Topik: Banjir Bandang

  • Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Februari 2025

    Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat  Regional 10 Februari 2025

    Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat 
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com

    Cuaca ekstrem
    , angin kencang, dan hujan dengan intensitas tinggi membawa
    banjir bandang
    menghantam permukiman warga di Kecamatan Taliwang dan Maluk, Kabupaten
    Sumbawa Barat
    , Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (10/2/2025).
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Sumbawa Barat, Syarifuddin menyebut, peristiwa ini merupakan dampak dari angin kencang disertai hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut.
    “Benar, pada pukul 14.30 Wita, banjir terjadi di Kelurahan Sampir Kecamatan Taliwang akibat meluapnya Sungai Brang Rea dan Sungai Brang Ene,” kata Syarifuddin.
    Disebutkan, pada pukul 20.15 Wita, banjir semakin meluas di dalam Kota Taliwang sampai menggenangi jalan raya di Kelurahan Bugis dan Kelurahan Menala.
    “Kondisi Bendungan Bintang Bano saat ini sudah di level 114 mdpl, artinya tersisa satu meter air akan melimpah lewat mercu. Untuk Bendungan Tiu Suntuk, saat ini sudah melimpah di atas mercu sekitar satu meter. Jadi, besar kemungkinan akan terjadi banjir di kota Taliwang,” sebut dia.
    Sementara itu, sambung dia, menurut prediksi BMKG dan pantauan langsung saat ini, hujan masih terus turun.
    Selanjutnya, banjir juga terjadi pada pukul 14.20 Wita di Dusun Otak Kris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, yang menyebabkan beberapa rumah warga terendam banjir.
    “Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat dari bencana alam banjir dan
    cuaca ekstrem
    (angin puting beliung),” ujar Syarifuddin.
    Selain banjir, dampak cuaca ekstrem juga menyebabkan pohon tumbang di depan Workshop PT. SIP Kecamatan Maluk hari ini pada pukul 18.00 Wita.
    “Kami terus memantau di lapangan karena hujan masih terus terjadi. Untuk berapa jiwa terdampak, kami masih melakukan asesmen,” kata Syarifuddin.
    Lebih jauh, untuk kerusakan akibat bencana, Syarifuddin mengaku, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan pendataan.
    Dikatakan, koordinasi dengan pemerintah desa melalui kecamatan agar segera menyerahkan data-data kerusakan yang dialami oleh masyarakat.
    “Sampai saat ini, pada jam 20.30 Wita, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang masih terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sumbawa Barat,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banyuwangi Dihantam Angin Kencang, Ini Penjelasan BMKG

    Banyuwangi Dihantam Angin Kencang, Ini Penjelasan BMKG

    Liputan6.com, Banyuwangi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan dibalik fenomena badai angin yang terjadi di Banyuwangi, pada Minggu (9/2/2025) kemarin.

    Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran menjelaskan angin kencang yang terjadi di Banyuwangi dipengaruhi oleh adanya Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di selatan Nusa Tenggara Timur. Bibit siklon ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 18.9 knot 35 km/jam dan tekanan minimum 999.4 hPa.

    “Bibit siklon ini bergerak ke arah barat dan barat daya sehingga berpengaruh terhadap cuaca serta angin di sebagian besar wilayah di Jawa Timur,” kata Ganis Senin (10/2/2025).

    Ganis menyebut bibit siklon itu berpotensi berkembang selama 24 jam mendatang, menjadi siklon tropis sedang. Keberadaan bibit siklon dan siklon ini akan berpotensi meningkatkan curah hujan, angin kencang dan tinggi gelombang di beberapa wilayah di Indonesia.

    Selain itu, peningkatan kecepatan angin masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur akibat adanya Siklon Tropis Taliah yang diprakirakan masih bertahan hingga beberapa hari mendatang.

    Kondisi angin saat ini di wilayah Jawa Timur bertiup dari arah Barat hingga Barat laut dengan kecepatan hingga mencapai 30 knot (54 km/jam). Peningkatan kecepatan angin juga berdampak terhadap peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.

    “Di selatan Jawa maupun di selat Bali yang menjadi rute penyeberangan kapal ketinggian gelombang relatif sedang yakni 1,25 – 2,5 meter,” terangnya.

