Topik: autopsi

  • Pria di Grobogan Dibunuh saat Tidur setelah Hadiri Hajatan, Terduga Pelaku Ditangkap – Halaman all

    Pria di Grobogan Dibunuh saat Tidur setelah Hadiri Hajatan, Terduga Pelaku Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria bernama Suwito (57), warga Dusun Bendungan, Desa Kramat, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tewas dibunuh saat tidur di rumah Rukimin Dusun Dukuh Lor, Desa Toko, Minggu (19/1/2025) sekira pukul 01.00 WIB.

    Pembunuhan ini terjadi setelah Suwito menginap selama sepekan di rumah Rukimin, yang merupakan ayah terduga pelaku, K.

    Sebelum kejadian, Suwito, K, dan Rukimin sempat berkumpul dan menghadiri hajatan di rumah tetangga.

    Suwito pulang lebih awal, diikuti oleh K dan Rukimin.

    Rukimin kemudian kembali ke hajatan, dan diduga K menyerang Suwito saat korban tertidur.

    Suwito ditemukan tewas dengan luka tusukan di dada kiri sepanjang 4 cm dan luka lain di punggung tangan sepanjang 2 cm.

    Penangkapan Pelaku

    Polisi berhasil menangkap K, terduga pelaku, kurang dari 24 jam setelah kejadian.

    K melarikan diri setelah melakukan penusukan dan bersembunyi di rumah suami kakaknya di Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati.

    Ia ditangkap saat tertidur oleh petugas kepolisian.

    Kasatreskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, mengonfirmasi pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan mengumpulkan keterangan untuk mendalami motif di balik pembunuhan ini.

    “Kami sudah memeriksa saksi dan mengumpulkan keterangan di lapangan,” ujar AKP Agung kepada awak media.

    Kepolisian telah melakukan autopsi terhadap jenazah Suwito dan menyerahkannya kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Tim dari Tribun Jateng mendatangi lokasi kejadian dan menemukan rumah tempat pembunuhan dalam keadaan sepi.

    Rumah yang terbuat dari kayu dan beralaskan tanah itu telah dipasangi garis polisi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kesal Sering Diadukan Pulang Malam

    Kesal Sering Diadukan Pulang Malam

    Bogor

    Polisi mengungkapkan Abraham Michael (26) tega membunuh satpamnya sendiri, Septian (37) karena kesal sering diadukan kepada ibunya. Abraham menikam Septian berkali-kali hingga tewas berlumuran darah.

    “Adapun untuk motif yaitu tersangka merasa kesal kepada korban karena korban sering mengadu kepada ibu tersangka karena pulang malam-malam, sehingga tersangka dimarahin oleh ibunya,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo dalam konferensi pers di kantornya, Senin (20/1/2025).

    Eko mengatakan tersangka Abraham Michael dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Abraham telah resmi ditahan polisi.

    “Untuk tersangka atas nama A saat ini telah dilakukan penahanan di Polresta Bogor Kota,” imbuhnya.

    “Terhadap tersangka A kita jerat dengan Pasal 340 KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun dan penjara seumur hidup,” sambungnya.

    Eko mengatakan pihaknya tiak akan memberikan ruang bagi pelaku kejahatan. Setiap pelaku kejahatan akan ditindak tegas tanpa pandang bulu.

    Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo (tengah) saat jumpa pers terkait kasus pembunuhan satpam oleh majikan. (M Solihin/detikcom)

    Korban Ditusuk Berkali-kali

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho mengatakan terdapat puluhan luka di tubuh korban akibat penusukan tersebut.

    “Berdasarkan hasil autopsi pada pemeriksaan luar terdapat 22 luka, dari luka-luka tersebut tidak terdapat penyebab kematian,” kata Aji.

    “namun ada satu luka di bagian leher kiri sampai mengiris pembuluh balik leher, sehingga akibat dari irisan tersebut kerja jantung yang bekerja memompa dan menghisap
    darah, dari pembuluh darah yang teriris tersebut masuk udara ke dalam sistem pembuluh darah,” jelas Aji.

