Topik: autopsi

  • 7 Bulan Tak Ada Kabar, Pensiunan TNI Ditemukan Tinggal Kerangka oleh Anaknya di Majene Sulbar – Halaman all

    7 Bulan Tak Ada Kabar, Pensiunan TNI Ditemukan Tinggal Kerangka oleh Anaknya di Majene Sulbar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Majene – Abdul Majid, seorang pensiunan Babinsa TNI KODIM 1402 Polman, ditemukan tewas di kediamannya di Lingkungan Talumung, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

    Penemuan jasadnya terjadi pada Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 15.00 WITA.

    Penemuan ini berawal dari kunjungan anaknya, Deddy Purwanto, yang datang bersama sepupunya, Andi Riki Ridwan Sale.

    Mereka ingin mengetahui kondisi Abdul Majid setelah tidak ada kabar selama tujuh bulan.

    Deddy menghubungi istri kedua korban, namun tidak mendapatkan informasi.

    Setelah membongkar pintu rumah, mereka menemukan Abdul Majid terbaring dalam kondisi kerangka di kamar belakang.

    Deddy segera melaporkan kejadian tersebut kepada kepala lingkungan dan Polres Majene.

    Tim PSC Kabupaten Majene tiba di lokasi sekitar pukul 16.50 WITA untuk melakukan evakuasi.

    Kasat Reskrim Polres Majene, AKP Laurensius Madya Wayne, menyatakan bahwa penyebab kematian Abdul Majid masih belum diketahui karena belum dilakukan autopsi.

    “Resmob Polres Majene tengah mencari keberadaan istri korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Laurensius.

    Penyidikan Berlanjut

    Saat ini, Tim Identifikasi Polres Majene masih menunggu dokter untuk melakukan visum luar guna mengetahui lebih lanjut penyebab kematian korban.

    “Kami masih akan melaksanakan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta di balik kejadian ini,” tambah Laurensius.

    Informasi terakhir menyebutkan bahwa Abdul Majid tinggal di rumahnya bersama istri keduanya.

    Sebelum ditemukan meninggal, ia dilaporkan sedang sakit stroke dan dirawat oleh istri muda.

    (Tribunsulbar.com/Ilham Mulyawan)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • BPIP: Pemerintah RI desak Malaysia tuntaskan kasus penembakan PMI

    BPIP: Pemerintah RI desak Malaysia tuntaskan kasus penembakan PMI

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr. Darmansjah Djumala mengatakan pemerintah Indonesia mendesak pemerintah Malaysia mengusut tuntas kasus penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) secara transparan.

    “Indonesia mendesak agar otoritas Malaysia mengusut kasus itu secara tuntas dan transparan, dan memberi akses konsuler seluas-luasnya kepada Indonesia untuk mengetahui detail kasus penembakan itu,” kata Djumala dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Menurut Djumala, hal tersebut harus dilakukan guna menjaga hubungan baik yang telah terjalin antara pemerintah Indonesia dan Malaysia.

    Djumala menjelaskan aksi penembakan terhadap pekerja migran Indonesia oleh pihak Malaysia sudah beberapa kali terjadi.

    Menurut data dari Migrant Care yang dikutipnya, sejak tahun 2005 sampai 2025 tercatat ada 75 orang pekerja migran Indonesia meninggal di tangan aparat Malaysia tidak melalui proses peradilan.

    Salah satu penyebab fenomena tersebut bisa terjadi karena adanya faktor sensitivitas yang tinggi antara dua negara ini.

    “Indonesia dan Malaysia mengandung sensitivitas cukup tinggi, utamanya dalam kaitan pekerja migran dan produk seni budaya. Karakter hubungan seperti itu sudah menjadi keniscayaan sebagai negara bertetangga,” jelas dia.

    Namun demikian, hal tersebut tidak menutup kemungkinan kedua negara dapat membangun hubungan bilateral baik yang saling menguntungkan.

    Oleh karena itu, dia berharap pemerintah Malaysia mempunyai itikad baik dalam menuntaskan kasus penembakan tersebut agar hubungan ke dua negara tetap dalam kondisi baik.

    “Harus ada ikhtiar dari kedua belah pihak untuk memelihara dan mengembangkannya, tentu berdasarkan niat baik dan persahabatan,” jelas dia.

    Sebelumnya, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) selaku penjaga wilayah laut Malaysia menembak sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1) sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat.

    Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan sehingga menyebabkan satu WNI meninggal dunia.

    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur menyatakan korban meninggal dunia dengan inisial B akan dipulangkan ke Indonesia setelah selesai menjalani autopsi, sementara empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut jenazah B yang berasal dari Riau itu dipulangkan pada Kamis (30/1).

