Topik: autopsi

  • Kasus Dugaan Mutilasi di Jombang, Kepala Ditemukan Sekitar 5 Km dari Lokasi Jasad

    Kasus Dugaan Mutilasi di Jombang, Kepala Ditemukan Sekitar 5 Km dari Lokasi Jasad

    Jombang (beritajatim.com) – Potongan tubuh berupa kepala yang diduga milik korban Mr. X akhirnya ditemukan setelah jasadnya lebih dulu ditemukan di saluran irigasi Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Kepala tersebut ditemukan warga di tepi Sungai Konto, Dusun Kedunglempuk, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Rabu (12/2/2025).

    Jarak antara lokasi penemuan tubuh dan kepala cukup jauh, sekitar empat sampai lima kilometer, berbeda desa dan kecamatan. Penemuan ini bermula dari warga yang mencium bau busuk menyengat di sekitar sungai.

    Saat ditemukan, kondisi kepala sudah dalam keadaan membusuk. “Rambut juga mulai terlepas. Wajahnya nyaris rusak,” ungkap Septa Eko Budianto, seorang relawan yang ikut mengevakuasi kepala tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, membenarkan adanya temuan ini. Setelah dievakuasi, kepala tersebut dimasukkan ke dalam kantung mayat warna kuning dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Terkait kemungkinan keterkaitan antara kepala dan jasad yang ditemukan di Desa Dukuharum, Margono belum bisa memastikan. “Kondisinya sudah membusuk, penuh belatung. Nah, dengan autopsi, kami berharap bisa memastikan apakah itu kepala dari mayat yang kita temukan di saluran irigasi Desa Dukuharum. Identitasnya juga masih belum diketahui,” ujar Margono.

    Sebelumnya, warga menemukan jasad laki-laki tanpa kepala di saluran irigasi persawahan Desa Dukuharum pada Rabu siang. Dugaan kuat mengarah pada kasus mutilasi, meskipun polisi masih terus menyelidiki motif dan kemungkinan pelaku di balik peristiwa mengerikan ini.

    Pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab kematian dan apakah kedua potongan tubuh tersebut memang berasal dari korban yang sama.

    Masyarakat yang memiliki informasi terkait identitas korban atau melihat kejadian mencurigakan di sekitar lokasi diimbau untuk segera melapor kepada pihak berwenang. [suf]

  • Mayat Mr X Tanpa Kepala Ditemukan di Irigasi Jombang, Diduga Korban Mutilasi

    Mayat Mr X Tanpa Kepala Ditemukan di Irigasi Jombang, Diduga Korban Mutilasi

    Jombang (beritajatim.com) – Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan di saluran irigasi persawahan Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Rabu (12/2/2025). Kondisi mayat yang tidak utuh, tanpa kepala, memunculkan dugaan kuat bahwa korban merupakan korban mutilasi.

    Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan yang turun langsung ke lokasi kejadian menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga terkait temuan jasad tersebut. “Kami menerima laporan dari warga Desa Dukuharum bahwasannya ditemukan sosok mayat Mr X di saluran irigasi persawahan. Jenis kelamin laki-laki. Saat ini kami mengumpulkan bukti-bukti di lokasi,” ujar Kapolres Jombang.

    Menurut Kapolres, mayat diperkirakan telah meninggal lebih dari dua hari sebelum ditemukan. Apakah korban mutilasi? “Bisa jadi seperti itu (mutilasi). Nanti kita dalami lagi. Dugaan awal, mayat sudah meninggal lebih dari dua hari,” imbuhnya.

    Polisi kini tengah berupaya mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya dengan melakukan autopsi di kamar jenazah RSUD Jombang. Selain itu, tim kepolisian juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi untuk mencari potongan tubuh lain serta mengumpulkan bukti-bukti tambahan yang dapat membantu penyelidikan.

