Topik: Banjir Bandang

  • Kondisi Terkini Wisata Air Panas Pancuran 13 Guci Tegal Usai Diterjang Banjir

    Kondisi Terkini Wisata Air Panas Pancuran 13 Guci Tegal Usai Diterjang Banjir

    Liputan6.com, Jakarta – Kawasan wisata pemandian air panas Guci, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, porak poranda usai diterjang banjir bandang, Sabtu (20/12/2025). Banjir bandang berlangsung sekira pukul 16.30 WIB, saat hujan dengan intensitas tinggi berlangsung lama hingga aliran sungai meluap dan menerjang kawasan wisata Guci.

    “Kawasan objek wisata air panas pancuran 13 terdampak kejadian ini. Banjir bandang ini membuat kolam air panas di lokasi tersebut tersapu derasnya arus air,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Minggu (21/12/2025).

    Pantauan visual di lapangan, material lumpur, pasir dan batu menutup sebagian area wisata. Untuk keamanan, kawasan wisata tersebut ditutup sementara untuk umum.

    Tim BPBD Kabupaten Tegal di lokasi dan melakukan kaji cepat serta upaya penanganan darurat di lapangan.

    “Diimbau kepada masyarakat di sepanjang aliran Sungai Gung, khususnya wilayah Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna hingga kawasan Pantura untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan serta mengikuti arahan petugas di lapangan,” ujar Abdul Muhari.

    Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menyampaikan bahwa kondisi banjir saat ini telah berangsur surut. Meski demikian, dampak kerusakan masih cukup signifikan, terutama di area Pancuran 13.

    “Banjir dari siang hingga sore sudah mulai reda, tetapi jembatan di kawasan Pancuran 13 terbawa arus dan fasilitas pemandian rusak parah,” terang Bergas.

  • Dampak  banjir bandan, jembatan Beutong Ateuh Nagan Raya Putus

    Dampak banjir bandan, jembatan Beutong Ateuh Nagan Raya Putus

    Minggu, 30 November 2025 19:46 WIB

    Foto udara Jembatan Beutong Ateuh Banggalang yang putus diterjang banjir bandang di jalan lintas tengah Nagan Raya-Aceh Tengah di Desa Kuta Teugong, Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, Minggu (30/11/2025). Jembatan penghubung yang merupakan akses utama dijalur lintas tengah Nagan Raya-Aceh Tengah putus total setelah diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11) sehingga memutuskan akses transportasi warga dari seberang sungai serta tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU

    Foto udara Jembatan Beutong Ateuh Banggalang yang putus diterjang banjir bandang di jalan lintas tengah Nagan Raya-Aceh Tengah di Desa Kuta Teugong, Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, Minggu (30/11/2025). Jembatan penghubung yang merupakan akses utama dijalur lintas tengah Nagan Raya-Aceh Tengah putus total setelah diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11) sehingga memutuskan akses transportasi warga dari seberang sungai serta tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU

    Foto udara Jembatan Beutong Ateuh Banggalang yang putus diterjang banjir bandang di jalan lintas tengah Nagan Raya-Aceh Tengah di Desa Kuta Teugong, Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, Minggu (30/11/2025). Jembatan penghubung yang merupakan akses utama dijalur lintas tengah Nagan Raya-Aceh Tengah putus total setelah diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11) sehingga memutuskan akses transportasi warga dari seberang sungai serta tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Bandang Terjang Guci Tegal, BNPB: Belum Ada Laporan Korban Jiwa

    Banjir Bandang Terjang Guci Tegal, BNPB: Belum Ada Laporan Korban Jiwa

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pihaknya belum menerima laporan adanya korban jiwa dari kejadian banjir bandang yang menerjang kawasan wisata pemandian air panas Guci di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, pada Sabtu (20/12/2025).

    “Hingga malam ini, belum ada laporan korban jiwa dari pengunjung wisata tersebut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Sabtu (20/12/2025).

    Namun demikian, tim BPBD Kabupaten Tegal telah tiba di lokasi kejadian untuk melakukan kaji cepat dan upaya penanganan darurat di lapangan.

    Dia mengatakan, kejadian ini dilaporkan pukul 16.30 WIB saat hujan dengan intensitas tinggi berlangsung lama hingga aliran sungai meluap dan menerjang kawasan wisata Guci.

    “Kawasan objek wisata air panas pancuran 13 terdampak kejadian ini. Banjir bandang ini membuat kolam air panas di lokasi tersebut tersapu derasnya arus air,” katanya.