    Kementerian P2MI telah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau dan pemerintah daerah setempat terkait pemulangan jenazah.

    Kementerian P2MI mengecam insiden tersebut serta mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan pengusutan dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mayat Korban Pembunuhan di Jombang Belum Teridentifikasi, Polisi Hadapi Kendala Pencocokan Data

    Mayat Korban Pembunuhan di Jombang Belum Teridentifikasi, Polisi Hadapi Kendala Pencocokan Data

    Jombang (beritajatim.com) – Hingga saat ini, identitas mayat yang diduga korban pembunuhan di Petak 102 L, RPH Tanjung, DKPH Ploso Timur, Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, belum terungkap. Padahal, temuan mayat tersebut sudah berlangsung lebih dari 10 hari, tepatnya pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menegaskan bahwa identitas korban masih gelap. “Belum terkuak identitasnya,” kata Margono saat dikonfirmasi pada Kamis (30/1/2025).

    Ia mengakui bahwa beberapa identitas sempat dianggap mirip dengan korban, namun setelah diverifikasi, semua ternyata masih hidup dan dinyatakan bukan korban.

    Upaya identifikasi menemui sejumlah kendala, salah satunya adalah kegagalan pencocokan sidik jari korban melalui sistem Mambis (Mobile Automatic Multi Biometric Identification System). Diduga, KTP yang digunakan korban belum menggunakan sistem elektronik atau tidak terverifikasi. Dokter forensik memperkirakan korban berusia sekitar 18-24 tahun.

    Hasil autopsi mengungkapkan adanya 6 luka robek di bagian kepala dan satu luka robek di pelipis kiri. Menurut dokter forensik, kematian korban disebabkan oleh pukulan benda tumpul di belakang kepala, yang mengakibatkan pendarahan dan patah tulang tengkorak.

    “Luka tersebut mengindikasikan kuat korban dihabisi oleh lebih dari satu orang. Upaya perlawanan diduga sempat dilakukan oleh korban yang diperkuat adanya luka pada bagian tangannya,” ujar Margono. [suf]

  • Jasad Uswatun Khasanah Dimakamkan Utuh, sang Ayah Sampaikan Pesan Haru

    Jasad Uswatun Khasanah Dimakamkan Utuh, sang Ayah Sampaikan Pesan Haru

    Kediri (beritajatim.com) – Nur Khalim, ayah dari Uswatun Khasanah (29), korban pembunuhan mutilasi, ungkap pesan haru setelah jasad putrinya ditemukan dalam kondisi lengkap. Pria asal Garum, Blitar, ini menyampaikan rasa lega dan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian atas kerja cepat dalam mengungkap kasus tersebut.

    “Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih atas bantuan pihak kepolisian, termasuk dari Polda Jatim atas bantuannya, sudah mengungkap kasus anak saya yang bernama Uswatun Khasanah,” kata Nur Khalim saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.

    Meski masih dirundung duka, Nur Khalim mengaku merasa sedikit lega karena jenazah putrinya kini sudah lengkap dan bisa dimakamkan dengan layak. Sebelumnya, bagian kepala dan kaki korban sempat terpisah dan baru ditemukan setelah penyelidikan intensif oleh kepolisian.

    Jasad Lengkap Dimakamkan di TPU Desa Sidodadi

    Setelah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Kediri, bagian tubuh yang sebelumnya hilang akhirnya dinyatakan cocok dengan jasad Uswatun Khasanah. Potongan tubuh sales kosmetik asal Tulungagung ini kemudian dipulangkan dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Menurut Nur Khalim, bagian kepala dan kaki anaknya tiba di TPU Desa Sidodadi menggunakan ambulans dari RS Bhayangkara. Setibanya di lokasi, bagian tubuh tersebut langsung dimakamkan dalam satu liang lahat bersama anggota tubuh lainnya yang lebih dulu dimakamkan pada Jumat (24/1/2025) malam.

    “Begitu tiba, langsung dimakamkan satu lahat dengan tubuh lainnya,” ujarnya.

    Prosesi pemakaman dilakukan dengan pendampingan perangkat desa dan keluarga. Warga setempat turut membantu menyiapkan proses pemakaman.

    “Semua diberi kemudahan dan kelancaran, berkat kerjasama semua warga lingkungan di sini,” terang Narno, Kepala Desa Sidodadi.

    Setelah bagian tubuh korban lengkap, pemakaman dilakukan sesuai syariat.

    “Prosesi pemakaman sesuai syariat, anggota tubuh korban disatukan kembali,” ujar Narno.