    Ganis menyebut BMKG telah menerbitkan imbauan tentang potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi tertanggal 7-16 Februari. Ganis menjelaskan saat ini wilayah Jawa Timur berada pada musim hujan dan beberapa wilayah berada pada puncak musim hujan.

    “Kami mengimbau masyarakat di Jawa Timur untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung pada periode 7-16 Februari 2025,” tegasnya.

     

  • Pengungsi Bencana Longsor dan Banjir Pekalongan Dapat Bantuan, Ini Rinciannya

    Pengungsi Bencana Longsor dan Banjir Pekalongan Dapat Bantuan, Ini Rinciannya

    Jakarta: Pengungsi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, mendapat sejumlah bantuan. Yakni, sebanyak 700 paket makanan hingga peralatan terkait untuk membantu korban bencana,

    “Kami turut berduka atas musibah yang menimpa masyarakat di Petungkriyono,” kata Direktur Utama TBIG, Herman Setya Budi, dalam keterangan yang dikutip Minggu, 9 Februari 2025.

    Herman berharap pantuan tersebut dapat meringankan beban korban. Tak hanya paket makanan kering, bantuan lain seperti 250kg beras, 88 liter minyak goreng, dan 50kg gula diberikan pada warga. Herman mengatakan bantuan ini menjangkau 220 kepala keluarga dengan total 880 jiwa penerima manfaat.

    Pihaknya berkomitmen untuk hadir dan membantu meringankan beban para korban. “Khususnya dalam pemulihan lingkungan dan kebutuhan dasar mereka,” ujar Herman.
     

    Selain di Petungkriyono, pihaknya menyebar bantuan di Dukuh Kranji, Desa Kedungwuni Timur. Yakni, dengan mendistribusikan 1.000 unit peralatan sekolah dan 100 seragam SD guna membantu anak-anak kembali bersekolah. 

    Selain itu, pihaknya menyediakan pompa penyedot lumpur, cairan disinfektan, serta perlengkapan kerja untuk membantu warga membersihkan lingkungan yang terdampak.

    “Kami berharap bantuan ini dapat mendukung masyarakat dalam melewati masa sulit ini dan membantu mereka kembali bangkit,” kata Herman.

    Jakarta: Pengungsi bencana tanah longsor dan banjir bandang di Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, mendapat sejumlah bantuan. Yakni, sebanyak 700 paket makanan hingga peralatan terkait untuk membantu korban bencana,
     
    “Kami turut berduka atas musibah yang menimpa masyarakat di Petungkriyono,” kata Direktur Utama TBIG, Herman Setya Budi, dalam keterangan yang dikutip Minggu, 9 Februari 2025.
     
    Herman berharap pantuan tersebut dapat meringankan beban korban. Tak hanya paket makanan kering, bantuan lain seperti 250kg beras, 88 liter minyak goreng, dan 50kg gula diberikan pada warga. Herman mengatakan bantuan ini menjangkau 220 kepala keluarga dengan total 880 jiwa penerima manfaat.

    Pihaknya berkomitmen untuk hadir dan membantu meringankan beban para korban. “Khususnya dalam pemulihan lingkungan dan kebutuhan dasar mereka,” ujar Herman.
     

    Selain di Petungkriyono, pihaknya menyebar bantuan di Dukuh Kranji, Desa Kedungwuni Timur. Yakni, dengan mendistribusikan 1.000 unit peralatan sekolah dan 100 seragam SD guna membantu anak-anak kembali bersekolah. 
     
    Selain itu, pihaknya menyediakan pompa penyedot lumpur, cairan disinfektan, serta perlengkapan kerja untuk membantu warga membersihkan lingkungan yang terdampak.
     
