Topik: Banjir Bandang

  • BMKG Ingatkan Potensi Banjir Bandang di Sukabumi, Curah Hujan Tinggi hingga Maret 2025

    BMKG Ingatkan Potensi Banjir Bandang di Sukabumi, Curah Hujan Tinggi hingga Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan warga Sukabumi dan sekitarnya untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya banjir bandang. Pasalnya, menurut Dwikorita, curah hujan tinggi yang baru saja dimulai diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2025.

    “Mohon maaf kami harus menyampaikan, saat ini kita baru memasuki awal musim hujan dan kondisi lahan banyak berubah, sehingga banjir bandang masih bisa terjadi. Jadi, ini baru permulaan. Jika ditanya sampai kapan, kita harus tetap waspada dan siaga karena curah hujan tinggi bisa berlangsung hingga Maret 2025,” ujar Dwikorita di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Dwikorita menegaskan, hal ini bukan berarti banjir bandang akan terjadi terus-menerus hingga Maret 2025. Dia menjelaskan bahwa meskipun banjir bandang di Sukabumi mungkin akan teratasi dalam beberapa waktu ke depan, potensi bencana serupa bisa terjadi di daerah lain.

    “Bukan berarti banjir bandang akan berlangsung hingga Maret 2025. Bisa saja kondisi di Sukabumi membaik, tetapi banjir bandang bisa muncul di tempat lain. Yang terpenting adalah kami memberikan informasi, dan insyaallah sebelum kejadian itu terjadi,” jelasnya.

    Mengantisipasi potensi bencana, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan peringatan dini dari BMKG. Dia menekankan bahwa peringatan dini bertujuan untuk memastikan masyarakat mengetahui potensi bahaya dan dapat mengambil langkah antisipatif.

    “Diharapkan dengan mengetahui kapan hujan mulai dan berakhir, masyarakat bersama pemerintah daerah bisa mengatur langkah-langkah yang perlu diambil, seperti evakuasi. Ini penting karena masyarakat tidak bisa mengatasi semuanya sendirian, melainkan perlu bantuan dari pemerintah dan pihak terkait,” pungkas Dwikorita.

    Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (4/12/2024), bencana banjir bandang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menyebabkan banyak warga terjebak akibat tingginya debit air. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama dua hari terakhir mengakibatkan banjir dengan ketinggian air mencapai 80 hingga 90 sentimeter di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

  • BMKG Ungkap Skenario Terburuk Banjir Jakarta Tahun Baru 2020 Terulang Lagi

    BMKG Ungkap Skenario Terburuk Banjir Jakarta Tahun Baru 2020 Terulang Lagi

    Jakarta

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan musim dan cuaca selama periode liburan Natal dan tahun baru 2025. Dwikorita mewanti-wanti skenario terburuk banjir besar Jakarta yang pernah terjadi saat tahun baru 2020 bisa terjadi lagi.

    Hal itu disampaikan Dwikorita dalam rapat bersama Komisi V DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Dwikorita mulanya menjelaskan saat ini wilayah Sumatera dan Jawa memasuki musim hujan dan menuju puncak musim hujan pada akhir Desember.

    “Saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah itu mengalami puncak musin hujan di bulan Januari,” ujar Dwikorita.

    Dwikorita menjelaskan musim hujan saat ini disertai fenomena La Nina yang membuat curah hujan meningkat hingga 20% dari normalnya. Dengan begitu, kata dia, periode akhir tahun hingga awal tahun 2025 akan terjadi dua fenomena sekaligus, yakni puncak musim hujan dan La Nina tersebut.

    “Dan musim hujan ini disertai dengan terjadinya La Nina lemah yang berdampak pada peningkatan curah hujan dipresdiksi mencapai 20% dari normalnya. Jadi tadi kondisi normal menuju puncak selama Januari, kemudian bersamaan dengan potensi penambahan 20% curah hujan akibat terjadinya La Nina lemah. Itu dua fenomena,” kata dia.

    Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan fenomena itu bisa berdampak pada skenario terburuk curah hujan yang ekstrem hingga banjir bandang seperti yang pernah terjadi di Jabodetabek pada tahun baru 2020. Sementara, kata dia, skenario paling ringan yang diprediksi ialah seruak angin lebih kencang dari normalnya.

