Topik: autopsi

  • Terbungkus Plastik Putih, Kepala Uswatun Khasanah Ditemukan di Pinggir Jalan Trenggalek

    Terbungkus Plastik Putih, Kepala Uswatun Khasanah Ditemukan di Pinggir Jalan Trenggalek

    Tulungagung (beritajatim.com) – Potongan kepala korban mutilasi akhirnya ditemukan di pinggir jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Diduga potongan kepala tersebut merupakan bagian tubuh dari Uswatun Khasanah (29) warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang menjadi korban mutilasi koper merah di Kabupaten Ngawi.

    Potongan kepala tersebut kini telah dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk proses autopsi. Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro mengatakan potongan kepala ini ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB. Pihaknya ikut serta mendampingi penyidik Polda Jatim untuk mencari barang bukti kasus penemuan korban mutilasi koper merah di Kabupaten Ngawi beberapa waktu lalu.

    “Kami mendampingi tim Jatanras Polda Jatim untuk melakukan pencarian barang bukti sekitar jam 08.00 WIB,” ujarnya, Minggu (26/01/2025).

    Proses pencairan bagian tubuh Uswatun Khasanah ini tidak membutuhkan waktu lama. Tim Jatanras Polda Jatim berhasil menemukan potongan kepala yang terbungkus plastik putih di pinggir jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo.

    “Saat ditemukan, potongan kepala berada di dalam kantong plastik putih di pinggir jalan dekat sungai kecil,” terangnya.

    Diduga potongan kepala yang ditemukan merupakan milik korban mutilasi Uswatun Khasanah. Saat ini potongan kepala sudah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) dr Iskak Tulungagung. Potongan kepala ini dimasukkan ke lemari penyimpan jenazah.

    “Barang bukti dibawa penyidik Polda Jatim untuk identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya. [owi/aje]

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi Uswatun Khasanah, pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Dari informasi yang diperoleh Suryamalang.com, sosok terduga pelaku adalah pria asal Tulungagung.

    Pelaku punya rekam jejak tukang jual mobil bodong seperti mobil kreditan, mobil gadai dan lain-lain. 

    Diketahui, jasad Uswatun ditemukan di dalam koper berwarna merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025). 

    Saat ini, pelaku telah dibawa ke Polda Jatim hasil dari kerjasama Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim. 

    Diberitakan sebelumnya, Uswatun Khasanah merupakan ibu 2 orang anak merupakan warga Blitar dan kerja di Tulungagung, namun jasadnya ditemukan di Ngawi.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, korban Uswatun Khasanah adalah wanita kelahiran 25 April 1995 dengan status pekerjaan karyawati swasta.

    “Kami berhasil mengidentifikasi hal tersebut melalui pengenalan sidik jari dan juga dengan bantuan alat rekognisi,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

    Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri ciri fisik, aksesoris, maupun pakaian yang sebelumnya sudah diumumkan.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim sedang bekerja keras mengungkap siapa pelakunya,” tuturnya.

    Menurut Peter, semua personel dikerahkan bukan hanya memburu pelaku tapi juga mencari potongan tubuh korban yang hilang misterius.

    Hasil otopsi menunjukkan beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut.

    “Meski demikian kami tetap menunggu hasil tes DNA yang saat ini dijalankan oleh Bid Labfor Cabang Surabaya di Polda Jatim, dalam rangka penyempurnaan pembuktian,” tandas Peter

    Tepis Rumor Hamil

    Sempat beredar kabar di media sosial yang menyebut jenazah korban dalam kondisi tengah hamil.

    Tak hanya itu, netizen juga menyorot lokasi TKP, dugaan pelaku yang belum bisa dipastikan kebenarannya, sampai identitas korban yang tersebar di tengah proses penyelidikan polisi. 

    Menanggapi banyaknya kabar burung di media sosial, Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan menegaskan, korban tidak dalam keadaan hamil.

    “Kami himbau masyarakat lebih bijak menyebarkan berita, yang belum bisa dipastikan kebenarannya,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

    Peter menyatakan, masyarakat diharapkan lebih berhati hati dalam memberikan informasi, atau hal hal terkait lainnya yang bisa mengganggu menghambat proses penyelidikan.

    “Semua masih dalam proses penyelidikan Mari kita sama sama hormati proses penanganan yang ada, supaya pelaku cepat tertangkap, dan kasus ini terungkap dengan sempurna,” ucapnya.

