Topik: autopsi

  • Polisi di Sinjai Sulsel Akhiri Hidup saat Ditangkap BNN, Diduga Terlibat Jual Beli Narkoba – Halaman all

    Polisi di Sinjai Sulsel Akhiri Hidup saat Ditangkap BNN, Diduga Terlibat Jual Beli Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang polisi anggota Polres Sinjai berinisial Aipda AR diduga bunuh diri saat ditangkap oleh Tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (3/2/2025).

    Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel Kombes Pol. Ardiansyah pun mengungkapkan kronologi tewasnya polisi itu saat ditangkap BNN ini.

    Ardiansyah mengatakan penangkapan Aipda AR dilakukan setelah seorang pembeli narkoba ditangkap BNNP terlebih dahulu.

    “(Awalnya) Ini ada informasi terkait transaksi narkoba, kemudian anggota (BNNP Sulsel) mengamankan satu pembeli,” kata Ardiansyah, Selasa (4/2/2025) dilansir dari Tribun-Timur.com.

    Saat pembeli tersebut diamankan dan diinterogasi, dia mengaku mendapatkan narkoba dari Aipda AR.

    “Setelah didalami, pembeli tersebut mengaku mendapat barang tersebut dari terduga, oknum Aipda AR,” sebut Ardiansyah.

    Tim BNNP Sulsel kemudian melakukan pengembangan dengan mendatangi rumah Aipda AR.

    Setibanya di lokasi, tim mendapati Aipda AR berada di rumahnya.

    “Kami kembangkan dan lakukan penggeledahan, yang bersangkutan (Aipda AR) berada di rumahnya,” ujar Ardiansyah.

    Dalam penggeledahan tersebut, ditemukan sejumlah barang bukti yang jenis dan jumlahnya belum dibeberkan secara rinci.

    “Kami lakukan penggeledahan dan menemukan beberapa barang bukti. Setelah itu, kami amankan Aipda AR,” ucapnya.

    Setelah penggeledahan, Aipda AR dibawa ke Polres Sinjai untuk diinterogasi lebih lanjut.

    Selesai diinterogasi beberapa saat, Tim BNNP Sulsel kembali melakukan pengembangan dengan memburu sosok pemasok barang terlarang itu ke Aipda AR.

    “Kami memang belum melakukan pemeriksaan, hanya interogasi sebentar saja, kemudian kami lakukan pengembangan,” katanya.

    Saat memburu pemasok barang terlarang itu, Aipda AR dititipkan di Polres Sinjai dengan penjagaan provost.

    Setelah pengembangan dilakukan, Aipda AR yang dijaga Provost Polres Sinjai dijemput kembali oleh Tim BNNP Sulsel untuk dibawa ke Kota Makassar.

    Aipda AR dibawa dari Polres Sinjai menuju Kota Makassar menggunakan mobil anggota BNNP Sulsel.

    Di dalam perjalanan itulah, kata Ardiansyah, Aipda AR diduga meneguk cairan pembersih yang sudah lama disimpan di dalam mobil petugas BNNP Sulsel.

    “Cairan itu sudah lama di mobil petugas, fungsinya untuk membersihkan kendaraan. Jadi itu anggota yang meninggal kemarin, sebenarnya anggota tersebut meminum cairan pembersih kaca pada saat dibawa dari Polres Sinjai menuju ke Makassar,” kata Ardiansyah dilansir dari Kompas.com.

    Tak lama setelah menelan cairan beracun tersebut, Aipda AR muntah-muntah hebat.

    Pada awalnya petugas mengira Aipda AR hanya mabuk perjalanan, tetapi setelah Aipda AR mengaku telah meneguk cairan pembersih kaca, petugas segera membawanya ke rumah sakit.

    “Pada saat muntah, pikirannya (petugas BNNP) mabok kendaraan, ternyata dia (Aipda AR) ngomong sudah minum ini (cairan), jadi kita ke rumah sakit dulu,” sebutnya.

    Aipda AR lantas dilarikan ke RSUD Sultan Daeng Radja, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, tetapi kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

    Jasad Aipda AR pun dibawa di RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab kematiannya.

    “Kita mau penyebab kejadiannya jelas, jangan sampai saya sama anggota dipersalahkan terkait hal ini. Tapi paling tidak, penyebab kematiannya jelas,” ucap Ardiansyah.