    “Skenario teringan, yang terjadi sekitar 2 tahun lalu saat penyeberangan Merak di Bakauheni. Tiba-tiba kapal yang sudah parkir oleng, sementara masih ada yang menyeberang, jadi waktu itu satu truk masuk ke laut, satu mobil masuk ke laut,” katanya.

    (fca/maa)

  • Potret Jalanan Negeri Dewa-dewi Belah 2, Diterjang Banjir Bandang

    Potret Jalanan Negeri Dewa-dewi Belah 2, Diterjang Banjir Bandang

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Rijanto-Beky Tinjau Lokasi Bencana Banjir Bandang di Blitar

    Rijanto-Beky Tinjau Lokasi Bencana Banjir Bandang di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Blitar Rijanto-Beky meninjau langsung lokasi banjir bandang yang merusak puluhan rumah warga di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Rijanto yang menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) meninjau langsung rumah-rumah warga yang sempat diterjang banjir bandang.

    Selain menyalurkan bantuan, dalam kesempatan tersebut Rijanto juga mengingatkan kembali tentang potensi bencana. Rijanto berharap masyarakat selalu waspada akan bencana hidrometeorologi.

    “Saya sebagai Ketua PMI Kabupaten Blitar saya hadir, PMI selalu di depan, asesmen bersama BPBD, Nanti akan ada data lebih komplit dan manakala nanti masyarakat membutuhkan air bersih maka akan kami salurkan bantuan air bersih,” ucap Rijanto, Ketua PMI Kabupaten Blitar, Senin (2/12/2024).

    Untuk diketahui wilayah Kecamatan Binangun dan Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar baru saja diterjang banjir bandang. Total ada 70 bangunan rumah yang terdampak banjir bandang, bahkan 2 di antaranya hanyut terbawa arus.

    Kondisi itu tentu mendapatkan simpati dari berbagai pihak. Tidak terkecuali bagi Rijanto-Beky yang baru saja mengklaim kemenangan di Pilkada 2024 ini. Rijanto dan Beky Herdihansah ingin melihat langsung kondisi masyarakat terdampak banjir bandang.

    “Itu tentunya kondisi yang sangat memprihatinkan inilah teman-teman semuanya saya dan mas Kaji Beky secara spontan datang, tentunya kondisi ini harus kita atasi bersama-sama saya yakin kalau semua ini cepat turun cepat gotong royong semua akan segera pulih,” tegasnya. [owi/beq]

  • Cuaca Besok Selasa 3 Desember 2024: Jabodetabek Pagi Mayoritas Berawan Tebal – Page 3

    Cuaca Besok Selasa 3 Desember 2024: Jabodetabek Pagi Mayoritas Berawan Tebal – Page 3

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Kondisi tersebut, kata dia, dipicu oleh sejumlah faktor. Diantaranya, fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    Selain itu, tambah Dwikorira, terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita dikutip Selasa (26/11/2024).

    Imbauan ini, lanjut Dwikorita, juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    “Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia) menunjukkan nilai IOD negatif menuju netral.

    Adapun untuk dinamika perairan Indonesia secara umum, lanjut dia, menunjukkan kondisi suhu muka laut yang lebih hangat daripada normalnya. Berdasar pada keseluruhan hasil monitoring tersebut, dapat disimpulkan terdapat potensi gangguan iklim basah untuk wilayah Indonesia secara umum hingga awal 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan, sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” papar Ardhasena.

  • Gerombolan Awan Mendekat, BMKG Ungkap Dampaknya Buat RI

    Gerombolan Awan Mendekat, BMKG Ungkap Dampaknya Buat RI

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gerombolan awan terpantau mendekat ke wilayah Indonesia. Simak dampaknya buat sejumlah daerah di Tanah Air.

    “Gerombolan awan sudah terdeteksi akan melewati Indonesia. Dampaknya adalah peningkatan curah hujan terutama di wilayah Jawa dan Sumatera yang saat ini tengah memasuki puncak musim hujan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya, Jumat (29/11).

    Menurut Dwikorita peningkatan ini diprediksi akan semakin intensif menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025, yakni periode 20 hingga 26 Desember 2024.