    Peter juga meminta kepada masyarakat, untuk menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan perkara ini kepada pihak berwajib.

    “Kami berkomitmen penuh melaksanakan proses penyelidikan, secara profesional prosedural akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan dengan berbasis ilmiah atau CSI,” pungkasnya.

    Cerita Penemu Koper

    Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi Andik Bangga Satria Rama menjelaskan kronologi warganya menemukan koper merah pada Kamis (23/1/2025).

    Awalnya ada warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Warga itu curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” ujar Andik.

    Ketika paket dibuka ternyata berisi koper warna merah, namun saat diintip sedikit, ternyata di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Andik.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang sudah mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Guna mengetahui secara pasti, polisi lantas membawa penemuan tersebut ke RSUD Dr Soeroto Ngawi, untuk dilaksanakan autopsi. (Sarah Elnyora/SuryaMalang.com)

     

     

  • Polisi tangkap pelaku mutilasi wanita di Ngawi

    Polisi tangkap pelaku mutilasi wanita di Ngawi

    “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam (Sabtu, 25/1) sekitar jam 24.00,”

    Surabaya (ANTARA) – Anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur menangkap pelaku mutilasi mayat wanita dalam koper yang ditemukan di Ngawi.

    “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam (Sabtu, 25/1) sekitar jam 24.00,” ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman dikonfirmasi di Surabaya, Minggu.

    Saat ini, lanjut Farman, pelaku masih dalam proses penyidikan. Sementara terkait identitas pelaku, kronologi kejadian, motif pembunuhan mutilasi hingga penangkapan, Farman belum dapat membeberkan lebih jauh.

    “Nanti akan kami rilis,” katanya.

    Sebelumnya, penemuan mayat di dalam koper menggemparkan warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis pagi (23/1).

    Satreskrim Polres Ngawi bersama Tim Kedokteran Forensik telah melakukan visum. Korban diduga kuat sebagai korban dari tindak kejahatan mutilasi.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, turun langsung ke lokasi dan meninjau proses autopsi di RSUD Dr. Soeroto pada pukul 14.40 WIB.

    Menurut Dwi, hasil sementara menunjukkan adanya bagian tubuh korban yang hilang.

    “Mayat yang ditemukan ini hanya berupa badan. Kaki sebelah kiri dari pangkal paha hilang, begitu juga kaki sebelah kanan dari lutut ke bawah, serta kepala korban,” kata Dwi

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah ditemukan termutilasi di dalam koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025).

    Sebelumnya, Uswatun terlihat terakhir kali di kos-kosannya di Tulungagung pada Minggu (19/1/2025).

    Kronologi Penemuan

    Siapa:

    Uswatun Khasanah, warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang bekerja di Kabupaten Tulungagung.

    Apa:

    Ditemukan mayat dalam kondisi termutilasi di dalam koper.

    Kapan:

    Mayat ditemukan pada 23 Januari 2025, sedangkan Uswatun terakhir terlihat pada 19 Januari 2024.

    Di mana:

    Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Mengapa:

    Penyebab kematian masih dalam penyelidikan, namun diduga akibat asfiksia.

    Bagaimana:

    Penemuan bermula dari laporan warga yang curiga melihat paket besar di selokan.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan bahwa paket tersebut dikemas rapi, sehingga mencurigakan.

    “Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” ungkapnya, Kamis.

    Penyelidikan Polisi

    Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membentuk tim bersama Ditreskrimum Polda Jatim untuk memburu pelaku.

    “Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap agar kasus pembunuhan Uswatun terang benderang,” ujarnya.

    Pihak kepolisian juga sedang mencari potongan tubuh korban yang hilang serta melakukan penyelidikan mendalam mengenai kejadian ini.

    “Belum banyak yang bisa kami sampaikan karena ini masih dalam proses. Mari kita hormati proses penyidikan yang ada,” tambah Joshua.

    Jasad Korban Dimakamkan

    Setelah ditemukan, jasad Uswatun langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Camat Garum, Arinal Huda, melaporkan bahwa jenazah tiba pada Jumat malam dan dimakamkan setelah disalati.

    Hasil autopsi menunjukkan bahwa Uswatun tewas akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan.

    “Ada resapan darah di sekujur tubuh korban, disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” jelas AKP Joshua.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    Jasad Uswatun Khasanah Dimakamkan dalam Kondisi Organ Tubuh Tak Utuh, Polisi Masih Mencari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang mayatnya ditemukan di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dimakamkan dalam kondisi organ tubuh tidak utuh.