    Kini hasil autopsi masih dalam proses pemeriksaan oleh tim Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel untuk mengonfirmasi apakah kematian Aipda AR murni akibat cairan pembersih kaca atau ada faktor lain.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul  Kronologi Penangkapan  Aipda AR Oknum Polisi Polres Sinjai

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Timur.com/Muslimin Emba) (Kompas.com/ Reza Rifaldi)

  • Anggota Polisi di Bandar Lampung Meninggal Dunia, Penyebabnya Masih Misterius

    Anggota Polisi di Bandar Lampung Meninggal Dunia, Penyebabnya Masih Misterius

    Liputan6.com, Lampung – Seorang anggota kepolisian berinisial HS ditemukan meninggal dunia di rumahnya yang berada di Perumahan Wana Lestari, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung, pada Senin (3/2/2025) malam. Tim Inafis Satreskrim Polresta Bandar Lampung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti terkait insiden tersebut. 

    Hingga kini, penyebab kematian anggota polisi berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) yang bertugas di Mapolsek Teluk Betung Timur itu masih dalam penyelidikan. Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, membenarkan kabar tersebut. “Iya benar, anggota kami. Almarhum berdinas di Mapolsek Teluk Betung Timur,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

    Saat ini, jenazah HS telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan visum et repertum guna mengetahui penyebab kematian. “Saat ini, peristiwa ini masih kami dalami. Setelah hasil visum atau autopsi keluar, baru bisa kita ketahui penyebab kematiannya. Mohon bersabar dan jangan berspekulasi sendiri, nanti akan kami sampaikan,” pungkas Alfret.

  • Seorang Lansia di Mojoagung Jombang Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Kos

    Seorang Lansia di Mojoagung Jombang Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Kos

    Jombang (beritajatim.com) – Seorang lansia berusia 78 tahun, Dwi Sutrisno, ditemukan tewas dalam kondisi membusuk di kamar kosnya di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (3/2/2025) malam.

    Korban sebelumnya sudah tiga hari tidak terlihat oleh warga sekitar. Padahal, Dwi dikenal rutin keluar kamar untuk membeli makanan di warung. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengamen itu tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

    Kecurigaan warga muncul saat mereka mencium bau busuk menyengat dari kamar kos Dwi. Mereka pun melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa setempat, yang kemudian berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

    Setelah mendatangi lokasi, pintu kamar kos yang terkunci dari dalam dibuka secara paksa. Di dalam, Dwi ditemukan dalam keadaan tidak bergerak, tertelungkup di atas tempat tidur dengan bau tidak sedap yang sangat kuat.

    “Korban diperkirakan sudah meninggal tiga hari sebelumnya,” ujar Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, pada Selasa (4/2/2025).

    Sekitar pukul 21.30 WIB, Kapolsek Mojoagung bersama tim dari Polres Jombang mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara). Hasil olah TKP dan pemeriksaan luar oleh tim kesehatan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

    “Diduga penyebab korban meninggal karena sakit. Menurut keterangan saksi, korban selama ini sering mengeluh sakit asam lambung. Korban hidup sebatang kara. Dari pemerintah desa membuat surat permohonan untuk tidak dilakukan autopsi serta tidak ada tuntutan hukum,” jelas Yogas.

    Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar, terutama mengingat Dwi hidup sendiri tanpa keluarga. Pemerintah desa telah mengambil langkah untuk memastikan proses pemakaman berjalan dengan layak. [suf]

  • Sosok Bripka O, Anggota Brimob Ikut Keroyok Sopir Bus di Jaktim hingga Tewas, Bertugas Jaga Ruko – Halaman all

    Sosok Bripka O, Anggota Brimob Ikut Keroyok Sopir Bus di Jaktim hingga Tewas, Bertugas Jaga Ruko – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Seorang anggota Brimob, Bripka O, diamankan setelah terlibat pengeroyokan terhadap sopir bus Al Hijrah asal Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Rahmad Vaisandri (29), di Jakarta Timur.

    Ketika pengeroyokan terjadi pada Oktober 2024, Bripka O turut menganiaya korban bersama sembilan orang lainnya.

    Lantas, siapakah sosok Bripka O?

    Bripka O merupakan anggota Brimob Mabes Polri.

    Saat insiden pengeroyokan, Bripka O bertugas menjaga Ruko Zima di kawasan Pasar Rebo, Jaktim.

