Topik: autopsi

  • Kementerian HAM soal WNI Ditembak Mati Polisi Maritim Malaysia: Tak Manusiawi

    Kementerian HAM soal WNI Ditembak Mati Polisi Maritim Malaysia: Tak Manusiawi

    GELORA.CO – Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) RI mengecam penembakan yang dilakukan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap pekerja migran Indonesia di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

    “Mengecam tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APPM) terhadap pekerja migran Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan Hak Asasi Manusia Kementerian HAM, Munafrizal Manan, dalam siaran persnya dikutip Rabu (29/1).

    Penembakan yang terjadi pada Jumat (24/1) menyebabkan satu pekerja migran Indonesia tewas, 1 orang lainnya kritis dan 3 lainnya mengalami luka-luka. Tindakan ini dinilai tidak menghormati prinsip hak asasi manusia.

    “Mendesak pertanggungjawaban hukum yang transparan dan imparsial oleh aparat penegak hukum Malaysia terhadap petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APPM) yang telah melakukan tindakan tidak manusiawi tersebut,” ujarnya.

    Kementerian HAM RI mendorong Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) untuk secara proaktif, profesional, dan independen melakukan pemantauan atas tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh petugas APPM terhadap pekerja migran Indonesia.

    Lebih lanjut, Munafrizal mengatakan pihaknya mendorong Komnas HAM RI secara proaktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan lembaga SUHAKAM mengenai kasus tersebut. Sebab, lanjut dia, Komnas HAM RI dan SUHAKAM menjalin Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) di bidang hak asasi manusia.

    “Mendorong Komnas HAM RI untuk segera membahas peristiwa tindakan tidak manusiawi yang dialami oleh pekerja migran Indonesia tersebut dalam Forum Institusi Hak Asasi Manusia Nasional se-Asia Tenggara (the South East Asia National Human Rights Institution Forum/SEANF) di mana Komnas HAM RI dan SUHAKAM menjadi anggotanya,” sambungnya.

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap PMI yang tewas berasal dari Riau. Kementerian memastikan KBRI Kuala Lumpur akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, sampai memfasilitasi pemulangan ke daerah asal.

    “KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM (polisi Malaysia) bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi,” kata keterangan pers Kemlu, Senin (27/1).

    Mereka menambahkan, untuk korban luka pihak KBRI Kuala Lumpur sudah mendapatkan akses kekonsuleran. Rencananya empat orang itu akan ditemui pada Rabu mendatang.

    “Sedangkan untuk 4 WNI luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil,” kata Kemlu RI.

    Unprocedural

    Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, mengatakan lima orang WNI itu adalah pekerja migran yang berangkat melalui jalur ilegal. Ia belum mengetahui lima WNI itu apakah baru akan memasuki Malaysia atau ingin keluar dari Malaysia.

    “Di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh 5 orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural,” kata Christina di Kantor P2MI, Jakarta, Minggu (26/1).

    “Untuk ke mananya belum tahu pasti, ini baru dugaan tapi mereka ditemukan di Perairan Tanjung Rhu. Jadi bisa jadi mereka sedang, karena kita informasinya belum semuanya terkumpul maksimal. Bisa jadi mereka meninggalkan Malaysia atau menuju Malaysia,” lanjutnya.

  • Fakta Koper Merah Kasus Mutilasi di Kediri, Pernah Dipakai Tersangka ke Korsel, Diambil dari Rumah – Halaman all

    Fakta Koper Merah Kasus Mutilasi di Kediri, Pernah Dipakai Tersangka ke Korsel, Diambil dari Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penemuan potongan jasad wanita di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terungkap.

    Penyidik menemukan potongan jasad lain di Ponorogo dan Trenggalek pada Minggu (26/1/2025).

    Tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi itu bernama Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok. Dia memiliki keahlian khusus dalam mengemas barang sehingga koper merah dibungkus rapi.

    Kemampuan itu didapatkan tersangka saat delapan tahun bekerja di sebuah pabrik pengemasan barang di Korea Selatan. 

    PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi, mengatakan potongan jasad korban Uswatun Khasanah dibungkus plastik sebelum dibuang.

    “Selama 8 tahun di Korea, Antok terbiasa dengan pekerjaan bungkus-bungkus barang. Inilah yang membuat cara dia mengemas potongan tubuh korban sangat teliti dan rapi. Kemampuan ini dia dapatkan selama bekerja di sana,” bebernya, Senin (27/1/2025).

