Topik: autopsi

  • Terkuak Motif Pegawai Barbershop di Jombang Tikam Karyawan Minimarket, Polisi Singgung Sakit Hati

    Terkuak Motif Pegawai Barbershop di Jombang Tikam Karyawan Minimarket, Polisi Singgung Sakit Hati

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Asmara jadi penyebab utama FW (26) pegawai barbershop asal Jombang tega tikam SA (24) karyawan minimarket asal Kediri hingga tewas.

    Perkara kekasihnya memiliki hubungan dengan korban, membuat pelaku sakit hati hingga menikam korban dengan pisau lipat yang membuat korban tumbang dan tewas seketika.

    Seperti diketahui, peristiwa berdarah itu terjadi di ‘Masterpiece Barbershop’, Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Desa Sengon, Kecamatan Jombang pada Kamis (9/1/2025) sekitar pukul 22.30 WIB.

    Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra mengatakan, motif yang dilakukan pelaku adalah karena asmaranya kandas dengan kekasihnya.

    “Motif adanya rasa sakit hati karena hubungan asmaranya sempat putus yang diduga pacarnya ini memiliki hubungan dengan korban sehingga ada rasa sakit hati,” ucap AKP Margono Suhendra kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).

    AKP Margono Suhendra awal mula percekcokan antara keduanya ini terjadi saat korban SA awalnya mendapatkan pesan berupa video yang dikirim lewat WhatsApp oleh terduga pelaku FW.

    Video tersebut sengaja dikirim oleh FW agar hubungan SA dengan kekasihnya tidak berlanjut. FW mengaku jika ia dan kekasihnya itu sempat lamaran sebelum akhirnya sang kekasih menjalin hubungan dengan korban.

    “Sebelumnya pelaku ini sudah lamaran dengan pacarnya akibat pendekatan korban melalui pacarnya ini kejadian mohon maaf lamarannya ini hanya tertunda atau dibatalkan sehingga memang ada rasa sakit hati,” ujarnya.

    Lebih lanjut, video yang dikirim oleh FW kepada SA itu merupakan video asusila. Pihak kepolisian sendiri masih mendalami video tersebut.

    “Korban dikirim oleh pelaku video yang mungkin video Asusila kita masih mendalami berharap untuk korban memutus pacarnya ini dan pelaku pun berharap untuk acara lamaran itu masih berlanjut,” ungkapnya.

    Mantan Kapolsek Sukabanah, Kabupaten Sampang itu menuturkan jika karena vide tersebut, terduga pelaku dan korban cekcok hingga korban meregang nyawa. Korban terbunuh setelah ditikam menggunakan pisau oleh pelaku.

    “Pelaku melakukan penusukan, dari hasil pemeriksaan memang ada terjadi dua penusukan baik di leher belakang dan juga di wajah,” bebernya.

    Usai kejadian pihaknya sudah mengamankan tersangka FW, melakukan olah TKP dan membawa tubuh korban SA ke kamar jenazah RSUD Jombang untuk dilakukan autopsi.

    FW kini sudah diamankan, beberapa barang bukti sudah di tangan polisi. Korban pun langsung dibawa ke RSUD Jombang usai insiden tersebut.

    “Saat ini juga sudah dilaksanakan otopsi nanti hasil otopsi akan saya sampaikan kembali bersama dengan Pak Kapolsek. Kami menerapkan KUHP Pasal 338 subsider pasal 351 yang mana pelaku bisa dihukum penjara maksimal 15 tahun,” pungkasnya. 

  • Usai Membunuh, Orangtua Mayat Bocah yang Dibungkus Sarung di Bekasi Berupaya Melarikan Diri – Halaman all

    Usai Membunuh, Orangtua Mayat Bocah yang Dibungkus Sarung di Bekasi Berupaya Melarikan Diri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi telah menangkap orangtua yang tega membunuh anaknya yang berusia 4 tahun.

    Mayat korban ditemukan terbungkus sarung di ruko kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy menuturkan, kedua pelaku hendak berupaya melarikan diri ke Jawa.