    “Satu orang selaku oknum anggota Polri, (bertugas) sebagai tenaga pengamanan dalam proyek pembangunan ruko,” jelas Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Senin (3/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Meski demikian, Ary enggan mengungkapkan, siapa yang memerintahkan Bripka O menjaga ruko tersebut.

    Ia hanya memastikan Bripka O mengantongi surat perintah untuk melakukan pengamanan.

    “Mengenai anggota Polri yang melakukan pengamanan di situ, mohon maaf kami tidak bisa menjawabnya.”

    “Yang pasti, itu ada surat perintah yang dipegang untuk melakukan pengamanan,” imbuhnya, dilansir Wartakotalive.com.

    Menurut Ary, Bripka O ditempatkan di Ruko Zima setelah adanya laporan dari kuli bangunan.

    Para kuli itu kerap mengeluhkan kehilangan barang pribadi ataupun material angunan.

    “Karena terkait kondisi yang tadi saya sampaikan, bahwa ada material bangunan juga yang hilang, ada juga yang bukan pada saat itu (saat kejadian), yang sebelum-sebelumnya, hari-hari sebelumnya (juga sering kehilangan)” jelas Ary.

    Bripka O yang diamankan pada 31 Januari 2025, langsung dilakukan penahanan.

    Saat ini, ia mendekam di rumah tahanan negara Korbrimob Polri.

    Kronologi Pengeroyokan

    Pengeroyokan terhadap sopir bus bernama Rahmad bermula saat korban diduga hendak mencuri ponsel dan dompet di lokasi proyek pembangunan Ruko Zima.

    Ia menjadi korban main hakim sendiri oleh Bripka O dan sejumlah kuli bangunan di proyek tersebut.

    Sesaat setelah pengeroyokan, pada 20 Oktober 2024 pukul 4.00 WIB, korban diserahkan ke Polsek Pasar Rebo.

    “Saudara korban Rahmad diserahkan ke Polsek Pasar Rebo karena tertangkap tangan melakukan pencurian HP dan dompet di pembangunan ruko,” ungkap Kombes Nicolas Ary Lilipaly.

    Karena kondisinya yang parah, korban lantas dibawa ke RS Polri Kramat Jati pada pukul 5.00 WIB, untuk mendapatkan penanganan medis.

    Ketika dibawa ke rumah sakit, Rahmad dalam kondisi luka.

    Sehari setelahnya, pada 21 Oktober 2024, korban menjalani operasi karena kondisinya semakin menurun.

    Operasi itu dilakukan untuk mengambil gumpalan darah di belakang kepala.

    Nahas, pada 23 Oktober 2024, korban meninggal dunia setelah sempat masuk ke ruang perawatan.

    “Pada hari Selasa, tanggal 22 Oktober 2024, Saudara Rahmad Vaisandri dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat rumah sakit Polri.”

    “Pada hari Rabu, tanggal 23 Oktober 2024, Saudara Rahmad Vaisandri masuk ke ruang perawatan,” urai Ary.

    “Rahmad Vaisandri dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Rumah Sakit Polri, selanjutnya anggota Polsek Pasar Rebo membuat laporan polisi model A, disertai permohonan autopsi,” imbuhnya.

    Karena diduga terjadi pengeroyokan terhadpa korban, polisi pun memeriksa sejumlah pihak.

    Dari hasil penyidikan, 10 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan Rahmad.

    Sepuluh tersagka itu adalah H, AAB, S, MM, WA, Y, IS, PA, SF, dan Bripka O.

    H, AAB, S, dan MM ditangkap pada 10 Januari 2025. Sementara, WA dan Y ditangkap pada 21 Januari 2025.

    Lalu, IS, PA, dan SF diamankan pada 29 Januari 2025. Kemudian Bripka O ditangkap pada 31 Januari 2025.

    Berbeda dengan Bripka O yang ditahan di Rutan Korbrimob Polri, sembilan pelaku lain yang merupakan warga sipil ditahan di rumah tahanan negara Polres Metro Jakarta Timur. 

    “Kenapa kita menahan terpisah, karena kita memikirkan keselamatan yang bersangkutan dan yang kedua supaya tidak ada indikasi terpengaruh para tersangka lainnya dengan pihak anggota tersebut,” pungkas Ary.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Siapa yang Perintahkan Bripka O Jaga Ruko di Pasar Rebo Hingga Sopir Bus AKAP Tewas? Ini Kata Polisi

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Wartakotalive.com/Miftahul Munir, Kompas.com/Febryan Kevin)

  • Profesi Pria Korban Penembakan di Bogor Terungkap, Jasadnya sedang Diautopsi – Halaman all

    Profesi Pria Korban Penembakan di Bogor Terungkap, Jasadnya sedang Diautopsi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) di depan Pasar Mawar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (2/2/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.