    Menurutnya, teknik tersangka membungkus jasad sama seperti cara mengemas barang di pabrik.

    “Ini seperti cara mengemas barang yang rapi, bukan orang yang sedang panik,” lanjutnya.

    Potongan jasad yang ditemukan di Ngawi dibungkus koper merah kemudian ditutupi plastik.

    Koper merah tersebut milik tersangka yang diambil dari rumahnya di Tulungagung.

    Bahkan, koper merah digunakan tersangka saat merantau ke Korea Selatan.

    “Ini koper pribadi pelaku. Koper ini dibawa langsung oleh Antok saat kembali dari Korea setelah bekerja selama empat tahun, dan dia menggunakan koper ini lagi setelah kembali bekerja selama empat tahun berikutnya,” katanya.

    Sebelum dibuang, potongan jasad korban yang sudah terbungkus rapi disimpan di rumah nenek tersangka di Tulungagung selama 36 jam.

    Cara Jasad Ditemukan

    Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan penyidik mencari potongan jasad korban berdasarkan kesaksian tersangka.

    Jasad janda dua anak tersebut ditemukan di tiga lokasi berbeda, yakni Ngawi, Ponorogo, dan Trenggalek.

    AKBP Arbaridi Jumhur menjelaskan petugas harus menyusuri hutan di Ponorogo untuk menemukan potongan tubuh korban.

    “Dari hasil interogasi, selanjutnya pada jam 03.00 WIB tim bergerak menuju Hutan Sampung di Jalan Raya Parang Hutan Nagara Ponorogo, yang berjarak 30 km dari Kota Madiun, sekitar jam 04.00 WIB tim sampai di tujuan tempat tersangka membuang potongan tubuh bagian kaki,” bebernya, Selasa (28/1/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Petugas kemudian bergerak ke Kecamatan Watu Limo, Trenggalek, sekitar pukul 05.00 WIB untuk menemukan potongan tubuh lain.

    “Jam 07.00 WIB tim sampai di tujuan dan langsung melakukan penyisiran dengan cara berjalan dan menggunakan kendaraan, mengingat tersangka lupa posisi tepatnya membuang bungkusan yang berisi kepala,” katanya.

    Seluruh potongan tubuh yang ditemukan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk autopsi.

    Petugas kemudian mendatangi rumah tersangka di Tulungagung, Jawa Timur, untuk mencari barang bukti pembunuhan.

    Sejumlah barang yang diamankan seperti dua ponsel, baju, dan celana yang digunakan saat melakukan pembunuhan.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tiga Bagian Tubuh Korban Mutilasi Wanita dalam Koper Diautopsi di RS Bhayangkara Kediri

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

  • Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Lain dalam Kasus Mutilasi di Ngawi

    Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Lain dalam Kasus Mutilasi di Ngawi

    Kediri, Beritasatu.com – Tim Jatanras Polda Jawa Timur mengungkap adanya peluang tersangka lain dalam kasus mutilasi wanita pada koper merah di Ngawi. Sejauh ini, tim opsnal terus melakukan penyelidikan meski sudah menetapkan Rochmat Tri Hartanto alias Antok (32), tersangka mutilasi Uswatun Khasanah (29) warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    “Nanti kita kembangkan, apakah ada kemungkinan tersangka lain,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Jawa Timur AKBP Arbaridi Jumhur seusai pemeriksaan autopsi tiga potong bagian jenazah korban di RS Bhayangkara Kediri, Selasa (28/1/2025).

    Jumhur mengatakan, sejauh ini masih dilakukan pemeriksaan mendetail terhadap tersangka yang merupakan memiliki hubungan dekat dengan korban. Namun, pengembangan kasus ini akan terus dilakukan untuk mencari apakah ada keterlibatan pelaku lainnya.

    Tim opsnal Jatanras Polda Jatim akan melakukan pendalaman di sepanjang jejak pelaku melakukan perbuatan di kasus ini. 
    “Teman-teman opsnal masih melakukan pengembangan di tempat-tempat lain mungkin pelaku mampir dan ketemu dengan siapa. Masih dilakukan pendalaman,” jelasnya.

    Sebelumnya, polisi telah melakukan pemeriksaan autopsi terhadap temuan tiga potong bagian jenazah yang ditemukan di Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo, Jawa Timur. Hasilnya, ketiga potong bagian jenazah kepala dan dua kaki itu dipastikan milik Uswatun Khasanah (29) yang merupakan korban mutilasi dalam koper di Ngawi.