    “Kami berharap bantuan ini dapat mendukung masyarakat dalam melewati masa sulit ini dan membantu mereka kembali bangkit,” kata Herman.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • Puting Beliung Terjang Magetan, Puluhan Rumah dan Taman Ria Iswahjudi Park Rusak Parah

    Puting Beliung Terjang Magetan, Puluhan Rumah dan Taman Ria Iswahjudi Park Rusak Parah

    Magetan (beritajatim.com) – Bencana alam angin puting beliung melanda wilayah Kabupaten Magetan pada Sabtu (8/2/2025) sore. Dalam waktu sekitar 15 menit, terjangan angin kencang merusak puluhan rumah warga serta memporak-porandakan lokasi wisata Taman Ria Iswahjudi (Tamris) Park yang berada di kawasan Komplek Lanud Iswahjudi, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.

    Kondisi di lokasi wisata tersebut sangat memprihatinkan. Pohon-pohon berukuran besar tumbang, menimpa pagar komplek serta merusak berbagai fasilitas di dalam taman. Beberapa kendaraan pengunjung yang sedang terparkir juga ikut tertimpa pohon yang roboh akibat kencangnya angin.

    Menurut rekaman video warga yang beredar, puting beliung datang dengan cepat dan menghancurkan banyak bangunan serta infrastruktur di kawasan terdampak.

    “Angin datang begitu cepat, warga ketakutan karena banyak pohon tumbang. Rumah warga juga banyak yang rusak. Angin juga memporak-porandakan lokasi wisata Taman Ria, puluhan pohon tumbang merusak fasilitas di dalamnya,” ujar Nisa, warga setempat.

    Tak hanya Taman Ria Iswahjudi Park , puluhan rumah warga di Desa Klagen Gambiran, Kecamatan Maospati, juga mengalami kerusakan cukup parah. Angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras mengakibatkan atap-atap rumah beterbangan serta merusak bangunan. Selain itu, pohon tumbang juga menutup akses jalan utama di beberapa titik di Magetan.

    Eka Wahyudi, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan, membenarkan dampak besar yang ditimbulkan oleh angin puting beliung ini. “Memang kemarin hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan puluhan pohon tumbang, menimpa rumah dan menutup akses jalan warga di sini. Taman Ria juga rusak berat,” ungkapnya.

    Hingga saat ini, petugas gabungan dari TNI, Polri, serta BPBD Kabupaten Magetan masih terus melakukan upaya pembersihan di beberapa lokasi terdampak. Selain di Kecamatan Maospati, angin kencang juga merobohkan puluhan pohon di pinggir jalan Desa Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, yang mengakibatkan akses jalan terputus. Di Desa Klagen, Kecamatan Barat, dua rumah warga tertimpa pohon tumbang akibat kejadian ini.

    Proses evakuasi dan pembersihan material pohon serta bangunan yang rusak masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Magetan dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan.

    Petugas kepolisian saat membantu warga memperbaiki genteng rumah yang tersingkap angin, Minggu (9/2/2025)

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur. Dalam periode 7-16 Februari 2025, diperkirakan akan terjadi hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es di beberapa daerah.

    Beberapa wilayah yang berpotensi terdampak di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Lamongan, Malang, Batu, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Jombang, Kediri, Blitar, Magetan, Tuban, Tulungagung, Lumajang, dan sejumlah daerah lainnya.

    BMKG menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh puncak musim hujan, aktivitas Monsun Asia, serta fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Jawa Timur.

    Selain itu, BMKG juga mengingatkan adanya peningkatan kecepatan angin yang dipengaruhi oleh Siklon Tropis Taliah, yang diperkirakan masih bertahan hingga 9 Februari 2025. Angin di wilayah Jawa Timur bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 30 knot (54 km/jam), yang dapat berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di perairan Jawa Timur.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang.

    Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan berbukit diharapkan lebih berhati-hati terhadap dampak bencana. BMKG juga menyarankan masyarakat untuk memantau perkembangan cuaca melalui situs resmi https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta akun media sosial @infobmkgjuanda.

    Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi layanan BMKG melalui WhatsApp di 0895800300011 atau telepon 24 jam di (031) 8668989. [fiq/suf]

  • DLH Mojokerto Ingatkan Masyarakat untuk Tingkatkan Kewaspadaan

    DLH Mojokerto Ingatkan Masyarakat untuk Tingkatkan Kewaspadaan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 7-16 Februari 2025. Peringatan ini merujuk pada rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda yang memperkirakan adanya peningkatan curah hujan dan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur.