    “Termasuk jajaran Polsek Megaluh juga kita sebar di lapangan untuk mengetahui apakah ada warga yang kehilangan anggota keluarganya,” tambah AKBP Ardi Kurniawan.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Warga sekitar diimbau untuk segera melaporkan jika memiliki informasi terkait identitas korban atau melihat aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi kejadian. [suf]

  • Polisi Periksa Sejumlah Saksi dalam Kasus Dugaan Pembunuhan Siswi SMA di Jombang

    Polisi Periksa Sejumlah Saksi dalam Kasus Dugaan Pembunuhan Siswi SMA di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas dugaan pembunuhan terhadap Putri Regita Amanda alias PRA (18), seorang siswi SMA kelas XII asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito. Pemeriksaan tersebut penting dilakukan guna mengungkap misteri kasus ini.

    Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menjelaskan pihaknya sudah memeriksa sedikitnya empat orang dalam kasus tersebut. Pertama adalah orang yang menemukan korban mengambang tak bernyawa di Sungai Desa Pacarpeluk Kecamatan Megaluh.

    Kemudian tiga orang teman korban yang merupakan pelajar salah satu SMK di Kecamatan Sumobito. Selain itu, polisi juga sudah minta keterangan ke pihak keluarga. Dari keterangan tersebut diketahui bahwa korban meninggalkan rumah pada Senin (10/2/2025) sore.

    Kepada sang ayah, anak tunggal ini berpamitan untuk melakukan transaksi jual beli menggunakan sistem bayar di tempat atau Cash on Delivery (COD). Hanya saja, korban tidak menyebut bertemu dengan siapa dalam COD tersebut.

    Korban berangkat mengendarai Sepeda Motor Honda Vario. Korban juga mengantongi ponsel sebagai alat komunikasi. Namun, sejak pukul 19.00 WIB, ponsel korban tidak bisa dihubungi. Hingga pukul 21.00 WIB, kondisinya tetap sama.

    Baru pada pukul 01.00 WIB, ponsel korban sempat berdering, tetapi tidak diangkat. Keesokan paginya, keluarga mendapat kabar bahwa korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sungai Desa Pacarpeluk.

    “Sepeda motor dan ponsel milik korban tidak kita temukan. Kemungkinan dibawa kabur oleh pelaku. Kita masih menyelidiki kasus ini, termasuk mengungkap dengan siapa korban melakukan COD,” jelas Margono, Rabu (12/2/2025).

    Dia menegaskan bahwa ada indikasi korban dianiaya sebelum dibuang ke sungai. Hal itu terlihat dari hasil autopsi. Yakni terdapat luka sobek di bagian kepala dan luka benturan di sekitar perut. Luka tersebut dikarenakan hantaman benda tumpul.

    Usai dianiaya, korban kemudian dibuang ke sungai. “Hasil pemeriksaan dari dokter forensik menyebutkan bahwa korban meninggal akibat tenggelam. Artinya, saat berada di sungai korban masih hidup tapi tidak berdaya. Bisa saja pingsan lalu dibuang ke sungai,” pungkasnya.

    Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku di balik dugaan pembunuhan sadis ini. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi COD dan selalu memastikan faktor keamanan sebelum bertemu dengan pihak lain. [suf]

  • Kasus Janda Muda Tewas di Purwakarta Masih Misterius, Ibu Ungkap Gelagat Mencurigakan Pacar Korban – Halaman all

    Kasus Janda Muda Tewas di Purwakarta Masih Misterius, Ibu Ungkap Gelagat Mencurigakan Pacar Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA – Kasus kematian Sinta Dewi, janda muda berusia 22 tahun di area kebun belakang Pasar Anyar, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, masih belum diungkap pihak kepolisian.

    Pacar korban berinisial H, yang menjadi orang terakhir bertemu Sinta kini menghilang.

    Sementara itu, jenazah Sinta Dewi sudah dimakamkan di Pemakaman Umum Waru Doyong, Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

    Belum diketahui pasti hasil autopsi terhadap jenazah korban.

    Polisi pun hingga kini masih memburu pria berinisial H yang merupakan kekasih korban.

    Sang Ibu Ungkap Gelagat Mencurigakan Pacar Korban

    Ibu korban, Titin, mengatakan pada malam kejadian, Sinta menerima telepon dari pacarnya.

    Pacarnya mengajak bertemu di suatu tempat.

    Sinta pun memutuskan berangkat ditemani adik perempuannya. 

    Sesampainya di lokasi yang disepakati, masih kata Titin, pacar Sinta meminta agar adik korban menunggu.

