Topik: Banjir Bandang

  • Pencarian Korban Longsor di Pekalongan: 25 Ditemukan Meninggal, 1 Hilang – Halaman all

    Pencarian Korban Longsor di Pekalongan: 25 Ditemukan Meninggal, 1 Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pencarian korban longsor dan banjir bandang di Desa Kasimpar, Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terus berlangsung.

    Hingga saat ini, sebanyak 25 korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan satu orang masih dalam pencarian.

    Identitas Korban

    Dua korban terakhir yang ditemukan adalah:

    1. M Nasrullah Amin, 38 tahun, warga Kelurahan Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, dievakuasi pada pukul 09:34 WIB.

    2. Tigar Hapriyanto, 34 tahun, warga Denasri Kulon, Gg Bundawar, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, dievakuasi pada pukul 09:37 WIB.

    Kendala Pencarian

    Anggota SAR Bumi Santri, Fahri Diky, mengungkapkan tim SAR menghadapi kendala saat akan melakukan evakuasi korban yang ke-24, dan ke-25.

    Korban ke-24, dan ke-25 ini terhimpit antara ujung jembatan dan beton.

    “Korban ke 24, terlihat bagian pinggang ke atas, dan untuk korban ke 25 terlihat dari pinggang ke bawah,” jelasnya.

    Tim SAR gabungan saat itu masih menggunakan alat manual untuk melakukan pencarian, di antaranya Rotariso, alkon, hammer, jack hammer manual, linggis, cangkul, dan sekop.

    “Personil SAR gabungan terpaksa kami tarik karena hujan deras dan kami hentikan untuk hari ini.”

    “Dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang bisa membahayakan tim gabungan” ujar Budiono, Kepala Kantor Basarnas Semarang.

    Dengan ditemukannya dua korban tersebut, jumlah total korban yang berhasil dievakuasi menjadi 25 orang, sedangkan satu orang, M Teguh Imanto, masih dalam pencarian.

    “Kami berharap cuaca cerah hari ini agar korban terakhir bisa segera ditemukan,” harap Budiono.

    Sebagai langkah pencegahan kesehatan, Budiono menambahkan, tim SAR gabungan akan disemprot dengan cairan disinfektan setelah melakukan pencarian.

    Hal ini sebagai langkah pencegahan timbulnya penyakit akibat pembusukan mayat. 

    “Kami selalu menjaga kesehatan dari para personil SAR gabungan karena yang utama adalah keselamatan personil kami. Jangan sampai selesai operasi SAR para personil jatuh sakit,” tambahnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Korban Meninggal akibat Longsor di Pekalongan Jadi 25 Orang – Halaman all

    Korban Meninggal akibat Longsor di Pekalongan Jadi 25 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 25 korban meninggal dunia karena bencana tanah longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (25/1/2025).

    Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menbgatakan satu orang masih dalam pencarian sukarelawan.

    “Hingga hari keempat ini, kami menemukan korban yang meninggal dunia sampai hari ini, 25 orang, kemudian satu masih dalam pencarian. Dan selamat 15 orang.”

    “Untuk pencarian terbanyak di area rumah Pak Carik berjumlah 16 orang,” ucapnya, Jumat.

    Sebelumnya, pada Jumat (24/1/2024) pagi, tim gabungan juga menemukan tiga jenazah.

    Korban pertama ditemukan di sektor 1 atau area rumah Sekdes, dua korban lainnya di area kafe Allo. 

    Selanjutnya, Budiono menyebut pihaknya akan mengupayakan pagi tadi untuk dapat segera mengevakuasi. 

    “Besok (hari ini) kami akan usahakan dengan segala cara untuk bisa menyingkirkan bebatuan yang menghimpit kedua korban dengan peralatan yang ada seperti peralatan ekstrikasi.”

    “Untuk excavator belum bisa digunakan karena lokasi masih tidak aman untuk penggunaan excavator,” jelasnya, Jumat.

    Sementara itu, korban bernama Aurel, anak perempuan dari Sekretaris Desa Kasimpar, berhasil ditemukan sekitar 300 meter di dekat rumahnya di areal persawahan.

    “Kita berhasil menemukan almarhum aurel, putri dari pak Carik Pak Sekdes, mudah-mudahan tinggal tiga lagi,” kata Dandim 0710 Pekalongan, Letkol (Inf) Rizky Aditya, Jumat.

    Presiden Prabowo Pantau Penanganan Banjir dan Longsor Pekalongan

    Bit bencana tanah longsor di Pekalongan mendapat perhatian dari Presiden Prabowo Subianto.