    Pelaku kini dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan mutilasi (340 KUHP) dengan hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.

  • Jasad Wanita Tanpa Busana Ditemukan Terkubur Gundukan Tanah di Kalsel, Ini Awal Kecurigaan Warga – Halaman all

    Jasad Wanita Tanpa Busana Ditemukan Terkubur Gundukan Tanah di Kalsel, Ini Awal Kecurigaan Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), digegerkan dengan penemuan jasad wanita tanpa busana dari dalam gundukan tanah di sebuah kebun sayur desa setempat pada Selasa (28/1/2025) dini hari.

    Jasad wanita rupawan itu ditemukan setelah dilakukan pembongkaran terhadap sebuah gundukan tanah di kebun sayur milik warga di RT 02 Dusun 02 Gunungraja.

    Jasad wanita tersebut belum diketahui identitasnya, namun diperkirakan berusia 35 tahun.

    Babinsa Desa Pulausari dan Gunungraja, Serda Muarifin membenarkan penemuan mayat wanita tanpa busana tersebut.

    Ia menceritakan, penemuan mayat wanita tanpa busana ini berawal dari laporan warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) yang lalu lalang di sekitar kebun dan mencium aroma aroma busuk yang menyengat.

    “Penemuan mayat itu berawal dari laporan warga di sekitar TKP yang lalu lalang  di sekitar kebun dan mencium aroma aroma busuk yang menyengat,” ucap Serda Muarifin, Babinsa Desa Pulausari dan Gunungraja.

    Selain itu, warga juga curiga karena ada galian tanah yang baru diurug menyerupai kuburan di tengah kebun tersebut.

    Warga yang curiga lantas melapor kepada kepala desa setempat. 

    Kades selanjutnya berkoordinasi dengan Polsek Tambangulang dan babinsa setempat.

    Kemudian disepakati untuk dilakukan pembongkaran gundukan tanah mencurigakan tersebut. Sekira pukul 02.30 WITA dimulai pembongkaran hingga 05.15 WTA.

    Penggalian dilakukan oleh petugas disaksikan Kades Gunungraja Samsiar bersama beberapa aparatur desa setempat.

    Diperkirakan mayat tersebut baru dikubur sekitar lima hari lalu.

    “Lokasi merupakan tempat yang sepi. Jaraknya dari permukiman penduduk sekitar 250 meter,” kata Muarifin.

    Setelah itu, jenazah dievakuasi ke kamar mayat RSUD Hadji Boejasin (RSHB) di Kota Pelaihari untuk keperluan visum et repertum dan autopsi.

    Hasil Visum

    Petugas Polres Kabupaten Tanahlaut masih mendalami penemuan mayat wanita tanpa busana ini.

    Dari hasil autopsi sementara pihak rumah sakit, diketahui tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh jasad korban.

    “Tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ucap Hendro, petugas kamar mayat RSHB.

    Sejauh ini, belum diperoleh penjelasan memadai dari pihak Polres Tala.  

    Kasat Reskrim AKP Satria Madangkara Syarifuddin belum merespons ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat social chat.

    Satu Orang Ditangkap Polisi

    Sementara, informasi dihimpun dan berdasar penuturan sejumlah warga Gunungraja, dini hari tadi juga polisi telah mengamankan seorang lelaki yang diduga adalah pelaku pembunuh perempuan tersebut.

    Lelaki yang telah bercerai tersebut adalah warga Gunungraja.

    Namun belakangan ini jarang terlihat di desa setempat sejak menjalin hubungan dengan seorang perempuan yang ngontrak di Desa Padang, Kecamatan Batibati.

    Warga tersebut dikabarkan masih kerap ke Gunungraja yakni berkebun seperti biasanya.

    Lokasi kebunnya yakni lokasi tempat ditemukannya jenazah perempuan tersebut. (Banjarmasin Post)

  • Potongan Tubuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri

    Potongan Tubuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri

    Jakarta, Beritasatu.com – Jasad korban mutilasi di Ngawi, Uswatun Khasanah, berupa potongan kepala dan dua potongan kaki dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Kediri, Selasa (28/1/2025).

    Potongan kepala dan kedua kaki korban mutilasi di Ngawi itu dibawa menggunakan mobil jenazah RS Dr Iskak Tulungagung, dan diantar mobil Inafis dari Polres Trenggalek dan Polda Jawa Timur.