    Sinta diajak sang kekasih pergi ke tempat lain. 

    Beberapa jam berlalu tanpa kabar, membuat adik Sinta merasa curiga. 

    Setelah bertemu pacar korban dan menanyakan keberadaan Sinta, pacarnya berdalih bahwa Sinta sedang membeli makanan dan pergi mencari tempat makan lain.

    Kecurigaan semakin besar saat adik Sinta mendengar suara tangisan dari lokasi yang dimaksud.

    Dengan rasa takut, adiknya pun pulang dan memberitahukan ibunya. 

    Pagi harinya, Titin menuju lokasi dan menemukan kenyataan Sinta dalam kondisi meninggal dunia.

    “Awalnya, pacarnya bilang, ‘Jangan bawa siapa-siapa, harus sendiri,’ tapi Sinta tetap ditemani adiknya.”

    “Namun, setelah beberapa jam tidak kembali, adiknya curiga dan pergi mencari,” kata Titin kepada Tribunjabar.id di Sukatani, Purwakarta, Selasa (11/2/2025).

    “Di sana, pacarnya bilang Sinta sedang beli makanan, lalu pacarnya pergi. Tapi saat adiknya mencari lebih jauh, dia mendengar suara tangisan. Dengan rasa takut, dia langsung pulang dan memberitahukan saya,” lanjut Titin.

    Berharap Polisi Segera Tangkap Pelaku

    Keluarga berharap pelaku segera ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal.

    “Saya berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum. Saya curiga pelakunya adalah pacar anak saya, karena dia lah orang terakhir yang menghubungi dan membawa anak saya malam itu,” ujar Titin.

    Sebelumnya, Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandi mengatakan pihak kepolisian tengah melakukan pendalaman terhadap kasus ini.

    Pihaknya terus mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi.

    Enjang juga mengatakan bahwa proses penyelidikan akan terus berlanjut, dan kepolisian akan bekerja keras untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tragis ini.

    “Kami masih mendalami lebih lanjut, baik melalui keterangan saksi maupun penyelidikan teknis lainnya. Kami juga meminta masyarakat untuk tidak terpancing spekulasi yang belum tentu kebenarannya,” ujar Enjang.

    Sekadar informasi Sinta Dewi ditemukan tewas di kebun belakang Pasar Anyar, Desa/Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (9/2/2025) pagi.

    Saat ditemukan, korban dalam kondisi terlentang di tanah mengenakan kemeja bermotif bunga dan celana hitam tergeletak.

    Selain itu, berdasarkan pengamatan terhadap jenazah terdapat luka lebam di bagian leher korban.

    (Tribunjabar.id/ Deanza Falevi)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Nasib Tragis Sinta Dewi di Purwakarta Setelah Dijemput Pacarnya, Ibu Berharap Pacarnya Ditangkap

  • Misteri Pembunuhan Siswi SMA di Jombang: Hilangnya Motor dan COD Berujung Maut

    Misteri Pembunuhan Siswi SMA di Jombang: Hilangnya Motor dan COD Berujung Maut

    Jombang (beritajatim.com) – Kasus kematian tragis menimpa Putri Regita Amanda (19), seorang siswi SMA kelas XII asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito. Mayatnya ditemukan mengambang di Sungai Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Polisi menduga kuat korban dianiaya kemudian dibuang ke sungai.

    Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami luka sobek di kepala akibat benda tumpul serta luka benturan di perut. Namun, hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah tenggelam. “Artinya, pada saat korban masuk ke sungai posisinya masih hidup,” kata Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, Selasa (11/2/2025).

    Hingga saat ini, sepeda motor Honda Vario dan ponsel milik korban belum ditemukan. Polisi menduga dua barang tersebut dibawa kabur oleh pelaku. “Kami sudah melakukan pengecekan surat-surat kendaraan dan meminta keterangan keluarga korban,” lanjut Margono.

    Polisi juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk teman sekolah korban dan orang pertama yang menemukan jasadnya. Dari penyelidikan awal, korban diketahui keluar dari rumah pada Senin (10/2/2025) sore dengan alasan melakukan transaksi jual beli menggunakan sistem bayar di tempat atau Cash on Delivery (COD).