    Kepala DLH Kota Mojokerto, Amin Wachid, mengungkapkan bahwa BMKG Juanda memprediksi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat melanda beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk Kota Mojokerto.

    “Seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es,” jelasnya pada Minggu (9/2/2025).

    Faktor utama yang menyebabkan peningkatan cuaca ekstrem ini adalah masih aktifnya Monsun Asia yang membawa angin dari arah barat menuju timur, serta adanya fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Madden Jullian Oscilation (MJO). Kombinasi ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan memperparah kondisi cuaca di beberapa wilayah.

    “Monsun Asia yakni angin dari benua Asia bertekanan tinggi ke benua Australia bertekanan rendah serta adanya fenomena gelombang atmosfer secara spasial yakni Kelvin dan Madden Jullian Oscilation (MJO), serta didukung kondisi atmosfer yang labil sehingga mendukung proses konvektif pada skala lokal di Jawa Timur,” tambahnya.

    BMKG juga menyebutkan adanya Siklon Tropis Taliah yang masih bertahan, menyebabkan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur mencapai 30 knot (54 km/jam). Kondisi ini juga berdampak pada peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan berbukit diminta lebih berhati-hati terhadap risiko banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.

    “Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ dan informasi peringatan dini 3 harian,” pungkasnya.

    BMKG Juanda juga menyediakan layanan informasi peringatan dini 24 jam yang dapat diakses melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, serta saluran telepon (031) 8668989 dan WhatsApp: 0895800300011. [tin/suf]

  • Siklon Tropis Taliah Terpantau di Samudra Hindia Bengkulu, Kecepatan Angin Maksimal 85 km/jam

    Siklon Tropis Taliah Terpantau di Samudra Hindia Bengkulu, Kecepatan Angin Maksimal 85 km/jam

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG melaporkan, dua jenis siklon tropis terpantau muncul di wilayah Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan NTB.

    Menurut BMKG, saat ini siklon Tropis TALIAH terpantau di wilayah Samudra Hindia barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 45 knot (85 km/jam) dan tekanan udara minimum 990 hPa.

    Kemudian, Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di selatan Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan angin maksimum 18.9 knot (35 km/jam) dan tekanan minimum 999.4 hPa.

    Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto juga mengingatkan potensi Gelombang tinggi sebagai dampak dari adanya bibit siklon tropis berkisar antara 2.5 m-4.0 m diprediksikan terjadi di Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Sawu, Perairan Kupang – P. Rote, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.

    “Karena usaha mitigasi bencana hidrometeorologi yang sesungguhnya adalah mengenali perkembangan cuaca dan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita,” ujarnya dilansir dari laman resmi BMKG.

    Berdasarkan hasil analisis BMKG, Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati turut meminta pemerintah daerah, pihak terkait dan masyarakat untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Adapun tindakan yang perlu dilakukan untuk antisipasi longsor ialah menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan, tidak mengganggu/melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor,.

    Dan, mewaspadai apabila terjadi tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi. Terakhir, masyarakat secara berkala harus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

    “BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan terus memantau perkembangan informasi cuaca terbaru sebagai langkah antisipasi terhadap potensi dampak yang mungkin terjadi,” pungkas Dwikorita.

  • Bakal Ada Cuaca Ekstrem, BMKG Sebut Siklon Tropis 96S Terpantau Di Wilayah Selatan NTT

    Bakal Ada Cuaca Ekstrem, BMKG Sebut Siklon Tropis 96S Terpantau Di Wilayah Selatan NTT

    KUPANG – Saat ini bibit siklon tropis 96S terpantau berada di wilayah Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang.

    “Bibit Siklon Tropis 96S ini menyebabkan daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan belokan angin (Shear Line) di wilayah NTT yang dapat menyebabkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat,” kata Kepala BMKG Stasiun Meterorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 8 Februari.

    Hal ini disampaikan Sti ketika ditanya seputar perubahan cuaca di NTT yang mengakibatkan hujan sedang hingga sangat lebat dan disertai angin kencang di sejumlah wilayah NTT, salah satunya di Kota Kupang dan sekitarnya.