    Mengetahui rencana kabur polisi langsung mengejar dan menangkapnya di daerah Karawang Jawa Barat.

    “Ditangkap lagi di pinggir jalan deket SPBU Karawang,” katanya kepada wartawan, Kamis (9/1/2025).

    Kedua pelaku ditangkap pada Rabu (8/1/2024) malam. 

    Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan.

    “Perginya ke arah Jawa. Bukan ke kampung halaman mereka besar dan tinggal di Bekasi,” tukas Ressa.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan penyidik masih melakukan pendalaman kasus penemuan mayat bocah laki-laki di Bekasi.

    Peristiwa itu terjadi kawasan Kampung Jatibaru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/1/2025) sore.

    “Tim sudah mengamankan dua orang diduga pelakunya. mohon waktu kedua orang sedang dilakukan pendalaman,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

    Terduga pelaku yang diamankan seorang laki-laki dan perempuan.

    Ade menuturkan penyelidik gabungan Ditreskrimum Subdit Resmob Subdit Jatanras, Satreskrim Polres Metro Bekasi dan Polsek Tambun.

    “Setelah melakukan olah TKP kemudian melakukan pendalaman saksi-saksi, kemudian jenazah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam, saat ditemukan korban dalam kondisi MD,” ucapnya.

    Mayat tersebut saat ditemukan dalam posisi terlentang ditutup sarung hitam, kemudian mengenakan celana panjang kaos pendek diperkirakan korban adalah gekandangan atau anak jalanan.

    Pemeriksaan luar jenazah ada luka lecet di pipi kiri, kuping kiri memar, terdapat luka seperti sundutan rokok di pantat, di pipi, dan kaki.

    “Di bagian kepala tengah belakang terdapat benjolan, lebam pinggang kanan dari mulut korban mengeluarkan cairan,” beber Ade.

    Penuh Luka

    Sebelumnya, bocah laki-laki yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka.

    Berawal ketika AJ (51), seorang juru pakrir melihat ada seorang lelaki membawa barang dibungkus ke arah ruko.

    AJ yang sedang menjadi juru parkir di lertigaan Jalan Inspeksi Kalimalang, melihat ada seorang laki-laki dewasa memanggul barang yang dibungkus dengan sarung warna hitam.

    Kemudian AJ mengecek bungkusan sarung yang ditinggalkan oleh orang tidak dikenal itu.

    Setelah dicek didapati isinya seorang anak laki-laki yang sudah dalam kadaan tidak sadarkan diri. 

    Saksi lantas menginfokan kejadian itu pada Ketua RT setempat, S (51), yang kemudian mereka melapor ke Polsek Tambun Selatan.

    Selanjutnya tim Inafis Polres Bekasi Kabupaten melakukan pemeriksaan, korban dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, guna dilakukan autopsi.
     

  • 2 Warga Sipil di Yalimo Papua Pegunungan Tewas Dibantai KKB

    2 Warga Sipil di Yalimo Papua Pegunungan Tewas Dibantai KKB

    Jayapura, Beritasatu.com – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi kekerasan di daerah pegunungan Papua. Kali ini dua warga sipil yang berprofesi sebagai tukang sensor kayu menjadi korban tewas akibat aksi kekerasan KKB. 

    Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin mengaku aksi keji KKB tersebut terjadi pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 12.00 WIT di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pengunungan. 

    “Iya benar ada gangguan keamanan dari KKB di Yalimo pada Rabu siang. Korbannya dua warga sipil yakni EF dan AT yang merupakan warga sipil berprofesi sebagai tukang sensor,” ungkap Irjen Patrige, Kamis (9/1/2025). 

    Menurut Irjen Patrige, diduga kuat kedua korban dihabisi saat sedang menebang pohon di dalam hutan kampung Hobakma. “Mereka sedang menebang pohon di dalam hutan dan kemudian diserang. Laporan yang kami terima satu korban tewas akibat tertembak dan satunya lagi tewas akibat benda tajam,” jelas kapolda. 