    “COD dengan siapa, masih kita dalami,” tambah Margono. Keluarga menyatakan bahwa korban pamit kepada ayahnya sebelum berangkat. Namun, korban tidak pernah kembali hingga akhirnya ditemukan tewas di sungai.

    Barang bukti yang berhasil diamankan di lokasi kejadian meliputi kalung dan cincin yang masih melekat di tubuh korban. Namun, dompet, ponsel, dan sepeda motor hilang. Polisi masih terus mendalami motif di balik kasus ini, apakah murni perampokan atau ada motif lain yang lebih kompleks.

    Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan transaksi COD. Keamanan lokasi dan identitas pembeli atau penjual harus diperiksa dengan baik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Polisi kini masih memburu pelaku dan mengumpulkan bukti tambahan guna mengungkap kasus pembunuhan ini. [suf]

  • Hilang 2 Bulan, Korban Longsor di Sukabumi Ditemukan Tinggal Kerangka

    Hilang 2 Bulan, Korban Longsor di Sukabumi Ditemukan Tinggal Kerangka

    Jakarta

    Korban bencana longsor di Kampung Darmawangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Ojang (53)ditemukan. Ojang ditemukan setelah dua bulan lebih dinyatakan hilang.

    Ojang ditemukan pada Minggu (9/2/2025). Saat ditemukan, korbang sudah menjadi kerangka.

    “Saat ditemukan kondisi korban atas nama Ojang (53) sudah menjadi kerangka. Korban bencana tanah longsor hilang sejak 4 Desember 2024,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi dilasir Antara, Selasa (11/2/2025).

    Saat kejadian longsor, Ojang tengah bertani di sawah. Korban diduga sedang berteduh, karena turun hujan deras dan tiba-tiba terjadi longsor yang langsung menimbun tubuh korban.

    Jasad korban sempat dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan dari Satuan Brimob Polda Jabar, Basarnas, Batalyon Raider, relawan dan masyarakat. Namun, hingga 22 Desember 2024, korban tidak kunjung diketemukan dan pencarian pun dihentikan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) SAR.

    Setelah dua bulan, jasad Ojang ditemukan oleh seorang ustaz bernama Rahman yang saat itu sedang mencari kayu bakar di sekitar lokasi korban hilang tertimbun longsor. Saat sedang mencari kayu bakar, saksi melihat ada kerangka manusia bagian paha dan langsung memberitahu warga.

    Di lokasi tersebut warga menemukan kerangka lainnya, sehingga dilakukan pencarian dengan cara digali. Hasilnya, ditemukan kerangka manusia dengan kondisi lengkap dan masih menggunakan pakaian.

    Saat ditemukan, kondisi kerangka masih menggunakan kaos lengan pendek, celana panjang dan jas hujan plastik warna merah serta ditemukan sebilah golok. Setelah kerangka tersebut diperlihatkan kepada pihak keluarga korban dan mengenali ciri-ciri pakaian terakhir yang dikenakan Ojang sebelum tertimbun longsor.

    Namun, karena sudah mengikhlaskan kepergian Ojang dan apa yang menimpa korban adalah murni musibah, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap kerangka tersebut. Selanjutnya, pihak keluarga membuat surat penolakan autopsi dan kerangka tersebut dimakamkan di TPU Darmawangi 2.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 2 Pekerja Tewas Tersengat Listrik saat Pasang Tenda Hajatan di Pati, 2 Lainnya Terpental – Halaman all

    2 Pekerja Tewas Tersengat Listrik saat Pasang Tenda Hajatan di Pati, 2 Lainnya Terpental – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua pekerja penata panggung, Prih Kustoyo (39) dan Muhammad Ridwan (20), meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat memasang teratak hajatan di Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

    Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (7/2/2025) sekira pukul 10.30 WIB.

    Kapolsek Jaken, Kompol Sukahar, menjelaskan, kecelakaan kerja ini bermula saat para pekerja tengah mendirikan tiang panggung.

    Tanpa disadari, ujung tiang tersebut menyentuh kabel jaringan listrik.

    Akibatnya, empat pekerja mengalami sengatan listrik.