    Kepolisian Fokus Menyelesaikan Kasus

    Kerja maraton pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Jawa Timur dan Satreskrim jajaran, akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya seluruh bagian tubuh korban. Saat ini, penyidik tengah fokus menyelesaikan kasus pembunuhan yang menjerat Rohmad Tri Hartanto alias Anto (33), warga Pakel, Tulungagung.

    Uswatun Khasanah (29) sebelumnya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Jasadnya ditemukan di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi pada Kamis (23/1/2025). Saat ditemukan, bagian kepala dan kaki korban tidak ada. Setelah penyelidikan lebih lanjut, kepala korban ditemukan di Kabupaten Trenggalek, sementara bagian kaki ditemukan di Kabupaten Ponorogo.

    Kini, tersangka yang merupakan teman dekat korban telah diamankan oleh Polda Jawa Timur dan tengah menjalani proses hukum lebih lanjut. [nm/aje]

  • Kantongi Identitas Pelaku, Polres Cianjur Buru Pelaku Pembunuh seorang Perempuan di Kebun Teh

    Kantongi Identitas Pelaku, Polres Cianjur Buru Pelaku Pembunuh seorang Perempuan di Kebun Teh

    CIANJUR – Polres Cianjur, Jawa Barat, telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan seorang perempuan yang jasadnya ditemukan di Perkebunan Teh Gedeh, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang. Petugas langsung melakukan pengejaran dan penangkapan pelaku.

    Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto di Cianjur, Rabu, mengatakan terungkapnya identitas pelaku setelah pihaknya meminta keterangan saksi warga sekitar dan mencoba menelusuri kamera CCTV di kawasan perkebunan.

    “Kami minta pelaku segera menyerahkan diri karena identitasnya sudah kami kantongi dan saat ini petugas sudah disebar melakukan pengejaran dan penangkapan, kami akan melakukan tindakan tegas terukur kalau sampai melawan,” katanya.

    Dia menjelaskan identitas pelaku seorang pria berumur sekitar 38 tahun, terlihat dari sejumlah kamera CCTV di kawasan kebun teh dan dari keterangan saksi mata yang sempat melihat pelaku tidak jauh dari lokasi penemuan mayat.

    “Kami belum bisa sebutkan identitas lengkapnya karena ditakutkan pelaku melarikan diri, namun saat ini petugas sudah mendeteksi keberadaannya masih di dalam Kota Cianjur, segera kami tangkap atau menyerahkan diri,” katanya.

    Dia menjelaskan terkuaknya kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa Siti Wahyuni (28) warga Kecamatan Pasirkuda, setelah dilakukan autopsi terhadap jasad korban di RSUD Sayang Cianjur, di mana ditemukan sejumlah luka di bagian mata, tangan, perut, dan punggung.

    Sebelum dibunuh SW duga sempat diperkosa pelaku, karena dari hasil pemeriksaan petugas menemukan jejak sperma di tubuh dan baju korban, setelah dilakukan autopsi jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Mekarmulya, Kecamatan Pasirkuda, untuk dimakamkan.

    “Hasil autopsi sudah jelas kalau korban sempat diperkosa sebelum dibunuh dan jasadnya dibuang di perkebunan teh hingga akhirnya ditemukan warga pada Minggu (26/1),” katanya.

    Seperti diberitakan Kepolisian Resort Cianjur mendalami penemuan mayat wanita atas nama Siti Wahyuni (28) warga Kecamatan Pasirkuda yang ditemukan tewas dalam posisi tertelungkup di perkebunan teh Gedeh di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Minggu, 26 Januari.

    Penemuan mayat pertama kali dilaporkan warga sekitar yang melintas di lokasi, posisi jasad perempuan yang mengenakan celana jeans hitam, baju kaos tangan panjang warna biru dan hitam dengan posisi tertelungkup.

    Jasad korban langsung dibawa ke RSUD Sayang Cianjur guna dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban yang diduga sempat mengalami penganiayaan sebelum jasadnya dibuang di pinggir kebun teh.

  • Diduga Depresi, Pemuda di Mojokerto Gantung Diri

    Diduga Depresi, Pemuda di Mojokerto Gantung Diri

    Mojokerto (beritajatim.com) – Aksi gantung diri terjadi di wilayah hukum Polres Mojokerto tepatnya di Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Rabu (29/1/2025). Diduga korban depresi sehingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

    Korban berinsial RS (34). Korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa oleh sang kakak yang hendak menjenguk korban pada sekira pukul 11.00 WIB. Korban diketahui selama ini tinggal sendiri di Kelurahan Wonokusumo RT 6 RW 2 sejak orang tuanya meninggal.