    Saat ini, Kapolda mengaku telah memerintahkan personel gabungan yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz untuk mengejar pelaku yang diduga adalah bagian dari kelompok KKB Yalimo pimpinan Akse Mabel. Diketahui Akse Mabel merupakan anggota polisi yang beberapa waktu lalu membawa kabur empat pucuk senjata laras panjang dari Polres Yalimo dan bergabung dengan KKB. 

    “Sudah saya perintahkan sebanyak 30 personel untuk mengejar pelaku dan juga ikut mengamankan Kabupaten Yalimo dari aksi KKB. Kami berharap mereka (KKB) bisa segera menyerahkan diri dan menghentikan aksi kekerasan karena kami tak akan membiarkan kelompok mana pun membuat onar di Papua,” jelas Irjen Patrige. 

    Dirinya juga telah mengirim tim identifikasi guna memeriksa jenis senjata apa yang digunakan pelaku menghabisi nyawa korban. 

    “Laporannya untuk korban tewas yang tertembak tidak ditemukan proyektil di tubuhnya, mungkin tembus dan ini yang menyulitkan kami untuk mengidentifikasi jenis senjata apa yang digunakan. Berikan waktu kepada tim identifikasi bekerja. Semoga segera bisa diketahui, termasuk apa motif di balik penyerangan KKB tersebut,” pungkas Irjen Patrige. 

    Kedua jenazah korban kekerasan KKB telah dievakuasi ke Rumah Sakit Erdabi Yalimo guna menjalani proses autopsi. 

  • Penyebab Kematian Liam Payne Dikonfirmasi Akibat Politrauma

    Penyebab Kematian Liam Payne Dikonfirmasi Akibat Politrauma

    Jakarta

    Jenazah mendiang Liam Payne telah selesai menjalani pemeriksaan. Penyebab kematian member One Direction itu yakni akibat politrauma.

    Diberitakan BBC, Penyebab medis kematiannya dikonfirmasi oleh Dr Roberto Victor Cohen sebagai “politrauma”.

    “Sementara penyelidikan sedang berlangsung di Argentina mengenai keadaan kematian Liam, yang tidak menjadi kewenangan hukum saya, diperkirakan bahwa untuk mendapatkan informasi yang relevan guna membahas secara khusus bagaimana Liam meninggal, diperlukan waktu melalui jalur resmi Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan,” kata Koroner Senior Crispin Butler.

    Dikutip dari laman Tampa General Hospital, politrauma adalah istilah umum yang menggambarkan pasien yang mengalami beberapa cedera traumatis sekaligus. Dikenal juga sebagai trauma multipel, yang menggambarkan seseorang yang mengalami cedera kepala serius atau luka bakar serius.

    Laporan autopsi awal yang dirilis tak lama setelah kematian Payne, mengindikasikan bahwa ia meninggal karena beberapa luka serta perdarahan dalam dan luar tubuh.

    Para koroner mengkonfirmasi saat itu ada 25 luka dalam otopsi cocok dengan luka yang disebabkan oleh jatuh dari ketinggian. Mereka mencatat bahwa cedera kepala yang dialami Payne cukup untuk menyebabkan kematian.

    Sementara perdarahan dalam dan luar pada tengkorak, toraks, perut, dan anggota badan berkontribusi terhadap kematian Payne.

    Mereka juga mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan luka yang bersifat defensif, dan tidak ada luka yang menunjukkan adanya keterlibatan pihak ketiga.

    Hasil Toksikologi

    Laporan toksikologi yang dirilis pada November 2024 oleh kantor kejaksaan mengatakan ditemukan adanya kandungan alkohol, kokain, dan obat antidepresan yang diresepkan dalam sistem tubuh Payne saat kematiannya.

    Penyanyi tersebut dimakamkan di sebuah pemakaman di pedesaan Inggris pada tanggal 20 November. Orang-orang yang hadir dalam pemakamannya termasuk pacarnya Kate Cassidy, dan mantan rekan satu band One Direction Harry Styles, Louis Tomlinson, Zayn Malik, serta Niall Horan.

