Topik: Banjir Bandang

  • 14 Kecamatan di Jawa Timur Berpotensi Banjir pada Desember 2024 Menurut BMKG, Diimbau Waspada

    14 Kecamatan di Jawa Timur Berpotensi Banjir pada Desember 2024 Menurut BMKG, Diimbau Waspada

    TRIBUNJATIM.COM – Sejumlah wilayah di Jawa Timur mengalami peningkatan curah hujan.

    Adanya peningkatan curah hujan ini, BMKG mengungkap potensi banjir di Jawa Timur yang terjadi pada Desember 2024.

    “Kondisi global ini meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur dan Bali. Meski fenomena ini diprediksi netral pada awal 2025,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari laman resmi BMKG.

    Oleh karena itu BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir.

    Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi banjir di Jawa Timur?

    BMKG mencatat, intensitas curah hujan tinggi di Jawa Timur pada Desember 2024 akan mencapai peluang curah hujan menengah (51–150 mm) lebih dari 70 persen.

    Sementara curah hujan tinggi (151–300 mm) lebih dari 60 persen.

    Adapun wilayah yang berpotensi banjir di Jawa Timur, di antaranya, dikutip dari Kompas.com.

    1. Blitar

    Kecamatan Gandusari

    Kecamatan Nglegok

    2. Gresik

    Kecamatan Sangkapura

    Kecamatan Tambak

    3. Jember

    Kecamatan Bangsalsari

    Kecamatan Panti

    Kecamatan Sumberbaru

    Kecamatan Tanggul

    4. Malang

    Kecamatan Ngantang

    5. Pacitan

    Kecamatan Kebonagung

    Kecamatan Pacitan

    Kecamatan Pringkuku

    6. Probolinggo

    Kecamatan Krucil

    Kecamatan Tiris.

    Banjir melanda Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (9/12/2024). (Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni)

    Potensi gelombang tinggi di perairan Jawa Timur

    Selain curah hujan yang tinggi, BMKG mencatat adanya potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan selatan Jawa Timur.

    Berikut daftarnya.

    Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter

    Perairan Trenggalek

    Perairan Tulungagung

    Perairan Blitar

    Perairan Banyuwangi

    Penyebab cuaca ekstrem di Jawa Timur

    Dilansir dari laman BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan, potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur disebabkan oleh beberapa faktor.

    Faktor pertama adalah karena wilayah Jawa Timur saat ini diprakirakan telah memasuki musim hujan.

    Bahkan beberapa wilayah sedang berada pada puncak musim hujan.

    Faktor berikutnya adalah adanya fenomena gelombang atmosfer, seperti Kelvin, Equatorial Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang melintasi Jawa Timur.

    “(Fenomena itu) mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur,” kata Taufiq.

    Faktor ketiga adalah aktifnya Monsun Asia yang menambah suplai uap air, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat.

    Akibatnya, terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.

    Selain itu, lanjut Taufiq, wilayah Jawa Timur masih terkena dampak tidak langsung bibit siklon tropis 93S yang berada di Samudra Hindia Barat Australia.

    Oleh karena itu BMKG jUanda mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.

    Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

    Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui :

    Laman website: https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/mcrc.html dan https://stametjuanda.bmkg.go.id
    Media sosial: @infobmkgjuanda
    Saluran telepon 24 jam di nomor: (031) 8668989
    Atau, WhatsApp: 0895800300011

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Banjir Bandang Melanda 7 Kecamatan di Tuban Jatim

    Banjir Bandang Melanda 7 Kecamatan di Tuban Jatim

    Liputan6.com, Tuban – Banjir bandang yang membawa material lumpur menerjang tujuh kecamatan di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu malam (15/12/2024). Kondisi banjir tersebut dipicu hujan deras yang melanda wilayah Bumi Wali Tuban dan meluapnya sungai Kali Kening di wilayah setempat.

    Tujuh wilayah terdampak tersebut meliputi kecamatan kota Tuban, Merakurak, Montong, Parengan, Rengel, Soko, dan Kerek. Dimana, ketinggian banjir mencapai 20 centimeter sampai 45 centimeter yang menerjang ratusan rumah, jalan, dan sejumlah fasilitas umum lainnya.

    Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia. Namun, masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan karena cuaca ekstrem masih terjadi di wilayah kabupaten setempat.

    “Banjir masuk ke rumah-rumah,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Sudarmaji, ditulis Senin (16/12/2024).