    “Kemudian udara tersebut masuk ke dalam serambi kanan kemudian ke bilik kanan dan di bilik kanan dipompa darah ke paru paru. Dikarenakan terjadi penghisapan masuk udara ke dalam sistem pembuluh darah mengakibatkan udara menyumbat aliran darah yang ada di paru-paru, sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida tidak terjadi, sehingga sel sel diseluruh tubuh menjadi kekurangan oksigen sampai dengan ke otak,” sambungnya.

    Hal ini mengakibatkan korban kekurangan oksigen di otaknya. Kekurangan oksigen ini yang kemudian mempengaruhi sistem pernapasan secara keseluruhan sehingga pada tubuh
    korban ditemukan tanda-tanda mati lemas.

    “Penyebab kematian selain akibat kekerasan tajam pada bagian leher sisi kiri juga terjadi penyumbatan udara di paru-paru,” pungkas Aji.

    (mea/hri)

  • 3 Kemungkinan Penyebab Meninggalnya Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda – Halaman all

    3 Kemungkinan Penyebab Meninggalnya Brigjen TNI Purn Hendrawan Ostevan di Perairan Marunda – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Mobil purnawirawan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan telah ditemukan di Perairan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025), pukul 08.55 WIB

    Mobil itu tepatnya ditemukan pada radius sekitar 5 meter dari bibir dermaga, sekitar 6 meter dari atas permukaan air.

    Jenazah  Hendrawan Ostevan ditemukan mengapung di laut Marunda tak jauh dari titik jatuhnya mobil 8 hari sebelumnya atau pada Jumat (10/1/2025) sore.

    Jenazah ditemukan oleh nelayan di sekitar laut Marunda.

    Berdasarkan kamera CCTV, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dini hari.

    Penyebab kematian Hendrawan Ostevan masih misterius

    Soal penyebab meninggalnya Hendrawan Ostevan masih misterius.

    Polisi belum memberikan keterangan resmi soal itu.

    Apakah pensiunan jenderal TNI itu diduga bunuh diri atau telah meninggal sebelum mobilnya meluncur bebas masuk ke laut.

    Kaca mobil bisa jadi petunjuk

    Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, melihat mobil kaca yang pecah jadi petunjuk mengungkap penyebab meninggalnya Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan.

    Menurut Adrianus, pecahnya kaca menjadi jawaban mengapa jenazah Hendrawan ditemukan mengapung.

    Sehingga jenazah tidak terkunci di dalam mobil.

    Jika almarhum berniat mengakhiri nyawanya sendiri dengan bunuh diri, Adrianus memperkirakan seharusnya jenazah tetap berada di dalam mobil.

    Kemungkinan itu terbuka sebab bisa saja almarhum keluar dari dalam mobil bukan karena disengaja.

    Melainkan karena kaca yang pecah membuat jenazah bisa mengapung.

    “Itu memungkinkan jenazah korban keluar dan mengapung.”

    “Tadinya saya berpikir kalau ini adalah satu tindakan bunuh diri, maka dia tidak akan keluar dari mobilnya dan tidak akan tubuhnya mengapung.”

    “Tetapi ketika ternyata kaca pecah dan itu saya kira karena tekanan air, jenazah keluar dan mengapung,” kata Adrianus di Kompas TV, Sabtu (19/1/2025).

    Hasil autopsi menentukan penyebab

    Namun untuk memastikan penyebab kematian karena bunuh diri atau tidak, masih ada hal lain yang masih bisa menjadi petunjuk yakni hasil autopsi.

    Adrianus mengatakan jika menerjunkan mobil ke laut menjadi cara mengakhiri hidup maka seharusnya, Hendrawan masih bernapas saat masuk ke dalam air.