    Sementara dua kakaknya sudah berumah tangga dan tinggal terpisah. Penemuan jenazah korban yang tergantung tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Mojosari. Petugas yang datang langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan identifikasi jenazah.

    Kapolsek Mojosari, Kompol Purnomo mengatakan, hasil identifikasi jenazah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. “Korban murni gantung diri diduga depresi. Korban setiap hari tinggal sendirian karena orang tua sudah meninggal dunia, sementara dua kakak tinggal terpisah,” ungkapnya.

    Dari keterangan pihak keluarga, lanjut Kapolsek, korban diketahui mengalami depresi karena setiap hari sering berbicara sendiri. Korban diketahui gantung diri saat sang kakak menjenguk korban di rumah Kelurahan Wonokusumo RT 6 RW 2, Kecamatan Mojosari.

    “Kakak korban masuk rumah dan mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan cara gantung diri. Kakak korban kemudian menghubungi Ketua RT dan melaporkan ke Polsek Mojosari. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi, jenazah langsung dimakamkan,” katanya. [tin/kun]

    Jika Kamu butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau Kamu melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri bisa menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.

  • Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan di Cianjur, AKP Tono: Serahkan Diri atau Kami Kejar! – Halaman all

    Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan di Cianjur, AKP Tono: Serahkan Diri atau Kami Kejar! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita bernama Siti Wahyuni alias SW (28) ditemukan tewas di area perkebunan teh di Cianjur, Jawa Barat.

    Wanita asal Kecamatan Pasirkuda, Cianjur ini sempat pamit ke orang tua untuk mencari kerja.

    Nahas, SW ditemukan tak bernyawa dengan posisi tengkurap, Minggu (26/1/2025).

    Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto menuturkan, dari hasil pemeriksaan, SW diduga kuat merupakan korban pembunuhan.

    Hal tersebut berdasarkan sejumlah luka yang ada pada tubuh korban.

    Ia juga menuturkan bahwa korban sempat diperkosa sebelum meninggal dunia.

    “Korban kemungkinan memang korban pembunuhan, karena berdasarkan hasil autopsi, di beberapa tubuh SW terdapat beberapa luka-luka,”

    “Seperti di bagian mata, punggung dan lengan serta perut,” ucapnya pada wartawan, Selasa (28/1/2025).

    Mengutip TribunJabar.id, Tono menuturkan bahwa pihak kepolisian telah mengantongi ciri-ciri dan identitas pelaku.

    Ia pun mengimbau pelaku untuk menyerahkan diri.

    “Karena itu kita meminta, agar terduga pelaku untuk segera menyerahkan diri ke Mapolres Cianjur, jika tidak kita akan terus mengejar, dan bila melakukan perlawanan kita tidak akan segan untuk memberikan tindakan tegas terukur,” ucapnya.

    Tono juga menuturkan, sebelum ditemukan tewas, korban sempat berpamitan kepada keluarganya untuk bekerja di Kota Cianjur.

    Ia menuturkan, pihak kepolisian kini telah melakukan olah TKP.

    “Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan untuk kepentingan penyidikan dan pendalaman kasus,” tambahnya.

    Korban sendiri telah dipulangkan ke pihak keluarganya di Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Minta Pelaku Pembunuhan Terhadap SW, yang Ditemukan Tewas di Kebun Teh, Menyerahkan Diri

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)(Kompas.com, Firman Taufiqurrahman)

  • WNI Korban Penembakan Polisi Malaysia Akan Dipulangkan Kamis Besok 30 Januari 2025 – Page 3

    WNI Korban Penembakan Polisi Malaysia Akan Dipulangkan Kamis Besok 30 Januari 2025 – Page 3

    Lebih lanjut, Menlu Sugiono menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam insiden penembakan oleh APMM.

    “Menlu RI menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya seorang WNI dan juga kepada para korban lainnya yang mengalami luka dalam insiden penembakan tersebut,” ujarnya.

    Pada Senin (27/1), Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) menyatakan bahwa informasi yang didapatkan oleh KBRI Kuala Lumpur adalah WNI yang tewas ditembak berinisial B asal Provinsi Riau. Jenazah dapat dipulangkan setelah setelah menjalani proses autopsi.

    “KBRI Kuala Lumpur akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal,” sebut Kemlu RI.

    Sedangkan untuk empat WNI yang terluka, KBRI Kuala Lumpur mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil. KBRI Kuala Lumpur telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu (29/1/2025).

    Dalam pernyataannya pada Senin pula Kemlu RI menjelaskan bahwa penembakan terjadi pada Jumat (24/1) sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, saat APMM berpatroli.

    Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.