    Presiden Prabowo menyampaikan duka cita atas musibah bencana banjir dan longsor yang terjadi di Pekalongan.

    “Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas musibah bencana banjir dan longsor di Pekalongan Jawa Tengah yang mengakibatkan korban jiwa,” kata Prabowo sebelum bertolak ke India di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Presiden telah menugaskan langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, untuk segera melakukan penanggulangan musibah tersebut.

    Ia meminta BNPB berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam membantu korban bencana.

    Presiden juga memerintahkan agar bantuan yang diberikan segera dilakukan dan tepat sasaran.

    Kemudian, Presiden Prabowo akan terus memantau penanganan bencana tersebut.

    “Saya terus akan memantau perkembangan,” ucapnya.

    Suharyanto mengatakan upaya pencarian dan pertolongan korban longsor menjadi prioritas utama.

    Menurut Suharyanto, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama.

    Sebab, hal itu menjadi hukum tertinggi dalam penanganan darurat bencana, sebagaimana yang menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Upaya pencarian dan pertolongan ini harus menjadi prioritas utama. Karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” kata Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak.

    Di sisi lain, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan pihaknya terus melakukan penanggulangan bencana yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir.

    “Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi,” kata Muhari, Jumat.

    BNPB mencatat, sejumlah kejadian bencana yang berdampak signifikan, meliputi banjir, banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan aktivitas vulkanik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    Wilayah terdampak tersebar di berbagai provinsi, dengan ribuan jiwa terpaksa mengungsi. Termasuk yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul 3 Jasad Lagi Ditemukan, Total Sudah 25 Korban Tewas Akibat Longsor di Petungkriyono Pekalongan

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Taufik Ismail, TribunBanyumas.com)

  • Aurel Anak Pak Sekdes Ditemukan, Korban Tewas Longsor Pekalongan 23 Orang, 3 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    Aurel Anak Pak Sekdes Ditemukan, Korban Tewas Longsor Pekalongan 23 Orang, 3 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Aurelya Shifa Lizhara, remaja berusia 14 tahun, anak dari Carik atau Sekretaris Desa (Sekdes) Kasimpar, Sularso dan Chusnul Cholifah ditemukan meninggal, Jumat (24/1/2025).

    Remaja yang akrab disapa Aurel ini ditemukan di bawah reruntuhan bangunan, jauh dari lokasi longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

    Orang tua Aurel juga menjadi korban tewas akibat longsor Pekalongan, jasadnya  lebih dulu ditemukan.

    Menurut Kanit PPA Satreskrim Polres Pekalongan Ipda Yon, dengan ditemukannya jenazah Aurel, maka jumlah korban tewas yang telah ditemukan mencapai 23 orang.

    Sementara 3 korban lainnya masih dalam pencarian.

    Jenazah Aurel telah dievakuasi ke Posko Lapangan di Puskesmas Petungkriyono untuk diperiksa tim Inafis Polres Pekalongan.

    “Berdasarkan pemeriksaan, keluarga mengetahui dari sisi wajahnya, yaitu Aurel,” kata Ipda Yon di lokasi, Jumat.

    Menurut Ipda Yon, Aurel masih berusia muda dan belum rekam e-KTP.

    “Korban belum rekam e-KTP, masih anak, umur 14 tahun, dan ini sudah diambil oleh keluarga untuk dimakamkan di desa setempat,” imbuhnya.

    Korban Terus Bertambah

    Diketahui longsor menerjang permukiman warga di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025) petang. 

    Di hari pertama kejadian, ditemukan sebanyak 17 korban tewas.

    Selanjutnya berturut-turut ditemukan lagi 4 korban meninggal hingga jumlahnya mencapai 21 orang.

    Kamis (23/1/2025), Tim SAR Gabungan kembali menemukan seorang korban longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah. 

    Tim SAR gabungan menemukan lagi jenazah korban longsor Pekalongan di Kecamatan Petungkriyono, Jumat (24/1/2025). Hingga Jumat siang, total ada 23 korban tewas dalam kejadian tersebut. (Dok Tim SAR gabungan)

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Polres Pekalongan, jenazah yang ditemukan adalah Diyatno (42), warga Desa Gumelem.

    Diyatno menjadi korban ke-22 yang ditemukan tewas.

    “Hari ini, korban ditemukan tim SAR gabungan satu orang, lokasinya di persawahan melintasi dari jalan raya. Dari rumah pak carik sekira 500 meter jauhnya,” kata Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya kepada Tribunjateng.com, Kamis (23/1/2035).