    (sao/kna)

  • Polisi Tangkap Dua Orang Kasus Penemuan Mayat Bocah Laki-laki di Bekasi – Halaman all

    Polisi Tangkap Dua Orang Kasus Penemuan Mayat Bocah Laki-laki di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan update kasus penemuan mayat bocah laki-laki di Bekasi.

    Peristiwa itu terjadi kawasan Kampung Jatibaru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/1/2025) sore.

    “Tim sudah mengamankan dua orang diduga pelakunya. mohon waktu kedua orang sedang dilakukan pendalaman,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

    Terduga pelaku yang diamankan seorang laki-laki dan perempuan.

    Ade menuturkan penyelidik gabungan Ditreskrimum Subdit Resmob Subdit Jatanras, Satreskrim Polres Metro Bekasi dan Polsek Tambun.

    “Setelah melakukan olah TKP kemudian melakukan pendalaman saksi-saksi, kemudian jenazah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam, saat ditemukan korban dalam kondisi MD (meninggal dunia, red),” ucapnya.

    Mayat tersebur saat ditemukan dalam posisi terlentang ditutup sarung hitam, kemudian mengenakan celana panjang kaos pendek diperkirakan korban adalah gekandangan atau anak jalanan.

    Pemeriksaan luar jenazah ada luka lecet di pipi kiri, kuping kiri memar, terdapat luka seperti sundutan rokok di pantat, di pipi, dan kaki.

    “Di bagian kepala tengah belakang terdapat benjolan, lebam pinggang kanan dari mulut korban mengeluarkan cairan,” beber Ade.

    Sebelumnya, bocah laki-laki yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka.

    Berawal ketika AJ (51), seorang juru pakrir melihat ada seorang lelaki membawa barang dibungkus ke arah ruko.

     

    AJ yang sedang menjadi juru parkir di lertigaan Jalan Inspeksi Kalimalang, melihat ada seorang laki-laki dewasa memanggul barang yang dibungkus dengan sarung warna hitam.

    Kemudian AJ mengecek bungkusan sarung yang ditinggalkan oleh orang tidak dikenal itu.

    Setelah dicek didapati isinya seorang anak laki-laki yang sudah dalam kadaan tidak sadarkan diri. 

    Saksi lantas menginfokan kejadian itu pada Ketua RT setempat, S (51), yang kemudian mereka melapor ke Polsek Tambun Selatan.

    Selanjutnya tim Inafis Polres Bekasi Kabupaten melakukan pemeriksaan, korban dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, guna dilakukan autopsi. 

     

  • Gelagat 2 Sosok Pembuang Mayat Bocah Terbungkus Sarung di Bekasi, Diduga Orang Tua Korban – Halaman all

    Gelagat 2 Sosok Pembuang Mayat Bocah Terbungkus Sarung di Bekasi, Diduga Orang Tua Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembuang mayat bocah laki-laki terbungkus sarung di dalam ruko kosong di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/1/2025), hingga kini belum ditangkap.

    Menurut saksi, mayat bocah yang ditemukan dalam kondisi terbungkus sarung itu diduga sengaja dibuang oleh orang tuanya sendiri.

    Penemuan mayat bocah terbungkus sarung ini bermula saat saksi mata bernama Jamal (44), melihat langsung detik-detik diduga kedua orang tua korban meninggalkan jasad tersebut di ruko kawasan Kampung Jatibaru, Tambun Selatan.

    “Lakinya buru-buru masuk itu, gotong, manggul, ke dalam,” kata Jamal saat diwawancarai di tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (7/1/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sebelum jasad ditemukan, Jamal bersama rekannya tengah duduk di sebuah gubuk di tepi pertigaan Jalan Inspeksi Kalimalang. 

    Jamal pun mencurigai gerak-gerik pria diduga ayah korban yang terlihat berjalan cepat sambil memanggul bocah terbungkus sarung menuju ruko kosong. 

    Pada saat bersamaan, Jamal juga melihat perempuan diduga ibu korban yang tampak mengintai situasi di luar ruko. 

    “(Ibunya) tengok-tengok, (kelihatan) takut ada orang,” sebut Jamal. 

    Setelah merasa situasi aman, si pria masuk ke dalam ruko untuk meletakkan korban yang diduga sudah meninggal. 