    Banjir bandang di sejumlah wilayah tersebut sampai saat ini juga sudah berangsur surut. Meski demikian, warga terdampak tampak membersihkan rumahnya akibat material lumpur yang dibawa banjir kiriman tersebut.

    “Kita sempat mengungsi sementara karena rumah terkena banjir,” ungkap Anton, salah satu warga terdampak di wilayah Kecamatan Montong.

    Hal sama juga disampaikan Ariyanto, warga Margomulyo, Kecamatan Kerek, Tuban. Ia mengaku banjir kiriman ini banyak penyebabnya, salah satunya karena buruknya drainase.

    “Banyak yang buntu (drainase, red),” ungkap warga setempat tersebut.

    Lebih lanjut, secara pasti rumah warga terdampak banjir tersebut belum diketahui oleh BPBD Tuban. Sebab, sampai saat ini tim masih melakukan verifikasi atau pendataan terkait kejadian tersebut.

  • Top 5 News: Elza Syarief Alami Serangan Jantung karena Ditagih Kelompok UMKM Rp 55 M hingga Depresiasi Rupiah

    Top 5 News: Elza Syarief Alami Serangan Jantung karena Ditagih Kelompok UMKM Rp 55 M hingga Depresiasi Rupiah

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Elza Syarief mengalami serangan jantung dan tengah dirawat di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kabar kesehatan Elza Syarief ini menyedot perhatian karena diduga akibat diteror pengembalian dana senilai Rp 55 miliar oleh kelompok UMKM.

    Berita lainnya datang dari Denny Sumargo yang memutuskan mundur dari kasus Agus Salim dan Pratiwi Noviyanti, depresiasi rupiah. hingga anak pemilik toko kue di Cakung aniaya karyawan. 

    Berikut top 5 news di Beritasatu.com sepanjang Minggu (15/12/2024). 

    Kronologi Elza Syarief Alami Serangan Jantung karena Teror Pengembalian Dana
    Pengacara Elza Syarief dirawat di rumah sakit karena mengalami serangan jantung sejak Sabtu (14/12/2024). Menurut rekan sesama pengacara, Farhat Abbas, Elza Syarief memang memiliki riwayat penyakit jantung. Hanya saja, Farhat mengatakan kondisinya semakin diperburuk oleh upaya pengembalian dana senilai Rp 55 miliar oleh kelompok UMKM yang dimotori Andi Muhammad Rifaldy. 

    Farhat Abbas mengeklaim upaya tersebut merupakan bentuk teror atau rongrongan terhadap Elza Syarief, hingga akhirnya membuat pengacara tersebut mengalami serangan jantung.

    Denny Sumargo Mundur dari Kasus Agus Salim dan Pratiwi Noviyanti
    Selebritas Denny Sumargo mengumumkan mundur dari perseteruan antara Agus Salim dengan Pratiwi Noviyanthi terkait masalah donasi sebesar Rp 1,5 miliar. Denny mengatakan hanya akan terlibat kembali apabila kedua pihak mencapai kesepakatan perdamaian. 

    “Untuk semua pihak, saya dengan ini mengundurkan diri dan tidak akan membahas masalah Agus, kecuali dalam bentuk perdamaian,” jelas Denny Sumargo.

    Denny Sumargo menegaskan, selama kasus uang donasi Agus Salim dengan Pratiwi Noviyanthi masih memanas, ia tidak akan turun tangan.

    Anak Pemilik Toko Kue Aniaya Pegawai
    Selain berita tentang kronologi Elza Syarief alami serangan jantung, berita lainnya yang juga menyedot perhatian perihal seorang pegawai toko kue di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, yang menjadi korban penganiayaan anak pemilik toko. Penganiayaan tersebut terjadi setelah pegawai menolak mengantarkan makan ke kamar pribadinya.

    Korban bernama Dwi Ayu Darmawati dianiaya hingga mengalami pendarahan di kepala serta memar di tangan, kaki, paha dan pinggang. Setelah mendapat penanganan medis, Dwi didampingi sejumlah pegawai rekan kerjanya yang melihat kejadian melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Timur.

    Depresiasi Rupiah
    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, saat ini sedang terjadi penguatan dolar Amerika Serikat (AS) atau disebut strong dollar. Fluktuasi dolar AS terus mendominasi pergerakan nilai tukar global. 

    Hal tersebut berimbas pada nilai tukar rupiah, tetapi depresiasi rupiah masih tergolong lebih baik dibandingkan banyak mata uang negara lain.