    Letkol Rizky mengungkapkan, di lokasi yang tidak jauh dari penemuan korban  ada potensi satu lagi ditemukan. Namun kondisinya masih tertutup tembok.

    “Mudah-mudahan nanti bisa, dan cuaca mendukung. Cuaca tadi di lokasi pencarian sudah terlihat gerimis rintik-rintik, dikhawatirkan ada hujan di atas,” ungkapnya.

    Pantauan Tribunjateng.com, setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban langsung dibawa keluarga untuk langsung dimakamkan di TPU desa setempat.

    Dengan ditemukannya seorang korban, hingga hari ketiga pencarian di Posko Lapangan mencatat jumlah korban jiwa mencapai 22 orang.

    Sementara korban yang masih hilang sebanyak 4 orang.

    Operasi dilanjutkan kembali Sabtu (25/1/2025) hari ini. 

    BNPB Imbau Masyarakat Waspada

    Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya terus melakukan penanggulangan bencana yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari terkahir.

    “Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi,” kata Muhari, Jumat (24/1/2025).

    BNPB mencatat sejumlah kejadian bencana yang berdampak signifikan meliputi banjir, banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan aktivitas vulkanik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    Wilayah terdampak tersebar di berbagai provinsi, dengan ribuan jiwa terpaksa mengungsi.

    Di antaranya yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah. 

    Identitas Lengkap Korban

    Daftar 23 Korban Meninggal Hingga Jumat (24/1/2025):

    Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.
    Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.
    Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.
    Sutar (49), warga Tlogopakis.
    Riyanto (50/L), warga Yosorejo.
    Ayat (27), warga Desa Kasimpar.
    Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.
    Doni (27/L), warga Desa Gumelem.
    Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.
    Supari (37), warga Desa Kasimpar.
    Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.
    Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.
    Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.
    Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.
    Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.
    Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.
    Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.
    Aisah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi
    Ta’ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo
    Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar
    Ta’adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono
    Diyatno, warga Desa Gumelem
    Aurel, warga Kasimpar

    Identitas 3 Korban yang Belum Ditemukan:

    M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring
    Tegar Hariyanto, warga Batang
    M Nasrullah Amin, warga Pekalongan

    Sumber: (TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo) (Tribunnews.com/Wik)

  • Bantu Korban Banjir Bandang, Pemkab Bima Bangun Dapur Umum
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Januari 2025

    Bantu Korban Banjir Bandang, Pemkab Bima Bangun Dapur Umum Regional 24 Januari 2025

    Bantu Korban Banjir Bandang, Pemkab Bima Bangun Dapur Umum
    Tim Redaksi
    BIMA, KOMPAS.com

    Pemerintah Kabupaten Bima
    , Nusa Tenggara Barat (NTB), membangun dapur umum untuk membantu warga terdampak
    banjir bandang
    akibat meluapnya aliran sungai Bendungan Pela Parado.
    Dapur umum tersebut ditempatkan di Kantor Camat Woha, dan akan melayani ribuan
    korban banjir
    di Desa Nisa, Naru, Waduwani, Penapali, serta santri Pondok Pesantren Al Wafa di Desa Dadibou.
    “Saat ini kami dari BPBD dan Dinsos membangun dapur umum bagi korban bencana banjir,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bima, M Nurul Huda, saat dihubungi, Jumat (24/1/2025).
    Nurul Huda menyampaikan, dapur umum ini akan beroperasi selama tiga hari ke depan, mulai Jumat (24/1/2025) sampai Minggu (26/1/2025).
    Dari dapur umum ini, pihaknya mengolah ribuan bungkus makanan siap saji, yang mana untuk satu kali penyaluran ada 2.050 bungkus.
    Ribuan bungkus nasi tersebut disalurkan ke warga terdampak melalui pemerintah desa, dan akan dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.
    “Penyaluran lewat pemerintah desa masing-masing. Nanti mereka yang akan memberikan keterangan warga terdampak banjir,” ujar dia.
    Desa Nisa, Naru, Waduwani, Penapali, dan Dadibou tercatat sebagai daerah terdampak banjir parah akibat meluapnya aliran sungai Bendungan Pela Parado.
    Banjir yang meluap selama dua hari berturut-turut itu bahkan memaksa puluhan warga Desa Nisa mengungsi ke kantor desa setempat.
    Hanya saja, sehari setelah kejadian, tepatnya pada Kamis (23/1/2025), para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
    “Sekarang sudah tidak ada warga yang mengungsi,” kata Nurul Huda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir di Kota Bandung Dipicu Air Sungai Meluap dan Drainase Tidak Berfungsi Optimal – Halaman all

    Banjir di Kota Bandung Dipicu Air Sungai Meluap dan Drainase Tidak Berfungsi Optimal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Sejumlah ruas jalan terendam banjir, termasuk di Jalan Pasteur, Kota Bandung imbas hujan deras. 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir tersebut menerjang Jalan Djundjunan atau Pasteur, Pagarsih, Pasirkoja, Astanaanyar, dan Sukajadi.

