baiknya. Saya minta ketabahan dan kesabaran semua. Pasti kita akan bantu. Tenang saja,” imbuh dia.
Kepala Negara juga menyatakan pemerintah menyiapkan rencana memperbaiki seluruh jembatan yang rusak akibat banjir serta jalan-jalan yang tertimpa longsor.
“Kami sudah siapkan rencana semua jembatan akan kita perbaiki, jalan-jalan longsor akan kita tembus, listrik akan kita hidupkan semuanya, dan kalau masih ada kekurangan kita akan kejar atasi bersama, ya,” tutur dia.
Namun, Prabowo menekankan bahwa implementasi rencana ini tidak secepat kilat sehingga ia meminta semua pihak bersabar.
Prabowo juga mengaku sudah menyiapkan rencana untuk mengganti semua rumah yang hanyut akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
“Kita sudah kerahkan puluhan helikopter, puluhan pesawat, ya kita akan atasi ini bersama. Dan kita sudah siapkan juga rencana untuk mengganti semua rumah yang hanyut,” kata Prabowo.
Masih dalam kunjungannya di Aceh, Prabowo meminta agar alam harus dijaga bersama-sama dan mengingatkan semua pihak agar tidak menebang pohon sembarangan.
“Kita sekarang harus waspada, hati-hati. Kita harus jaga lingkungan kita, alam kita harus kita jaga, kita tidak boleh tebang pohon sembarangan,” kata Prabowo.
Pesan itu pun disampaikannya tidak terkecuali untuk pemerintah daerah (pemda). Ia meminta pemda lebih mengawasi hal tersebut.
“Saya minta pemerintah daerah lebih waspada, lebih awasi. Kita jaga alam kita dengan sebaik-baiknya, saya kira itu pesan,” ucap dia.
Prabowo meminta para korban untuk tabah dan tetap semangat.
Ia memastikan pemerintah akan berusaha memenuhi kebutuhan.
Ia ingin anak-anak di daerah terdampak bencana bisa kembali bersekolah.
“Anak-anak yang tabah, yang semangat, kita cepat kembali supaya anak-anak semua cepat sekolah semuanya,” ujar Prabowo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Jembatan Meureudu yang Putus Akibat Banjir Aceh Kembali Bisa Dilintasi
Banda Aceh, Beritasatu.com – Jembatan Krueng Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh yang putus diterjang banjir bandang pada akhir November 2025 mulai difungsikan lagi setelah selesai penanganan sementara bagian opritnya. Jembatan di lintasan Jalan Nasional Banda Aceh-Medan itu resmi dibuka kembali, Jumat (12/12/2025).
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dengan resmi menyatakan jembatan ini dibuka untuk umum,” kata Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi.
Sibral mengingatkan masyarakat maupun pengendara untuk berhati-hati dan waspada saat melintasi jembatan tersebut karena saat ini penanganannya masih bersifat sementara atau darurat. Kondisi jalan juga masih licin dan belum diaspal.
PPK 1.2 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Rita Marleni mengatakan penanganan sementara oprit Jembatan Krueng Meureudu telah berhasil diselesaikan sehingga sudah dapat dilintasi kembali kendaraan.
“Penanganan sementara terhadap kerusakan oprit Jembatan Krueng Meureudu sudah dilakukan. Alhamdulillah, jembatan mulai fungsional dan kembali dibuka sejak hari ini,” ujar Rita Marleni.
Jembatan Krueng Meureudu merupakan jalur penting penghubung Banda Aceh menuju Kabupaten Bireuen hingga ke Sumatera Utara.
Sebelumnya, BPJN Aceh telah melakukan sejumlah penanganan, seperti penimbunan oprit jembatan serta pemasangan batu boulder untuk mempercepat pemulihan akses jalur nasional lintas timur Aceh itu.
Selain itu, BPJN Aceh juga telah menyelesaikan pembersihan jalan pendekat Jembatan Krueng Meureudu dari lumpur tebal sisa banjir bandang.
Diketahui, Jembatan Krueng Meureudu putus diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11/2025). Akibatnya, akses Jalan Banda Aceh-Medan yang merupakan jalur utama penghubung Aceh dengan Sumatera Utara putus total.
-

Momen Prabowo Cek Kayu Gelondongan yang Dibawa Banjir di Aceh Tamiang
Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung potongan kayu gelondongan yang terbawa banjir bandang hingga ke permukiman warga di Kabupaten Aceh Tamiang di sela mengunjungi daerah itu, Jumat (12/12/2025).