    Kepala Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, bernama Nahroni, mengungkapkan kondisi jasad korban dimakamkan seperti saat ditemukan pada Kamis (23/1/2025).

    Sebagai informasi, jasad korban ditemukan tanpa kepala dan beberapa bagian kaki.

    Korban yang akrab disapa Ana diketahui dimakamkan di kampung halaman sang ibu di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum.

    “Iya. Memang kondisi jasad Almarhumah ya masih seperti itu. Tapi, saat di rumah sakit Ngawi, sudah dimandikan dan sudah dirapikan di dalam peti,” ungkap Nahroni, Sabtu (25/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, Polres Ngawi bersama Polda Jatim dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) se-Jatim, masih memburu pelaku pembunuhan Ana.

    Pihak kepolisian juga masih mencari potongan tubuh korban yang hilang.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama tim Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim di jajaran polres lingkup Polda Jatim sedang berusaha keras mengungkap pelaku dari peristiwa ini,” ungkap Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat (24/1/2025) malam.

    Joshua memastikan, pihaknya akan menyampaikan update terkini jika menemukan fakta maupun bukti baru dalam kasus ini.

    Ia juga berharap, pelaku bisa segera ditangkap agar kasus pembunuhan Uswatun terang-benderang.

    “Belum banyak yang bisa kami sampaikan karena ini masih dalam proses. Mari kita hormati proses penyidikan yang ada.”

    “Kami berharap pelaku cepat tertangkap dan kasus ini terungkap dengan sempurna,” pungkas dia.

    Sebelumnya, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Penemuan mayat itu, bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

    Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut, lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis, dikutip dari TribunMataraman.com.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Setelah penemuan itu, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Berdasarkan hasil autopsi korban tewas akibat kehabisan napas. Diduga, ia dicekik pelaku.

    “Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.”

    “Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” jelas AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat.

    Tak hanya itu, ia juga mengatakan, ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

    “Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” imbuh dia.

    Setelah proses autopsi dan identifikasi selesai, jasad korban dibawa pulang ke Kabupaten Blitar dan langsung dimakamkan pada Jumat malam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Update Kasus Mayat Wanita Muda Termutilasi Dalam Koper di Ngawi, Polisi Beber Ciri-ciri Lengkapnya

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunMataraman.com/Febrianto Ramadani, Kompas.com/Asip Agus)

  • Tragedi Bondet Makan Korban di Probolinggo: Pemuda 19 Tahun Tewas Mengenaskan

    Tragedi Bondet Makan Korban di Probolinggo: Pemuda 19 Tahun Tewas Mengenaskan

    Probolinggo (beritajatim.com) Seorang pemuda bernama Irfan (19 tahun), warga Dusun Kalicangka, Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tewas mengenaskan akibat ledakan bondet atau bom ikan pada Sabtu (25/1/2025) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB.

    Insiden tragis ini terjadi di Dusun Bendungan, Sumberasih. Akibat ledakan tersebut, korban mengalami luka parah, terutama di bagian tangan kiri yang hancur.

    Menurut keterangan warga setempat bernama Erni, kejadian tersebut berlangsung di pinggir jalan.

    “Tepat di pinggir jalan itu. Kalau ceritanya gimana, saya tidak tahu pasti, soalnya tiba-tiba sudah ramai ada polisi dan warga,” ujarnya pada Sabtu (25/1/2025) siang.

    Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kejadian membawa unit K-9 atau anjing pelacak. Hal ini dikarenakan beberapa bagian tubuh korban terpisah akibat ledakan. “Bahkan ini jarinya ada yang masih belum ditemukan, dan potongan bajunya saja ada yang hingga terlempar ke kabel listrik di atas,” imbuh Erni.

    Korban saat ini telah dibawa ke RSUD Dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo untuk proses autopsi.

    Humas Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainulloh, menyatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan jenis bahan peledak yang menyebabkan kematian korban. “Masih dalam penyelidikan, belum kita pastikan yang meledak itu bom atau bom ikan,” terang Iptu Zainulloh.[ada/aje]

  • Fakta-fakta Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi, Single Mom 2 Anak

    Fakta-fakta Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi, Single Mom 2 Anak

    Ngawi (beritajatim.com) – Uswatun Hasanah (29) warga Kelurahan Bence, Garum, Blitar, ditemukan termutilasi di dalam koper merah di saluran air Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Jenazah janda dua anak itu ditemukan dalam kondisi yang tidak lengkap. Tiada kepala, kaki kiri sampai pangkal paha dan kaki kanan sampai lutut dipotong. Posisi tangan diikat dan memeluk paha kaki kanan. Terbungkus bedcover di dalam koper merk Rein Deer kelir merah.