    Sesaat kemudian, kedua pelaku meninggalkan lokasi menuju arah Cibitung, Kabupaten Bekasi. 

    Didorong oleh rasa penasaran, Jamal lantas mendekati ruko tersebut dan mengintip ke dalam dari balik rolling door.

    Saksi kemudian mendapati jasad bocah yang terbungkus sarung dengan posisi telentang di dekat wastafel. 

    “Benar, (posisi jasad) di samping wastafel,” ungkapnya. 

    Jamal, yang sudah mengenal bocah tersebut, bercerita bocah itu baru seminggu tinggal di emperan ruko bersama kedua orang tuanya.

    Setiap hari, mereka berjuang mencari nafkah dengan membersihkan kaca mobil di persimpangan jalan Tol Bekasi Timur. 

    “Dia kerjanya nyari duit di pinggir jalan, bersihin kaca mobil, kalau berangkat mereka nge-BM (menumpang) mobil,” jelasnya.

    Meski baru seminggu beraktivitas di sekitar lokasi, Jamal mengenal ciri-ciri orang tua korban dengan baik. 

    Disebutkan Jamal, sosok sang istri memiliki rambut panjang dan ikal, sedangkan suaminya berperawakan kurus, tinggi, dan berkulit putih.

    “Yang perempuan rambutnya panjang, ikal. Lakinya kurus, tinggi, putih,” terangnya.

    Kondisi Mayat Bocah Terbungkus Sarung

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bocah laki-laki yang ditemukan tewas terbungkus sarung diketahui berusia 4-5 tahun.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan kasus bocah laki-laki berusia 4-5 tahun yang ditemukan tewas di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/1/2025). (WartaKotalive.com/Ramadhan)

    “Korban Mr X, usia sekira 4 atau 5 tahun. Anak laki-laki,” ujar Kombes Pol Ade, Selasa.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inafis Polres Metro Bekasi, korban mengenakan celana panjang dan kaus pendek.

    “Korban ditemukan dalam posisi telentang ditutup sarung warna hitam, menggunakan celana panjang dan kaus pendek,” paparnya.

    Pada tubuh korban, terdapat luka lecet di pipi sebelah kiri, kuping sebelah kiri memar, dan luka seperti sundutan rokok pada bagian pantat.

    Selain itu, ada juga benjolan di tengah dan belakang kepala korban.

    “Pipi dan kaki serta di bagian kepala tengah dan belakang terdapat benjolan. Lebam di sekitar pinggang atas sebelah kanan dan dari mulut korban mengeluarkan cairan,” ungkap Ade.

    Ade menjelaskan korban telah berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi.

    “Kejadian tersebut kini masih ditangani Polsek Tambun Selatan,” kata eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sosok Pembuang Jasad Bocah Dalam Sarung di Bekasi Terkuak, Orangtua Korban Diduga Berbagi Peran

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)

  • Inilah Tiga Orang yang Dicurigai Sebagai Penembak Pengacara Rudi S Gani

    Inilah Tiga Orang yang Dicurigai Sebagai Penembak Pengacara Rudi S Gani

    TRIBUNJATENG.COM – Misteri penembakan pengacara ternama Rudi S Gani perlahan mulai terkuak.

    Tim pencari fakta dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar menyebutkan, terdapat tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku utama dalam insiden penembakan tragis tersebut.

    Hingga kini, penyidik Polres Bone telah memeriksa 18 saksi yang dianggap memiliki keterkaitan dengan kasus ini. Dalam proses penyelidikan, polisi juga menyita 11 pucuk senapan angin milik warga di Kecamatan Lappariaja, Bone, sebagai bagian dari upaya mengungkap pelaku dan motif kejahatan tersebut.

    Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan, menyampaikan dugaan bahwa pelaku penembakan kemungkinan besar adalah orang yang berada di sekitar lingkungan rumah almarhum Rudi S Gani. Hal ini didasarkan pada sejumlah bukti awal dan keterangan saksi yang mengarah ke dugaan keterlibatan orang dekat.