    Banjir tersebut terjadi akibat air sungai meluap dan drainase tidak berfungsi optimal.

    Di Pasteur kondisi banjir menerjang ruas jalan, lalu di Pagarsih dan Astaanyar air menerjang jalan dan permukiman warga, kemudian di Pasir Koja ruas jalan terendam, dan Sukajadi masuk ke gang rumah warga.

    “Tadi saya lewat ke jalan Pasteur macet parah karena banjir, kemudian di Sukajadi air masuk ke gang rumah warga sudah tinggi,” ujar Aris (31) warga Sukajadi, Jumat (24/1/2025) malam.

    Banjir di Pasteur dan Sukajadi sempat menyebabkan kemacetan yang cukup parah karena sejumlah pengendara sempat terjebak, tetapi ada juga yang berusaha menerobos genangan air yang cukup dalam.

    “Di Pasteur banyak pengendara berhenti dulu, terus setelah mulai surut langsung melanjutkan perjalanan,” katanya.

    Untuk itu, kendaraan yang akan melintas Gerbang Tol Pasteur dialihkan ke gerbang tol lain.

    Senior Manager Representative Office 3 Jasa Marga, Agni Mayvinna mengatakan, sejak sore tadi, pengguna jalan tol yang melintasi Tol Padaleunyi sudah diimbau menghindari gerbang Tol Pasteur. 

    “Pengguna jalan tol yang melintasi Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi diimbau untuk menghindari Gerbang Tol Pasteur sementara waktu,” ujar Agni, Jumat (24/1/2025). 

    Atas diskresi kepolisian,  pengguna jalan tol dari arah Jakarta menuju gerbang tol Pasteur dialihkan keluar melalui gerbang tol lain, seperti gerbang tol Pasirkoja, gerbang tol Kopo dan gerbang tol berikutnya.

    Sebaliknya pengguna jalan tol dari arah gerbang tol Cileunyi yang hendak menuju gerbang tol Pasteur dialihkan keluar melalui gerbang tol Padalarang di kilometer 120. 

    “Sejak pukul 18.00 WIB, Jasa Marga dan kepolisian telah melakukan upaya pengaturan lalu lintas di lapangan,” katanya

    KBO Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Deden mengatakan banjir di Jalan Pasteur arah Bandung berangsur surut. Saat ini kendaraan mulai bergerak meski masih terjadi antrean.

     “Udah normal, tinggal antrean aja,” ujar Deden. 

    Banjir terjadi di Jalan Dr Djunjunan atau Pasteur, Kota Bandung, Jumat (24/1/2025). (Istimewa)

    Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika baru saja mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Kota Bandung dan sekitarnya.

    Peringatan ini disampaikan BMKG melalui pesan berantai seperti yang diterima Tribun Jabar, Jumat 24 Januari 2025 sekitar pukul 20:26 WIB.

    BMKG::24Jan25 WASPADA cuaca ekstrem mulai 20:24 WIB hingga 3 jam ke depan di KAB DAN KOTA BANDUNG,BANDUNG BARAT. Detil:https://nowcasting.bmkg.go.id/sb/jabar 

    BMKG meminta warga waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang maupun tanah longsor dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.

    Wilayah yang berpotensi sehingga dilabeli waspada adalah Kecamatan Cimenyan, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Baleendah.

    Selain itu Lembang, Parongpong serta tentunya Kota Bandung.

    Peringatan dini ini dikeluarkan BMKG beberapa jam setelah banjir melanda sejumlah titik di Kota Bandung. 

    Kasi Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jhon Erwin membenarkan, terkait banjir yang menerjang sejumlah titik tersebut dan saat ini sudah langsung dilakukan penanganan.

    “Kalau banjir di Pasteur ditangani oleh petugas UPT DAS (Citarum) dan UPT Bojonagara,” ucap Jhon Erwin.