    Berikut fakta-fakta berdasar temuan pihak kepolisian dan pengakuan pihak keluarga.

    Korban lahir di Kabupaten Blitar

    Awalnya jasad Uswatun Hasanah tak bisa dikenali. Lantaran, kepala terpotong. Serta, tak ada identitas yang melekat dengan jenazah saat ditemukan. Namun, tangan korban tidak dipotong.

    Sehingga, jari korban masih bisa terbaca alat yang dipakai pihak Satreskrim Polres Ngawi yakni Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS).

    Dalam pembacaan biometrik itu, identitas jenazah terungkap. Diketahui, Uswatun Hasanah lahir di Blitar dan berusia 29 tahun berdasar data yang muncul hasil penggunaan MAMBIS.

    Dari temuan itu, Polres Ngawi kemudian berkoordinasi dengan Polres Blitar. Anggota Polres Blitar kemudian mendatangi rumah orang tua Uswatun di Desa Sidodadi, Garum, Blitar. Keluarga korban kemudian diminta bertolak ke Ngawi untuk mengecek kebenarannya.

    Sampai di Ngawi, keluarga korban kemudian mendatangi Polres Ngawi. Saat mereka diperlihatkan foto jasad korban, kerabat mengenali. Adalah Ana Yuliani, pengasuh anak-anak korban. Dia dan pihak keluarga kemudian mendatangi Instalasi Forensik dan Mediko Legal, RSUD dr Soeroto Ngawi.

    “Saya mengenali dari tindikan di perut, gelang di tangan kanan, dan sendalnya,” terang Ana, Jumat (24/1/2025).

    Dari hasil autopsi pihak kepolisian, Uswatun meninggal dunia karena terganggunya jalan napas atau afiksia. Baik karena dibekap atau bisa jadi dengan dipotongnya leher korban.

    Korban Bekerja di Tulungagung Hidupi Dua Anak

    Dari keterangan Hendri Suprapto (42), bapak tiri korban, diketahui sudah lima tahun ini Uswatun bekerja di Tulungagung. Salah seorang perangkat desa yang turut mengantar pihak keluarga berkata, Uswatun bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung.

    Ana Yuliani Kerabat Uswatun Khasanah korban pembunuhan di koper merah yang di temukan di Dadapan Kecamatan Kendal

    Korban diketahui tinggal di sebuah indekos di Tulungagung. Sementara, anak korban diasuh dan bersekolah di Blitar. Kedua anak korban diasuh oleh Ana Yuliani.

    Seminggu sekali, korban pulang ke Blitar untuk bertemu putranya berusia 10 tahun dan putrinya berusia 7 tahun. Uswatun adalah single mom, dia sudah bercerai sekitar tiga tahun lalu.

    Momen Terakhir Uswatun sebelum Hilang Kontak

    Uswatun terakhir bertemu dengan Ana pada Jumat (17/1/2025). Tak ada hal penting yang mereka bahas. Ana mengaku, keduanya hanya berbincang biasa saja. Di akhir pertemuan mereka, Uswatun pamit untuk kembali ke Tulungagung.

    Kata Ana, Uswatun pergi sendiri ke Tulungagung menggunakan mobil Ertiga putih milik Uswatun sendiri. Kemudian, keduanya tak intens mengontak. Sampai pada Senin (20/1/2025), Uswatun sudah tak merespon kontak dari Ana. Bahkan, pihak keluarga juga kesulitan mengontak pada esok harinya.

    Sampai akhirnya mereka didatangi polisi yang mengabarkan bahwa mayat dalam koper yang ditemukan di Ngawi adalah Uswatun Hasanah, pada Kamis (23/01/2025) malam. Ana dan keluarga kemudian membawa pulang jenazah Uswatun ke Blitar untuk dimakamkan.

    “Kami berharap pelaku segera ditemukan. Sungguh tidak manusiawi,” kata Hendri Suprapto, ayah tiri korban.

    Polisi Tepis Kabar Uswatun Hamil

    Beredar di media sosial, Uswatun meninggal dunia dengan keadaan hamil. Sejumlah warganet yang tidak bertanggung jawab asal mengedarkan kabar yang tidak benar itu.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan membantah kabar yang tersebar di media sosial itu. Dari hasil autopsi yang dilakukan, pihaknya memastikan korban tidak hamil. “Korban tidak dalam kondisi hamil,” katanya, Jumat (24/1/2025).