    Potongan jasad bagian kepala dan dua kaki yang berada di dalam dua boks tiba di RS Bhayangkara Kota Kediri, dan langsung dibawa masuk ke ruang forensik dan medikolegal untuk dilakukan autopsi.

    Kepala Rumkit RS Bhayangkara Kediri Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko mengatakan, bagian tubuh yang dibawa ke RS Bhayangkara kediri adalah potongan kepala dan dua buah potongan kaki. Potongan tersebut dilakukan autopsi untuk memperjelas, adanya indikasi dugaan kekerasan.

    “RS Bhayangkara Kota Kediri menerima potongan kepala dan kedua kaki korban mutilasi, untuk dilakukan otopsi, guna mengetahui apakah adanya kekerasan pada kepala dan kedua kaki korban,” kata Kepala Rumkit RS Bhayangkara Kediri Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko kepada awak media.

    Diketahui, potongan tubuh berupa kepala ditemukan di pinggir sungai Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dan kaki korban di pinggir hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
     

  • Tega! Orang Tua Buang Mayat Bayi di Rumah Kosong Jakarta Utara, Polisi Kejar Pelaku

    Tega! Orang Tua Buang Mayat Bayi di Rumah Kosong Jakarta Utara, Polisi Kejar Pelaku

    JABAR EKSPRES – Kepolisian Sektor (Polsek) Koja Polres Metro Jakarta Utara kejar pelaku orang tua yang membuang mayat bayi di rumah kosong dekat dengan mesin pompa air di Jalan Walang Baru Tugu Utara Koja Jakarta Utara pada Senin (27/1).

    “Ditemukan mayat bayi berjenis kelamin perempuan lengkap dengan ari-ari dan tali pusar yang diperkirakan berusia 6-7 bulan dengan panjang 25 centimeter,” kata Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra, dikutip dari ANTARA, Selasa (28/1/2025).

    Petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian serta memasang garis polisi dan meminta keterangan dari beberapa saksi.

    BACA JUGA: Kawasan Puncak Bogor Diguyur Hujan Deras, Polisi Imbau Pengendara untuk Hati-Hati

    Dokkes Polres Metro Jaya Jakarta Utara mengidentifikasi jenazah bayi yang kemudian di bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

    “Kami juga memeriksa rekaman pengawas (CCTV) di lokasi kejadian untuk mengetahui pelaku ini,” kata Alex.

    Alex menjelaskan berdasarkan keterangan dari saksi pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 10.30 WIB saat akan menyalakan air dan melihat kantong kain berwarna hitam yang ada bungkusan kantong plastik di dekat mesin air.

    BACA JUGA: Atasi Kemacetan, Siang Ini Polisi Terapkan One Way Arah Jakarta di Jalur Puncak Bogor

    Saksi tersebut kemudian membuka dan mengecek kantong di dalamnya ditemukan mayat bayi, setelah itu saksi memberitahukan kepada ketua RT.

    Dari laporan itu, Polsek Koja langsung mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban.

    “Pada tubuh jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan lebam mayat pada punggung dan lengan tangan bayi,” ucapnya.

  • Polisi kejar orang tua yang buang mayat bayi di Koja

    Polisi kejar orang tua yang buang mayat bayi di Koja

    Dokkes Polres Metro Jakarta Utara kemudian mengidentifikasi jenazah bayi kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Sektor (Polsek) Koja Polres Metro Jakarta Utara mengejar pelaku orang tua yang tega membuang mayat bayi di sebuah rumah kosong dekat dengan mesin pompa air di Jalan Walang Baru Tugu Utara Koja Jakarta Utara pada Senin (27/1).

    “Ditemukan mayat bayi berjenis kelamin perempuan lengkap dengan ari-ari dan tali pusar yang diperkirakan berusia 6-7 bulan dengan panjang 25 centimeter,” kata Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Alex Chandra di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan petugas Kepolisian mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi serta meminta keterangan kepada sejumlah saksi.

    Dokkes Polres Metro Jakarta Utara kemudian mengidentifikasi jenazah bayi kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

    “Kami juga memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian untuk mengetahui pelaku ini,” kata dia.

    AKP Alex menjelaskan dari keterangan saksi pada Senin (27/1) sekitar pukul 10.30 WIB ketika akan menyalakan air dan melihat kantong kain berwarna hitam yang ada bungkusan kantong plastik di dekat mesin air.