    Sementara untuk banjir di titik yang lainnya, kata dia, ditangani oleh petugas Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, petugas Diskar PB, dan dibantu oleh aparat kepolisian.

    Untuk saat ini, banjir di sejumlah titik tersebut sebagian sudah mulai surut, tetapi arus lalu lintas masih terganggu hingga polisi harus mengatur arus lalu lintas di titik banjir tersebut. (Tribun Jabar/Ravianto/Nazmi Abdurrahman)

  • Genjarkan Pencarian Penyintas Longsor Pekalongan, Dompet Dhuafa Sisir Lokasi Terdampak

    Genjarkan Pencarian Penyintas Longsor Pekalongan, Dompet Dhuafa Sisir Lokasi Terdampak

    PEKALONGAN – Satu hari pascabanjir bandang di Pekalongan, Rabu 22 Januari, Dompet Dhuafa melalui relawan Disaster Management Center (DMC) DD Jateng masih melanjutkan penyisiran untuk membantu evakuasi penyintas terdampak longsor yang melanda wilayah Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur tanpa henti sejak beberapa hari terakhir.

    Hingga hari ini, Dompet Dhuafa bersama relawan gabungan lainnya masih melakukan pencarian dengan penyisiran di lokasi terdampak guna mencari korban yang masih tertimbun. Saat ini, sudah ditemukan sebanyak 20 korban meninggal dunia. Pada Selasa 21 Januari, ditemukan 17 jenazah, sedangkan sampai Rabu 22 Januari siang ditemukan tiga jenazah.

    Tim gabungan juga melakukan pembersihan material longsor. Banyak rumah warga yang hanyut terbawa arus banjir, sementara longsoran tanah menyapu bersih area pemukiman di beberapa desa.

    “Saat ini kami masih berupaya melakukan penyisiran untuk pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan material longsor,” ujar Yusuf, Penanggung Jawab Program Kebencanaan Dompet Dhuafa Jateng.

    Hujan deras yang mengguyur wilayah Pekalongan sejak Senin 20 Janauri sore, mengakibatkan debit air sungai meningkat drastis. Kondisi ini memicu banjir bandang di beberapa titik, termasuk di Kecamatan Petungkriyono. Intensitas hujan yang tinggi membuat tanah di daerah pegunungan menjadi tidak stabil, memicu longsoran besar yang menghantam pemukiman warga.

    Selain itu, jembatan utama yang menghubungkan wilayah Petungkriyono dengan daerah sekitarnya putus akibat derasnya arus banjir. Hal ini memaksa tim penyelamat dan distribusi bantuan untuk mencari jalur alternatif yang membutuhkan waktu tempuh lebih lama.

    Longsoran tanah juga merusak jaringan listrik dan telekomunikasi, menyebabkan sebagian besar wilayah terdampak kehilangan akses komunikasi. Kondisi ini semakin menyulitkan koordinasi evakuasi dan pendistribusian bantuan darurat kepada para korban.

    Hingga malam ini, Tim Dompet Dhuafa Jateng terus memantau perkembangan situasi dan bersiap untuk memberikan bantuan lanjutan. Mereka juga mengajak masyarakat luas untuk ikut berkontribusi melalui donasi guna meringankan beban para korban bencana di Pekalongan.

    Sahabat, mari kita bergandengan tangan untuk membantu saudara-saudara yang tengah dilanda musibah. Kamu bisa menyalurkan kebaikanmu melalui: Bantu Korban Banjir & Longsor Pekalongan.

  • Pencarian Korban Longsor di Pekalongan: 25 Ditemukan Meninggal, 1 Hilang – Halaman all

    Tim K-9 Polda Jateng Temukan Jasad Bayi 5 Bulan di Bencana Longsor Pekalongan, Tertutup Selendang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Jasad bayi berusia 5 bulan ditemukan tertimbun tanah longsor akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).

    Bayi tersebut diketahui bernama Abiyan yang ditemukan oleh tim K-9 Polda Jateng. Adapun jasadnya ditemukan dalam keadaan tertutup selendang di bawah kasur yang tersangkut di pohon bambu dekat saluran air.

    Anggota SAR Bumi Santri Pekalongan, Agus Yusuf mengatakan saat itu, jenazah disambut isak tangis dari paman Abiyan yang ikut memantau proses pencarian.

    “Paman korban menangis histeris saat Abiyan ditemukan. Jenazah langsung dibawa ke posko induk,” ucap Agus dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).

    Dalam hal ini, ibunda dari bayi bernama Abiyan ini juga menjadi korban tewas dalam insiden bencana tersebut.