    Penemuan mayat dalam koper merah di Ngawi. (Foto: Fatihah Ibnu Fiqri/beritajatim.com)

    Tak hanya soal hamilnya korban, wargane juga secara liar mengabarkan bahwa pelaku pembunuhan terhadap Uswatun sudah ketemu. Padahal, foto yang disebarkan adalah pelaku pembunuhan mayat dalam koper di Bekasi pada Mei 2024 lalu.

    “Karenanya, kami meminta masyarakat tetap tenang, dan menghormati proses penyidikan ini. Kami akan bekerja profesional, prosedural, dan akuntabel berbasis ilmiah. Hendaknya masyarakat juga bersikap dalam bermedia sosial,” katanya.

    Polisi Buru Pelaku, Penyidik Polda Jatim Ikut Dilibatkan

    Tak hanya Satuan Reserse Kriminal Polres Ngawi, Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur dibantu sejumlah Polres Jajaran Polda Jatim lainnya turut dikerahkan untuk memburu pelaku.

    “Soal kemungkinan korban bertemu pelaku di Tulungagung atau di daerah mana, kami belum bisa menjelaskan detail y. Ini masih dalam pemeriksaan kami,” kata Joshua.

    Hingga saat ini, sebagian petugas di Polres Ngawi juga masih berupaya mencari potongan tubuh korban. Lantaran, sampai Sabtu (25/1/2025) pukul 07.00 WIB, belum ada potongan tubuh lain yang ditemukan. [fiq/beq]

  • Polisi kesulitan ungkap motif dua anak kos saling tusuk di Papanggo

    Polisi kesulitan ungkap motif dua anak kos saling tusuk di Papanggo

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Utara menyatakan masih kesulitan dalam mengungkap motif aksi saling tusuk dua anak kos di RT 009/002 Kelurahan Papanggo Tanjung Priok, Jakarta Utara, Dimas dan Syahrul yang mengakibatkan satu orang tewas pada Rabu (22/1) malam.

    “Kami ada kendala terkait motif aksi pelaku masih belum dapat dimintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Beny Cahyadi di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan pelaku ini masih dalam perawatan dan mengalami luka di bagian leher, sehingga mempengaruhi kemampuan berbicaranya.

    “Untuk terakhir kami komunikasi ada kendala terkait dengan motif aksi ini,” katanya.

    Sejauh ini penyidik sudah memeriksa enam orang saksi atas kejadian saling tusuk antara kedua pelaku itu.

    “Empat orang saksi berada d lokasi saat kejadian dan juga ada kerabat dari pelaku dan korban yang dijadikan saksi,” kata Beny.

    Menurut dia, hingga saat ini pihaknya masih melakukan autopsi terkait penyebab kematian, termasuk melakukan visum secara luar. Hasil visum sementara terdapat luka pada bagian tubuh mulai dari leher, kemudian telinga, dan badan.

    “Kemudian ada bekas sayatan di bagian tangan, kurang lebih ada tujuh luka tusuk dan sayatan,” kata dia.

    Ia mengatakan kondisi terakhir dua pelaku dalam kondisi kritis karena memang ada beberapa luka tusuk pada bagian tubuh pelaku. Sementara korban sendiri sudah dinyatakan meninggal dunia.

    Sementara itu, untuk pelaku saat ini masih dirawat di rumah sakit tidak jauh dari lokasi dan sambil korban selesai visum para saksi untuk bisa diminta keterangan.

    Selain itu petugas mengamankan barang bukti di lokasi kejadian, yakni gunting dan pisau berukuran kecil.

    “Dari hasil yang kami dapatkan kemungkinan pelaku menggunakan kedua senjata tajam itu,” ujarnya.

    Sebelumnya dua anak kos di RT 009/002 Kelurahan Papanggo Tanjung Priok Jakarta Utara Dimas dan Syahrul terlibat pertengkaran dan saling tusuk menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan satu orang tewas pada Rabu (22/1) malam.

    “Untuk motif pastinya masih diselidiki oleh reserse Polsek Tanjung Priok dan sudah dilimpahkan ke Polres Jakarta Utara,” kata pengurus RW 002 Kelurahan Papanggo Tanjung Priok Faizal Achyar di Jakarta, Kamis.