    Kemungkinan lainnya selain dugaan bunuh diri

    Kemungkinan lain bisa saja terjadi, Hendrawan sudah meninggal sejak dalam mobil yang melaju terjun ke laut.

    “Tetapi ketika ternyata kaca pecah dan itu saya kira karena tekanan air, jenazah keluar dan mengapung.”

    “Berdasarkan rekaman kamera pengintai pertama yang diterima TribunJakarta.com, mobil Toyota Vios berwarna gelap yang dikendarai almarhum Hendrawan melaju di dermaga pada pukul 00.40 WIB, Kamis (9/1/2025) dini hari.”

    “Rekaman itu memperlihatkan bahwa mobil yang dikendarai korban melaju dalam kecepatan sedang di dermaga yang memang ketika itu masih sepi,” paparnya.

    Analisis ketiga

    Analisis ketiga Adrianus yakni lokasi tewasnya Hendrawan juga menjadi petunjuk.

    “Kalau lihat dari lokasi, tentu ini bukan lokasi yang gampang dicapai sembarang orang.”

    “Kalau ini adalah tindakan bunuh diri, maka ini adalah bunuh diri yang intensional,” ujarnya.

    Terlihat keadaan di dermaga KCN Marunda pada saat kejadian cukup terang.

    Mobil melaju dengan lampu menyala, dari sisi barat menuju ke sisi timur dermaga.

    Mobil itu melaju lurus dan tiba-tiba terlihat terjatuh ke lautan.

    Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV kedua, terlihat posisi terceburnya mobil yang dikendarai Hendrawan berada di belakang sebuah kapal tongkang.

    Mobil itu tampak melaju lurus ke arah laut, sementara di sisi kanannya sebenarnya ada jalan berbelok yang mengarah keluar dermaga.

    Dalam video rekaman CCTV kedua itu juga terekam bahwa mobil tak lagi terlihat setelah terjatuh secara mendadak di belakang kapal tongkang.

    Penyebab Kaca Pecah

    Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengatakan mobil itu ditemukan dalam kondisi semua kacanya pecah.

    “Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya, jadi seperti bumper depannya hancur,” kata Desiana di lokasi.

    Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil itu tenggelam dengan jarak 5 meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.

    Mobil berpelat nomor B 1606 LB itu tenggelam dan tertutup lumpur di lautan sedalam sekitar 6 meter itu.

    “Pada saat diangkat, jadi kondisi kendaraan tersebut berada di dalam lumpur, kemudian kondisinya hanya bisa diraba oleh penyelam itu satu ban, jadi tiga ban lainnya itu ada di bawah lumpur, jadi yang bisa dilihat itu ban, velg, dan sasisnya, jadi itu yang diangkat kemudian pas diangkat juga sudah miring ya, sampai di daratan kita tidak menemukan korban lainnya,” papar Desiana.

    Desiana menduga, pecahnya kaca mobil tersebut karena benturan mobil dengan dasar laut saat terjun.

    “Mungkin setelah terjatuh itu terkena benda di bawah,” kata Desiana.

     

     

     

  • Pencarian Korban Hilang di Glodok Plaza Disebut Tak Mudah, Ini Alasannya – Page 3

    Pencarian Korban Hilang di Glodok Plaza Disebut Tak Mudah, Ini Alasannya – Page 3

    Sebelumnya, kondisi lima jenazah yang ditemukan di antara kebakaran puing bangunan lantai 8 ruang karaoke Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat sudah tak utuh.

    Menurut Kasi Ops Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin, jenazah yang berhasil dievakuasi pihaknya belum dapat dipastikan jenis kelamin serta identitasnya. Menurut dia, kelima jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

    “Untuk jenis kelamin dan identifikasi itu karena sudah hancur, sudah tidak bisa diidentifikasi, mungkin nanti keterangan itu dari tim INAFIS (yang menyampaikan),” kata Syarifuddin saat ditemui di lokasi, Jumat (17/1/2025).