    Sedangkan sang ayah, hingga kini masih belum ditemukan keberadaannya.

    Hingga Kamis (23/1), proses pencarian korban longsor dan banjir bandang ini masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Mereka berharap dapat menemukan korban lain yang mungkin masih tertimbun.

    Korban meninggal dunia longsor di Petungkriyono, Pekalongan, Jateng, terus bertambah. Hingga Rabu (22/1), jumlah korban longsor Pekalongan yang sudah ditemukan meninggal dunia berjumlah 21 orang, termasuk balita berusia 5 bulan. Sementara 5 orang masih dinyatakan dalam pencarian.

    Untuk informasi, Sebanyak 21 orang menjadi korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, hingga Rabu (22/1/2025).

    Korban meninggal terakhir ditemukan di sungai, sedangkan enam orang masih dinyatakan hilang.

    Menurut Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Pj Gubernur Jateng), Nana Sudjana, saat ini fokus tim gabungan, yakni pencarian korban hilang.

    “Fokus penanganan saat ini adalah pencarian korban hilang. Upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan,” kata Nana melalui keterangan tertulis, dilansir TribunJateng.com.

    Selanjutnya. Nana meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengadakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Pekalongan.

    Hal tersebut, dilakukan guna mengatasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi memperparah situasi, 

    “Hujan selama sepekan terakhir sangat lebat dengan intensitas tinggi. Operasi TMC diharapkan membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” ucap Nana. 

    Adapun proses penanganan melibatkan 550 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan. 

    Mereka dikerahkan untuk pencarian korban, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi. 

    Pemprov Jawa Tengah pun telah menyalurkan bantuan senilai Rp207 juta, sedangkan BNPB memberikan bantuan tambahan senilai Rp289 juta. 

  • BMKG Keluarkan Peringatan Dini, 5 Daerah di Jawa Timur Berpotensi Badai Petir Hari Ini Senin 23 Januari 2025

    BMKG Keluarkan Peringatan Dini, 5 Daerah di Jawa Timur Berpotensi Badai Petir Hari Ini Senin 23 Januari 2025

    Surabaya (beritajatim.com)– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang diprediksi terjadi pada hari ini Kamis, 23 Januari 2025.

    Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.

    Sementara di Kawasan Jawa Timur, BMKG memberikan peringatan da 5 daerah yang dimungkinkan mengalami cuaca ekstrem berupa badai petir. Kelima Kawasan tersebut di antaranya Surabaya, Malang, Kediri, Jember dan Madiun.

    Kelima Kawasan ini meskipun kondisi prakiraan cukup landau yakni berawan namun dimungkinkan akan terjadi hujan ringan hingga berpotensi badai petir utamanya pad sore hri.

    Untuk suhu Udara rata rata di kisaran 22 hingga 29 derajat celcius. Hanya Kota Surabaya yang pada siang hari nanti diprediksikan mengalami peningkatan ingga ke 31 derajat celcius.

    BMKG juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan menghindari aktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan deras atau badai petir.

    Selain itu warga juga hendaknya memastikan saluran air dan drainase di sekitar tempat tinggal berfungsi dengan baik untuk mencegah banjir lokal.

    “Mengikuti informasi cuaca terkini dari sumber resmi seperti BMKG. Tetap waspada dan persiapkan diri Anda menghadapi kondisi cuaca yang dapat berubah. Keselamatan Anda dan keluarga adalah prioritas utama,” tulis BMKG.

    Sementara prediksi dan pantauan BMKG, ada 13 daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai cuaca ekstrem di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi
    Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. [aje]

  • Detik-detik Penemuan Bayi Korban Longsor Pekalongan, Jasad Tersangkut di Pohon Bambu, Paman Histeris – Halaman all

    Detik-detik Penemuan Bayi Korban Longsor Pekalongan, Jasad Tersangkut di Pohon Bambu, Paman Histeris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Empat korban longsor dan banjir bandang di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ditemukan di hari kedua pencarian, Rabu (22/1/2025).

    Keempat korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, termasuk salah satunya bayi berusia 5 bulan bernama Afkar Abiyan.

    Mereka adalah:

    Aisyah (perempuan)
    Ta’ari (laki-laki)
    Afkar Abiyan (bayi laki-laki usia 5 bulan) 
    Ta’adi (laki-laki)

    Nama keempat korban ini sebelumnya masuk dalam daftar korban yang hilang akibat bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025) sore.