Saat hendak menuju Posko Pengungsian Jembatan Aceh Tamiang, Presiden Prabowo sempat berhenti sejenak melihat sisa tumpukan kayu yang berada di bawah jembatan telah menyapu rumah warga.
Didampingi Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi, dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem, Prabowo berbincang sambil menatap tumpukan kayu, puing bangunan, hingga barang-barang rumah tangga terseret arus air.
Seusai melihat tumpukan kayu dan endapan lumpur di tengah rumah warga, Prabowo pun mengunjungi tenda pengungsian untuk memastikan langsung penanganan terhadap korban bencana di Aceh Tamiang.
Di Kabupaten Aceh Tamiang, Prabowo meninjau posko kesehatan yang tengah memberikan layanan medis kepada warga terdampak.
Kepada warga yang sedang berobat, presiden pun menanyakan keluhan yang dirasakan dan mendoakan warga dapat sehat kembali. Tidak hanya itu, Prabowo juga berdialog bersama para tenaga kesehatan yang sedang bertugas.
Setelah meninjau posko kesehatan dan dampak banjir di sekitar jembatan, Prabowo menyapa para korban di posko pengungsian dan menyampaikan betapa pentingnya menjaga lingkungan untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang.
Kepala negara menyoroti praktik penebangan pohon yang tidak terkendali sebagai salah satu faktor yang harus diawasi lebih ketat oleh pemerintah daerah.
“Kita harus jaga lingkungan kita, alam kita harus kita jaga. Kita tidak boleh tebang pohon sembarangan. Saya minta pemda semua lebih waspada, lebih awasi,” kata Prabowo dikutip dari Antara.
Di hadapan masyarakat, Prabowo juga mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat warga serta kerja sama seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, TNI, hingga Polri. Ia juga menegaskan pemerintah pusat terus berupaya mempercepat proses pemulihan di Aceh Tamiang.
“Saya lihat keadaan, insyaallah bersama-sama pemerintah akan turun membantu semuanya. Saya minta maaf kalau masih ada yang belum (terbantu). Kita sedang bekerja keras,” kata Prabowo.
-

Mendagri Tito: Karier Politik Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Selesai
Tangerang, Beritasatu.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan karier politik Bupati Aceh Selatan Mirwan MS terancam selesai setelah menerima sanksi pemberhentian sementara selama 3 bulan. Sanksi dijatuhkan karena Mirwan bepergian ke luar negeri tanpa izin saat daerahnya diterjang bencana.
“Selesai. Bagi seorang politisi, kena sanksi seperti itu, karier politiknya pun akan berpengaruh,” kata Tito di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat (12/12/2025).
Sanksi kepada Mirwan diberikan setelah Inspektorat Jenderal Kemendagri melakukan pemeriksaan dan menemukan pelanggaran berat dilakukan oleh politisi Partai Gerindra itu.
Mirwan dianggap melanggar Pasal 76 ayat (1) huruf i Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengatur larangan bepergian ke luar negeri tanpa izin tertulis dari mendagri.
“Mirwan terbukti melakukan pelanggaran karena pergi umrah ketika daerahnya tengah mengalami bencana. Diatur secara spesifik, ancaman sanksinya adalah pemberhentian sementara selama 3 bulan,” jelasnya.
Keberangkatan Mirwan pada 2 Desember 2025 memicu protes karena dilakukan saat Aceh Selatan menghadapi banjir bandang dan longsor. Mirwan sebelumnya juga mengaku tidak sanggup menangani bencana tersebut.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem pada 5 Desember 2025 menegaskan tidak pernah memberi izin kepada Mirwan untuk berangkat umrah karena daerahnya sedang dalam status darurat bencana.
Tito menekankan proses penjatuhan sanksi berlangsung profesional tanpa terpengaruh afiliasi politik. Meski Mirwan berasal dari Partai Gerindra yang sama dengan Presiden Prabowo Subianto, keputusan tetap murni berdasarkan hasil pemeriksaan.
“Saya tidak peduli partainya, partainya Gerindra juga. Perintah Pak Presiden tidak masalah. Pak Presiden bilang tindak dan laksanakan, ya sudah kita laksanakan,” ujar Tito.
Surat Keputusan pemberhentian sementara diterbitkan pada 9 Desember 2025. Langkah ini menjadi preseden penting dalam penegakan disiplin kepala daerah saat menghadapi situasi krisis.
Dengan keluarnya sanksi ini, jabatan Mirwan dinonaktifkan sementara dan menjadi sorotan terkait akuntabilitas pejabat publik dalam menangani kondisi darurat.
/data/photo/2025/12/13/693cb45aa40ed.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