    Ia menjelaskan faktor dinamika atmosfer seperti gelombang ekuator dan fenomena Madden Julian Oscillation turut memengaruhi potensi cuaca ekstrem tersebut.

    Merujuk data BMKG, sebanyak 303 Zona Musim atau 43,4 persen dari total Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024 adalah

    Menurut data prakiraan hujan BMKG, hampir seluruh wilayah Tanah Air diperkirakan berpotensi diguyur hujan lebat selama Desember dengan intensitas lebih dari 200mm.

    Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Dwikorita mengatakan kondisi ini dipicu oleh sejumlah faktor, diantaranya fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.

    Fenomena ini disebut akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita dalam keterangannya.

    Imbauan untuk waspada juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    Lebih lanjut, Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena mengatakan secara umum puncak musim hujan diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada Bulan November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan,” papar Ardhasena.

    Pada pekan lalu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan saat ini terdapat bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Aceh. Kedua bibit siklon tropis tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.

    Selain itu ada beberapa fenomena lainnya yang sedang aktif yaitu MJO, Gelombang Rossby dan Kelvin, sehingga dalam beberapa pekan ke depan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

    “Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kepada pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiap-siagaan dengan mengecek kembali sarana dan prasarana kebencanaan yang dimiliki serta melakukan langkah antisipasi yang lebih komprehensif agar potensi bahaya bencana bisa diminimalkan,” kata Guswanto.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Dua Rumah Warga Blitar Hanyut Diterjang Banjir Bandang, Ketinggian Air Capai 1-2 Meter

    Dua Rumah Warga Blitar Hanyut Diterjang Banjir Bandang, Ketinggian Air Capai 1-2 Meter

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Dua rumah warga di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, roboh diterjang banjir bandang, Sabtu (30/11/2024) malam.

    Selain itu, 25 rumah warga di Desa Sambigede juga terendam banjir setinggi satu sampai dua meter.

    “Kemarin sore hujan deras di sini. Sedangkan banjir bandang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Air bercampur meterial pohon, sampah, dan lumpur menerjang permukiman warga,” kata tokoh masyarakat Desa Sambigede, Hermawan, Minggu (1/12/2024).

    Saat ini, warga sedang kerja bakti membersihkan rumah warga yang sempat terendam banjir.

    Warga mengeluarkan sejumlah perabotan rumah yang ikut terendam banjir.

    Hermawan mengatakan, ada dua rumah warga yang hanyut terbawa banjir dan 25 rumah warga terendam banjir di Desa Sambigede.

    Ketinggian air yang merendam rumah warga mulai satu meter sampai dua meter.

    “Warga yang rumahnya terendam banjir sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Ketinggian air ada yang sampai dua meter,” ujarnya.

    Dikatakannya, ternak milik warga juga ada yang mati terendam banjir.

    “Warga juga berupaya mengevakuasi ternak, tapi tidak maksimal, karena air datang tiba-tiba. Ada dua ekor kambing mati akibat banjir bandang,” katanya.

  • Dihantam Banjir Bandang, Jalan Penghubung Dusun di Desa Sambigede Blitar Terputus

    Dihantam Banjir Bandang, Jalan Penghubung Dusun di Desa Sambigede Blitar Terputus

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Akses jalan antar-dusun di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, putus terendam banjir, Minggu (1/12/2024). 

    Saat ini, warga bersama petugas dari BPBD Kabupaten Blitar dan Polres Blitar membersihkan material lumpur dan sampah di lokasi. 

    Warga dan petugas menyemprot aspal jalan yang tertutup material lumpur menggunakan air. 

    Akses jalan yang terendam banjir menghubungkan Dusun Paldoyong dan Dusun Sambigede di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. 

    “Ini jalan utama warga Dusun Paldoyong ke Dusun Sambigede. Warga Paldoyong kalau ingin ke kantor desa juga lewat sini,” kata warga Dusun Paldoyong, Hermawan. 

    Kondisi jalan penghubung dua dusun di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, masih terendam banjir, Minggu (1/12/2024). (tribunjatim.com/Samsul Hadi)

    Sampai sekarang, warga bersama petugas juga membersihkan rumah yang sempat terendam banjir. 