    Kemudian saksi ini membuka dan mengecek ternyata di dalam kantong ditemukan mayat bayi, selanjutnya saksi memberitahukan kepada ketua RT.

    “Pada tubuh jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan lebam mayat pada punggung dan lengan tangan mayat,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Komnas HAM Bakal Gali Keterangan Kemlu dan KP2MI Soal Dugaan 5 PMI Ditembak Aparat Malaysia  – Halaman all

    Komnas HAM Bakal Gali Keterangan Kemlu dan KP2MI Soal Dugaan 5 PMI Ditembak Aparat Malaysia  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komnas HAM RI menyatakan melakukan pemantauan kasus dugaan penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

    Koordinator Subkomisi Pemantauan (Komisioner) Komnas HAM RI Uli Parulian Sihombing mengatakan pihaknya akan meminta keterangan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) terkait kasus tersebut.

    “Komnas HAM melakukan pemantauan kasus penembakan PMI di Malaysia. (Komnas HAM) akan meminta keterangan dan berkoordinasi dengan Dirjen Perlindungan WNI dan Kementerian P2MI atas peristiwa penembakan itu,” kata Uli saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (28/1/2025).

    “Komnas HAM (mendorong) adanya penyelidikan secara independen dan imparsial atas peristiwa tersebut,” tegas dia.

     

    Wakil Menteri P2MI Mengecam

    Diberitakan sebelumnya Wakil Menteri P2MI Christina Aryani menyatakan Kementerian P2MI mengecam tindakan atau penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas maritim Malaysia terhadap lima orang Pekerja Migran yang telah menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.

    Ia juga mendesak pemerintah Malaysia melakukan pengusutan terhadap peristiwa ini dan juga mengambil tindakan tegas terhadap aparat patroli atau petugas patroli bilamana terbukti melakukan tindakan penggunaan kekuatan berlebihan.

    Selain itu, ia mengatakan pihaknya akan mendorong adanya pertemuan dengan pemerintah Malaysia untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden semacam ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

    Hal itu, lanjut dia, termasuk juga bagaimana cara-cara penanganan Pekerja Migran Indonesia agar bisa dilakukan secara manusiawi terlepas dari status mereka yang ilegal.

    Ia menyampaikan hal itu saat jumpa pers di Kantor Kementrian P2MI, Jakarta Selatan pada Minggu (26/1/2025).

    “Kementerian P2MI mengecam tindakan atau penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas maritim Malaysia terhadap lima orang Pekerja Migran yang telah menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka,” kata Christina.

    Kejadian itu dilaporkan terjadi pada Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 dini hari di Perairan Tanjung Rhu, Selangor Malaysia.

    Dilaporkan, Petugas Patroli Maritim Malaysia mendapati kapal yang berisi 5 pekerja migran Indonesia.

    Petugas Patroli Maritim Malaysia kemudian diduga menembaki kapal yang membawa 5 pekerja migran Indonesia.

    Akibat penembakan tersebut 1 WNI dilaporkan tewas, 1 kritis, dan 3 lainnya luka-luka.

    Selain itu, mereka yang terluka dilaporkan dirawat di rumah sakit wilayah Selangor Malaysia.

     

    Menlu Dorong Investigasi

    Diberitakan juga sebelumnya Menteri Luar Negeri Sugiono menyesalkan jatuhnya korban jiwa WNI dalam insiden penembakan yang dilakukan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia).

    Sugiono juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya satu orang WNI dan juga kepada para korban lainnya yang mengalami luka dalam insiden penembakan tersebut.

    Selain itu, Sugiono juga mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden tersebut.

    “Mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya excessive use of force,” dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (27/1/2025).

    Menteri Luar Negeri RI Sugiono  (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

    Juga diberitakan, Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha menerima informasi korban tewas dalam insiden itu merupakan warga Provinsi Riau berinisial B.

    Pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari Polis Diraja Malaysia (PDRM).

    Ia mengatakan saat ini jenazah B tengah diautopsi otoritas Malaysia.

    Jenazah B, kata dia, akan direpatriasi ke tanah air setelah autopsi selesai.

    “Perkembangan pada tanggal 27 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses otopsi,” kata Judha kepada wartawan Senin (27/1/2025).

    Judha mengatakan KBRI Kuala Lumpur akan mengurus semua prosedur pemulasaran jenazah B dan juga memfasilitasi repatriasi jenazah ke daerah asalnya.  