    “Memang seluruh negara mengalami depresiasi, tetapi depresiasi rupiah termasuk yang kecil,” ucap Perry Warjiyo.

    Menteri Hanif Akan Tindak Perusahaan Tambang Penyebab Bencana di Sukabumi
    Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyoroti aktivitas perusahaan tambang yang diduga menjadi salah satu penyebab bencana alam di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Apabila terbukti, penegakan hukum akan dilakukan. 

    Kementerian Lingkungan Hidup sudah mendapatkan laporan ihwal beredarnya gambar satelit yang memperlihatkan hampir 65% tutupan hutan telah hilang akibat kerusakan lingkungan dan aktivitas lainnya. Seperti yang terjadi di wilayah terdampak banjir bandang di berbagai wilayah di Kabupaten Sukabumi. 

    “Kami tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pengawasan lingkungan dan penegakan hukum pada poin-poin yang diindikasi memperparah kondisi banjir ini,” kata Hanif.

    Demikian berita terpopuler di Beritasatu.com sepanjang Minggu terkait kabar Elza Syarief yang alami serangan jantung, Denny Sumargo yang memutuskan mundur dari kasus Agus Salim dan Pratiwi Noviyanti, hingga depresiasi rupiah. 

  • Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Desember 2024

    Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi Bandung 15 Desember 2024

    Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com –
    Menteri Lingkungan Hidup,
    Hanif Faisol Nurofiq
    mengungkapkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup masih melakukan pendataan terkait permasalahan banjir bandang yang melanda Kabupaten
    Sukabumi
    , Jawa Barat.
    “Bencana di Sukabumi ini diduga disebabkan oleh kejenuhan tanah akibat berbagai faktor, termasuk minimnya
    tutupan hutan
    di wilayah selatan Sukabumi,” ujar Hanif kepada awak media saat kunjungan kerjanya ke lokasi pengungsian korban bencana tanah bergerak di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, pada Minggu (15/12/2024).
    Hasil pengamatan citra satelit menunjukkan bahwa lebih dari 65 persen tutupan hutan di Sukabumi telah hilang.
    “Dengan kondisi ini, risiko terjadinya tanah longsor, tanah bergerak, dan banjir bandang akibat curah hujan tinggi semakin meningkat,” tambah Hanif, yang pernah bertugas selama dua tahun di Kecamatan Jampangtengah.
    Hanif juga menyoroti kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikaso yang terjal, yang membutuhkan penanganan serius dari semua pihak.
    “Ke depan, kita perlu langkah-langkah konkret dari semua pihak, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, melalui kegiatan vegetatif dan teknik sipil,” tegasnya.
    Dalam upaya penghijauan, Hanif menyebutkan pentingnya pengembangan tanaman kayu seperti jati, jabon, dan mahoni yang dapat didukung oleh masyarakat.
    “Insya Allah, kami akan memberikan dukungan penuh,” ujarnya.
    Selain itu, Hanif menekankan bahwa kondisi DAS di hulu tidak ramah dan didominasi oleh tanaman hortikultura yang tidak efektif dalam menahan erosi.
    Ia juga menekankan perlunya pembangunan tempat penampungan air atau embung di wilayah selatan Sukabumi untuk menahan air.
    “Kami akan mengingatkan Menteri Kehutanan dan PUPR, gubernur, serta bupati untuk serius melaksanakan kegiatan lingkungan ini,” kata Hanif.
    Selama kunjungannya, Menteri LH juga menyempatkan diri untuk mengunjungi tenda-tenda pengungsi dan berbincang dengan para pengungsi.
    Ia juga mengecek kondisi dapur umum dan toilet darurat yang telah dibangun di lokasi pengungsian.

    Dari data BPBD Kabupaten Sukabumi, per hari Sabtu (14/12/2024), jumlah para pengungsi yang masih bertahan di posko darurat atau di rumah saudara mereka mencapai 13.454 jiwa.
    Kemudian, ada sekitar 23.318 jiwa yang terdampak bencana yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
     
    Sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada tanggal 1 – 3 Desember 2024 mengakibatkan
    bencana banjir
    dan longsor di 39 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.
    Kejadian tersebut berupa tanah longsor, banjir, pergerakan tanah, hingga angin kencang.
    Akibatnya, 1.901 rumah mengalami rusak berat, 1.944 rusak sedang, 2.150 rusak ringan, dan 658 rumah lainnya terancam.
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Landa Thailand Selatan, Jalan Raya Terputus

    Banjir Landa Thailand Selatan, Jalan Raya Terputus

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim penyelamat di provinsi Chumphon, Thailand, berusaha mengevakuasi korban banjir pada Sabtu (14/12).