    Pantauan visual BNPB di lapangan, kata Abdul Muhari, sebagian area wisata telah tertutup material lumpur, pasir dan batu yang terbawa arus banjir.

    Untuk keamanan, kata Muhari, kawasan wisata tersebut ditutup sementara untuk umum.

    Dia mengimbau kepada masyarakat di sepanjang aliran Sungai Gung, khususnya wilayah Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna hingga kawasan Pantura untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan serta mengikuti arahan petugas di lapangan.

    Sebelumnya, Kepala Kepolisian Sektor Bojong Kompol Khaerun mengatakan banjir bandang yang melanda Kawasan Objek Wisata Guci karena kiriman banjir dari Sungai Sawangan yang berada di perbatasan Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Brebes.

    “Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, jadi masih aman. Ya, banjir karena kiriman dari wilayah atas,” kata Khaerun saat dihubungi di Tegal, Sabtu (20/12/2025).

    Hanya saja, kata dia, banjir bandang tersebut mengakibatkan pipa pancuran 13 di Objek Wisata Guci terbawa arus sungai.

    Dia mengimbau pada warga maupun pengunjung Objek Wisata Guci agar berhati-hati saat hujan turun sebagai upaya mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan bersama.

    Petugas Pancuran 13 Objek Wisata Guci Jam Zami menceritakan detik-detik terjadinya banjir bandang di kawasan objek wisata tersebut.

    Dia mengatakan banjir bandang mulai terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat intensitas curah hujan meningkat cukup deras.

    “Luapan air sungai dengan arus kuat membawa material lumpur, batu, dan kayu ke area wisata. Banjir datang cukup deras sekitar pukul 15.00 WIB bersamaan dengan hujan lebat,” katanya.

    Akibat kejadian tersebut sebuah jembatan kecil di kawasan Pancuran 13 dilaporkan terbawa arus banjir serta kolam pemandian Pancuran 13 juga sempat tertutup material banjir sehingga tidak dapat digunakan.

    “Debit air banjir mulai surut dan kondisi berangsur membaik, Sabtu petang. Namun, hujan ringan masih turun di kawasan Guci,” katanya.

  • Momen Banjir Bandang Terjang Wisata Guci di Tegal hingga ‘Sapu’ Kolam Air Panas

    Momen Banjir Bandang Terjang Wisata Guci di Tegal hingga ‘Sapu’ Kolam Air Panas

    Tegal

    Objek Wisata Guci di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal diterjang banjir bandang hingga membuat kolam air panas hilang tergerus banjir. Pengelola tempat wisata menceritakan momen banjir menerjang.

    Pengelola bernama Zami mengatakan hujan terjadi sejak Sabtu (20/12) pukul 11.30 WIB. Hujan lalu semakin deras hingga banjir terjadi pada pukul 15.00 WIB.

    “Kejadian sekitar jam 15.00. Memang tidak ada korban jiwa, tapi kerusakannya cukup parah,” kata Zami dilansir detikJateng, Minggu (21/12/2025).

    Zami menggambarkan, kawasan Pancuran 13 penuh dengan pasir dan bebatuan yang terbawa arus air. Kolam pemandian air panas yang ada di Pancuran 13 Guci juga hilang tergerus arus air sungai, termasuk jembatan kecil sebagai penyeberangan pengunjung.

    “Saya menangis melihat kondisi kerusakan yang sangat parah. Baru kali ini mengalami peristiwa sampai kondisi kolam pemandian hilang,” ujarnya.

    “Ditutup, baik pengunjung ataupun petugas Pancuran 13 Guci semuanya dievakuasi dari area Pancuran,” imbuhnya.

    (wnv/wnv)

  • Mencekam! Detik-Detik Banjir Bandang Terjang Objek Wisata Guci Tegal

    Mencekam! Detik-Detik Banjir Bandang Terjang Objek Wisata Guci Tegal

    Bisnis.com, JAKARTA — Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan aliran sungai Gung meluap hingga menimbulkan banjir bandang di Kawasan Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (20/12/2025).

    Kepala Kepolisian Sektor Bojong Kompol Khaerun mengatakan banjir bandang yang melanda Kawasan Objek Wisata Guci karena kiriman banjir dari Sungai Sawangan yang berada di perbatasan Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Brebes.