    Kelima jenazah berhasil dievakuasi di hari yang berbeda, di mana tiga jenazah ditemukan pada Kamis, 16 Januari 2025. Sedangkan dua lainnya ditemukan pada Jumat, (17/1/2025).

    Syarifuddin mengatakan, kondisi jenazah saat ditemukan terdiri dari potongan-potongan anggota tubuh yang terbakar. Dia menyebut, tak utuhnya kondisi korban dikarenakan panas yang amat tinggi saat kebakaran.

    “Sudah potongan-potongan saja karena memang ke bawah sudah panas sedemikian jadi sudah tidak bisa dikenali sama sekali. (Potongan tubuh yang ditemukan) kepala, tengkorak badan itu saja. Tubuhnya sudah tidak berbentuk,” ucap Syarifuddin.

    Adapun saat ini proses pendinginan masih berlangsung. Pendinginan melibatkan pasukan gabungan dari Pemadam Kebakaran (Damkar), TRC BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personil Koramil masih siaga di lokasi kebakaran.

    Proses pendinginan difokuskan petugas di lantai 7, 8, dan 9 gedung Glodok Plaza. Tak hanya itu, di lokasi garis polisi juga di pasang di luar area gedung Glodok Plaza. Nampak pula, serpihan kaca yang jatuh bertebaran di area bawah gedung yang terbakar.

    “Proses sekarang tetap pemadaman dan pendinginan, ini hampir tuntas,” kata Syarifuddin.

  • Pria Bunuh Pacar di Hotel Surabaya karena Emosi Batal Nikah, Sudah Disiapkan Undangan – Halaman all

    Pria Bunuh Pacar di Hotel Surabaya karena Emosi Batal Nikah, Sudah Disiapkan Undangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pria berinisial MI (25) tega membunuh pacarnya MA (25) di kamar hotel kawasan Jalan Tunjungan, Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/1/2025) dini hari.

    Alasan MI melakukan tindakannya itu lantaran ajakannya menikah ditolak sang kekasih.

    Dilansir Tribun Jatim, rencana pernikahan yang diajukan pelaku kepada korban pada Desember 2024 lalu sudah dipersiapkan secara matang.

    Pertemuan antara kedua belah pihak keluarga sudah pernah dilakukan.

    Berbagai keperluan acara perayaan pesta juga telah disiapkan. 

    Mulai dari cincin nikah, undangan, hingga berbagai perlengkapan pesta lainnya. 

    Namun, MI menganggap korban tak menunjukkan keseriusan untuk menikah.

    “Jadi sakit hati. Sudah mau menikah. Sudah disiapkan undangan,” tutur sumber internal yang enggan menyebutkan namanya, Sabtu (18/1/2025).

    MI justru memergoki sang pacar masih menyimpan deretan foto dengan sang mantan.

    Hal ini mempengaruhi pikiran MI untuk membunuh korban yang ia anggap dapat lagi diajak bicara secara baik-baik. 

    “Karena bertengkarnya, pas diketahui di HP masih menyimpan foto mantan,” ujarnya.

    Keduanya diketahui sudah berpacaran selama kurun waktu hampir tujuh bulan, sejak Juni 2024 silam. Keduanya berkenalan melalui media sosial. 

    Lebih lanjut, MI ternyata sering memberikan uang kepada korban.

    Bukan hanya itu, ia juga membiayai hidup korban selama menjalani hubungan tersebut. 

    Sewa kosan sebagai tempat tinggal korban di tempat perantauan juga dibiayai oleh MI.

    Pelaku akhirnya naik pitam setelah tahu bahwa uang darinya juga diberikan oleh korban kepada sang mantan.

    “Dibiayain. Sudah disiapin, sama si pelaku. Perbulannya juga dikasih uang. Katanya, dia sudah dibiayai. Dikosin. Disupport. Tapi ternyata uangnya itu dikasihkan ke mantan,” ungkapnya. 

    Korban dalam Kondisi Hamil

    Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya, Kompol Grandika Indra Waspada, mengungkapkan bahwa korban tewas sedang mengandung janin berusia 16 pekan atau sekitar empat bulan.