    Sementara itu, kata dia, empat WNI yang menjadi korban luka-luka telah mendapat perawatan di rumah sakit.

    KBRI Kuala Lumpur, kata dia, juga sudah mendapat informasi kekonsuleran yang sebelumnya diajukan untuk menemui para korban luka-luka. 

    Pertemuan dijadwalkan pada Rabu (29/1/2025) besok.

    “Sedangkan untuk empat WNI luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil,” kata dia.

     

    DPR Akan Bentuk Tim

    Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, pihaknya melalui Komisi terkait bakal membentuk tim untuk penanganan insiden tersebut.

    Dasco mengatakan pembentukan tim ditujukan untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.

    “DPR-RI melalui komisi terkait akan membentuk tim untuk memantau penanganan insiden berdarah tersebut, sehingga penanganan kasus ini dapat diungkap secara tuntas dan transparan,” kata Dasco dalam keterangannya pada Senin (27/1/2025).

    Dasco menegaskan DPR juga akan meminta kepada Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk membentuk tim investigasi.

    Menurutnya tim itu perlu dibentuk agar pengungkapan kasusnya bisa dilakukan secara transparan.

    “Kami mendorong Kementerian P2MI untuk, membentuk tim investigasi untuk mengungkap insiden berdarah tersebut secara transparan,” ungkap dia.

    Dasco juga meminta Kementerian P2MI melakukan pendampingan hukum terhadap seluruh PMI yang menjadi korban.

    Ia juga meminta Kementerian P2MI menjamin keselamatan para korban untuk kembali ke Tanah Air termasuk juga korban yang meninggal dunia.

    “Melakukan pendampingan hukum terhadap korban penembakan. Mengatur pemulangan jenazah korban penembakan untuk dimakamkan di kampung halamannya,” kata dia.

    Dasco juga mengecam tindakan penembakan tersebut.

    Ia menduga telah terjadi aksi penggunaan kekuasaan yang berlebihan oleh Otoritas Maritim Malaysia.

    “Kami menyayangkan dan mengecam tindakan berlebihan (excessive use of force) yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), otoritas maritim Malaysia, yang telah menewaskan 1 orang WNI tersebut,” kata Dasco.

    Iq mengatakan DPR RI dalam waktu dekat akan segera memanggil Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk mengonfirmasi insiden berdarah tersebut.

    DPR RI, kata dia, juga akan meminta Kementerian Luar Negeri RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia.

    “Kami mendorong Kemenlu RI dan Kementerian P2MI untuk menempuh langkah-langkah diplomatik guna mengungkap insiden tersebut secara tuntas dan transparan,” kata Dasco.

  • Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Penembakan 5 WNI di Malaysia – Halaman all

    Anggota DPR Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Penembakan 5 WNI di Malaysia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Oleh Soleh, mengecam keras penembakan yang dilakukan Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) kepada lima Warga Negara Indonesia (WNI). 

    Dia meminta pemerintah Indonesia membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    Oleh menyampaikan duka yang mendalam kepada lima korban penembakan yang dilakukan petugas maritim Malaysia yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan tiga orang luka-luka.

    “Kami sangat berduka atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Kejadian itu tidak boleh terulang lagi,” kata Oleh kepada wartawan, Selasa (28/1/2025).

    Legislator asal Dapil Jawa Barat XI itu mendesak pemerintah mengambil langkah tegas dan cepat dalam menangani kasus tersebut. 

    Selain itu menurutnya semua instansi terkait harus segera berkoordinasi dan duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut.

    Di antaranya Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kementerian Luar Negeri, Polri, dan TNI. 

    Mereka semua harus bergerak bersama dalam mengusut kasus itu. 

    Mereka bisa membentuk tim investigasi untuk mengungkapkan perkara tersebut.

    Di sisi lain, Oleh menegaskan, pemerintah Malaysia harus terbuka soal kasus tersebut. 

    Jangan sampai pemerintah Malaysia menutup-nutupi kasus itu dan berusaha melindungi aparat yang bersalah.

    “Melalui jalur diplomatik, pemerintah harus meminta Malaysia terbuka. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya.

    Pria kelahiran Tasikmalaya itu mengatakan, jika ada aparat Malaysia yang bersalah, maka mereka harus ditindak tegas dan dijatuhi hukuman setimpal. 

    Sebab, mereka telah menghilangkan nyawa warga negara Indonesia.