    “Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, jadi masih aman. Ya, banjir karena kiriman dari wilayah atas,” kata Khaerun saat dihubungi di Tegal, Sabtu (20/12/2025).

    Hanya saja, kata dia, banjir bandang tersebut mengakibatkan pipa pancuran 13 di Objek Wisata Guci terbawa arus sungai.

    Dia mengimbau pada warga maupun pengunjung Objek Wisata Guci agar berhati-hati saat hujan turun sebagai upaya mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan bersama.

    Petugas Pancuran 13 Objek Wisata Guci Jam Zami menceritakan detik-detik terjadinya banjir bandang di kawasan objek wisata tersebut.

    Dia mengatakan banjir bandang mulai terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat intensitas curah hujan meningkat cukup deras.

    “Luapan air sungai dengan arus kuat membawa material lumpur, batu, dan kayu ke area wisata. Banjir datang cukup deras sekitar pukul 15.00 WIB bersamaan dengan hujan lebat,” katanya.

    Akibat kejadian tersebut sebuah jembatan kecil di kawasan Pancuran 13 dilaporkan terbawa arus banjir serta kolam pemandian Pancuran 13 juga sempat tertutup material banjir sehingga tidak dapat digunakan.

    “Debit air banjir mulai surut dan kondisi berangsur membaik, Sabtu petang. Namun, hujan ringan masih turun di kawasan Guci,” katanya.

  • Warga Aceh Temukan Butiran Diduga Emas di Lumpur Sisa Banjir Bandang, Sebut Bencana Membawa Berkah

    Warga Aceh Temukan Butiran Diduga Emas di Lumpur Sisa Banjir Bandang, Sebut Bencana Membawa Berkah

    GELORA.CO –  Di balik duka dan hamparan lumpur pekat pasca banjir bandang yang melanda Aceh, terselip sebuah kisah yang mengejutkan warga.

    Sebuah video amatir menunjukkan momen ketika sisa-sisa bencana justru menyingkap tabir kekayaan alam yang selama ini tersembunyi di bawah tanah Serambi Mekkah.

    Dalam sebuah unggahan video oleh akun TikTok @MASBUL FC pada Sabtu, 20 Desember 2025, seorang pria menunjukkan penemuan yang tak terduga.

    Di tengah gumpalan lumpur sisa banjir, tampak material berkilau yang diduga kuat sebagai butiran emas.

    Bagi warga yang terdampak, banjir bandang adalah musibah. Namun, bagi pria dalam video tersebut, penemuan ini adalah sisi lain dari ketetapan Tuhan yang patut disyukuri.

    Sambil memperlihatkan material kuning berkilau di tangannya, ia mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Bencana membawa berkah, dalam lumpur banjir bandang,” ucap pria tersebut.

    Fenomena ini seolah menjadi pengingat di tengah masa sulit pemulihan pasca bencana, bahwa bumi Aceh masih menyimpan potensi besar yang tak terduga, bahkan di saat-saat tersulit sekalipun.

    Video tersebut dengan cepat menarik perhatian netizen. Selain memperlihatkan butiran yang diduga emas, sang pengunggah juga menyertakan pesan tentang kebanggaannya terhadap tanah kelahirannya.

    “Butiran emas bukti Aceh kaya,” tulis keterangan dalam video tersebut.

    Hingga saat ini, belum ada verifikasi lebih lanjut dari pihak terkait mengenai kadar material tersebut.***

    @munawir3793

    butiran emas bukti aceh kaya🤣🤣

    ♬ suara asli – MASBUL FC

  • Bantuan dan Donasi Bencana Sumatra Tersalurkan, Mbak Wali : Semoga Bisa Menjadi Penyemangat

    Bantuan dan Donasi Bencana Sumatra Tersalurkan, Mbak Wali : Semoga Bisa Menjadi Penyemangat

    Kediri (beritajatim.com) – Bantuan dari Kota Kediri untuk korban bencana banjir bandang di Aceh, Sumatra Utara dan sekitarnya telah tersalurkan sampai lokasi Posko Bencana. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas Pemerintah dan masyarakat Kota Kediri terhadap saudara-saudara di Aceh, Sumatra Utara dan sekitarnya yang membutuhkan dukungan.

    “Alhamdulillah, saya mendapat laporan dari Dinas Sosial bahwa bantuan logistik yang kita himpun sudah tersalurkan ke daerah bencana. Semoga memberi manfaat bagi saudara-saudara kita di Aceh dan sekitarnya yang terdampak,” ujar Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.