    Hal ini berdasarkan pada hasil autopsi terhadap jenazah korban yang sudah rampung.

    Proses autopsi tersebut dilakukan Tim Inafis Polrestabes Surabaya dan Tim Forensik RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (17/1/2025). 

    “Ada fakta baru juga. Jadi hasil autopsi ditemukan janin usia12-16 minggu. Ini perkembangan seperti itu. Dan proses akan kami lanjutkan,” ujarnya kepada awak media, Sabtu.

    Namun, kepolisian belum bisa memastikan bahwa kehamilan korban merupakan hasil hubungan dengan tersangka. 

    Pasalnya, MI juga tidak mengetahui kalau kondisi korban sedang hamil.

    “Sebagaimana pernyataan pelaku barusan. Dia melakukan pembunuhan itu, dia tidak tahu kondisi korban tidak tahu sedang hamil.”

    “Jadi sementara belum ada kaitannya ke sana. Cuma pada saat autopsi kami temukan ada janin,” ucapnya.

    Saat disinggung mengenai asal hubungan keberadaan janin di perut korban, Grandika belum bisa menjelaskannya.

    “Untuk membuktikan itu, kami masih melakukan tes DNA, jadi kami masih membuktikan itu,” terangnya.

    Sementara itu, tersangka mengaku tak mengetahui kalau korban sedang hamil.

    “Tidak tahu sama sekali. Kalau dia hamil,” kata pria yang bekerja sebagai pengusaha trading itu. 

    Namun, dirinya tak menampik pernah beberapa kali berhubungan layaknya suami istri dengan korban selama berpacaran.

    “Jarang. Seminggu itu pun satu kali. Itu pun kalau dia mau,” pungkasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Pengakuan Pembunuh Wanita di Hotel Surabaya, Emosi Batal Nikah Padahal Cincin & Undangan Sudah Siap.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

  • Pria Bunuh Pacar di Hotel Surabaya karena Emosi Batal Nikah, Sudah Disiapkan Undangan – Halaman all

    Pria di Surabaya Bunuh Pacar karena Cemburu, Tak Tahu Korban Hamil 4 Bulan, Polisi Lakukan Tes DNA – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria asal Surabaya, Jawa Timur, berinisial MI (25) menyerahkan diri ke polisi setelah membunuh pacarnya, MA (25), pada Kamis (16/1/2025) lalu.

    Kasus pembunuhan terjadi di sebuah hotel di kawasan Genteng, Surabaya.

    Setelah dilakukan autopsi, terungkap korban sedang hamil empat bulan.

    Kapolsek Genteng, Kompol Grandika Indra, mengatakan proses autopsi dilakukan Tim Inafis Polrestabes Surabaya dan Tim Forensik RS Bhayangkara Surabaya.

    “Ada fakta baru juga. Jadi hasil autopsi ditemukan janin usia 12-16 minggu. Ini perkembangan seperti itu. Dan proses akan kami lanjutkan,” bebernya, Sabtu (18/1/2025).

    Pihaknya belum dapat memastikan janin yang ada dalam kandungan korban merupakan hasil hubungan dengan tersangka atau bukan.

    Saat diperiksa, tersangka juga tak mengetahui pacarnya sedang hamil.

    “Sebagaimana pernyataan pelaku barusan. Dia melakukan pembunuhan itu, dia tidak tahu kondisi korban tidak tahu sedang hamil.”

    “Jadi sementara belum ada kaitannya ke sana. Cuma pada saat autopsi kami temukan ada janin,” lanjutnya.

    Penyidik akan melakukan tes DNA untuk mengungkap kasus ini.

    Kronologi Pembunuhan

    Kompol Grandika Indera Waspada mengatakan korban tinggal di Malang, Jawa Timur, dan diajak pelaku bertemu di Surabaya pada Rabu (15/1/2025).