    Ia menceritakan peristiwa itu terjadi di dalam kamar kos dan keduanya terlibat pertengkaran.

    “Untuk yang lebih awal menusuknya siapa masih didalami oleh pihak Kepolisian,” kata dia.

    Menurut dia, kedua pemuda itu merupakan teman kerja dan teman kos, juga saling kenal.

    “Yang masih hidup namanya Dimas, yang satu lagi Syahrul. Kerja di Shopee Dunex. Kalo di Shopee biasanya bagian sortir di gudang,” ucapnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polres Ngawi Pastikan Mayat Wanita dalam Koper Tidak Hamil, Minta Warganet Bijak Bermedsos

    Polres Ngawi Pastikan Mayat Wanita dalam Koper Tidak Hamil, Minta Warganet Bijak Bermedsos

    Ngawi (beritajatim.com) – Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan merespon kabar burung yang beredar di media sosial dan masyarakat terkait UH (29), mayat wanita dalam koper.

    Joshua mengatakan, jenazah yang ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi itu tidak hamil.

    Hal itu berdasar hasil autopsi yang sudah dilakukan bersama tim Instalasi Forensik dan Mediko Legal RSUD dr Soeroto Ngawi.

    “Kami pastikan, kondisi korban tidak hamil,” kata Joshua.

    Joshua lantas meminta masyarakat dan warganet untuk bijak dalam bermedia sosial.

    Pihaknya berkomitmen untuk melakukan penyidikan ini dengan profesional, prosedural, dan akuntabel berbasis ilmiah atau scientific crime investigation.

    “Kami meminta masyarakat agar tetap tenang menghormati proses penyidikan ini. Serahkan proses penegakan hukum pada pihak yang berwajib. Kami imbau masyarakat agar lebih bijak lagi. Hendaknya jangan menyebar berita yang tidak jelas kebenarannya,” kata Joshua, Jumat (24/01/2025).

    Pihaknya mengaku berhati-hati dalam memberikan statement, ataupun hal-hal yang sekira bisa menghambat proses penyidikan.

    “Intinya kami berupaya agar tetap profesional dalam menangani kasus ini,” katanya. [fiq/ted]

  • Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Identitas wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhir terungkap.

    Korban berinisiak UK (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 

    Anggota Polsek Garum Polres Blitar pun sudah mendatangi rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Saat ini, ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

    “Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

    Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya. 

    Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

    “Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. 

    Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. 

    Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. 

    Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

    Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.

    Kronologis Penemuan Korban

    Diketahui jenazah korban ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi.

    Penemuan berawal saat warga melihat sebuah paket terbungkus rapi di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, pada Kamis pukul 09.00 WIB.

    Hal tersebut, memicu rasa penasaran masyarakat sekitar.

    Kemudian, warga pun melaporkan temuan tersebut ke aparat kepolisian.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan warga curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket hitam plastik itu,” kata Andik, dilansir TribunJateng.com.

    Ketika paket dibuka, ternyata berisi sebuah koper berwarna merah. Di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Lantas, diketahui ada mayat di dalam koper.

    “Dugaannya jasad perempuan. Kondisi baru kelihatan setengah badan, posisi tengkurap miring. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit,” tuturnya.

    Terkait keberadaan jasad tersebut, juga dipastikan oleh pihak Puskesmas Kendal. 

    Dokter Puskesmas Kendal, Dr Ririn Pancawinanti, menyebut pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata jasad manusia.

    “Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.”

    “Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” jelas Ririn. 

    Guna mengetahui secara pasti, Polisi membawa penemuan itu ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Sementara itu, polisi juga mengamankan barang bukti yang ada di TKP seperti koper, seprai, hingga sendal.

    “Semua kami selidiki, seprai bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil. Kami menunggu hasilnya,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi.

    Hasil sementara menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban, hilang secara misterius.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” kata Kapolres.

    Ia menduga, korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengatakan hasil autopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.

    Tim forensik juga mendapati tindik pirsing warna keperakan tepatnya di atas pusar.

    Selain itu, ditemukan tahi lalat di atas pinggang samping kiri korban.

    Joshua menambahkan, beberapa bagian dari korban tidak ada atau terpotong.

    (Tribunmataraman.com/ Samsul Hadi/ TribunJatim.com/ Febrianto Ramadani, Kompas.com) 

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Identitas Jasad Perempuan Dalam Koper yang Ditemukan di Ngawi Terkuak, Ternyata Warga Blitar