    Rekaman yang dirilis oleh Divisi Polisi Patroli Perbatasan 41 menunjukkan kendaraan yang terendam dan orang-orang yang berusaha melewati banjir setinggi sekitar 60 cm.

    Banjir ini telah memutus beberapa ruas Jalan Raya Asia 41, yang merupakan rute utama menuju Thailand selatan.

    Sebelumnya, wilayah Thailand selatan dilanda banjir bandang pada Sabtu (30/11), yang menewaskan 25 orang.

    Bencana banjir ini telah memaksa sekitar 22 ribu warga Thailand meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

  • Gandeng PT GEB, ILUNI SMPN 214 Bantu Korban Banjir Bandang Sukabumi

    Gandeng PT GEB, ILUNI SMPN 214 Bantu Korban Banjir Bandang Sukabumi

    ERA.id – Bantuan terus berdatangan bagi masyarakat Desa Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang menjadi korban bencana banjir bandang. Kali ini datang dari Ikatan Alumni (ILUNI) SMPN 214 Jakarta yang menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama.

    Sekelompok lulusan salah satu sekolah menengah pertama dari berbagai angkatan tersebut memutuskan untuk menjadi bagian kecil dari tangan tuhan karena terketuk hati untuk membantu meringankan penderitaan korban banjir bandang.

    “Kegiatan ini merupakan salah satu program pengurus ILUNI SMPN 214 Jakarta, di mana kehadiran ILUNI harus bisa dirasakan tidak hanya di kalangan alumni dan sekolah sebagai almamater. Tetapi, kehadiran kami juga dapat bermanfaat dan dirasakan masyarakat, khususnya bagi masyarakat terdampak,” ujar Ketua ILUNI SMPN 214, Welly, Sabtu (14/12/2024).

    Beberapa bantuan yang diberikan kepada masyarakat terdampak seperti alas tidur, pakaian layak pakai, peralatan sekolah untuk anak-anak, obat-obatan, dan air bersih. Bantuan sebanyak dua truk kontainer tersebut merupakan hasil donasi seluruh anggota ILUNI SMPN 214.

    Selain itu, ada andil salah satunya dari PT General Energy Bali yang juga rela menyisihkan rezekinya untuk mengembalikan senyum yang hilang dari masyarakat Desa Pabuaran.

    “Bantuan yang sudah dikumpulkan dalam penggalangan dana ini merupakan bentuk sumbangan dan donasi yang diberikan oleh para alumni SMPN 214 dan sponsor yang berbaik hati dan memiliki kepedulian besar terhadap bencana,” sebutnya

    Tak hanya sekadar menyerahkan bantuan, para anggota ILUNI SMPN 214 tak segan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Kasih sayang antarsesama sangat tercermin pada momen tersebut. Kembali lagi, hanya satu tujuannya, mengembalikan senyum yang hilang akibat bencana alam.

    “Kami juga akan berbicang-bincang dengan masyarakat terdampak. Cara ini diharapkan juga meringankan beban masyarakat yang terdampak serta dapat mempercepat proses rehabilitasi pasca bencana,” kata Welly.

    Pada kesempatan yang sama, Camat Pabuaran Ikhsan Muchlis Sani menyebut bantuan yang diberikan ILUNI SMPN 214 sangat berarti bagi masyarakat. Sebab barang-barang tersebut yang paling dibutuhkan untuk saat ini.

    “Bantuan ini menang yang paling dibutuhkan warga, terutama pakaian dan air bersih,” ucapnya.

    Sekadar informasi, sebanyak 300 kepala keluarga di Desa Pabuaran yang menjadi korban bencana alam banjir bandang. Totalnya mencapai 1.000 jiwa.

  • Menteri Afghanistan Tewas Dibom ISIS, Ribuan Orang Hadiri Pemakamannya

    Menteri Afghanistan Tewas Dibom ISIS, Ribuan Orang Hadiri Pemakamannya

    Kabul

    Ribuan warga Afghanistan menghadiri pemakaman Menteri Pengungsi yang tewas akibat serangan bom bunuh diri di gedung kementeriannya di Kabul. Serangan bom itu diklaim oleh kelompok radikal Islamic State (ISIS).