    Dia mengatakan bahwa bibit siklon tropis 96S diperkirakan akan terus meningkat menjadi Siklon Tropis.

    BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini tiga harian berkaitan dengan cuaca ekstrem di NTT berlaku mulai Sabtu (8/2) hingga Senin (10/2) pekan depan.

    Dia mengatakan bahwa angin kencang yang terjadi di wilayah Kota Kupang disertai hujan sedang hingga sangat lebat itu karena aktifnya Monsun Asia dan Fenomena La Nina Lemah.

    “Selain itu, juga pengaruh dari gelombang Ekuatorial Rossby yang masih ada di sekitar wilayah NTT, yang dapat menyebabkan hujan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang,” tambah dia.

    Karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak hujan sedang hingga sangat lebat serta angin kencang di wilayah NTT yang dapat menyebabkan sejumlah bencana alam.

    Mulai dari bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum.

  • BMKG Ungkap Jatim Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 7-16 Februari 2025

    BMKG Ungkap Jatim Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 7-16 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengungkapkan bahwa wilayah Jawa Timur berpotensi mengalami peningkatan kecepatan angin dan cuaca ekstrem mulai 7 hingga 16 Februari 2025. Fenomena ini terjadi akibat beberapa faktor, seperti kondisi atmosfer yang labil serta pengaruh dari puncak musim hujan.

    “Angin monsun Asia terdeteksi aktif dan ditambah fenomena gelombang atmosfer Kelvin serta MJO ini juga turut mempengaruhi,” jelas Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, ditulis Sabtu (8/2/2025).

    Taufiq menambahkan bahwa fenomena siklon tropis Taliah di Samudra Hindia Selatan Jawa Barat juga berperan dalam peningkatan kecepatan angin yang mencapai 30 knots atau setara dengan 54 km/jam.

    “Peningkatan kecepatan angin ini, dapat memicu ketinggian gelombang air laut di wilayah perairan Jatim,” kata Taufiq.

    Atas kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat Jawa Timur agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Menurut Taufiq, bencana hidrometeorologi dapat terjadi kapan saja saat hujan deras disertai petir hingga 16 Februari 2025.

    “BMKG Juanda mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Termasuk ketika hujan sedang hingga lebat yang disertai petir, serta angin kencang,” terang Kepala BMKG Juanda itu.

    Selain itu, masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing juga diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan penurunan jarak pandang.

    “Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI,” pungkasnya. [ram/beq]

  • Kurun Waktu Sebulan, Dua Orang Meninggal dan Belasan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Pasuruan

    Kurun Waktu Sebulan, Dua Orang Meninggal dan Belasan Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Peristiwa angin kencang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk di Pasuruan raya. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, angin kencang ini terjadi mulai dari 7-16 Februari 2025.

    Akibat angin kencang ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat puluhan pohon tumbang. Ada sekitar 19 kejadian pohon tumbang yang terjadi di Kabupaten Pasuruan dalam periode satu bulan terakhir.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengungkapkan dari kejadian pohon tumbang ini terdapat dua korban yang tertimpa. Korban mengalami luka berat dan akhirnya meninggal dunia.

    “Untuk korban sendiri ada dua orang yang meninggal dunia karena tertimpa pohon. Beberapa lainnya dalam peristiwa ini mengakibatkan beberapa bangunan rusak,” jelas Sugeng, Jumat (7/2/2025).

    Sementara itu, data dari BMKG mengatakan bahwa cuaca ekstrem ini dapat memicu beberapa bencana. Diantaranya yakni seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es di berbagai wilayah.

    Kepala BMKG Juanda Surabaya, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa saat ini Jawa Timur tengah berada pada puncak musim hujan. Kondisi ini diperparah oleh aktifnya Monsun Asia serta fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Madden Julian Oscillation (MJO).

    “Kombinasi faktor ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat memicu banjir dan tanah longsor,” ujar Taufiq.

    Selain itu, angin kencang juga diprakirakan terjadi akibat pengaruh Siklon Tropis Taliah yang saat ini berada di Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

    Berdasarkan analisis angin gradien pada ketinggian 3.000 kaki, keberadaan Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia selatan Jawa Barat turut berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur. BMKG memantau bahwa siklon ini bergerak ke arah barat dan semakin menjauh dari wilayah Indonesia.