    Dua di antaranya berhasil selamat setelah terpental dari tiang panggung, sedangkan Prih dan Ridwan tidak dapat diselamatkan dan meninggal di lokasi kejadian.

    Setelah kejadian, Polsek Jaken melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan bantuan Tim Inafis Polresta Pati.

    Korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas terdekat.

    Keluarga korban, dalam keadaan berduka, menolak untuk melakukan autopsi terhadap jasad Prih dan Ridwan, dan telah membuat surat pernyataan bermeterai.

    Kompol Sukahar mengingatkan pentingnya keselamatan kerja, terutama saat berurusan dengan instalasi listrik.

    “Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja, terutama saat berurusan dengan instalasi listrik.”

    “Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan memastikan lingkungan sekitar aman sebelum melakukan pekerjaan yang berisiko,” imbau Sukahar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kasus Janda Muda Tewas di Purwakarta Masih Misterius, Ibu Ungkap Gelagat Mencurigakan Pacar Korban – Halaman all

    Kronologis Janda Muda Purwakarta Ditemukan Tewas di Kebun Belakang Pasar, Sempat Jalan Bareng Pacar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA – Sinta Dewi, janda muda berusia 22 tahun ditemukan tewas di kebun belakang Pasar Anyar, Desa/Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (9/2/2025) pagi.

    Saat ditemukan, korban dalam kondisi terlentang di tanah mengenakan kemeja bermotif bunga dan celana hitam tergeletak.

    Korban diketahui baru bercerai pada Desember 2024.

    Ia ditemukan tewas sekitar pukul 10.00 WIB di tengah kebun.

    Sebelum ditemukan tewas, korban tak pulang ke rumah sejak Sabtu (8/2/2025) malam.

    Kronologis Penemuan Korban

    Ading, paman korban, mengungkap kronologis keponakannya ditemukan meninggal dunia.

    Pada Sabtu malam, korban Sinta Dewi dijemput pacar barunya berinisial H menggunakan sepeda motor. 

    Korban pergi bersama pria tersebut ditemani adiknya pun pergi dari rumah.

    Namun, adiknya kemudian diturunkan dan diminta menunggu di depan sebuah tukang cukur dekat Pasar Anyar Sukatani.

    Menurut Ading, ibu korban yang meminta adik korban ikut karena curiga.

    Setelah adik korban diturunkan di depan gang tukang cukur, keduanya masuk ke gang dan korban tidak pernah kembali semalaman.

    Keesokan harinya, lanjut Ading, ibu korban merasa cemas dan mencari Sinta.

    Hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tak bernya di tengah kebun.

    Keluarga yang curiga lantas melaporkan hal tersebut kepada polisi.

    “Iya, karena tidak pulang ke rumah, akhirnya ditemukan sudah kondisi tewas kebun belakang Pasar Anyar,” kata Ading saat ditemui Tribunjabar.id di RSUD Bayu Asih Purwakarta, Minggu (9/2/2025).

    Ada Luka Lebam di Leher

    Mendapat laporan tersebut, polisi pun mendatangi lokasi kejadian 

    Polisi pun memasang garis polisi membatasi area sekitar tubuh korban.

    Sementara petugas dari Inafis Polres Purwakarta, Satreskrim, dan Polsek Sukatani melakukan pemeriksaan di lokasi.

    “Di sekitar kebun belakang pasar, ada pohon rimbun tempat dia ditemukan,” kata Ading.

    Setelah dilakukan identifikasi, diketahui bahwa wanita tersebut bernama Sinta Dewi (22), yang dipastikan meninggal dunia dengan luka lebam di bagian leher. 

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta.

    Menurut Ading tidak ditemukan luka lain di tubuh korban selain pembengkakan di lehernya.

    “Saya lihat memang ada pembengkakan di lehernya, tapi tak ada luka lain,” ujarnya.

    Terpisah, Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandin mengatakan jenazah akan dibawa ke Bandung untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban. 

    Pihak kepolisian, lanjut Enjang, tengah melakukan pendalaman terhadap kasus ini dengan mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi.

    Enjang juga mengatakan bahwa proses penyelidikan akan terus berlanjut dan kepolisian akan bekerja keras untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tragis ini.