    Menteri Pengungsi dan Repatriasi Afghanistan, Khalil Ur-Rahman Haqqani, tewas dalam serangan bom bunuh diri yang mengguncang kantor kementeriannya di Kabul pada Rabu (11/12) sore waktu setempat.

    Kelompok ISIS, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. ISIS dalam pernyataan via kantor berita Amaq, seperti diterjemahkan SITE Intelligence Group, menyebut seorang pengebom bunuh diri meledakkan rompi peledaknya di dalam kompleks kementerian.

    Saat pemakaman Haqqani digelar di kampung halamannya di desa Sarana, area pegunungan Provinsi Paktia, pada Kamis (12/12) waktu setempat, laporan AFP menyebut ribuan pria, yang kebanyakan menenteng senjata, tampak hadir.

    Pemakaman itu dilakukan dengan pengamanan ketat, yang melibatkan kendaraan lapis baja, penembak jitu dan personel yang berjaga di wilayah tersebut dan sepanjang ruas jalanan dari Kabul. Ratusan mobil pelayat memenuhi ruas jalanan dari provinsi sekitarnya menuju ke lokasi pemakaman.

    Beberapa pejabat senior Taliban, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat Qari Fasihuddin Fitrat dan wakil politik pada kantor Perdana Menteri (PM) Maulawi Abdul Kabir, turut menghadiri pemakaman tersebut.

    Keponakan almarhum, Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani, juga hadir bersama dengan Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi.

    Lihat juga Video ‘Penampakan Banjir Bandang Terjang Afghanistan, 50 Tewas’:

  • Tagana Kota Depok Sediakan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi – Page 3

    Tagana Kota Depok Sediakan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepedulian terhadap warga korban banjir bandang dan longsor menggerakan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok membangun dapur umum. Tagana Kota Depok menyiapkan ribuan nasi bungkus untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor, Kecamatan Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi.

    Salah seorang anggota Tagana Kota Depok, Lisna mengatakan, pihaknya turun langsung membantu para korban banjir bandang dan tanah longsor Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 10 orang anggota Tagana berusaha menyediakan makanan dengan membangun dapur umum.

    “Kami menyediakan makanan berupa nasi bungkus untuk korban bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Lisna kepada Liputan6.com, Kamis (12/12/224).

    Lisna menjelaskan, Tagana Kota Depok membagi tugas anggota untuk menyediakan nasi bungkus untuk para korban. Makanan nasi bungkus akan dibagikan kepada korban untuk makan pagi dan sore.

    “Kami sediakan untuk makan pagi dan sore, jadi kami berusaha membantu meringankan beban warga pengungsian akibat banjir bandang dan tanah longsor,” jelas Lisna.

    Tagana Kota Depok selama melaksanakan tugas turut berkoordinasi dengan BPBD, Koramil, perangkat desa, dan sejumlah instansi lainnya. Selain itu, Tagana turut membantu kesehatan pengungsi dengan berkoordinasi dengan petugas kesehatan atau puskesmas setempat.

    “Kami juga membantu petugas kesehatan dari Puskesmas pada penanganan kesehatan warga pengungsian,” terang Lisna.

    Tagana Kota Depok berusaha membantu warga pengungsian dan Pemerintahan setempat menangani kebutuhan warga pengungsi, khususnya ketersediaan makanan. Tagana Kota Depok bertugas hingga pekan depan.

    “Kami di sini (lokasi pengungsian) hingga Minggu (15/12/2024),” ucap Lisna.

     

  • Antisipasi Banjir Bandang, Pemkab Banyuwangi Percepat Langkah Mitigasi

    Antisipasi Banjir Bandang, Pemkab Banyuwangi Percepat Langkah Mitigasi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bergerak cepat dalam mengantisipasi potensi banjir bandang yang mengancam wilayahnya. Hal ini dilakukan menyusul aktivitas pembukaan lahan di lereng Gunung Ijen yang berpotensi memicu bencana serupa bom waktu.

    Pembukaan lahan untuk jalur listrik oleh PT Medco Cahaya Geothermal menjadi salah satu perhatian utama. Tahun ini, perusahaan panas bumi tersebut telah melakukan aktivitas pembukaan lahan untuk jalur listrik, meski telah melaporkan langkah-langkah mitigasi termasuk pembersihan kayu-kayu sisa penebangan.