    Mbak Wali menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam penggalangan bantuan. Sinergi dan kepedulian ini diharapkan terus terjaga sebagai bentuk persatuan dan kemanusiaan antar daerah di Indonesia. “Kami berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatra. Serta bisa menjadi penyemangat dalam menghadapi kondisi yang ada,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Sosial Imam Muttakin mengatakan bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar, peralatan rumah tangga dan bantuan logistik lainnya dan uang tunai. Bantuan logistik diangkut 7 truk yang penyalurannya difasilitasi BPBD Provinsi Jawa Timur. Sementara uang tunai sejumlah Rp 205.873.200 telah ditransfer melalui Posko Darurat masing-masing provinsi. Dengan rincian Provinsi Aceh Rp 105.873.200 dan Provinsi Sumatra Utara Rp 100.000.000. [nm/kun]

  • Jakarta Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 26 Desember 2025

    Jakarta Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 26 Desember 2025

    Berdasarkan analisis BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Tangerang bagian tengah dan selatan, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak bagian timur dan selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

    Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprediksi terjadi di Kabupaten Pandeglang serta Kabupaten Serang bagian barat dan selatan.

    Selain hujan, BMKG memperingatkan potensi angin kencang hingga 45 km/jam di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang bagian barat dan selatan, Kabupaten Lebak bagian utara dan selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

    Masyarakat diimbau tetap tenang namun waspada, khususnya di wilayah rawan banjir, longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang. BMKG mendorong langkah antisipatif. Semisal, memastikan saluran air tidak tersumbat, menghindari perjalanan ke daerah rawan, serta mengamankan barang penting.

    Hartanto menekankan pentingnya informasi resmi dari BMKG.

    “Percayai informasi resmi dan jangan mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. Pantau informasi terkini melalui aplikasi InfoBMKG dan kanal sosial media @bmkgwilayah2,” ujarnya.

    BMKG menekankan kesiapsiagaan warga dan pemerintah daerah agar dampak cuaca ekstrem dapat diminimalkan, terutama di kawasan perkotaan dan wilayah pesisir yang padat penduduk.

  • Penghijauan Hulu Bojonegoro, Ribuan Pohon Produktif Ditanam di Kaki Gunung Pandan

    Penghijauan Hulu Bojonegoro, Ribuan Pohon Produktif Ditanam di Kaki Gunung Pandan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Upaya penghijauan kawasan perbukitan dan hulu Bojonegoro terus diperkuat. Ribuan pohon produktif dan tanaman keras ditanam secara gotong royong di Dusun Jomblang Jati, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Jumat (19/12/2025) pagi.

    Lokasi penanaman berada di jalur pendakian Gunung Pandan via Banyukuning, kawasan kaki gunung yang dikenal memiliki banyak sumber mata air.

    Program penanaman pohon ini dilaksanakan secara partisipatif sejak awal hingga akhir Desember 2025. Warga penggarap lahan hutan atau pesanggem terlibat langsung melalui kemitraan bersama Alas Institute sebagai mitra program Pertamina EP Sukowati Field.

    Pola ini dilakukan agar pohon yang ditanam benar-benar hidup, terawat, serta memberi manfaat ekologis dan ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakat sekitar hutan.

    Field Manager Pertamina EP Sukowati Field, Arif Rahman Hakim, menyampaikan bahwa agenda penghijauan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program keberlanjutan lingkungan, khususnya di kawasan hulu Bojonegoro.

    “Penanaman pohon ini diharapkan memberi manfaat jangka panjang bagi ketahanan alam. Lingkungan yang lestari adalah investasi penting bagi generasi mendatang. Kami mengikhtiarkan program penghijauan secara berkelanjutan di kawasan hulu Bojonegoro,” ujarnya.

    Pada tahap awal, lebih dari 4.200 pohon ditanam di kawasan hutan Gondang. Menurut Arif, jumlah tersebut akan dievaluasi perkembangannya pada tahun depan. Jika dinilai berhasil, program akan diperluas dengan skala penanaman yang lebih besar, tetap memperhatikan kualitas bibit dan daya tumbuh tanaman.

    “Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Bahkan ada warga yang membeli bibit pohon secara swadaya untuk mencukupi kebutuhan tanam di lahan yang mereka garap,” tambahnya.