    Dilansir Tribunnews Bogor, sosok korban akhirnya terungkap, yakni pria berinisial TB, berusia 45 tahun.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, mengatakan profesi korban adalah buruh harian lepas.

    “Untuk profesinya buruh, sesuai dengan KTP,” kata AKP Aji Riznaldi Nugroho di Mako Polresta Bogor Kota, Senin.

    Saat polisi mendatangi lokasi penembakan, jelas Aji, korban sudah bersimbah darah di pinggir jalan.

    “Jadi kita awalnya mendapati laporan dari masyarakat bahwa ada suara tembakan yang mana kita menemukan satu korban jiwa,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Aji berujar jasad TB sedang diautopsi di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.

    “Jadi untuk saat ini, kita sedang melaksanakan autopsi lebih dalam lagi terkait luka-luka yang penyebab kematian,” terangnya.

    Polisi Lakukan Pendalaman

    AKP Aji Riznaldi Nugroho berujar, kasus penembakan ini dipicu oleh salah paham.

    “Untuk pemicunya, sementara kita masih dalami, untuk keterangan lebih lanjut.”

    “Dikarenakan yang bersangkutan atau korban ada bersilisih paham dengan salah seorang di wilayah Pasar Mawar,” jelas AKP Aji.

    Setelah terjadi selisih paham, sambung Aji, korban langsung ditembak.

    “Diduga ditembak oleh beberapa orang,” ujarnya.

    Sebanyak lima kali tembakan diarahkan langsung ke tubuh TB.

    “Kita masih dalami terkait penembakananya, kalau dari keterangan saksi terdapat lima kali tembakan,” ujarnya.

    Saat disinggung apakah ada indikasi soal perebutan lahan antara korban dengan orang Pasar Mawar, Aji menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman.

    “Ini masih kita dalami, apakah masuk ke perebutan lahan atau tidak. Kalau indikasinya kemungkinan tidak ada,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, satu orang pria yang belum diketahui identitasnya tewas terkena tembakan.

    Seorang pedagang di Pasar Mawar mengaku sempat mendengar adanya suara tembakan.

    Saat peristiwa terjadi, pasar sudah buka dan para pedagang sedang mempersiapkan dagangannya.

    “Saya sempat denger tembakand ua kali,” ucap seorang pedagang, Senin.

    Ia juga melihat ada kelompok massa yang sempat berlarian.

    Bahkan, ada aksi kejar-kejaran antar-kelompok itu sampai dekat Indomaret Mawar.

    “Sempat ada yang lari-lari juga, namun saya gak tahu itu siapa yang lari.”

    “Saya mah karena jaga di pasar ya sudah mending lanjut dagang saja” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul: Sosok Korban Penembakan di Depan Pasar Mawar Bogor, Profesinya Diungkap Polisi.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Kesaksian Warga sebelum Pria Berjaket Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Pasar Tugu Bandar Lampung

    Kesaksian Warga sebelum Pria Berjaket Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Pasar Tugu Bandar Lampung

    Liputan6.com, Lampung –  Seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah di depan sebuah bengkel di Pasar Tugu, Bandar Lampung. Korban, yang identitasnya belum diketahui, diduga menjadi korban penusukan. Polisi kini tengah memburu pelaku.

    Dalam video yang beredar di media sosial, korban terlihat mengenakan jaket coklat dan celana jins, tergeletak tak bernyawa. Seorang perekam video menyebut bahwa korban diduga ditusuk setelah berboncengan dengan dua orang lainnya.

    “Astagfirullah, Innalilahi wainna ilaihi raji’un. Bonceng tiga, nggak tahu ini ojek atau bukan, ditusuk sampai meninggal di Pasar Tugu. Buat teman-teman, hati-hati ya,” ujar perekam dalam video tersebut.

    Pemilik bengkel di lokasi kejadian, Fren, mengaku tidak mengetahui secara pasti peristiwa tragis itu. Ia baru menyadari setelah mendengar suara benda jatuh di depan bengkelnya.