    Dengan ditemukannya 4 korban hilang ini, maka jumlah korban meninggal hingga Kamis (23/1/2025) pagi tercatat sebanyak 21 orang dari sebelumnya 17 korban.

    Sementara korban hilang tinggal 5 orang lagi.

    Berikut identitas lengkap korban akibat longsor di Pekalongan:

    Korban Meninggal Ditemukan Selasa (21/1/2025):

    Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.
    Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.
    Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.
    Sutar (49), warga Tlogopakis.
    Riyanto (50/L), warga Yosorejo.
    Ayat (27), warga Desa Kasimpar.
    Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.
    Doni (27/L), warga Desa Gumelem.
    Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.
    Supari (37), warga Desa Kasimpar.
    Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.
    Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.
    Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.
    Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.
    Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.
    Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.
    Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.

    Daftar korban tewas ditemukan Rabu (22/1/2025):

    Aisah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi
    Ta’ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo
    Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar
    Ta’adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono

    Identitas Korban yang Belum Ditemukan

    M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring
    Giyanto, warga Desa Gumelem
    Tegar Hariyanto, warga Batang
    M Nasrullah Amin, warga Pekalongan
    Aurel, warga Kasimpar

    Pencarian korban akan dilanjutkan di hari ketiga, Kamis (23/1/2025) oleh Tim SAR Gabungan.

    Detik-detik Penemuan 4 Jasad Korban

    Empat korban yang ditemukan pada hari kedua pencarian Rabu kemarin ditemukan pada lokasi yang berbeda.

    Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono menceritakan detik-detik penemuan keempat jenazah korban.

    Budiono mengatakan, jenazah pertama yang ditemukan adalah Aisyah.

    Aisyah ditemukan tim pukul 10.06 WIB di jarak 4,7 KM dari lokasi kejadian.
    Tak sampai satu jem kemudian, korban kedua, Ta’ari ditemukan di sektor 2 di atas rumah Carik Desa Kasimpar pada pukul 10.53 WIB.
    Selang dua jam sekitar pukul 12.05 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan jasad korban.
    Dia adalah Afkar Arbiyan, seorang bayi berusia 5 bulan. Jasad bayi ini ditemukan di sektor 1.
    Tubuhnya tersangkut di pohon bambu yang berada di bawah tak jauh dari rumahnya.
    Pukul 18.45 WIB tim berhasil menemukan korban bernama Ta’adi

    “Terakhir, tim SAR gabungan mendapatkan laporan dari warga ada yang melihat sesosok jasad di bawah jembatan yang terputus, dan pada pukul 18.45 WIB berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dan teridentifikasi bernama Ta’adi,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono.

    Budiono mengungkapkan, dengan ditemukannya 4 korban, hingga Rabu (22/1/2025) sore jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang.

    Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang.

    “Pencarian pada hari ini dilakukan oleh tim SAR gabungan sebanyak 300 personel yang terbagi dalam 4 SRU (Search and Rescue Unit), dan difokuskan pada pencarian di area sekitar rumah Sekdes Kasimpar, sekitar cafe Allo, dan pemancingan,” ungkapnya.

    Tersangkut Bambu

    Anggota SAR Bumi Santri Pekalongan Agus Yusuf mengatakan, bayi Afkar Arbiyan ditemukan di bawah kasur springbed.

    Jasadnya terlilit dengan selendangnya.

    “Arbiyan ditemukan di bawah selokan, pas aliran air. Karena saat tim SAR mencari korban, melihat ada springbed yang menyangkut di pohon bambu,” ujarnya.

    Rumah Arbiyan hilang dan terbawa longsor sejauh sekitar 30 meter dari lokasi awal. 

    “Ibunya Arbiyan juga jadi korban yang meninggal dunia, bapaknya alhamdulilah selamat. Tapi saat ini belum diketahui keberadaannya,” ucapnya.

    Paman korban histeris saat melihat keponakannya Arbiyan menjadi korban longsor. 

    “Paman korban yang melihat langsung Arbiyan ditemukan, menangis histeris. Arbiyan langsung dibawa ke posko induk,” tambahnya.

    Sekdes dan Anaknya Jadi Korban

    Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, menjelaskan longsor juga terjadi di beberapa titik lain di wilayah tersebut, termasuk di Desa Tlogohendro dan Gumelem.

    Longsor telah memutus akses menuju Petungkriyono, dan tim SAR gabungan sedang berupaya mengirimkan bantuan logistik ke daerah terdampak.

    “Jembatan untuk akses utama terputus, lalu longsor juga masih ada. Kemungkinan yang bisa dilewati adalah melalui Wanyasa, Banjarnegara,” jelas Yulian.