    “Kita akan periksa juga saksi-saksi yang ada di sekitar TKP (tempat kejadian perkara), kebetulan tim kita masih ada di lokasi,” ujar Irjen Pol Yudhiawan saat ditemui wartawan usai melakukan kunjungan kerja di Mako Polres Enrekang, Selasa (7/1/2025) sore.

    “Mudah mudahan bisa segera tertangkap, karena yang jelas pasti orang di sekitar situ-situ saja,” tambahnya.

    Kemudian untuk 11 senapan angin yang telah disita, Yudhiawan mengatakan menunggu hasil dari laboratorium forensik (Labfor).

    Dia juga belum memastikan, terkait jenis senjata yang digunakan tersangka saat mengeksekusi korban.

    “Yang jelas dari hasil Labfor, korban ditembak dari jarak 15 meter, dan mengenai di bagian bawah mata dan tembus ke dalam jaringan otak,” terangnya.

    Sementara itu, Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah kepada wartawan, Senin (6/1) lalu mengatakan, barang bukti yang telah disita antara lain, 11 pucuk senapan angin milik warga, hasil autopsi, serta peluru yang diidentifikasi berasal dari senapan pelaku.

    Senapan tersebut sementara dikaji di laboratorium forensik (Labfor) Polda Sulsel.

    Dia mengatakan, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi.

    Saat ini pihaknya tengah fokus mengejar pelaku.

    “Olah TKP, rekonstruksi sudah kita lakukan. Terkait dengan memburu pelaku, semua langkah-langkah kepolisian sudah diambil. Anggota secara maraton untuk melakukan pemeriksaan, dan mencari petunjuk,” katanya.

    Ia pun meminta dukungan kepada masyarakat atas insiden penembakan ini.

    Dirinya juga menegaskan polisi akan bekerja secara profesional.

    “Kami memohon kerja sama kepada semua elemen, berikan informasi ke kami, dukung kami, percayakan ke kami. Polri akan bekerja secara maksimal dan profesional,” tandasnya.

    Tiga Orang Dicurigai

    Ketua Tim Pencari Fakta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar, Tadjuddin Rachman mengatakan, pelaku diduga bukan orang awam dalam penggunaan senjata.

    “Tentu orang yang biasa. Biasa menggunakan itu barang (senjata),” ujar Tadjuddin ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (7/1) dini hari.

    Dalam pengusutan kasus ini, beberapa barang bukti penting telah dikumpulkan oleh pihak berwenang. 

    Salah satunya adalah bukti elektronik berupa percakapan di media sosial yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut.

    Informasi ini diharapkan dapat membantu mengungkap motif dan pelaku di balik insiden tragis ini.

    “Bukti eletronik (soal pengancaman), percakapan di media sosial,” ungkapnya.

    Pada kesempatan yang berbeda, istri almarhum Rudi S Gani, Hj Maryam (45) telah memberikan kesaksian kepada penyidik Polres Bone, di Mapolda Sulsel, Senin (6/1) malam.

    Ia menjawab 39 pertanyaan penyidik selama lebih kurang delapan jam didampingi Tim Pencari Fakta Peradi Makassar.

    Dari pemeriksaan Hj Maryam, terdapat tiga sosok yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Rudi.

    Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengungkapkan, kecurigaan kini telah terfokus pada tiga sosok yang diduga terkait dalam kasus tersebut.

    Menurutnya, ketiga orang yang dicurigai memiliki peran berbeda dalam kasus ini. 

    “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual dan ada yang membantu, jadi turut serta,” ungkap Tadjuddin Rachman.

    Ia pun menduga tidak menutup kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam kasus pembunuhan Rudi.

    “Untuk sementara ini masih 338 (penganiayaan yang mengakibatkan kematian) masih belum digunakan 340 (pembunuhan berencana),” ujar Tadjuddin.

    “Memang kalau nanti sudah mengerucut, dan motifnya begini baru ditentukan (pasal),” sambungnya.

    Disebutkan Tadjuddin, dari tiga orang yang dicurigai, salah satunya diduga sebagai otak di balik peristiwa ini.