    Plt. Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, menjelaskan bahwa pembersihan sisa tebangan kayu telah mencapai 95 persen. Namun, potensi banjir tetap menjadi ancaman. “Dari hasil studi, memungkinkan akan terjadi banjir akibat aktivitas di atas. Tapi, mereka sudah melaporkan langkah-langkah mitigasi,” ujar Guntur.

    Ia menegaskan pentingnya antisipasi dan sinergi semua pihak untuk mencegah banjir bandang. “Kita semua harus waspada karena di beberapa wilayah sudah mulai terjadi banjir,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Pemkab Banyuwangi memanggil sejumlah pihak terkait. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, dan pihak-pihak lainnya terlibat dalam diskusi ini. Beberapa OPD yang hadir meliputi Dinas PU CKPP, PU Pengairan, DLH, dan BPBD.

    Tak hanya itu, kolaborasi juga melibatkan perwakilan dari Perhutani Wilayah Barat, PT Medco Cahaya Geothermal, Perkebunan Lidjen, dan Perkebunan Kalibendo. Kehadiran pihak-pihak tersebut diharapkan dapat memberikan solusi komprehensif untuk mencegah potensi bencana.

    Potensi banjir bandang di Banyuwangi tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan memerlukan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat. Dengan langkah antisipasi yang matang, Pemkab Banyuwangi optimis dapat meminimalkan risiko bencana dan melindungi keselamatan warganya. [rin/beq]

  • Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Hindari Liburan ke Pegunungan

    Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Hindari Liburan ke Pegunungan

    Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Hindari Liburan ke Pegunungan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) mengingatkan masyarakat untuk tidak berlibur ke wilayah pegunungan atau lereng gunung selama periode puncak
    musim hujan
    .
    Imbauan ini disampaikan oleh Prakirawan BMKG, Idhan Abu Bakar, setelah memberikan penjelasan mengenai potensi hujan deras yang diperkirakan terjadi sepanjang libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
    Idhan meminta masyarakat untuk mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi, terutama jika terjadi hujan lebat dengan durasi panjang beberapa hari sebelum keberangkatan ke daerah tujuan.
    “Jika memang dilihat bahwa di beberapa hari sebelumnya sudah terjadi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah itu, maka perlu waspada untuk potensi longsor ataupun banjir bandang, luapan sungai seperti itu,” ungkap Idhan dalam program
    Obrolan News Room Kompas.com
    , Rabu (11/12/2024).
    “Aktivitas di luar rumah, di daerah yang seperti pegunungan atau mungkin di lereng, daerah seperti itu juga sebaiknya dihindari pada saat sudah terjadi hujan dengan intensitas tinggi, apalagi dalam durasi yang cukup lama,” sambungnya.
    Selain itu, Idhan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di wilayah pesisir Pulau Jawa, karena angin kencang masih berpotensi terjadi dan dapat menyebabkan gelombang air laut meningkat.
    Dia menjelaskan bahwa angin kencang ini disebabkan oleh keberadaan bibit siklon tropis di kawasan Samudera Hindia serta fenomena gelombang atmosfer yang meningkatkan massa uap air di atmosfer, mengakibatkan hujan.
    “Karena memang di wilayah selatan ini, pesisir selatan Jawa itu masih cukup kencang anginnya. Jadi mungkin lebih waspada bagi wisatawan yang sedang beraktivitas di wilayah pantai,” kata Idhan.
    Idhan juga mengingatkan masyarakat yang berencana berwisata untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG.
    Dia mendorong masyarakat untuk mencari informasi mengenai lokasi yang aman atau tempat evakuasi jika terjadi bencana di tempat wisata.
    “Jadi sudah harus mengenali pada saat terjadi bencana hidrometeorologi, masyarakat sudah harus tahu ke mana untuk evakuasi,” tambahnya.
    Sebelumnya, BMKG memperkirakan bahwa hujan akan rutin terjadi sepanjang periode libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
    Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung dari Desember 2024 hingga Februari 2025.
    “Untuk di periode Nataru ini sendiri, menurut laporan dari klimatologi BMKG, potensi hujan memang cukup tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia,” ujar Idhan.
    “Jadi memang untuk di periode-periode tersebut, di sebagian besar wilayah Indonesia, untuk potensi hujannya itu akan cukup tinggi dan durasi hujannya juga cukup lama seperti itu,” sambungnya.
    BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini mengenai cuaca ekstrem yang berlaku hingga 15 Desember 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.