    Yulian juga mengungkapkan bahwa salah satu korban yang meninggal adalah Sekdes Kasimpar.

    “Satu keluarga, yang sudah ditemukan, sekdes dan anaknya, meninggal dunia,” ungkapnya.

    Desa Kasimpar menjadi lokasi dengan jumlah korban terbanyak akibat longsoran tebing yang menimbun rumah-rumah warga, termasuk rumah Sekdes.

    Meskipun data jumlah pengungsi belum dapat dipastikan, Yulian melaporkan bahwa beberapa warga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

    Sementara pihaknya terus menyiapkan dapur umum untuk membantu warga terdampak.

    “Sementara ada yang mengungsi, tapi datanya belum ada. Ini kami sedang menyiapkan dapur umum. Nanti akan kami update lagi datanya,” tambah Yulian. 

    Sebagian warga yang mengungsi memilih berlindung di rumah keluarga atau tetangga terdekat.

    Sumber: (TribunJateng.com) (Tribunnews.com/Wik)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul UPDATE Longsor Petungkriyono : Aisyah Ditemukan 4,7 Kilometer dari TKP hingga 4 Korban Tertimbun

  • Update Jumlah Korban Longsor Pekalongan: 21 Korban Jiwa, Berikut Nama-namanya – Halaman all

    Update Jumlah Korban Longsor Pekalongan: 21 Korban Jiwa, Berikut Nama-namanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN- Tim SAR gabungan berhasil menemukan 4 korban dalam keadaan meninggal dunia korban longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025.

    Keempatnya atas nama Aisyah (perempuan), Ta’ari (laki-laki), Afkar Abiyan (laki-laki) dan Ta’adi (laki-laki). 

    Berdasarkan data sementara, jumlah korban meninggal dunia adalah 21 orang.

    Longsor dan banjir bandang terjadi di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan.

    Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono mengatakan, untuk penemuan korban pertama atas nama Aisyah ditemukan di jarak 4,7 KM dari lokasi kejadian bencana pada pukul 10.06 WIB, korban kedua atas nama Ta’ari ditemukan di sektor 2 di atas rumah Carik Desa Kasimpar pada pukul 10.53 WIB.

    “Pada pukul 12.05 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan seorang bayi berumur 5 bulan atas nama Afkar Arbiyan di sektor 1 tersangkut di pohon bambu yang berada dibawah tak jauh dari rumahnya.”

    “Terakhir, tim SAR gabungan mendapatkan laporan dari warga ada yang melihat sesosok jasad dibawah jembatan yang terputus, dan pada pukul 18.45 WIB berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dan teridentifikasi bernama Ta’adi,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono.

    Budiono mengungkapkan, dengan ditemukannya 4 korban, jadi hingga hari ini jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang, dan yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang.

    “Pencarian pada hari ini dilakukan oleh tim SAR gabungan sebanyak 300 personil yang terbagi dalam 4 SRU (Search and Rescue Unit), dan difokuskan pada pencarian di area sekitar rumah Sekdes Kasimpar, sekitar cafe Allo, dan pemancingan,” ungkapnya.

    Adapun data korban yang meninggal dan hilang sebagai berikut:

     
    Ditemukan meninggal pada Selasa, 21 Januari 2025:

    1. Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.

    2. Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.

    3. Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.

    4. Sutar (49), warga Tlogopakis.

    5. Riyanto (50/L), warga Yosorejo.

    6. Ayat (27), warga Desa Kasimpar.

    7. Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.

    8. Doni (27/L), warga Desa Gumelem.

    9. Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.

    10. Supari (37), warga Desa Kasimpar.

    11. Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.

    12. Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.

    13. Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.

    14. Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.

    15. Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.

    16. Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.

    17. Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.

    Ditemukan meninggal pada Rabu, 22 Januari 2025:

    1. Aisah (18/P), warga desa Wonodadi Songgodadi

    2. Ta’ari (41/L), warga desa Garung Yosorejo

    3. Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga desa Kasimpar. 

    4. Ta’adi (34/L), warga desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono. 

    Nama 5 korban belum ditemukan dan dalam pencarian hingga Rabu (22/1/2025) pukul 17.00 WIB :

    1. M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring.

    2. Giyanto, warga Desa Gumelem.

    3. Tegar Hariyanto, warga Batang

    4. M Nasrullah Amin, warga Pekalongan

    5. Aurel, warga Kasimpar. (Dro)

    Penulis: Indra Dwi Purnomo