    Sementara, dua lainnya diduga turut terlibat sebagai pelaku eksekutor dan pihak yang membantu.  

    “Di antara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” bebernya.

    Sejauh ini, sebanyak 18 saksi diperiksa penyidik kepolisian terkait kasus penembakan misterius itu.

     

  • Seorang Polisi di Lampung Ditemukan Tewas di Rumahnya, Ada Luka di Leher – Halaman all

    Seorang Polisi di Lampung Ditemukan Tewas di Rumahnya, Ada Luka di Leher – Halaman all

    Saat ini tim gabungan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif Briptu EA mengakhiri hidup.

    Tayang: Rabu, 8 Januari 2025 04:08 WIB

    Tribunnews.com

    Ilustrasi Polisi. Saat ini tim gabungan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif Briptu EA mengakhiri hidup. 

    TRIBUNNEWS.COM, – Briptu EA yang merupakan anggota Polres Way Kanan, Lampung, ditemukan tewas di rumahnya yang berada di Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Selasa (7/1/2025) sekira pukul 15.00 WIB.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, Briptu EA ditemukan dengan luka pada leher akibat benda tajam.

    “Adapun peristiwa tersebut terjadi di rumah korban, saat Briptu EA sedang lepas dinas,” kata Umi dikutip dari TribunLampung, Rabu (8/1/2025).

    Ia menjelaskan, saat ini tim gabungan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif Briptu EA mengakhiri hidup.

    Adapun jenazah Briptu EA sudah dibawa ke rumah sakit untuk keperluan autopsi dan proses lebih lanjut seusai peristiwa tersebut.

    “Kami, Polda Lampung, turut berduka cita atas kejadian ini, kami berharap seluruh pihak menunggu hasil resmi dari penyelidikan sebelum menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” papar Umi. (Bayu Saputra/TribunLampung)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polisi dalami temuan mayat seorang anak laki-laki di Bekasi

    Polisi dalami temuan mayat seorang anak laki-laki di Bekasi

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi. ANTARA/Ilham Kausar

    Polisi dalami temuan mayat seorang anak laki-laki di Bekasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 07 Januari 2025 – 14:41 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian masih mendalami terkait temuan mayat seorang anak laki-laki berumur sekitar 4-5 tahun yang ditemukan di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Senin (6/1). Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi menjelaskan penemuan mayat tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB di sebuah Ruko Kampung Jatibaru RT 001 RW 001 Kelurahan Setiadarma Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

    “Awal kejadian saksi berinisial AJ seorang juru parkir di pertigaan Jalan Inspeksi Kalimalang melihat ada seorang laki laki dewasa memanggul barang yang dibungkus dengan sarung warna hitam ke arah ruko, ” katanya dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Ade Ary menambahkan kemudian saksi AJ penasaran dengan bungkusan yang ditinggalkan pria tersebut dan mengecek isinya yang ternyata ada seorang anak laki-laki yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.

    “Kemudian saksi menyampaikan info kejadian tersebut kepada ketua RT setempat dan dilaporkan ke piket fungsi Polsek Tambun Selatan, ” ucapnya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Metro Bekasi, korban ditemukan dalam posisi telentang ditutup sarung warna hitam.

    “Korban mengenakan celana panjang dan kaos pendek dan di tubuh korban terdapat sejumlah luka, ” kata Ade Ary.

    Ade Ary menambahkan berdasarkan pemeriksaan oleh Tim Inafis terdapat luka lecet di pipi sebelah kiri, kuping sebelah kiri memar, terdapat luka seperti sundutan rokok di pantat, pipi, dan kaki.

    “Serta di bagian kepala tengah dan belakang terdapat benjolan, lebam di sekitar pinggang atas sebelah kanan dan dari mulut korban mengeluarkan cairan, ” ungkapnya.

    Ade Ary juga menjelaskan korban selanjutnya dibawa ke RS Polri untuk dilakukan autopsi dan kasusnya saat ini ditangani oleh Polsek Tambun Selatan.