    MI ingin meminta kejelasan hubungan asmara mereka yang sudah setahun terjalin.

    Keduanya masuk ke kamar hotel pada Kamis sekitar pukul 00.00 WIB. 

    “Dulunya sepasang kekasih. Dari pengakuan pelaku mereka kenal lewat aplikasi kencan online.”

    “Kemudian seiring berjalannya waktu, hubungan mereka makin serius dan sempat mau menikah di bulan Desember kemarin, tapi ternyata batal,” paparnya, Kamis, dikutip dari TribunJatim.com.

    Di sana, korban enggan melanjutkan hubungan mereka karena sudah kembali berpacaran dengan mantannya.

    Pelaku yang emosi memiting leher korban hingga tak sadarkan diri.

    “Karena berdasarkan pengakuan pelaku, dia mencekik dengan tangan. Tim inafis bilang, memang ada cekikan tangan di leher, kemungkinan besar itu.”

    “Tapi nanti kami dalami lagi. (Teknik) Dia memiting dari belakang. Dengan lengan tangan ya,” ujarnya.

    Setelah menunggu selama dua jam, korban tak juga bangkit dan pelaku menyimpulkan korban sudah meninggal.

    Pelaku kemudian menyerahkan diri ke polisi dan membiarkan jasad korban tergeletak di kamar.

    “Mungkin pelaku sudah enggak bisa lari lagi. Karena dia kan check in namanya sendiri, CCTV-nya hotel jelas.”

    “Pelaku berpikir panjang, menurut saya. Sehingga gak melarikan diri, karena nanti malah dikejar kejar,” tandasnya.

    Menurut  Kompol Grandika, pelaku dapat dijerat pasal 338 tentang pembunuhan. 

    “Tetap kami sangka pasal utama dulu Pasal 338. Kalau berencana atau tidaknya, nanti menunggu hasil analisa Tim Inafis dan gelar perkara,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bunuh Pacar di Kamar Hotel Lalu Serahkan Diri, Pria Surabaya Ngaku Kecewa Ditolak Menikah

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

  • Wanita yang Tewas Dibunuh Pacarnya di Hotel Surabaya Ternyata Tengah Hamil – Halaman all

    Wanita yang Tewas Dibunuh Pacarnya di Hotel Surabaya Ternyata Tengah Hamil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita asal Lumajang, Jawa Timur berinisial MA (25) ditemukan tewas di sebuah hotel di kawasan Jalan Tunjungan, Genteng, Surabaya, Kamis (16/1/2025).

    Korban dibunuh oleh pacarnya, MI (25), yang juga berasal dari Surabaya.

    Kapolsek Genteng, Kompol Grandika Indra Waspada, mengungkapkan korban dalam keadaan hamil 16 minggu.

    Hal ini diketahui berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya dan Tim Forensik RS Bhayangkara Surabaya, Jumat.

    “Dari hasil autopsi ditemukan janin usia 12-16 minggu. Proses akan kami lanjutkan,” ujar Grandika saat ditemui awak media di markasnya pada Sabtu, 18 Februari 2025.

    Grandika menambahkan pihaknya belum dapat memastikan apakah kehamilan tersebut merupakan hasil hubungan dengan tersangka.

    MI mengaku tidak mengetahui kondisi pacarnya yang sedang hamil hingga saat terakhir mereka bertemu di hotel.

    “Sebagaimana pernyataan pelaku barusan. Dia melakukan pembunuhan itu, dia tidak tahu kondisi korban tidak tahu sedang hamil.”

    “Jadi sementara belum ada kaitannya ke sana. Cuma pada saat autopsi kami temukan ada janin,” jelas Grandika.

    Kendati demikian, MI mengaku pernah berhubungan layaknya suami istri dengan korban.

    Kapolsek Grandika menyatakan pihaknya akan melakukan tes DNA untuk membuktikan asal usul janin yang ditemukan dalam tubuh korban.