    Selisih tekanan udara yang cukup signifikan antara Asia (BBS 1022 mb) dan Australia (BBU 1004 mb) juga menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur.

    Selain itu, Monsun Asia yang aktif sejak Januari 2025 diprediksi masih berlangsung hingga Februari dengan intensitas lebih kuat dari kondisi normal.

    BMKG juga mencatat bahwa nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) pada periode 6–16 Februari 2025 diprakirakan cenderung netral hingga negatif, yang menunjukkan adanya tutupan awan signifikan di Jawa Timur.  [ada/aje]

  • Cara Polisi Ungkap Identitas Mayat Perempuan Korban Banjir di Bima yang Terapung di Perairan Labuan Bajo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Februari 2025

    Cara Polisi Ungkap Identitas Mayat Perempuan Korban Banjir di Bima yang Terapung di Perairan Labuan Bajo Regional 6 Februari 2025

    Cara Polisi Ungkap Identitas Mayat Perempuan Korban Banjir di Bima yang Terapung di Perairan Labuan Bajo
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Polres Manggarai Barat berhasil mengidentifikasi
    mayat perempuan
    yang ditemukan mengapung di Perairan
    Pulau Padar
    , Labuan Bajo, NTT pada Kamis (6/2/2025) pagi.
    Korban diketahui bernama Juliani (32), yang berasal dari Sangia, Kelurahan Sangia, Kecamatan Sape, Bima, NTB.
    “Kurang dari 24 jam, kami berhasil mengungkap identitas jenazah yang ditemukan nelayan di Perairan Long Beach, Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).”
    “Jenazah tersebut diketahui bernama Juliani (32),” ujar Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat, AKP Lufthi Darmawan Aditya, dalam keterangan yang diberikan. 
    Proses identifikasi dilakukan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satreskrim Polres Manggarai Barat.
    Tim melakukan pemotretan jasad dari empat arah berbeda dan close up, serta perekaman sidik jari.
    “Hasilnya, identitas jasad terapung itu dapat diungkap,” tambah Lufthi.
    Ia menyebutkan bahwa proses pengungkapan identitas terbilang sulit karena kondisi jenazah yang sudah mulai membusuk.
    “Namun, setelah dilakukan pencocokan hasil pencarian sidik jari dengan menggunakan metode asam cuka, akhirnya terungkap identitas dari jasad tersebut,” ujarnya.
    Metode asam cuka digunakan untuk mengembalikan garis papiler pada jari yang kulit luarnya sudah terkelupas akibat pembusukan.
    “Dari sepuluh jari tangan bagian kiri dan kanan, hanya jempol tangan kiri saja yang timbul garis papiler, sedangkan jari tangan lainnya tidak timbul garis tersebut,” tambahnya.
    Pengungkapan identitas juga dilakukan dengan mencocokkan semua data identitas, termasuk sidik jari pada e-KTP, yang dinyatakan identik dengan Juliani (32).
    “Kami juga mencocokkan data sidik jari yang ada di kepolisian dan e-KTP untuk memastikan identitas dari jenazah tersebut,” kata Lufthi.
    Pihak keluarga dari jenazah telah dihubungi untuk memastikan identitas dan melakukan pengecekan fisik.
    “Keluarga korban sudah memastikan bahwa jenazah tersebut merupakan kerabatnya,” bebernya.
    Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Juliani diduga hanyut akibat
    banjir bandang
    yang melanda Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi, Bima, NTB pada Minggu (2/2).
    “Jenazah ini diduga salah satu korban dari bencana banjir bandang di Bima yang hanyut sampai ke Perairan Manggarai Barat,” ungkapnya.
    Saat ini, jasad Juliani (32) masih dititipkan di RSUD Pratama Komodo, Labuan Bajo.
    Rencananya, jasad tersebut akan dibawa menuju Bima, NTB, untuk dimakamkan.
    “Besok pagi, jenazah akan dibawa menuju kampung halamannya menggunakan speed boat dan didampingi oleh pihak keluarga,” imbuh AKP Lufthi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.