    Sementara Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Cindy Koeshardini, yang hadir dalam penanaman pohon dengan tema Pertamina Green Action 2025 menyatakan dukungannya terhadap komitmen Pertamina EP Sukowati Field dan kolaborasi lintas pihak dalam upaya konservasi hutan Bojonegoro.

    “Kami mengamini komitmen ini sebagai bentuk langkah kolaboratif mitigasi kebencanaan dan upaya konkret konservasi alam, terutama di kawasan hutan dan hulu Bojonegoro,” katanya.

    Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, Slamet Juwanto, menyambut baik kegiatan gotong royong tanam pohon yang difokuskan di kawasan hulu hutan. Ia menegaskan kesiapan Perhutani menyediakan lahan bagi masyarakat selama jenis pohon yang ditanam memiliki akar kuat dan bernilai produktif.

    “Kami berharap wilayah selatan Bojonegoro ke depan bisa berkembang menjadi kawasan agrowisata buah-buahan di tengah hutan yang rindang. Ini berpotensi menambah pendapatan masyarakat kawasan hutan,” ujarnya.

    Apresiasi juga disampaikan Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, yang menilai kegiatan penghijauan ini sebagai contoh sinergi nyata antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.

    “Kegiatan ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi menanam kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga alam demi masa depan yang lebih baik,” tegas Bupati.

    Ia mengajak seluruh pihak untuk memberi perhatian serius pada kawasan hulu Bojonegoro melalui gerakan penanaman pohon secara masif, sebagai upaya meminimalisir bencana banjir, longsor, dan kekeringan. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, lanjutnya, siap mendukung penyediaan bibit pohon dan mendorong gotong royong yang terfokus di wilayah hulu.

    “Di Gondang hampir setiap tahun terjadi banjir bandang. Menjaga alam adalah kewajiban kita bersama dan harus ditanamkan kepada generasi muda agar kesadaran ekologis terus berkelanjutan,” pungkasnya.

    Kegiatan penghijauan ini dihadiri Bupati Bojonegoro, manajemen PT Pertamina EP Sukowati Field Zona 11, Administratur Perhutani KPH Bojonegoro, perwakilan SKK Migas Jabanusa, Forkopimcam Gondang, para kepala desa se-Kecamatan Gondang, warga pesanggem, Alas Institute dan Lingkar Pandan, serta pelajar SMP, tokoh masyarakat, dan perwakilan pemuda. [lus/ted]

  • Luhut Bentak Emak-emak di Tenda Pengungsian Sumut: Kau Boleh Ngomong Macam-macam ke Orang Lain, Sama Saya Jangan

    Luhut Bentak Emak-emak di Tenda Pengungsian Sumut: Kau Boleh Ngomong Macam-macam ke Orang Lain, Sama Saya Jangan

    FAJAR.CO.ID, SUMATRA UTARA — Ketegangan terjadi di salah satu tenda pengungsian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Sumatra Utara belum lama ini.

    Hal itu terjadi saat Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, berhadapan langsung dengan seorang ibu pengungsi, di tengah situasi duka akibat bencana banjir bandang dan longsor.

    Peristiwa itu berlangsung ketika proses pencarian korban masih berjalan.

    Sejumlah jenazah dikabarkan masih tertimbun lumpur, sementara para penyintas bertahan di pengungsian dengan kondisi serba terbatas.

    Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, seorang emak-emak yang belum diketahui identitasnya tampak meluapkan emosinya kepada Luhut.

    Ia menegaskan agar proses pencarian korban tidak dihentikan sebelum seluruh jenazah berhasil dievakuasi.

    “Bukan persoalan kalian, ini persoalan Tapanuli,” ujar emak-emak itu.

    “Jangan ada yang berani menghentikan sebelum, semua mayat yang diangkat baru boleh berhenti. Jangan ada berani yang menghentikan,” teriak emak-emak itu lagi.

    Pernyataan itu disampaikan dengan nada tinggi, ia marah semarah-marahnya dengan kondisi di lokasi bencana yang belum tertangani secara maksimal.

    Menanggapi hal tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan terdengar membalas dengan nada tegas.

    Ia meminta agar sang ibu tidak berbicara dengan cara seperti itu kepadanya.

    “Saya ngomong sama kamu nanti, kamu gak pernah saya lakukan itu,” sahut Luhut.

    “Kau boleh sama orang lain ngomong macam-macam. Jangan sama saya. Ngerti kau?” tambahnya.