    “Kami masih melakukan tes DNA untuk membuktikan itu,” pungkasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Perjuangan Anak Cari Ayah yang Hilang di Kebakaran Glodok Plaza – Page 3

    Perjuangan Anak Cari Ayah yang Hilang di Kebakaran Glodok Plaza – Page 3

    RS Bhayangkara Polri Kramat Jati Jakarta Timur telah menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza. Kondisi jasad yang tidak mudah dikenali membuat petugas mengandalkan DNA keluarga untuk proses identifikasi.

    “Kemungkinan besar kita pakai pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasi jenazah yang menjadi korban kebakaran. Sudah sejak pagi tadi kita lakukan,” ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru Yulihartono, Jumat (17/1/2025).

    Menurut Prima, selain sulit dikenali secara fisik, kondisi jenazah juga tidak utuh akibat kebakaran Glodok Plaza. Sebab itu, keluarga dapat memberikan sampel DNA, hingga rekam sidik jari dan data gigi.

    “Kondisi jenazah karena terbakar hebat jadi perlu proses pendalaman untuk identifikasi,” jelas dia.

    Adapun proses identifikasi melalui DNA setidaknya memakan waktu sepekan, dimulai dari autopsi hingga pemeriksaan sampel.

    “Pemeriksaan autopsi dulu biasanya bekerja sama dengan Biro Laboratorium Pusdokkes di bidang laboratorium DNA, karena kita mengajak dari laboratorium DNA untuk pengambilan sampel, dari situ baru dilakukan pemeriksaan,” Prima menandaskan.

     

    Reporter: Muhammad Genantan Saputra

    Merdeka.com

     

  • Korban Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan Sudah Tak Berbentuk, Damkar Fokus Cari 9 yang Masih Hilang – Halaman all

    Korban Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan Sudah Tak Berbentuk, Damkar Fokus Cari 9 yang Masih Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas pemadam kebakaran masih melaksanakan pencarian korban dan pendinginginan kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

    Dua korban kebakaran Glodok Plaza ditemukan pada Jumat pagi.

    Petugas damkar menyebut kondisi korban yang ditemukan sulit teridentifikasi.

    Hal itu diungkapkan Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifuddin.

    “Korban yang ditemukan itu sudah tidak bisa teridentifikasi, artinya sudah tidak berbentuk utuh seperti layaknya manusia, sudah tinggal tulang dan tengkorak saja,” ungkapnya, Jumat siang, dikutip dari Breaking News Kompas TV.

    Syarifuddin menyebut sembilan orang diduga korban masih menjadi fokus pencarian.

    “Untuk hari ini tadi pagi ditemukan dua lagi, jadi lima. Tinggal sembilan, sesuai dengan data yang masuk ke kami,” ungkapnya.

    210 Personel Dikerahkan

    Syarifuddin menyebut total 210 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk proses pencarian korban dan pendinginan Glodok Plaza.

    “Kami mengerahkan rescue dari lima wilayah, kami buat delapan tim rescue untuk pencarian korban, selain tim pendinginan masih bekerja,” ungkapnya.

    “Keseluruhan 210 personel dikerahkan untuk pendinginan dan pencarian korban,” timpalnya.

    Syarifuddin mengatakan pihaknya berupaya menyelesaikan pencarian korban pada hari ini.

    “Karena areanya cukup luas, ditambah runtuhan atap seng dan baja ringan, ditambah reruntuhan lantai sembilan ke lantai delapan, agak menyulitkan kita untuk evakuasi dan pemadaman.”

    “Di sisi lain pemadaman dari luar tidak efektif karena tertutup baja ringan dan seng-seng untuk atap atas,” urainya.

    Ia berharap kolaborasi pertugas damkar antarwilayah ini dapat membuka seng-seng maupun reruntuhan yang masih menghalangi pencarian.

    “Jangan sampai satu meter pun terlewat,” ungkapnya.