    Sumber : Antara

  • Istri Rudi S Gani Curigai 3 Sosok Terduga Pelaku Penembakan, 1 Otak Pembunuhan dan 2 Eksekutor – Halaman all

    Istri Rudi S Gani Curigai 3 Sosok Terduga Pelaku Penembakan, 1 Otak Pembunuhan dan 2 Eksekutor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Istri pengacara Rudi S Gani, Maryam, diperiksa sebagai saksi kasus penembakan sang suami di Mapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (6/1/2025).

    Sebanyak 39 pertanyaan dilayangkan ke Maryam yang berada di lokasi penembakan di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulsel.

    Dalam proses pemeriksaan, Maryam mengungkap tiga sosok yang dicurigai sebagai pelaku penembakan yang menewaskan suaminya.

    Namun, identitas ketiga sosok terduga pelaku tak diungkap ke publik.

    Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, mengatakan tiga nama yang disebut Maryam dalam pemeriksaan memiliki peran yang berbeda-beda.

    “Yang ibu curiga ada tiga, nanti mengerucut karena ada namanya pelaku utama, ada intelektual, dan ada yang membantu, jadi turut serta,” bebernya, Senin.

    Menurutnya, ada kemungkinan kasus penembakan telah direncanakan oleh para pelaku.

    “Untuk sementara ini masih 338 (penganiayaan yang mengakibatkan kematian) masih belum digunakan 340 (pembunuhan berencana).”

    “Memang kalau nanti sudah mengerucut, dan motifnya begini baru ditentukan (pasal),”  imbuhnya.

    Tadjuddin Rachman menambahkan kasus penembakan diinisiasi oleh salah satu pelaku, sedangkan pelaku lain sebagai eksekutor.

    “Di antara tiga orang disebut, ada yang menyuruh melakukan, ada yang melakukan, dan ada yang membantu,” tukasnya.

    Sebanyak 18 saksi telah diperiksa untuk mengungkap kasus ini.

    Tadjuddin Rachman mengatakan sejumlah pengacara mendampingi Maryam yang saat ini berstatus saksi.

    “Kedatangan ini membawa istri Rudi S Gani untuk memberi keterangan yang diketahui olehnya berkaitan dengan bukti-bukti,” bebernya.

    Maryam membawa sejumlah bukti percakapan WhatsApp korban sebelum tewas.

    Tadjuddin Rachman membenarkan korban mendapat ancaman dan intimidasi saat menangani sebuah kasus.

    “Termasuk percakapan WhatsApp yang ada di dalam handphone korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di handphone suaminya,” lanjutnya.

    Selain itu, ada unggahan di Facebook yang berisi ancaman terhadap korban.

    Ia menambahkan Maryam memberi kesaksian terkait ancaman verbal yang diterima korban sebulan lalu.

    “Secara lisan (ancaman), kurang lebih empat minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian,” tukasnya.

    Senapan Angin Disita

    Sebanyak 11 senapan angin disita untuk mengungkap kasus pembunuhan pengacara Rudi S Gani.

    Senapan angin tersebut didapat dari warga sekitar TKP penembakan dan akan dikaji di laboratorium forensik (Labfor) Polda Sulsel.

    Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, mengatakan proses penyelidikan masih berjalan dan rekonstruksi kasus penembakan telah digelar.

    “Selain itu barang bukti yang kita amankan seperti hasil autopsi. Kemudian peluru yang diidentifikasi bersumber dari senapan angin,“ tuturnya, Senin (6/1/2025).

    Hingga kini, pelaku penembakan masih diburu petugas kepolisian.

    “Anggota secara maraton untuk melakukan pemeriksaan, dan mencari petunjuk,” imbuhnya.

    AKBP Erwin Syah menegaskan, polisi akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus penembakan yang terjadi pada, Selasa (31/12/2024) lalu.

    “Kami memohon kerja sama kepada semua elemen, berikan informasi ke kami, dukung kami, percayakan ke kami. Polri akan bekerja secara maksimal dan profesional,” jelasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Hj Maryam Jawab 39 Pertanyaan Penyidik, Sosok Dicurigai Penembak Pengacara Rudi S Gani Mengerucut

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Wahdaniar/Muslimin Emba)