    “Saya lagi main game di HP, tiba-tiba terdengar suara seperti barang jatuh. Pas saya lihat, ternyata ada orang sudah terkapar dengan darah di tangan dan bajunya,” ungkapnya.

    Ia juga menuturkan bahwa beberapa warga sekitar melihat seseorang lari ke belakang usai kejadian, namun tidak diketahui ke mana pelaku kabur.

    Menanggapi insiden ini, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari membenarkan adanya kasus penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia.

    “Tim Satreskrim Polresta Bandar Lampung masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kami belum bisa memberikan keterangan lebih rinci,” jelas Yuni.

    Saat ini, jasad korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk proses autopsi dan identifikasi lebih lanjut. Polisi juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini agar segera melapor.

     

    Detik-Detik Orang Hilang di Pantai Nusakambangan Ditemukan Meninggal Dunia

  • Polresta Bogor Autopsi Jenazah Pria Korban Penembakan OTK

    Polresta Bogor Autopsi Jenazah Pria Korban Penembakan OTK

    Bogor

    Satreskrim Polresta Bogor Kota menyelidiki kasus tewasnya pria bernama Torang Heriyanto (45) yang ditembak orang tak dikenal (OTK) di Bogor Tengah, Kota Bogor. Saat ini jenazah korban diautopsi di RS Ciawi.

    Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo saat dikonfirmasi, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Eko mengatakan pihaknya saat ini bergerak cepat menyelidiki kejadian itu.

    “Betul ada peristiwa penembakan tersebut. Tim kami sejak dini hari tadi hingga saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk segera mengungkap kasus ini. Mohon doanya,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo, Senin (3/2/2025).

    Kombes Eko Prasetyo menegaskan, pihaknya masih menyelidiki pelaku hingga motif penembakan tersebut. Polresta Bogor Kota berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk premanisme.

    “Polresta Bogor Kota khususnya Satreskrim Polresta Bogor Kota berkomitmen akan menindak tegas segala tindakan premanisme,” kata Kombes Eko.

    Jenazah Diautopsi

    Peristiwa penembakan terjadi pada Senin (3/2) sekitar pukul 01.30 WIB, di depan Taman Kanak-Kanak (TK) Motekar, Jalan Perintis Kemerdekaan Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Korban sempat dibawa ke RSUD Kota Bogor, namun dinyatakan meninggal dunia.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia dan selanjutnya kita akan melaksanakan autopsi di RS Ciawi,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho, dalam keterangannya kepada detikcom.

    AKP Aji menyampaikan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan oleh tim penyidik. Pihaknya masih menyelidiki pelaku hingga motif penembakan tersebut.

    “Untuk saat ini proses masih dalam penyelidikan Satreskrim Polresta Bogor Kota,” ujar AKP Aji Riznaldi Nugroho, dalam keterangannya yang diterima detikcom.

    (mea/bar)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pria di Jakbar Ditemukan Tewas Usai Ceburkan Diri ke Kali Cengkareng

    Pria di Jakbar Ditemukan Tewas Usai Ceburkan Diri ke Kali Cengkareng

    Jakarta

    Pria berinisial SI ditemukan tewas usai menceburkan diri ke Kali Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat minta tolong.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/2/2025) pukul 15.30 WIB. Menurut keterangan saksi, pada pukul 15.30 WIB dirinya mengira korban ingin belanja setelah turun dari motor. Korban berdiri dan langsung menerjunkan diri ke kali.

    “Korban sempat minta tolong dan sempat saksi 2 nyebur untuk menolong. Namun korban tenggelam dan tidak terlihat lagi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Minggu (2/2/2025).

    Ade Ary mengatakan pukul 20.30 WIB, Basarnas dan BPBD DKI Jakarta berhasil menemukan korban sekitar 20 meter dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Jasad korban dievakuasi dan dilakukan identifikasi oleh polisi.

    “Kemudian (korban) dibawa ke rumah duka. Perwakilan keluarga membuat surat keterangan keluarga untuk tidak dilakukan autopsi. (Kasus) Ditangani Polsek Kembangan,” imbuhnya.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Karyawan Pabrik Mebel di Jakarta Timur Tewas Dibunuh, Sebelumnya Korban dan Pelaku Cekcok Mulut – Halaman all

    Karyawan Pabrik Mebel di Jakarta Timur Tewas Dibunuh, Sebelumnya Korban dan Pelaku Cekcok Mulut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bait (40), ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Malaka, RT 01/RW 07, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. 