    “Kami masih mendalami lebih lanjut, baik melalui keterangan saksi maupun penyelidikan teknis lainnya. Kami juga meminta masyarakat untuk tidak terpancing spekulasi yang belum tentu kebenarannya,” ujar Enjang.

    (Tribunnews.com/ tribuncirebon.com/ deanza falevi)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Janda Muda Ditemukan Tewas di Kebun Belakang Pasar Anyar Purwakarta, Sempat Pergi Dengan Pacarnya

  • Bocah 10 Tahun Tenggelam Saat Belajar Berenang di Telaga Menganti Gresik

    Bocah 10 Tahun Tenggelam Saat Belajar Berenang di Telaga Menganti Gresik

    Gresik, Beritasatu.com – Seorang bocah bernama Hafiz RM (10) ditemukan tewas setelah tenggelam di Telaga Menganti yang berada di Dusun Biyodo, Desa Beton, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Peristiwa tragis ini terjadi saat Hafiz sedang belajar berenang bersama lima temannya.

    Kejadian bermula, Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 08.00 WIB, saat korban dan lima temannya berangkat menuju telaga dengan mengendarai sepeda motor. Hafiz dan teman-temannya berasal dari Dusun Kebondalem, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

    Setibanya di telaga, para bocah itu melepas kaos dan hanya mengenakan celana pendek. Mereka kemudian mulai belajar berenang dengan masuk ke telaga melalui tangga yang terletak di pojok barat.

    Namun sekitar pukul 09.20 WIB, korban tiba-tiba terpeleset saat menaiki tangga telaga. Teman-teman korban berusaha menolong, tetapi usaha mereka gagal.

    “Karena tidak bisa berenang, korban akhirnya tenggelam,” ujar Kapolsek Menganti AKP Dawud kepada awak media, Sabtu (9/2/2025).

    Setelah kejadian, teman-teman korban berteriak meminta tolong hingga salah seorang warga datang untuk mencari keberadaan Hafiz. Dalam waktu sekitar lima menit, warga menemukan tubuh Hafiz. Sayangnya, bocah yang masih sekolah SD kelas empat itu tidak bernyawa. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke puskesmas setempat.

    Pihak keluarga korban menerima peristiwa tersebut sebagai takdir. Keluarga juga tidak menginginkan dilakukan autopsi terhadap jenazah bocah 10 tahun bernama Hafiz yang tenggelam saat belajar berenang di Telaga Menganti.

  • Berawal Perut Mulas usai Pulang Sekolah, Siswi MA Lombok Lahiran di Toilet, Bayi Tewas Dibuang – Halaman all

    Berawal Perut Mulas usai Pulang Sekolah, Siswi MA Lombok Lahiran di Toilet, Bayi Tewas Dibuang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Lombok Tengah – Seorang siswi Madrasah Aliyah (MA) berinisial DS, berusia 19 tahun, ditangkap setelah membuang bayinya yang diduga merupakan hasil hubungan gelap.

    Peristiwa tragis ini terjadi di Puskesmas Kopang, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, pada hari Jumat, 7 Februari 2025.

    Menurut keterangan resmi dari Kasat Reskrim IPTU Luk Luk Il Maqnum kepada Tribun Lombok, kejadian bermula saat DS merasakan sakit perut setelah pulang sekolah.

    Sekitar pukul 00.00 Wita, orang tua DS membawanya ke Puskesmas Kopang untuk mendapatkan perawatan.

    “Setelah tiba, DS langsung dibawa ke ruang UGD. Dalam keadaan panik, ia memutuskan untuk pergi ke toilet,” jelas Luk Luk.

    Di toilet, DS melahirkan seorang bayi laki-laki.

    Dalam keadaan panik, ia membuang bayi tersebut melalui jendela toilet.

    Bayi yang dibuang tersebut ditemukan dalam keadaan hidup, namun mengalami luka robek di bagian mulut sepanjang 8 cm.

    Sayangnya, bayi tersebut tidak bertahan lama dan meninggal dunia setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

    Saat ini, DS sudah diamankan oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Lombok Tengah untuk dimintai keterangan.

    “Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini,” pungkas IPTU Luk Luk.

    (TribunLombok.com/Sinto)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).