    “Menanggapi insiden ini, KBRI Kuala Lumpur segera mengambil langkah untuk memastikan perlindungan bagi para WNI yang terdampak dan mengirimkan nota diplomatik kepada pihak Malaysia untuk mendorong dilakukannya penyelidikan menyeluruh termasuk menyoroti kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan,” ungkap Kemlu RI.

    “Kemlu RI dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum, guna memastikan terpenuhinya hak hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia.”

  • Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini asal Mojokerto Ditemukan Meninggal

    Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini asal Mojokerto Ditemukan Meninggal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Rifky Yoeda Pratama, korban yang sempat hilang akibat terseret ombak di Pantai Drini, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (29/1/2025) pagi. Sehingga total korban meninggal akibat terseret ombak bertambah menjadi empat orang.

    Tim SAR Gabungan berhasil menemukan jenazahnya dan langsung mengevakuasi ke RSUD Saptosari, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, membenarkan kabar tersebut. “Betul sekali (korban hilang ditemukan). Ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB, jenazah korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Saptosari,” ungkapnya.

    Pelajar asal Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini belum bisa dibawa pulang ke Kota Mojokerto karena masih menjalani proses otopsi.

    “Masih proses autopsi. Setelah semua proses selesai langsung dibawa pulang. Orang tua korban sudah kita fasilitasi sejak kemarin ke Jogja, ini saya otw lokasi sekalian cek korban yang masih berada di ICU RSPU Dr Sardjito,” tegasnya.

    Dengan ditemukannya Rifky Yoeda Pratama, total korban meninggal akibat terseret ombak Pantai Drini bertambah menjadi empat orang. Tiga korban lainnya ditemukan lebih dulu pada Selasa (28/1/2025) dan langsung dibawa ke rumah duka di Mojokerto setelah menjalani otopsi.

    Tiga korban meninggal sebelumnya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates, Malvein Yusuf Adh Dhuqa warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Musibah ini terjadi saat sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto berwisata di Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Ombak besar menyeret sejumlah siswa, mengakibatkan empat orang meninggal dunia, sementara sembilan lainnya berhasil selamat. Satu siswa yang sebelumnya hilang akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan. [tin/beq]

  • Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan di Cianjur, AKP Tono: Serahkan Diri atau Kami Kejar! – Halaman all

    Sosok Jasad Wanita di Kebun Teh Cianjur, Diduga Korban Pembunuhan, Identitas Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap identitas jasad wanita yang ditemukan di areal perkebunan teh Gedeh, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (26/1/2025) lalu.

    Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengungkapkan bahwa mayat wanita tersebut bernama Siti Wahyuni (28), alias SW, yang berdomisili di Kampung Cinangka, Desa Mekarmulya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur.

    Tono menyebutkan bahwa SW diduga menjadi korban pembunuhan.

    Sebab, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban yang diakibatkan oleh hantaman benda tumpul.

    Bekas luka di sekujur tubuh mayat perempuan tersebut berada di bagian antara lain seperti wajah, tangan, kaki, dan punggung.

    “Selain itu, ditemukan pendarahan di bagian kelopak mata, luka lecet di tangan, serta lebam di perut dan punggung,” kata Tono saat dihubungi melalui telepon, Selasa (28/1/2025) dilansir dari Kompas.com.

    Tono mengatakan bahwa sebelum ditemukan tewas, korban sempat berpamitan kepada keluarganya untuk bekerja di kota Cianjur.

    Penyidik Polres Cianjur telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk pihak keluarga korban, terkait kronologi kepergian korban dari rumah.

    “Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan untuk kepentingan penyidikan dan pendalaman kasus,” sebutnya.

    Adapun jasad wanita di kebun teh Cianjur itu telah dibawa ke RS Bhayangkara Cianjur untuk dilakukan autopsi.

    “Jenazah perempuan tersebut sudah kita bawa ke RS Bhayangkara Cianjur untuk dilakukan autopsi, dan pemeriksaan lainya,” ujar Tono saat dihubungi, Senin (27/1/2025), dilansir dari TribunJabar.id. 

    “Kami saat ini masih menunggu hasil dari pemeriksaan autopsi untuk mengetahui penyebab korban meninggal dunia,” imbuhnya.

    Sebelumnya, warga Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di area perkebunan teh pada Minggu sore.

    Mayat wanita tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang tengah melintas. Korban saat itu mengenakan kaos bergaris dan celana jeans biru.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mayat Perempuan di Kebun Teh di Cianjur Diduga Korban Pembunuhan, Penuh Bekas Pukulan Benda Tumpul

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Fauzi Noviandi) (Kompas.com/Firman Taufiqurrahman).