    Ia tewas di tangan seorang pria kerjanya sendiri berinisial RY, Jumat (31/1/2025) sekira pukul 22.30 WIB.

    Saksi mata, Alan (52) mengatakan Bait tewas dengan sejumlah luka kekerasan senjata tajam.

    Pelaku dan korban sebelumnya terlibat cekcok di area tempat produksi mebel.

    “Lukanya di bagian mana saja saya kurang tahu, karena pas kejadian saya langsung buru-buru menolong. Tapi ada beberapa luka senjata tajam,” kata Alan di Jakarta Timur, Minggu (2/2/2025).

    Belum diketahui pasti kronologi kejadian karena usai kejadian RY melarikan diri.

    Pelaku dalam pengejaran jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

    Sebelum kejadian sejumlah karyawan melihat Bait sempat terlibat cekcok terkait masalah rumah tangga dengan sang istri berinisial IR dan RY di lokasi.

    Pasalnya Bait, IR, seorang anak laki-laki mereka berinisial FZ (13), serta RY memang sehari-harinya diketahui tinggal di tempat produksi bersama sejumlah pegawai mebel lain.

    Bait sudah 10 tahun terakhir bekerja di bagian produksi mebel, IR sebagai asisten rumah tangga (ART), sementara RY baru sekitar satu bulan terakhir bekerja sebagai sopir mebel.

    “Korban sempat ribut sama istrinya, ya karena masalah rumah tangga saya enggak jadi saya pindah ke depan.

    Tiba-tiba pas lagi di depan anak korban datang sambil teriak minta tolong,” ujarnya.

    Usai  mendapat laporan itu dia bersama karyawan lainnya bergegas mengecek ke area produksi dan melihat Bait sudah terkapar bersimbah darah.

    Para pegawai yang berada di lokasi pun berupaya menghentikan pendarahan, lalu membawa Bait ke rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk mendapat penanganan medis.

    Ketika para pegawai lengah karena panik berupaya menolong korban ini, RY dan IR masuk ke kamar mereka untuk mengambil baju lalu bergegas melarikan diri dari lokasi kejadian.

    “Kita melihat korban berdarah ya fokusnya menolong. Enggak tahunya pas kita mau bawa ke RSUD itu RY keluar lewat kamar, kalau istrinya (Bait) keluar lewat pintu depan. Kabur jalan kaki,” tuturnya.

    Bait sempat dibawa ke RSUD Ciracas untuk mendapatkan penanganan medis namun nyawanya tidak tertolong akibat luka kekerasan senjata tajam yang diderita.

    Usai kejadian pihak keluarga Bait lalu melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Ciracas, kasusnya kini dalam penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas.

    Jenazah Bait sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi, namun pada Sabtu (1/2/2025) jenazah korban sudah dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.

    “Sudah dibawa ke Magelang, anaknya ikut ke kampung. Polisi kemarin dari pas di RSUD Ciracas sudah datang. Sudah olah TKP juga di lokasi, katanya dapat CCTV pas RY sama IR kabur,” lanjut Alan.

    Diduga pelaku kabur membawa senjata tajam digunakannya untuk membunuh korban, karena saat proses olah TKP jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas tak menemukan barang bukti senjata.

    Saat proses olah TKP hanya ditemukan sepasang sandal, bungkus rokok, korek milik Bait, serta ceceran darah Bait akibat pada sejumlah titik di area tempat produksi mebel.

    “Saksi utama anaknya korban, karena dia yang kasih tahu saya. Anaknya sudah diperiksa di Polsek, tapi sekarang anaknya sudah pulang kampung. Ikut memakamkan ayahnya,” sambung Alan.

    Awak media sudah berupaya mengonfirmasi kejadian kepada Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean dan Kanit Reskrim Polsek Ciracas, AKP Maryono.

    Tapi hingga berita ditulis kedua perwira Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur itu urung merespon terkait penanganan kasus pembunuhan Bait yang diduga dilakukan RY.  (TribunJakarta.com/Bima Putra)

     

  • Pegawai Mebel di Ciracas Diduga Tewas di Tangan Rekan Kerjanya – Halaman all

    Pegawai Mebel di Ciracas Diduga Tewas di Tangan Rekan Kerjanya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kasus pembunuhan terjadi di Jakarta Timur.

    Seorang pegawai mebel jadi korbannya.