    Korban Dibawa ke RS Polri

    Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono menyampaikan telah menerima lima jasad korban kebakaran Glodok Plaza.

    “Kami menerima jenazah lima kantong jenazah dimana sejak kemarin siang jam 16.00 kami terima 1, terus jam 20.00 kami terima 2, nah hari ini kami terima 2 sehingga totalnya ada 5 kantong jenazah,” katanya, Jumat (17/1/2025).

    Karumkit menyebut dari proses identifikasi terhadap jasad korban yang sudah diterima dalam kondisi jenazah terbakar cukup parah.

    Kemungkinan besar proses identifikasi menggunakan metode DNA. 

    Butuh waktu hingga sekitar seminggu baru keluar hasilnya.

    “Pertama pemeriksaan autopsi dulu bisanya bekerjasama dengan biro lab Pusdokses di bid lab DNA karena kita mengajak dari lab DNA untuk pengambilan sampel dari situ baru dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.

    Sejauh ini baru satu keluarga yang merasa kehilangan datang ke RS Polri.

    Keluarga yang datang diminta menunjukan data ante mortem bisa meliputi pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.

    Hal itu agar memudahkan proses identifikasi.

    “Pertama data gigi, mungkin sidik jari, mungkin kita akan mengambil sampel DNA dari pembanding keluarga,” ujarnya lagi.

    Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di diskotek lantai 7 dan merambat ke lantai 6, 8, dan 9. 

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan, pihaknya berusaha memblokir gedung agar api tidak menjalar ke lantai bawah. 

    “Kita berusaha memblok, dan jangan sampai perambatan terus ke bawah,” ujarnya.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Reynas Abdila)

  • Total Korban Meninggal Kebakaran Glodok Plaza Jadi 5 Orang, Damkar: Tubuhnya Berupa Potongan

    Total Korban Meninggal Kebakaran Glodok Plaza Jadi 5 Orang, Damkar: Tubuhnya Berupa Potongan

    GELORA.CO  – Jumlah korban yang ditemukan tewas dalam insiden kebakaran Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, bertambah menjadi 5 orang.

    Sementara keluarga yang melapor kehilangan kepada petugas Damkar, totalnya juga bertambah menjadi 14 orang.

    Hal itu sebagaimana diungkap oleh Kasiops Sudun Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2025).

    “Korban yang telah kami evakuasi saat ini 14, yang 9 aman dan 5 meninggal,” ujar Syarifudin.

    Menurutnya, petugas mengevakuasi 2 korban kebakaran lagi pada Jumat pagi, setelah sebelumnya mereka membawa 3 kantong jenazah ke RS Polri Kramat Jati.

    “Sementara ter-update (terbaru) korban atau keluarga yang lapor kehilangan anggota keluarganya jumlah keseluruhan 14 orang,” ujar Syarifudin.

    Adapun 5 korban tewas itu, kesemuanya ditemukan di lantai 8 Plaza Glodok dalam kondisi yang tidak utuh.

    Lalu Lintas di Seputar Plaza Glodok Normal, Seluruh Jalan Dibuka, Begini Kondisinya

    Selain itu, korban ditemukan dalam kondisi tertimbun reruntuhan bangunan.

    “Karena memang lantai 9 sudah roboh, atapnya juga sudah roboh dari baja ringan dan spandex (jadi semua di lantai 8),” jelas Syarifudin.

    Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan jenis kelamin korban, lantaran kondisinya yang sudah hancur serta sulit dikenali.

    “(Ditemukan) sudah potongan-potongan saja karena memang ke bawah sudah panas, jadi sudah tidak bisa dikenali sama sekali,” ungkap Syarifudin.

    Adapun potongan tubuh yang ditemukan itu kebanyakan berupa tengkorak kepala dan beberapa tulang-tulang. Sementara tubuhnya, sudah tidak berbentuk.

    Kini, kelima jenazah itu sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk autopsi.

    Pihak pemadam kebakaran juga menargetkan pencarian korban dinyatakan selesai pada hari ini