    Seperti diketahui, banjir bandang menerjang Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Sabtu (30/11/2024) malam

    Dua rumah warga roboh diterjang banjir bandang dan 25 rumah warga lainnya terendam banjir setinggi satu meter sampai dua meter di Desa Sambigede

  • Area Pemakaman di Blitar Porak Poranda Diterjang Banjir Bandang, Banyak Jenazah Hanyut

    Area Pemakaman di Blitar Porak Poranda Diterjang Banjir Bandang, Banyak Jenazah Hanyut

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Sejumlah kijing makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Birowo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, porak poranda diterjang banjir bandang, Sabtu (30/11/2024) malam. 

    Banyak jenazah di tempat pemakaman ikut hanyut terbawa banjir. 

    Warga terlihat mencari lokasi makam keluarganya yang ikut terkena banjir di TPU Desa Birowo, Minggu (1/12/2024).

    Kondisi bangunan kijing hancur berserakan di lokasi tempat pemakaman umum Desa Birowo. 

    Bahkan, lokasi makam yang berada di dekat aliran sungai, tanahnya ikut ambles terbawa banjir. 

    Salah satu warga, Edi mengatakan, tiga makam keluarganya ikut hanyut terbawa banjir. 

    “Ada tiga makam mbah buyut dan mbah saya yang ikut hanyut terbawa banjir. Kalau makam bapak saya masih utuh,” kata Edi.

    Menurut Edi, banjir bandang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. 

    Air sungai bercampur material batang pohon dan sampah meluap ke lokasi makam dan permukiman warga.

    Air sungai melintas di atas jembatan. Gapura dan pagar jembatan ikut rusak diterjang banjir. 

    “Kondisi listrik mati. Air sungai meluap sampai di atas jembatan. 

    Menurut Edi, bajir besar di Desa Birowo baru kali pertama ini terjadi. 

    Seperti diketahui, selama tiga hari berturut-turut, wilayah Kabupaten Blitar diguyur hujan. 

    Hujan menguyur wilayah Kabupaten Blitar mulai pagi hingga pagi lagi.

    Hujan intensitas tinggi itu menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik di Kabupaten Blitar.

  • Selamat Datang Desember, Musim Hujan Masuk Fase Puncak

    Selamat Datang Desember, Musim Hujan Masuk Fase Puncak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bulan Desember menjadi fase puncak musim hujan untuk sejumlah wilayah di Indonesia, terutama bagian barat Tanah Air.

    Pada September, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut puncak musim hujan untuk Indonesia bagian barat akan terjadi pada November hingga Desember 2024.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan wilayah yang akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024 adalah sebanyak 303 Zona Musim atau 43,4 persen dari total Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan.

    Menurut data prakiraan hujan BMKG, hampir seluruh wilayah Tanah Air diperkirakan berpotensi diguyur hujan lebat selama Desember dengan intensitas lebih dari 200mm.

    Pada pekan lalu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan saat ini terdapat bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Aceh. Kedua bibit siklon tropis tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.

    Selain itu ada beberapa fenomena lainnya yang sedang aktif yaitu MJO, Gelombang Rossby dan Kelvin, sehingga dalam beberapa pekan ke depan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

    “Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kepada pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiap-siagaan dengan mengecek kembali sarana dan prasarana kebencanaan yang dimiliki serta melakukan langkah antisipasi yang lebih komprehensif agar potensi bahaya bencana bisa diminimalkan,” katanya dalam sebuah keterangan, Sabtu (23/11).

    Dalam keterangan yang sama, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Dwikorita mengatakan kondisi ini dipicu oleh sejumlah faktor, diantaranya fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.

    Fenomena ini disebut akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

    Selain itu, ujar Dwikorita, terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita.

    Imbauan untuk waspada juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

    Lebih lanjut, Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena mengatakan secara umum puncak musim hujan diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025.

    “Secara umum Puncak Musim Hujan 2024/2025 diprediksi terjadi pada Bulan November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada November – Desember 2024 antara lain sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan,” papar Ardhasena.

    “Sedangkan wilayah yang diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada periode Bulan Januari – Februari 2025 yaitu wilayah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil dari Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua,” imbuhnya.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]