    Korban ditemukan meninggal dunia di Jalan Malaka, RT 01/RW 07, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

    Diduga kuat korban dibunuh rekan kerjanya sendiri.

    Korban berusia sekitar 40 tahun tewas dalam keadaan bersimbah darah di tangan seorang pria kerjanya sendiri berinisial RY pada Jumat (31/1/2025) sekira pukul 22.30 WIB.

    Rekan kerja sekaligus saksi mata, Alan (52), mengatakan Bait tewas dengan sejumlah luka kekerasan senjata tajam.

    Sebelum ditemukan tewas, korban sempat  terlibat cekcok dengan RY pada area tempat produksi mebel.

    “Lukanya di bagian mana saja saya kurang tahu, karena pas kejadian saya langsung buru-buru menolong. Tapi ada beberapa luka senjata tajam,” kata Alan di Jakarta Timur, Minggu (2/2/2025).

    Belum diketahui pasti kronologi kejadian.

    Usai kejadian  RY melarikan diri.

    Polisi  kini mengejar pelaku.

    Jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur diturunkan untuk mengejar pelaku.

    Saksi mata

    Namun beberapa saat sebelum kejadian sejumlah pegawai melihat Bait sempat terlibat cekcok terkait masalah rumah tangga dengan sang istri berinisial IR dan RY di lokasi.

    Pasalnya Bait, IR, seorang anak laki-laki mereka berinisial FZ (13), serta RY memang sehari-harinya diketahui tinggal di tempat produksi bersama sejumlah pegawai mebel lain.

    Bait sudah 10 tahun terakhir bekerja di bagian produksi mebel.

    IR sebagai asisten rumah tangga (ART), sementara RY baru sekitar satu bulan terakhir bekerja sebagai sopir mebel.

    “Korban sempat ribut sama istrinya, ya karena masalah rumah tangga saya enggak jadi saya pindah ke depan. Tiba-tiba pas lagi di depan anak korban datang sambil teriak minta tolong,” ujarnya.

    Alan menuturkan setelah mendapat laporan itu dia bersama pegawai lainnya bergegas mengecek ke area produksi.

    Nahas kala itu Bait sudah terkapar bersimbah darah.

    Para pegawai yang berada di lokasi pun berupaya menghentikan pendarahan lalu membawa Bait ke rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk mendapat penanganan medis.

    Ketika para pegawai lengah karena panik berupaya menolong korban ini, RY dan IR masuk ke kamar mereka untuk mengambil baju lalu bergegas melarikan diri dari lokasi kejadian.

    “Kita melihat korban berdarah ya fokusnya menolong. Enggak tahunya pas kita mau bawa ke RSUD itu RY keluar lewat kamar, kalau istrinya (Bait) keluar lewat pintu depan. Kabur jalan kaki,” tuturnya.

    Bait sempat dibawa ke RSUD Ciracas untuk mendapatkan penanganan medis.

    Namun nyawanya tidak tertolong akibat buruknya luka kekerasan senjata tajam yang diderita.

    Usai kejadian pihak keluarga Bait lalu melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Ciracas, kasusnya kini dalam penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas.

    Jenazah Bait sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi.

    Namun pada Sabtu (1/2/2025) jenazah korban sudah dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.

    “Sudah dibawa ke Magelang, anaknya ikut ke kampung. Polisi kemarin dari pas di RSUD Ciracas sudah datang. Sudah olah TKP juga di lokasi, katanya dapat CCTV pas RY sama IR kabur,” lanjut Alan.

    Diduga pelaku kabur membawa senjata tajam digunakannya untuk membunuh korban karena saat proses olah TKP jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas tak menemukan barang bukti senjata.

    Saat proses olah TKP hanya ditemukan sepasang sandal, bungkus rokok, korek milik Bait, serta ceceran darah Bait akibat pada sejumlah titik di area tempat produksi mebel.

    “Saksi utama anaknya korban, karena dia yang kasih tahu saya. Anaknya sudah diperiksa di Polsek, tapi sekarang anaknya sudah pulang kampung. Ikut memakamkan ayahnya,” sambung Alan.

    Awak media sudah berupaya mengonfirmasi kejadian kepada Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean, dan Kanit Reskrim Polsek Ciracas, AKP Maryono.

    Tapi hingga berita ditulis kedua perwira Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur itu urung merespon terkait penanganan kasus pembunuhan Bait yang diduga dilakukan RY.