    “Pemerintah Indonesia harus bekerja keras untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Keadilan harus ditegakkan. Tentu, hal itu bergantung dengan diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia,” ucapnya.

    Oleh menambahkan, pemerintah harus memberikan pendampingan hukum terhadap para korban dan mengurus pemulangan jenazah korban ke Indonesia. 

    Korban yang terluka juga harus dibawa pulang ke tanah air.

    “Kami juga meminta masyarakat yang ingin bekerja di Malaysia untuk menempuh jalur resmi, sehingga tidak menimbulkan masalah,” pungkasnya.

    Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI mendapati informasi bahwa seorang WNI yang tewas ditembak oleh petugas patroli laut Malaysia, merupakan warga Provinsi Riau berinisial B.

    Informasi terkait identitas B didapat dari Polis Diraja Malaysia (PDRM).

    Jenazah B akan direpatriasi ke tanah air setelah selesai menjalani proses autopsi yang saat ini tengah dilakukan oleh otoritas kesehatan Malaysia.

    Sementara 4 WNI yang menjadi korban luka-luka imbas berondongan senjata dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), mereka telah mendapat perawatan di rumah sakit dan kondisinya sudah stabil. 

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono mendorong investigasi menyeluruh atas peristiwa pemberondongan peluru panas yang dilakukan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) atau pengawal perairan Negeri Jiran.

    Kejadian ini menewaskan satu orang dan melukai empat warga negara Indonesia (WNI).

    Desakan investigasi karena diduga petugas patroli laut Malaysia melakukan penggunaan kekuatan berlebihan. 

    “Mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya excessive use of force,” kata Sugiono dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

  • Menlu RI Minta Investigasi Menyeluruh Kasus Penembakan 5 WNI di Malaysia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Januari 2025

    Menlu RI Minta Investigasi Menyeluruh Kasus Penembakan 5 WNI di Malaysia Nasional 28 Januari 2025

    Menlu RI Minta Investigasi Menyeluruh Kasus Penembakan 5 WNI di Malaysia
    Editor
    KOMPAS.com – 
    Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, mendorong dilakukannya investigasi menyeluruh atas insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
    Peristiwa ini menewaskan seorang warga negara Indonesia (WNI) dan melukai empat lainnya.
    Pentingnya investigasi ini untuk mengungkap dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh petugas patroli laut Malaysia.
    “Mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya
    excessive use of force
    ,” kata Sugiono, seperti dilansir dari
    Tribunnews.com
    , Selasa (28/1/2025).
    Dirinya menyesalkan atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam insiden ini, serta menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban meninggal.
    “Menyesalkan jatuhnya korban jiwa WNI dalam insiden penembakan yang dilakukan APMM,” kata dia.
    Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI mengungkapkan WNI yang tewas ditembak oleh petugas patroli laut Malaysia, adalah warga Provinsi Riau berinisial B. Informasi tersebut didapat dari Polis Diraja Malaysia (PDRM).
    Korban akan dipulangkan ke Indonesia setelah proses otopsi selesai oleh otoritas kesehatan Malaysia.
    “Perkembangan pada tanggal 27 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi,” kata Direktur PWNI Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Senin (27/1/2025).
    KBRI Kuala Lumpur akan menangani seluruh prosedur pemulasaran jenazah B dan memfasilitasi repatriasi ke daerah asalnya.
    Sementara itu, empat WNI yang mengalami luka-luka akibat penembakan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. Kondisi mereka dilaporkan stabil.
    “Sedangkan untuk 4 WNI luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil,” katanya.
    KBRI juga telah mengajukan permohonan kekonsuleran untuk bertemu dengan para korban. Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Rabu (29/1/2025).
    Insiden terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 waktu setempat di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
    Ketika sedang berpatroli, APMM menemukan sebuah kapal yang ditumpangi lima WNI.
    Petugas meminta kapal tersebut menepi, namun terjadi perlawanan sehingga petugas melepaskan tembakan.
    Akibatnya, satu WNI tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.
    Kelima WNI tersebut diduga merupakan pekerja migran non-prosedural yang berusaha keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal.
    Dari lima korban, hanya satu orang yang membawa identitas paspor.
    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul, “Menlu RI Minta Investigasi Penembakan 5 WNI di Malaysia, Duga Ada Penyalahgunaan Kekuatan” (TRIBUNNEWS.COM/DANANG TRIATMOJO)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.